Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pena Ilmiah: Vol.

1, No, 1 (2016)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN


DALAM MELENGKAPI CERITA RUMPANG MENGGUNAKAN MEDIA
GAMBAR DAN PAPAN BERGARIS

Ida Nuryamah¹, Dede Tatang Sunarya², Riana Irawati³

1, 2, 3
Program Studi PGSD UPI Kampus Sumedang
Jl. Mayor Abdurachman No.211, Sumedang
¹Email : Idanuryamah@Yahoo.co.id
²Email : Dedetatangsunarya@gmil.com
³Email : Rianairawati@upi.edu

Abstrak
Masalah yang muncul dalam proses pembelajaran menulis permulaan tulisan tegak bersambung
dalam melengkapi cerita rumpang masih rendah terutam dalam penulisan tegak bersambung yang
sesuai dengan ukuran dan bentuknya. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki proses dan hasil
belajar adalah dengan menerapkan media gambar dalam membantu siswa memahami teks cerita
rumpang dan media papan bergaris membantu siswa dalam latihan menulis tegak bersambung yang
sesuai dengan ukuran dan bentuknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan instrumen format observasi kinerja guru dan aktivitas siswa,
wawancara, soal, dan catatan lapangan. Subyek penelitian sebanyak 22 siswa kelas II SDN Palasari.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dari tiga siklus terjadi peningkatan dalam pencapaian
indikator. Dengan demikian, penerapan media gambar dan papan bergaris dapat meningkatkan
proses pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas II SDN Palasari pada materi menulis permulaan
tegak bersambung dalam melengkapi cerita rumpang.
Kata Kunci: Media Gambar dan Papan Bergaris, Melengkapi Cerita Rumpang

PENDAHULUAN Indonesia harus lebih menekankan pada


Pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar aspek komunikatif dan fungsional. Hal yang
umumnya menekankan kepada terpenting dan harus diajarkan ialah bahasa
kemampuan siswa dalam menggunakan sebagai alat komunikasi. Siswa diajak
Bahasa Indonesia dengan baik secara lisan belajar berbahasa secara komunikatif untuk
maupun tulisan. Sehingga guru haruslah bekal kecakapan hidupnya sehingga bahasa
sudah paham dan mengerti bahwa merupakan sesuatu yang fungsional bagi
pembelajaran bahasa Indonesia itu kehidupannya.
menggunakan pembelajaran yang
menekankan pada pendekatan komunikatif. Arah pembelajaran Bahasa Indonesia di
Sekolah Dasar lebih menekankan
Pendekatan komunikatif, artinya dalam keterlibatan anak dalam belajar, membuat
implementasinya pembelajaran bahasa anak secara aktif terlibat dalam proses

761
Ida Nuryamah, Dede Tatang Sunarya, Riana Irawati

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan secara konkret. Menurut Resmini, dkk
paradigma pendidikan kita yang harus (2010, hlm. 208) “Berbicara tentang
bergeser dari belajar yang berfokus pada pengajaran menulis permulaan di Sekolah
penguasaan pengetahuan belajar holistik Dasar, tidak terlepas dari perkembangan
realistis yang lebih bermakna. tulisan anak-anak sebelum mereke
memasuki jenjang kelas satu Sekolah
Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”.
Dasar meliputi empat aspek keterampilan
berbahasa yaitu menyimak, berbicara, Pembelajaran Bahasa Indonesia pada
membaca dan menulis yang keterampilan menulis yang peneliti lakukan
pembelajarannya dilakukan dimulai dari yaitu mengenai melengkapi isi cerita
kelas I hingga kelas VI. Setiap keterampilan rumpang dengan menulis permulaan pada
dilaksanakan secara terpisah atau saling kelas dua. Peneliti mengadakan observasi
berdiri sendiri namun pada kenyataanya dan melakukan tes awal serta melakukan
antara keterampilan yang satu dengan yang wawancara untuk mendapatkan data yang
lainnya saling terkait misalnya saja, evaluasi dilakukan selama bulan Desember 2015 di
keterampilan menulis bisa berhubungan kelas II SDN Palasari Kecamatan Sumedang
dengan keterampilan membaca, berbicara Selatan Kabupaten Sumedang masih
dan menyimak. kurang, dari jumlah 22 orang siswa.

