Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH ANALISIS KOMPLEKS

Dosen Pengampu : Najibu Fahmi, M.Se

Disusun untuk Melengkapi Tugas Analisis Kompleks

Oleh :
1. FIRDAYANTI EKTAFIA (0716010171)
2. HILDAYATUN NAFILAH (0716010261)
3. PUTRI QONITA ( 0716010551)
4. RISTININGSIH (0716010581)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2019
1
A. TURUNAN FUNGSI KOMPLEKS
1. Definisi Turunan

Dalam matematika, turunannya adalah cara untuk menunjukkan tingkat perubahan:


yaitu, jumlah perubahan fungsi pada satu titik tertentu. Untuk fungsi yang bekerja pada
bilangan real, itu adalah kemiringan garis singgung pada titik pada grafik. Turunannya sering
ditulis menggunakan "dy per dx" (artinya perbedaan dalam y dibagi dengan perbedaan dalam
x). D bukan variabel, dan karena itu tidak dapat dihilangkan.

𝑑𝑦
Notasi turunan fungsi . Turunan dari y sehubungan dengan x didefinisikan sebagai
𝑑𝑥

perubahan dalam y atas perubahan dalam x, sebagai jarak antara x0 dan x1 menjadi sangat
kecil. Fungsi turunan dalam fungsi kompleks mirip dengan fungsi turunan dari fungsi real.
Turunan fungsi kompleks sama halnya dengan turunan dalam kalkulus disebut dengan batas
atau biasa kita sebut dengan limit. Untuk fungsi f(z) turunan f pada z0 didefinisikan sebagai

f 1  z 0  = lim
∆𝑓 𝑓(𝑧+∆𝑧)−𝑓(𝑧)
= lim
∆𝑧 →0 ∆𝑧 ∆𝑧 →0 ∆𝑧

Sebelum mempelajari lebih dalam tentang fungsi turunan perhatikan contoh berikut ini :

1) Tentukan turunan dari 𝑓(𝑧) = 𝑧 2


Jawab :
Hitung turunan dengan menggunakan batas
(𝑧+∆𝑧)2 −𝑧 2 𝑧 2 + 2𝑧∆𝑧+(∆𝑧)2 −𝑧 2
lim = lim = lim 2𝑧 + ∆𝑧 = 2𝑧
∆𝑧 →0 ∆𝑧 ∆𝑧 →0 ∆𝑧 ∆𝑧 →0

Maka kita temukan untuk turunan dari 𝑓(𝑧) = 𝑧 2 adalah 2z

Jika ada batas kita katakan f analitik di z0 atau f tidak sama di z0. Ingat Batasnya
harus ada dan tetap sama, tidak memperhatikan mendekati z0. Jika f analitik pada semua titik
di wilayah terbuka A maka kita katakan f analitik pada A. Seperti biasa dengan turunannya
ada beberapa notasi alternatif. Misalnya, jika w = f (z).

Setelah mempelajari beberapa fungsi kita akan membahas fungsi memiliki turunan
yang kompleks. Disini kita akan membahas sesuatu yang baru dan bagian imajiner memiliki
turunan parsial yang berhubungan dengan x dan y. Definisi fungsi f(z) dapat dibedakan
kompleks pada c jika :

2
𝑓(𝑧) − 𝑓(𝑧)
lim
𝑧→𝑐 𝑧−𝑐

Dalam hal ini batas atau limit dilambangkan dengan 𝑓 ′ (𝑐). Bentuk perubahan variabel z = c +
h, 𝑓(𝑧) dapat dibedakan kompleks pada c jika dan hanya jika batasnya

𝑓(𝑐 + ℎ) − 𝑓(𝑐)
lim
ℎ→0 ℎ

Dalam hal ini batasnya 𝑓 ′ (𝑐). Suatu fungsi didefinisikan komplek jika kompleks
didefinisikan di setiap titik. Seperti fungsi 𝑓(𝑧) mendefinisikan turunannya adalah fungsi
𝑑
baru yang kita tulis 𝑓 ′ (𝑧) atau 𝑑𝑧 𝑓(𝑧).

