Anda di halaman 1dari 16

BAB I.

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Setiap individu memiliki potensi untuk dapat berkembang dan menyelesaikan


masalahnya. Dengan semikian, mereka memiliki berbagai cara untuk
mendapatkannya bahkan menjadi sebuah kepribadan dalam diri mereka. Namun, tidak
dapat dipungkiri akan adanya kebutuhan yang dapat mendukung tujuan individu, dan
ada juga kebutuhan yang ingin dihindari. Seperti seorang siswa membutuhkan prestasi
dalam kegiatan belajar mereka, maka ia akan berusaha untuk meraih nilai tertinggi
dan berusaha untuk menghindari rasa malas. Kebutuhan seseorang terkadang tidak
dapat diketahui oleh dirinya sendiri. Oleh karena itu, perlu ada semacam alat test
psikologi yang mempu menjembatani manusia untuk mengetahui kebutuhannya.
Adapun alat test psikodiagnostik yang dapat melihat kebutuhan need seseorang adalah
EPPS atau Edward Personal Preference Schedule (EPPS).
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana alat test EPPS dikembangkan?
2. Bagaimana prosedur dan interpretasi alat test EPPS?
3. Apa kelebihan dan kekurangan alat test EPPS?
c. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui proses dikembangkannya alat test EPPS
2. Untuk mengetahui prosdur dan interpretasi alat test EPPS
3. Untuk mengathui kelebihan dan kekurangan alat test EPPS
d. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dalam makalah ini adalah dapat mengetahui
perkembangan alat test EPPS, dapat mengetahui prosedur dan langkah interpretasi,
dan mengetahui kelebihan dan kekurangan alat test tersebut.

BAB II.

TINJAUAN PUSTAKA

a. Teori Kebutuhan Henry Murray

1
Kebutuhan (need) merupakan konstruk mengenai kekuatan di bagian otak yang
mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berpikir, dan bisa berbuat untuk
mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses
internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh faktor lingkungan. Biasanya, need dibarengi
dengan perasaan atau emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk
mengekspresikannya dalm mencari pemecahannya. Ada 6 kriteria untuk menyimpulkan
adanya kebutuhan, yaitu:
1. Hasil akhir dari tingkah laku
2. pola-pola khusus dari tingkah laku
3. perhatian dan respon yang terjadi terhadap kelompok stimuli tertentu
4. ekspresi terhadap suasana emosi tertentu
5. ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan pada hasil tertentu
6. ungkapan atau laporan subjektif mengenai perasaan, maksud dari tujuan

Berdasarkan kriteria tersebut, Murray menyimpulkan ada 20 kebutuhan yang penting.


Dari 20 kebutuhan itu, 19 sifat psychogenic, yakni kebutuhan yang kepuasannya tidak
berhubungan dengan proses organik tertentu, sehingga dipandang sebagai kebutuhan
murni psikologikal. Satu kebutuhan, yakni kebutuhan seks bersifat fisiologik karena
kepuasannya berhubungan dengan proses biologi seksual. Semua kebutuhan itu saling
berhubungan satu sama lainnya dalam berbagai cara. Ada kebutuhan tertentu yang
memmbutuhkan kepuasan sebelum kebutuhan lainnya. Ada kebutuhan yang berlawanan
dengan kebutuhan lainnya. Ada juga kebutuhan yang cedrung bergabung dengan
kebutuhan lain. Ada tiga kebutuhan yang banyak mendapat sorotan perhatian, dan pakar-
pakar memakainya sebagai topik penelitian, yakni kebutuhan berprestasi (need of
achievement), kebutuhan afiliasi (need of affiliation), dan kebutuhan agresi (need of
aggression) (Alwisol:2014, 184). Berikut merupakan tabel kebutuhan dari Murray:

Need Batasan Emosi yang Proses


terlibat menyumbangka
n
Abasement Tunduk secara pasif kepada Malu, Agresi, kekuatan
kekuatan eksternal, merasa berdosa, orang lain
bersalah bila orang lain berbuat rendah diri
kesalahan, menerima inferiorita,
fitnah, kesalahan, kekalahan, dan
menyalahkan diri.
Achievement Untuk menyelesaikan sesuatu Semangat, Tugas, saingan

