Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PEMERIKSAAN HIP JOINT

AP (Antero-Posterior) DAN LATERAL

Oleh :
ABDUL MUNIB ALJABBAR
D-IV A (Tingkat 1)

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


POLITEKNIK KEMENKES JAKARTA II
2018/2019
1. PEMERIKSAAN HIP JOINT AP (ANTERO-POSTERIOR)
A. TUJUAN PEMERIKSAAN
 Untuk mengetahui dan melihat bentuk dan lokasi serta kedudukan hip joint
AP
 Untuk mengetahui adanya kelainan pada daerah tersebut
B. INDIKASI PEMERIKSAAN
 Trauma
 Osteoporosis
C. TEKNIK RADIOGRAFI
 POSISI PASIEN : Pasien supine dengan kaki sedikit direnggangkan dan bila
memungkinkan tungkai bawah diputar ke dalam 30 derajat
 POSISI OBJEK : Posisi Pelvis harus simetris dengan kedua sisi berjarak
sama terhadap meja pemeriksaan.

 CENTRAL POINT : garis antara SIAS dan Sympissis pubis lalu ditarik kea
rah distal pertengahan 5 cm atau 2 inch
 CENTRAL RAY : Tegak lurus vertical terhadap kaset
 FFD : 90 - 100 cm
 KRITERIA GAMBAR
 Kontras cukup
 Densitas cukup
 Ketajaman tampak jelas
 Detail tampak jelas
 Tampak semua bagian hip joint
 Dapat di diagnosa penyakitnya
D. ALAT DAN BAHAN
 Alat :
1. Pesawat GE 550 mA
2. Kaset 24 x 30 cm
3. Marker R/L
4. Hanger 24x 30 cm
5. Phantom
 Bahan :
1. Film 24 x 30 cm
2. Selotip
3. Cairan developer
4. Cairan fixer
5. Air
E. LANGKAH KERJA
 Letakkan kaset di atas meja pemeriksaan
 Atur tube sesuai dengan objek pemeriksaan
 Posisikan phantom supine dengan berada di atas kaset dengan proyeksi
AP(Antero-Posterior)
 Atur kolimasi sesuai dengan kaset
 Lalu ekspos obyek
 Setelah di ekspos, ambil kaset dan bawa ke kamar gelap.
 Sebelum di cuci pastikan tidak ada cahaya selain save lamp merah pada kamar
gelap tersebut.
 Cuci film secara berurutan mulai dari developer – air – fixer – air
 Bawa film ke ruang drying dan masukkan ke mesin drying
2. PEMERIKSAAN FEMUR LATERAL
A. TUJUAN PEMERIKSAAN
 Untuk mengetahui dan melihat bentuk dan lokasi serta kedudukan hip joint
lateral
 Untuk mengetahui adanya kelainan pada daerah tersebut
B. INDIKASI PEMERIKSAAN
 Trauma
 Osteoporosis
C. TEKNIK RADIOGRAFI
 POSISI PASIEN : Pasien tiduran dengan posisi recumbent seeing lateral dari
femur dan panggul menempel meja.
 POSISI OBJEK : Sendi panggul ditempelkan ditengah meja, Lutut sedikit
ditekuk (Fleksi), Tungkai sisi yang lain diluruskan, diletakkan dibelakang
tungkai sisi yang diperiksa dan diganjal dengan bantal.

 CENTRAL POINT : kearah Hip Joint yang terletak di tengah-tengah anatara


SIAS dan Sympysis pubis
 CENTRAL RAY : Tegak lurus vertical terhadap kaset
 FFD : 90 - 100 cm
 KRITERIA GAMBAR
 Kontras cukup
 Densitas cukup
 Ketajaman tampak jelas
 Detail tampak jelas
 Tampak semua bagian hip joint
 Dapat di diagnosa penyakitnya
D. ALAT DAN BAHAN
 Alat :
1. Pesawat GE 550 mA
2. Kaset 24 x 30 cm
3. Marker R/L
4. Hanger 24x 30 cm
5. Phantom
 Bahan :
1. Film 24 x 30 cm
2. Selotip
3. Cairan developer
4. Cairan fixer
5. Air
E. LANGKAH KERJA
 Letakkan kaset di atas meja pemeriksaan
 Atur tube sesuai dengan objek pemeriksaan
 Posisikan phantom supine dengan berada di atas kaset dengan proyeksi lateral.
 Atur kolimasi sesuai dengan kaset
 Lalu ekspos obyek
 Setelah di ekspos, ambil kaset dan bawa ke kamar gelap.
 Sebelum di cuci pastikan tidak ada cahaya selain save lamp merah pada kamar
gelap tersebut.
 Cuci film secara berurutan mulai dari developer – air – fixer – air
 Bawa film ke ruang drying dan masukkan ke mesin drying
F. HASIL GAMBAR DAN ANALISIS GAMBAR

 Posisi central point : sudah tepat di pertengahaan


 Kolimasi sudah sesuai, tidak ada bagian yang terpotong
 Labelling tidak terlihat
 Marker sudah benar dan tepat di posisi pasiennya
 Densitas : Sudah optimal kehitamaannya antara tulang, tissue, dan
tanpa objek
 Kontras : sudah optimal, dan biasa membedakan antara tulang,
tissue, dan tanpa objek
 Detail : terlihat jelas bagian hip joint, coxae dan 1/3 distal femur
 Ketajaman : terlihat batasan batasan antar tulang

Anda mungkin juga menyukai