Draft OSCE CVS-RS Revised PDF
Draft OSCE CVS-RS Revised PDF
Buka
Buka jalur
Jalan napas
Napas (AIRWAY)
(Airway)
5. Lakukan head tilt and chin lift maneuver untuk membebaskan jalan napas didaerah faring.
6. Apabila korban suspect trauma cervical, lakukan jaw thrust maneuver.
7. Cek apakah ada obstruksi/benda asing dengan melakukan cross finger maneuver.
8. Gunakan jari untuk mengeluarkan benda asing dari mulut korban.
Head tilt & chin lift Jaw thrust Cross finger maneuver
Brachial a. Carotid a.
13. Apabila pulsasi tidak ada/<60bpm/perfusi buruk (pucat, cyanosis) Lakukan kompresi jantung paru.
a. INFANT (<1 yo) : Gambar garis imajiner diantar nipple bayi,
posisi tangan kita 1 jari dibawah garis imajiner
Two fingers technique: Untuk 1 penolong.
Two thumbs technique: Untuk 2 penolong.
Two fingers Two thumbs
b. CHILD (>1 yo) : Tekan bagian setengah bawah sternum tapi jangan tekan xyphoid processus korban.
Letakkan dasar telapak tangan di lokasi
kompresi.
1 hand technique
2 hands technique
evaluasi
1. Sapa, perkenalan
Selamat pagi pak/bu, perkenalkan saya dr ________, yang sedang berjaga di klinik ini. Dengan bapak/ibu
siapa?
2. Informed consent
Baik pak/bu, sekarang kita akan melakukan tanya jawab mengenai keluhan atau masalah yang bapak/ibu
alami sehingga datang kesini, tujuannya agar saya dapat mengetahui apa yang bapak/ibu derita,
sehingga saya dapat memberikan pengobatan yang tepat. Apakah bapak/ibu bersedia?
3. Identitas pasien
Baik, sebelumnya saya akan mengisi data diri bapak/ibu terlebih dahulu. Maaf saya sambil menulis.
a. Nama d. Alamat g. Agama
b. Usia e. Pekerjaan h. Suku
c. Jenis kelamin f. Pendidikan i. Status pernikahan
History taking
4. Chief complaint
Sekarang kita mulai ya pak/bu tanya jawab nya. Jadi, apa keluhan yang bapak/ibu rasakan paling
menganggu sehingga bapak/ibu datang kemari?
5. Present illness (tergantung chief complaint nya)
Onset and chronology of chief complaint
Location
Quality and intensity
Factor that precipitate, aggravate, or alleviate
Timing (onset, duration, frequency)
Setting in which symptoms occur
Any associated manifestation
Excluding differential diagnosis
History of previous treatment and its response (name, dose, frequency of drug)
Sejak kapan bapak/ibu mulai merasa sesak napas dan mudah lelah?
Apakah ini yang pertama kali?
Apakah makin lama terasa makin parah?
Apakah sampai mengganggu aktivitas? Dulu saat bapak/ibu bekerja, rasanya bagaimana? Kalau sekarang?
ATAU Dulu bapak/ibu bisa mengerjakan berapa banyak? Sekarang?
Biasanya yang memperparah sesak dan lelahnya bapak/ibu apa? Apakah saat kecapean sesaknya makin
parah?
Yang memperingan? Apakah ketika tiduran terasa lebih enak?
Sesaknya hilang timbul atau terus-terusan? Berapa lama sesaknya? Bisa hilang sendiri/tidak sesaknya?
Seberapa sering bapak/ibu merasakan sesaknya?
Biasanya saat sesak bapak/ibu sedang apa? Apakah saat tidur bapak/ibu suka terbangun tiba-tiba? Berapa
bantal yang bapak/ibu pakai saat tidur? [Kalau jawabannya lebih dari 1] Jika bantalnya hanya 1, apakah
membuat bapak/ibu sesak?
Apakah ada keluhan lain, seperti nyeri dada, pingsan, dada berdebar, atau ada bengkak di kaki/tangan?
Apakah saat sesak disertai dengan suara mengi/bengek?
Apakah disertai batuk? [Jika ya] Berdahak/tidak? Dahaknya berwarna/tidak?
Apakah disertai dengan demam?
Dipengaruhi dengan posisi tubuh/tidak?
Apakah ada riwayat dada terbentur?
Pernah berobat sebelumnya? [Jika ya] Kata dokternya ada apa? Dikasih obat/tidak?
Pernah dipasang cincin jantung?
Pernah mencoba minum obat? [Jika ya] Obat apa? Dosisnya berapa? Diminum berapa kali sehari? Apakah
setelah itu bapak/ibu merasa baikan?
Chest Pain
Curiga (+) penyakit jantung: Nyeri saat beraktivitas, rasa nyerinya seperti ditekan benda berat/terikat di dada kiri,
biasanya sakitnya tidak bisa ditunjuk. Nyerinya dapat menjalar ke lengan kiri, punggung, rahan, leher, atau ke
tubuh sebelah kanan. Kalau minum obat biasanya minum obat yang di bawah lidah (ISDN) ½ tablet.
Syncope/Collapse
Curiga (+) penyakit jantung: Pingsannya sementara, tidak ada kelainan neurologis.
Palpitation
Edema
Curiga (+) penyakit jantung: Bengkaknya simetris, di paha, genital, atau abdomen. Bengkaknya mulai dari bawah
ke atas. Bengkaknya tidak nyeri saat disentuh/berjalan.
6. General medical history
Past history
Demam rematik – Apakah saat kecil pernah sakit tenggorokan disertai dengan demam yang hilang
timbul dan sakit sendi yang berpindah-pindah?
Kongenital – Pas lahir orang tua pernah cerita tidak, apakah bapak/ibu langsung menangis/tidak?
Kebiruan/tidak? Atau apakah ada dokter yang pernah bilang bahwa bapak/ibu mempunyai kelainan
jantung?
COPD – Apakah bapak/ibu mempunyai gangguan/penyakit paru-paru?
Apakah bapak/ibu merokok? [Jika ya] Seberapa banyak?
Apakah ada riwayat asma? [Jika ya] Dari kecil asmanya?
Apakah ada riwayat batuk berdahak dan lama?
Family history
Apakah ada keluarga bapak/ibu yang mempunyai keluhan yang sama?
Occupational history
Sehari-hari kegiatan bapak/ibu ngapain aja? (Klasifikasikan kegiatan sebagai kegiatan ringan,
sedang, atau berat) Lebih sering duduk/jalan?
Nutritional history
Sehari-hari apa saja yang bapak/ibu makan? Apakah bapak/ibu sering makan yang
berlemak/gorengan?
closing
Baik bapak/ibu, sejauh ini saya menduga bapak/ibu mengalami sumbatan di pembuluh darah jantung
bapak/ibu atau jantung bapak/ibu mengalami pembengkakan sehingga tidak kuat memompa darah ke
seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Namun, untuk memastikannya kita perlu melakukan pemeriksaan lebih
lanjut, apakah bapak/ibu bersedia? Terima kasih pak/bu atas kerja samanya.
PE for Adult Cardiac Patient 3
1. Sapa, perkenalan, informed consent.
Selamat pagi pak/bu, perkenalkan saya dr. ________, yang sedang berjaga di klinik ini. Sekarang saya akan
melakukan pemeriksaan pada dada terutama jantung bapak/ibu, tujuannya agar mengetahui diagnosis
dari keluhan bapak/ibu. Nanti bapak/ibu akan diminta untuk membuka bajunya. Apakah bapak/ibu
bersedia?
2. Bantu pasien untuk berbaring ke meja pemeriksaan.
3. Cuci tangan.
4. Berdiri di sisi sebelah kanan pasien.
5. Bilang: Saya telah melakukan pemeriksaan fisik seperti general appearance, vital sign, dan mengukur tinggi
dan berat badan.
neck
arm
8. Brachial artery
Lengan pasien berada di samping tubuh pasien dengan telapak tangan terbuka dan ekstensi.
Fleksikan tangan pasien dengan derajat tertentu untuk mendapatkan relaksasi otot yang optimal.
Letakkan tangan kita di bawah siku pasien.
Rasakan denyut arteri brachial dengan menggunakan jari telunjuk dan tengah di medial dari tendon
biceps.
Nilai: Amplitudo (kuat/lemah), kontur (kecepatan pengisian darah), dan variasi amplitudo
(reguler/tidak), dan ada atau tidaknya thrill/vibrasi.
thorax
- Tentukan S1 dan S2: Saat auskultasi, sambil pegang arteri radialis juga. S1 bunyinya berbarengan
dengan denyut nadi arteri radialis.
- S3: Normal pada orang usia <40 tahun. Auskultasinya pakai bell. Terdengar setelah S2.
- S4: Terdengar sebelum S1, bunyinya seperti balapan kuda. Patologis!
- Murmur Tentukan:
Waktu: Systole (antara S1 dan S2) atau diastole (antara S2 dan S1).
Lokasi: Cari katup yang bunyi bisingnya paling besar, itulah sumbernya.
Penyebaran dari PMI
Intensitas: Untuk systole ada 6 grade, diastole 4 grade.
Pitch: High, medium, low.
Quality: Blowing, rumbling, musical.
Periksa mitral stenosis: Minta pasien miring ke kiri, auskultasi PMInya dengan bell.
Periksa aortic regurgitation: Minta pasien duduk dan sedikit condong ke depan, tekan stetoskop
di sepanjang left sternal border dan apex.
Baik pak/bu, pemeriksaan sudah selesai, silakan mengenakan bajunya kembali. Terima kasih.
Normal ECG 4
ECG/EKG adalah alat untuk mengukur aktivitas elektrik jantung.
ECG leads
Lead dalam EKG ada 12 Limb leads (6) Bipolar (ada kutub + dan -): Lead I, II, III
Unipolar (ada kutub + saja): Lead aVL, aVR, aVF
Precordial leads (6) V1: ICS 4 parasternal line kanan.
V2: ICS 4 parasternal line kiri.
Leads Group
V3: Antara V2 dan V4.
V1, V2, V3, V4 Anterior
V4: ICS 5 mid clavicular line kiri.
I, aVL, V5, V6 Left lateral
V5: ICS 5 anterior axillary line kiri.
II, III, aVF Inferior V6: ICS 5 mid axillary line kiri.
aVR —
ECG paper
Kertas EKG terdiri atas kotak-kotak. Kotaknya ada yang besar dan yang kecil. 1 kotak besar terdiri dari 5x5 kotak
kecil.
Bagian kotak yang vertikal menghitung voltase/amplitudo. 1 kotak kecil=0.1 mV. Jadi, 1 kotak besar=0.5 mV.
Bagian kotak yang horizontal menghitung waktu. 1 kotak kecil=0.04 s. Jadi, 1 kotak besar=0.2 s.
3. Regularitas: Lihat jarak antara R wave satu dan yang lainnya (paling nyaman di lead V5). Sama/tidak jaraknya?
Sama=Reguler; tidak sama=irreguler. Variasinya boleh sekitar 0.06 s/1,5 kotak kecil.
Metode: Bisa menggunakan penggaris atau kertas lain yang ditandai jarak R-R nya.
6. P wave: Nilai Kontur: Halus/tidak? Ada notch? [Normal: Halus], monophasic (puncaknya 1)/biphasic (1
puncak 1 lembah)? [Boleh biphasic di lead III.]
Morfologi: (+)/naik di lead: I, aVF, aVL, V4-V6 ; (-)/turun di lead aVR ; biphasic di lead III.
Durasi: 0.12 s (3 kotak kecil). LIHAT DI LEAD II.
Amplitudo: <0.25 mV (2-3 kotak kecil). LIHAT DI LEAD II.
