Anda di halaman 1dari 16

KERANGKA ACUAN KERJA

DPLH D.I. Salomekko Kab. Bone


FEBRUARI 2018
TAHUN ANGGARAN 2018

Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang


Provinsi Sulawesi Selatan
KERANGKA ACUAN KERJA
DPLH D.I. SALOMEKKO KAB. BONE

A. LATAR BELAKANG
Dalam Rangka melaksanakan pembangunan yang berwawasan Lingkungan
sebagai upaya sadar dan berencana dalam mengelola sumber daya secara bijaksana
dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup maka
perlu dijaga antara berbagai usaha dan atau kegiatan. Perlu disadari makin
meningkatnya usaha atau kegiatan pembangunan berbagai bidang akan menimbulkan
konsekwensi logis timbulnya dampak (perubahan) terhadap lingkungan. Oleh karena
itu pemerintah selalu berusaha mengedepankan masalah lingkungan disegala
kegiatan lingkungan.

Kerusakan lingkungan tersebut menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan


masyarakat, pemerintah dan pihak swasta. Berdasarkan permasalahan tersebut maka
pemerintah mempunyai kebijakan, salah satu upaya yang dilakukan untuk
meminimalisasi dampak negatif yang timbul dari suatu usaha dan/ atau kegiatan maka
diberlakukan kewajiban dalam penyusunan dokumen lingkungan hidup berupa
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup yang disingkat DPLH, adalah Dokumen
yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang dikenakan bagi
usaha dan/atau kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan tetapi belum
memiliki UKL UPL.

Kegiatan Pembangunan D.I Salomekko Kab. Bone yang telah dilaksanakan dan
telah memiliki izin kegiatan namun belum memiliki Izin Lingkungan, diwajibkan untuk
menyusun Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup, sehingga melalui Penyusunan
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) ini dapat diperkirakan dampak yang
akan timbul terhadap kegiatan yang dimaksud kemudian bagaimana dampak tersebut
dikelola, baik dampak negatif maupun dampak positifnya.

Konsistensi pemantauan dan pengelolaan tidak saja dimaksudkan dengan metode


pemantauan dan pengelolaan, tetapi juga lokasi dan waktu pemantauan serta
pengelolaannya. Hal yang sama bila pemantauan dilaksanakan berpindah-pindah,
terdapat kemungkinan bahwa data yang dihasilkan sudah terkontaminasi oleh
pencemar dari kegiatan lain, sehingga data yang diperoleh tidak akurat lagi. Waktu
pemantauan diperlukan agar supaya dapat dilihat kemungkinan terjadinya pengaruh
alam (untuk data fisik-kimia dan biologi), sedangkan untuk data sosial, faktor waktu
tetap perlu diperhatikan karena dalam kurun waktu yang panjang, perubahan-
perubahan sosial dapat terjadi.
Oleh karena itu, mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor P.102/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/12/2016 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/ Atau Kegiatan Yang Telah
Memiliki Izin Usaha dan/ atau Kegiatan, tetapi belum memiliki Dokumen Lingkungan
Hidup untuk kegiatan Pembangunan D.I Salomekko Kab. Bone yang telah
dilaksanakan sebelumnya.

