Anda di halaman 1dari 26

PEMBELAHAN SEL

A. Definisi pembelahan sel

Pembelahan sel adalah proses perbanyakan sel dengan membagi sel menjadi dua.
Pembelahan sel terjadi dalam dua cara, yaitu :

a. Amitotik, yaitu pembelahan sel secara langsung tanpa tahapan. Contohnya


pembelahan biner pada bakteri.

b. Mitotik, yaitu pembelahan sel secara tidak langsung dan melalui tahapan. Contohnya
pembelahan mitosis dan meiosis.

Sel merupakan unit terkecil dari kehidupan. Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup
yang dapat melakukan reproduksi yang disebut pembelahan sel. Dimana sel bertambah
banyak dengan cara membelah diri. Umur sel antara 10-30 hari.

B. Macam-macam pembelahan sel

Pembelahan sel dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

1. Pembelahan mitosis, merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel somatis atau
sel-sel penyusun tubuh. Sel-sel tubuh (sel somatis) misalnya sel otot, sel saraf, sel
kulit, sel darah putih dan lain-lain membelah diri dengan cara mitosis.

2. Pembelahan meiosis atau reduksi, merupakan pembelahan sel yang terjadi pada sel
generatif, yaitu sel-sel pembentuk gamet. Sel-sel kelamin (sel gamet) yaitu ovum dan
spermatozoa membelah diri dengan cara meiosis.

C. Perbedaan mitosis dan meiosis :

Perbedaan Mitosis Meiosis

Jenis sel Sel tubuh (somatik) Sel kelamin (gamet)


Pembelahan 1 kali 2 kali
Jumlah sel anakan 2 sel anakan 4 sel anakan
Sifat sel anakan Diploid (2n), sama dengan Haploid (n), beda dengan
induk induk
Tujuan Pertumbuhan & perkembangan gametogenesis

1
1. PEMBELAHAN MITOSIS

a. Definisi

1). Mitosis adalah suatu mekanisme pembelahan secara normal, menghasilkan dua
sel anak yang mengandung jumlah kromosom yang sama. Mitosis berlangsung
dalam sel-sel somatis, yaitu dari satu sel induk diploid (2n) menjadi dua sel anak
yang tetap diploid. Disini materi yang dikandung oleh sel diwariskan kepada dua
anak sel secara kuatitatif maupun secara kualitatif serupa.

2). Setiap satu sel mengalami pembelahan mitosis akan dihasilkan dua sel baru yang
sama dengan sel semula. Jadi dalam proses ini terjdi proses copy (penyalinan).
Dengan demikian dapat dihasilkan salinan-salinan sel baru seprti induknya
hingga menjadi triliunan jumlah nya.

b. Tujuan :

1. Memperbanyak jumlah sel.

2. perkembangan dari satu sel menjadi banyak pada manusia mencapai 1014 sel.

3. Pengganti sel yang rusak dan regenerasi.

4. Makhluk ber sel satu merupakan proses reproduksi.

5. Penting sekali untuk mempelajari genetika.

c. Mitosis dapat dipelajari secara :

1. Hidup, dengan mikroskop beda-fase (phaesecontrast microscope).


2. Mati, misalnya akar bawang diwarnai dengan dengan hematoxylin, kemudian dibawah
mikroskop cahaya.
d. Tahap-tahap pembelahan mitosis terdiri dari:
mitosis dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu yang disebut :
1. Kariokinesis, adalah pembelahan yang terjadi didalam nukleous atau inti sel
(profase, metaphase, anaphase, dan telofase).
2. Sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma.
e. siklus pembelahan sel
Siklus pembelahan sel dapat digambarkan sebagai berikut:
Mitosis (M) : 1 jam
Interfase (I) : 16-24 jam

2
1. Interfase (I) : 16-24 jam
a. tahap istirahat berupa persiapan sel menuju pembelahan.
b. Merupakan stadium antara mitosis

c. Interfase merupakan fase antara mitosisn satu dengan mitosis berikutnya.

d. Sering disebut juga sebagai fase istirahat.

e. Fase interfase merupakan fase terpanjang dalam siklus hidup sel, dimana tidak
terjadi pembelahan sel tetapi terjadi kegiatan sintesa zat baru, seperti DNA dan
penyediaan energi yang banyak yang akan digunakan untuk persiapan
pembelahan.

f. Artinya, interfase merupakan stadium yang tidak aktif membelah,tetapi banyak


yang terjadi aktivitas metabolisme, yaitu : replikasi DNA, kromosom membelah
menjadi dua.

g. Belahan pada kromosom disebut kromatid.

h. Waktu interfase ± 16-20 jam.

i. Kesimpulan : pada stadium interfase ini, terdapat ciri-ciri sebagai berikut:

 Tidak terjadi pembelahan

 Aktivitas metabolik meningkat dengan adanya replikasi DNA

 Kromosom mulai berkondenasi melalui proses folding (pelipatan).