Biphasic
Notch
arrhythmia
Coarse
Fine
Ventricular Tachycardia
block
AV BLOCK
Kanan Kiri
QRS duration: >0.10 s QRS duration: >0.10 s
- 0.10 – 0.12 s Incomplete RBBB - 0.10 – 0.12 s Incomplete LBBB
- ≥ 0.12 s Complete RBBB - ≥ 0.12 s Complete LBBB
S wave lebar di lead I dan V6 R wave lebar, kadang ada notch di lead I, V5, V6
Ada RSR’ wave ; R’ wave-nya lebar di lead V1 QRS interval: >0.08 s
rS atau QS di lead V1, disertai rotasi searah jarum
jam
Right Bundle Branch Block
Atrial abnormality
Kanan Kiri
P wave tinggi dan lancip di lead II, III, aVF. P mitrale
- Amplitudo ≥ 0.25 mV (2,5 kotak kecil) - Lead II: P wave punya 2 puncak; durasi ≥0.12
- Durasi ≤ 0.11 s s
P pulmonale - Lead V1: Biphasic; P terminal (yang akhir,
- Lead II (tinggi) turun) tingginya ≥ 1 mm dan lebar ≥ 0.04 s
- Lead V1 (biphasic; gelombang awal, naik
tingginya ≥ 1,5 kotak)
Ventricular hypertrophy
Kanan Kiri
Rasio R/S >1 di lead V1 (lebih besar R) Voltase ventrikel kiri naik
Right axis deviation - QRS amplitude ≥ 35 kotak kecil
Tall R di lead V1-V3 - Tinggi R ≥ 11 mm di lead aVL
Depresi ST segment & inversi T wave (strain
pattern) di lead V6
Left axis deviation
Tall R di lead V4-V6
Strain pattern
AMI ECG 6
(Untuk check list-nya sesuai dengan yang normal ya, disini bakal fokus bahas yang abnormalnya saja.)
1. Baca identitas pasien, ditulis di atas.
a. Nama c. Umur
b. Jenis kelamin d. Tanggal dan waktu
2. Kalibrasi dan paper speed.
3. Regularitas.
4. Heart rate.
5. Ritme.
6. P wave: Kontur? Morfologi? Durasi? Amplitudo?
7. PR interval.
8. Q wave Tidak boleh ada di lead V1, V2, dan V3; harus ada di lead V5 dan
V6 ; boleh sebesar apapun di lead III dan aVR. Selain lead yang
disebutkan, kalau ada Q wave abnormal.
Durasi: <0.04 s (1 kotak kecil).
Amplitudo: < ¼ dari amplitudo R wave.
Q wave patologis: Durasi dan amplitudo meningkat. LIHAT DI SEMUA LEAD.
Contoh, pada gambar A menunjukkan bahwa durasi Q nya lebih dari 0.04 s
sedangkan B menunjukkan amplitudo Q lebih dari ¼ amplitudo R wave.
9. R wave: LIHAT DI LEAD V1-V6. Dari lead V1-V4/V5 akan ada peningkatan
amplitudo R wave (maksudnya di lead V4/V5 itu R wavenya paling tinggi) dan akan memendek di lead V6.
Dilihat secara keseluruhan, kalau secara keseluruhan naik berarti normal.
Di infarct pola R wave terganggu (poor R wave progression). Walau tanpa Q wave patologis, kalau ada poor
progression ini: anterior infarct.
10. S wave.
11. R/S amplitude ratio.
12. QRS complex duration.
13. QRS complex amplitude.
14. QRS complex axis.
15. ST segment: Normalnya ST segment sejajar dengan PR interval (isoelectric); pada infarct pasti ada elevasi
dari ST segment. Bentuknya biasanya naik dan kadang nyambung dengan T wave. Tentukan elevasi-depresi
dari J point.
J point
16. T wave
Normalnya T wave naik, kecuali di lead aVR.
Amplitudo: 1/3-2/3 dari R wave.
Adanya inversi T wave tidak spesifik dalam menandakan
adanya infarct, namun dapat menandakan adanya ischemia.
Saat awal onset infarct T wave akan meninggi dan sempit.
(Gambar A)
Beberapa jam setelahnya: T wave akan inversi. (Gambar B)
Inversi T wave pada ischemia biasanya simetris, kadang
asimetris dengan variasi gentle down-slope dan rapid up-
slope.
17. QTc interval.
18. Kesimpulan: Ritme? HR? Wave?
Pasien memiliki ritme ______, regularitas ______ dengan heart rate ___ bpm. Ada kelainan di
gelombang/segmen ____ lead ________ berupa _________, jadi pasien ini mengalami infarct _________ (dan
ischemia _____________ [kalau ada]).
Non-Q wave infarction (subendocardial infarct): Ada inversi T wave dan depresi ST segment.
Lokasi ischemia/infarct: Harus abnormal di 2 lead/lebih di satu lokasi. (Misal, bisa dibilang infark inferior kalau ada
abnormalitas di lead V1-
Anterior infarct: Abnormal di lead V1-V4.
Lateral infarct: Abnormal di lead I, aVL. Konfirmasi ke lead V5-V6.
Inferior infarct: Abnormal di lead II, III, aVF.
Right lateral infarct: Lihat lead aVR. Biasanya bersamaan dengan infarct inferior. Untuk konfirmasi, pasang
lead V3R & V4R.
Posterior infarct: Ada mirror image di lead V1-V2. Curiga kalau ada R wave tinggi dan depresi ST segment >1
kotak kecil. Indikasi pemasangan lead V7-V9.
Anteroseptal: Abnormal di lead V1-V3.
Evolusi EKG pada infarct: EKG pada infarct berbeda-beda pada setiap fase. Jadi, harus setiap 30 menit di EKG ulang.
Jika tidak menemukan ST elevation, coba cari Q wave patologis. Mungkin infarct-nya sudah lama.
