Anda di halaman 1dari 27

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Dalam merancang sebuah sistem diperlukan suatu konsep dasar yang

dapat mendukung terciptanya sebuah sistem informasi. Konsep dasar sistem

adalah suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antar

manusia dan memungkinkan manusia untuk berpikir.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Sutabri (2012:22) mengemukakan bahwa “sistem merupakan

suatu bentuk integritas antara satu komponen dengan komponen lain karena

sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam

sistem tersebut”.

Suatu sistem mempunyai maksud tertentu. Ada yang menyebutkan

maksud dari suatu sistem adalah untuk mencapai suatu tujuan (goal) dan ada yang

menyebutkan untuk mencapai suatu sasaran (objectives). Goal biasanya

dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu

sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis, maka istilah goal lebih tepat

diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem yang lainnya yang

merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang

lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup darimana memandang sistem

5
tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan secara

bergantian dan tidak dibedakan.

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroperasi

bersama untuk mencapai sasaran dan maksud. Berarti sebuah sistem bukan

seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, tetapi terdiri dari unsur-

unsur yang dapat dikenal dan saling melengkapi karena mempunyai suatu maksud

dan tujuan.

Menurut Muslihudin dan Oktafianto (2016:2) menyatakan bahwa” sistem

adalah sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk

mencapai sasaran dan tujuan tertentu”. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem

secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing), dan keluaran

(output).

A. Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20) menyatakan bahwa “model umum suatu sistem

adalah input, proses, dan output”. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang

sangat sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan

keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakterisik atau sifat-sifat tertentu ,

yang menandakan bahwa hal tersebut dapat dikatakan sebagai suatu sistem.

Adapun karakteristik sistem sebagai berikut:

1. Komponen sistem (Component System)

Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, yang artinya saling membentuk satu kesatuan. Komponen

tersebut berupa suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat

6
dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi

proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem

yang lebih besar atau sering disebut “supra sistem”.

2. Batasan Sistem (Boundary System)

Batasan Sistem (Boundary System) merupakan daerah yang membatasi

antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan

lingkungan luarnya.. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem

dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar adalah bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup

atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan luar

sistem yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan harus

dijaga. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung Sistem (Interface) yaitu media yang menghubungkan sistem

dengan subsistem lain. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber

daya mengalir dari satu subsistem ke subsitem lain. Bentuk keluaran dari

satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui

penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi

sistem yang membentuk satu kesatuan.

7
5. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.

Masukkannya dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan

masukan sinyal (Signal input). Maintenance Input adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan Signal

Input adalah energi yang diproses untuk menghasilkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang telah diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan merupakan masukan

bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. Keluaran yang

dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat digunakan sebagai

masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi

input bagi subsistem lain.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem mempunyai bagian pengolahan yang akan merubah

masukan menjadi keluaran. Sebagai contoh, sistem akuntansi. Sistem ini

akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan

oleh pihak manajemen.

8. Sasaran Sistem (Objective)

Sistem memiliki sasaran dan tujuan yang bersifat deterministik. Suatu

sistem dikatakan berhasil apabila sasaran atau tujuan yang direncanakan

berjalan dengan baik.

8
B. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang antara lain :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem Abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide secara

fisik tidak terlihat. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara

fisik.

Contoh Sistem abstrak : pemikiran ilmiah

Sistem fisik : peralatan

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam. Sistem

buatan merupakan sistem yang melibatkan interaksi manusia dengan

mesin atau lebih tepatnya dibuat dengan campur tangan manusia.

Contoh Sistem alamiah : Angin laut

Sistem buatan : Kincir air

3. Sistem Tertentu dan Tidak Tertentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi dan

beroperasi secara teratur, sedangkan sistem tidak tertentu mengandung

unsur probabilistik atau ramalan, merupakan hal yang tidak tertentu.

Contoh Sistem tertentu : Sistem pembelajaran

Sistem tidak tertentu : Ramalan

4. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah

sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya.

