Anda di halaman 1dari 11

sumber:www.oseanografi.lipi.go.

id

Oseana, Volume XIX, Nomor 3 : 21-31 ISSN 0216-1877

SIFAT-SIFAT ESTUARI DAN PENGELOLAANNYA


Oleh
Ricky Rositasari dan Sri Kusdi Rahayu *

ABSTRACT

THE CHARACTERISTICS OF ESTUARY AND ITS MANAGEMENT.


Estuary is transition zone between marine and freshwater habitat. As a unit of
marine ecosystem, estuary has unique and complex role. This system can be
classified based on its geomorphological and hydrological profile characteristics as
well as combinations of those two factors. The estuarine ecosystem need to be used
in sustainable way, and therefore, it should be planned and managed properly. This
article also explains the classification system of estuary, its use and the methods of
planning and management to meet its sustainable use.

PENDAHULUAN merupakan campuran dari air laut dan air


tawar.
Estuari merupakan suatu komponen Muara sungai, teluk-teluk di daerah
ekosistem pesisir yang dikenal sangat pesisir, rawa pasang-surut dan badan air yang
produktif dan paling mudah terganggu oleh terpisah dari laut oleh pantai penghalang
tekanan lingkungan yang diakibatkan kegiatan (barrier beach), merupakan contoh dari sistem
manusia maupun oleh proses-proses alamiah perairan estuari. Estuari dapat dianggap sebagai
(DAHURI1992). Dilain pihak sebagian besar zona transisi (ekoton) antara habitat laut dan
penduduk dunia (hampir mencapai 70%) perairan tawar, namun beberapa sifat fisis dan
bermukim di sekitar wilayah pesisir dan biologis pentingnya tidak memperlihatkan
sepanjang tepian sungai termasuk di Indone- karakteristik peralihan, lebih cenderung terlihat
sia. sebagai suatu karakteristik perairan yang khas
Estuari yang berasal dari bahasa Latin (unik).
aestus, berarti pasang-surut (ODUM 1971). Penggunaan dan pelanggaran atas zona
Berdasarkan definisi PRITCHARD (dalam estuari oleh aktifitas manusia saat ini telah
ODUM 1971), estuari merupakan suatu mencapai tingkat yang sangat kritis, sehingga
bentukan masa air yang semi tertutup di amatlah penting untuk lebih memasyarakatkan
lingkungan pesisir, yang berhubungan pemahaman tentang kekhususan dan fungsi
langsung dengan laut lepas, sangat dipengaruhi dari perairan ini. Karena apabila kecen-
oleh efek pasang-surut dan masa airnya derungan perusakan estuari ini tidak segera

* Balai Penelitian dan Pengembangan Oseanografi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi - LIPI, Jakarta