PRESENT HISTORY
3. Sejak kapan? (Biasanya hitungan bulan; kronis.)
4. Dari sejak lahir atau tidak? Saat masih di rumah sakit atau saat sudah di rumah?
5. Terjadinya tiba-tiba atau muncul perlahan?
6. Terjadinya spontan atau setelah kejadian tertentu? (Biasanya setelah kejadian tertentu.)
7. Permanen atau hilang timbul?
8. Apa yang memperingan dan memperparah? Apakah kebiruannya makin parah setelah makan/nangis?
9. Pernahkah anak bapak/ibu nangis tidak terkontrol sampai sesak nafas dan muncul kebiruan yang makin
parah? [Jika ya]
Biasanya pada saat terjadi hal tersebut, anak bapak/ibu bernapas cepat dan dalam atau malah menahan
napas?
Munculnya pada saat pagi baru bangun tidur atau pada saat setelah makan?
Biasanya terjadi berapa lama?
Seberapa sering kejadiannya?
10. Pernah sampai pingsan atau tidak?
11. Apakah suka jongkok setelah lari atau jalan yang lelah? Apakah anak ibu suka duduk sambil memegang
lututnya saat lelah? [SESUAIKAN DENGAN UMUR PASIEN]
PAST HISTORY
12. Apakah anak bapak/ibu suka terlihat lemas?
13. Apakah anak bapak/ibu sering istirahat saat sedang bermain sama temannya? [SESUAIKAN DENGAN UMUR
PASIEN]
14. Apakah anak bapak/ibu dadanya sering berdebar-debar saat digendong? [Jika ya] Biasanya setelah apa?
15. Apakah anak bapak/ibu ada pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, kelopak mata, wajah, atau perut?
16. Apakah anak bapak/ibu punya kesulitan dalam meningkatkan berat badan?
17. Apakah anak bapak/ibu pertumbuhannya lebih lambat? Bagaimana ukuran tubuhnya dibandingkan dengan
teman sebayanya? Bagaimana hasil KMSnya?
18. Apakah anak bapak/ibu diberi susu ASI atau botol?
Kalau botol, berapa banyak minumnya biasanya? Seberapa sering?
Kalau ASI, biasanya berapa lama minumnya? Seberapa sering? Suka tersedak atau tidak?
Biasanya setelah minum susu, anak bapak/ibu akan tidur atau nangis?
19. Apakah anak bapak/ibu kurang nafsu makannya?
20. Anak bapak/ibu sudah bisa apa saja sekarang? (Bandingkan dengan development milestones.)
21. Biasanya anak ibu bisa naik berapa anak tangga sebelum akhirnya kelelahan?
22. Apakah anak bapak/ibu bisa berdiri, lari, atau berbicara beberapa kata?
23. Apakah anak bapak/ibu sering terkena demam dengan batuk dan mengi/bengek? (Untuk mengetahui infeksi
pernapasan.) [Jika ya] Seberapa sering terjadinya?
24. Apakah anak bapak/ibu keringatnya berlebih?
25. Apakah anak bapak/ibu sedang meminum obat sekarang?
26. Apakah anak bapak/ibu pernah mengalami kejang? [Jika ya] Seberapa sering? Berapa kali? Berapa lama?
FAMILY HISTORY
38. Apakah di keluarga bapak/ibu ada yang memiliki riwayat penyakit jantung bawaan?
Baik pak/bu, setelah ini saya akan melakukan pemeriksaan fisik pada anak bapak/ibu guna mengetahui
diagnosis lebih lanjut, terima kasih.
CARDITIS
10. Apakah anak bapak/ibu ada sesak?
11. Apakah anak bapak/ibu dadanya berdebar?
12. Apakah anak bapak/ibu terlihat lemas?
13. Apakah anak bapak/ibu sering istirahat saat sedang bermain dengan temannya?
14. Apakah anak bapak/ibu memiliki bengkak di kaki, pergelangan kaki, kelopak mata, atau perut?
ERYTHEMA MARGINATUM
15. Apakah anak bapak/ibu memiliki ruam kemerahan? [Jika ya]
Dimana? Apakah di kaki, badan, atau lengan?
Gatal/tidak?
Nyeri/tidak?
SYDENHAM’S CHOREA
16. Apakah anak bapak/ibu memiliki gerakan tidak sadar seperti orang menari dengan emosi yang tidak stabil?
17. Apakah anak bapak/ibu memiliki kelemahan otot?
SUBCUTANEOUS NODULES
18. Apakah anak bapak/ibu memiliki benjolan? [Jika ya]
Dimana? Apakah di siku, pergelangan tangan, pergelangan kaki, di dekat tumit (tendon Achilles),
belakang kepala atau di tonjolan tulang belakang?
Keras/lunak?
Gatal/tidak?
Nyeri/tidak?
Dapat digerakan/tidak?
FAMILY HISTORY
19. Apakah di keluarga bapak/ibu ada yang memiliki penyakit jantung rematik?
Infective endocarditis
DEMAM
3. Dari kapan munculnya?
4. Munculnya tiba-tiba atau berangsur?
5. Apakah anak bapak/ibu memiliki riwayat penyakit jantung bawaan?
6. Apakah anak bapak/ibu memiliki riwayat penyakit jantung rematik?
7. Apakah anak bapak/ibu memiliki riwayat pencabutan gigi, operasi, atau baru saja sakit?
8. Apakah anak bapak/ibu memiliki riwayat diinfus?
FENOMENA IMUNOLOGIS
9. Apakah anak bapak/ibu memiliki benjolan yang nyeri dan merah di jarinya? (Osler nodes)
10. Apakah anak bapak/ibu memiliki ruam merah dan tidak nyeri di daerah telapak tangan dan kaki? (Janeway
lesions)
11. Apakah anak bapak/ibu memiliki gangguan penglihatan, jadi seperti ada bintik-bintik hitam pada saat
melihat? (Roth spots)
12. Apakah anak bapak/ibu memiliki pendarahan seperti garis lurus di bawah kukunya? (Splinter hemorrhages)
FENOMENA EMBOLIK
13. Apakah anak bapak/ibu ada pendarahan pada air kencingnya? (Renal infarcts)
14. Apakah anak bapak/ibu ada nyeri pada pinggang kiri? (Splenic infarcts)
15. Apakah anak bapak/ibu ada gejala seperti lemah anggota tubuh sebelah, mulut miring? (Stroke-like
symptoms; cerebral emboli)
16. Apakah anak bapak/ibu ada nyeri dada dan sesak? (Pulmonary embolism)
HT PE of Peripheral Vascular Diseases 8
Arterial disease
HISTORY TAKING
1. Sapa, perkenalan, tanya keluhan.
Selamat pagi pak/bu, perkenalkan saya dr ________, yang sedang berjaga di klinik ini. Dengan bapak/ibu
siapa? Ada keluhan apa bapak/ibu datang kemari?