9
Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk

lingkungan luar dan subsistem lainnya.

Contoh Sistem tertutup : Tata surya

Sistem terbuka : Ac

C. Daur Hidup Sistem

Siklus/Daur Hidup sistem (system life cycle) adalah proses evalusioner

yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.

Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti langkah-

langkah pendekatan sistem, karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang

teratur dan dilakukan secara top down.

Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (Waterfall

Approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Pembangunan sistem

hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu sistem. Meskipun demikian

proses ini merupakan aspek yang sangat penting. Daur hidup sistem terdiri dari

beberapa fase antara lain :

1. Mengenali adanya kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problem

yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya, kebutuhan dapat terjadi

sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat

melalui kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat

didefinisikan dengan jelas, tanpa adanya kejelasan dari kebutuhan yang

ada, maka pembangunan sistem akan kehilangan arah serta

efektivitasnya.

10
2. Pembangunan Sistem

Pembangunan sistem merupakan suatu proses yang harus diikuti untuk

menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk

dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan Sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, maka sistem akan

dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam

daur hidup sistem, dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju

tahap operasional terjadi, pemasangan sistem sebenarnya merupakan

langkah akhir dari pembangunan sistem.

4. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian

membentuk suatu sistem informasi yang bersifat statis, sedangkan

organisasi yang ditunjang bersifat dinamis, hal tersebut disebabkan oleh

pertumbuhan kegiatan bisnis. Oleh karena itu sistem harus diperbaiki

atau diperbarui.

5. Sistem menjadi usang

Perubahan sistem dapat terjadi begitu drastis, sehingga tidak dapat

diatasi dengan hanya melakukan perbaikan pada sistem yang berjalan.

Namun secara ekonomis dan teknis, sistem yang tidak layak lagi untuk

dioperasikan dapat diganti dengan sistem yang baru.

Sistem informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. Sistem

dibangun untuk memenuhi kebutuhan yang muncul. Sistem beradaptasi terhadap

perubahan-perubahan lingkungannya yang dinamis. Sampailah pada kondisi

11
dimana sistem tersebut tidak lagi beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang

ada ataupun secara ekonomis tidak layak lagi untuk dioperasikan. Sistem yang

baru kemudian dibangun untuk menggantikannya. Untuk dapat menggambarkan

daur hidup sistem ini, lihat gambar di bawah.

Sumber : Tata Sutabri (2012:29)

Gambar II.1 Daur Hidup Sistem

2.1.2. Pengertian Informasi

Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang

memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.

Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi input, proses dan

output.

Menurut Hartono (2013:15) menyatakan bahwa “informasi adalah

sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang memiliki arti dan

kegunaan lebih luas”. Sedangkan menurut Krismiaji (2015:14) mengemukakan

bahwa “informasi adalah data yang telah diorganisasi, dan telah memiliki

kegunaan dan manfaat”.

12
Menurut Hutahaean (2015:9) menyatakan bahwa “informasi adalah data

yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya”.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata. Data merupakan suatu

bentuk yang masih mentah, sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui model

tertentu umtuk menghasilkan informasi.

Kualitas informasi tergantung pada 7 hal, yaitu:

1. Relevan

Informasi disediakan atau disajikan untuk digunakan. Informasi yang bernilai

tinggi adalah yang relevan dengan kebutuhan.

2. Kelengkapan dan keluasan

Informasi akan bernilai semakin tinggi, jika disajikan secara lengkap dalam

cakupan yang luas.

3. Kebenaran

Kebenaran informasi ditentukan oleh validitas atau dapat dibuktikan.

Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang benar-benar berasal dari

fakta, bukan opini atau ilusi.

4. Terukur

Informasi yang bernilai tinggi adalah informasi yang jika dilacak kembali

pada datanya, data tersebut dapat diukur sesuai dengan faktanya.