21

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

dikendalikan atau dikelola secara cermat dan sebagai perairan semi tertutup, dengan adanya
bijaksana, dikhawatirkan pemanfaatan gundukan pasir penghalang (bars) atau pulau-
sumberdaya dan jasa-jasa lingkungan estuari pulau penghalang(barrier islands). Bentukan
tidak akan berlangsung secara berkelanjutan. penghalang tersebut terputus-putus oleh
saluran-saluran kecil (inlet) yang berhubungan
BEBERAPA KARAKTERISTIK langsung dengan laut lepas. Pada kasus-kasus
RENTING ESTUARI SEBAGAI SUATU tertentu tumpukan pasir tersebut diendapkan
SISTEM di laut, pada kasus lain tumpukan pasir
penghalang tersebut merupakan bekas
Estuari merupakan bentukan badan air bentukan bukit-bukit pasir yang berubah
yang sangat khas baik dilihat dari segi karena terisolasi oleh penaikan permukaan
morfologi, fisis maupun sebagai suatu sistem laut secara bertahap.
secara keseluruhan. Secara geomorfologi 4. Estuari yang terbentuk oleh proses
estuari terbagai menjadi 4 macam vulkanik
(PRITCHARD 1967), sebagai berikut :
Tipe estuari ini terbentuk dari lekukan
1. Estuari yang berupa rataan garis pantai (pesisir), dimana lekukan tersebut
tergenang (Drowned river valley). terbentuk karena terjadinya patahan geologis
Biasanya banyak terbentuk di atau oleh penurunan muka bumi secara lokal,
sepanjang pantai yang memiliki rataan pantai proses tersebut biasanya diikuti dengan
yang dangkal dan lebar. Pada musim pemasukan air tawar yang besar.
penghujan, air dari sungai mehgangkut Pengklasifikasian tipe estuari lain, yang
sejumlah besar sedimen ke arah estuari. juga merupakan hasil observasi PRITCHARD
Sedangkan pada musim kemarau aliran dari (dalam ODUM 1971) adalah berdasarkan
laut mendominasi lingkungan estuari, karena perbedaan profil hidrografik. Perbedaan ini
debit air dari sungai sangat rendah. disebabkan oleh terdapatnya aliran yang
berasal dari laut dan darat (sungai) seperti
2. Estuari bertipe fyord.
terlihat pada Gambar 1. Kedua aliran tersebut
Tipe estuari ini biasanya terbentuk di akan menampakkan dominasi yang berlainan
perairan dalam. Morfologi dasar perairan karena terdapatnya perbedaan faktor fisik dan
estuari ini biasanya berbentuk huruf U. Kurun fisis pada setiap lingkungan estuari. Dimana
sejarah pembentukannya diperkirakan dimulai perbedaan dominasi tersebut akan
pada jaman es (glasial period), sehingga menimbulkan perbedaan pada profil hidrologis
dapat digolongkan sebagai bentukan geologis perairan, seperti dalam pembagian berikut :
berumur tua.
1. Profil hidrografis berlapis (Highly
3. Estuari dengan pasir penghalang stratified).
(bar-built estuaries).
Profil perairan ini disebabkan karena
Merupakan cekungan dangkal yang terdapatnya dominasi aliran sungai
sebagian dasar perairannya akan muncul pada dibandingkan dengan pasang-surut,
saat surut. Perairan ini dapat dikatagorikan sebagaimana yang biasa terjadi di muara

22

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

sungai besar. Masa air tawar yang besar Sebagai suatu sistem, estuari
cenderung terapung di atas air laut yang merupakan satu kesatuan yang sangat
memiliki berat jenis yang lebih tinggi, kompleks. Berdasarkan pada bentuk,
sehingga terbentuk bidang pemisah di antar kedalaman dan sebaran airiaut serta berbagai
kedua lapisan tesebut (wedge) yang melintang material lain ke seluruh sistem, maka estuari
di sepanjang dasar perairan. Tipe pelapisan dapat dibagi menjadi 4 subsistem (Gambar 3)
hidrografis ini akan memperlihatkan sifat sebagai berikut :
holoklin (holocline) pada salinitasnya, yaitu
1. Subsistem laut (Marin).
terdapatnya zona perubahan yang tajam pada
salinitas air permukaan dan air dasar di Subsistem ini terletak tepat di mulut
perairan estuari tersebut. sungai yang langsung berhubungan dengan
laut. Pada zona yang didominasi oleh pengaruh
2. Profit hidrografis teraduk sebagian
laut ini, selalu terjadi percampuran biota yang
(Partially mixed).
berasal dari lingkungan laut menuju estuari
Pada profil seperti ini, input air tawar dan sebaliknya. Saluran utama berfungsi
dan pasang-surut lebih seimbang pengaruhnya. sebagai gerbang keluar / masuk bagi berbagai
Media pengadukkan yang bekerja secara jenis ikan dan invertebrata bertaxa tinggi.
dominan pada tipe perairan ini adalah efek Biota-biota tersebut memanfaatkan kekayaan
pasang-surut yang berlangsung secara nutrien di daerah estuari ini untuk
periodik. Profil salinitas secara vertikal lebih melangsungkan pertumbuhannya yang melalui
tergradasi karena terdapatnya pengadukan beberapa fase tersebut. Namun demikian ada
secara vertikal yang kemudian membentuk pula beberapa estuari yang lebih didominasi
pola pelapisan yang kompleks pada masa air oleh komponen air laut, akibat kurangnya
(gambar 2). aliran air tawar.
3. Profil hidrografis tercampur Kelp dan algae dari jenis lain, biasanya
menutupi substrat batu dan membentuk
sempurna (Vertically homogenous
mikrohabitat. Invertebrata bentik yang terdapat
estuary).
di lingkungan ini dapat merupakan jenis
Tipe estuari ini didominasi oleh efek marin atau jenis estuari.
pasang-surut yang kuat. Air cenderung teraduk
2. Subsistem teluk ( Bay )
dengan sangat baik mulai dan permukaan
hingga dasar perairan. Kandungan salinitas Daerah ini dicirikan dengan adanya
relatif tinggi, hampir mendekati salinitas air hamparan rataan lumpur yang tampak ke
laut. Variasi utama yang terjadi pada tipe permukaan pada saat surut, dan tergenang
estuari ini lebih banyak terdapat secara oleh campuran air tawar dan air laut pada saat
horizontal dan pada secara vertikal. Estuari pasang. Rataan ini tidak hanya terdiri dari
yang memiliki pasir penghalang (bar-built lumpur, tapi juga butiran pasir yang terbawa
estuary) atau estuari yang tidak memiliki oleh aliran sungai. Butiran pasir yang berasal
sungai besar merupakan contoh dan tipe dari komponen daratan ini diendapkan di
perairan ini. teluk bagian atas (bagian rataan yang dangkal)

