Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

JEMBATAN RANGKA

Oleh:
Yudi Pranoto

a. Kompetensi Dasar dan Indikator


 Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu merencanakan jembatan
rangka baja
 Indikator : Mahasiswa mengetahui dan memahami struktur
jembatan rangka.
b. Pokok Bahasan : Jembatan Rangka
c. Sub pokok Bahasan :
 Umum
 Pembebanan
 Perencanaan Struktur atas Jembatan rangka
d. Estimasi waktu : 30 x 50 menit
e. Media Pembelajaran :
f. DAFTAR PUSTAKA
 D. P. U., 1992. Bridge Design Manual. 1 ed. Jakarta: Departemen
Pekerjaan Umum Dirjen Bina Marga.
 Hardiyatmo, H. C., 2010. Analisis & Perancangan Fondasi Bagian 2.
Jakarta: Gramedia Pustaka utama.
 RSNI4-2002, 2002. Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan.
Jakarta: BSN.
 RSNI-T-02-2005, 2005. Pedoman Pembebanan Untuk Jembatan. Jakarta:
BSN.
 RSNI-T-03-2005, 2005. Perencanaan Struktur Baja Untuk Jembatan.
Jakarta: BSN.

83
BAB IV

JEMBATAN RANGKA

1. Analisa Struktur dengan SAP2000


Dari hasil analisa struktur rangka menggunakan program SAP2000
didapatkan gaya pada masing-masing batang sebagai berikut :
Tabel 4.4 Gaya batang analisa SAP2000

Gaya Batang
No Tarik Tekan Posisi
(kN) (kN)
1 851.970 0.000 Horizontal Atas
2 2337.973 0.000 Horizontal Atas
3 3403.569 0.000 Horizontal Atas
4 4042.110 0.000 Horizontal Atas
5 4255.096 0.000 Horizontal Atas
6 4042.110 0.000 Horizontal Atas
7 3403.569 0.000 Horizontal Atas
8 2337.973 0.000 Horizontal Atas
9 851.970 0.000 Horizontal Atas
10 0.000 -1695.604 Horizontal Bawah
11 0.000 -2972.151 Horizontal Bawah
12 0.000 -3824.047 Horizontal Bawah
13 0.000 -4249.852 Horizontal Bawah
14 0.000 -4249.852 Horizontal Bawah
15 0.000 -3824.047 Horizontal Bawah
16 0.000 -2972.151 Horizontal Bawah
17 0.000 -1695.604 Horizontal Bawah
18 0.000 -2332.019 Diagonal
19 0.000 -1758.297 Diagonal
20 0.000 -1180.880 Diagonal
21 0.000 -596.884 Diagonal
22 0.000 -14.354 Diagonal
23 568.632 0.000 Diagonal
24 1150.936 0.000 Diagonal
25 1735.877 0.000 Diagonal
26 2309.201 0.000 Diagonal
27 2309.201 0.000 Diagonal

84
28 1735.877 0.000 Diagonal
29 1150.936 0.000 Diagonal
30 568.632 0.000 Diagonal
31 0.000 -14.354 Diagonal
32 0.000 -596.884 Diagonal
33 0.000 -1180.880 Diagonal
34 0.000 -1758.297 Diagonal
35 0.000 -2332.019 Diagonal

Gambar 4.34 Deformasi akibat kombinasi beban mati, beban hidup dan
beban angin

Gambar 4.35 Kontrol Steel Design Section

85
Gambar 4.36 Reaksi perletakan akibat kombinasi beban

Gambar 4.37 Gaya batang yang terjadi pada struktur

Gambar 4.38 Bidang geser pada struktur

86
Gambar 4.39 Momen yang terjadi pada struktur

2. Pendimensian Rangka Batang


Profil rangka baja direncanakan menggunakan profil IWF
400.400.13.21 ( A = 218,7 cm2 ) untuk batang horizontal atas dan
horizontal bawah maupun batang diagonal.
A. Rangka Batang Tekan
Rangka batang tekan horizontal
Nu = 4249,852 kN
= 424985,178 kg
Lk = 500 cm

Lkx Lky
x  y 
ix iy
500 500
 
17,5 10,1
 28,571cm  49,505cm
Karena y > x maka yang menentukan adalah x =  = 49,505
cm

  fy 
c      
   E 
 49,505   4600 

 
 3,14   2100000 
 0,738
Karena c < 1,5 maka digunakan persamaan :

87
NU  N n
NU  Ag  fy  0,66  2

NU
Ag 

fy  0,66
2

Ag  424985,178
 4600  0,6649,505
2
 
Ag  136,25 cm 2

218,7 cm2  136,25 cm2 ...............OK!


