26
Toto
Universitas Galuh, Jalan R.E. Martadinata No. 150 Ciamis 46251;
totounigal_cms@yahoo.com
Abstrak
Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aplikasi kalkulus dalam perkuliahan fisika. Kajian ini
bertolak dari permasalahan bahwa pada umumnya mahasiswa memandang fisika sebagai mata kuliah
yang sulit (berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa mahasiswa tingkat pertama
program studi pendidikan matematika fkip universitas Galuh Ciamis). Pernyataan ini diperkuat
dengan perolehan nilai mata kuliah fisika yang kurang memuaskan. Mata kuliah pendukung pada
perkuliahan fisika adalah kalkulus. Oleh karena itu perlu analisis materi fisika yang memerlukan
aplikasi kalkulus, sehingga mahasiswa dapat terbantu untuk memahaminya. Kajian ini dilakukan
dengan studi dokumentasi terhadap buku-buku Fisika. Berdasarkan analisis materi pada buku-buku
Fisika terdapat aplikasi kalkulus dalam perkuliahan fisika yaitu: diferensial/turunan, integral, dan
limit. Sedangkan konsep-konsep fisika yang memerlukan aplikasi kalkulus yaitu gerak (kecepatan
rerata, kecepatan sesaat, percepatan rerata, dan percepatan sesaat); hukum Newton kedua tentang
gerak, usaha ; energi; dan momentum.. Tentu saja masih terdapat aplikasi kalkulus dalam materi
fisika lainnya, namun disesuaikan dengan waktu untuk satu semester. Hasil analisis materi ini perlu
ditindaklanjuti dengan penelitian yang membedakan hasil belajar mahasiswa antara perkuliahan fisika
yang mengaplikasikan kalkulus dengan yang tidak mengaplikasikan kalkulus.
Pendahuluan
26
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
27
Kalkulus memiliki dua cabang utama yaitu kalkulus diferensial dan kalkulus integral
yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah
pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
27
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
28
Diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam matematika yang mempelajari
bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input nilainya. Topik
utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial adalah turunan. Proses pencarian
turunan disebut pendiferensialan (differentiation). Teorema dasar kalkulus
menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses keterbalikan dari pengintegralan.
Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu menjelaskan sifat-sifat fungsi yang
mendekati nilai input. Untuk fungsi yang bernilai real dengan variabel real tunggal,
turunan pada sebuah titik sama dengan kemiringan dari garis singgung grafik fungsi
pada titik tersebut. Secara umum, turunan suatu fungsi pada sebuah titik menentukan
pendekatan linear terbaik fungsi pada titik tersebut. Turunan sering digunakan untuk
mencari titik ekstremum dari sebuah fungsi. Persamaan-persamaan yang melibatkan
turunan disebut persamaan diferensial dan sangat penting dalam mendeskripsikan
fenomena alam (seperti fisika).
Untuk mendapatkan fungsi kecepatan dan percepatan dari suatu fungsi posisi adalah
melalui diferensiasi. Permasalahan sebaliknya untuk mendapatkan fungsi posisi x
bila diketahui kecepatan v dan percepatan a adalah melalui prosedur yang dinamakan
integrasi. Integral dikembangkan menyusul dikembangkannya masalah dalam
diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan
masalah. Dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Integral diungkapkan bahwa Integral
adalah sebuah konsep penjumlahan secara berkesinambungan dalam matematika, dan
bersamaan dengan inversnya. Lambang integral adalah ∫ .
Limit suatu fungsi merupakan salah satu konsep mendasar dalam kalkulus dan
analisis, tentang kelakuan suatu fungsi mendekati titik masukan tertentu. Suatu
fungsi memetakan keluaran f(x) untuk setiap masukan x. Fungsi tersebut memiliki
limit L pada titik masukan p bila f(x) "dekat" pada L ketika x dekat pada p. Dengan
kata lain, f(x) menjadi semakin dekat kepada L ketika x juga mendekat menuju p.
Lebih jauh lagi, bila f diterapkan pada tiap masukan yang cukup dekat pada p,
hasilnya adalah keluaran yang (secara sembarang) dekat dengan L. Bila masukan
yang dekat pada p ternyata dipetakan pada keluaran yang sangat berbeda, fungsi f
dikatakan tidak memiliki limit.
Bertolak dari latar belakang di atas, penulis melakukan kajian tentang Aplikasi
Kalkulus dalam Perkuliahan Fisika. Kajian ini bertujuan untuk mencari solusi atas
permasalahan yang dirumuskan dalam pertanyaan berikut: ―Bagaimanakah aplikasi
kalkulus dalam perkuliahan fisika?‖. Diharapkan hasil kajian ini bermanfaat sebagai
dasar pijakan dalam perkuliahan fisika.
Metode
Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi dokumentasi (studi pustaka)
dengan menganalisis aplikasi atau penggunaan kalkulus dalam buku-buku Fisika
28
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
29
Adapun konsep dan prinsip dalam fisika yang memanfaatkan aplikasi kalkulus
(terbatas pada diferensial/turunan, integral, dan limit), sebagaimana diungkapkan
dalam Tabel 1 berikut:
Sesuai dengan konsep dan prinsip fisika di atas yaitu gerak (kecepatan rata-rata,
kecepatan sesaat, percepatan rata-rata, dan percepatan sesaat); hukum kedua Newton
tentang gerak; usaha; energi; momentum; dan gerak rotasi.
