Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol.

1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT EMPING MELINJO OTOMATIS UNTUK


MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK DIKECAMATAN
KARANG MOJO KABUPATEN KLATEN

Sudiro, ST, M.Si


Sdiro32@yahoo.com
Politeknik Indonusa Surakarta
Abstrak

Emping merupakan produk olahan melinjo (Gnetum Jaemon) yang paling terkenal dan sangat
digemari masyarakat, sehingga emping merupakan komoditi sektor industri kecil yang paling potensial
dan berprospek cukup cerah dalam pengembangan industri -Agro untuk menunjang kebutuhan nasional
non-migas. Produk emping yang beredar dipasaran terdapat berbagai macam jenis dan ukuran, yaitu
kecil, sedang dan besar. Emping ukuran kecil dikenal dengan nama emping "ceprek" bentuknya agak
bulat, tebal dan kecil. Emping ukuran sedang paling banyak terdapat dipasaran, emping jenis ini dibuat
dari beberapa biji melinjo yang dipipihkan dan disatukan. Jenis lainnya adalah emping berukuran besar
yang terbuat dari 20-30 biji melinjo yang dipipihkan dan disatukan.
Pembuatan emping melinjo yang masih konvensional di desa Karang mojo, Klaten tidaklah
mampu memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat. Kualitas emping melinjo yang dihasilkan
pun kurang maksimal (bentuk dan ukuran kurang menarik), dan akan mempengaruhi daya jual dari
emping tersebut.. Untuk memproduksi emping dalam sehari dibutuhkan 60kg melinjo, dibutuhkan
sekitar 5 pekerja dengan biaya masing-masing pekerja Rp 30.000,-/hari. Kapasitas produksi tersebut
kurang maksimal jika dibandingkan dengan kebutuhan pasar. Sehingga diperlukan alat bantu untuk
mengoptimalkan produksi emping serta efisiensi biaya produksi.

Kata Kunci : Rancangan, Mesin Pembuat Emping

I. PENDAHULUAN Penyusunan Profil Komoditas Strategis di


Tanaman melinjo dapat tumbuh pada Propinsi Banten, 2006). Tanaman melinjo
ketinggian tempat 0-1.200 m dpl. Dengan umur 15 tahun hasil produksi buahnya
demikian, tanaman melinjo dapat tumbuh di mencapai 50 kg klatak (buah yang telah
pegunungan berhawa lembab, bisa juga dikupas kulitnya) sekali panen, berarti
didataran rendah yang relatif kering. Namun produksi yang diperoleh klatak 100
agar dapat berproduksi secara maksimal, kg/pohon/tahun
melinjo sebaiknya ditanam di dataran (http://www.deptan.go.id/index1.php).
rendah yang ketinggiannya tidak lebih dari Pembuatan emping melinjo secara
400 m dpl dan dengan curah hujan sekitar konvensional diawali dengan menyangrai
3.000-5.000 mm/tahun merata sepanjang melinjo, kemudian dikupas dan ditipiskan
tahun. Pohon melinjo sudah dapat dipanen dengan sejenis palu dari besi. Makanan ini
setelah berumur 5-6 tahun. Panen dilakukan banyak dihasilkan oleh pengusaha kecil
dua kali setahun. Panen besar sekitar bulan menengah, misalnya di Dikec. Karang
Mei-Juli, sedangkan panen kecil sekitar Mojo, Kabupaten Klaten, atau di Kabupaten
bulan Oktober-Desember. Sedangkan Bantul. Emping sebagian diekspor ke Timur
pemungutan bunga dan daun muda dapat Tengah. Emping juga disertakan dalam
dilakukan kapan saja. Hasil melinjo per penyajian bubur, gado-gado, ketoprak, dan
pohon untuk tanaman melinjo yang sudah lain sebagainya. Sebagai makanan ringan
dewasa bervariasi antara 15.000-20.000 biji. yang berdiri sendiri emping juga dijual
(Dinas Perkebunan Propinsi Banten,
27
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