Karena luas penampang profil yang direncanakan lebih besar
maka profil IWF 400.400.13.21 dianggap mencukupi.
Rangka batang tekan diagonal
Nu = 2332,019 kN
= 233201,9 kg
Lk = 500 cm

L Lky
x  kx y 
ix iy
500 500
 
17,5 10,1
 28,571cm  49,505cm
Karena y > x maka yang menentukan adalah x =  = 49,505
cm

  fy 
c      
   E 
 49,505   4600 

  
 3,14   2100000 
 0,738
Karena c < 1,5 maka digunakan persamaan :

88
NU  N n
NU  Ag  fy  0,66  2

NU
Ag 

fy  0,66
2

Ag  233201,9
 4600  0,66 49,505
2
 
Ag  74,77 cm 2

218,7 cm 2  74,77 cm 2 ...............OK !


Karena luas penampang profil yang direncanakan lebih besar
maka profil IWF 400.400.13.21 dianggap mencukupi.

B. Rangka Batang Tarik


Rangka batang tarik horizontal
Tu = 4255,096 kN
= 425509,563 kg
Kondisi leleh
Tu  fy  Ae
T
Ae  U
fy
Ae  425509,563
0,9  4600
Ae  102,780 cm 2
A  102,780 cm 2
217,8 cm 2  102,780 cm 2 ...................OK !
Kondisi fraktur
Tu  fy  Ae
Tu  fy  An  U
T
Ae  U
fy  U
Ae  425509,563
0,75  4600  0,9
Ae  114,615 cm 2

A  114,615 cm 2
217,8 cm 2  114,615 cm 2 ..................OK !

89
Rangka batang tarik diagonal
Tu = 2309,201 kN
= 230920,129 kg
Kondisi leleh
Tu  fy  Ae
T
Ae  U
fy
Ae  230920,129
0,9  4600
Ae  55,778 cm 2

A  55,778 cm2
217,8 cm2  55,778 cm2 ...................OK!
Kondisi fraktur
Tu  fy  Ae
Tu  fy  An  U
T
Ae  U
fy  U
Ae  230920,129
0,75  4600  0,9
Ae  62,200 cm 2

A  62,200cm 2
217,8 cm 2  62,200 cm 2 ..................OK !
4.1.1. PERHITUNGAN SAMBUNGAN
1. Sambungan Gelagar Memanjang dengan Melintang
PDL = 4269,875 kg
PLL = 105709,2 kg
PU = 1,2PDL + 1,6PLL
= ( 1,2×4269,875 ) + ( 1,6×105709,2 )
= 174258,6 kg
= 174,258 ton
Direncanakan menggunakan baut diameter
 = 19 mm
fub = 825 MPa
Tahanan tumpu pada bagian web dari balok (IWF 450.200.9.14)

90
Rn  0,75( 2,4  f up ) d b  t p
 0,75( 2,4  550)  19  9
 16,929ton / baut
Tahanan geser baut dengan dua bidang geser
Rn  0,75(2,4  f ub )m  Ab
 0,75(2,4  825)  2  0,0283
 17,534ton / baut
Perhitungan jumlah baut
PU
n
Rn
174,258

16,929
 10,293  12
Dipakai 12 buah baut 19 mm

Gambar 4.40 Sambungan gelagar memanjang dan gelagar melintang

2. Sambungan Ikatan Angin dengan Rangka


Pada sambungan ini batang angin mengalami tekan sebesar :
NU = 5,339 kN
= 53,388 ton
Direncanakan menggunakan baut diameter

91
 = 19 mm
fub = 825 MPa
Tahanan tumpu pada bagian sayap dari balok (IWF 150.150.7.10)
Rn  0,75(2,4  f up )db  t p
 0,75(2,4  550)  19  10
 18,81ton / baut
Tahanan geser baut dengan dua bidang geser
Rn  0,75(2,4  f ub )m  Ab
 0,75(2,4  825)  2  0,0283
 17,534ton / baut
Perhitungan jumlah baut
PU
n
Rn
53,388

17,534
 3,048  4
Dipakai 4 buah baut 19 mm

Gambar 4.41 Sambungan ikatan angin


3. Sambungan Ikatan Angin Ujung
Pada sambungan ini batang angin mengalami tekan sebesar :
NU = 4,554 kN
= 45,54 ton

92
Direncanakan menggunakan baut diameter
 = 19 mm
fub = 825 MPa
Tahanan tumpu pada bagian badan dari balok (IWF 300.300.10.15)
Rn  0,75(2,4  f up )db  t p
 0,75(2,4  550)  19  10
 18,81ton / baut
Tahanan geser baut dengan dua bidang geser
Rn  0,75(2,4  f ub )m  Ab
 0,75(2,4  825)  2  0,0283
 17,534ton / baut

Perhitungan jumlah baut


PU
n
Rn
45,54

17,534
 2,59  4
Dipakai 4 buah baut 19 mm

Gambar 4.42 Sambungan ikatan angin ujung


4. Sambungan Rangka Horizontal Atas
Pada sambungan ini batang angin mengalami tekan sebesar :
NU = 4249,852 kN

93
= 424,985 ton
Direncanakan menggunakan baut diameter
 = 25 mm
fub = 825 MPa
Tahanan tumpu pada bagian sayap dari balok (IWF 400.400.13.21)
Rn  0,75(2,4  f up )d b  t p
 0,75(2,4  550)  25  21
 51,97on / baut
Tahanan geser baut dengan dua bidang geser
Rn  0,75(2,4  fub )m  Ab
 0,75(2,4  825)  2  490,625
 30,357ton / baut
Perhitungan jumlah baut
PU
n
Rn
424,985

30,357
 13,999  14
Dipakai 14 buah baut 25 mm

94
Gambar 4.43 Sambungan batang horizontal atas dan diagonal
5. Sambungan Rangka Horizontal Bawah
Pada sambungan ini batang angin mengalami tarik sebesar :
TU = 4255,096 kN
= 425,5096 ton
Direncanakan menggunakan baut diameter
 = 25 mm
fub = 825 MPa
Tahanan tumpu pada bagian sayap dari balok (IWF 400.400.13.21)
Rn  0,75(2,4  f up )d b  t p
 0,75(2,4  550)  25  21
 51,97on / baut
Tahanan geser baut dengan dua bidang geser
Rn  0,75(2,4  fub )m  Ab
 0,75(2,4  825)  2  490,625
 30,357ton / baut
Perhitungan jumlah baut
PU
n
Rn
425,5096

30,357
 14,017  14
Dipakai 14 buah baut 25 mm

95
Gambar 4.44 Sambungan batang horizontal bawah dan batang diagonal
6. Sambungan Rangka Diagonal Tarik
Pada sambungan ini batang angin mengalami tekan sebesar :
TU = 2309,201 kN
= 230,920 ton
Direncanakan menggunakan baut diameter
 = 25 mm
fub = 825 MPa
Tahanan tumpu pada bagian sayap dari balok (IWF 400.400.13.21)
Rn  0,75(2,4  f up )d b  t p
 0,75(2,4  550)  25  21
 51,97on / baut

Tahanan geser baut dengan dua bidang geser


Rn  0,75(2,4  fub )m  Ab
 0,75(2,4  825)  2  490,625
 30,357ton / baut`
Perhitungan jumlah baut
PU
n
Rn
230,92

30,357
 7,606  8
Dipakai 8 buah baut 25 mm
7. Sambungan Rangka Diagonal Tekan
Pada sambungan ini batang angin mengalami tekan sebesar :

96
NU = 2332,019 kN
= 233,2019 ton
Direncanakan menggunakan baut diameter
 = 25 mm
fub = 825 MPa
Tahanan tumpu pada bagian sayap dari balok (IWF 400.400.13.21)
Rn  0,75(2,4  f up )d b  t p
 0,75(2,4  550)  25  21
 51,97on / baut
Tahanan geser baut dengan dua bidang geser
Rn  0,75(2,4  fub )m  Ab
 0,75(2,4  825)  2  490,625
 30,357ton / baut`
Perhitungan jumlah baut
PU
n
Rn
233,2019

30,357
 7,682  8
Dipakai 8 buah baut 25 mm

97

Anda mungkin juga menyukai