Dalam interfase dapat dibagi lagi dalam 3 periode,yaitu:

a) Periode G1 (Gap 1), proses pertambahan volume :

 Suatu periode sebelum, sintesis DNA.

 Periodesetela mitosis,terjadi gen-gen aktif berekspresi.

b) Periode S (Sintesis), proses replikasi DNA dan sintesis protein:

 Setelah G1, terdapat sintesis DNA kromatid

 Periode sintesis DNA atau replikasi kromatid dan kromosom.

c) Periode G2 (Gap 2), proses pembentukan organel sel anakan:

3
 Setelah S, terjadi aktivitas gen-gen dimana protein (untuk mengontrol
enzim-enzim) dipersiapkan untuk bermitosis.

 Periode sintesis DNA berakhir dan siap untuk bermitosis, juga disebut
tahap pra-mitosis.

2) Mitosis (M): 1 jam.

a) Mitosis berlangsung sekitar 1 jam.

b) Mitosis terbagi atas tahap-tahap profase, metafase,anafase,dan telofase.

f. Gambaran Sel Dalam Interfase :

1) Membran nukleus jelas terlihat.

2) Dalam nukleus terlihat gambaran kromatin yang halus berstruktur seperti jala dan
nantinya akan menjadi kromosom.

3) Terlihat satu atau lebih bulatan kecil yang disebut nukleolus.

4) Di luar nukleus, di dalam sitoplasma terlihat adanya bulatan yang disebut


sentrosom dan di dalamnya terdapat satu atau dua titik yang disebut sentriol.

5) Dengan kata lain, sentrosom merupakan organela yang berperan dalam


pembelahan sel. Sentrosom teridiri atas dus sentriol. Pada saat pembelahan sel,
sentrosom mengalalmi replikasi (penyalinan) menjadi dua sentriol. Masing-
masing belahan akan menuju belahan sel yang berbeda.

6) Kesimpulan: interfase adalah fase terpanjang, dengan ciri-ciri sebagai berikut :

a) Sel tampak tidak aktif, tetapi memiliki arah berlawanan

b) Terjadi proses replikasi DNA

c) Sentriol membelah

d) Protein disintesis secara aktif.

g. Kariokinesis: (pembelahan yang terjadi di dalam nukleus/inti sel)

1). Stadium Profase

4
a. Kromosom terlihat pertama kali sebagai benang panjang yang kemudian
menjadi pendek dan tebal. Hal ini disebabkan karena hilangnya air dari
kromosom yang mengadakan spiralisasi (coiling).

b. Kromosom terlihat ganda (dobel), kecuali pada daerah kinetokhor (tempat


pertemuan lengan kromosom) atau sentromer. Hal ini menandakan bahwa telah
terjadi suatu replikasi kromatid pada interfase.

c. Kedua benang pada kromosom ini disebut kromatid (siter chromatids).

d. Membran nukleus mulai menghilang, demikian juga nukleoli. Sentrosom diluar


nukleus membelah menjadi dua dan mulai bergerak ke arah kutub masing-
masing sambil membuat benang-benang spindel.

e. Kesimpulan: Profase adalah tahap pertama mitotik, dengan ciri-ciri sebagai


berikut:

 Nukleolus kabur dan kromatin (gabungan hasil replikasi DNA dengan


protein) terkondensasi menjadi kromosom. Masing-masing kromosom
hasil replikasi mengandung 2 kromatid yang mengandung informasi
genetik yang sama.

 Mikrotubulus sitoskeleton berubah fungsi dari mempertahankan bentuk sel


menjadi fungsi membangun spindel mitotik dari bagian sentrosom.

f. Secara ringkas, stadium profase diperingkas sebagai berikut:

 Membran nukleus mulai menghilang.

 Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom.

 Kromosom mempunyai sentromer di bagian tengah.

 Kromosom akan mengganda yang disebut kromatid.

 Sentriol membelah 2 membentuk bidang equator, terbentuk benang


spindle.