2
yang sulit dan menarik, ambisi
menguasai, mengatasi rintangan,
dan mencapai rintangan, berbuat
sebaik mungkin mengungguli
orang lain.
Affiliation Mendekati dan menyenangi Kepercayaan. Positif: banyak
kerjasama dengan orang lain, Cina, afeksi, teman
mendapat afeksi orang yang empati Negatif: tidak
disenangi, menjadi teman dari memiliki banyak
orang lain, berbaik hati, berbuat teman
sesuatu bersama dengan orang
lain.
Aggression Mengatasi oposisi dengan Marah, Agresi,
kekerasan, membalas penghinaan, mengamuk, superiorita,
menghukum, melukai, benci penolakan
membunuh, meremehkan,
mengutuk, dan memfitnah.
Menyerang pendapat orang lain,
mempermainkan orang lain.
Autonomy Untuk menjadi bebas, melawan Terhambat, Positif: toleran,
paksaan/hambatan, menghindari marah terbuka
kekuasaan orang lain, mandiri, Negatif: hambatan
tidak terikat, menolak fisik, kekuasaan
keladziman. Berdiri sendiri dalam
membuat keputusan, menghindari
urusan, dan campur tangan orang
lain.
Counteraction Memperbaiki kegagalan dengan Kebanggan, Tuntutan
berjuang lagi, menghilangkan bersalah tanggung jawab
pelecehan, mengatasi kelemahan,
menekan takut, mengembalikan
nama baik, mempertahankan
harga diri.
Defendance Mempertahankan diri terhadap Malu, Ancaman moral,
serangan, kritik, dan celaan, kecemasan bebas yang terlalu

3
menyembunyikan atau kecil berat
membenarkan perbuatan tercela,
menyembunyikan kegagalan,
penghinaan.
Deference Mengagumi dan menyokong Inferiorita, Wibawa, kekuatan
atasan, memuji, menyanjung. keamanan organisasi
Menyuruh orang lain memutuskan
sesuatu mengenai dirinya, tunduk,
emnyesuaikan diri dengan
harapan orang lain. Berbuat lebih
dari contohnya.
Dominance Mengontrol ligkungan orang lain, Keyakinan Inferioritas orang
mempengaruhi dengan sugesti, diri, dikagumi lain
persuasi, atau perintah, mebuat
orang lain mengerjakan apa yang
disuruhnya. Untuk diperlakukan
sebagai pemimpin.
Exhibition Untuk mengesankan, dilihat dan Kebanggaan, Lingkungan yang
didengar orang lain, bergairah, superiorita, toleran, sanjungan
terpesona, terhibur, terkejut, ekstasi
terangsang, terpikat. Menjadi
pusat perhatian, menonjolkan
prestasi, menyatakan
keberhasilannya.
Harm Menghindari rasa sakit, luka, Asa aman, Situasi yang tidak
Avoidance penyakit, kematian. Melarikan kecurigaan menentu, bahaya
diri dari situasi bahaya, tindakan yang tersembunyi
pencegahan. Untuk melindungi
diri sendiri dengan tanpa
mengadakan perlawanan.
Inavoidance Menghindari penghinaan, keluar Gamang, Kekuatan luar
dari situasi yang memaluka, takut yang kuat dan tak
kondisi yang bisa menimbulkan terduga
pelecahan, makian, ejekan, atau
sikap masa bodoh. Menghindari

4
diri untuk bertindak karena takut
gagal.
Nurturance Memberi smpati, membantu, Kasih sayang, Situasi yang
melindungi, menyenangkan orang terharu, menghiba,
lain yang tidak lembut hati meminta bantuan
berdaya/bayi/orang yang lemah,
membantu orang dalam bahaya.
Untuk mengampuni dan berlaku
dermawan untuk orang lain.
Order Membuat semua teratur, menjaga Tenang, tidak Dipikir, kerapian
kebersihan, susunan, organisasi, terburu-buru
keseimbangan, kerapian,
ketelitian. Untuk membuat secara
teratur dengan perencanaan yang
cermat sebelumnya.
Play Bersenang-senang tanpa tujuan Gembira. Tugas yang
lain, tertawa, dan berkelakar. Santai, tanpa ringan, waktu
Relakasi dari stesss secara beban luang
menyenangkan, ikut dalam
permainan, sport, menari, minum
dan berjudi. Untuk menertawakan
segala hal.
Rejection Memisahkan diri dari orang yang Benci, Lingkungan yang
tidak disenangi. Mengucilkan, menghina, tidak
melepaska, mengusir, tidak tidak senang menguntungkan
memperdulikan, menghina, atau
memutus hubungan dengan objek
yang tidak dikehendaki.
Sentience Mencari dan emnikmati kesan Terharu, Ketentraman,
yang menyentuh perasaan. Untuk keIlahian keindahan,
memiliki dan menikmati ketenangan
keindahan, kesempurnaan yang
abadi.
Sex Membangun hubungan erotik, Terangsang, Rengsangan
melakuakan hubungan seksual. cinta erotik

5
Memperoleh rangsangan fisik dan
psikologik, memuaskan libido.
Succorance Mendapat kepuasan dengan Kecemasan, Positif: simpati
memperoleh simpati dari orang tidak berdaya, lingkungan
lain, mendekat kepada tanpa harapan Negatif: ditolak
perlindungannya, untuk lingkungan
dinasehati, dimaafkan. Membuat
orang lain mengerti dan
membantu dirinya.
Understandin Menanyakan atau menjawab Eksplorasi, Lingkungan
g pertanyaan umum, tertarik pada paranoid akadmik, diskusi
teori, memikirkan, merumuskan,
menganalisis, dan
menggeneralisir. Untuk
memahami apa saja fenomen yang
merangsang dirinya.
Tabel 1.

Kalau kebutuhan merupakan penentu tingkah laku yang berasal dari dalam diri
individu, tekanan adalah bentuk penentu tingkah laku yang berasal dari lingkungan. ada
dua jenin tekanan, tekanan alfa (kualitas lingkungan yang muncul dalam kenyataan), dan
tekanan beta (kualitas sebagaimana teramati oleh individu). Tingkah laku manusia
umumnya berhubungan erat dengan persepsi mereka terhadap lingkungan, atau dengan
tekanan beta. Perbedaan besar antara fenomena (alfa) dengan reaksi seseorang (beta),
sering mmenimbulkan gangguan psikologik (Alwisol:2014, 1187-188).
b. Hirarki kebutuhan Abraham Maslow
Maslow berpendapat bahwa motivasi anusia diorgansasikan ke dalam sebuah hirarki
kebutuhan yaitu suatu susunan kebutuhan yang sistematis, suatu kebutuhan dasar harus
dipenuhi sebelum kebutuhan dasar lainnya muncul. Kebutuhan ini bersifat intinktif yang
mengaktifkan atau mengarahkan perilaku manusia (Syamsu Yusuf&Juntika:2011, 156).

Jenjang need Deskripsi

6
Self Actualization Kebutuhan orang menjadi yang seharusnya sesuai

berkembangang
Kebutuhan
needs (metaneeds) dengan potensinya. Kebutuhan kreatif, realesasi
diri, pengembangan self.
Kebutuhan harkat kemanusiaan untuk mencapai
tujuan, terus maju menjadi lebih baik. Being
Kebutuhan karena kekurangan (basic (metaneed)

values-> 17 kebutuhan berkaitan dengan


need)

Esteem needs 1. Kebutuhan kekuatan,


pengetahuan dan penguasaan, kompetensi,
pemahaman, pemakaian
kepercayaan diri, kemandirian.
2. Kebutuhan prestise, penghargaan dari orang
lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi
penting, kehormatan dan apresiasi
Love Kebutuhan kasih sayang, keluarga, sejawat,
needs/belongingnes pasangan , anak. kebutuhan menjad bagian dari
s kelompok, masyarakat.
Safety needs Kebutuhan keamanan, stabilitas, proteksi, struktur,
hukum, keteraturan, batas, bebas dari takut dan
cemas.
Psycholigical needs Kebutuhan homeostatik: makan, minum, gula,
garam, protein serta kebutuhan istirahat dan seks

