TPS 2
PROJECT 2
Disusun oleh:
201611003
POLITEKNIK KAMPAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
2. Reaksi transesterifikasi
Pembuatan biodiesel dari minyak nabati dilakukan dengan
mengkonversi trigliserida menjadi metil ester dengan suatu proses yang
disebut dengan transesterifikasi.
Proses ini berjalan lambat, sehingga disini kita menggunakan arang aktif
yaitu ampas tebu jadi tidak perlu melakukan proses esterifikasi untuk mengurangi
energi aktivasi, dan untuk selanjutnya mempercepat laju reaksi, karena arang aktif
dari ampas tebu mampu menyerap FFA pada minyak jelantah secara skala besar.
Arang akif dapat dibuat dari bahn organik maupun anorganik salah satunya
yaitu dapat dibuat dari ampas tebu. Ampas tebu yang berasal dari perasan tebu
yang telah dibuang dapat dimanfaatkan sebagai arang aktif karena memiliki daya
serap yang tingi terhadap iodium. Tingginya daya serap dapat dimanfaatkan untuk
menyerap kadar FFA pada minyak jelantah
1.2 Tujuan
1.2.1 mengetahui proses pembuatan biodiesel.
1.2.2 untuk mengetahui pengaruh arang ampas sekam padi sebagai
adsorben terhadap FFA.
1.2.3 untuk mengetahui apakah ampas sekam padi efektif dalam produksi
biodiesel dari minyak jelantah tanpa reaksi esterifikasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Biodiesel
Biodiesel adalah bahan bakar mesin/motor diesel yang terdiri atas ester alkil
dari asam-asam lemak” (Soerawidjaja,2006). Biodiesel dapat dibuat dari minyak
nabati maupun lemak hewan, namun yang paling umum digunakan sebagai bahan
baku pembuatan biodiesel adalah minyak nabati. Minyak nabati dan biodiesel
tergolong ke dalam kelas besar senyawa-senyawa organik yang sama, yaitu kelas
ester asam-asam lemak. Akan tetapi, minyak nabati adalah triester asam-asam
lemak dengan gliserol, atau trigliserida, sedangkan biodiesel adalah monoester
asam-asam lemak dengan metanol.
2.4.1 Transesterifikasi
b. Memisahkan gliserol
METODOLOGI PELAKSANAAN
1. Indikator PP 5. NaOH
2. Aquades 6. ASP
3. Minyak jelantah
4. Etanol
4.1 Analisa kadar asam lemak bebas (ALB) pada bahan baku Biodiesel
Analisa ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam lemak bebas yang
terkandung pada senyawa minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan
biodiesel. Untuk mengetahui kadar asam lemak bebas yang terdapat pada minyak
jelantah dapat dilakukan dengan cara menimbang sampel sebanyak 3 gram
kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan etanol 96%
sebanyak 50 ml, dan diaduk diatas penangas air selama 10 menit. Kemudian
ditambahkan indikator-pp sebanyak 3 tetes dan digoyang hingga homogen,
selanjutnya di Titrasi menggunakan NaOH 0,1 N hingga terbentuk warna merah
muda permanen kira-kira selama 30 detik.
Dari hasil pemurnian minyak jelantah, maka didapatlah hasil dengan berat
minyak jelantah 69,18 gram, dengan kadar asam lemak bebas sebanyak 1,70 %.
Setelah di pisahkan didapatlah hasil dari proses ini dengan berat gliserol
sebanyak 22,60 gram, dan biodiesel sebanyak 32,25 gram.
Setelah dilakukan uji densitas pada produk biodiesel yang dihasilkan maka
diperoleh biodiesel dengan densitas 0,82 gr/cm3
Dari uji asam lemak bebas yang dilakukan, maka didapat kan biodiesel
dengan asam lemak bebas sebesar 1,28%.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa
hal sebagai berikut:
5.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, saran yang dapat kami berikan
adalah sebagai berikut:
1. Pada saat melakukan praktikum sebaikya sampel minyak jelantah yang di
gunakan adalah sampel minyak jelantah yang masih baru dan tidak
bewarna terlalu hitam pekat agar kadar asam lemak bebas dan kadar airnya
tidak terlalu tinggi.
2. Pada saat proses pemanasan sampel Biodiesel diatas hotplate pastikan
suhu hotplate di kontrol dengan suhu yang sudah ditentukan supaya hasil
proses tersebut tidak mempengaruhi hasil akhir yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agroindustriindonesia.blogspot.com/2010/09/proses-pemurnian-minyak-
sawit.html?M=1
(BSN ) Badan Standardisasi Nasional. 2002. Standar Nasional Indonesia No. 01-
3741-2002. Tentang Minyak Goreng Sawit. Jakarta. BSN
Natureindonesion.blogspot.co.id/2013/03/minyak-kelapa-sawit-merah-red-palm-
oil.html
Desmafianti, Gita, 2013. Artikel Pengertian Biodiesel.
Lampiran 2. Perhitungan
Pada pratikum Project ini, dilakukan perhitungan untuk menentukan massa
ALB minyak jelantah sebelum dan sesudah pemurnian, massa etanol, massa
NaOH, Densitas, Viscositas, dan %ALB Biodiesel :
=15,00 gr.
e) Menghitung Densitas biodiesel
Diketahui : Berat sampel = 21,7098
Berat aquadest = 24,8376
Densitas air = 0,98 gr/cm3
Ditanya : Densitas sampel =?
𝑊1
Jawab : Densitas = 𝑥 𝜌 air
𝑊2
21,7098
= 24,8376 𝑥 0,98
= 0,82 gr/cm 3 .
f) Menghitung Viskositas biodiesel
Diketahui : K = 0.035
t = 61 sekon
µ = 0,19
Ditanya : Viskositas sampel = ?
Jawab : Viskositas = K ( t - µ)
= 2,12 Cst.
g) Menghitung % ALB biodiesel
Diketahui : Normalitas Penitar = 0,1 N
Volume Titrasi = 1,5ml
Berat sampel = 3 gram
Ditanya : % ALB =?
25,6 𝑥 𝑁 𝑥 𝑉
Jawab :% ALB = x
𝑤
25,6 𝑥 0,1 𝑥 1,5
=
3
=1,28%.