pembelajaran bahasa Indonesia di kelas Dilihat dari hasil evaluasi siswa yang hanya
rendah meliputi perkembangan bahasa ada 3 siswa atau 14% yang berhasil
anak, pembelajaran membaca dan menulis mencapai KKM yaitu 93, 80 dan 80,
permulaan, pembelajaran sastra, sedangkan 19 siswa yang lainnya atau 86%
pembelajaran terpadu (pendekatan tidak berhasil mencapai KKM yang telah
pembelajaran bahasa), evaluasi ditentukan yaitu 74. Setelah dilakukan
pembelajaran membaca-menulis kelas analisis dari hasil observasi, catatan
rendah. lapangan dan wawancara guru, ternyata
ada beberapa faktor yang menjadi
Menulis permulaan adalah dasar penyebab terjadinya masalah dari
pengajaran pertama kali diajarkan guru pembelajaran menulis permulaan dalam
kepada anak kelas satu dan dua atau yang melengkapi cerita rumpang, yaitu dapat
berada pada kelas rendah. Sejalan dengan dilihat dari kinerja guru dan aktivitas siswa.
pengertian diatas menulis permulaan
(beginning writing) kegiatan ini disebut Ternyata kinerja guru pada saat proses
dengan Hand Writing, yaitu cara pembelajaran adalah sebagai berikut.
merealisasikan simbol-simbol bunyi dan
menulisnya dengan baik. Tingkatan ini a. Kinerja Guru
terkait dengan strategi atau cara 1) Pada proses pembelajaran guru
mewujudkan simbol-simbol bunyi bahasa tidak menggunakan media atau
menjadi huruf-huruf yang dapat dikenali metode pembelajaran yang

762
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016)

menunjang untuk membantu bersambung menulis tegak bersambung


pemahaman siswa. yang sesuai dengan ukuran dan bentuknya.
2) Proses pembelajaran yang dilakukan
kurang menarik bagi siswa karena Manfaat media dalam pembelajaran secara
masih menggu-nakan metode umum menurut Rahadi (2003, hlm.15)
konvensional. “secara umum, manfaat media dalam
3) Ketika pengerjaan kelompok guru proses pembelajaran adalah memperlancar
kurang bisa menguasai kelas interaksi antara guru dengan siswa sehingga
dikarenakan kondisi siswa yang kegiatan pembelajaran akan lebih efektif
susah dikendalikan. dan efisien”. Dengan digunakannya media
dalam proses pembelajaran guru bisa lebih
b. Aktivitas Siswa mudah untuk menyampaikan materi yang
1) Siswa kurang tertarik dengan diajarkan kepada siswa.
pembelajaran menulis karena
mereka menganggap pembelajaran Dengan demikian sebuah media perlu
menulis itu membosankan dan sulit digunakan untuk membantu guru dalam
karena harus menuangkan ide atau memverbalkan bahasa dalam bentuk secara
pikiran. konkret. Dengan penggunaan media
2) Siswa dalam pengerjaan Lembar gambar dalam pembelajaran melengkapi
Kerja Siswa tidak kompak dengan cerita ini mampu membantu siswa dalam
hanya satu sampai dua orang dalam memahami isi cerita yangbelum lengkap.
kelompok yang mengerjakannya. Seperti yang kita ketahui menurut Sudin,
3) siswa tidak terlibat aktif dalam dkk. (2007, hlm.27) menyebutkan bahwa
pembelajaran karena kebanyakan “media gambar yaitu media grafis yang
teacher centre. digunakan untuk menerangkan suatu
rangkaian perkembangan. Sebab setiap seri
Dengan melihat kondisi tersebut maka media gambar bersambung dan selalu
peneliti merasa perlu diadakan perbaikan terdiri dari sejumlah gambar.”
dalam pembelajaran tersebut sehingga
kegiatan siswa dalam pembelajaran akan Begitu pula dengan penggunaan media
lebih aktif dan hasil evaluasi siswa dalam papan bergaris ini modifikasi dari media
melengkapi cerita akan lebih meningkat. papan tulis atau (blackwhite board), yang
digunakan untuk melukiskan fakta-fakta, ide
Alternatif peneliti dalam melakukan dan proses sesuatu peristiwa yang sering
perbaikan yaitu menggunakan media kali dibantu dengan lukisan sketsa, peta,
gambar dan papan bergaris. Media Gambar diagram dan lambang visual. (Sudin, dkk.
membantu siswa dalam menegtahui 2007, hlm.27). Sehingga dapat diartikan
kelengkapan cerita dan media papn media papan bergaris ini sebuah media
bergaris untuk membantu siswa dalam papan tulis yang diberi garis-garis yang
mengetahui keterampilan menulis tegak digunakan untuk melatih tulisan tegak
bersambung.