Tabel 2. (Alwisol:2014, 202)

Adapun 17 kebutuhan meta estetik dan kognitif adalah sebagai berikut (Alwisol:2014,
207):

No Metaneed Karakter
1 Keanggunan (beauty) Keindahan, keseimbangan bentuk, menarik perhatian
2 Bersemangat Hidup, bergerak spontan, berfungsi penuh, berunbah
(aliiveness) dalam aturan
3 Keunikan(uniqeness) Keistimewaan, kekhasan, tak ada yang sama, ke baruan
4 Bermain(playfullness) Gembira, riang, senang, menggelikan, humor
5 Kesederhanaan Jujur, tetap terbuka, measar, tidak berlebihan, tidak
(simplicity) rumit.
6 Kebaikan (goodness) Positif, bernilai, sesuai dengan apa yang diharapkan
7 Teratur (order) Rapi, terencana, mengikuti aturan seimbang
8 Kemandirian (self- Otonom, menentukan diri sendiri, tidak tergantung
sufficiency)
9 Kemudahan Ringan, tanpa usaha, tanpa hambatan, bergaya
(effortlessness)

7
10 Ksempurnaan Mutlak, pantas, tidak berlebih, tidak kurang, optimal
(perfection)
11 Kelengkapan Selesai, tamat, sampai akhir, puas terpenuhi tanpa sisa
(completion)
12 Berisi (richness) Kompleks, rumit, penuh, berat, semua sama penting
13 Hukum (justice) Tidak berat sebelah, menurut hukum, yang seharusnya
14 Penyatuan Menerima perbedaan, perubahan, penggabungan
(transcendance)
15 Keharusan (necessity) Tak dapat ditolak, syarat sesuatu harus seperti itu
16 Kebulatan (wholeness) Kesatuan, integrasi, kecendrungan menyatu, saling
berhubungan
17 Kebenaran (truth) Kenyataan, apa adanya, faktual, tidak berbohong

BAB III.

PEMBAHASAN

a. Edward Personal Preference Schedule (EPPS)

Atas dasar pemikiran tersebut, Allen L. Edward mengacu pada teori Murray tentang 30
needs kebutuhan manusia , yang dipilihnya sebagai needs mendasar sebanyak 15 kebutuhan
dalam Edward Personal Preference Schedule (EPPS) sebagai salah satu alat diagnostik untuk
mendeskripsikan kepribadian seseorang. . Edward Personal Preference Schedule (EPPS)
merupakan test kepribadian yang bersifat verbal dan memakai metode forced choice yaitu,
memilih diantara dua pernyataan pada setiap itemnya. Item tersebut pada kenyataannya sulit
untuk dilepaskan bebas dari social desirebility (sesuatu pernyataan yang diharapkan oleh
pada umumnya orang/lingkungan), karena biar bagaimanapun manusia sebagai makhluk
sosial tidak mungkin lepas dari apa yang dikehendaki dan diharapkan lingkungannya.
Namun, bentuk pilihan pada EPPS membuka adanya konflik dalam menilai apa yang harus
dipilih, serta kemudian dipaksa untuk memutuskan penilaiannya. Ketidakbebasan untuk
memilih ini menyudutkan subjek untuk berhati-hati dalam menilai dirinya untuk sampai pada
keputusan. Karena itu yang tergali dari EPPS selain hasil dari pertimbangan kognisi adalah
juga keinginan, kebutuhan dan kesukaan seseorang, yang baik secara sadar maupun tak sadar

8
akan tercermin dari hasil penilaiannya. Hasil EPPS bukan hanya sekedar menggambarkan
struktur kebutuhan seseorang, tetapi terkandung juga di dalamnya arti dinamis dari struktur
kebutuhan tersebut, sehingga seorang psikodiagnostikus akan mampu memahami perilaku
subjek serta membuat prediksi dari perilakunya itu. Adapun kelimabelas need dalam EPPS
adalah:

