Oseana Xix (3) 21-31 PDF
Oseana Xix (3) 21-31 PDF
id
ABSTRACT
* Balai Penelitian dan Pengembangan Oseanografi, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi - LIPI, Jakarta
21
dikendalikan atau dikelola secara cermat dan sebagai perairan semi tertutup, dengan adanya
bijaksana, dikhawatirkan pemanfaatan gundukan pasir penghalang (bars) atau pulau-
sumberdaya dan jasa-jasa lingkungan estuari pulau penghalang(barrier islands). Bentukan
tidak akan berlangsung secara berkelanjutan. penghalang tersebut terputus-putus oleh
saluran-saluran kecil (inlet) yang berhubungan
BEBERAPA KARAKTERISTIK langsung dengan laut lepas. Pada kasus-kasus
RENTING ESTUARI SEBAGAI SUATU tertentu tumpukan pasir tersebut diendapkan
SISTEM di laut, pada kasus lain tumpukan pasir
penghalang tersebut merupakan bekas
Estuari merupakan bentukan badan air bentukan bukit-bukit pasir yang berubah
yang sangat khas baik dilihat dari segi karena terisolasi oleh penaikan permukaan
morfologi, fisis maupun sebagai suatu sistem laut secara bertahap.
secara keseluruhan. Secara geomorfologi 4. Estuari yang terbentuk oleh proses
estuari terbagai menjadi 4 macam vulkanik
(PRITCHARD 1967), sebagai berikut :
Tipe estuari ini terbentuk dari lekukan
1. Estuari yang berupa rataan garis pantai (pesisir), dimana lekukan tersebut
tergenang (Drowned river valley). terbentuk karena terjadinya patahan geologis
Biasanya banyak terbentuk di atau oleh penurunan muka bumi secara lokal,
sepanjang pantai yang memiliki rataan pantai proses tersebut biasanya diikuti dengan
yang dangkal dan lebar. Pada musim pemasukan air tawar yang besar.
penghujan, air dari sungai mehgangkut Pengklasifikasian tipe estuari lain, yang
sejumlah besar sedimen ke arah estuari. juga merupakan hasil observasi PRITCHARD
Sedangkan pada musim kemarau aliran dari (dalam ODUM 1971) adalah berdasarkan
laut mendominasi lingkungan estuari, karena perbedaan profil hidrografik. Perbedaan ini
debit air dari sungai sangat rendah. disebabkan oleh terdapatnya aliran yang
berasal dari laut dan darat (sungai) seperti
2. Estuari bertipe fyord.
terlihat pada Gambar 1. Kedua aliran tersebut
Tipe estuari ini biasanya terbentuk di akan menampakkan dominasi yang berlainan
perairan dalam. Morfologi dasar perairan karena terdapatnya perbedaan faktor fisik dan
estuari ini biasanya berbentuk huruf U. Kurun fisis pada setiap lingkungan estuari. Dimana
sejarah pembentukannya diperkirakan dimulai perbedaan dominasi tersebut akan
pada jaman es (glasial period), sehingga menimbulkan perbedaan pada profil hidrologis
dapat digolongkan sebagai bentukan geologis perairan, seperti dalam pembagian berikut :
berumur tua.
1. Profil hidrografis berlapis (Highly
3. Estuari dengan pasir penghalang stratified).
(bar-built estuaries).
Profil perairan ini disebabkan karena
Merupakan cekungan dangkal yang terdapatnya dominasi aliran sungai
sebagian dasar perairannya akan muncul pada dibandingkan dengan pasang-surut,
saat surut. Perairan ini dapat dikatagorikan sebagaimana yang biasa terjadi di muara
22
sungai besar. Masa air tawar yang besar Sebagai suatu sistem, estuari
cenderung terapung di atas air laut yang merupakan satu kesatuan yang sangat
memiliki berat jenis yang lebih tinggi, kompleks. Berdasarkan pada bentuk,
sehingga terbentuk bidang pemisah di antar kedalaman dan sebaran airiaut serta berbagai
kedua lapisan tesebut (wedge) yang melintang material lain ke seluruh sistem, maka estuari
di sepanjang dasar perairan. Tipe pelapisan dapat dibagi menjadi 4 subsistem (Gambar 3)
hidrografis ini akan memperlihatkan sifat sebagai berikut :
holoklin (holocline) pada salinitasnya, yaitu
1. Subsistem laut (Marin).
terdapatnya zona perubahan yang tajam pada
salinitas air permukaan dan air dasar di Subsistem ini terletak tepat di mulut
perairan estuari tersebut. sungai yang langsung berhubungan dengan
laut. Pada zona yang didominasi oleh pengaruh
2. Profit hidrografis teraduk sebagian
laut ini, selalu terjadi percampuran biota yang
(Partially mixed).