2). Stadium Metafase

a. Kromosom mulai bergerak pertama kali menuju dan berkumpul pada bidang
ekuatorial (disebut kongregasi). Yang menempel pada bidang proses ekuatriol

5
hanya kinetokhornya saja, sedang lengan-lengan kromosom bebas diluar
bidang ekuatriol.

b. Kromosom menyebar ke perifer (disebut proses distribusi).

c. Kemudian kinetokhor melekatkan diri pada benang-benang spindel (disebut


proses orientasi).

d. Perlu diketahui: stadium metafase baik sekali untuk menghitung dan


menganalisis kromosom (kromosom manusia 46).

e. Kesimpulan: Metafase dengan ciri-ciri sebagai berikut:

tegangan serat spindel membuat kromosom berada satu bidang pada pusat sel.

f. Secara ringkas, stadium metafase diperingkas sebagai berikut:

 Kromosom berjajar pada bidang equator (kongregasi).

 Menyebar ke tepi (distribusi)

 Melekatkan diri pada benang spindle (orientasi).

3). Stadium Anafase

a. Kinetokhor mulai membelah menjadi dua.

b. Kromatid (kromosom berkromatid tunggal) bergerak menuju ke kutub

yang berlawanan, dan sejak itu disebut daughter chromosome.

c. Ada tiga bentuk seperti:

 Huruf V bila kinetokhor letaknya di tengah-tengah kromosom (disebut


kromosom metasentrik).

 Huruf I bila kineokhor letaknya di ujung kromosom (disebut kromosom


akrosentrik).

 Huruf J bila kinetokhor letaknya diantara ujung dan tengah-tengah


kromosom (disebut kromosom submetasentrik).

d. jadi, ciri-ciri stadium anafase adalah sebagai berikut: spindel memendek,


kinetokor memisah, kromatid ditarik ke kutub berlawanan.

e. secara ringkas, stadium anafase dapatndiperingkas sebagai berikut:

6
 Terjadi pembelahan sentromer

 Tiap kromatid bergerak kearah kutub yang berlawanan.

4). Stadium Telofase:

a. Kromosom telah sampai di kutub masing-masing

b. Membran nukleus terbentuk kemballi disekitar kromosom.

c. Kromosom terurai kembali menjadi panjang dan tipis membentuk struktur


kromatin nukleus.

d. Nukleoli tampak kembali

e. Jadi, ciri-ciri stadium telofase adalah kromosom tiba di kutub dan spindel yang
telah ditarik berlawanan tak tampak.

f. Secara ringkas, stadium telofase dapat diperingkas sebagai berikut:

 Telofase merupakan tahap terakhir dari mitosis, yang ditandai


terbentuknya 2 sel yang sama.

 Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis).

Hasil akhir mitosis yaitu, menghasilkan 2 sel anakan dengan kromosom diploid (2n).

7
Gambar 1.1 Proses pembelahan mitosis

2. PEMBELAHAN MEIOSIS

a. Definisi:

1). Meiosis adalah pembelahan sel yang khusus terdapat pada alat-alat reproduksi
dimana satu sel diploid akan dihasilkan sel kelamin haploid (n).

2). Jika 1 sel gamet mengalami pembelahan meiosis secara sempurna akan dihasilkan
4 sel baru yang memiliki set kromosom hanya seaparuh dari sel induknya. Jadi
dalam proses ini terjadi penggandaan namun tidak dengan cara copy (penyalinan).
Dengan demikian dihasilkan sel-sel baru namun semuanya hanya memiliki
setengah dari kromosom sel semula. Pembelahan meiosis terdiri atas 2 tahap
utama yaitu meiosis I dan II. Pada kedua tahap tersebut terjadi fase-fase
pembelahan sebagaimana halnya pembelahan mitosis. Sel yang bakal membelah

8
secara meiosis adalah spermatogonium dan oogonium, yang memiliki 2 set
kromosom atau diploid (2N) namun memiliki 4 set DNA atau tetraploid (4N).
kromosom selanjutnya digandakan menjadi sister chromatids atau homologous
dyads. Pembelahan meiosis bertujuan untuk menghasilkan melalui gametogenesis.

3). Pada pembelahan meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut-turut
tanpa diselingi adanya interfase.

b. Tingkatan dalam meiosis:

Meiosis dapat dibagi dalam 2 tingkat, yaitu:

1. Meiosis pertama (I) : terjadi pembelahan reduksi kromosom.

2. Meiosis kedua (II) : tahap proses perbanyak sel anakan, dan tahapnya sama seperti
pembelahan mitosis.

c. Bagan Pembelahan Meiosis:

leptoten

Zygoten

Pachyten

Profase I Diploten

Metafase I Diakinesis

Meiosis I Anafase I

Meiosis I Telofase I

Meiosis II Profase II

Metafase II

Anafase II

Telofase II

d. Meiosis I:

9
Meiosis I (pembelahan Reduksi) terdiri dari:

 Profase I (Leptoten, zigoten,pakhyten, diploten, Diaknesis)

 Metafase I

 Anafase I

 Telofase I, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1). Profase I

Profase dibagi menjadi 5 substandia:

a. leptoten:

 terlihat adanya benang-benang yang panjang dan tipis dengan jumlah,


ukuran, dan tempatnya tertentu.

 Penebalan ini disebut chromomer.

 Diduga bahwa chromomer ini merupakan tempat atau lokus dari gen, tetapi
dugaan ini rupanya tidak benar.

b. Zigoten

 kromosom homolog saling berdekatan dan menempel (sinapsis).

 Sentrosom membelah menjadi dua sentriol, kemudian menuju kutub yang


berlawanan.

c. Pakiten

 Kromosom homolog saling menempel membentuk struktur tetrad/bivalen


dan mengganda.

 Pindah silang gen pada kromosom homolog terjadi pada kiasma, yaitu
bagian lengan dua kromosom yang saling menempel.

 Pindah silang menyebabkan terbentuknya sel gamet dengan susunan gen


baru.

d. Diploten

10
 Pindah silanng telah selesai dan kromosom homolog menjauh, namun
masih ada kiasma.

 Inti sel mulai menghilang.

e. Diakinesis

 Kromosom homolog sudah terpisah.

 Inti sel telah menghilang

o Ciri-ciri diaknesis sebagai berikut:

 Ditandai dengan adanya crossing over (lanjutan dari diptoten) dari bagian
kromosom yang telah mengalami dplikasi.

 Nukleous dan dinding inti menghilang

 Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.

 Terbentuk benang-benang spindel di antara dua kutub.

o Dengan kata lain, profase I diaknesis dapat dijelaskan dengan sebagai berikut:

 Kromatid mengadakan proses pemendekan (coiling) seperti huruf “O”.

 Membran inti nukleolus (anak inti) hilang.

 Terbentuk benang spindle.

2) Metafase I

a. Tetrad mulai mengadakan proses-proses kongregasi, distribusi, dan orientasi


pada benang spindle di ekuator

b. Ciri-ciri Metafase I sebagai berikut :

o Spindel mengikat dyad pada kinetokor.

o Tegangan spindle membuat tetrad berada di ekuator(pusat sel).

3) Anafase I

11
a. Kromosom bivalent yang terdiri dari paternal dan maternal memisahkan diri
dan pergi ke kutub masing-masing sebagai univalent atau disebut dyad(yaitu
kromosom yang terdiri dari dua kromotid).

b. Ciri –ciri Anafese I sebagai berikut: Chiasmata menghilang dan kromatid


homolog bergerak ke kutub berlawanan.

c. Dengan kata lain, pada Anafase I:

o Terjadi pemisahan kromosom homolog(dyad)

o Kromosom homolog terpisah dan menuju kutub-kutubyang berlawanan.

o Terjadi reduksi materi hereditas (kromosom).

4) Telofase I:

a. kadang- kadang diikuti oleh interfase, sering kali tidak, terus langsung ke fase
berikutnya, yaitu profase II (dimana pembelahan reduksi telah selesai).

b. Ciri –ciri Telofase I:

o Dyad sampai pada kutub yang berlawanan.

o Mulai proses sitokinesis (pembelahan) menghasilkan 2 sel anak haploid(1N).

c. Dengan kata lain, Telofase I dapat dijelaskan sebagai berikut:

o kromosom berubah menjadi benang kromatin kembali.

o Dinding inti dan nukleolusterbentuk.

o Sentriol menggandakan menjadi dua.

o Benang spindel menghilang.

e. Meiosis II:
Merupakan tahap perbanyak sel anakan, dan tahapannya sama seperti pembelahan
mitosis.
1) Profase II :

a) Dyad menjadipendek dan tebal kembali.

12
b) Pembentukan spindel dimulai

c) Sentrosom mulai bergerak ke kutub berlawanan

d) Dengan kata lain, Profase II dapa dijelaskan sebagai berikut:

o Benang benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.

o Kromosom yang terdiri dari 2 kromatid tidak mengalami duplikasi

o Nukleolus dan dinding inti menghilang.

o Sentriol berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.

o Benang benang spindel terbentuk antara 2 kutub pemelahan.

