Makalah Biokimia Kelompok 2
Makalah Biokimia Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan, atau
manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Senyawa lipid
tidak mempunyai rumus empiris tertentu atau struktur yang serupa, tetapi terdiri atas
beberapa golongan. Berbeda dengan karbohidrat dan protein, lipid mempunyai sifat
tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic nonpolar seperti eter, kloroform,
aseton dan benzene. Berdasarkan sifat demikian, lipid dapat diperoleh dengan cara
ekstraksi dari jaringan hewan atau tumbuhan menggunakan eter atau pelarut non polar
lainnya.
Lemak dan minyak merupakan bagian terbesar dan terpenting kelompok lipid, yaitu
sebagai komponen makanan utama bagi organisme hidup. Lemak dan minyak penting
bagi manusia karna adanya asam-asam lemak esensial yang terkandung di dalamnya.
Fungsinya dapat melarutkan vitamin A, D, E dan K yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan tubuh. Kemudian, lemak dan minyak merupakan sumber energy yang lebih
efisien dibandingkan karbohidrat dan protein.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sifat fisik kimia lemak dan minyak berbeda satu sama lain, tergantung pada
sumbernya. Secara umum, bentuk trigliserida lemak dan minyak sama, tetapi
wujudnya berbeda. Dalam pengertian sehari-hari, disebut lemak jika berbentuk
padat pada suhu kamar dan disebut minyak jika berbentuk cair pada suhu kamar.
Dasar : pada umumnya, lemak dan minyak tidak larut dalam air, tetapi sedikit larut
dalam alcohol dan alarut sempurna dalam pelarut organic seperti eter, kloroform,
aseton, benzene atau pelarut non polar lainnya. Minyak dalam air akan membentuk
emulsi yang tidak stabil karena bila dibiarkan, maka kedua cairan akan memisah
menjadi dua lapisan. Sebaiknya, minyak dalam soda (Na2CO3) akan membentuk
emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas dalam larutan lemak bereaksi
dengan soda membentuk sabun. Sabun mempunyai daya aktif permukaan, sehingga
tetes-tetes minyak menjadi tersebar seluruhnya.
1. Minyak kelapa
2. Alkohol 96%
3. Kloroform
4. Eter
5. HCl 2N
6. Larutan Na2CO3
7. Tabung reaksi
8. Penjepit tabung
9. Pipet ukur
10. Pipet tetes
Prosedur
1. Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering. Berturut-turut isilah dengan:
HCl 2N, alcohol 96%, eter, kloroform, dan larutan Na2CO3 sebanyak 1 ml
2. Tambahkan pada setiap tabung 2 tetes minyak kelapa
3. Kocoklah sampai homogeny, lalu biarkan beberapa saat
4. Amati sifat kelarutannya
5
6
Dasar : Emulsi adalah dispersi atau suspensi metastabil suatu cairan dalam cairan
lain di mana keduanya tidak saling melarutkan . Agar terbentuk emulsi yang
stabil,diperlukan suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier atau
emulsifying agent, yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara
kedua fase cairan. Bahan emulsifier dapat berupa protein, gom, sabun,atau
cairan empedu.
Daya kerja emulsifier terutama disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat, baik
oada minyak maupun air. Emulsifier akan membentuk lapisan di sekeliling minyak sebagai
akibat menurunnya tegangan permukaan dan di adsorpsi melapisi butir-butir
minyak,sehingga mengurangi kemungkinan bersatunya butir-butir minyak satu sama lain.
1. Minyak Kelapa
2. Larutan Na2CO3
4. Air
5. Tabung reaksi
Prosedur
Hasil Percobaan
Dasar :Minyak murni umumnya bersifar netral, sedangkan minyak yang sudah
tengik bersifat asam.hal ini disebabkan minyak mengalami hidrolisis dan
oksidasi menghasilkan,aldehida,keton,dan asam-asam lemak bebas.
1. Minyak kelapa
2. Minyak kelapa tengik
8
Prosedur
Hasil Percobaan
Dasar :Komposisi asam lemak dalam trigliserida terdiri atas asam lemak jenuh dan asam
lemak tidak jenuh. Asam lemak jenuh adalah asam lemak yang tidak mempunyai ikatan
rangkap, sedangkan asam lemak tidak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai satu atau
lebih ikatan rangkap.
Sumber asam lemak jenuh banyak terdapat dalam hewan (lemak hewani) seperti asam
palmitat dan asam stearat, sedangkan asam lemak tidak jenuh kebanyakan berasal dari
tanaman (minyak nabati) dan beberapa diantaranya merupakan asam lemak esensial seperti
asam oleat,asam linoleat,dan asam linolenat. Asam lemak tidak jenuh dapat menghilangkan
air brom karena adisi brom pada ikatan rangkap.
1. Minyak kelapa
3. Kloroform
4. Air brom
5. Tabung reaksi
Prosedur
2. Tambahkan 2 ml kloroform.
3. Tambahkan setetes demi setetes air brom sambil dikocok hingga warna merah air
brom tidak berubah
Hasil Percobaan
11
Dasar :Lemak dan minyak dapat terhidrolisis, lalu menghasilkan asam lemak dan
gliserol. Proses hidrolisis yang disengaja biasa dilakukan dengan penambahan
basa kuat, seperti NaOH atau KOH, melalui pemanasan dan menghasilkan
gliserol dan sabun. Proses hidrolisis minyak oleh alkali disebut reaksi
penyabunan atau saponifikasi.
1. Minyak kelapa
2. Alkohol 95%
3. NaOH
4. Larutan deterjen
6. Larutan CaCl2 5%
7. Larutan MgSO4 5 %
8. Larutan Pb-asetat 5%
9. Erlenmeyer
Prosedur
6. Dinginkan, lalu tambahkan 75 ml air dan panaskan sampai semua sabun larut.
1. Ambil 6 ml larutan sabun dengan pipet ukur, lalu netralkan dengan asam asetat
encer.
2. Larutan sabun yang telah netral dibagi menjadi tiga bagian, masing-masing
masukkan ke dalam tabung reaksi.
Hasil Percobaan
13
Tujuan ;Mengetahui adanya sterol (kolesterol) dalam suatu bahan secara kualitatif.
Dasar :Kelompok lipid seperti fosfolipid dan sterol merupakan komponen penting yang
terdapat dalam membrane semua sel hidup. Kolesterol adalah sterol utama yang
banyak terdapat di alam.untuk mengetahui adanya sterol dan kolesterol,dapat
dilakukan uji kolesterol menggunakan reaksi warna. Salah satu diantaranya
ialah reaksi Lieberman Burchard. Uji ini positif bila reaksi menunjukkan
warna yang berubah dari merah,kemudian biru dan hijau.warna hijau yang
terjadi sebanding dengan konsentrasi kolesterol dalam bahan.
2. Minyak kelapa
3. Minyak ikan
5. Kloroform
6. H2SO4 pekat
7. Tabung reaksi
8. Pipet ukur
9. Pipet tetes
Prosedur
1. Siapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering .isilah tabung pertama dengan 1 ml
minyak kelapa ,tabung kedua dengan 5 tetes minyak ikan , dan tabung ketiga
dengan 5 tetes kolesterol 0,5%
Hasil Percobaan
Dasar :Kolesterol terdapat pada hamper semua sel hewan dan manusia. Pada tubuh
manusia, kolesterol terdapat dalam darah,empedu,kelenjar adrenalin bagian
luar(adrenal cortex), dan jaringan syaraf. Jika kadar kolesterol dalam darah
terlalu tinggi, maka akan mengendap membentuk kristal. Endapan kolesterol
dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah(arteriosclerosis) karena
dindingnya menjadi tebal. Akibatnya elastisitas pembuluh darah menjadi
berkurang, sehingga aliran drah terganggu.
15
1. Kolesterol
2. Alkohol
3. Mokroskop
4. Gelas obyek
5. Gelas preparat
6. Pipet tetes
Prosedur
Hasil Percobaan
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA