137 49 611 1 10 20180807 PDF
137 49 611 1 10 20180807 PDF
1, Februari 2015
Penelitian
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENDERITA RAWAT INAP
DI RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN
TAHUN 2014
E-mail: paskahsitumorang85@gmail.com
ABSTRAK
Hipertensi yang lebih dikenal dengan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan
kematian. Lebih kurang 90 % penderita hipertensi tergolong hipertensi essensial atau primer yang belum
diketahui penyebabnya, sedangkan sisanya adalah hipertensi sekunder yang sudah jelas penyebabnya
seperti kelainan pembuluh darah, gangguan kelenjar tiroid, dan lain – lain. Faktor penyebab hipertensi
antara lain faktor keturunan, pola makan, factor merokok, berat badan, dan faktor alkohol yang
dianggap sangat mempengaruhi meningkatnya angka kejadian hipertensi. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi. Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 71 orang, desain penelitian adalah Cross – sectional dengan mengunakan Chi – square Test.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara hipertensi dengan faktor keturunan dengan p :
0,000, adanya hubungan dengan pola makan dengan p : 0,001, adanya hubungan dengan faktor merokok
dengan p : 0,000, dan adanya hubungan dengan factor alkohol denganp : 0,000, tidak ada hubungan
antara aktifitas fisik p: 0,263 dan tidak ada hubungan dengan berat badan p : 0,644. Kesimpulan hasil
penelitian Faktor – Faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperensi adalah Faktor genetic, Faktor
pola makan, Faktor merokok dan Faktor alcohol. Saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan
tindakan pencegahan diharapkan agar pelayanan kesehatan memberikan penyuluhan kesehatan untuk
mencegah hipertensi.
Kata Kunci: Hipertensi, Faktor Keturunan, Pola makan, Faktor Merokok, Faktor Alkohol, Aktifitas fisik,
Berat Badan.
makan buruk ada sebanyak 39 orang (54,9%) = 0,000 yang berarti ada hubungan Kebiasaan
Distribusi Kebiasaan Merokok Dengan merokok dengan kejadian hipertensi.
kejadian Hipertensi Dari 71 orang responden Hubungan konsumsi Alkohol Dengan
ternyata responden yang tidak merokok ada kejadian Hipertensi Berdasarkan hasil Uji
sebanyak 20 orang (28,2%), responden yang Chi-square diperoleh p = 0,000 yang berarti
kategori merokok ringan sebanyak 15 orang ada hubungan kebiasaan mengkonsumsi
(21,1%), responden yang kategori merokok alcohol dengan kejadian hipertensi.
sedang ada sebanyak 15 orang (21,1%), Hubungan Aktifitas fisik Dengan
responden yang kategori merokok berat ada Kejadian Hipertensi Berdasarkan hasil Uji
sebanyak 21 orang (29,6%). Chi-square diperoleh p = 0,263 (p = >0,05)
Distribusi Konsumsi Alkohol dengan yang berarti tidak ada hubungan antara
Kejadian Hipertensi Dari 71 orang responden aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi.
yang tidak pernah minum minuman Hubungan Berat Badan dengan Kejadian
beralkohol ada sebanyak 19 orang (26,8%), Hipertensi Berdasarkan hasil Uji Chi-square
responden yang termasuk kategori diperoleh p = 0,664 yang berarti tidak ada
pengkomsumsi alcohol ringan ada sebanyak hubungan antara berat badan BB dengan
13 orang (18,3%), responden yang termasuk kejadian hipertensi.
pengkomsumsi alkohol sedang ada sebanyak
15 orang (21,1%), responden yang termasuk KESIMPULAN
pengkomsumsi alcohol berat ada sebanyak 24
orang (33,8%). 1. Distribusi responden berdasarkan umur
Distribusi Aktifitas Fisik Dengan menunjukkan bahwa umur 25 – 50 tahun
Kejadian Hipertensi Dari 71 orang responden yaitu 41 orang (57,7%), berdasarkan
ternyata responden yang melakukan aktifitas jenis kelamin diketahui bahwa laki – laki
fisik ada sebanyak 41 orang (57,7%), yang paling banyak yaitu 53 orang
sedangkan responden yang tidak melakukan (74,6%), berdasarkan pekerjaan
aktifitas fisik ada sebanyak 30 orang diketahui yang bekerja sebagai petani
(42,3%).Distribusi Hubungan Berat Badan yaitu 32 orang (45,1%), berdasarkan
Dengan Kejadian Hipertensi Dari 71 orang agama diketahui responden yang
responden ternyata responden dengan beragama Kristen yang paling banyak
kategori kurus ada sebanyak 6 orang (8,5%), yaitu 60 orang (88,7%).
