Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar isi …………………........……………………………………………..........2
Bab II PEMBAHASAN.........................................................................................5
A. Taksonomi Ordo Coleoptera ….…………………..............……........….……. 4
B. Anatomi Ordo Coleoptera......…………………………………………........ ..15
C. Siklus hidup Ordo Coleoptera...........................................................................17
D. Morfologi Ordo Coleoptera...............................................................................19
2
BAB I
PENDAHULUAN
Serangga memiliki arti penting dalam ekosistem kita. Serangga dapat menjaga
aerasi tanah, menyerbukan bunga, mengendalikan serangga-hama dan juga
sebagai hama tanaman; serangga juga mampu menguraikan bahan organik,
sehingga mengembalikan unsur hara ke dalam tanah. Sepuluh tahun yang lalu
terdapat sekitar 750.000 spesies serangga. Saat ini, jumlahnya telah melebihi
1.000.000. Dan menurut sebuah artikel baru-baru ini, Scientific American, ahli
entomologi memperkirakan bahwa ada kemungkinan lebih dari delapan juta
spesies serangga di Bumi. Jika anda bandingkan dengan sekitar 4.809 spesies
mamalia atau 1.500.000 species jamur, maka serangga memiliki populasi yang
melebihi kelompok taksonomi hidup lainnya di Bumi.
Coleoptera berasala dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap, berarti
insekta bersayap perisai. Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama
tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi
serangga lain.
Ordo Coleoptera, yang berarti "sayap berlapis", dan berisi spesies yang sering
dilukiskan di dalamnya dibanding dalam beberapa ordo lain dalam kerajaan
binatang. Empat puluh persen dari seluruh spesies serangga adalah kumbang
(sekitar 350,000 spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan. Perkiraan
memperkirkan total jumlah spesies, yang diuraikan dan tidak diuraikan, antara 5
dan 8 juta. Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman,
namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.
Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak
memiliki vena sayap dan disebut elytra. Apabila istirahat, elytra seolah-olah
terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap
belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan. Alat
3
mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan
baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya
terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala.
Pada kesempatan kali ini akan membahas ordo serangga yang paling banyak
memiliki tampilan di banding serangga lainnya yaitu ordo coleoptera yang di
Indonesia lebih dikenal dengan kumbang. Dan termasuk ordo terbesar dari
serangga yaitu memiliki 300.000 spesies.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Taksonomi dari ordo Coleoptera?
2. Bagaimana Anatomi dari ordo Coleoptera?
3. Bagaimana Siklus hidup ordo Coleoptera?
4. Bagaimana Morfologi ordo Coleoptera?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Dari beberapa ordo di atas, akan di bahas lebih dalam mengenai ordo Coleoptera.
Ordo Coleoptera termasuk ke dalam golongan Animalia, phylum Arthropoda, sub
phylum Mandibulata, kelas Insekta, Sub kelas Pterygota, dan termasuk
Endopterygota. Ordo Coleoptera merupakan otdo yang terbesar dari serangga-
serangga dan menggandung kira-kira 40 % yang terkenal dalam hexapoda
(borror et al. 1992).
5
Ordo Coleoptera di Indonesia dinamakan kumbang. Kumbang adalah salah satu
binatang yang memiliki penampilan seperti kebanyakan spesies serangga. Ordo
Coleoptera, diambil dari kata coeleos yang berarti seludang dan pteron yang
berarti sayap, maka dapat disimpulkan Coleoptera adalah serangga yang memiliki
seludang pada sayapnya. Empat puluh persen dari seluruh spesies serangga adalah
kumbang (sekitar 350,000 spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan.
Perkiraan memperkirkan total jumlah spesies, yang diuraikan dan tidak diuraikan,
antara 5 dan 8 juta.
Coleoptera berasal dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap, berarti
insekta bersayap perisai. Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama
tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi
serangga lain.
Kumbang dapat ditemukan hampir di semua habitat, namun tidak diketahui terjadi
di lautan atau di daerah kutub. Interaksi mereka dengan ekosistem mereka
dilakukan dengan berbagai cara. Mereka sering makan tumbuhan dan jamur,
merusak pertahanan binatang dan tumbuhan, dan memangsa invertebrata lain.