2) Metafase II:

a) Terjadi proses kongregasi (berjajar pada equator), distribusi(menyebar ke


tepi), dan orientasi pada benang spindel

b) Tegangan spindel membuat kromosom ada di bidang ekuator(pusat sel).

c) Dengan kata lain, metafase II dapat dijelaskan sebagai berikut: kromosom ke


bidang ekuator menggantung pada benang spindel melalui sentromernya.

3) Anafase II:

a) Pembelahan kinetokhor dan bergerak ke kutub masing – masing.

b) Kromatid memisah dan maju kutub berlawanan.

c) Dengan kata lain, anafase II dapat di jelaskan sebagai berikut: kromatid


berpisah dari homolognya dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.

4) Telofase II:

a) Regrouping kromosom yang haploid menjadi nukleus.

b) Mulai terjadi sitokinesis.

c) Dengan kata lain, Telofase II dapat dijelaskan sebagai berikut

13
o Kromosom berubah menjadi benang benang kromatin kembali.

o Nukleolus dan dinding inti terbentuk kembali.

o Benang benang spindel menghilang danterbentuk sentromer kembali.

f. Hasil Meiosis:

a) Sejumlah 4 anak sel kelamin masing masing haploid.

b) Karena adanya chiasmata, maka ada crossing over yang mengakibatkan Adanya
rekombinasi gen gen yang kualitatif tak serupa.

c) Dengan kata lain, gamet yang bersifat haploid (1N) terbentuk.

d) Membran inti terbentuk.

e) Kromosom terdispersi sebagai kromatin.

f) Meiosis menghasilkan 4 sel anak, masing 1N kromosom dan 1N DNA

g) Lebih lanjut,dalam fertilisasigamel spermatozoa dan gamel ovum bersatu


membentuk zigot dengan sifat diploid (2N).

Gambar 1.2 Proses pembelahan meiosis I & meiosis II

14
g. Kesimpulan Tentang Pembelahan Meiosis
Meiosis meliputi 2 tahap proses pembelahan yaitu meosis 1 dan 2. Pada meosis I
terjadi proses reduksi jumlah kromosomdari diploid(2N) menjadi haploid (1N),karena
itu taap ini juga di sebut pembelahan reduksi.

1) Meiosis 1 mengasilkan 2 sel anak yang masing masing haploid. Hal ini terjadi
karena pada stadium metafase seluruh kromosom akan berjajar berpasangan pada
bidang skuatorial. Pada stadium anafase maka seperangkat kromosom akan ditarik
ke kutub yang berlawanan, dan setelah sitoplasma membelah maka dihasilkan 2
sel anak yang masing masing mengandung seperangkat kromosom haploid.

2) Meiosis II terjadi pembelahan sentromer sehinggga kromosom yang tadinya


mengandung dua kromatid akan menjadi kromosom berkromatid tunggal. Hasil
meosis II adalah dua sel anak yang masing masing haploid. Meosis I dan II dari
satu sel induk spermatogonium akan menghasilkan 4 sel anak yang haploid.

D. PEMBELAHAN MEOSIS PADA MANUSIA

Pada pembelahan meosis manusia dikenal istilah gametogenesis. Berikut ini adalah
beberapa penjelasan tentang gametoganesis:

 Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet (sel kelamin) yang terjadi


melalui pembelahan metosis.

 Gametogenesis adalah pembentukan sel gamet di dalam gonad.

 Gametogenesis merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet pria/sel


spermatozoa maupun gamet wanita/sel ovum.

 Gametogenesis berlangsung pada sel kelamin dalam alat reproduksi (alat


perkembang biakan).

 Gametogenesis meliputi spermatogenesis dan oogenesis.

 Uraian Ringkas Tentang Gametogenesis

15
Gametogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan (sperma) dan gamet
betina (ovum). Perbedaan gametogenesis pada hewan dan tumbuhan yaitu,
Gametogenesis pada hewan terdiri dari spermatogenesis dan oogenesis, sedangkan
gametogenesis pada tumbuhan terdiri dari mikrosporogenesis dan
megasporogenesis.

o Pada sel soma, pembelahan sel(metosis) menghasilkan 2 sel anak yang masing
masing secara genetis identik dengan sel induk. Sel soma mengandung jumlah
kromosomlengkap 46 buah yang terbagi 23 pasang kromosom atau 2 perangkat
kromosom

o Proses reproduksi seksual meliputi persatuan dari sel gamet jantan dan sel
gamet betina dan membentuk zigot yang mengandung jumlah kromosom dipdip
(2N). karena itu sel gamet harus mengandunng separuh jumalah kromosom sel
somatik/seperangkat kromosom (1N) atau haploid.

o Produksi sel haploid meliputi pembelahan sel yang unik disebut meosis yang
berlangsung khusus di dalam gonad. Pembentukan sel gamet di dalam gonad di
sebut gametogenesis.

o Jadi pada gonad testis,pembentukan sel gamet jantan atau spermatozoa disebut
spermatogenesis, sedangkan pada gonad ovarium pembentukan sel gamet
betina dan ovum disebut oogenesis.

