BIOPSIKOLOGI
I. TUJUAN PERCOBAAN
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah orang percobaan
(OP) menderita gangguan Astigmatisme, serta mengetahui apakah
lengkungan kornea didalam semua meridian sama.
Gambar 1. Mata
Sherwood (2013) menjelaskan bagian-bagian mata sebagai berikut :
1. Kornea
Terletak pada lapisan paling luar yang jernih di anterior mata, berperan
penting dalam kemampuan refraksi mata.
2. Iris
Terletak di cincin otot yang berpigmen dan terlihat didalam humor
aquosus, berfungsi mengubah-ubah ukuran pupil dengan kontraksi, serta
berperan untuk menentukan warna mata.
3. Lensa
Terletak pada antara humor aquosus dan humor vitreus dan melekat ke
otot siliaris melalui ligamentum suspensorium, berfungsi dalam variasi
kemampuan refraksi selama akomodasi.
4. Pupil
Terletak di lubang bundar anterior ditengan iris, berfungsi untuk mengatur
jumlah cahaya yang masuk kedalam mata.
5. Retina
Terletak di lapisan paling dalam mata, berfungsi mengandung
fotoreseptor.
6. Sklera
Terletak di lapisan luar mata yang kuat, berfungsi sebagai selubung
jaringan ikat protektif, membentuk bagian putih mata yang terlihat,
disebelah anterior membentuk jaringan khusus yaitu kornea.
V. HASIL PERCOBAAN
1. Pada mata orang percobaan (OP) yang diuji menggunakan alat
keratoskop dari placido terlihat dalam satu meridian lengkungannya
bulat.
2. Pada percobaan lukisan kipas orang percobaan (OP) dapat
melihat garis tegak lurus dengan garis hitam secara jelas.
VI. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan orang percobaan (OP) tidak
menderita astigmatisme sehingga dapat dinyatakan bahwa mata orang
percobaan (OP) adalah normal. Serta pada saat percobaan pada lukisan
kipas orang percobaan dapat melihat garis hitam yang tegak lurus secara
jelas.
VII. APLIKASI
1. Orang berprofesi sebagai arsitek tidak boleh menderita
astigmatisme agar dalam merancang gambar bangunan tidak terjadi
kesalahan yang fatal.
2. Pembalap diharapkan tidak menderita astigmatisme karena dalam
suatu pertandingan harus mempunyai fokus yang penuh sehingga dapat
melewati lintasan dengan benar.
3. Seorang guru matematika diharapkan tidak menderita kelainan ini
agar pada saat menggambar garis dan bangun ruang tidak terjadi
kesalahan.
Asisten : Tania
Nilai :
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, S. (2010). Ilmu Penyakit Mata (Edisi 3). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.