Beberapa spesies dimangsa berbagai binatang seperti burung dan mamalia. Jenis
tertentu merupakan hama agrikultur, seperti Kumbang kentang
Colorado Leptinotarsa decemlineata, Kumbang tanaman kapas Anthonomus
grandis, kumbang tepung merahTribolium castaneum, dan kumbang mungbean
atau cowpeaCallosobruchus maculatus, spesies kumbang lainnya adalah kotrol
penting hama agrikultur. Seperti contoh, coccinellidae ("ladybirds" atau
"kumbang tutul") yang mengkonsumsi aphid, hama pohon, thrips, dan serangga
penghisap tanaman lainnya yang menyebabkan kerusakan panen tanaman.
Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap
depan tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk
sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
6
Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di
tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang
istirahat melipat di bawah sayap depan.
Kingdom : Animalia
Filum : Artropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Coccinelidae, Scarabaedae, Curculionidae,
Chrysomelidae, Cerombycidae, Stopilinidae,
Coccinelidae, Cicindelidae, Dll.
Dalam pengklasifikasian, coleoptera lebih dekat berkerabat dengan
Neuropteroidea primitif (Megaloptera, Raphidioptera, dan Neuroptera),
dan mirip dengan Orthopteroidea (Dermaptera). Coleoptera terbagi
7
kedalam 4 subordo, yaitu :
Subordo Adephaga
8
Family Dytiscidae (water tigers, kumbang penyelam predator)
Larva dan imago dari Dytiscidae hidup di air (akuatik), tetapi imago
penerbang aktif dan tertarik pada cahaya. Selain itu keduanya bersifat
predator pada sebagian besar serangga, beberapa pada moluska,
amfibi, dan ikan. Larva mempunyai lubang (hollow) pada bagian
mandibel yang seperti sabit (pencernaan ekstra oral), pada saat mereka
menyerang seekor korban mereka menghisap keluar cairan-cairan
tubuh melalui lubang-lubang di dalam mandibel tersebut. Larva
menerima gas melalui spirakel caudal dan insang abdomen, untuk
beberapa spesies menerima gas melalui integumen. Pada serangga
dewasa, permukaan caudalnya end-up yang digunakan untuk
mengambil gelembung udara pada rongga perut (cavity) subelytra,
mereka mengisinya pada waktu ke permukaan. Tungkai bertipe
natatorial, baik pada larva maupun imago, yang berkembang baik pada
tungkai metathoraks imago.
9
yang disebabkan tungkai yang pendek, tungkai mesothoraks dan
metathoraks termodifikasi, tetapi ini merupakan suatu strategi untuk
menghindari predator.
Subordo Polyphaga
Pada subordo ini sternum abdomen pertama yang kelihatan tidak terbagi olehh
kosa-koksa belakang dan batas posteriornya meluas secara sempurna melewati
abdomen. Trokhanter belakang biasanya kecil, muncul menuju garis tengah
seperti pada Adephaga dan sutura notopleura tidak ada.
10
Family Staphylinidae (rove beetles)
Dalam karakteristiknya mempunyai persamaan dengan Dermaptera,
pendek, elytra berbentuk kerucut dan memotong di bagian atasnya,
tetapi mempunyai lipatan kompleks pada sayap metathoraks.
Staphylinidae sangat aktif dengan abdomen yang fleksibel. Larva dan
imago bersifat predator atau saprofag, populasinya sangat berlimpah
pada sampah dedaunan, tanaman yang membusuk, kayu yang
membusuk, dan lain-lain, atau ada juga yang berasosiasi dengan fungi.
Kehadirannya di tempat-tempat lembab dan tanaman membusuk
mungkin berhubungan dengan pengendalian biologis dari lalat-lalat
tertentu, misalnya onion maggot. Dalam famili Staphylinidae ada
subfamili yang semiakuatik, yang diketahui dapat meluncur di atas
permukaan melalui sekresi bahan kimia dari kelenjar abdomen yang
mereduksi tegangan permukaan air. Kemampuan ini digunakan untuk
pergerakan yang cepat dan berguna dalam menghindari predator.
Pertahanan lainnya adalah dengan menghasilkan senyawa kimia yang
menyebabkan panas pada kulit manusia.
11
yang memakan kotoran hewan, lebih berperan sebagai agen daur
ulang. Di Australia, digunakan sebagai kontrol biologi untuk
mengatasi kotoran hewan yang berlimpah di peternakan. Perilaku
serangga scarabid dalam kehidupan menjadikannya disakralkan
masyarakat Mesir kuno, yang dihubungkan dengan Ra (dewa
matahari). Serangga dewasa akan mengunyah sepotong tinja, dibuat
sebuah bola, dan menggelindingkannya, bentuknya yang seperti bola
tersebut dihubungkan dengan matahari. Kegiatan peletakan telur oleh
serangga dewasa, oleh orang Mesir melihat hal tersebut sebagai pola
siklus alam. Spesies termitophilous dan myrmecophilous, biasanya
ditemukan hidup di sarang-sarang atau lubang-lubang vertebrata atau
di dalam sarang-sarang semut atau rayap.