1. Achievement (Ach)
Positif: adanya kemauan dan kesanggupan(bukan kemampuan) untuk menunjukkan
prestasi, baik dalam bidang studi maupun pekerjaan, sukses dalam kehidupan sosial
dan status dan sebagainya.
Negatif: keinginan yang berlebihan, sehingga merugikan bagi subjek. Dapat
dikatakan subjek abisius, sehingga mengalami kekurangan dalam kehidupan sosial
dan masyarakat.
2. Deference (Def)
Positif: adanya kemauan untuk menyesuaikan diri, mengikuti, menuruti, menghargai
suatu tata cara/aturan, konvensional.
Negatif: ada kecendrungan sugestibel, kurang bersifat kritis.Untuk itu perlu
diperhatikan taraf intelegensi, bila rendah artinya kemungkinan untuk sugestibel dan
kurang kritis. Tetapi bila intelegensi tinggi, maka subjek mengikuti aturan yang
berlaku tanpa disertai pemahaman dan pengolahan pengertian atas itu
3. Order (Ord)
Positif: adanya kebutuhan akan keteraturan dan memiliki minat pada hubungan
manusia, dengan benda dan juga idea yang memberi suatu efek yang baik terhadap
pengertian, pertanggung-jawaban dalam menunaikan tugas dan kewajibannya dengan
cara dewasa.
Negatif: mengurangi kelincahan, kreatifitas, dan kemampuan untuk
memimpin/mengatur, terlalu takut menyimpang, sehingga peraturan dipegang teguh.
4. Exhibition (Exh)
Positif: mau menunjukkan diri secara euphoris, riang, extraversi, percaya diri, dan
optimis.
Negatif: kebutuhan yang berlebihan untuk menunjukkan diri, sehingga sering
mengurangi pengendalian diri (self-control), kurang disiplin, memamerkan dan
menonjolkan diri, sok dan sombong.
5. Autonomy (Aut)
Positif: keinginan untuk mandiri, sifat tidak tergantung dalam hal pendapat/pendirian,
menolak sugesti dalam kebutuhan akan pendirian yang bersifat konvensional,
berkeinginan untuk progresif dan orisinil.
Negatif: bila kebutuhan ini berlebihan, maka ubjek kurang mampu menyesuaikan diri
secara kooperatif, fanatik, radikal (selalu menginginkan perubahan), kepala batu.