dalam bentuk emping balado (Sumber : c. Memberikan sumbangsih berupa


http://id.wikipedia.org/wiki /Emping). pemikiran kepada masyarakat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1.2. Perumusan Masalah Dari daftar pustaka buku yang kami
Bagaimana membuat prototype alat baca, Kami dapat menyimpulkan dan
pembuat emping melinjo otomatis yang mencontoh teori bahwa untuk memproduksi
didasarkan pada pertimbangan sebagai emping melinjo yang baik maka kita harus
berikut : mengetahui tentang:
a. Ukuran mesin tidak terlalu besar. A. Pemilihan bahan emping melinjo
b. Mempunyai kapasitas produk cukup Bahan-bahan yang diperlukan untuk
tinggi memproduksi emping terdiri dari bahan
c. Memiliki efisiensi waktu lebih baik baku utama yaitu biji melinjo. Bahan
d. Dapat membuat emping melinjo dengan baku diperoleh baik dari hasil kebun
berbagi variasi ukuran sendiri, membeli dari pengumpul
1.3. Tujuan melinjo ataupun dipasok dari petani
Berdasarkan rumusan masalah diatas, melinjo langsung. Jalur distribusi bahan
maka tujuan yang ingin dicapai adalah baku yang umum berlaku adalah
membuat prototype alat pembuat emping sebagai berikut
melinjo otomatis yang dapat membantu
perajin emping dalam mempercepat proses
produksi emping, sehingga dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas
produk serta pendapatan perajin emping Untuk menghasilkan emping yang
melinjo. berkualitas baik diperlukan bahan baku
yang berkualitas. Biji melinjo yang
1.4. Luaran Yang Diharapkan berkualitas baik adalah biji melinjo
Hasil yang diharapkan dalam kegiatan yang sudah tua, yang secara fisik dapat
ini adalah sebuah prototype rancang diketahui dari kulit luar yang berwarna
bangun mesin pembuat emping melinjo merah dan relatif segar (tidak disimpan
otomatis yang dapat membantu perajin terlalu lama), karena biji melinjo yang
dalam mempercepat proses pembuatan, sudah tua ini kadar airnya kecil.
sehingga dapat meningkatkan kualitas dan Sehingga bila sudah menjadi emping
kuantitas produk serta pendapatan perajin tidak mengalami penyusutan yang
emping melinjo. terlalu besar.
B. Proses Produksi Secara Konvensional
1.5. Kegunaan Tahap-tahap pembuatan emping melinjo
Diharapkan dengan keberhasilan secara konvensional yaitu:
pembuatan rancang bangun ini bagi perajin 1. Pengupasan kulit luar
yaitu mampu meningkatkan kapasitas Tahap pertama dalam pembuatan
jumlah produksi dan kualitas produk serta emping yaitu pengupasan kulit luar biji
keuntungan dalam proses proses pembuatan melinjo. Kulit luar biji melinjo dikupas
emping melinjo. dengan menggunakan pisau. Kulit luar
Nilai tambah dari sisi IPTEK yang biji melinjo ini dapat digunakan untuk
diharapkan pada pembuatan rancang sayuran.
bangun ini adalah : 2. Penyangraian
a. Mahasiswa dapat berkarya pada Biji melinjo yang sudah dikupas
teknologi tepatguna. kulit luarnya dan sudah dikeringkan
b. Rekayasa bangunan tidak menggunakan selama beberapa waktu seperti yang
teknologi yang rumit. telah disebutkan di atas, kemudian
disangrai. Prosesnya yaitu: pertama,
wajan yang telah diisi pasir dipanaskan
28
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

