Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 1, No.

1, Februari 2015

Penelitian
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENDERITA RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN
TAHUN 2014

Paskah Rina Situmorang


Prodi S1 Keperawatan, STIKes Imelda, Jalan Bilal Nomor 52 Medan

E-mail: paskahsitumorang85@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi yang lebih dikenal dengan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan
kematian. Lebih kurang 90 % penderita hipertensi tergolong hipertensi essensial atau primer yang belum
diketahui penyebabnya, sedangkan sisanya adalah hipertensi sekunder yang sudah jelas penyebabnya
seperti kelainan pembuluh darah, gangguan kelenjar tiroid, dan lain – lain. Faktor penyebab hipertensi
antara lain faktor keturunan, pola makan, factor merokok, berat badan, dan faktor alkohol yang
dianggap sangat mempengaruhi meningkatnya angka kejadian hipertensi. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 71 orang, desain penelitian adalah Cross – sectional dengan mengunakan Chi – square Test.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara hipertensi dengan faktor keturunan dengan p :
0,000, adanya hubungan dengan pola makan dengan p : 0,001, adanya hubungan dengan faktor merokok
dengan p : 0,000, dan adanya hubungan dengan factor alkohol denganp : 0,000, tidak ada hubungan
antara aktifitas fisik p: 0,263 dan tidak ada hubungan dengan berat badan p : 0,644. Kesimpulan hasil
penelitian Faktor – Faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperensi adalah Faktor genetic, Faktor
pola makan, Faktor merokok dan Faktor alcohol. Saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan
tindakan pencegahan diharapkan agar pelayanan kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan untuk
mencegah hipertensi.

Kata Kunci: Hipertensi, Faktor Keturunan, Pola makan, Faktor Merokok, Faktor Alkohol, Aktifitas fisik,
Berat Badan.

PENDAHULUAN diakibatkan oleh hipertensi terus berlangsung.


(Vitahealth, 2005).
Hipertensi atau darah tinggi diartikan Berdasarkan penyebabnya hipertensi
sebagai peningkatan tekana darah secara terus dibagi menjadi 2 golongan yaitu Hipertensi
menerus sehingga melebihi batas normal. Primer atau Hipertensi Essensial dan
Hpertensi sering dikatakan sebagi Sillent Hipertensi Sekunder. Hipertensi ikut berperan
Killer, karena termasuk penyakit yang dalam kematian ribuan orang karena penyakit
mematikan tanpa disertai dengan gejala – ikutannya yang lebih berbahaya seperti
gejala terlebih dahulu sebagai peringatan bagi stroke, serangan jantung dan gagal ginjal
korbannya. Hipertensi merupakan penyakit terminal. Hipertensi juga membuka peluang
yang kerap dijumpai di masyarakat dengan 12 kali lebih besar bagi penderitannya untuk
jumlah penderita yang terus meningkat setiap menderita stroke dan 6 kali lebih besar untuk
tahunnya. Baik desertai gejala atai tidak, serangan jantung, serta 5 kali lebih besar
ancaman terhadap kesehatan yang kemungkinan meninggal karena gagal
71
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 1, No. 1, Februari 2015

jantung (Congestive heart failure) Manfaat Penelitian


(Vitahealth, 2005). 1. Memberikan masukan bagi Rumah Sakit
Prevalensi hipertensi semakin lama Umum Sari Mutiara Medan tentang
semakin meningkat. Dibanyak Negara saai Faktor – faktor yang berhubungan
ini, prevalensi hipertensi meningkat sejalan dengan kejadian hipertensi yang
dengan perubahan gaya hidup seperti digunakan dalam upaya melakukan
merokok, obesitas, aktivitas fisik dan stress tindakan preventif.
psikososial. Saat ini hipertensi diderita lebih 2. Memberikan masukan kepada Dinas
dari 800 juta orang di seluruh dunia. Kurang kesehatan dalam upaya menyusun
lebih 10 – 30 % penduduk dewasa dihampir kebijaksanaan dalam pencegahan
seluruh Negara mengalami hipertensi. Hasil penyakit hipertensi di masyarakat.
survey di Asia menunjukkan prevalsensi 3. Sebagai bahan informasi kepada para
hipertensi diduduki oleh India (40 %), Jerman penderita hipertensi dalam menghindari
(60 %) dan Indonesia menduduki peringkat Faktor – faktor resiko terjadinya
ke 7 di asia. WHO memperkirakan prevalensi hipertnsi.
hipertensi lebih dari 20 % populasi penduduk
dunia (Arrosyid Z, 2007). METODE
Berdasarkan survey pendahuluan, data
penderita hipertensi yang diperoleh dari Jenis Penelitian
rekam Medik Rumah Sakit Umum Sari Jenis penelitian ini merupakan penelitian
Mutiara tahun 2010 tercatat 11,6 % (112 dari survei analitik dengan mengunakan desain
963 penderita rawat inap), tahun 2011 cross-sectional dimana pengukuran atau
berjumlah 10,2 % (102 dari 995 penderita pengamatan terhadap subjek penelitian
rawat inap), tahun 2012 berjumlah 14,2 % dilakukan dengan sekali pengamatan.
(146 dari 1023 penderita rawat inap), tahun
2013 berjumlah 19,2 % (212 dari 1104 Lokasi dan Waktu Penelitian
penderita rawat inap). Penelitian akan dilakukan di Rumah
Disamping itu dari hasil observasi dan Sakit Umum Sari Mutiara Medan dan
wawancara dari berbagai masyarakat direncanakan mulai bulan Juni – Agustus.
diperoleh keterangan bahwa masyarakat yang
dirawat mempunyai kebiasaan Populasi dan Sampel
mengkonsumsi daging 2-3 kali per minggu, Seluruh pasien yang dirawat inap di
mengkomsumsi alcohol dan merokok. Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan dan
Berdasarkan data di atas maka perluh Sampel dalam penelitian ini sebanyak 71
diketahui tentang faktor- faktor yang orang.
berhubungan dengan kejadian hipertensi di
Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan. HASIL DAN PEMBAHASAN