B. TUJUAN KEGUNAAN DAN SASARAN


1. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah menyediakan Dokumen Pengelolaan Lingkungan
Hidup (DPLH) Pembangunan D.I Salomekko Kab. Bone terhadap usaha dan/ atau
kegiatan yang telah memiliki izin kegiatan namun belum memiliki Izin Lingkungan.
Selain itu, tujuan dari Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH) Pembangunan D.I Salomekko Kab. Bone adalah:
a. Mengidentifikasi rona lingkungan terutama yang diperkirakan akan terkena
dampak dari kegiatan yang bersangkutan.
b. Memberikan masukan/ acuan terhadap terjadinya perubahan/ lingkungan yang
akan terjadi maupun upaya meminimalkan dampak negatifnya dan
mempertahankan dampak positifnya.
c. Sebagai masukan pelaksanaan dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup
maupun yang nantinya dapat dipergunakan atau sebagai acuan bagi instansi
teknis terkait selaku pihak pemrakarsa untuk melakukan tindakan sistem
pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan.
2. Kegunaan dan Sasaran
Kegunaan dan sasaran dari Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan
Hidup (DPLH) D.I Salomekko Kab. Bone adalah :
a. Sebagai masukan bagi pemrakarsa dalam melaksanakan Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan Pembangunan D.I
Salomekko Kab. Bone.
b. Digunakan untuk menentukan kebijakan pengelolaan ditinjau dari aspek fisik,
kimiawi dan aspek sosial ekonomi dan budaya. Disamping itu dokumen DPLH
ini bersifat terbuka dan dapat dipakai untuk tujuan-tujuan dalam rangka
pembangunan yang berwawasan lingkungan, sebagai syarat untuk
memberikan izin kepada pemrakarsa. Disisi lain DPLH juga sering dipakai
pemerintah sebagai acuan dalam melaksanakan pengawasan terhadap
kegiatan tersebut maupun dampak yang diperkirakan akan timbul.
c. Sebagai informasi yang dapat diketahui oleh masyarakat jika terjadi perubahan
lingkungan yang bersifat dampak negatif maupun yang bersifat positif akibat
kegiatan Pembangunan D.I Salomekko Kab. Bone.

C. JENIS PENUGASAN PEKERJAAN


1. Lingkup Pelayanan (Scope of Service)
Lingkup pelayanan (scope of service) untuk pelaksanaan pekerjaan konsultan
adalah Kualifikasi Jasa Konsultan Lainnya Sub Bidang : Jasa Konsultasi
Lingkungan (KL401).
2. Lingkup Materi Studi
Lingkup materi Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) D.I
Salomekko Kab. Bone memuat antara lain :
a. Identitas penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan, yang memuat
informasi mengenai :
 Nama usaha dan/ atau kegiatan
 Alamat usaha dan/ atau kegiatan
 Nomor telepon instansi yang membina usaha dan/ atau kegiatan
 Nomor faximili instansi yang membina usaha dan/ atau kegiatan
 Email instansi yang membina usaha dan/ atau kegiatan
 Nama penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan
 Jabatan penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan
 Instansi yang membina usaha dan/ atau kegiatan
b. Perizinan usaha dan/ atau kegiatan yang dimiliki, diantaranya adalah :
 Izin usaha dan/ atau kegiatan
 Izin PPLH (jika ada)
c. Usaha dan/ atau kegiatan yang telah berjalan, yang memuat informasi
mengenai :
 Nama usaha dan/ atau kegiatan
 Lokasi usaha dan/ atau kegiatan
 Mulai beroperasinya usaha dan/ atau kegiatan
 Deskripsi usaha dan/ atau kegiatan
 Uraian mengenai komponen kegiatan yang telah berjalan dan dampak
lingkungan yang ditimbulkan.
d. Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang mengatur
mengenai :
 Sumber, jenis, dan besaran dampak lingkungan usaha dan/atau kegiatan
 Upaya pengelolaan Lingkungan
 Upaya pemantauan lingkungan
 Pihak/institusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup
e. Surat pernyataan
Bagian ini berisi pernyataan/komitmen penanggung jawab usaha dan/atau
kegiatan untuk melaksanakan DPLH yang ditandatangani di atas kertas
bermaterai.
f. Daftar pustaka
Pada bagian ini utarakan sumber data dan informasi yang digunakan dalam
penyusunan DPLH baik yang berupa buku, majalah, makalah, tulisan, maupun
laporan hasil-hasil penelitian. Bahan-bahan pustaka tersebut agar ditulis
dengan berpedoman pada tata cara penulisan pustaka.
g. Lampiran
Formulir DPLH juga dapat dilampirkan data dan informasi lain yang dianggap
perlu atau relevan, antara lain:
 Izin usaha dan/atau kegiatan
 Bukti formal bahwa lokasi usaha dan/atau kegiatan telah sesuai dengan
rencana tata ruang (kesesuaian tata ruang ditunjukkan dengan adanya
surat dari Badan Koordinasi Perencanaan Tata Ruang Nasional
(BKPTRN), atau instansi lain yang bertanggung jawab di bidang penataan
ruang)
 Informasi detail lain mengenai rencana kegiatan (jika dianggap perlu)
 Peta yang sesuai dengan kaidah kartografi dan/atau ilustrasi lokasi dengan
skala yang memadai yang menggambarkan lokasi pengelolaan lingkungan
hidup dan lokasi pemantauan lingkungan hidup dan
 Data dan informasi lain yang dianggap perlu.

