Materi Komitmen Mutu
Materi Komitmen Mutu
KOMITMEN MUTU
Nama Kelompok 2 :
1. Febriani Rotua Manullang
2. Lidia Wati
3. Noor Muhammad Ichsan
4. Sari Andini
5. Septia Susviarni
Hasil Diskusi :
1. Penyelenggaraan pemerintah yang tidak efektif dan efesien, inovatif dan berorientasi
mutu contohnya adalah PEMILU.
Distribusi surat suara masih belum optimal, sehingga peserta pemilu harus
menunggu surat suara sampai waktu yang telah ditentukan panitia.
Waktu perhitungan hasil surat suara kurang efesien, petugas harus lembur bekerja
memakan korban jiwa dalam jumlah yang cukup banyak.
Ada pihak capres cawapres yang merasa keberatan dengan hasil perhitungn akhir
pemilu sehingga, melakukan gugatan ke mahkamah konstitusi yang menmbulkan
konflik di masyarakat. Hal ini memerlukan waktu yang berlarut-larut dan panjang.
Salah satu inovasi yang muncul saat pemilu adalah Quick count. Namun hal ini
memicu konflik di kedua pihak, karena masing-masing pihak menyatakan
kemenangan paslon presiden-wakil presiden nya.
Banyak ditemukan kotak suara yang rusak sebelum pesta demokrasi di mulai
sehingga panitia mengalami kekurangan kotak suara yang menyebabkan beberapa
kotak suara di modifikasi.
4. upaya perbaikan mutu yang dapat dilakukan di tempat kerja, antara lain:
a) Siapkan organisasi dengan tata kelola yang terbuka, adil, bertanggung jawab,
beretika, tegas, pasti, jelas, melayani, memberikan harapan dan masa depan buat
pekerja.
b) Siapkan infrastruktur organisasi dengan teknologi terbaik, dan kuatkan proses kerja
dengan budaya organisasi yang kuat.
c) Kembangkan sumber daya manusia untuk mendapatkan ide-ide mereka yang terbaik,
dan alirkan ide-ide terbaik mereka ke dalam kreativitas dan inovasi organisasi.
d) Kembangkan budaya kerja yang menjadikan setiap orang sebagai pembelajar.
e) Biasakan setiap orang untuk saling membantu dalam soliditas bersama, serta saling
berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk meningkatkan kualitas kerja.
f) Jadikan kepemimpinan sebagai fungsi yang melayani kualitas, dan kuatkan rasa
percaya diri kepemimpinan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses
mengoptimalkan potensi dan bakat karyawan.
g) Jaga suasana hati orang-orang di tempat kerja dalam energi senang, damai, antusias,
bahagia, dan penuh gairah.
h) Miliki program pemulihan karyawan dari kejenuhan. Karena, kejenuhan akan selalu
datang untuk membuat orang-orang bosan dengan rutinitas pekerjaannya. Bila orang-
orang jenuh dan bosan, maka kualitas kerja bisa tidak optimal.