13
5. Keakuratan

Informasi berasal dari data atau hasil pengukuran dan pencatatan terhadap

fakta. Oleh karena itu kecermatan dalam mengukur dan mencatat fakta

menentukan keakuratan data dan nilai dari informasi yang dihasilkan.

6. Kejelasan

Informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk teks, tabel, grafik, chart dan

lain-lain. Apapun bentuk yang dipilih adalah menjadikan pemakai mudah

memahami maknanya.

7. Keluwesan

Informasi yang baik adalah mudah diubah-ubah bentuk penyajiannya sesuai

dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapi.

8. Ketepatan waktu

Informasi yang baik adalah informasi yang disajikan tepat pada saat

dibutuhkan. Informasi yang terlambat datang menjadi informasi basi yang

tidak ada lagi nilainya (misalnya, untuk mengambil keputusan).

2.1.3. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang

mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang

bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok

bangunan (building blok), yang terdiri dari :

14
1. Tujuan

Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang

memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.

2. Input

Data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam sistem.

Sebuah sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data dan

menghasilkan informasi keuangan saja, namun juga mengolah data dan

menghasilkan informasi non keuangan.

3. Output

Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem disebut output. Output dari

sebuah sistem yang dimasukkan kembali kesistem sebagai input disebut

dengan umpan balik (feedback).

4. Penyimpan data

Data sering disimpan untuk dipakai lagi dimasa mendatang. Data yang

tersimpan ini harus diperbarui (updated) untuk menjaga keterkinian data.

5. Pemroses

Data harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan

komponen pemrosesan. Saat ini sebagian besar perusahaan mengolah datanya

dengan menggunakan komputer, agar dapat dihasilkan informasi secara cepat

dan akurat.

6. Instruksi dan prosedur

Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk menghasilkan informasi

tanpa instruksi dan prosedur rinci. Perangkat lunak (program) komputer

dibuat untuk menginstruksikan komputer melakukan pengolahan data.

15
7. Pemakai

Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang

dihasilkan oleh sistem disebut dengan pemakai. Dalam perusahaan,

pengertian pemakai termasuk didalamnya adalah karyawan yang

melaksanakan, mencatat transaksi, mengolah dan mengendalikan sistem.

8. Pengamanan dan pengawasan

Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas

dari berbagai kesalahan, dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk

mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan dan

pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Bahri (2016:2) Menyatakan bahwa “akuntansi adalah seni pencatatan,

penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan atas suatu transaksi dengan cara

sedemikian rupa, sistematis dari segi isi dan berdasarkan standar yang diakui

umum.” Oleh karena itu, pihak yang berkepentingan dapat mengetahui posisi

keuangan pada setiap waktu yang diperlukan, sehingga dapat mengambil

keputusan maupun pemilihan dari berbagai tindakan alternatif di bidang ekonomi.

Menurut Krismiaji (2015:4) “sistem informasi akuntansi adalah sebuah

sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang

bermanfaat untuk merencanaka, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis”.

Untuk dapat menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat

keputusan, sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai

berikut :

16
1. Mengumpulkan transaksi dan data lain kemudian memasukkannya ke dalam

sistem.

2. Memproses data transaksi

3. Menyimpan data untuk keperluan dimasa mendatang

4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau

memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di

komputer.

5. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang

dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.

2.1.5. Pengertian Sistem Penggajian

Gaji adalah suatu bentuk balas jasa ataupun penghargaan yang diberikan

secara teratur kepada seseorang atas jasa dan hasil kerjanya. Gaji sering juga

disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi.

Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kontrak kerja dan

jangka waktu penerimaannya. Seorang menerima gaji pada umumnya diberikan

pada setiap akhir bulan dan jumlahnya tetap. Gaji merupakan unsur yang penting

bagi perusahaan, maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengelola gaji secara

baik. Sistem penggajian merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat secara

terpadu untuk menghasilkan informasi mengenai gaji pegawai secara akurat dan

memadai sehingga informasi tersebut dapat berguna bagi pihak-pihak yang

memerlukan.

