Anda di halaman 1dari 1

Judul SOP

No. Dokumen

No. Revisi
SOP
TanggalTerbit

Halaman 1- 1

UPT Puskesmas Loano dr. Dewi Susilowardani

Purworejo NIP. 19790521 200604 2 008

PENGERTIAN Penyakit Hepatitis A merupakan salah satu penyakit menular yang ditandai panan
mendadak, lelah, penurunan nafsu makan, mual, dan kembung yang diikuti
jandice/kekuningan di mata, kuku, kulit, dan air kencing berwarna seperti teh.
Penderita dapat menderita sakit 1-2 minggu, bahkan bisa lebih dari satu bulan, ada
yang tidak menunjukkan gejala nyata. Masa inkubasi rata-rata 28-30 hari.
TUJUAN a. Mengetahui perubahan epidemiologi hepatitis A (umur, tempat, waktu)
b. Mengidentifikasi populasi risiko tinggi
c. Mencegah penularan kasus hepatitis A
d. Memprediksi dan mencegah terjadinya KLB (Kejadian Luar Biasa)
KEBIJAKAN Langkah-langkah penanganan pasien kasus Hepatitis A dilakukan dengan
menerapkan langkah-langkah SPO yang telah ditetapkan.
REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan R.I No. 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya
Penanggulangan.
PROSEDUR a. Pasien dengan keluhan seperti diatas perlu dilakukan pemeriksaan diagnostik,
bila hasil laboratorium mengarah ke penyakit hepatitis A segera dirujuk ke RS.
b. Kemudian petugas poli menginformasikan kasus tersebut disertai identitas
lengkap kepada petugas surveilans kelurahan/puskesmas.
c. Petugas surveilan kelurahan/puskesmas melakukan konfirmasi ke wilayah
untuk memastikan kasus tersebut sesuai dengan data pasien dan berdomisili di
tempat tersebut.
d. Bila kasus benar berada di daerah tersebut kemudian mendiskusikan dengan
satu rumah tentang pengertian, tanda/gejala, cara penularan dan pencegahan
dan pengobatan dan melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota, kelurahan, RT, RW.
e. Bila kasus setelah dilacak tidak ada kemudian dilaporkan dinas kembali bahwa
kasus tidak ditemukan.
f. Bila kasus dari rumah sakit, petugas surveilan/puskesmas, petugas daerah
binaan melakukan konfirmasi ke wilayah apakah benar kasus tersebut
berdomisili di daerah tersebut.
g. Bila kasus benar berada di daerah tersebut kemudian mendiskusikan dengan
satu rumah tentang pengertian, tanda/gejala, cara penularan dan pencegahan
dan pengobatan.
h. Bila kasus setelah dilacak tidak ada kemudian dilaporkan dinas kembali bahwa
kasus tidak ditemukan.
i. Kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas dilakukan pemetaan kasus sesuai
RW per kelurahan dan dilaporkan dan dicatat di STP.
UNIT TERKAIT  Sub unit BP Umum
DOKUMEN
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai