Anda di halaman 1dari 7

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU SYLVANI

NOMOR : … / SK / DIR / …. / 2018

TENTANG
PENGANGKATAN KOMITE K3RS DI RSU SYLVANI

DIREKTUR RSU SYLVANI

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka menjamin keberhasilan mutu dan


jangkauan pelayanan rumah sakit seiring dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat, rumah sakit perlu mengangkat
sumber daya manusia di lingkungan kerja rumah sakit
sesuai dengan kompetensinya.
b. Bahwa pengelolaan administrasi dan manajemen untuk
penerbitan surat pengangkatan ketenagaan (tenaga medis,
tenaga keperawatan, tenaga kesehatan profesional
lainnya, dan tenaga non kesehatan) dilaksanakan dalam
rangka pengukuhan jabatan.
c. Bahwa dr. Febri Alfon Maha mulai diterima bekerja
sebagai Komite K3RS purna waktu di RSU Sylvani sejak
11 Desember 2018
d. Bahwa berdasarkan butir a, b dan c maka dipandang
perlu untuk mengangkat Komite K3RS di RSU Sylvani
dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur RSU
Sylvani

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun


2009 tertanggal 13 Oktober 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun
2003 tertanggal 25 Maret 2003 tentang Ketenagakerjaan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun
2009 tertanggal 28 Oktober 2009 tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
tahun 1996 tertanggal 22 Mei 1996 tentang Tenaga
Kesehatan.
5. Peratuaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
012 tertanggal 15 Maret 2012 tentang Akreditasi Rumah
Sakit.
6. Surat Keputusan Direktur RSU Sylvani Nomor
02/SK/DIR/XII/2018 tertanggal 11 Desember 2018
tentang Pemberlakuan Struktur Organisasi RSU Sylvani.
7. Surat Keputusan Direktur Utama PT. RSU Sylvani
01/II/2016 tentang Pengangkatan Direktur RSU Sylvani.
8. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Direktur
Utama PT. RSU Sylvai dihadapan Julita Br. Sagala, SH.
M.Kn berkedudukan di Binjai.

MEMUTUSKAN

Menetapkan
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU SYLVANI TENTANG
PENGANGKATAN KOMITE K3RS DI RSU
SYLVANI

Kedua : Mengangkat dr. Febri Alfon Maha sebagai Komite K3RS


di RSU
: Sylvani.

Ketiga : Uraian tugas tenaga Komite K3RS RSU Sylvani seperti


terlampir.
:
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan
apabila
: ternyata di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam
surat Lkeputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
:

Ditetapkan di Binjai
Pada Tanggal
Direktur RSU SYLVANI

dr. Dovi Camela Sitepu, M. Kes


Lampiran Keputusan Direktur RSU Sylvani
Nomor : … / SK / DIR / …. / 2018
Tanggal : 11 Desember 2018

PENGANGKATAN KOMITE K3RS DI RSU SYLVANI

Tugas Pokok :
1. Menentukan kebijakan K3 di RSU Sylvani.
2. Membentuk komite dan tim K3RS dengan surat keputusan .
3. Membantu direktur RS dalam hal melakukan evaluasi kebijakan K3RS di
rumah sakit berdasarkan saran dari komite.