9
6. Affiliation (Aff)
Positif: kebutuhan untuk memperhatikan sesama manusia, untuk pergaulan yang
harmonis dengan manusia yang lain yang disertai dengan toleransi dan kehangatan
dan pendekatan.
Negatif: orang kurang tegas, kurang dapat mempertahankan pendiriannya, kurang
berani, menjadi budak orang lain.
7. Intraception (Int)
Positif: kebutuhan akan minat/pengarahan terhadap masalah untuk diketahui dan
dianalisis, menempatkan diri pada kebutuhan orang lain, empati. Ada kepekaan dan
diferensiensi perasaan, serta ada keaktifan dalam diri baik untuk menggambarkan diri
maupun untuk mengembangkan diri maupun bagi kepentingan orang lain.
Negatif: mudah hanyut dan terbawa oleh situasi/perasaab orang lain, kurang dapat
mempertahankan jarak. Untuk dapat mengambil jarak, subjek harus bersifat kritis,
mengendalikan diri, dan rasional
8. Succorance (Suc)
Suc lebih bersifat negatif, dan mempunyai arti kebutuhan akan pemanjaan diri, pasif,
kebutuhan akan kontak sosial yang diwarnai oleh meminta bantuan yang bersifat
egosentris dan kurang dewasa, dependen, juga mencari rasa aman. Semua itu
mencerminkan labilitas emosi dan kurang tegas dalam menyesuaikan
perasaan/emosional adjustment. Secara klinisbiasanya terdapat pada penderita
histeria, meminta perhatian terlalu banyak bagi dirinya, namun pasif (Profilnya: suc+
+, het++,Int-)
9. Dominance (Dom)
Positif: Umumnya merupakan kebutuhan akan sesuatu keinginan/kemauan yang
masih dapat diterima (acceptable), yatiu keinginan untuk memimpin, mempengaruhi,
membimbing, mengawasi, membina, mengatahkan, menghimpun,
mengorganisasikan, memberi intruksi, menatur, adanya kepercayaan diri sendiri dan
juga merupakan seseorang yang mampu mengadakan hubungan sosial (social
competence). Dom mempunyai korelasi positif dengan Agg, Ach, dan Exh
Negatif: keinginan untuk menjelajah, mengjaruskan, mewajibkan, yang kesemuanya
berbau otoriter, tidak mengikuti hak-hak dan kewajiban manusia, mempertentangkan
antara dirinya dengan orang lain. Korelasi negatif dengan Aba, Def, Suc, dan Nur.
Dom biasanya disertai dengan agresi, tetapi tidak semua orang demikian. Harus lihat
profil secara keseluruhan
10. Abasement (Aba)
Positif: keinginan untuk merendahkan diri dengan maksud mendukung keinginan
untuk menyesuaikan diri kompromi, terlihat ada toleransi. Keberanian mengakui
kesalahan, mengoreksi diri, rendah hati dalam arti tidak sombong dan tata krama.
10
Negatif: tercermin kurang cukup adanya keinginan, kemauan, aspirasi, hambatan atau
labilitas emosi. Kurang adanya rasa percaya diri, yang pada umumnya diiringi oleh
rasa bersalah dan berdosa. Semua ini merupakan sifat-sifat yang kompleks yang
merugikan kompetensi dalam relasi sosial dan pergaulan.
11. Nurturance (Nur)
Positif: merupakan variabel kebutuhan yang mencerminkan adanya kehangatan
perasaan, dan dalam pergaulan disertai dengan pelayanan, memberi, merawat
terutama pada manusia (tapi bisa juga benda). Juga mencerminkan rasa sosial
terhadap sekelilingnya, bersedia atau siap memberi pertolongan kepada siapa yang
pantas dan layak menerimanya.berkorelasi positif dengan Aff, Aba, Suc. Nur yang
baik seharusnya memiliki unsur take and give.
Negatif: merupakan pencerminan emosi yang berlebihan, sehingga kurang lugas,
kurang rasional, baik dalam hubungan sosial maupun cara berpikir. Melupakan diri
sendiri sehingga terlantar dan bahkan menjadi korban. Berkorelasi negaif dengan Aut,
Agg, Ach, dan Het.
12. Change (Chg)
Positif: menunjukan adanya human devotion ( pelimpahan emosi yang diajukan
keluar/terhadap manusia), fleksibel, perasaan kemanusia terhadap menusia lain
sehingga ada kemauan dalam hubungan sosial. Ingin mengadakan ekpresimen, ingin
mencoba hal yang baru, menginginkan variasi dalam rangka penyegaran dan
pengembangan diri. Chg berkorelasi positif dengan Aux, Exh.
Negatif: sering kurang mengadakan introspeksi, “hangat” di luar, misalnya orang
yang mementingkan urusan diluar rumah sehingga urusan dalam rumah terlantar.
Tidak tetap pada pendapat/pendirian atau tidak adanya kemantapan dalam
menyelenggarakan sesuatu, plin plan. Chg berkorelasi negatif dengan Ord, Ach, End,
Suc.
Bila Chg, disertai dengan Aut+, perubahan yang ingin dikendalikan oleh dirinya
sendiri. Bila disertai dengan Aut-, perubahan yang dikendalikan oleh pengaruh luar.
13. Endurance (End)
Positif: adalah keuletan , kegigihan, ketekunan dalam menyelesaikan pekerjaan, dan
ada antisipasi akan kebenaran dan manfaat hasil jerih payahnya. Tersirat juga adanya
rintangan-rintangan, antisipasi mampu menerobos, mengatasi, menyelesaikan aral
melintang, bertubi-tubi terbentu pada rintangan tetapi tetap maju terus dengan stamina
yang kuat.
Negatif: asal tahan/beth, sifatnya kaku, rigid dan tidak disadari oleh pertimbangan
lain.
14. Heterosexual (Het)