763
Ida Nuryamah, Dede Tatang Sunarya, Riana Irawati

Maka secara umum keseluruhan masalah laksanakan mengambil alternatif


tersebut bisa dirumuskan sebagai berikut : pemecahan masalah dengan menggunakan
1. Bagaimana rencana pembelajaran media gambar dan papan bergaris. Media
keterampilan menulis permulaan gambar ini digunakan bertujuan untuk
menggunakan media gambar dan meningkatkan keterampilan siswa dalam
papan bergaris dalam melengkapi melengkapi cerita rumpang menjadi cerita
cerita rumpang dengan kata yang tepat yang padu sesuai dengan kata-kata yang
pada siswa kelas II SDN Palasari tepat. Sedangkan untk media papan
Kecamatan Sumedang Selatan? bergaris ini untuk membantu siswa dalam
melatih keterampilan menulis permulaan
2. Bagaimana peningkatan aktifitas siswa dalam menuliskan tulisan tegak
pada pelaksanaan pembelajaran bersambung yang sesuai dengan ukuran
keterampilan menulis permulaan dan bentuknya.
menggunakan media gambar dan
papan bergaris dalam melengkapi Penggunaan media dalam kegiatan
cerita rumpang dengan kata yang tepat pembelajaran sangat dianjurkan, mengapa
pada siswa kelas II SDN Palasari demikian karena pembelajaran dengan
Kecamatan Sumedang Selatan? menggunakan media lebih terlihat konkret,
efektif dan efisien. Sejalan dengan hal
3. Bagaimana peningkatan kinerja guru tersebut (dalam Sudin, dkk. 2007, hlm.2)
pada pelaksanaan pembelajaran mengatakan “ media pembelajaran adalah
keterampilan menulis permulaan sarana komunikasi dalam proses belajar
menggunakan media gambar dan mengajar yang berupa perangkat keras
papan bergaris dalam melengkapi maupun perangkat lunak untuk mencapai
cerita rumpang dengan kata yang tepat proses dan hasil pembelajaran secara
pada siswa kelas II SDN Palasari efektif dan efisien, serta tujuan
Kecamatan Sumedang Selatan? pembelajaran dapat dicapai dengan
mudah”. Media yang digunakan dalam
4. Bagaimana peningkatan keteram-pilan penelitian meliputi media gambar dan
menulis permulaan menggu-nakan media papan bergaris. Media gambar pada
media gambar dan papan bergaris pelaksanaannya mampu membuat siswa
dalam melengkapi cerita rumpang lebih aktif dan lebih mudah dalam
dengan kata yang tepat pada siswa pemahaman materi melengkapi cerita yang
kelas II SDN Palasari Kecamatan rumpang menjadi kesatuan cerita yang
Sumedang Selatan? utuh.

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka Penggunaan gambar di sini setidaknya


perlu sebuah alternatif pemecahan dapat membantu siswa dalam
masalah untuk membuat materi menggambarkan keutuhan cerita
pembelajaran yang lebih mudah diserap sebenarnya. Dalam media gambar ini
oleh siswa. Maka dari itu penelitian yang di terdapat sebuah cerita yang menggunakan