12
bioluminescence baik pada larva maupun imagonya. Serangga ini
mempunyai traceated fat body cells dan reflector cells. Organ ini sel
penghasil cahaya, mengontrol pemancaran cahaya oleh pengontrolan
suplai udara ke organ-organ tersebut. Ketika berada di tanah, imago
biasanya bercahaya pada 2 spots pada pronotum (hijau kekuningan),
sedangkan 1 spots ventral pada dasar abdomen (merah) digunakan
sebagai landing light. Cahaya yang dihasilkan lebih intens daripada
pada fireflies, (kunang-kunang, family Lampyridae). Family
Coccinellidae (lady bugs, lady bird beetles) Larva dan imago biasanya
pada dedaunan, serangga dewasa dari banyak spesies melaui musim
dingin dalam kelompok yang sangat banyak. Serangga yang bersifat
predator, aktif mencari mangsa pada serangga kecil dan bertubuh
lunak, misalnya aphids, hal ini sangat berguna dalam pengendalian.
Contoh klasik dari kontrol biologis dari kumbang coccinellidae adalah
diimpornya Rodolia cardinalis dari Australia (1888) untuk
mengendalikan cottony cushion scale ( Icerya purchasi) yang
menghancurkan industri jeruk di California. Untuk spesies fitofag,
banyak yang menjadi hama kebun yang merusak, seperti Mexican bean
beetles. Beberapa spesies ada yang bersifat mycetofagus (pada
mildews). Sebagian besar spesies imago yang memakan aphid
beragregasi melewati musim dingin, mengikuti sinkronisasi siklus
hidup dengan siklus hidup aphid. Untuk pertahanannya, dewasa
umumnya berpura-pura mati yang dihubungkan dengan reflex bleeding
yang berhubungan dengan pertahanan kimiawi.
13
merupakan hama kosmopolitan pada butir padi. Serangga ini
beradaptasi dengan baik pada habitat xeric, dengan hard-bodied, elytra
bersatu, beberapa dengan sayap metathorak tereduksi atau tidak ada
sama sekali, dan sistem cryptonephridial berkembang baik. Secara
ekologis, kumbang tanah memiliki kemampuan untuk menyimpan air.
Kelenjar abdomennya mengeluarkan alomon interspesifik, quinon
berwarna dan baunya tidak enak. Karakteristik posturnya sesuai untuk
pertahanan misalnya pada Eleodes dengan headstand. Serangga ini
juga mengsekresikan feromon intraspesifik, sekresi kimiawi sebagai
feromon agregasi.
Family Cerambycidae
Larva dan imago bersifat fitofag atau saprofag. Larva pada kayu mati
(xylofag), beberapa merupakan hama hutan minor. Imago ditemukan
pada kayu (gelondongan), sering tertarik pada kayu yang segar/baru
14
dipotong, dan pada bunga, banyak yang berambut dan berfungsi
sebagai polinator seperti pada banyak Scarabaeidae. Serangga dewasa
berwarna-warni untuk spesies diurnal sedangkan untuk spesies
nocturnal, warna tidak menarik, banyak spesies nocturnal yang tertarik
pada cahaya.
15
Pada bagian kepala terdapat mulut yang mengarah ke depan
dan juga ke bawah.
Kumbang memiliki mata yang majemuk dimana
memungkinkan dapat beradaptasi di habitat yang ekstrem
sekalipun, sebagaimana dalam kasus kumbang gasing yang
famili dengan Gyrinidae.
Mata mereka terpisah sehingga mampu melihat ke atas dan ke
bawah permukaan air. Adapun juga spesies lain yang dapat
melihat secara terpisah antara kedua matanya. Contohnya
kumbang tandung panjang yang famili dengan Cerambycidae
dan kumbang pengerak.
b) Antena
Antena pada Coleoptera terdiri dari tiga segmen, itu berdasar
karakter dari otot intrinsic penyusunnya. Segmen basal adalah
skapus diikuti pedicel dan flagellum.
c) Karakter Toraks
Pronotum dan skutelum umumnya hanya di bagian daerah
toraks dan tampak dari atas. Beberapa daerah toraks lainnya
biasanya tampak hanya dari sudut ventral dan penting dalam
identifikasi seperti variasi sutura, sklerit dll.