11
Positif: kehidupan seksual sehari-hari dala batas normal, pandangan yang wajar akan
pemahaman dan masalah seksual.
Negatif: kehidupan seksual yang berlebihan/overacting, atau sebaliknya ditekan
(repressed or supressed). Represse artinya ada libido namun ditekan sehingga tidak
muncul. Bila Het--, maka ini berarti supressed bukan repressed, karena disini nafsu
seksual selalu timbul (kompulsif), subjek merasa terganggu dan setiap kali ditekan.
15. Aggression (Agg)
Positif: agresi yang dikendalikan dan diperhitungkan, berani, ada energi mendobrak
sesuatu dengan tujuan untuk hasil yang lebih baik (progressif).
Negatif: nekad, mengadakan perubahan destruktif dalam segala bentuk. Tidak ada
hasil yang progressif, asal saja dan merusak.
b. Pelaksanaan dan waktu test
Subjek diberikan lembar jawaban dan mengisi identitas terlebih dahulu. Setlah itu,
subjek dapat membaca sendiri intruksi pada buku test dan langsung mengerjakan soal.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan seluruh test berkisar 40-60 mneit, bagi
mereka yang memiliki taraf kecerdasan yang rata-rata, intruksi diberikan oleh pemeriksa,
dengan memberikan contoh pengerjaan serta cara menjawabnya pada lembar jawaban
yang telah disediakan secara khusus. Sebelum test berakhir, ada baiknya pemeriksa
memeriksa kembali jawaban subjek untuk memastikan tidak ada jawaban yang
dikosongkan atau terlewatkan.
c. Langkah koreksi dan skoring
1. Buatlah garis lurus dengan tinta merah pada nomor:
1,7,13,19,25 101, 107,113,119,125 201,207,213,219,225
2. Buat garis lurus dengan tinta biru pada nomor:
32,38,44,50 51,57,63,69,75 151,157,163,169,175
3. Melihat ada/tidaknya kesamaan dalam jawaban antara no:
1-151, 7-157, 13-163, 19-169, 25-175, 26-101, 32-107, 38-113, 44-119, 50-
125, 51-201, 57-207, 63-213, 69-219, 75-225.
Jika terdapat kesamaan jawaban berikan tanda (√) dikotak yang ada dibagian
bawah lembar jawaban, jika berbeda beri tanda (-) pada kotak.
4. Jumlahkan tanda √ dan tuliskan hasilnya di skala konsistensi (con). Jika
konsistensinya diatas 9, skoring bisa dilanjutkan. Namun, jika < 9 skoring
dihentikan. Skor minimal = 10, dan maksimal = 15.
5. Disisi kanan lembar jawaban terdapat kolom: n (need), r (row=baris), c
(coloum=kolom), s (sum=jumlah)
 r dihitung dengan cara menghitung pada setiap garis (horisontal) hanya item A
yang dilingkari subjek, kecuali A yang terkena garis merah tidak dihitung, baik
yang dilingkari maupun yang tidak dilingkari. Jumlah maksimum skor = 14

12
 c dihitung secara vertikal, hanya item B yang dilingkari subjek, kecuali B yang
terkena garis merah. Jumlah maksimum skor = 14
 s adalah jumlah r+c, jumlah maksimum skor = 28
6. Carilah keududukan skor s (sum) dari masing-masing need berdasarkan profil yang
tercetak dibalik lembar jawaban. Berdasarkan kedudukan ini diperoleh grafik need
subjek secara keseluruhan.
7. Tinggi rendahnya need pada individu itu sendiri dibandingkan melalui mean
profile, yang berbeda normanya bagi wanita dan pria untuk setiap neednya. Untuk
memperoleh ini digunakan tabel mean profile, sehingga diperoleh gambaran untuk
setiap need sebagai berikut:
+++, ++, dan + : kecendrungan need tinggi (diatas rata-rata)
0 : need rata-rata
---,--, dan - : kecendrungan need rendah (dibawah rata-rata)
Skor standar:
0-24 = rendah
25-75 = sedang
76-99= tinggi