Misalnya fungsi konstan 𝑓(𝑧) = C dimana kompleks dapat dibedakan dan turunannya
𝑓 ′ (𝑧) = 0. Fungsi 𝑓(𝑧) juga didefinisikan komplek karena hal ini

𝑓(𝑧)−𝑓(𝑐) 𝑧−𝑐
= = 1. Demikian 𝑧 ′ = 1. Tetapi banyak fungsi sederhana tidak memiliki turunan
𝑧−𝑐 𝑧−𝑐

kompleks. Contoh, buktikan 𝑓(𝑧) = 𝑅𝑒𝑧 = 𝑥. Tunjukan batasnya

𝑓(𝑐+ℎ)−𝑓(𝑐)
lim Tidak ada untuk c. Misalkan 𝑐 = 𝑎 + 𝑏𝑖 sehingga 𝑓(𝑐) = 𝑎, pertama
ℎ→0 ℎ

buktikan ℎ = 𝑡 bilangan rea. Kemudian 𝑓(𝑐 + 𝑡) = 𝑎 + 𝑡 dan seterusnya

𝑓(𝑐+ℎ)−𝑓(𝑐) 𝑎+𝑡−𝑎
= = 1. Jadi jika ada batasnya maka harus sama dengan 1. Dalam hal ini
ℎ 𝑡
𝑓(𝑐+ℎ)−𝑓(𝑐) 𝑎−𝑎
𝑓(𝑐 + 𝑖𝑡) = 𝑓(𝑐) = 𝑎 dan = = 0. Jadi dengan ini mendekati c sepanjang
ℎ 𝑖𝑡

arah horizontal dan arah vertical jawaban yang berbeda, dan batas itu tidak bisa ada. Fungsi
sederhana lainnya yang dapat ditunjukkan tidak memiliki turunan kompleks adalah Im
𝑧, 𝑧̅, 𝑑𝑎𝑛 |𝑧|

2. Sifat Turunan Fungsi

Dengan hal ini sifat dari turunan adalah sebagai berikut :

1) Sifat 𝑓(𝑧) adalah kompleks dapat dibedakan, maka c 𝑓(𝑧), dimana c adalah konstanta

(c( 𝑓(𝑧)) = c𝑓′(z)
2) Sifat penjumlahan jika 𝑓(𝑧) dan 𝑔(𝑧) komplek dapat dibedakan, maka 𝑓(𝑧) + 𝑔(𝑧)
dan (𝑓(𝑧) + 𝑔(𝑧))′ = 𝑓 ′ (𝑧) + 𝑔′ (𝑧)
3) Sifat hasi kali jika 𝑓(𝑧) dan 𝑔(𝑧) komplek dapat dibedakan, 𝑓(𝑧) . 𝑔(𝑧) dan

3
(𝑓(𝑧) . 𝑔(𝑧))′ = 𝑓 ′ (𝑧)𝑔(𝑧) + 𝑓(𝑧)𝑔′ (𝑧)
𝑓(𝑧)
4) Sifat pembagian jika 𝑓(𝑧) dan 𝑔(𝑧) komplek dapat dibedakan, maka , dimana
𝑔(𝑧)

𝑓(𝑧) 𝑓 ′ (𝑧)𝑔(𝑍)−𝑓(𝑧)𝑔′ (𝑧)


didefinisikan 𝑔(𝑧) ≠ 0 dan ( 𝑔(𝑧) )′ = (𝑔(𝑧))2

5) Sifat rantai jika 𝑓(𝑧) dan 𝑔(𝑧) kompleks dapat dibedakan, maka 𝑓(𝑔(𝑧))

didefinisikan (𝑓(𝑔(𝑧))) = 𝑓 ′ (𝑔(𝑧)). 𝑔′ (𝑧)

6) Sifat dari fungsi kebalikan


Jika f (z) kompleks dapat dibedakan dan satu-ke-satu, dengan turunan bukan nol,
′ 1
maka untuk fungsi kebalikan 𝑓 −1 (z) juga berbeda, dan (𝑓 −1 (𝑧)) = 𝑓 −1 (𝑓 −1 (𝑧))

Jadi misalnya kita memiliki aturan (𝑧 𝑛 )′ = 𝑛𝑧 𝑛−1, setiap polinomial 𝑃(𝑧) = 𝑎𝑛 𝑍 𝑛 +


𝑎𝑛−1 𝑍 𝑛−1 + ⋯ + 𝑎0 adalah turunan fungsi kompleks, dengan

𝑃′(𝑧) = 𝑛𝑎𝑛 𝑍 𝑛−1 + (𝑛 − 1)𝑎𝑛−1 𝑍 𝑛−2 + ⋯ + 𝑎1 , dan setiap fungsi rasional juga turunan
fungsi kompleks. Oleh karena itu yang bukan turunan fungsi kompleks, seperti Re z atau
𝑧̅ tidak dapat ditulis sebagai fungsi polinomial atau fungsi rasional yang kompleks.