Bagan\skema spermatogenesis dan Oogenesis adalah sebagai berikut:

16
Gambar 1.3 skema spermatogenesis dan Oogenesis

1. Spermatogenesis
Berikut ini beberapa penjelasan tentang spermatogenesis:
1) Definisi:
a. Spermatogenesis adalah proses pembentukan spermatozoa atau sperma.
b. Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan
spermatozoa.
c. Spermatogenesis adalah prosespembentukan sel spermatozoa.
d. Spermatozoa adalah pembentukan sel gamet jantan atau spermatozoa.
2) Tempat spermatogenesis:
Berikut ini dijelaskan tentang tempat terjadinya spermatogenesis:
a. Spermatogenesis terjadi di testis.
b. Di dalam testis terdapat tubulus seminiferus, terdapat :
 Pada dinding tubulus seminiferus tersebut terdapat jaringan epitel
dan jaringan ikat, dimana pada jaringan epitelnya terdapat sel-sel
induk spermatozoa atau spermatogonium.
 Sel sertoli, yang berfungsi memberi nutrisi/ makanan pada
spermatozoa.

17
 Sel Leydig, yang berfungsi mensekresikan/menghasilkan hormon
testosteron, yang berperan dalam proses spermatogenesis.

c. Proses pemasakan spermatosit menjadi spermatozoa disebut


spermiogenesis.

d. Spermiogenesis terjadi didalam epididimis dan membutuhkan waktu


selama 2 hari.

3) Hormon-Hormon yang Mempengaruhi Spermatogenesis


Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon,
yaitu dengan rangkaian sebagai berikut :
a. Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon FSH (folicle stimulating
Hormone/hromon perangsang folike) dan hormon LH (Luteinizing
Hormone/hormon lutein)
b. Hormon FSH berfungsi:
 Merangsang pembentukan sperma secara langsung.
 Merangsang sel sertoli untung menghasilkan ABP (Androgen Binding
Protein) yang akan memacu spermatogonium untuk memulai proses
spermatogenesis.
c. Hormon LH berfungsi:
 Merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron (yaitu
suatu hormon seks yang penting untuk perkembangan sperma)
 Pada masa pubertas, hormon testoteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder.
4) Prose spermatogenesis:
a. Pada pubertas, spermatogenesi (spermatogonium) membelah diri secara
mitosis sehingga menghasilkan lebih banyak spermatogonia.
b. Pada manusia, spermatogonium mengandung 23 pasang kromosom
(diploid).
c. Beberapa spermatongonium membelah diri kembali, sedangkan yang
lainnya berkembang menjadi spermatosit primer yang juga mengandung
kromosom sebanyak 46 kromosom.
d. Sel-sel spermatosit primer tersebut kemudian membelah diri kembali,
sedangkan meiosis menjadi dua spermatositsekunder, yang jumlah
kromosomnya menjadi setengah nya (23 kromosom haploid).
e. Selanjutnya, spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis menjadi
4 spermatid.
f. (Jadi spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis I menghasilkan 2
spermatosit sekunder).

18
g. Selama pembelahan meiosis II, kedua spermatosit sekunder membelah lagi
menghasilkan 4 spermatid.
h. Selanjutnya, spermatid berdiferensi menjadi sel kelamin deawasa (masa)
yang di sebut spermatozoa atau sperma.
i. Sperma ini juga memiliki 23 kromosom (haploid).
j. Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testoteron sudah tidak
diperlukan lagi.
k. Selanjutnya, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi
umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.
l. Sementara itu, spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama
dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula,seminalis, kelenjar
prostat dan kelenjar cowper.
m.Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal
sebagai semen atau air mani.
n. Pada waktu ejakulasi,seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300-400 juta
sel spermatozoa.
5) Waktu spermatogenesis:
a. Pada manusia, proses spermatogenesis nerlangsung setiap hari.
b. Artinya, pelepasan spermatozoa dapat terjadi setiap saat.
c. Siklus spermatogenesis berlangsung rata-rata 74 hari sampai terbentuknya
sperma yang fungsional.
d. Artinya, perkembangan sel spermatogonium menjadi spermatozoa matang
memerlukan waktu rata-rata 74 hari.
e. Sementara itu, pemasakan spermatosit menjadi sperma memerlukan waktu
2 hari.
f. Pemasakan spermatosit menjadi sperma disebut spermatogenesis dan
terjadi di dalam epididmis.
g. Pada pria dewasa normal, proses spermatogenesis berlangsung terus
sepanjang hidup, meskipun kualitas dan kuatitasnya makin menurun
dengan bertambahnya usia.
6) Bagan\skema spermatogenesis