d. Interpretasi
1. Perhatikan apakah subjek menunjukkan konsistensi dalam menjawab. Skor ini harus
berkisar 10-15. Bila kurang dari 10, hasil test tidak dapat diinterpretasikan.
2. Perhatikan need dalam taraf rata-rata(0), yang terdiri dari : normal (rata-rata) bagi
individual need, dan normal (need) bagi profile need. Untuk individual need, jumlah
yang dikatakan normal sedikitnya harus ada 5-7 yang berkategori rata-rata dari 15
need tersebut. hal ini menunjukkan taraf kematangan dalam mengelola kebutuhan.
Bila jumlah yang bertaraf rata-rata kurang dari 5 needs, maka jelas bahwa sebagian
besar individual need itu mendapat muatan + dan -.
Hal ini merupakan pertanda adanya dinamika kebutuhan pada individu tersebut.
+ = kecendrungan
++ = kemantapan
+++ = obsesi (untuk kebutuhan itu)
Nilai ini menunjukkan adanya kecendrungan, keinginan, aplikasi overt akan need
tersebut, tergantung dari muatannya apakah +, ++, atau +++.
- = kecendrungan

-- = kemantapan

---= obsesi (menunjukkan kebutuhan itu)

Nilai ini menunjukkan adanya kecendrungan/kebutuhan untuk meniadakan,


menekan, atau mengenyahkan need tersebut, yang berarti setiap kali akan terjadi
penolakan. Hal ini tergantung apakah muatannya -, --, atau ---.

13
(diambil dari buku Panduan Matakuliah Test Inventory oleh Faizah, M.psi)

e. Kelebihan dan kekurangan alat test


- Kelebihan:
1. Tidak ada batas waktu untuk pengerjaan
2. Tes EPPS dapat disajikan dengan mudah. Dalam arti tidak menuntut
kemampuan yang banyak dari tester, selain kemampuan menyampaikan
petunjuk mengerjakan soal.
3. Dapat dilakukan secara indivual maupun kelompok
4. Dapat diterapkan dalam bidang konseling dan riset
- Kekurangan:
1. Cara pemberian skor yang membutuhkan ketelitian dan kejelian
2. Ada kemungkinan subjek merasa bosan saat mengerjakan test
3. Ada pilihan jawaban yang tidak sesuai dengan kondisi subjek sebenarnya

(http://farid-wuz.blogspot.co.id )

BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan
EPPS merupakan alat test untuk mendeskripsikan kepribadian seseorang
melalui need (kebutuhan). Alat test ini merupakan adaptasi dari teori tentang
kebutuhan dari Murray yang menjelaskan bahwa need merupakan konstruk mengenai
kekuatan di bagian otak yang mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berpikir,
dan bisa berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. Ia sendiri
menjabarkan ada 20 need, namun Allan L. Edward hanya mengambil 15 need untuk
diujikan dalam alat test EPPS yang dikembangkan olehnya.
Dalam test ini tidak ada kriteria khusu untuk subjek, bahkan dalam
pelaksanaanya waktu tidak dibatasi. Akan tetapi diperlukan ketelitian dalam
pengerjaan dan penilaian (skoring) agar sesuai dengan aturan yang berlaku dan dapat

14
diinterpretasi dengan benar. Hasil dari test ini akan menunjukkan need yang memiliki
kecendrungan dan need yang ingin diabaikan. EPPS dapat diaplikasikan dalam bidang
konseling sebagai infomasi personal klien dan untuk penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Alwisol.2014.Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press

Yusuf LN, Syamsu & Nurihsan, Juntiks.2011.Teori Kepribadian.Bandung: PT.Remaja


RosdaKarya

Faizah. Buku Panduan Mata Kuliah Test Inventory. Malang: Fakultas Psikologi UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang

15
http://farid-wuz.blogspot.co.id/Makalah Alat TesEPPS diakses pada 30 September 2016
pukul 10.00 wib.

16

Anda mungkin juga menyukai