D. METODOLOGI
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjan persiapan akan mencakup kegiatan penyelesaian kesepakatan rencana
kerja dan koordinasi yang akan dilakukan oleh tim penyusun baik intern maupun
extern pelaksanaan kegiatan.
2. Pekerjaan Survey Lapangan
Ketua Tim dan Para anggota penyusun melaksanakan survey lapangan untuk
mendapatkan data primer dan data sekunder yang diperlukan dalam penyusunan
DPLH ini. Pengumpulan data primer, berupa pengambilan sample, pengamatan,
penyebaran dan pengumpulan kuesioner, wawancara harus memenuhi kaidah-
kaidah untuk kajian ilmiah dan disesuaikan dengan kedalaman dan cakupan studi
ini. Pengumpulan data sekunder, harus dilakukan dengan cermat dengan data
yang benar dari instansi terkait.
3. Analisis Data
Analisis data diperlukan untuk mengetahui rona lingkungan hidup, komponen
lingkungan yang akan terkena dampak, dampak yang diperkirakan timbul, upaya
pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan yang akan dilaporkan.
Analisis dan pengolahan data komponen lingkungan yang dilakukan diantaranya
komponen fisik dan komponen sosial..
4. Standar Teknis
Pada prosedur penyusunan DPLH harus memperhatikan standar-standar yaitu :
a) Kesesuaian panduan penyusunan DPLH:
b)Kesesuaian dan pengembangan peraturan perundang-undangan dibidang sektor
yang bersangkutan;
c) Kesesuaian lokasi dengan tata ruang;
d) Kesesuaian dan pengembangan metodologi;
e) keabsahan data yang digunakan termasuk hasil pengujian laboratorium.
5. Evaluasi dan Test Laboratorium
Beberapa data yang dikumpulkan baik data primer maupun sekunder perlu
dievaluasi dan ditest dilaboratorium untuk mendapatkan data dan sampel yang
akurat dan teruji untuk digunakan dalam analisa selanjutnya.
6. Penyusunan laporan
Penyusun DPLH berkewajiban membuat laporan hasil studi yang diperlukan baik
untuk pemrakarsa, instansi terkait maupun masyarakat.
7. Presentasi
Tim penyusun DPLH berkewajiban dan bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan presentasi/pemeriksaan DPLH pada instansi teknis lingkungan hidup
kabupaten/kota/provinsi sesuai dengan kewenangannya.
8. Pekerjaan Sosialisasi
Ketua tim dan para anggota penyusun melaksanakan sosialisasi untuk
memberikan informasi dan penjelasan kepada masyarakat yang berada disekitar
lokasi pembangunan kemungkinan terkena dampak.