4
B. PERSAMAAN CAUCHY RIEMANN
1. Fungsi Analitik
 Suatu fungsi f(z) di katakan analitik di suatu domain D jika f(z) terdefinisi dan
dapat di turunkan pada setiap titik dari D.
 Fungsi f(z) analitik pada z=z0 di D, jika f(z) analitik di dalam lingkungan dari
z0.
 Jadi keanalitikan f(z) di z0 berarti bawa f(z) mempunyai turunan pada setiap
titik di dalam suatu lingkaran dari z0 ( termasuk z0 sendiri)
2. Persamaan Cauchy Riemann
1. Definisi
Persamaan Cauchy Riemann adalah sepasang persamaan differensial parsial
nyata yang memberikan cara alternatif untuk mendefinisikan konsep turunan yang
kompleks. Biarkan f(z) menjadi sebuah fungsi yang kompleks. Kita dapat menulis f
sebagai jumlah bagian real dan imajiner.,

f(x+iy) = u (x,y) + iv(x,y), (1)

dimana u(x,y) dan v(x,y) adalah fungsi real dari dua input real. Persamaan Cauchy
Riemann yaitu :

u v v
  (2)
x y x

Persamaan ini penting karena alasan berikut.

Suatu fungsi kompleks dapat diibedakan pada suatu titik z = x +iy jika dan
hanya jika persamaan Cauchy Riemann didefinisikan dengan baik dan memenuhi (x,
y).

Disini “terdefinisi dengan baik” berarti bahwa fungsi u(x, y) dan v(x, y) dapat
dibedakan secara nyata, baik arah x dan y pada titik tertentu, sehingga turunan
parsialnya terdefinisi dengan baik.

a. Bukti Parsial

Kami sekarang akan membuktikan bagaian pertama dari pernyataan “jika dan
hanya jika” sebelumnya yang menyatakan itu jika suatu fungsi terdiferensiasi
kompleks , maka persamaan Cauchy Riemann dideinisikan dengan baik.

5
Misalkan fungsi f kompleks dapat dibedakan pada beberapa titik z. Mengikuti
dari definisi diferensiasi kompleks, jka kita membuat perpindahan sangat kecil
dari z dengan jumlah  z , nilai fungsi berubah sebesar

 f  f ( z   z)  f ( z) (3)

 f '( z ) z  O( z 2 ) (4)

Disini O( z 2 ) menunjukkan sebuah istilah yang kuadrat atau orde tinggi di
 z , dan menjadi diabaikan dibandingkan dengan suku pertama, sebagai  z  0 .
Sebagai bagian dari definisi diferensiabilitas kompleks, f(z) tidak tergantung pada
argumen (atau “arah”) dari  z .

Mari kita memperlajari efek perpindahan di sepanjang dua arah yang berbeda :
khususnya yang real dan arah imajiner. Pertama, kita menggeser di sepanang arah
real dengan mengambil z  x  R . Mari kita menunjukkan perubahan yang
dihasilkan pada nilai fungsi dengan ( f )1 . Berdasarkan persamaan (4).

( f )1  f '( z ) x  ( x 2 ) (5)

Disisi lain  f , juga dapat ditulis dalam hal perubahan komponen fungsi real
dan imajiner u(x, y) dan v(x, y). Menurut definisi parsial biasa turunannya,
perubahan yang dihasilkan dari perpindahan dalam x adalah

( f )1  ( u)1  i( v)1 (6)

 u   v 
   x  O( x 2 )   i   x  O( x 2 )  (7)
 x   x 

 u  v 
   i   x  O( x 2 ) (8)
 x  x 

Membandingkan ini dengan persamaan sepanjang arah imajiner dengan


mengambil

u v
Re f ( z )  , Im f ( z )  (9)
x x

6
Kedua, mari kita beralih sepanjang arah imajiner dengan mengambil z  iy ,
dimana y   . Dalam hal ini, perubahan yang dihasilkan dalam nilai fungsi

adalah (f ) 2 , diberikan oleh

(f ) 2  f ( z)iy (10)

Dalam hal fungsi komponen,

f 2  u 2  iv2 (11)

 u   v 
 
  y  O y 2   i  y  O y 2   
 y   y  (12)

 u v 
   i y  O(y 2 )
 y y  (13)

v u
Karenanya, Re f ' ( z )  , Im f ' ( z )   .
y y (14)

Menggabungkan dua hasil persamaan (9) dan (14) sehingga diperoleh


persamaan Cauchy Riemann (2). Akibatnya turunan kompleks f(z) dinyatakan
dengan :

u v
Re f ' ( z )  
x y
v u
Im f ' ( z )  
x y

b. Interpretasi dari Persamaan Cauchy-Riemann


Pesan utama dari persamaan Cauchy-Riemann adalah bahwa ketika
berhadapan dengan fungsi analitik, bagian real dan imajiner dari bilangan
kompleks tidak dapat dianggap sebagai kuantitas independen, tetapi terkait erat.
Ada dua cara yang saling melengkapi untuk memikirkan hal ini:
 Untuk fungsi analitik f (z), bagian real dan imajiner dari input z tidak secara
independen mempengaruhi nilai output. Jika saya memberi tahu Anda

7
u
bagaimana fungsi bervariasi dalam arah x, dengan memberi Anda dan
x
v
, maka Anda dapat mengetahui bagaimana fungsi bervariasi dalam arah
x
y, dengan menggunakan persamaan Cauchy-Riemann untuk menemukan
u v
dan .
y y
 Demikian pula untuk ouput kompleks f(z), bagian real dan imajiner tidak
bisa dinaggap independen. Jika saya memberi tahu Anda bagaimna bagian
u u
real dari hasil bervariasi, dengan memberi Anda dan , maka Anda
x y
dapat mengetahui bagaimana bagian imajiner dan output bervariasi, dengan
v v
menggunakan persamaan Cauchy-Riemann untuk menemukan dan .
x y
Kendala-kendala ini memiliki implikasi mendalam bagi disiplin matematika
dari analisis kompleks, salah satu yang paling penting adalah teorema
integral Cauchy, yang akan kita temui ketika mempelajari integrasi kontur.
c. Konsekuensi Cauchy-Riemann
Persamaan Cauchy-Riemann adalah alat yang berguna untuk menunjukkan
bahwa suatu fungsi analitik dalam domain tertentu. Mereka sering lebih mudah
digunakan daripada prinsip-prinsip pertama dari perbedaan yang kompleks,
karena itu memungkinkan Anda menghindari berurusan dengan membatasi
ekspresi.
Kita dapat menggunakan persamaan Cauchy-Riemann untuk membuktikan
fungsi
1
f ( z)  (16)
z
Analitik dimana – mana, kecuali pada z = 0. Mari kita menulis fungsi sebagai
1
f ( x  iy )  (17)
x  iy
x  iy
 (18)
x2  y2

Karenanya fungsi komponen real dan imajiner adalah

8
x
u ( x, y )  (19)
x  y2
2

y
v ( x, y )   (20)
x  y2
2

Kecuali pada titik x = y = 0, fungsi-fungsi ini dapat dibedakan, dan turunan


parsialnya memenuhi:

u  x 2  y 2 v
 
x ( x 2  y 2 ) 2 y
v 2 xy u
 2 
x x  y 2
y

Secara lebih umum, kita dapat menggunakan persamaan Cauchy-Riemann untuk


membuktikan fakta – fakta berikut tentang fungsi analitik :

 Komposisi fungsi analitik dalam D  C dan g (z ) analitik dalam kisaran f,


maka g ( f ( z )) adalah analitik dalam D.
 Timbal balik fungsi analitik bersifat analitik pada singularitas.
1
Jika f (z ) analitik dalam D  C , maka analitik dimana – mana di D
f ( z)
kecuali dimana f ( z )  0 .Bukti untuk pernyataan ini dapat diperoleh dengan
substitusi langsung ke Cauchy-Riemann.
2. Contoh soal:
Tunjukkan bahwa f(z) = z2+5i z+3-I analitik!
Jawab:
Misal : z = x + iy
f(z) = (x+iy)2 + 5i (x+iy) + 3 ± i
f(z) = (x2 1 - y2 – 5y +3) + (2xy + 5x – 1i)

u v

 U (x,y) = x2 ± y2 ± 5y +3
𝜕𝑢 𝜕𝑢 𝜕𝑢 𝜕𝑢
= 2𝑥 dan 𝜕𝑦 = −2𝑦 − 5 = 𝜕𝑦 terpenuhi
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝜕𝑢 𝜕𝑣
 V (x,y) = 2xy + 5x – 1 = − 𝜕𝑥 terpenuhi
𝜕𝑦

9
𝜕𝑣 𝜕𝑣
= 2𝑦 + 5 dan 𝜕𝑦 = 2𝑥
𝜕𝑥

Jadi, f(z) analitik memenuhi persamaan Cauchy Riemaan

10
C. FUNGSI HARMONIK
1. Definisi Fungsi Harmonik
Dalam matematika dan fisika terdapat teori proses stokastik, sebuah fungsi harmonik
adalah suatu fungsi bernilai real U dari dua variabel x dan y dalam domain bidang xy
yang didefinisikan pada himpunan bagian terbuka U  C . suatu fungsi peubah real
u(x,y) dikatakan harmonik jika fungsi u(x,y) mempunyai turunan parsial pertama dan
kedua yang kontinu dalam domainnya dan memenuhi persamaan Laplace, yaitu:
𝜕2 𝑓 𝜕2 𝑓 𝜕2 𝑓
+ 𝜕𝑥 2 + ⋯ + 𝜕𝑥 2 = 0
𝜕𝑥12 2 𝑛

Dengan U biasanya ditulis sebagai

∇2 𝑓 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∆𝑓 = 0

Gambar fungsi harmonik yang didefinisikan pada bidang anulus.