23

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

dan sepanjang pinggiran saluran utama (main pasang-surut. Salinitas sepanjang tahun di
channel). Partikel yang lebih halus seperti lingkungan ini rendah, malah sebagian dari
lempung dan lanau, terhanyutkan hingga subsistem ini seluruhnya terdiri dari air tawar.
mencapai tepian rataan di dekat rawa pasang-
surut. Pasir yang berasal dan laut dapat juga Biota dan Produktifitas
terbawa masuk ke dalam lingkungan perairan Komunitas estuari membentuk
ini hingga beberapa kilometer ke arah sungai, komposisi yang unik berupa percampuran
yaitu pada saat terjadi air pasang yang jenis endemik (Jenis yang hidup terbatas di
berenergi tinggi. lingkungan estuari), jenis yang berasal dari
Air dengan kekayaan nutrien tinggi ekosistem laut dan sebagian kecil jenis biota
menggenangi daerah ini dua kali sehari. Air yang dapat masuk/keluar dari lingkungan air
tersebut merupakan media yang ideal bagi tawar, yaitu biota yang memiliki kemampuan
fitoplankton untuk dapat menangkap sinar osmoregulator yang baik. Gambar 4
matahari. hasil asimilasi inilah yang memperlihatkan contoh variasi komunitas
merupakan suplai energi secara berkesinam- biota di perairan estuari berdasarkan zonasi
bungan bagi rantai makanan biologis di kedalaman air.
lingkungan estuari ini. Energi matahari Sumber protein dari laut (seafood)
merupakan pemacu metabolisma kolektif dari merupakan contoh populasi yang baik dari
keseluruhan perairan estuari ini. percampuran jenis endemik dan jenis perairan
3. Rawa - rawa ( Slough ) laut. Contoh dari jenis-jenis tersebut adalah
kerapu dari jenis Cynoscion nubulosus,
Rawa-rawa ini merupakan percabangan sedangkan ikan dari jenis Brevootia sp di
kecil yang menghubungkan teluk dengan jumpai hidup di perairan estuari hanya pada
saluran utama dari sungai. Input air tawar di stadium awal. Demikian juga dengan
lingkungan ini biasanya sedikit. Pengaruh kebanyakan jenis-jenis komersial seperti tiram
pasang-surut di lingkungan ini tidak sebesar dan kepiting yang merupakan jenis utama
bagian lain dari estuari yang lebih dekat lingkungan ini. beberapa jenis komersial
dengan laut. Umumnya rawa-rawa ini terdiri penting dari berbagai jenis udang hidup di
dari saluran yang berkelok yang menerobos laut lepas pada stadium dewasa, dan melewati
rataan lumpur hingga mencapai bagian teluk stadium awal hidupnya di lingkungan estuari.
utama. Saluran kecil inilah yang membawa Daur hidup seperti ini sangat umum dijumpai
air pasang hingga ke rawa pasang-surut pada biota nekton di daerah pesisir, dimana
(marsh) dan bagian ujung dari hutan pantai di estuari digunakan sebagai lahan asuhan.
daerah tersebut. kecenderungan tersebut diduga karena pada
4. Sungai ( Riverine ) stadium larva, biota-biota memerlukan
perlindungan dan persediaan makanan yang
Subsistem ini terletak di daerah
baik. Ketergantungan dari sejumlah besar
masuknya air tawar dari gunung menuju ikan yang memiliki nilai komersial tinggi di
lingkungan estuari. Sebagian besar dari lingkungan estuari, merupakan salah satu
subsistem ini berbentuk menyudut dan biasa sebab ekonomis yang utama dalam
disebut saluran sungai yang terpengaruh pelaksanaan preservasi habitat ini.