Menurut Nilasari (2016:6) mengemukakan bahwa “gaji atau yang dalam

bahasa Inggris dikenal dengan istilah salary merupakan sebuah bentuk

17
pembayaran secara periodik dari sebuah perusahaan atau instansi kepada seorang

karyawan yang mungkin didasarkan pada kontrak kerja”.

A. Kegiatan Siklus Penggajian

Dalam kegiatan siklus penggajian, ada beberapa dokumen yang digunakan

dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut :

1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen-dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian

berupa surat-surat keputusan yang terkait dengan karyawan, misalnya

surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,

perubahan tarif upah, penurunan pangkat, pemberhentian sementara dari

pekerjaan (skorsing), pemindahan dan lain sebagainya. Tembusan

dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan

upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

2. Kartu jam hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam

hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini

dapat berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang

diisi dengan mesin pencatat waktu.

3. Kartu jam kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang digunakan oleh

tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.

Dokumen ini diisi oleh penyelia pabrik dan diserahkan ke fungsi

pembuat daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingkan dengan kartu

18
jam hadir sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung

kepada setiap jenis produk atau pesanan.

4. Daftar gaji dan daftar upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah brutto setiap karyawan,

dikurangi potongan-potongan berupa PPh pasal 21, utang karyawan,

iuran untuk organisasi karyawan dan lain sebagainya.

5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang

dibuat berdasarkandaftar gaji dan upah. Dalam perusahaan yang

produksinya berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk

membebankan upah langsung dalam hubungannya dengan produk kepada

pesanan yang bersangkutan. Distrubusi biaya tenaga kerja ini dilakukan

oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.

6. Surat pernyataan gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan

dengan pembuatan daftar gaji dan daftar upah atau dalam kegiatan yang

terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Dokumen ini dibuat

sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai rincian gaji dan upah

yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi

beban setiap karyawan.

7. Amplop gaji dan upah

Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam

amplop gaji dan upah.

19
8. Bukti kas keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh

fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam

daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan

upah.

B. Jurnal

Menurut Bahri (2016:26) “Jurnal adalah pencatatan yang sistematis dan

kronologis atas transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan”.

Bahri menyatakan (2016:2) bahwa “transaksi adalah peristiwa dalam

sebuah perusahaan yang dapat diukur dengan satuan moneter (uang)”. Tidak

semua peristiwa yang terjadi di perusahaan termasuk transaksi, kecuali peristiwa

itu memiliki nilai ekonomi dan berpengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan.

Bentuk jurnal umum penggajian

1. Pada saat perhitungan gaji pegawai

Biaya gaji xxx

Hutang gaji xxx

2. Pada saat pembayaran gaji pegawai

Hutang gaji xxx

PPh pasal 21 xxx

Kas xxx

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Dalam merancang sebuah sistem diperlukan suatu peralatan yang dapat

mendukung terciptanya sebuah rancangan. Peralatan pendukung (tools system)

20
merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari

suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang, diagram, yang menunjukkan

secara tepat arti dan fungsinya.

2.2.1. Definisi UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:137) “UML muncul karena adanya

kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan,

membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak”. UML merupakan

bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan

menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

Menurut Nugroho (2010:6) mendefinisikan “UML adalah bahasa

pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi

objek”

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan

UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya UML

paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

A. Diagram UML

Secara fisik, UML adalah sekumpulan spesifikasi yang dikeluarkan

oleh OMG. Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:140), pada UML 2.3 terdiri dari

13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Pembagian kategori

dan macam-macam diagramtersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

21
Sumber : Rosa dan Salahuddin (2014:140)

Gambar II.2 Diagram UML

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut :

1. Srtucture diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi

pada sebuah sistem.

3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi

antar subsistem pada suatu sistem.