berasal dari lingkungan laut menuju estuari
Pada profil seperti ini, input air tawar dan sebaliknya. Saluran utama berfungsi
dan pasang-surut lebih seimbang pengaruhnya. sebagai gerbang keluar / masuk bagi berbagai
Media pengadukkan yang bekerja secara jenis ikan dan invertebrata bertaxa tinggi.
dominan pada tipe perairan ini adalah efek Biota-biota tersebut memanfaatkan kekayaan
pasang-surut yang berlangsung secara nutrien di daerah estuari ini untuk
periodik. Profil salinitas secara vertikal lebih melangsungkan pertumbuhannya yang melalui
tergradasi karena terdapatnya pengadukan beberapa fase tersebut. Namun demikian ada
secara vertikal yang kemudian membentuk pula beberapa estuari yang lebih didominasi
pola pelapisan yang kompleks pada masa air oleh komponen air laut, akibat kurangnya
(gambar 2). aliran air tawar.
3. Profil hidrografis tercampur Kelp dan algae dari jenis lain, biasanya
menutupi substrat batu dan membentuk
sempurna (Vertically homogenous
mikrohabitat. Invertebrata bentik yang terdapat
estuary).
di lingkungan ini dapat merupakan jenis
Tipe estuari ini didominasi oleh efek marin atau jenis estuari.
pasang-surut yang kuat. Air cenderung teraduk
2. Subsistem teluk ( Bay )
dengan sangat baik mulai dan permukaan
hingga dasar perairan. Kandungan salinitas Daerah ini dicirikan dengan adanya
relatif tinggi, hampir mendekati salinitas air hamparan rataan lumpur yang tampak ke
laut. Variasi utama yang terjadi pada tipe permukaan pada saat surut, dan tergenang
estuari ini lebih banyak terdapat secara oleh campuran air tawar dan air laut pada saat
horizontal dan pada secara vertikal. Estuari pasang. Rataan ini tidak hanya terdiri dari
yang memiliki pasir penghalang (bar-built lumpur, tapi juga butiran pasir yang terbawa
estuary) atau estuari yang tidak memiliki oleh aliran sungai. Butiran pasir yang berasal
sungai besar merupakan contoh dan tipe dari komponen daratan ini diendapkan di
perairan ini. teluk bagian atas (bagian rataan yang dangkal)
23
dan sepanjang pinggiran saluran utama (main pasang-surut. Salinitas sepanjang tahun di
channel). Partikel yang lebih halus seperti lingkungan ini rendah, malah sebagian dari
lempung dan lanau, terhanyutkan hingga subsistem ini seluruhnya terdiri dari air tawar.
mencapai tepian rataan di dekat rawa pasang-
surut. Pasir yang berasal dan laut dapat juga Biota dan Produktifitas
terbawa masuk ke dalam lingkungan perairan Komunitas estuari membentuk
ini hingga beberapa kilometer ke arah sungai, komposisi yang unik berupa percampuran
yaitu pada saat terjadi air pasang yang jenis endemik (Jenis yang hidup terbatas di
berenergi tinggi. lingkungan estuari), jenis yang berasal dari
Air dengan kekayaan nutrien tinggi ekosistem laut dan sebagian kecil jenis biota
menggenangi daerah ini dua kali sehari. Air yang dapat masuk/keluar dari lingkungan air
tersebut merupakan media yang ideal bagi tawar, yaitu biota yang memiliki kemampuan
fitoplankton untuk dapat menangkap sinar osmoregulator yang baik. Gambar 4
matahari. hasil asimilasi inilah yang memperlihatkan contoh variasi komunitas
merupakan suplai energi secara berkesinam- biota di perairan estuari berdasarkan zonasi
bungan bagi rantai makanan biologis di kedalaman air.
lingkungan estuari ini. Energi matahari Sumber protein dari laut (seafood)
merupakan pemacu metabolisma kolektif dari merupakan contoh populasi yang baik dari
keseluruhan perairan estuari ini. percampuran jenis endemik dan jenis perairan
3. Rawa - rawa ( Slough ) laut. Contoh dari jenis-jenis tersebut adalah
kerapu dari jenis Cynoscion nubulosus,
Rawa-rawa ini merupakan percabangan sedangkan ikan dari jenis Brevootia sp di
kecil yang menghubungkan teluk dengan jumpai hidup di perairan estuari hanya pada
saluran utama dari sungai. Input air tawar di stadium awal. Demikian juga dengan
lingkungan ini biasanya sedikit. Pengaruh kebanyakan jenis-jenis komersial seperti tiram
pasang-surut di lingkungan ini tidak sebesar dan kepiting yang merupakan jenis utama
bagian lain dari estuari yang lebih dekat lingkungan ini. beberapa jenis komersial
dengan laut. Umumnya rawa-rawa ini terdiri penting dari berbagai jenis udang hidup di
dari saluran yang berkelok yang menerobos laut lepas pada stadium dewasa, dan melewati
rataan lumpur hingga mencapai bagian teluk stadium awal hidupnya di lingkungan estuari.