Batasan Masalah Analisa Deskriptif


Batasan masalah pada penelitian ini Distribusi Faktor Keturunan Dengan
adalah Faktor – faktor apa yang berhubungan Kejadian Hipertensi Dari 71 orang responden
dengan kejadian hipertensi pada penderita ternyata responden yang mempunyai faktor
rawat inap di Rumah Sakit Umum Sari keturunan hipertensi ada sebanyak 48 orang
Mutiara Medan (67,6%), responden yang tidak mempunyai
faktor keturunan Hipertensi ada sebanyak 23
Tujuan Penelitian orang (32,4%). Distribusi Pola Makan
Untuk mengetahui Faktor – faktor yang Dengan kejadian Hipertensi Dari 71 orang
berhubungan dengan kejadian hipertensi pada responden ternyata responden yang memiliki
penderita rawat inap di Rumah Sakit Umum pola makan baik ada sebanyak 32 orang
Sari Mutiara Medan. (45,1%), responden yang memiliki pola
72
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 1, No. 1, Februari 2015

makan buruk ada sebanyak 39 orang (54,9%) = 0,000 yang berarti ada hubungan Kebiasaan
Distribusi Kebiasaan Merokok Dengan merokok dengan kejadian hipertensi.
kejadian Hipertensi Dari 71 orang responden Hubungan konsumsi Alkohol Dengan
ternyata responden yang tidak merokok ada kejadian Hipertensi Berdasarkan hasil Uji
sebanyak 20 orang (28,2%), responden yang Chi-square diperoleh p = 0,000 yang berarti
kategori merokok ringan sebanyak 15 orang ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi
(21,1%), responden yang kategori merokok alcohol dengan kejadian hipertensi.
sedang ada sebanyak 15 orang (21,1%), Hubungan Aktifitas fisik Dengan
responden yang kategori merokok berat ada Kejadian Hipertensi Berdasarkan hasil Uji
sebanyak 21 orang (29,6%). Chi-square diperoleh p = 0,263 (p = >0,05)
Distribusi Konsumsi Alkohol dengan yang berarti tidak ada hubungan antara
Kejadian Hipertensi Dari 71 orang responden aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi.
yang tidak pernah minum minuman Hubungan Berat Badan dengan Kejadian
beralkohol ada sebanyak 19 orang (26,8%), Hipertensi Berdasarkan hasil Uji Chi-square
responden yang termasuk kategori diperoleh p = 0,664 yang berarti tidak ada
pengkomsumsi alcohol ringan ada sebanyak hubungan antara berat badan BB dengan
13 orang (18,3%), responden yang termasuk kejadian hipertensi.
pengkomsumsi alkohol sedang ada sebanyak
15 orang (21,1%), responden yang termasuk KESIMPULAN
pengkomsumsi alcohol berat ada sebanyak 24
orang (33,8%). 1. Distribusi responden berdasarkan umur
Distribusi Aktifitas Fisik Dengan menunjukkan bahwa umur 25 – 50 tahun
Kejadian Hipertensi Dari 71 orang responden yaitu 41 orang (57,7%), berdasarkan
ternyata responden yang melakukan aktifitas jenis kelamin diketahui bahwa laki – laki
fisik ada sebanyak 41 orang (57,7%), yang paling banyak yaitu 53 orang
sedangkan responden yang tidak melakukan (74,6%), berdasarkan pekerjaan
aktifitas fisik ada sebanyak 30 orang diketahui yang bekerja sebagai petani
(42,3%).Distribusi Hubungan Berat Badan yaitu 32 orang (45,1%), berdasarkan
Dengan Kejadian Hipertensi Dari 71 orang agama diketahui responden yang
responden ternyata responden dengan beragama Kristen yang paling banyak
kategori kurus ada sebanyak 6 orang (8,5%), yaitu 60 orang (88,7%).
responden dengan kategori berat badan 2. Distribusi responden berdasarkan
normal ada sebanyak 33 orang (46,5%), kategori responden menunjukkan bahwa
responden dengan kategori gemuk ada yang menderita hipertensi ada sebanyak
sebanyak 25 orang (35,2%), responden 50 orang (70,4%), berdasarkan faktor
dengan kategori obesitas ada sebanyak 8 keturunan sebanyak 48 orang (67,6%),
orang (9,9%). berdasarkan pola makan responden yang
pola makan buuk ada sebanyak 39 orang
Analisa Statistik (54,9%), berdasarkan kebiasaan
Hubungan Faktor Keturunan Dengan merokok responden diketahui responden
Kejadian Hipertensi Berdasarkan hasil Uji yang merokok berat sebanyak 21 orang
Chi-square diperoleh p = 0,000 yang berarti (29,6 %), berdasarkan kebiasaan yang
ada hubungan Faktor Keturunan Dengan peminum alcohol diketahui yaitu
Kejadian Hipertensi Hubungan Pola Makan sebanyak 24 orang (33,8%), berdasarkan
Dengan Kejadian Hipertensi Berdasarkan aktifitas fisik diketahui bahwa responden
hasil Uji Chi-square diperoleh p = 0,001 yang yang melakukan aktifitas fisik ada
berarti ada hubungan pola makan dengan sebanyak 41 orang (57,7%), berdasrkan
kejadian Hipertensi Hubungan Kebiasaan berat badan diketahui bahwa responden
merokok Dengan Kejadian Hipertensi kategori normal sebanyak 33 orang
Berdasarkan hasil Uji Chi-square diperoleh p
73
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 1, No. 1, Februari 2015

(46,5%). Berdasarkan hasil uji Chi- Arrosyid Z. (2007). Tekanan Darah Tinggi.
square diketahui bahwa: http//:www.yahoo.com.
1. Ada hubungan antara faktor Bandung Sample P. (1991). Tekanan Darah
keturunan dengan kejadian hipertensi Tinggi. Jakarta: ARCAN.
2. Ada hubungan antara faktor pola Brunner & suddarth. (2002). Keperawatan
makan dengan kejadian hipertensi Medikal Bedah Edisi 8, Vol 2. Jakarta:
3. Ada hubungan antara kebiasaan EGC.
merokok dengan kejadian hipertensi Bustan MN. (2000). Epidemiologi Penyakit
4. Ada hubungan antara konsumsi Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.
alkohol dengan kejadian hipertensi Bustan MN. (2002). Pengantar Epidemiologi.
5. Tidak ada hubungan antara aktifitas Jakarta: Rineka Cipta.
fisik dengan kejadian hipertensi Lovastin K. (2006). Penyakit Jantung dan
6. Tidak ada hubungan antara berat Tekanan darah Tinggi. Jakarta: Prestasi
badan dengan kejadian hipertensi. Pustaka Publisher.
Mansjoer, Arif, dkk. (2001). Kapita Selekta
SARAN Kedokteran Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI.
1. Diharapkan kepada petugas kesehatan Marliani L & Tatan S. (2007). 100 Question
agar meningkatkan konseling gizi & Answers Hipertensi. Jakarta: Elex
mengenai pola makan yang baik kepada Media Komputindo.
penderita hipertensi agar tidak Notoatmodjo S. (2005). Metodologi
memperparah kondisi penderita dan Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
tidak menimbulkan komplikasi. Cipta.
2. Diharapkan kepada petugas kesehatan Ramaiah S. (2007). All You Wanted To
agar meningkatkan penyuluhan bagi Know Aout Hypertension. Jakarta:
penderita hipertensi agar menghentikan Bhuana Ilmu Populer.
atau mengurangi kebiasaan merokok. Sastroasmoro S. (2002). Dasar – dasar
3. Diharapkan kepada petugas kesehatan Metodelogi Penelitian Klinis Edisi 2.
agar meningkatkan penyuluhan kepada Jakarta: Agung Seto.
penderita hipertensi agar menghentikan Sayoga. (2005). Mencegah Stroke dan Sakit
atau mengurangi kebiasaan Jantung. Jakarta: Granesia.
mengkomsumsi alkohol. Stein J.H. (1998). Panduan Klinis Ilmu
penyakit Dalam. Jakarta: EGC.
DAFTAR PUSTAKA Supariasa dkk. (2001). Penilaian Status Gizi.
Jakarta: EGC.
Adriantoro H. (2007). Pembunuh Diam – Susalit E, dkk. (1996). Buku Ajar penyakit
Diam itu Bernama Hipertensi. Dalam jilid 2. Jakarta: Balai Penerbit FK
http//:www.republikaonline.com UI.
Anies. (2006). Waspada Ancaman Penyakit Vitahealth. (2005). Hipertensi. Jakarta:
Tidak Menular. Jakarta: Elex Media Gramedia Pustaka Utama.
Komputiondo.

74

Anda mungkin juga menyukai