responden dengan kategori berat badan 2. Distribusi responden berdasarkan
normal ada sebanyak 33 orang (46,5%), kategori responden menunjukkan bahwa
responden dengan kategori gemuk ada yang menderita hipertensi ada sebanyak
sebanyak 25 orang (35,2%), responden 50 orang (70,4%), berdasarkan faktor
dengan kategori obesitas ada sebanyak 8 keturunan sebanyak 48 orang (67,6%),
orang (9,9%). berdasarkan pola makan responden yang
pola makan buuk ada sebanyak 39 orang
Analisa Statistik (54,9%), berdasarkan kebiasaan
Hubungan Faktor Keturunan Dengan merokok responden diketahui responden
Kejadian Hipertensi Berdasarkan hasil Uji yang merokok berat sebanyak 21 orang
Chi-square diperoleh p = 0,000 yang berarti (29,6 %), berdasarkan kebiasaan yang
ada hubungan Faktor Keturunan Dengan peminum alcohol diketahui yaitu
Kejadian Hipertensi Hubungan Pola Makan sebanyak 24 orang (33,8%), berdasarkan
Dengan Kejadian Hipertensi Berdasarkan aktifitas fisik diketahui bahwa responden
hasil Uji Chi-square diperoleh p = 0,001 yang yang melakukan aktifitas fisik ada
berarti ada hubungan pola makan dengan sebanyak 41 orang (57,7%), berdasrkan
kejadian Hipertensi Hubungan Kebiasaan berat badan diketahui bahwa responden
merokok Dengan Kejadian Hipertensi kategori normal sebanyak 33 orang
Berdasarkan hasil Uji Chi-square diperoleh p
73
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 1, No. 1, Februari 2015
(46,5%). Berdasarkan hasil uji Chi- Arrosyid Z. (2007). Tekanan Darah Tinggi.
square diketahui bahwa: http//:www.yahoo.com.
1. Ada hubungan antara faktor Bandung Sample P. (1991). Tekanan Darah
keturunan dengan kejadian hipertensi Tinggi. Jakarta: ARCAN.
2. Ada hubungan antara faktor pola Brunner & suddarth. (2002). Keperawatan
makan dengan kejadian hipertensi Medikal Bedah Edisi 8, Vol 2. Jakarta:
3. Ada hubungan antara kebiasaan EGC.
merokok dengan kejadian hipertensi Bustan MN. (2000). Epidemiologi Penyakit
4. Ada hubungan antara konsumsi Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.
alkohol dengan kejadian hipertensi Bustan MN. (2002). Pengantar Epidemiologi.
5. Tidak ada hubungan antara aktifitas Jakarta: Rineka Cipta.
fisik dengan kejadian hipertensi Lovastin K. (2006). Penyakit Jantung dan
6. Tidak ada hubungan antara berat Tekanan darah Tinggi. Jakarta: Prestasi
badan dengan kejadian hipertensi. Pustaka Publisher.
Mansjoer, Arif, dkk. (2001). Kapita Selekta
SARAN Kedokteran Edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius FKUI.
1. Diharapkan kepada petugas kesehatan Marliani L & Tatan S. (2007). 100 Question
agar meningkatkan konseling gizi & Answers Hipertensi. Jakarta: Elex
mengenai pola makan yang baik kepada Media Komputindo.
penderita hipertensi agar tidak Notoatmodjo S. (2005). Metodologi
memperparah kondisi penderita dan Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
tidak menimbulkan komplikasi. Cipta.
2. Diharapkan kepada petugas kesehatan Ramaiah S. (2007). All You Wanted To
agar meningkatkan penyuluhan bagi Know Aout Hypertension. Jakarta:
penderita hipertensi agar menghentikan Bhuana Ilmu Populer.
atau mengurangi kebiasaan merokok. Sastroasmoro S. (2002). Dasar – dasar
3. Diharapkan kepada petugas kesehatan Metodelogi Penelitian Klinis Edisi 2.
agar meningkatkan penyuluhan kepada Jakarta: Agung Seto.
penderita hipertensi agar menghentikan Sayoga. (2005). Mencegah Stroke dan Sakit
atau mengurangi kebiasaan Jantung. Jakarta: Granesia.
mengkomsumsi alkohol. Stein J.H. (1998). Panduan Klinis Ilmu
penyakit Dalam. Jakarta: EGC.
DAFTAR PUSTAKA Supariasa dkk. (2001). Penilaian Status Gizi.
Jakarta: EGC.
Adriantoro H. (2007). Pembunuh Diam – Susalit E, dkk. (1996). Buku Ajar penyakit
Diam itu Bernama Hipertensi. Dalam jilid 2. Jakarta: Balai Penerbit FK
http//:www.republikaonline.com UI.
Anies. (2006). Waspada Ancaman Penyakit Vitahealth. (2005). Hipertensi. Jakarta:
Tidak Menular. Jakarta: Elex Media Gramedia Pustaka Utama.
Komputiondo.
74