764
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016)

tulisan tegak bersambung. Tulisan tegak rumpang menggunakan media gambar dan
bersambung ini dimaksudkan untuk papan bergaris di kelas II SDN Palasari
dijadikan sebuah latihan menulis tulisan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten
tegak bersambung siswa agar lebih baik lagi Sumedang. PTK juga sangat bermanfaat
dan sesuai dengan bentuk dan ukurannya. bagi guru untuk meningkatkan mutu proses
sehingga dalam meningkatkan keterampilan dan hasil pembelajaran di kelas, (dalam
anak menulis tulisan tegak bersambung Kasihani, Kasholan, 1998, hlm. 36-40)
digunakan media papan bergaris yang “secara umum manfaat Penelitian Tindakan
didalamnya terdapat huruf-huruf lepas Kelas dilihat dari segi akademik dan dari
tegak bersambung yang berupa titik-titik. segi praktis yaitu: pelaksanan inovasi
Dengan demikian anak mampu lebih bisa yaitu,bagi inovasi pembelajaran, bagi
berlatih dengan baik dalam penulisan pengembangan kurikulum di tingkat
tulisan tegak bersambung yang sesuai sekolah/kelas, bagi pengembangan profesi
dengan bentuk dan ukurannya. Dalam kelas guru”. Diharapkan setelah diadakannya PTK
rendah antara kelas 1 dan 2 pembelajaran maka akan memberikan perbaikan dan
menulis yang dilakukan yaitu pembelajaran meningkatkan proses belajar mengajar
menulis permulaan dengan menggunakan serta hasil belajar siswa di dalam kelas pada
tulisan tegak bersambung. materi menyimpulkan isi cerita anak.

METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini menggunakan


Desain Penelitian desain penelitian dari Kemmis dan Taggart
yakni model spiral.Penelitian dengan model
Penelitian ini mengacu pada Penelitian spiral dilakukan secara berulang dan
Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan berkelanjutan sampai ada perubahan hasil
meningkatkan aktivitas siswa selama proses dan tujuan penelitian tercapai.Peneliti
pembelajaran dan hasil tes belajar siswa memilih desain penelitian dari Kemmis dan
pada materi menulis permulaan dalam Taggart karena desain yang sederhana dan
melengkapi cerita rumpang. banyak digunakan dalam penelitian
tindakan kelas. Dalam desain ini terdapat
Adapun alasan pengambilan metode ini beberapa siklus perbaikan.Pelaksanaan
karena masalah hasil tes belajar siswa di setiap siklus terdiri dari empat langkah,
kelas II SD Negeri Palasari pada materi yaitu tahap perencanaan, tindakan,
menulis permulaan dalam melengkapi pengamatan, refleksi, dan perencanaan
cerita rumpang masih sangat rendah dan kembali.Tahapan-tahapan tersebut
banyak yang belum mencapai KKM. Hal ini dilakukan di setiap siklus.Jika tujuan
sangat sesuai dengan yang telah dipaparkan penelitian belum tercapai, dilakukan
dalam tujuan dari PTK ini yaitu untuk perencanaan kembali untuk pelaksanaan
mengetahui perencanaan, proses, kinerja siklus berikutnya sampai tujuan penelitian
guru, aktivitas siswa, dan upaya dapat tercapai.
meningkatkan keterampilan menulis
permulaan dalam melengkapi cerita