22
Penjelasan tentang masing-masing diagram sebagai berikut :

a. Class Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:141) mengatakan bahwa “

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem

dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk

membangun sistem”. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan

metode atau operasi.

b. Object Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:147) mengatakan bahwa “

Diagram objek atau object diagram menggambarkan struktur sistem

dari segi penanaman objek dan jalannya objek dalam sistem”.

Diagram objek juga berfungsi untuk mendefinisikan contoh nilai

atau isi dari atribut tiap kelas.

c. Component diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:148) mengatakan bahwa “

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk

menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan

komponen dalam sebuah sistem”. Diagram komponen fokus pada

komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.

d. Composite structure diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:150) mengatakan bahwa “

Diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan struktur dari

bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan

struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling

23
terhubung. Dapat menggambarkan struktur di dalam kelas atau

kolaborasi.

e. Package Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:153) mengatakan bahwa “

Diagram ini menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang

saling terkait dalam diagram UML”. Hampir semua diagram dalam

UML dapat dikelompokkan menggunakan package diagram.

f. Deployment Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:154) mengatakan bahwa “

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan

konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi”.

g. Use Case Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:155) mengatakan bahwa “ Use

case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior)

sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan

sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi

yang akan dibuat.

h. Activity Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:161) mengatakan bahwa “

diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow

(aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau

menu yang ada pada perangkat lunak.

24
i. State Machine Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:163) mengatakan bahwa “ State

machine diagram atau state chart diagram atau dalam bahasa

indonesia disebut diagram mesin status digunakan untuk

menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah

mesin atau sistem atau objek.

j. Sequence Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:165) mengatakan bahwa “

Sequence diagram atau diagram sekuen menggambarkan kelakuan

objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan

massage yang dikirimkan dan diterima antar objek.

k. Communication Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:168) mengatakan bahwa “

Communication diagram atau diagram komunikasi menggambarkan

interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman

pesanan. Diagram komunikasi merepresentasikan informasi yang

diperoleh dari diagram kelas, diagram sekuen, dan diagram use case

untuk mendeskripsikan hubungan antara struktur statis dan tingkah

laku dinamis dari suatu sistem.

l. Timing Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:169) mengatakan bahwa “

timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggambaran

terkait batasan waktu. Timing diagram digunakan untuk

menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu.

25
m. Interaction Overview Diagram

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:171) mengatakan bahwa “

Interaction overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang

setiap titik merepresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram

dapat meliputi diagram sekuen, diagram komunikasi, Interaction

overview diagram dan timing diagram.

B. Langkah-Langkah Penggunaan UML (Unified Modeling Language)

langkah-langkah penggunaan UML (Unified Modeling Language) sebagai

berikut:

1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan

aktivitas dan proses yang mungkin muncul.

2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan

dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian

perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints

dan catatan-catatan lain.

3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan

arsitektur fisik sistem.

4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya

yang juga harus disediakan oleh sistem.

5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.

6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah

sequence dan collaboration untuk tiap alur pekerjaan, jika sebuah use

case memiliki kemungkinan alur normal dan error, buat lagi satu

diagram untuk masing-masing alur.

26
7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antar muka

bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.

8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap

package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan

atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat

unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class

lain.

9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan

pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah

component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk

setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.

10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan

dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya.

Petakan komponen ke dalam node.

11. Mulailah membangun sistem. Ada dua pendekatan yang tepat digunakan:

a. Pendekatan use case dengan mengassign setiap use case kepada tim

pengembang tertentu untuk mengembangkan unit kode yang lengkap

dengan test.

b. Pendekatan komponen yaitu mengassign setiap komponen kepada

tim pengembang tertentu.