2. Lokasinya di mana pak/bu?
3. Dari kapan munculnya? Tiba-tiba atau berangsur?
[Jika ada ulcer] Munculnya setelah terluka atau muncul secara berangsur?
4. Seberapa sering nyerinya?
5. Nyerinya terus-terusan atau hilang-timbul?
6. Jika posisi kakinya dinaikkan, berpengaruh tidak pada nyerinya?
7. Nyerinya mempengaruhi kegiatan sehari-hari atau tidak, seperti tidur, bekerja? (Bisa juga tanyanya,
“Biasanya bisa kerja berapa lama? Karena nyeri ini jadi makin berkurang/tidak kerjanya?”)
8. [Jika ada ulcer] Luka terbukanya sekarang makin sembuh atau malah makin parah?
9. Nyerinya makin parah/tidak jika sedang berjalan? Saat dingin? Saat sedang emosi?
10. Ada riwayat operasi, diabetes, penyakit jantung, darah tinggi, stroke, atau konsumsi alkohol?
11. Apakah bapak/ibu merokok? [Jika ya] Berapa banyak? Sudah berapa lama? [Jika tidak] Pernah merokok?
PHYSICAL EXAMINATION
Baik pak/bu, sekarang saya akan memeriksa kaki bapak/ibu sesuai dengan keluhannya tadi. Nanti saya akan
meminta bapak/ibu untuk menggulung celana bapak/ibu. Apakah bapak/ibu bersedia?
Baik pak/bu, pemeriksaan sudah selesai, silakan rapikan celananya kembali. Terima kasih.
Venous disease
HISTORY TAKING
1. Sapa, perkenalan, tanya keluhan.
Selamat pagi pak/bu, perkenalkan saya dr ________, yang sedang berjaga di klinik ini. Dengan bapak/ibu
siapa? Ada keluhan apa bapak/ibu datang kemari?
2. Lokasinya di mana pak/bu?
3. Apakah ada bengkak? [Jika ada] Dari kapan?
4. Apakah ada varises yang terlihat jelas pada saat berdiri?
5. Apakah ada nyeri? [Jika ada] Terus-terusan/hilang timbul? Apakah membaik jika mengangkat kaki? Apakah
memburuk jika berdiri?
6. Apakah ada perubahan pada kulit bapak/ibu?
7. Apakah ada luka terbuka/borok (ulcer)? [Jika ada] Apakah membaik atau makin parah dari hari ke hari?
8. Apakah ada riwayat operasi, diebetes, keganasan (kanker), stroke, hamil, atau penggunaan pil KB?
9. Apakah di keluarga ada yang mengalami hal serupa?
10. Apa pekerjaan bapak/ibu? Apakah pekerjaannya menuntut bapak/ibu untuk berdiri dalam waktu yang lama?
PHYSICAL EXAMINATION
Baik pak/bu, sekarang saya akan memeriksa kaki bapak/ibu sesuai dengan keluhannya tadi. Nanti saya akan
meminta bapak/ibu untuk menggulung celana bapak/ibu. Apakah bapak/ibu bersedia?
Long saphenous
varicosities
Telangiectasia
Short saphenous
varicosities
Baik pak/bu, pemeriksaan sudah selesai, silakan rapikan celananya kembali. Terima kasih.
RS
1 Anterior Nasal Packing
2 Oxygen Therapy for Adults
3 HT of Dyspnea in Children
4 Nebulization for Children
5 HT Respiratory in Adults
6 PE Respiratory in Adults
7 Acid Fast Staining Procedure
8 Heimlich Maneuver and Needle Thoracostomy
Anterior Nasal Packing 1
1. Sapa, perkenalan, informed consent.
Pagi pak/bu, saya dr. ________ yang bertugas jaga di klinik ini. Dengan bapak/ibu siapa? Baik pak/bu, saya
akan memasang tampon pada hidung bapak/ibu, tujuannya untuk menghentikan pendarahan pada
hidung bapak/ibu. Rasanya akan sedikit sakit dan kurang nyaman, tetapi saya akan berusaha sebaik
mungkin dan berhati-hati. Apakah bapak/ibu bersedia?
2. Cek alat.
Nasal speculum (1) Tampon (anterior pack petrolatum gauze)
Pinset bionet/pinset hidung (2) yang sudah dilapisi vaseline dan antibiotik
Gunting Plester
Tongue spaltel Baskom dengan cairan antiseptik
Masker Tempat sampah
Gloves Kapas alkohol
Lidocaine/xylocaine spray Sumber cahaya (lampu/head lamp)
11. Setelah 3-5 menit Keluarkan cotton swab, gerakan memutar, pelan-pelan Cek lagi pendarahan dari
hidung pasien Katakan bahwa hidung pasien akan baal. JANGAN makan ½ jam kedepan!
12. Pasang tampon yang sudah dilapisi vaseline dan antibiotik dengan metode layering ke arah posterior
choanae.
Cara masukinnya: Tamponnya dibagi 2 dulu, ada yang panjang & pendek. Yang pendek kira-kira sepanjang
ujung pinset yang bengkok ke atas. Jepit seperti di gambar.
Lalu, buka hidung pake nasal speculum Dorong tampon perlahan dengan pinset sampai mentok di bagian
pinset yang bengkok Sisakan yang pendek di luar, yang dilayer itu yang panjang dulu. Sisain sedikit di luar
Setelah yang panjang habis, rapikan yang pendek. Jangan terlalu menjuntai ke luar, cuma harus tetap kelihatan
ujungnya.
Nasal cannula
Pertama kita mulai terapi dengan menggunakan nasal cannula.
Previous history
20. Berat lahir anak bapak/ibu berapa?
21. Apakah anak ini lahir cukup bulan?
22. Apakah saat lahir anak ini mengalami gangguan pernapasan? Apakah pernah diberikan bantuan pernapasan
lewat selang?
23. Makannya bagaimana selama ini?
24. Pertumbuhannya bagaimana? Baik? Berat badannya naik terus/tidak?
25. Sudah bisa apa saja?
26. Bagaimana dengan hubungan sosialnya di sekolah atau teman di lingkungan rumah?
27. Apakah imunisasinya sudah lengkap? [SESUAIKAN DENGAN UMUR PASIEN]
Sudah pernah imunisasi yang disuntik di lengan kanan atas pada usia <2 bulan? (BCG)
Sudah pernah imunisasi yang disuntik di paha pada usia >2 bulan dan dilakukan 3 kali? (DPT)
Sudah pernah imunisasi campak pada usia 9 bulan?
Sudah pernah imunisasi polio pada usia 4 bulan?
Sudah pernah imunisasi pneumococcal pada usia 4 bulan? (Mahal, jarang dilakukan.)
28. Apakah sebelumnya anak bapak/ibu sakit? Apakah pernah masuk rumah sakit? Apakah pernah minum
obat tertentu?
29. Apakah ada riwayat bepergian ke tempat flu babi?
30. Apakah anak bapak/ibu sebelumnya pernah asma atau TB?
31. Apakah anak bapak/ibu pernah dites sebelumnya? [Jika ya] Hasilnya apa?
Family history
32. Apakah di keluarga ada yang sakit serupa?
33. Apakah di keluarga ada yang menderita penyakit infeksi saluran napas seperti batuk pilek, atau ada yang
asma, atau menderita batuk berkepanjangan (TB)?
34. HIV orang tua (recurrent pneumonia)
Apakah ini perkawinan pertama bapak/ibu?
Apakah bapak/ibu pernah menggunakan obat-obatan dengan cara disuntik? (IV drug abuse)
Apa pekerjaan bapak/ibu?
36. Constitutional
Apakah ada demam?
Apakah ada penurunan berat badan?
Apakah ada keringat pada malam hari?
Apakah anak bapak/ibu terlihat lemas?
Apakah ada rasa nyeri?
37. Respiratory
Apakah ada rasa sesak di dada?
Apakah ada dahak? [Jika ya] Banyak/tidak? Warnanya apa?
Apakah gejalanya muncul pada saat beraktivitas?
Apakah ada batuk darah?
Apakah ada nyeri dada?
38. Cardiovascular
Sejauh ini, apakah pernah ada dokter yang bilang bahwa anak bapak/ibu menderita kelainan jantung?
Apakah anak bapak/ibu pernah menjalani operasi jantung sebelumnya?
39. Gastrointestinal
Bagaimana BABnya anak bapak/ibu? Baik atau sembelit atau diare?
Bagaimana nafsu makan anak ibu sekarang?
40. Genitourinary
Bagaimana kencingnya anak bapak/ibu?
41. Nervous
Apakah anak bapak/ibu pernah kejang di rumah?
Apakah anak bapak/ibu pernah pingsan?
Apakah anak bapak/ibu menderita cerebral palsy atau down syndrome?
42. Family diabetes
Apakah di keluarga bapak/ibu ada yang menderita diabetes?
Environmental history
43. Apakah di rumah ada yang merokok? [Jika ya]
Siapa yang merokok?
Seberapa sering merokoknya?
Merokoknya dekat anak bapak/ibu atau tidak? [Jika jawab jauh] Seberapa jauh? Berapa kira-kira jarak
antara tempat bapak/ibu merokok dengan anak bapak/ibu?
44. Di rumah, bapak/ibu memasak menggunakan apa? Kompor gas, kayu bakar?
45. Apakah di rumah bapak/ibu memiliki binatang peliharaan?
46. Apakah di lingkungan rumah bapak/ibu memiliki suhu yang dingin?
47. Apakah di lingkungan rumah bapak/ibu terdapat pabrik?
48. Bagaimana dengan ventilasi di rumah bapak/ibu? Baik/buruk?
Baik pak, bu, pertanyaannya sekian dulu, nanti saya akan lanjutkan dengan pemeriksaan fisik untuk
mengetahui diagnosis lebih lanjut. Terima kasih.
Lokasi
Kualitas
Keparahan (Severity)
Waktu (onset, durasi, frekuensi)
Setting (terjadinya saat apa?)
Faktor yang memicu, memperparah, atau memperingan
Manifestasi lain
Cough (batuk)
Apa bapak/ibu batuk?
Batuknya kering/berdahak?
Apakah sering batuknya? Sampai mengganggu aktivitas/tidak pak/bu?
Dahaknya sedikit atau banyak?
Kadang-kadang/terus-menerus batuknya?
Apa batuknya berdahak, lama, dan terus menerus? [Persistent chronic bronchitis]
Dahaknya warna apa? Bau/tidak? Kental/encer?
Batuknya baru-baru ini atau sudah lama? Sudah berapa lama?
Apakah batuknya memburuk pada malam hari? Kalau pagi hari bagaimana?
Hal apa yang memperparah batuk bapak/ibu?
Hal apa yang memperingan batuk bapak/ibu?
Apa ada keluhan lain?
Baik bu, pertanyaan yang saya ajukan sudah selesai, selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan fisik ya bu.
Terima kasih atas kerjasamanya.
Role Play for History Taking of Pulmonary Disease in Adult
PROBLEM 1
PROBLEM 2
PROBLEM 3
Identity : Anti, 16 years old, female, occupation student of senior high school.
Chief complaint : Difficulty in breathing
General appearance : Patient look shortness of breath
Description of complaint :
Since 2 days ago patient felt difficulty of breath, this symptom persisted and even increasingly felt worse especially in the night
and there was wheezing. She has also productive cough with yellowish sputum.
PE Respiratory in Adults 6
1. Sapa, perkenalan, informed consent.
Selamat pagi pak/bu, saya dr ________, yang sedang berjaga di klinik ini. Dengan bapak/ibu siapa? Baik
pak/bu, berdasarkan keluhan utama bapak/ibu saya akan melakukan pemeriksaan fisik pada leher dan
dada bapak/ibu. Nanti bapak/ibu akan diminta untuk membuka bajunya. Apakah bersedia?
2. Bantu pasien untuk berbaring di meja pemeriksaan.
3. Cuci tangan dengan sabun dan air, kemudian keringkan.
4. Pemeriksa harus berada di sebelah kanan pasien.
5. Bilang: Saya telah melakukan pemeriksaan fisik seperti general appearance, vital sign, dan mengukur tinggi
dan berat badan.
Lymph node
Baik pak/bu, pertama saya akan memeriksa kelenjar di bagian kepala dan leher bapak/ibu.
Sudah merasa nyaman disini pak/bu? Rileks saja ya pak/bu.
Minta pasien duduk, lalu sedikit menunduk saat pemeriksaan.
(Jadi, waktu meriksa lymph node preauricular sampai tonsilar, wajah pasien masih agak nunduk, selanjutnya
minta pasien menghadapkan wajahnya ke salah satu sisi).
Palpasi dengan menggunakan ujung jari telunjuk dan tengah. Gerakkan kulit diatas jaringan disetiap
daerah.
Jika terdapat pembesaran atau nodul, deskripsikan:
a. Lokasi d. Konsistensi f. Nyeri/tidak
b. Jumlah e. Dapat g. Discrete/confluence
c. Ukuran diameter digerakan/tidak
Palpasi pada bagian:
1) Pre auricular – Depan telinga.
2) Posterior auricular – Permukaan mastoid prosesus.
3) Occipital – Dasar posterior tengkorak.
4) Tonsilar – Sudut mandibula.
5) Submandibular – Di tengah di antara angle dan ujung mandibula.
6) Submental – Di midline beberapa cm di belakang ujung
mandibula.
7) Superficial cervical – Superfisial sternocleidomastoid.
8) Posterior cervical – Sepanjang batas anterior trapezius; di
belakang SCM.
9) Deep cervical chain – Di dalam sternocleidomastoid. Untuk
memeriksanya, kaitkan ibu jari dan telunjuk di sisi otot
sternocleidomastoid, palpasi lebih dalam (maksudnya kayak
digeser SCM-nya).
10) Supraclavicular – Di dalam sudut yang dibentuk oleh klavikula dan otot sternocleidomastoid; di atas
tulang klavikula.
trachea
Pasien duduk.
Inspeksi trakea untuk melihat adanya deviasi dari posisi midline.
Letakkan jari-jari di sepanjang sisi trakea, perhatikan/rasakan space antara
trakea dan sternocleidomastoid
Bandingkan kedua sisi. Normalnya harus simetris; jari kita akan masuk ke dalam
spacenya.
thorax
ANTERIOR THORAX
Pak, bisa tolong dibuka bajunya?
Inspeksi
Minta pasien untuk berbaring.
Posisi pemeriksa berada di tengah menghadap wajah pasien (di ujung meja pemeriksaan).
Minta pasien napas, inspeksi bentuk dada dan bentuk pergerakan dada pasien.
Perhatikan apakah terdapat:
a. Deformitas/asimetri
b. Retraksi abnormal pada interspace saat inspirasi.
c. Gangguan gerakan respirasi pada satu atau kedua sisi.
Palpasi
DAERAH-DAERAH DADA ANTERIOR
Identifikasi suprasternal notch. (Bagian yang cekung di antara 2
klavikula.)
Pindahkan jari 5cm kebawah dari notch tersebut.
Temukan bony horizontal ridge yang menghubungkan
manubrium dengan body of sternum (sternal angle).
Pindahkan jari ke lateral dan temukan tulang rusuk dan kartilago
kostal ke-2.
Dari sini, turunkan jari ke interspace dibawahnya.
Intercostal space dibawah tulang rusuk ke-2 adalah intercostal
space ke-2.
TACTILE FREMITUS
Gunakan ball (pangkal jari-jari di telapak tangan) atau permukaan ulnar
tangan [boleh pilih yang paling sensitif, beda-beda tiap orang], dan
letakkan di kedua sisi dada secara simetris.
Minta pasien untuk mengatakan “tujuh tujuh”.
Ulangi pemeriksaan di area lain secara simetris.
Perkusi
Hiperekstensi jari tengah tangan kiri.
Tekan bagian interphalangeal bagian distal secara lembut pada permukaan untuk melakukan perkusi.
Hindari kontak dengan bagian tangan lain.
Dekatkan lengan kanan ke jari kiri tadi. Jari tengah tangan kanan harus sedikit fleksi, rileks, dan siap
mengetuk.
Ketuk pleximeter finger dengan jari tengah tangan kanan (plexor) dengan cepat, kuat, namun dengan
gerakan pergelangan tangan yang rileks.
Tujukan ketukan pada sendi interphalangeal bagian distal.
Perhatikan perbedaan intensitas, pitch, dan durasi dari suara perkusi, pelajari percussion note.
Auskultasi
Minta pasien untuk bernafas yang dalam dengan mulut terbuka.
Dengarkan suara pernafasan dengan stetoskop bagian diafragma.
Pindahkan stetoskop dari satu sisi ke sisi lain paru-paru untuk membandingkan apakah simetris atau
tidak (daerah auskultasinya sama dengan perkusi).
Identifikasi pola suara pernafasan berdasarkan intensitas, pitch, dan durasi saat fase inspirasi dan
ekspirasi.
Suara pernafasan normal: vesicular, bronchovesicular, bronchial.
Dengarakan suara tambahan pernafasan lainnya seperti crackles, wheezing, ronchi.
Jika terdengar crackle, dengarkan:
a. Seberapa keras, pitch, durasi d. Lokasi pada chest wall
b. Jumlah e. Pola
c. Waktu pada siklus pernapasan f. Suara saat batuk/berubah posisi
Jika terdengar wheeze atau ronchi, perhatikan durasi, lokasi, dan perubahan saat bernafas yang dalam
atau batuk.