24

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Lahan asuhan paling produktif dan 2. Kemampuan penyimpanan dan cepatnya


paling penting adalah daerah pasang - surut perputaran siklus nutrien oleh biota bentik.
dan zona perairan dangkal yang biasanya 3. Terdapatnya bentukkan formasi dalam
juga merupakan daerah pertama penanggung sedimen yang terdiri dari bahan organik
beban akibat pembangunan (modifikasi hasil detritus.
aktifitas manusia) seperti yang dapat dilihat 4. Pengembalian (recovery) nutrien dari
pada Gambar 5. sedimen perairan dalam, melalui aktifitas
Pada umumnya komponen organisme mikroba.
meroplanktonik (plankton temporal) 5. Penembusan lapisan sedimen yang dalam
mendominasi perairan estuari dibandingkan oleh akar tanaman atau oleh biota penggali.
dengan organisme holoplanktonik (permanen Kecenderungan alamiah ini berlaku
plankton). Kecenderungan tersebut dapat juga dalam proses eutrofikasi, faktor inilah
dilihat dari keragaman jenis organisme yang membuat lingkungan estuari menjadi
meroplankton yang lebih tinggi, hal ini sangat rentan terhadap polusi, karena polutan
menunjukkan tingginya keragaman habitat akan terperangkap di lingkungan tersebut
biota bentiknya. Ikan belanak merupakan seperti yang terjadi dengan nutrien.
jenis konsumen yang banyak dijumpai di
lingkungan estuari di seluruh dunia, karena B. Keunikan estuari dalam penyediaan
tingkat fleksibilitas dalam prilaku makannya produsen sepanjang tahun.
yang tinggi. Dimana jenis tersebut mampu
untuk mendapatkan makanan pada berbagai Estuari memiliki kelebihan dalam
tingkat tropik dalam rantai makanan (ODUM keanekaragaman tipe produsennya, yang
dalam ODUM 1971). terprogram untuk tersedia sepanjang tahun,
Lingkungan estuari termasuk dalam tanpa dipengaruhi oleh musim. Perairan ini
kategori ekosistem produktif alamiah (Natu- biasanya memiliki ketiga tipe produsen yang
rally productive ecosystem) yang setara mendukung produsen seluruh isi bumi, yakni
dengan tingkat produktifitas hutan hujan makrofit (rumput laut, lamun dan rumput
primer dan terumbu karang. Secara garis paya), mikrofit bentik dan fitoplankton.
besar tingginya produktifitas lingkungan
estuari dapat dirinci sebagai berikut : C. Pasang - surut sebagai faktor
terpenting dalam fluktuasi air.
A. Estuari sebagai perangkap nutrien
Fluktuasi air di dalam ekosistem estuari
(Nutrient trap)
sangat dipengaruhi oleh pasang-surut. Pada
Keadaan ini dimungkinkan dengan umumnya semakin tinggi amplitudo pasang
sistem pengayaan sendiri secara cepat di surut maka semakin besar pula potensi
lingkungan ini. Sistem tersebut setara dengan produktifitas. Gerakan bolak-balik dari air
sistem terumbu karang, dan fenomena tersebut merupakan proses yang sangat berarti dalam
terjadi karena beberapa faktor berikut ini : pembuangan limbah dari ekosistem tersebut
1. Terdapatnya karakteristik fisis dan biologis dan pengangkutan makanan serta nutrien dari
yang khas. lingkungan sekitarnya.