C. Konsep Pemodelan Menggunakan UML (Unified Modeling Language)

Tidak ada batasan yang tegas diantara berbagai konsep dan konstruksi

dalam UML, tetapi untuk menyederhanakannya, kita membagi sejumlah besar

konsep dan dalam UML menjadi beberapa view. Suatu view sendiri pada

27
dasarnya merupakan sejumlah konstruksi pemodelan UML yang

merepresentasikan suatu aspek tertentu dari sistem atau perangkat lunak yang

sedang kita kembangkan. Pada peringkat paling atas, view-view sesungguhnya

dapat dibagi menjadi tiga area utama, yaitu: klasifikasi struktural (structural

classification), perilaku dinamis (dinamic behaviour), serta pengolahan atau

manajemen model (model management).

D. Bangunan Dasar Metodologi UML (Unified Modeling Language)

Bangunan dasar metodologi UML menggunakan tiga bangunan dasar

untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu:

1. Sesuatu (things)

Ada 4 (empat) things dalam UML, yaitu:

a. Structural things

Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML. Bagian

yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik

maupun konseptual.

b. Behavioral things

Merupakan bagian yang dinamis pada model UML, biasanya

merupakan kata kerja dari model UML yang mencerminkan perilaku

sepanjang ruang dan waktu.

c. Grouping things

Merupakan bagian pengorganisasi dalam UML. Dalam

penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran

paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian

dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi

28
pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-

subsistem.

d. Annotational things

Merupakan bagian yang memperjelas model UML dan dapat berupa

komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap

elemen dalam model UML.

2. Relasi (Relationship)

Ada 4 (empat) macam relationship dalam UML, yaitu :

a. Ketergantungan

Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu

elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang

bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (dependent).

b. Asosiasi

Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan

objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek

lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan

hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.

c. Generalisasi

Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi

perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk

(ancestor). Arah dari atas ke bawah dari objek induk ke objek anak

dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari

arah bawah ke atas dinamakan generalisasi.

29
d. Realisasi

Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.

2.2.2. Desain Database

Database yang digunakan single user atau beberapa user saja.

Perancangan database tidak sulit, namun apabila dalam jumlah yang besar

perancangan database menjadi sangat kompleks. Tujuan perancangan database

diantaranya :

1. Untuk memenuhi informasi kebutuhan user

2. Memudahkan pengertian struktur informasi

3. Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemprosesan dan beberapa objek

penampilan.

A. Langkah-Langkah Membuat Desain Basis Data (Database)

Langkah – langkah membuat basis data meliputi beberapa tahapan

diantaranya :

1. Basis Data (Database)

Basis data (Database) adalah kumpulan terorganisasi dari data-data yang

berhubungan sedemikian rupa sehingga mudah disimpan, dimanipulasi,

serta dipanggil penggunanya.

2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Rosa dan Salahuddin (2013:50) dalam bukunya mengatakan

Entity Relationship Diagram (ERD) dikembangkan berdasarkan teori

himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan

basis data relasional.

30
3. Logical Record Structure (LRS)

Setelah pembuatan ERD selesai, langkah selanjutnya adalah

mentransformasikan Diagram ER ke LRS.

Aturan-aturannya adalah sebagai berikut :

a. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity

di luar kotak dan atribut berada di dalam kotak.

b. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity,

kadang dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.

4. Desain user interface

User interface merupakan suatu sistem yang membantu pengguna (user)

untuk berkomunikasi dengan sistem komputer dan sistem aplikasi.

Syarat desain user interface :

a. Layar harus diformat agar berbagai info, perintah, pesan muncul di

area layar yang konsisten.

b. Pesan, perintah, informasi jangan terlalu panjang.

c. Jangan terlalu sering memakai atribut display yang mengganggu

seperti blinking, highlight, dan lain-lain.

d. Nilai default dibuat jelas.

e. Antisipasi error yang mungkin dibuat user.

f. Jika ada error, user mestinya tidak boleh melanjutkan tanpa

memperbaiki error tersebut.

g. Jika user melakukan sesuatu yang membahayakan sistem, keyboard

harus terkunci dan pesan untuk meminta bantuan teknis harus

dimunculkan.

31

Anda mungkin juga menyukai