d) Karakter Tungkai
Koksa pada serangga sangat beragam dalam ukuran dan bentuk
e) Karakter Elytra
Umumnya elytra yang bertindak sebagai selubung pelindung,
dan biasanya bertemu dalam satu garis lurus dibawah tengah
punggung dan menutupi sayap-sayap belakang.
f) Karakter Abdomen
Struktur abdomen ruas pertama secara prinsip berbeda pada
dua sub ordo pada Ordo Coleoptera, yaitu Subordo
Adephaga: Anggota-anggota subordo ini memiliki koksa-
koksa belakang yang membagi-bagi sternum abdomen pertama
yang keliatan. Batas dari posterior sternum ini tidak meluas
secara sempurna melewati abdomen, tetapi dihentikan oleh-
oleh koksa- koksa belakang. Hampir semuanya mempunyai
antena yang berbentuk rambut, mempunyai sutura-sutura
16
notopleura dan kebanyakan bersifat pemangsa. Subo ordo
Polyphaga. Pada subordo ini sternum abdomen pertama yang
kelihatan tidak terbagi olehh kosa-koksa belakang dan batas
posteriornya meluas secara sempurna melewati abdomen.
Trokhanter belakang biasanya kecil, muncul menuju garis
tengah seperti pada Adephaga dan sutura notopleura tidak ada.
17
b) Metamorfosis Bertahap (Paurometabola)
Serangga yang mengalami perubahan bentuk secara
paurometabola selama siklus hidupnya mengalami tiga
stadia pertumbuhan, yaitu stadia telur, nimfa dan imago.
Serangga pradewasa disebut nimfa.
Nimfa dan imago memiliki tipe alat mulut dan jenis
makanan yang sama, bentuk nimfa menyerupai induknya
hanya ukurannya lebih kecil, belum bersayap, dan belum
memiliki alat kelamin.
Serangga pradewasa mengalami beberapa kali pergantian
kulit, diikuti pertumbuhan tubuh dan sayap secara bertahap.
Serangga yang termasuk dalam tipe ini yaitu ordo
Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera.
18
D. Morfologi Ordo Coleoptera
Kumbang memiliki sayap depan yang keras, tebal dan merupakan
penutup bagi sayap belakang dan tubuhnya. Sayap depan disebut elitron.
Ketika terbang sayap depan kumbang tidak berfungsi hanya sayap
belakang yang digunakan untuk terbang. Sayap belakang berupa
selaputdan pada waktu istirahat dilipat dibawah elitra.
19
BAB III
KESIMPULAN
Coleoptera berasal dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap, berarti
insekta bersayap perisai. Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama
tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi
serangga lain.
Pada umumnya pernapasan pada insekta adalah sama. Insekta bernapas dengan
system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin. Oksigen masuk
secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. Sistem trakea membuka ke bagian
luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup
untuk mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
Pada umumnya sistem pencernaan pada Insekta adalah sama. Insekta memiliki
system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan
makanan dan penyerapan zat-zat makanan yaitu mulut, esophagus, lambung, usus,
dan anus. Mulutnya digunakan untuk mengunyah.
20
Sistem Ekskresi Pada Ordo Coleoptera
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus malphigi yang melekat pada bagian
posterior saluran pencernaan.
Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ sebuah
jantung pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol
(rongga tubuh).
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa
ganglia segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak
yang terletak dekat dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat
dikepala.
Sebagian besar serangga membiak secara seksual, bagian yang lain secara
aseksual atau partenogenetik. Sistem reproduksi jantan berfungsi memproduksi
dan menyampaikan atau mengantarkan spermatozoa. Sistem reproduksi betina
berfungsi memproduksi dan menyimpan telur, menyimpan spermatozoa, sebagai
tempat pembuahan, dan meletakkan telur atau melahirkan larva atau nimfa.
Metamorfosis
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6
ordo, yaitu ordo:
21
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
22
DAFTAR PUSTAKA
http://siiaynee.blogspot.co.id/2012/12/makalah-entomologi-coleoptera_8.html
diakses pada 10 september 2017 pukul 10.24
http://adenurik.blogspot.co.id/2013/07/makalah-entomologi-ordo-coleoptera.html
diakses pada 10 september 2017 pukul 10.24
http://prachzpratama2.blogspot.co.id/2013/04/makalah-ordo-coleoptera-
tomcat.html diakses pada 10 september 2017 pukul 10.24
23