Uraian tugas
1. Membuat rencana program dan koordinasi pemeriksaan kesehatan kerja
sebelum bekerja bagi Personel Rumah Sakit.
2. Merencanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala bagi Personel Rumah
Sakit.
3. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan/pelatihan tentang kesehatan kerja
dan memberikan bantuan kepada Personel Rumah Sakit dalam penyesuaian diri
baik fisik maupun mental.
4. Merencanakan kegiatan peningkatan kesehatan jasmani, kondisi mental dan
kemampuan fisik Personel Rumah Sakit.
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan program :
a. Promotif, diberikan kepada tenaga kerja yang sehat dengan tujuan untuk
meningkatkan kegairahan kerja, efisiensi dan produktifitas tenaga kerja.
b. Preventif, sebagai perlindungan kepada tenaga kerja sebelum adanya
proses gangguan akibat kerja.
c. Kuratif, diberikan kepada tenaga kerja yang sudah memperlihatkan
gangguan kesehatan dengan mengobati penyakitnya, mencegah komplikasi
atau penularan terhadap keluarga atau teman sekerja. Pada tenaga keja
yang sudah menderita sakit, pelayanan ini diberikan untuk menghentikan
proses penyakit, sehingga dapat sembuh, mempercepat masa istirahat kerja
dan mencegah terjadinya cacat atau kematian
d. Rehabilitatif, diberikan kepada tenaga kerja yang karena penyakit parah
atau kecelakaan telah mengakibatkan cacat, sehingga menyebabkan
ketidakmampuan bekerja, baik permanen atau sebagian.
6. Melakukan koordinasi dengan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) mengenai penularan infeksi terhadap Personel Rumah sakit dan pasien
7. Memperhatikan persyaratan pelaksanaan dari peralatan yang diatur dalam
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Menteri dan
peraturan daerah
8. Pembinaan dan pengawasan kesehatan dan keselamatan sarana, prasarana dan
peralatan
9. Melaksanakan pengujian / pemeriksaan secara berkala
10. Melaporkan dan membuat rencana sertifikasi dan kalibrasi peralatan dan
instalasi dalam gedung rumah sakit
11. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian peralatan kerja terhadap
Personel Rumah Sakit
12. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
13. Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitair
a. Manajemen harus menyediakan, memelihara, sarana dan prasarana
sanitair, yang memenuhi syarat, meliputi :
- Penyehatan makanan dan minuman
- Penyehatan air
- Penyehatan tempat pencucian
- Penanganan sampah dan limbah
- Pengendalian serangga dan tikus
- Sterilisasi/desinfeksi
- Perlindungan radiasi
- Upaya penyuluhan kesehatan lingkungan
b. Melakukan/ melaksanakan tanggungjawab kegiatan sanitasi rumah
sakit
- Bertanggungjawab dan melaksanakan kegiatan penyehatan
ruang dan bangunan, antara lain pengukuran lingkungan fisik,

- kimia dan bakterilogi lingkungan, pengaturan pencahayaan,


ventilasi, pengendalian kebisingan, dan lain-lain
- Bertanggungjawab pelaksanakan penyehatan makanan dan
minuman
- Bertanggungjawab pelaksanakan penyediaan dan penyehatan
air bersih
- Bertanggungjawab pelaksanakan pengelolaan sampah dan
limbah medis dan non medis (infeksius, sitotoksik, radioaktif,
umum)
- Bertanggungjawab pelaksanakan penyehatan tempat pencucian
umum, termasuk tempat pencucian linen
- Bertanggungjawab pelaksanakan pengendalian serangga dan
tikus
- Bertanggungjawab pelaksanakan sterilisasi/ desinfeksi
- Penyuluhan kesehatan lingkungan dan pembinaan untuk
menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan
kesehatan kerja
- Bertanggungjawab pelaksanakan kegiatan keselamatan dan
kesehatan kerja limbah klinis dan pengembangan sanitasi
rumah sakit.
14. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja :
c. Pembuatan rambu-rambu arah dan tanda-tanda keselamatan
d. Penyediaan peralatan keselamatan kerja dan Alat Pelindung Diri
(APD)
e. Membuat Standard Operational Procedure (SOP) peralatan
keselamatan kerja dan APD
f. Melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap kepatuhan
penggunaan peralatan keselamatan dan APD
15. Pelatihan dan promosi/ penyuluhan keselamatan kerja untuk semua Personel
Rumah Sakit :
 Sosialisasi dan penyuluhan keselamatan kerja bagi seluruh
Personel Rumah Sakit (tentang Alat Pemadam Api Ringan/
APAR, cuci tangan, makanan minuman, listrik, pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun/ B3)
 Melaksanakan pelatihan dan sertifikasi K3 Rumah Sakit kepada
petugas K3 Rumah Sakit
16. Memberi rekomendasi/ masukan mengenai perencanaan, desain/ lay out
pembuatan tempat kerja/ denah, dan pemilahan alat serta pengadaannya
terkait keselamatan dan keamanan :
 Melibatkan petugas K3RS dan Kewaspadaan Bencana di dalam
perencanaan, desain/ lay out pembuatan tempat kerja/ denah, dan
pemilahan alat serta pengadaan sarana, prasarana dan peralatan
keselamatan kerja
 Mengevaluasi dan mendokumentasikan kondisi sarana, prasarana
dan peralatan keselamatan kerja dan membuat rekomendasi sesuai
dengan persyaratan yang berlaku dan standar keamanan dan
keselamatan.
17. Membuat sistem pelaporan kejadian dan tindak lanjutnya
 Membuat alur pelaporan kejadian nyaris celaka dan celaka
 Membuat SOP pelaporan, penanganan dan tindak lanjut kejadian
nyaris celaka (near miss) dan celaka

Ditetapkan di Binjai
Pada Tanggal
Direktur RSU Sylvani

dr. Dovi Camela Sitepu, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai