1, No, 1 (2016)
1, 2, 3
Program Studi PGSD UPI Kampus Sumedang
Jl. Mayor Abdurachman No.211, Sumedang
¹Email : Idanuryamah@Yahoo.co.id
²Email : Dedetatangsunarya@gmil.com
³Email : Rianairawati@upi.edu
Abstrak
Masalah yang muncul dalam proses pembelajaran menulis permulaan tulisan tegak bersambung
dalam melengkapi cerita rumpang masih rendah terutam dalam penulisan tegak bersambung yang
sesuai dengan ukuran dan bentuknya. Upaya yang dilakukan untuk memperbaiki proses dan hasil
belajar adalah dengan menerapkan media gambar dalam membantu siswa memahami teks cerita
rumpang dan media papan bergaris membantu siswa dalam latihan menulis tegak bersambung yang
sesuai dengan ukuran dan bentuknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan instrumen format observasi kinerja guru dan aktivitas siswa,
wawancara, soal, dan catatan lapangan. Subyek penelitian sebanyak 22 siswa kelas II SDN Palasari.
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dari tiga siklus terjadi peningkatan dalam pencapaian
indikator. Dengan demikian, penerapan media gambar dan papan bergaris dapat meningkatkan
proses pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas II SDN Palasari pada materi menulis permulaan
tegak bersambung dalam melengkapi cerita rumpang.
Kata Kunci: Media Gambar dan Papan Bergaris, Melengkapi Cerita Rumpang
761
Ida Nuryamah, Dede Tatang Sunarya, Riana Irawati
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan secara konkret. Menurut Resmini, dkk
paradigma pendidikan kita yang harus (2010, hlm. 208) “Berbicara tentang
bergeser dari belajar yang berfokus pada pengajaran menulis permulaan di Sekolah
penguasaan pengetahuan belajar holistik Dasar, tidak terlepas dari perkembangan
realistis yang lebih bermakna. tulisan anak-anak sebelum mereke
memasuki jenjang kelas satu Sekolah
Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”.
Dasar meliputi empat aspek keterampilan
berbahasa yaitu menyimak, berbicara, Pembelajaran Bahasa Indonesia pada
membaca dan menulis yang keterampilan menulis yang peneliti lakukan
pembelajarannya dilakukan dimulai dari yaitu mengenai melengkapi isi cerita
kelas I hingga kelas VI. Setiap keterampilan rumpang dengan menulis permulaan pada
dilaksanakan secara terpisah atau saling kelas dua. Peneliti mengadakan observasi
berdiri sendiri namun pada kenyataanya dan melakukan tes awal serta melakukan
antara keterampilan yang satu dengan yang wawancara untuk mendapatkan data yang
lainnya saling terkait misalnya saja, evaluasi dilakukan selama bulan Desember 2015 di
keterampilan menulis bisa berhubungan kelas II SDN Palasari Kecamatan Sumedang
dengan keterampilan membaca, berbicara Selatan Kabupaten Sumedang masih
dan menyimak. kurang, dari jumlah 22 orang siswa.
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas Dilihat dari hasil evaluasi siswa yang hanya
rendah meliputi perkembangan bahasa ada 3 siswa atau 14% yang berhasil
anak, pembelajaran membaca dan menulis mencapai KKM yaitu 93, 80 dan 80,
permulaan, pembelajaran sastra, sedangkan 19 siswa yang lainnya atau 86%
pembelajaran terpadu (pendekatan tidak berhasil mencapai KKM yang telah
pembelajaran bahasa), evaluasi ditentukan yaitu 74. Setelah dilakukan
pembelajaran membaca-menulis kelas analisis dari hasil observasi, catatan
rendah. lapangan dan wawancara guru, ternyata
ada beberapa faktor yang menjadi
Menulis permulaan adalah dasar penyebab terjadinya masalah dari
pengajaran pertama kali diajarkan guru pembelajaran menulis permulaan dalam
kepada anak kelas satu dan dua atau yang melengkapi cerita rumpang, yaitu dapat
berada pada kelas rendah. Sejalan dengan dilihat dari kinerja guru dan aktivitas siswa.
pengertian diatas menulis permulaan
(beginning writing) kegiatan ini disebut Ternyata kinerja guru pada saat proses
dengan Hand Writing, yaitu cara pembelajaran adalah sebagai berikut.
merealisasikan simbol-simbol bunyi dan
menulisnya dengan baik. Tingkatan ini a. Kinerja Guru
terkait dengan strategi atau cara 1) Pada proses pembelajaran guru
mewujudkan simbol-simbol bunyi bahasa tidak menggunakan media atau
menjadi huruf-huruf yang dapat dikenali metode pembelajaran yang
762
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016)
763
Ida Nuryamah, Dede Tatang Sunarya, Riana Irawati
764
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016)
tulisan tegak bersambung. Tulisan tegak rumpang menggunakan media gambar dan
bersambung ini dimaksudkan untuk papan bergaris di kelas II SDN Palasari
dijadikan sebuah latihan menulis tulisan Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten
tegak bersambung siswa agar lebih baik lagi Sumedang. PTK juga sangat bermanfaat
dan sesuai dengan bentuk dan ukurannya. bagi guru untuk meningkatkan mutu proses
sehingga dalam meningkatkan keterampilan dan hasil pembelajaran di kelas, (dalam
anak menulis tulisan tegak bersambung Kasihani, Kasholan, 1998, hlm. 36-40)
digunakan media papan bergaris yang “secara umum manfaat Penelitian Tindakan
didalamnya terdapat huruf-huruf lepas Kelas dilihat dari segi akademik dan dari
tegak bersambung yang berupa titik-titik. segi praktis yaitu: pelaksanan inovasi
Dengan demikian anak mampu lebih bisa yaitu,bagi inovasi pembelajaran, bagi
berlatih dengan baik dalam penulisan pengembangan kurikulum di tingkat
tulisan tegak bersambung yang sesuai sekolah/kelas, bagi pengembangan profesi
dengan bentuk dan ukurannya. Dalam kelas guru”. Diharapkan setelah diadakannya PTK
rendah antara kelas 1 dan 2 pembelajaran maka akan memberikan perbaikan dan
menulis yang dilakukan yaitu pembelajaran meningkatkan proses belajar mengajar
menulis permulaan dengan menggunakan serta hasil belajar siswa di dalam kelas pada
tulisan tegak bersambung. materi menyimpulkan isi cerita anak.
765
Ida Nuryamah, Dede Tatang Sunarya, Riana Irawati
766
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016)
sebuah media yaitu berupa papan bergaris dan bentuknya. Disini guru membawa
yang terdapat abjad dari A-Z berupa titik- sebuah media yaitu berupa papan bergaris
titik disana media tersebut bisa dipakai yang terdapat abjad dari A-Z berupa titik-
untuk latihan siswa menulis tulisan tegak titik disana media tersebut bisa dipakai
bersambung yang sesuai dengan ukuran untuk latihan siswa menulis tulisan tegak
dan bentuknya. Pertama-tama guru bersambung yang sesuai dengan ukuran
memberikan pertanyaan kepada siswa dan bentuknya. Pertama-tama guru
apakah ada yang tahu bentuk huruf A atau memberikan pertanyaan kepada siswa
B baik yang huruf besarnya maupun huruf apakah ada yang tahu bentuk huruf A atau
kecilnya, guru mempersilahkan tiap anak B baik yang huruf besarnya maupun huruf
menulis di bor depan. kecilnya, guru mempersilahkan tiap anak
menulis di bor depan.
Pada pelaksanaan pengerjaan LKS yang
pada siklus I dilakukan secara berkelompok Sesuai dengan analisis dan refleksi siklus II
dirubah menjadi soal penugasan, yaitu pada siklus III ini penegrjaan LKS kembali
dengan cara LKS dibagikan kepada setiap pada berkelompok namun dengan
siswa hal tersebut dilakukan karena pada membagikan LKS setiap siswa mendapatkan
dasarnya setiap anak harus bisa mencoba satu tidak satu kelompok satu dan
kegiatan menulis ini bukan hanya dilakukan pengerjaannya pun lebih kondusif. Untuk
oleh satu dua orang saja. Namun, pada saat latihan menulis tegak
pelaksanaannya pun pada siklus II ini kurang bersambung lebih kondusif karena untuk
kondusif karena siswa berkumpul di salah yang bisa menulis di papan tulis adalah
satu anak yang cepat pengerjaannya untuk mereka yang bisa menjawab pertanyaan
meniru jawaban. Pada saat evaluasi sudah dari guru, semua itu menghindari
lebih kondusif meski masih ada yang ribut- kecemburuan sosial diantara siswa. Pada
ribut dalam pengerjaannya. saat pengerjaan evaluasi pun lebih
kondusif.
Pada siklus III guru memotivasi siswa untuk
membangkitkan semangat belajar siswa Untuk perencanaan pembelajaran kinerja
dengan cara melakukan tepuk tangan guru dengan siklus I mencapai 80 % dengan
semangat. Di awal pembelajaran guru kriteria baik, untuk siklus II mencapai 93%
membuka pembelajaran seperti dengan kriteria baik sekali dan siklus III
mengucapkan salam, berdoa dan mengecek mencapai 100% dengan kriteria baik sekali
kehadiran siswa. Guru menyiapkan media dan dengan demikian target dalam
pembelajaran dan tidak lupa melakukan perencanaan telah tercapai. Sedangkan
apersepsi yang sesuai dengan tujuan untuk penilaian pelaksanaan kinerja guru
pembelajaran yang diikuti dengan pada siklus I mencapai 83,3% dengan
penyampaian tujuan pembelajaran. Guru kriteria baik, untuk siklus II mencapai 97,2%
melakukan penjelasan materi tentang dengan kriteria baik sekali dan siklus III
menulis permulaan tulisan tegak mencapai 100% dengan kriteria baik sekali
bersambung yang sesuai dengan ukuran
767
Ida Nuryamah, Dede Tatang Sunarya, Riana Irawati
dan dengan demikian target pelaksanaan LKS, penilaian proses dan tes akhir untuk
telah tercapai. mengukur kemampuan siswa, dan
pedoman observasi untuk kinerja guru dan
Aktivitas siswa dalam kerjasama, aktivitas siswa. Menetapkan indikator dan
kedisiplinan, dan tanggung jawab sudah target keberhasilan yang ingin dicapai pada
baik secara keseluruhan. Dengan setiap aktivitas siswa, kinerja guru, dan hasil yang
siklus mengalami peningkatan untuk siklus I harus dicapai.
mencapai 22,72% cukup, 31,81% baik, dan
45,45% baik sekali. Pada siklus II sebesar Pelaksanaan pembelajaran penerapan
9,09%cukup, 45,45% baik, dan 45,45% baik media gambar dan papan bergaris akan
sekali. Dan pada siklus III sebesar 0%cukup, maksimal pelaksanaannya jika guru
18,18% baik, dan 81,81% baik sekali. melakukan pembelajaran sesuai dengan
apa yang telah direncanakan sebagai
Hasil tes belajar siswa dalam proses berikut.
pembelajaran menulis tegak bersambung
dalam melengkapi cerita rumpang 1. Menyampaikan tujuan pelajaran yang
mengalami peningkatan dalam pencapaian ingin dicapai dan memotivasi
rata-rata . Pada siklus I nilai rata-rata yang siswauntuk mengetahui dan
dicapai sebesar 59,68, siklus II sebesar memahami tujuan pembelajaran.
75,68 dan siklus III sebesar 83,45. Selain itu
juga jumlah siswa yang mencapai batas 2. Menyimak penyampaian materi yang
lulus pada siklus I berjumlah 3 orang atau disampaikan oleh guru tentang materi
14%, siklus II berjumlah 10 orang atau 45%, pembelajaran.
dan siklus III berjumlah 20 orang atau 91% .
3. Mengelompokkan siswa secara
SIMPULAN heterogen kedalam kelompok-
Berdasarkan hasil analisis data dan temuan- kelompok belajar. Siswa dibagi menjadi
temuan hasil penelitian, maka dapat 4 kelompok belajar (setiap kelompok
disimpulkan: lima orang siswa). Siswa melakukan
diskusi dalam mengisi teks cerita
Perencanaan pembelajaran penerapan rumpang menjadi teks yang utuh.
media gambar dan papan bergaris dapat
meningkatkan kemampuan menulis 4. Membimbing siswa dalam kelompok-
permulaan dalam melengkapi teks cerita kelompok belajar pada saat melakukan
rumpang kelas II SDN Palasari. diskusi.
Mempersiapkan dan menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran berdasarkan 5. Guru membimbing siswa dalam latihan
penerapan media gambar dan papan menulis tulisan tegak bersambung
bergaris pada setiap siklusnya. dengan menggunakan media papan
Mempersiapkan materi, sumber belajar, bergaris.
dan media pembelajaran. Mempersiapkan
768
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016)
769
Ida Nuryamah, Dede Tatang Sunarya, Riana Irawati
770