Jika terdengar suara nafas abnormal yang terletak pada bronchi dan bronchovascular, lanjutkan untuk
mengetahui tranmisi suara.
Dengan stetoskop, periksa area di dada secara simetris, saat:
- Minta pasien untuk mengucapkan “tujuh tujuh”, jika terdengar suara yang lebih keras dan jelas disebut
bronchophony.
- Minta pasien untuk mengucapakam “eee”, normalnya terdengar bunyi suara E panjang yang teredam.
Jika terdengar “ay” berarti terdapat egophony.
- Minta pasien untuk berbisik “tujuh tujuh” atau “satu dua tiga”. Normalnya terdengar tidak jelas/hampir
tidak terdengar. Jika terdengar suara yang keras dan jelas disebut whispered pectoriloquy.
(Jadi, auskultasi napas biasa dulu tujuh-tujuh eee bisik tujuh tujuh)
POSTERIOR THORAX
Palpasi
DAERAH-DAERAH DADA POSTERIOR
Minta pasien sedikit menunduk.
Temukan tonjolan tulang yang paling menonjol.
Yang paling menonjol adalah C7. Dibawahnya adalah T1.
Ketika terdapat prosesus yang terlihat menonjol hampir sama, itu adalah C7 dan T1.
Kemudiakan rasakan dan hitung prosesus dibawahnya.
Perkirakan lokasi sudut inferior scapula, biasanya terletak pada ICS 7.
TACTILE FREMITUS
Gunakan ball (pangkal jari-jari di telapak tangan) atau permukaan ulnar tangan,
dan letakkan di kedua sisi dada secara simetris.
Minta pasien untuk mengatakan “tujuh tujuh”.
Ulangi pemeriksaan di area lain secara simetris.
Ziehl-neelsen staining
interpretation
Kalau kata dosen skills waktu itu, stationnya bakal ada bikin
specimen dan interpretasi. Yang diinterpretasi cuma 10 HPF,
tergantung waktu. Pewarnaannya asal sebut aja, gak akan dilakuin.
Heimlich Maneuver & Needle Thoracostomy 8
Heimlich maneuver
1. Sapa, perkenalan, informed consent. (Singkat)
Selamat pagi pak/bu, perkenalkan saya dr. ________, yang
akan membantu bapak/ibu. Sekarang saya akan melakukan
Heimlich maneuver pada bapak/ibu untuk mengeluarkan
benda asing pada jalur pernapasan bapak/ibu. Nanti saya
akan tekan perutnya. Mungkin akan terasa sedikit tidak
nyaman, apakah bapak/ibu bersedia?
2. Berdiri di belakang pasien, kaki dominan maju sedikit ke depan.
3. Peluk pasien menggunakan kedua tangan, tangan dominan
membentuk kepalan dengan cara jempol dilipat terlebih dahulu,
baru ditutupi dengan jari-jari lain. Tangan yang tidak dominan
mengenggam kepalan tangan dominan.
4. Letakkan kepalan tangan di antara xiphoid processus dan
umbilical.
5. Menggunakan quick motion, tekan kepalan ke dalam rongga
epigastric lalu tekan ke arah atas sebanyak 4-5 kali. (Sambil
dihitung keras satu, dua, tiga, dst.)
6. Ulangi beberapa kali sampai benda asing keluar dari tubuh pasien.
Needle thoracostomy
1. Cek alat.
1. Kidney basin
2. Com
3. Cotton swab
4. Syringe 3 cc
5. Needle no. 16 (vein catheter)
6. Plaster
1
7. Gunting kain
3 11 8. Normal saline
2 8 9. Gloves
9
10. Measuring glass + water tube
7 11. Povidone iodine
10 Jangan lupa:
6
Tuang povidone iodine ke com.
4 5 Potong plester.
Buka bungkus vein catheter dan
syringe.
2. Sapa, perkenalan, informed consent. (Singkat) Sternal notch
Selamat pagi pak/bu, perkenalkan saya dr. ________, yang sedang berjaga Sternal
di klinik ini. Sekarang saya akan melakukan prosedur needle angle
thoracostomy pada bapak/ibu untuk mengeluarkan udara yang terjebak ICS 2
pada selaput paru-paru bapak/ibu. Nanti saya akan menusukkan jarum
berkateter. Mungkin akan terasa sedikit tidak nyaman, apakah bapak/ibu
bersedia?
3. Cuci tangan, pakai gloves.
4. Bersihkan daerah yang ingin ditusuk menggunakan cotton swab berpovidone
iodine. Bersihkan dengan gerakan melingkar dari sentral ke perifer.
Daerah yang ingin ditusuk: ICS 2 midclavicular line, kiri/kanan tergantung sakitnya dimana. Cara cari ICS 2:
dari sternal notch, cari sternal angle. Di sebelah sternal angle adalah ribs kedua, dibawah ribs 2 adalah ICS 2.
5. Isi syringe dengan 2 cc sterile saline. Cek ada udara/tidak.
6. Ganti jarum syringe menjadi vein catheter. Caranya:
Bagian ini yang akan
dihubungkan dengan
syringe.
7. Tusukkan vein catheter (pegangnya seperti memegang pulpen) ke bagian yang akan ditusuk tadi
(midclavicular ICS 2, di atas ribs ke 3 persis, jangan terlalu naik). Aspirasi, pastikan ada gelembung udara pada
syringe.
8. Siapkan water tube dan gelas berisi air. Salah satu ujung water tube ditaruh di dalam gelas+air.
9. Cabut jarum kateter dengan syringenya, tinggalkan kateternya tertancap di dada pasien. Hubungkan kateter
di dada dengan water tube. Perhatikan gelembung yang keluar di gelas berisi air.
10. Fiksasi dengan menggunakan plester. Cara plester: Membentuk seperti lambang HIV/AIDS.
11. Bilang: Ini adalah prosedur sementara, sambil menunggu bantuan chest tube.