19
7) Bagian – Bagian Sperma:
Bagian-bagian sperma teridir dari tiga bagian, yaitu kepala, bagian tengah dan
ekor. Yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Kepala Sperma:
 Kepala sperma mengandung nukleus
 Bagian ujung kepala ini mengandung akrosomyang menghasilkan
enzim yang berfungsi untuk menembus lapisan-lapisan sel telur (ovum)
pada waktu fertilasi.
b. Bagian tengah sperma, mengandung mitokondria yang menghasilkan ATP
sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma.
c. Ekor sperma (flagelata), berfungsi sebagai alat penggerak.

 Uraian lengkap tentang spermatogenesis:


Spermatogenesis merupakan proses pembentukan spermatozoa oleh testis.

a. sel kelamin primitif pada pria adalah spermatogenesis, berjumlah sedikit di


dalam gonad pria atau testis sebelum menginjak pubertas.

b. setelah mencapai masa pubertas, maka spermatogonia akan membelah diri


secara mitosis dalam rangka proliferasi.

c. proses produksi sel gamet jantan disebut spermatogenesis, sedangkan proses


pendewasaan gamet jantan menjadi spermatozoa yang berekor disebut
spermiogenesis.

d. spermatogonia adalah sel induk gamet jantan yang menempati membrana


basalis epitelium seminifenus.

20
e. spermatogonia ini membelah diri secara mitosis untuk memperbanyak diri
(tahap proliferasi).

f. spermatogonia yang terbentuk dari pembelahan ini disebut spermatogonium


A, bentuk selnya lonjong dengan inti yang halus.

g. spermatogonium A membelah diri menjadi spermatogonium B yang selnya


berbentuk bulat dengan struktur inti yang halus.

h. kemudian spermatogonium B akan membelah lagi menjadi spermatosit I.

i. spermatosit I ini akan menjalani proses meiosis I, yaitu menjadi spermatosit-I-


leptoten, kemudian spermatosit-l-zigoten, spermatosit-l-pakiten, spermatosit-l-
diploten, dan berikutnya menjadi spermatosit-l-diakinesis, dan akhirnya
menjadi spermatosit-ll.

j. spermatosit-ll akan menjalani meiosis ll yang akan merupakan pembelahan


mitosis biasa sehingga menghasilkan sel spermatid.

k. spermatid akan menjalani proses perubahan bentuk dari dari bulat menjadi
lonjong, dan pembentukan ekor,yang makin lama makin panjang.

l. proses perubahan bentuk Ini dari spermatid menjadi spermatozoa dewasa


disebut spermiogenesis.

m. spermatozoa yang telah dewasa akan masuk kedalam lumen yang merupakan
saluran dalam tubulus seminiferus dan berkumpul di rete testis.

n. kemudian melalui 12 saluran duktuli eferenes sampailah spermatozoa tersebut


di dalam saluran epididimis.

o. epididimis dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian kaput, korpus dan kauda. Di
dalam epididimis spermatozoa akan mengalami pematangan, yaitu
penglepasan sisa sitoplasma dan unuk pertama kali memiliki kemampuan
untuk bergerak dan memiliki kemampuan untuk fertilisasi.

p. di samping itu, epididimis juga merupakan saluran untuk menyimpan


spermatozoa matang yang sewaktu-waktu dikeluarkan dari tubuh melalui
duktus deferens, lalu uretra yang ada di dalam penis.

2. . OOGENESIS

21
Berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang Oogenesis:

1). Definisi

a. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum.

b. Oogenesis adalah pembentukan sel gamet betina atau ovum.

2). Hormon-hormon yang mempengaruhi Oogenesis:

a. Proses oogenesis dipengarugi oleh beberapa hormone, yaitu:

o Hormon FSH yang berfungsi untuk meragsang pertumbuhan sel-sel folikel


sekitar sel ovum.

o Hormon estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.

o Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses


pematangan sel ovum).

o Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH & LH.

b. Namun, sebenarnnya rangkaian keluarnya hormone-hormon tersebut adalah


sebahai berikut:

o Kelenjar Hipofisis menghasilan hormon FSH yang merangsang


pertumbuhan sel-sel folikel di sekeliling ovum.

o Ovum yang matang diselubungi oleh sel-sel folikel yang disebut folikel
graaf.

o Folikel Graaf menghasilkan hormone estrogen

o Hormon estrogen merangsang kelenjar hipofisis untuk mensekresikan


hormone LH.

o Hormon LH merangsang terjadinya ovulasi

o Selanjutnya folikel yang sudah kosong dirangsang oleh LH untuk menjadi


badan kuning atau korpus luteum.