765
Ida Nuryamah, Dede Tatang Sunarya, Riana Irawati

HASIL DAN PEMBAHASAN dan bentuknya. Pertama-tama guru


Upaya meningkatkan keterampilan menulis memberikan pertanyaan kepada siswa
permulaan dalam melengkapi cerita apakah ada yang tahu bentuk huruf A atau
rumpang menggunakan media gambar dan B baik yang huruf besarnya maupun huruf
papan bergaris di kelas II SDN Palasari kecilnya, guru mempersilahkan tiap anak
Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten menulis di bor depan.
Sumedang. Berdasarkan perencanaan dari
penerapan media gambar dan papan Pada pembelajaran siklus I ini dilaksanakan
bergaris, pada siklus I, II, dan III tidak dengan cara berdiskusi dengan siswa dibagi
terdapat banyak perubahan. Perubahan dalam 4 kelompok dan setiap kelompok
yang terjadi diantaranya hanya perubahan terdiri dari 5 siswa. Setiap kelompok
RPP dalam langkah-langkah pembelajaran, dibagikan satu buah LKS yang harus
LKS siklus I, II, dan III yang memiliki dikerjakan secara berkelompok. Dalam
perbedaan pada teks cerita anak dengan pelaksanaannya kurang kondusif karena
tingkat kesulitan yang sama, soal tes masih banyak siswa yang ribut dan pada
individu setiap siklus yang berbeda teks pengerjaan kelompok yang dikerjakan oleh
cerita anak dengan tingkat kesulitan yang satu atau dua orang saja. Terdapat anak
sama, serta pembuatan media yang mampu yang hanya bermain saja dan malah
lebih dan lebih membantu siswa dalam menjaili temannya sehingga terjadi
pembelajaran. keributan karena ada anak yang menangis.
Perubahan yang terjadi pada setiap Begitupun pada saat kegiatan evaluasi
siklusnya tidak terlalu banyak, pada dilakukan masih banyak siswa bingung
pelaksanaan pembelajaran siklus I dalam mengerjakan soal evaluasi karena
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan pada saat pembelajaran kurang
yang telah direncanakan. Di awal memperhatikan penjelasan yang dilakukan
pembelajaran guru membuka pembelajaran oleh guru.
seperti mengucapkan salam, berdoa dan
mengecek kehadiran siswa. Guru Pada siklus II guru memperbaiki
menyiapkan media pembelajaran dan tidak pembelajaran sesuai dengan analisis dan
lupa melakukan apersepsi yang sesuai refleksi pembelajaran dari siklus I. Di awal
dengan tujuan pembelajaran yang diikuti pembelajaran guru membuka pembelajaran
dengan penyampaian tujuan pembelajaran. seperti mengucapkan salam, berdoa dan
Guru melakukan penjelasan materi tentang mengecek kehadiran siswa. Guru
menulis permulaan tulisan tegak menyiapkan media pembelajaran dan tidak
bersambung yang sesuai dengan ukuran lupa melakukan apersepsi yang sesuai
dan bentuknya. Di sini guru membawa dengan tujuan pembelajaran yang diikuti
sebuah media yaitu berupa papan bergaris dengan penyampaian tujuan pembelajaran.
yang terdapat abjad dari A-Z berupa titik- Guru melakukan penjelasan materi tentang
titik disana media tersebut bisa dipakai menulis permulaan tulisan tegak
untuk latihan siswa menulis tulisan tegak bersambung yang sesuai dengan ukuran
bersambung yang sesuai dengan ukuran dan bentuknya. Disini guru membawa

766
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016)

sebuah media yaitu berupa papan bergaris dan bentuknya. Disini guru membawa
yang terdapat abjad dari A-Z berupa titik- sebuah media yaitu berupa papan bergaris
titik disana media tersebut bisa dipakai yang terdapat abjad dari A-Z berupa titik-
untuk latihan siswa menulis tulisan tegak titik disana media tersebut bisa dipakai
bersambung yang sesuai dengan ukuran untuk latihan siswa menulis tulisan tegak
dan bentuknya. Pertama-tama guru bersambung yang sesuai dengan ukuran
memberikan pertanyaan kepada siswa dan bentuknya. Pertama-tama guru
apakah ada yang tahu bentuk huruf A atau memberikan pertanyaan kepada siswa
B baik yang huruf besarnya maupun huruf apakah ada yang tahu bentuk huruf A atau
kecilnya, guru mempersilahkan tiap anak B baik yang huruf besarnya maupun huruf
menulis di bor depan. kecilnya, guru mempersilahkan tiap anak
menulis di bor depan.
Pada pelaksanaan pengerjaan LKS yang
pada siklus I dilakukan secara berkelompok Sesuai dengan analisis dan refleksi siklus II
dirubah menjadi soal penugasan, yaitu pada siklus III ini penegrjaan LKS kembali
dengan cara LKS dibagikan kepada setiap pada berkelompok namun dengan
siswa hal tersebut dilakukan karena pada membagikan LKS setiap siswa mendapatkan
dasarnya setiap anak harus bisa mencoba satu tidak satu kelompok satu dan
kegiatan menulis ini bukan hanya dilakukan pengerjaannya pun lebih kondusif. Untuk
oleh satu dua orang saja. Namun, pada saat latihan menulis tegak
pelaksanaannya pun pada siklus II ini kurang bersambung lebih kondusif karena untuk
kondusif karena siswa berkumpul di salah yang bisa menulis di papan tulis adalah
satu anak yang cepat pengerjaannya untuk mereka yang bisa menjawab pertanyaan
meniru jawaban. Pada saat evaluasi sudah dari guru, semua itu menghindari
lebih kondusif meski masih ada yang ribut- kecemburuan sosial diantara siswa. Pada
ribut dalam pengerjaannya. saat pengerjaan evaluasi pun lebih
kondusif.
Pada siklus III guru memotivasi siswa untuk
membangkitkan semangat belajar siswa Untuk perencanaan pembelajaran kinerja
dengan cara melakukan tepuk tangan guru dengan siklus I mencapai 80 % dengan
semangat. Di awal pembelajaran guru kriteria baik, untuk siklus II mencapai 93%
membuka pembelajaran seperti dengan kriteria baik sekali dan siklus III
mengucapkan salam, berdoa dan mengecek mencapai 100% dengan kriteria baik sekali
kehadiran siswa. Guru menyiapkan media dan dengan demikian target dalam
pembelajaran dan tidak lupa melakukan perencanaan telah tercapai. Sedangkan
apersepsi yang sesuai dengan tujuan untuk penilaian pelaksanaan kinerja guru
pembelajaran yang diikuti dengan pada siklus I mencapai 83,3% dengan
penyampaian tujuan pembelajaran. Guru kriteria baik, untuk siklus II mencapai 97,2%
melakukan penjelasan materi tentang dengan kriteria baik sekali dan siklus III
menulis permulaan tulisan tegak mencapai 100% dengan kriteria baik sekali
bersambung yang sesuai dengan ukuran