Turunan mempunyai aplikasi dalam semua bidang kuantitatif. Banyak proses fisika
yang dapat dideskripsikan dengan turunan, yang disebut dengan persamaan
diferensial, seperti aplikasi turunan dalam konsep gerak. Turunan dari perpindahan
benda (∆x) terhadap selang waktu (∆t) adalah kecepatan benda (v). Sedangkan
turunan dari perubahan kecepatan (∆v) terhadap selang waktu (∆t) adalah percepatan
(a). Percepatan (a) juga sebagai turunan kedua posisi benda terhadap waktu.
Hukum kedua Newton tentang gerak menyatakan bahwa turunan dari momentum
suatu benda sama dengan gaya yang diberikan kepada benda. Bila posisi r = tn ,
maka persamaan kecepatan v = dr/dt; v = d(tn)/dt; dan v = n.tn-1 . Demikian pula
bila, kecepatan v = 2tn . maka persamaan percepatan: a = dv/dt; a = d(2.tn)/dt; a
= 2.ntn-1
29
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
30
Dalam studi mengenai gerak tidak lepas dari konsep gaya. Definisi gaya banyak
diungkapkan para ahli, diantaranya Giancoli (2001) menyatakan bahwa gaya sebagai
semacam dorongan atau tarikan terhadap sebuah benda. Sementara Tipler (1991)
mengemukakan bahwa gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang
menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. Gaya sebagai
gangguan mekanik yang dapat mengakibatkan suatu gerak dan perubahan bentuk
suatu materi.
Apa yang terjadi jika sebuah gaya total diberikan pada benda tersebut? Newton
berpendapat bahwa jika suatu gaya total diberikan pada sebuah benda dapat
menyebabkan lajunya berubah, dalam arti bahwa benda tersebut mengalami
percepatan. Namun percepatan juga bergantung pada massa benda. Hubungan
matematisnya diungkapkan Newton sebagai berikut: “Percepatan sebuah benda
berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik
dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja
padanya.”
Hukum gerak Newton kedua dinyatakan secara singkat dengan persamaan sebagai
berikut:
dv
∑F = m ---- = m.a
dt
dimana a = percepatan (dalam m/s2).
30
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
31
pedati, martil mendorong paku, magnet menarik penjepit kertas, gaya diberikan pada
sebuah benda, dan gaya tersebut diberikan oleh benda lain. Pada contoh ini, martil
memberikan gaya pada paku, dan paku memberikan gaya balik kepada martil. Hal
ini merupakan inti hukum gerak Newton ketiga yang berbunyi sebagai berikut:
―Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang
pertama.” Hukum ini dikenal sebagai aksi-reaksi.
b
W = ∫ F(x). dx
a
Total usaha yaitu usaha yang dilakukan oleh semua gaya yang bekerja pada lebih
dari 1 dimensi, dan kita jumlahkan menurut komponen-komponen produk skalarnya:
b _ _ b
W = ∫ F. dS = ∫ (Fx.dx + Fy.dy + Fz.dz)
a a
Aplikasi integral dalam konsep fisika lainnya adalah aplikasi dalam konsep energi.
Kita tahun bahwa energi adalah usaha. Sebagaimana diungkapkan Alonso (1994)
bahwa usaha yang dilakukan pada partikel sama dengan perubahan energi
kinetiknya.
b b
Usaha adalah W = ∫ F. dS = ∫ mv.dv = ½ mvb2 - ½ mv a2
a a
Bagaimana gaya sebagai fungsi waktu ? Kita lihat persamaan fundamental dalam
dinamika partike yakni F = dp /dt dipecahkan melalui integrasi.
31
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
32
∆v
a rata-rata = -----
∆t
Percepatan sesaat adalah harga batas percepatan rata-rata bila selang waktu ∆t
menjadi sangat kecil, yaitu:
∆v dv
a sesaat = limit a rata-rata = lim --- , sehingga diperoleh a = ---
∆t 0 ∆t0 ∆t dt
Dengan demikian kita memperoleh percepata sesaat dengan menghitung turunan
waktu dari kecepatan.
Rekomendasi penulis bagi para peneliti dalam bidang pembelajaran Fisika bahwa
hasil analisis aplikasi kalkulus dalam perkulihan Fisika bisa ditindaklanjuti dengan
penelitian yang membedakan hasil belajar mahasiswa antara pembelajaran yang
mengaplikasi kalkulus denagn yang tidak mengaplikasikan kalkulus dalam
perkuliahan Fisika.
Daftar Pustaka
Alonso, M., Finn, E.J. ( Penerjemah: Prasetyo, L. dan Hadi, K.). (1994). Dasar-dasar
Fisika Universitas. Jilid 1 Mekanika dan Termodinamika. Jakarta: Erlangga
Cameron, J.R.; Skofronick, J.G, & Grant, R.M. (Alih Bahasa: Lamyarni I.S.).
(2006). Fisika Kedokteran: Fisika Tubuh Manusia. Jakarta: C.V. Agung Seto.
32
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
33
Toto. (2009). Pengembangan Bahan Ajar Fisika Dasar untuk Calon Guru Biologi.
Disertasi Doktor pada Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Bandung: Tidak
dipublikasikan
33