22
o Korpus luteum kemudian menghasilkan hormone progesterone yang
berfungsi menghambat sekresi FSH & LH.

o Kemudian korpus luteum mengecil dan hilang, sehinggaalurnya tidak


membentuk progesterone lagi, akibatnya FSH mulai terbentuk kembal,
proses mulai kembali.

3). Proses Oogenesis

a. Didalam ovarium janin sudah terkandung sel pemula atau oogonium.

b. Berikut ini adalah jumlah rata-rata oogonium yang terdapat pada seorang
wanita selama siklus hidupnya:

o Pada waktu lahir, bayi wanita mempunyai kira-kira750.000 oogonium.


(jumlah ini berkurang akibat pertumbuhn dan degenerasi folikel).

o Umur 6-15 tahun mempunyai 439.000 oogonium

o Umur 16-25 tahun mempunyai 159.000 oogonium

o Umur 26-35 tahun hanya mempunyai 59.000 oogonium.

o Umur 36-45 tahun hanya 34.000 oogonium.

o Menopause oogonium menghilang atau tidak mempunyai oogonium.

c. Oogonium akan berkembang menjadi oosit primer.

d. Saat bayi dilahirkan oosit primer dalam fase profase pada pembelahan
meiosis.

e. Oosit primer kemudian mengalami masa istirahat hingga masa pubertas.

f. Pada masa pubertas terjadilah oogenesis.

g. Oosit primer membelah secara meiosis, menghasilkan 2 sel yang berbeda


ukurannya.

h. Sel yang lebih kecil, yaitu badan polar pertama membelah lebih lambat,
membentuk 2 badan polar.

23
i. Sel yang lebih besar yaitu oosit sekunder, melakukan pembelahan meiosis
kedua yang menghasilkan ovum tunggal dan badan polar kedua.

j. Ovum berukuran lebih besar dari badan polar kedua.

k. Dengan kata lain, pada masa pubertas tersebut, oosit primer mengadakan
pembelahan meiosis l menghasilakan satu oosit sekunder yang besar dan satu
sel badan kutub polar (polar body primer) yang lebih kecil.

l. Perbedaan bentuk ini disebabkan sel oosit sekunder mengandung hamper


semua sitoplasma dan kuning telur, sedangkan sel badan kutub pertama hanya
terdiri dari nucleus saja.

m.Oosit sekunderini mempunyai kromosom setengah kromosom oosit primer,


yaitu 23 kromosom(haploid).

n. Pada pembelahan meiosis ll, oosit sekunder membelah diri menghasilkan satu
sel ootid yang besar dan satu badan kutub kedua (polar body sekuknder).

o. Ootid yang besar tersebut mengandung hamper semua kuning telur dan
sitoplasma.

p. Pada saat yang sama, badan kutub pertama membelah diri menjadi dua kutub

q. Selanjutnya ootid tumbuh menjadi sel telur (ovum) yang memiliki 23


kromosom (haploid).

r. Sedangkan ketiga badan kutub kecil hancur, sehingga setiap oosit primer
hanya menghasilkan satu sel telur yang fungsional.

s. Sel telur (ovum) yang besar itu mengandung sumber persediaan makanan,
ribosom, RNA, dan komponen-komponen sitoplasma lain yang berperan
dalam perkembangan embrio.

t. Sel telur yang matang diselubungi oleh membran korona radiate dan zona
pelusida.

u. Oogenesis hanya berlangsung hingga seseorang usia 40 sampai 50 tahun.

24
v. Setelah tidak menglami menstruasi lagi (menopause), sel telur tidak di
produksi lagi.

4). Waktu oogenesis

a. Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah
matang (mengalami peristiwaovulasi).

b. Pada wanita, ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45-50 tahun.

c. Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel
ovum setelah massa menopause yaitu berhentinnya seorang wanita untuk
menghasilkan sel ovum yang matang karena sudah tidak dihasilannya
hormone, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun
tersebut.

d. Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selama
hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak lahir sudah berisi
500 ribu sampai 1 juta oosit primer.

5). Bagan/skema Oogenesis

25
26

Anda mungkin juga menyukai