di atas tungku hingga panas pasirnya yang lebih besar, maka caranya dengan
merata. Jika pasirnya sudah panas, biji meletakkan secara berdekatan biji
melinjo dimasukkan dan diaduk-aduk melinjo pertama dengan biji melinjo
bersama pasir hingga panasnya merata. berikutnya. Semakin besar ukuran yang
Agar menghasilkan emping yang diharapkan, makin banyak biji melinjo
berkualitas bagus (rasanya gurih dan yang dibutuhkan.
warna empingnya bening) maka selama 5. Tahap Pelepasan Emping dari
proses penyangraian, waktunya tidak Umpak/Batu Landasan
boleh terlalu cepat ataupun terlalu lama. Biji melinjo yang telah dipipihkan,
Apabila terlalu lama, maka biji melinjo selanjutnya dilepaskan dari umpak
akan hangus dan ini akan membuat rasa dengan menggunakan sosok/kape
emping menjadi kurang enak/pahit serta kemudian ditaruh di atas anyaman
warnanya kuning gelap/gosong. bambu/rigen.
Sedangkan apabila terlalu cepat, biji C. Proses Emping Melinjo Dengan Mesin
melinjo kurang matang, hal ini akan Pembuat Emping
mengakibatkan kulit keras (cangkang) 1. Proses Pengupasan
biji melinjo sulit untuk dilepaskan Biji melinjo yang sudah disangang
(dipecahkan) selain itu warna emping dimasukkan kedalam hopper. Di dalam
yang dihasilkan akan berwarna putih hopper biji akan masuk kebagian
keruh. Waktu yang ideal untuk proses pengupasan. Di dalam tempat
penyangraian ini biasanya ± 2 menit. pengupasan, biji melinjo yang masih
3. Pelepasan/pemecahan kulit keras ada cangkangnya bergesekan antara
(cangkang) poros dengan pemecah dengan rumah
Proses selanjutnya setelah poros. Rumah poros dapat diatur
penyangraian adalah pengangkatan biji dimana besarnya celah saluran keluar
melinjo dengan menggunakan serok dan lebih kecil dari celah saluran masuk.
ditaruh di tempat penampungan. Tempat Hal ini dimasudkan untuk member
penampungan yang digunakan di lokasi penekanan pada melinjo sehingga
survei adalah tempurung kelapa agar cangkangnya dapat pecah dan lepas dari
biji melinjo tidak cepat dingin. dagingnya. Untuk menggerakkan poros
Kemudian dalam keadaan masih panas, pemecah digunakan transmisi roda gigi
biji melinjo langsung paying dengan sabuk V. Setelah keluar
dilepaskan/dipecahkan cangkangnya dari pengupasan, cangkang terlepas dari
dengan menggunakan martil baja di atas daging melinjo dan jatuh melewati
umpak/batu landasan. blower. Karena berat cangkang lebih
4. Tahap Pemipihan ringan dari daging melinjo maka
Emping yang sudah ditata di atas cangkang akan terlempar keluar
rigen kemudian dikeringkan. Proses sehingga daging melinjo akan jatuh ke
pengeringan dilakukan dengan bantuan bak penampungan 1.
sinar matahari Biji melinjo yang sudah 2. Proses Pemipihan
terkelupas cangkangnya langsung Apabila melinjo sudah ditempatnya,
dipipihkan dengan cara maka poros utama akan meneruskan
menggetok/memukul biji melinjo putaran puli. Putaran ini akan
tersebut hingga rata dengan menggerakkan cam dan batang
menggunakan martil baja sebanyak 2-3 pengepres untuk menekan biji melinjo.
kali getok. Emping yang bagus adalah Ketebalan hasil pengepresan tergantung
emping yang permukaannya tipis dan dari pengaturan mur penyetel yang ada
tidak cepat. Jadi semakin tipis emping pada batang pengepres. Setelah proses
tersebut, maka akan semakin bagus. pengepresan selesai batang pengepres
Apabila ingin membuat emping ukuran akan naik keatas, konveyer bergerak

29
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

kesamping dimanfaatkan untuk kerja alat pada kegiatan produksi


penyuplaian biji melinjo kelandasan emping melinjo secara nyata.
pengepres untuk dilakukan proses Industri mitra yang dipilih peneliti
pengepresan selanjutnya. untuk kegiatan ini adalah di Karang
Mojo, Klaten, Yogyakarta.
III. METODE PELAKSANAAN PROGRAM 5) Kontrol dan analisis hasil produksi
Langkah-langkah Pelaksanaan Program: pengering
Kontrol dan analisis hasil produksi
ini bertujuan untuk mengetahui
sejauh mana proses produksi
berjalan, kemudian membandingkan
hasil produksi setelah menggunakan
alat bantu dengan hasil produksi
sebelumnya.
6) Penyusunan kesimpulan dan saran
Kegiatan penyusunan kesimpulan
dan saran ini dilakukan setelah
mengetahui data-data yang sudah
dipraktekkan dengan menggunakan
alat bantu, dan mengetahui hasil
nyata yang terjadi.
7) Penyusunan laporan akhir
Penyusunan laporan akhir sebagai
bentuk pertanggung jawaban
peneliti terhadap hasil kegiatan
Urutan kerja : yang telah dilakukan.
1) Observasi Lapangan ke Perajin
Emping Melinjo IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
Observasi yaitu metode 4.1. Tempat Pelaksanaan
pengumpulan data dimana peneliti Tempat pelaksanaan penelitian dan
mengamati kondisi lapangan secara pengembangan teknologi adalah di
langsung di tempat produksi perajin desa Karang Mojo, Kecamatan Ceper,
emping di desa Karang Mojo, Kabupaten Klaten
Klaten kemudian melakukan 4.2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
pencatatan berdasarkan obyek yang Metode untuk menyelesaikan masalah
telah diamati. dengan pola sebagai berikut :
2) Pembuatan rancang bangun mesin 1. Langkah awal adalah survey.
3) Ujicoba alat dan finishing alat 2. Kesimpulan saat melakukan
pembuat emping survey dipakai untuk menentukan
Peneliti melakukan ujicoba terhadap masalah pokok yang akan dicari
rancang bangun pembuat emping jalan keluarnya.
untuk mengetahui sejauh mana 3. Membuat konsep awal yang
kinerjanya. Setelah sesuai dengan kemudian dilakukan pembahasan
standar yang telah ditetapkan, dengan pihak UKM.
dilakukan finishing untuk 4. Setelah konsep yang dibahas jadi
menghasilkan alat yang optima maka langkah selanjutnya adalah
4) Penyerahan alat pembuat emping Sosialisasi program.
kepada perajin 5. Proses produktivitas alat.
Penyerahan alat yang berupa 6. Proses sosialisasi
rancang bangun pembuat emping ini 7. Proses hasil produksi
bertujuan untuk mengetahui daya
30
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

kebagian pengupasan. Di dalam tempat


pengupasan, biji melinjo yang masih ada
4.3. Khalayak Sasaran cangkangnya bergesekan antara poros
Program pengembangan teknologi ini dengan pemecah dengan rumah poros.
ditujukan pada UKM emping melinjo Rumah poros dapat diatur dimana besarnya
dengan frekuensi produktivitas celah saluran keluar lebih kecil dari celah
penjualan yang tinggi. saluran masuk. Hal ini dimasudkan untuk
4.4. Metode Yang Digunakan memberi penekanan pada melinjo sehingga
Metode yang digunakan dalam cangkangnya dapat pecah dan lepas dari
penyelesaian program pengembangan dagingnya. Untuk menggerakkan poros
teknologi ini adalah: pemecah digunakan transmisi roda gigi
1. Survei. payung dengan sabuk V. Setelah keluar dari
2. Observasi. pengupasan, cangkang terlepas dari daging
3. Uji coba alat melinjo dan jatuh melewati blower. Karena
4. Finishing berat cangkang lebih ringan dari daging
Adapun kegiatan yang dilakukan dapat melinjo maka cangkang akan terlempar
dijelaskan sesuai dengan jurnal kerja keluar sehingga daging melinjo akan jatuh
yang desepakati dengan tim pelaksana ke bak penampungan 1. Tetapi saat hopper
lapangan. (log book terlampir) kami rancang biji melinjo yang masuk ke
dalam hopper tidak dapat terkelupas dengan
V. HASIL KEGIATAN baik, melainkan hancur, walaupun sudah
Hasil yang dalam kegiatan ini adalah kami kurangi kecepatan rpm. Setelah kami
sebuah prototype rancang bangun mesin analisa kenapa biji melinjo tidak dapat
pembuat emping melinjo otomatis yang terkelupas dengan sempurna, adalah karena
dapat membantu perajin dalam besar biji melinjo yang tidak sama.
mempercepat proses pembuatan, sehingga
dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas Saran :
produk serta pendapatan perajin emping - Sebagai tindak lanjut dari program
melinjo, yang sudah dapat digunakan 100%. pengembangan teknologi ini adalah
bagaimana cara mengembangkannya lagi
VI. KESIMPULAN DAN SARAN “Bagaimana Tercipta Alat Yang Mampu
Kesimpulan Bekerja 100% Otomatis” maupun pihak
Dari pelaksanaan Rancang Bangun UKM mengharapkan ke depan tercipta
Mesin Pembuat Emping Melinjo Otomatis alat pembuat emping melinjo 100% dapat
untuk Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas berjalan dengan hasil maksimal dan biaya
Produk di Kec. Karang Mojo, Kabupaten terjangkau yang bisa dilakukan lebih
Klaten ini bisa ditarik kesimpulan sebagai intens dengan program-program lain yang
berikut : bisa meningkatkan kehidupan
Pembuatan alat tidak semudah seperti yang masyarakat.
kami ( Tim PKM-T ) harap, awal konsep
pembuatan alat yang kami rancang adalah
sebuah prototype yang DAFTAR PUSTAKA

dapat bekerja 100% otomatis semua. Khurmi, RS dan JK. Gupta, 1982, A
Namun kendala kami hadapi dibagian Text Book of Machine Design, New Delhi :
Hopper ( pemecah cangkang kulit melinjo), Eurasia Publishing House ( Pvt ) ltd.
yang mana harapan kami jika Hopper dapat Nieman G, 1992, Elemen Mesin Jilid I,
bekerja gambarannya adalah Biji melinjo Jakarta : Erlangga.
yang sudah disangang dimasukkan kedalam Purwadarminta, WJS, 1987, kamus
hopper. Di dalam hopper biji akan masuk Umum Bahasa Indonesia, Jakarta :

31
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

PT. Pradnya Paramita.


Shigley J.E. dan Mitchell L.D., 1986,
Perancangan Teknik Mesin Jilid 2 Edisi 4,
Jakarta : Erlangga.
Shinggle L. Ferdinand, 1985, Kekuatan
Bahan, Jakarta : Erlangga.
Stolk J. dan Ir. C. Kros, 1993, Elemen
Mesin, Jakarta : Erlangga.

LAMPIRAN

32
Jurnal Sains Tech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 5 Bulan Juni Tahun 2016

33

Anda mungkin juga menyukai