767
Ida Nuryamah, Dede Tatang Sunarya, Riana Irawati

dan dengan demikian target pelaksanaan LKS, penilaian proses dan tes akhir untuk
telah tercapai. mengukur kemampuan siswa, dan
pedoman observasi untuk kinerja guru dan
Aktivitas siswa dalam kerjasama, aktivitas siswa. Menetapkan indikator dan
kedisiplinan, dan tanggung jawab sudah target keberhasilan yang ingin dicapai pada
baik secara keseluruhan. Dengan setiap aktivitas siswa, kinerja guru, dan hasil yang
siklus mengalami peningkatan untuk siklus I harus dicapai.
mencapai 22,72% cukup, 31,81% baik, dan
45,45% baik sekali. Pada siklus II sebesar Pelaksanaan pembelajaran penerapan
9,09%cukup, 45,45% baik, dan 45,45% baik media gambar dan papan bergaris akan
sekali. Dan pada siklus III sebesar 0%cukup, maksimal pelaksanaannya jika guru
18,18% baik, dan 81,81% baik sekali. melakukan pembelajaran sesuai dengan
apa yang telah direncanakan sebagai
Hasil tes belajar siswa dalam proses berikut.
pembelajaran menulis tegak bersambung
dalam melengkapi cerita rumpang 1. Menyampaikan tujuan pelajaran yang
mengalami peningkatan dalam pencapaian ingin dicapai dan memotivasi
rata-rata . Pada siklus I nilai rata-rata yang siswauntuk mengetahui dan
dicapai sebesar 59,68, siklus II sebesar memahami tujuan pembelajaran.
75,68 dan siklus III sebesar 83,45. Selain itu
juga jumlah siswa yang mencapai batas 2. Menyimak penyampaian materi yang
lulus pada siklus I berjumlah 3 orang atau disampaikan oleh guru tentang materi
14%, siklus II berjumlah 10 orang atau 45%, pembelajaran.
dan siklus III berjumlah 20 orang atau 91% .
3. Mengelompokkan siswa secara
SIMPULAN heterogen kedalam kelompok-
Berdasarkan hasil analisis data dan temuan- kelompok belajar. Siswa dibagi menjadi
temuan hasil penelitian, maka dapat 4 kelompok belajar (setiap kelompok
disimpulkan: lima orang siswa). Siswa melakukan
diskusi dalam mengisi teks cerita
Perencanaan pembelajaran penerapan rumpang menjadi teks yang utuh.
media gambar dan papan bergaris dapat
meningkatkan kemampuan menulis 4. Membimbing siswa dalam kelompok-
permulaan dalam melengkapi teks cerita kelompok belajar pada saat melakukan
rumpang kelas II SDN Palasari. diskusi.
Mempersiapkan dan menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran berdasarkan 5. Guru membimbing siswa dalam latihan
penerapan media gambar dan papan menulis tulisan tegak bersambung
bergaris pada setiap siklusnya. dengan menggunakan media papan
Mempersiapkan materi, sumber belajar, bergaris.
dan media pembelajaran. Mempersiapkan