2. Contoh Fungsi Harmonik


a. Fungsi harmonik 2 variabel
1) Bilangan real atau imajiner dari fungsi holomorfik
2) Fungsi 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑒 𝑥 sin 𝑦, merupakan bentuk khusus dari contoh fungsi
holomorfik yaitu 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑖𝑚(𝑒 𝑥+𝑖𝑦 ) dan 𝑒 𝑥+𝑖𝑦
3) Fungsi 𝑓(𝑥, 𝑦) = ln(𝑥 2 + 𝑦 2 ) didefinisikan pada R2 {0}. Hal ini dapat
menggambarkan potensi listrik dari garis mengisi atau potensial gravitasi
karena massa silinder panjang.
b. Fungsi harmonik 3 variabel
Contoh fungsi harmonik dari persamaan 𝑟 2 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2
Fungsi Keterangan
Bagian titik isi pada asal
1
𝑟
X dipol yang diarahkan pada asal
𝑥
𝑟3

11
Fungsi Keterangan
Garis kerapaan pengisian muatan pada
− ln(𝑟 3 − 𝑥 2 )
seluruh baris sumbu z
Garis kerapaan muatan di sumbu z negatif
− ln(𝑟 + 𝑧)
Garis dipol yang diarahkan ke x pada
𝑥
𝑟 − 𝑧2
2 seluruh baris sumbu z
Garis dipol yang diarahkan ke x pada
𝑥
𝑟(𝑟 + 𝑧) sumbu z negatif

c. Fungsi harmonik n variabel


1) Semua Fungsi konstan, fungsi linear, dan fungsi affine Rn(misalnya potensi
listrik antara pelat pada sebuah kapasitor, dan potensial gravitasi pada sebuah
slab).
𝑛⁄
2) Fungsi 𝑓(𝑥1 , … , 𝑥𝑛 ) = (𝑥12 + ⋯ + 𝑥𝑛2 )1− 2 pada Rn atau {0} dengan n2
3. Sifat-sifat Fungsi Harmonik
Sifat kelinieran suatu fungsi Harmonik yaitu penjumlahan dua fungsi harmonik dan
perkalian fugsi harmonik dengan konstanta menghasilkan fungsi harmonik.
Selanjutnya jika fungsi harmonik dikaitkan dengan fungsi analitik diperoleh sifat-sifat
fungsi harmonik, yaitu sebagai berikut:
a. Bagian real dan bagian imajiner dari suatu fungsi analitik merupakan fungsi
harmonik
b. Perkalian fungsi harmonik dengan dengan harmonik sekawannya menghasilkan
fungsi harmonik
c. Misal 𝐹(𝑧) = 𝑈(𝑥, 𝑦) + 𝑖 𝑉(𝑥, 𝑦) analitik pada domain D. Maka
𝑈(𝑥, 𝑦) 𝑑𝑎𝑛 𝑉(𝑥, 𝑦) harmonik pada D.
d. Jika suatu fungsi harmonik, misalnya 𝐹(𝑧) = 𝑈(𝑥, 𝑦) + 𝑖 𝑉(𝑥, 𝑦) diberikan
maka dapat akan membentukan fungsi analitik yang bersesuaian jika dan hanya
jika 𝑉(𝑥, 𝑦) sekawan dari 𝑈(𝑥, 𝑦).
e. Turunan parsial suatu fungsi harmonik ada untuk semua tingkat dan kontinu
dalam domainnya.
f. Nilai maksimum suatu fungsi harmonik pada suatu domain berada di perbatasan
domain itu.
g. Suatu fungsi harmonik dibawah pemetaan konformal menghasilkan fungsi
harmonik.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Harmonic_function

http://www1.spms.ntu.edu.sg/~ydchong/teaching/06_complex_derivatives.pdf
Neel, Robert. 2002. Informal Lecture Notes For Complex Analysis
https://dokumen.tips/documents/turunan-fungsi-kompleks-dan-persamaan-cauchy-riemann.html

13
14

Anda mungkin juga menyukai