25

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Estuari, seperti juga sistem eutrofik faktor ekologis dan kelangsungan setiap
lain, kadang-kadang terkena penyakit yang elemen ekosistem ini, tidak hanya meng-
berada dalam tingkat di luar kontrol pemulihan hasilkan keuntungan sesaat pada manusia
sendiri. sebagai pengguna utama, tapi juga akan
mendatangkan keuntungan berganda bagi
URGENITAS PENATAAN DALAM pengguna itu sendiri. Keuntungan ganda yang
PENGELOLAAN KAWASAN ESTUARI dimaksud adalah keuntungan yang dapat
DI INDONESIA dimanfaatkan secara alamiah dan keuntungan
yang didapat dengan modifikasi pengolahan
Sudah sejak berabad-abad lalu manusia yang bijaksana.
di seluruh dunia termasuk di Indonesia ODUM (1976) berpendapat bahwa
memanfaatkan daerah pesisir untuk memenuhi perencanaan penggunaan kawasan pantai harus
kebutuhan protein hewani. Selain meman- dikaitkan dengan perencanaan penyeluruh
faatkannya sebagai daerah pemukiman, secara ekologis dalam bentuk zonasi
iqdustri, pertanian, perikanan dan pariwisata, lingkungan. Perencanaan zonasi lingkungan
daerah estuari pun digunakan sebagai tempat dikelompokkan dalam tiga kategori
penampungan limbah baik industri maupun penggunaan sebagai berikut :
domestik. Peningkatan jumlah penduduk 1. Zona untuk pengembangan intensif.
beserta kualitas hidupnya, telah meningkatkan 2. Zona untuk kohservasi.
kebutuhan manusia akan sumberdaya dan 3. Zona untuk preservasi.
jasa-jasa dari lingkungan estuari ini. DAHURI KASRY (1992) berpendapat bahwa
(1992) menyebutkan bahwa peningkatan perencanaan lingkungan dengan sistem zonasi
permintaan akan sumberdaya beserta jasa- ini cukup kompleks, namun dengan dukungan
jasa dari lingkungan estuari ini telah berbagai pihak yang berwenang terutama
menimbulkan tekanan terhadap sebagian pihak pengambil keputusan, maka hasil yang
perairan estuari di Indonesia, khususnya di diharapkan lebih mungkin untuk dapat
daerah industri dan padat penduduk. Hal ini tercapai. Keberhasilan penerapan sistem
merupakan ancaman terhadap kapasitas penzonaan ini memerlukan dua prasarana
berkelanjutan dari perairan estuari dalam pendukung utama yakni :
memenuhi permintaan manusia dalam 1. Harus ada peraturan perundangan dan
melaksanakan kegiatan pembangunan. organisasi administratif yang kuat dalam
Dengan curah hujan yang tinggi dan pemerintahan, untuk dapat menciptakan,
banyaknya jumlah sungai yang bermuara di memelihara dan memiliki kekuatan dalam
laut, Indonesia memiliki daerah estuari yang pengaturan penzonaan ini, sehingga integritas
sangat luas dan produktif (DAHURI 1992). zona-zona tersebut dapat dipertahankan.
Sudah selayaknyalah kekayaan alam yang 2. Harus ada metoda yang mendasari
kita miliki ini dimanfaatkan dengan baik dan keputusan penentuan penzonaan ini.
bijaksana, yakni dengan mempertimbangkan Keputusan ini jangan semata-mata didasari
keutamaan fungsi lingkungan ini secara pada kemauan politis, tapi juga didasarkan
alamiah. Perencanaan pemanfaatan yang pada pertimbangan nyata dan akurat terhadap
holostik, yakni dengan mempertimbangkan faktor ekonomis, ekologis dan estetika.

26

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

27

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Gambar 3. Contoh tipe estuari dengan profil hidrografis tercampur sempurna.

28

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Gambar 4. Variasi komunitas biota di perairan estuari berdasarkan zonasi kedalaman air.

29

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

Gambar 5. Contoh modifikasi daerah pasang surut sebagai akibat aktifitas manusia.

30

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994


sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

DAFTAR PUSTAKA ODUM, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology


3rd Ed. 1971. W.B. Saunders Co.,
DEPARTMENT OF LAND CONSERVA- Toronto : 374 pp.
TION AND DEVELOPMENT, ODUM, W.E. 1976. Ecologycal gudelinines
STATE OF OREGON. 1987. The for tropical coastal development. In-
Oregon estuary plan book. Oregon. ternational Union for Conservation of
DAHURI. R. 1992. Strategi penelitian estuari Nature and Resources. Morges. Swit-
di Indonesia. Pros. Loka. Nas. Peny. zerland.
Prog. Pen. Bio. Kelautan dan Proses PRITCHARD, D.W. 1976. What is an estu-
Dinam.Pesisir. UNDIP, Semarang. ary : Physical view point. In Estuaries
KASRY, A. 1992. Pemanfaatan, pengelolaan (G.H. Lauff, es.). Amer. Assoc. Adv.
dan pengkajian kawasan estuari. Pros. Sci. Publ. No. 83. Washington D.C.
Loka. Nas. Peny. Prog. Pen. Bio. p:3-5
Kelautan dan Proses Dinam. Pesisir.
UNDIP, Semarang.

31

Oseana, Volume XIX No. 3, 1994

Anda mungkin juga menyukai