utama. Saluran kecil inilah yang membawa Daur hidup seperti ini sangat umum dijumpai
air pasang hingga ke rawa pasang-surut pada biota nekton di daerah pesisir, dimana
(marsh) dan bagian ujung dari hutan pantai di estuari digunakan sebagai lahan asuhan.
daerah tersebut. kecenderungan tersebut diduga karena pada
4. Sungai ( Riverine ) stadium larva, biota-biota memerlukan
perlindungan dan persediaan makanan yang
Subsistem ini terletak di daerah
baik. Ketergantungan dari sejumlah besar
masuknya air tawar dari gunung menuju ikan yang memiliki nilai komersial tinggi di
lingkungan estuari. Sebagian besar dari lingkungan estuari, merupakan salah satu
subsistem ini berbentuk menyudut dan biasa sebab ekonomis yang utama dalam
disebut saluran sungai yang terpengaruh pelaksanaan preservasi habitat ini.
24
25
Estuari, seperti juga sistem eutrofik faktor ekologis dan kelangsungan setiap
lain, kadang-kadang terkena penyakit yang elemen ekosistem ini, tidak hanya meng-
berada dalam tingkat di luar kontrol pemulihan hasilkan keuntungan sesaat pada manusia
sendiri. sebagai pengguna utama, tapi juga akan
mendatangkan keuntungan berganda bagi
URGENITAS PENATAAN DALAM pengguna itu sendiri. Keuntungan ganda yang
PENGELOLAAN KAWASAN ESTUARI dimaksud adalah keuntungan yang dapat
DI INDONESIA dimanfaatkan secara alamiah dan keuntungan
yang didapat dengan modifikasi pengolahan
Sudah sejak berabad-abad lalu manusia yang bijaksana.
di seluruh dunia termasuk di Indonesia ODUM (1976) berpendapat bahwa
memanfaatkan daerah pesisir untuk memenuhi perencanaan penggunaan kawasan pantai harus
kebutuhan protein hewani. Selain meman- dikaitkan dengan perencanaan penyeluruh
faatkannya sebagai daerah pemukiman, secara ekologis dalam bentuk zonasi
iqdustri, pertanian, perikanan dan pariwisata, lingkungan. Perencanaan zonasi lingkungan
daerah estuari pun digunakan sebagai tempat dikelompokkan dalam tiga kategori
penampungan limbah baik industri maupun penggunaan sebagai berikut :
domestik. Peningkatan jumlah penduduk 1. Zona untuk pengembangan intensif.
beserta kualitas hidupnya, telah meningkatkan 2. Zona untuk kohservasi.
kebutuhan manusia akan sumberdaya dan 3. Zona untuk preservasi.
jasa-jasa dari lingkungan estuari ini. DAHURI KASRY (1992) berpendapat bahwa
(1992) menyebutkan bahwa peningkatan perencanaan lingkungan dengan sistem zonasi
permintaan akan sumberdaya beserta jasa- ini cukup kompleks, namun dengan dukungan
jasa dari lingkungan estuari ini telah berbagai pihak yang berwenang terutama
menimbulkan tekanan terhadap sebagian pihak pengambil keputusan, maka hasil yang
perairan estuari di Indonesia, khususnya di diharapkan lebih mungkin untuk dapat
daerah industri dan padat penduduk. Hal ini tercapai. Keberhasilan penerapan sistem
merupakan ancaman terhadap kapasitas penzonaan ini memerlukan dua prasarana
berkelanjutan dari perairan estuari dalam pendukung utama yakni :
memenuhi permintaan manusia dalam 1. Harus ada peraturan perundangan dan
melaksanakan kegiatan pembangunan. organisasi administratif yang kuat dalam
Dengan curah hujan yang tinggi dan pemerintahan, untuk dapat menciptakan,
banyaknya jumlah sungai yang bermuara di memelihara dan memiliki kekuatan dalam
laut, Indonesia memiliki daerah estuari yang pengaturan penzonaan ini, sehingga integritas
sangat luas dan produktif (DAHURI 1992). zona-zona tersebut dapat dipertahankan.
Sudah selayaknyalah kekayaan alam yang 2. Harus ada metoda yang mendasari
kita miliki ini dimanfaatkan dengan baik dan keputusan penentuan penzonaan ini.
bijaksana, yakni dengan mempertimbangkan Keputusan ini jangan semata-mata didasari
keutamaan fungsi lingkungan ini secara pada kemauan politis, tapi juga didasarkan
alamiah. Perencanaan pemanfaatan yang pada pertimbangan nyata dan akurat terhadap
holostik, yakni dengan mempertimbangkan faktor ekonomis, ekologis dan estetika.
26
27
28
Gambar 4. Variasi komunitas biota di perairan estuari berdasarkan zonasi kedalaman air.
29
Gambar 5. Contoh modifikasi daerah pasang surut sebagai akibat aktifitas manusia.
30
31