Anda di halaman 1dari 2

Nama : Violita Ayu Puspita

Nama Legiun : Hematology

SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS

Systhemic Lupus Erythematosus adalah penyakit sistem daya tahan, atau


penyakit autoimun, artinya tubuh pasien lupus membentuk antibodi yang salah arah.
Antibodi yang seharusnya ditujukan untuk melawan bakteri ataupun virus yang
masuk ke dalam tubuh justru merusak organ tubuh sendiri, seperti ginjal, hati, sendi,
sel darah merah, leukosit, atau trombosit.1

Lupus Eritematosus sistemik merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis


dengan etiologi yang belum diketahui serta memiliki manifestasi klinis dan prognosis
yang sangat beragam. Insiden LES di Amerika serikat sebesar 5,1 per 100.000
penduduk, sementara prevalensi LES di Amerika dilaporkan 52 kasus per 100.000
penduduk dengan rasiowanita dan laki-laki antara 9-14:1. Kejadian LES pada pria
sangatlah jarang dan gejalanya biasanya tidak khas dibanding dengan wanita. 2

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah suatu kelainan autoimun


multisistem kronik yang ditandai oleh autoantibodi dan kompleks imun yang
berkaitan dengan manifestasi klinis dan kerusakan jaringan yang beragam dan luas.
Beberapa defek dari komponen imunologi multipel berperan penting dalam
patogenesis SLE. Abnormalitas imunologi pada SLE meliputi kemampuan untuk
menghasilkan autoantibodi patogenik, hilangnya regulasi sel limfosit B dan T,
serta defective clearance dari autoantigen dan kompleks imun. Faktor genetik,
imunologik dan hormonal serta lingkungan diduga berperan dalam patofisiologi
SLE.3

Penyakit SLE masih tergolong penyakit yang awam di Indonesia. Banyak


faktor yang memengaruhi terjadinya kasus SLE di Indonesia, antara lain belum
terpenuhinya kebutuhan pasien dan keluarganya tentang informasi, pendidikan, dan
dukungan yang terkait dengan SLE. Hal ini diperlukan agar pasien mudah dalam
penanganan penyakit terkait. Artikel dikumpulkan melalui database elektronik
CINAHL, ScienceDirect, dan Proquest menggunakan kata kunci manajemen diri,
sistemik lupus erythemathosus, kelelahan, dan depresi. Kriteria inklusi adalah
penelitian terhadap jurnal yang diterbitkan pada periode antara tahun 2008-2017.
Upaya mengurangi efek negatif penyakit kronis mutlak diperlukan. Salah satunya
adalah penerapan program manajemen diri pada pasien SLE. Telah terbukti bahwa
penerapan manajemen diri memiliki efek dalam mengurangi kelelahan dan depresi,
dan meningkatkan keterampilan mengatasi dan efikasi diri. Pengetahuan dan
pemahaman tentang program keperawatan yang relevan dalam pengelolaan penyakit
Nama : Violita Ayu Puspita
Nama Legiun : Hematology

kronis harus dikembangkan dalam lingkup praktik dan penelitian. Oleh karena itu,
partisipasi aktif pasien dan keluarga merupakan komponen penting dalam
keberhasilan program pengobatan.4

Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah suatu penyakit inflamasi


autoimun dengan manifestasi klinis, perjalanan penyakit, dan prognosis yang
beragam. Secara klinis, SLE merupakan suatu penyakit kambuhan, dan sulit
diperkirakan awal manifestasi secara akut dan tersamar, dapat menyerang berbagai
organ tubuh. Penyakit ini dapat menyerang kulit, ginjal, membran serosa, sendi, dan
jantung. Secara imunologis, penyakit ini melibatkan susunan autoantibodi yang
membingungkan.5

Daftar Pustaka

1. Hidayat T, Nasution HN. 2019. Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit


Lupus dengan Menggunakan Metode Certainty Factor, Journal Education and
Development Institut Pendidikan Tapanuli Selatan, (Online), Vol.7, No.3,
(https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/1201, diakses 13 Agustus
2019)
2. Fajriansyah, Najirman. 2019. Lupus Erythematosus pada Pria, Jurnal
Kesehatan Andalas, (Online), Vol.8, No.3,
(http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/journal/view/1065, diakses 13
Agustus 2019)
3. Wahyuni S. 2017. Peran Imunitas Humoral pada Penyakit Systemic Lupus
Erythematosus. Jurnal Kesehatan Universitas Malikussaleh, (Online), Vol. 3,
No.1, (https://ojs.unimal.ac.id/index.php/averrous/journal/view/451, diakses
13 Agustus 2019)
4. Fatmawati A. 2018. Regulasi Diri pada Penyakit Kronis Systemic Lupus
Erythematosus, Jurnal Keperawatan Indonesia, (Online), Vol. 1, No.1,
(https://jkt.ui.ac.id/index.php/jki/journal/view/542, diakses 13 Agutus 2019)
5. Rangkuti DM, Marpaung B, dan Sjah OKM. 2017. Systemic Lupus
Erythematosus Berat pada Laki-Laki, Jurnal Universitas Sumatera Utara,
(Online), Vol. 29, No.9 (https://repository.usu.ac.id/handle/123456789/63605,
diakses 13 Agustus 2019)

Anda mungkin juga menyukai