Anda di halaman 1dari 25

PERDA Kab. Kebumen No.

10 Tahun 2017
Dr. Drs. H. Muh. Khambali, SH, MH
Advokat & Dosen Ilmu Hukum
Hotel Candisari Karanganyar Kebumen
08 Nopember 2017
LATAR BELAKANG MASALAH
 ROKOK merupakan salah satu produk
tembakau yang dimaksudkan untuk
dibakar dan dihisap.

 Bagi masyarakat Indonesia rokok dan


merokok bukan sesuatu yang asing,
bahkan di sebagian masyarakat tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan mereka.
Latar Belakang Masalah

 Ps 12 UU 11/2005 ttg Pengesahan Konvensi


Internasional Hak-hak Ekonomi, Sosial, dan
Budaya:

bahwa hak setiap orang utk


menikmati standar tertinggi yg dpt
dicapai atas kesehatan fisik dan
mental
Latar Belakang Masalah

Merokok adalah hak

Mendapat udara bersih dan


hidup sehat juga hak
Lantas hak siapakah yang seharusnya
lebih prioritas dipenuhi?
Latar Belakang Masalah

Hak mendapatkan udara


bersih dan hidup sehat
merupakan HAK DASAR.

Hak merokok bukan hak


dasar.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana upaya
perlindungan hukum bagi
masyarakat yg tidak merokok
terhadap dampak asap
rokok?
UUD NRI Tahun 1945
Pasal 1:
 Indonesia adalah negara kesatuan
yang berbentuk republik, kedaulatan
berada di tangan rakyat, dan
berdasarkan hukum.

 Indonesia negara rechtsstaat bukan


machtsstaat.
Hierarki Peraturan Per-UU
Pasal 7 ayat (1) UU nomor 12/2011 ttg PPP

1. UUD NRI Tahun 1945


2. Ta MPR
3. UU / PerPUU
4. PP
5. Perpres
6. Perda Prov
7. Perda Kab/Kota
BEBERAPA PERATURAN PER-UU YG
BERHUBUNGAN DNG ROKOK
 UU nomor 36/2009 ttg Kesehatan.
 UU nomor 44/2009 ttg Rumah Sakit.
 UU 32/2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
 UU nomor 23/2002 ttg Perlindungan Anak.
 UU nomor 39/1999 ttg HAM.
 UU nomor 8/1999 ttg Perlindungan Konsumen.
 PP nomor 19/2003 ttg Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan.
 PP nomor41/1999 ttg Pengendalian Pencemaran Udara.
 Istruksi MenKes nomor 84/Menkes/Inst/II/2002 ttg KTR di Tempat
Kerja dan Sarana Kesehatan.
 Instruksi MenDikBud nomor 4/U/1997 ttg Lingkungan Sekolah
Bebas Asap Rokok.
 Instruksi MenKes nomor 161/Menkes/Inst/III/1990 ttg Lingkungan
Kerja Bebas Asap ROkok.
Pasal 113 UU nomor 36/2009
tentang Kesehatan
(1) Pengamanan penggunaan bahan yg mengandung zat
adiktif diarahkan agar tdk mengganggu dan
membahayakan kesehatan perorangan, keluarga,
masyarakat, dan lingkungan.
(2) Zat adiktif sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi
tembakau, produk yang mengandung tembakau, padat,
cair, dan gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya
dapat menimbulkan kerugian bagi dirinya dan/atau
masyarakat sekelilingnya.
(3) Produksi, peredaran, dan penggunaan bahan yang
mengandung zat adiktif harus memenuhi standar
dan/atau persyaratan yang ditetapkan.
Pasal 115 UU nomor 36/2009
tentang Kesehatan
(1) Kawasan Tanpa Rokok (KTR):
(1) Fasilitas pelayanan kesehatan.

(2) Tempat proses belajar mengajar.

(3) Tempat anak bermain.

(4) Tempat ibadah.

(5) Angkutan umum.

(6) Tempat kerja, dan

(7) Tempat umum dan tempat lain yang


ditetapkan.
SANKSI (Pasal 199 (2) UU 36/2009)
Setiap orang yang dengan sengaja
melanggar KTR sbgm dimaksud
Pasal 115 dipidana denda paling
banyak Rp.50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah).
Pasal 115 UU nomor 36/2009
tentang Kesehatan

Setiap daerah wajib


menetapkan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) sesuai dengan
peraturan perundangan di
daerahnya.
Maka
Pada tanggal 9 Juni 2017
telah diundangkan
Perda Nomor 10 Tahun 2017
tentang
Kawasan Tanpa Rokok
Kawasan Tanpa Rokok
meliputi:
 a. fasilitas pelayanan kesehatan;
 b. tempat proses belajar mengajar;
 c. tempat anak bermain;
 d. tempat ibadah;
 e. angkutan umum;
 f. tempat kerja; dan
 g. tempat umum.
Pasal 4 Perda 10/2017
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
 a. rumah sakit
 b. pusat kesehatan masyarakat
 c. tempat praktik dokter
 d. klinik
 e. tempat praktik bidan
 f. Posyandu
 g. apotek

Pasal 5 ayat (1)


Tempat Proses Belajar
Mengajar
 a. sekolah
 b. perguruan tinggi
 c. balai pendidikan dan pelatihan
 d. perpustakaan
 e. ruang praktik/laboratorium
 f. museum
 g. gedung pendidikan pondok pesantren

Pasal 5 ayat (2)


Tempat Anak Bermain
a. pendidikan anak usia dini
b. tempat penitipan anak
c. arena bermain anak-anak

Pasal 5 ayat (3)


Tempat Ibadah
 a. masjid
 b. mushola
 c. gereja
 d. pura
 e. wihara
 f. Kelenteng

 Pasal 5 ayat (4)


Angkutan Umum
a. bus umum
b. angkutan kota
c. angkutan perdesaan

Pasal 5 ayat (5)


Tempat Kerja
 a. perkantoran pemerintah
 b. perkantoran swasta
 c. industri/pabrik
 d. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
 e. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji

Pasal 5 ayat (6)


Tempat Umum
 a. pasar
 b. terminal
 c. stasiun
 d. tempat wisata
 e. hotel
 f. halte
 g. gedung pertemuan
 h. pusat perbelanjaan
 i. pusat fasilitas olah raga
 j. tempat hiburan
 k. Restoran
Pasal 5 ayat (7)
KESIMPULAN
Hak merokok
dan Hak mendapatkan udara
yg bersih dan sehat,
keduanya diakomodir
SARAN

Kenali hukum,
Pahami hukum,
Taati hukum,
Agar tidak terjerat hukum.
N O T E
Perda No.10/2017 ttg KTR bukan untuk
melarang orang merokok, melainkan
untuk mengatur tempat merokok agar
dapat menciptakan kenyamanan bagi
semua pihak.
Terimakasih.
HMKHambaLi
HP: 0819.83.7055

Anda mungkin juga menyukai