768
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016)

6. Evaluasi hasil belajar mengenai materi Aktivitas siswa dalam kerjasama,


yang telah dipelajari.Guru melakukan kedisiplinan, dan tanggung jawab sudah
observasi terhadap aktivitas siswa baik secara keseluruhan. Dengan setiap
dalam pembelajaran, melakukan siklus mengalami peningkatan untuk siklus I
penilaian proses, dan melakukan tes mencapai 22,72% cukup, 31,81% baik, dan
akhir untuk mengukur peningkatan 45,45% baik sekali. Pada siklus II sebesar
hasil belajar siswa dalam menulis 9,09%cukup, 45,45% baik, dan 45,45% baik
tulisan tegak bersambung. sekali. Dan pada siklus III sebesar 0%cukup,
18,18% baik, dan 81,81% baik sekali.
Evaluasi yang dilaksanakan dalam
penerapan media gambar dan papan Hasil tes belajar siswa dalam proses
bergaris yaitu melalui evaluasi proses dan pembelajaran menulis tegak bersambung
hasil pembelajaran penilaian untuk dalam melengkapi cerita rumpang
mengetahui hasil belajar siswa dalam mengalami peningkatan dalam pencapaian
menulis tulisan tegak bersambung dengan rata-rata . Pada siklus I nilai rata-rata yang
memberikan tes akhir pada setiap siklus. dicapai sebesar 59,68, siklus II sebesar
Indikator yang dicapai dalam menulis tegak 75,68 dan siklus III sebesar 83,45. Selain itu
bersambung adalah tulisan tegak juga jumlah siswa yang mencapai batas
bersambung sesuai dengan bentuk dan lulus pada siklus I berjumlah 3 orang atau
ukuran pada setiap hurufnya. 14%, siklus II berjumlah 10 orang atau 45%,
dan siklus III berjumlah 20 orang atau 91% .
Untuk proses perencanaan dan pelaksanaan
yang termasuk pada kinerja guru dalam Dari hasil tes belajar diatas terlihat bahwa
setiap siklusnya selalu mengalami kemajuan terjadi peningkatan dari setiap siklusnya.
karena terdapat perbaikan-perbaikan Ada anak yang mengalami peningkatan
sehingga mencapai target 100%. Untuk secara signifikan ada pula yang turun
perencanaan pembelajaran kinerja guru namun secara keseluruhan peningkatan
dengan siklus I mencapai 80 % dengan yang terjadi telah memenuhi target yang
kriteria baik, untuk siklus II mencapai 93% telah ditentukan. Peningkatan yang didapat
dengan kriteria baik sekali dan siklus III yaitu sebesar 12,01 % dari keseluruhan
mencapai 100% dengan kriteria baik sekali siswa.
dan dengan demikian target dalam
perencanaan telah tercapai. Sedangkan
DAFTAR PUSTAKA
untuk penilaian pelaksanaan kinerja guru
pada siklus I mencapai 83,3% dengan Sudin, dkk. (2007). Media Pembelajaran.
kriteria baik, untuk siklus II mencapai 97,2% Bandung: PT. Pustaka Rosdakarya
dengan kriteria baik sekali dan siklus III
Kasbolah, Kasihani. (1998). Penelitian
mencapai 100% dengan kriteria baik sekali
Tindakan Kelas. Bandung: Departemen
dan dengan demikian target pelaksanaan Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
telah tercapai. Jendral Pendidikan Tinggi Proyek
Pengembangan Guru Sekolah Dasar.

769
Ida Nuryamah, Dede Tatang Sunarya, Riana Irawati

Resmini, N. dkk. (2010b). Pembinaan dan Wiriatmadja, Rochiati. (2005). Metode


Pengembangan Pembelajaran Bahasa Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT
Indonesia dan Sastra. Bandung: UPI Pustaka Rosdakarya.
Press.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta.

770

Anda mungkin juga menyukai