E. LANDASAN HUKUM
Dilandasi oleh pertimbangan prinsip-prinsip pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup, maka sebagai landasan hukum dalam pelaksanaan Penyusunan
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) D.I Salomekko Kab. Bone
didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku guna pengelolaan
sumber daya air dan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan yang
berkelanjutan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Undang – Undang
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya
b. Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003, tentang
Ketenagakerjaan
c. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
e. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012, tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
2. Peraturan Pemerintah
a. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Penggunaan Air
b. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
c. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pencemaran Air
d. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan
3. Peraturan dan Keputusan Presiden
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 Tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung
b. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 148 Tahun 2015, tentang
Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum
4. Peraturan dan Keputusan Menteri
a. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor KEP-
51/MENLH/101/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair
b. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996
Tentang Baku Tingkat Kebisingan
c. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-49/MENLH/11/1996
Tentang Baku Tingkat Getaran
d. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2006 tentang Ambang
Batas Emisi Gas Buang Kendraan Bermotor Lama
e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2010 Tentang UKL
dan UPL dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup
5. Peraturan Daerah
a. Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 69 Tahun 2010 tentang Baku Mutu
dan Kriteria Kerusakan Lingkungan Hidup di Provinsi Sulawesi Selatan
b. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/ Kota Setempat
c. Peraturan Bupati/ Walikota setempat tentang pengelolaan lingkungan hidup
d. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No. 48/I/tahun 2018 tanggal 5 Januari
2018 tentang Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas
Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Tahun Anggaran 2018.

F. KELUARAN/ MUATAN POKOK


Keluaran/ muatan pokok Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH) D.I Salomekko Kab. Bone mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Nomor P.102/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/12/2016 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan / atau Kegiatan Yang Telah
Memiliki Izin Usaha dan / atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan
Hidup, dengan substansi pokok memuat mengenai :
1. Identitas penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
2. Usaha dan/atau kegiatan yang telah berjalan
3. Dampak lingkungan yang telah terjadi serta pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang telah dilakukan
4. Jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
dibutuhkan
5. Pernyataan komitmen penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk
melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam DPLH
6. Daftar pustaka dan
7. Lampiran.
Penyusunan DPLH ini menggunakan format tercantum dalam Lampiran II Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.102/MENLHK/SEKJEN/KUM.1/12/2016 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen
Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan / atau Kegiatan Yang Telah Memiliki Izin Usaha
dan / atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup.
G. PERSYARATAN JENIS PARAMETER UNTUK PENGUJIAN LABORATORIUM
1. Kualitas Air
Jenis parameter pengujian kualitas air yang dipersyaratkan sesuai dengan sajian
tabel berikut ini
Batas Maksimum yang Dibolehkan
No. Parameter Satuan Spesifikasi Metode
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV
A FISIKA
1 Suhu/ Tempaerature °C Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Pemuaian
2 Kekeruhan/ Turbidity NTU (-) (-) (-) (-) Turbidikmetrik
Zat Padat Terlarut/ Total Dissolvod
3 mg/l 800 1000 1000 1000 Gravimetrik
Solid
Zat Padat Tersuspensi/ Total
4 mg/l 50 50 400 400 Gravimetrik
Suspended Solid
5 DHL µS/Cm³ (-) (-) (-) (-) Konduktivity
B KIMIA
1 Amoniak/ Ammonia as N mg/l 0,5 (-) (-) (-) Kolometrik
IKM/5.4.13/BBLK-
2 Besi/ Iron (Fe) mg/l 0,3 (-) (-) (-)
MKS (AAS)*
3 BOD/ Biological Oxygen Demand mg/l 2 3 6 12 Winkler
4 Cadmium/ Cadmium (Cd) mg/l 0,01 0,01 0,01 0,01 Atomisasi
5 Chromium/ Chromium (Cr) mg/l (-) (-) (-) (-) Atomisasi
IKM/5.4.7/BBLK-
6 COD/ Chemical Oxygen Demand mg/l 10 25 50 100
MKS (Tirimetri)*
7 Chlorine Bebas (Cl2) mg/l 0,03 0,03 0,03 - Kolometrik
8 DO/ Dissolved Oxygen mg/l 6 4 3 0 Winkler
9 Fospat/ Phospate (PO4) mg/l 0,2 0,2 1 5 Kolometrik
10 Mangan/ Mangan (Mn) mg/l 01 (-) (-) (-) Kolometrik
11 Minyak & Lemak/ Oil & Grease mg/l 600 800 1000 (-) Gravimetrik
IKM/5.4.16/BBLK-
12 Nitrit/ Nitrite as N mg/l 0,06 0,06 0,06 (-) MKS
(Spektrofotometri)*
SNI 06-6989,11 –
13 pH - 6 - 8,5 6 - 8,5 6 - 8,5 5 - 8,5
2004*
14 Tembaga/ Copper (Cu) mg/l 0,02 0,02 0,02 0,2 Atomisasi
IKM/5.4.13/BBLK-
15 TimbaI/ Lead (Pb) mg/l 0,03 0,03 0,03 0,1
MKS (AAS)*
Sumber : Laboratorium Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar

2. Kualitas Udara Ambien


Jenis parameter pengujian untuk kualitas udara ambien yang dipersyaratkan
sesuai dengan sajian tabel berikut ini :
Peraturan Gubernur Sulsel
No. 69 Tahun 2010
Parameter Satuan Lampiran III.A Tentang Metode Uji/ Teknik
Baku Mutu Udara Ambien/ 1
Jam
Sulfur Dioksida (SO2) µg/Nm³ 900 SNI 19-7119.7-2005

Carbon Monoksida (CO) µg/Nm³ 30.000 IK-MT-30.11

Nirogen Dioksida (NO2) µg/Nm³ 400 SNI 19-7119.7-2005

Debu (TSP) µg/Nm³ - IK-MT-30.12

Data Lapangan :
Parameter Satuan Metode Uji/ Teknik

Suhu °C IK-MT-30.04

Kelembaban % RH IK-MT-30.04

Kecepatan Angin m/s IK-MT-30.03


Sumber : Balai Penelitian dan Pengembangan Industri - Laboratorium Uji dan Kalibrasi BBIHP Makassar
3. Kebisingan
Jenis parameter pengujian kebisingan yang dipersyaratkan sesuai dengan sajian
tabel berikut ini :

Peraturan Gubernur Sulsel No.


69 Tahun 2010 Lampiran
IV.C.1.a.1. Baku Tingkat
Metode Uji/
Parameter Satuan Kebisingan Untuk Kenyamanan
Teknik
dan Kesehatan, Peruntukan
Kawasan Perumahan dan
Permukiman
Kebisingan dB(A) 55 IK-MT-30.07
Sumber : Balai Penelitian dan Pengembangan Industri - Laboratorium Uji dan Kalibrasi BBIHP Makassar

4. Komponen Lainnya
Komponen geofisik fisik-kimia maupun komponen biologi lainnya yang dianggap
relevan beserta paramater-parameter yang dianggap perlu dan relevan untuk
pengujian laboratorium.

H. NAMA PEKERJAAN, LOKASI DAN JADWAL WAKTU PELAKSANAAN


1. Nama Kegiatan : Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup (DPLH) D.I
Salomekko Kab. Bone.
2. Lokasi Kegiatan : Kecamatan Biccoing Kabupaten Bone.
3. Waktu yang disediakan untuk pekerjaan ini adalah 120 (seratus dua puluh) hari
kalender, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).

I. PEMBIAYAAN DAN SUMBER PEMBIAYAAN


Alokasi pembiayaan Pekerjaan Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup
(DPLH) D.I Salomekko Kab. Bone ini dialokasikan sesuai DPA OPD Dinas Sumber
Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran
2018 sebesar Rp. 300.000.000,-(Tiga Ratus Juta Rupiah) sudah termasuk dengan
PPN 10 %.
J. PERSONIL PELAKSANA KEGIATAN YANG DIBUTUHKAN
1. Tenaga Ahli
a. Ketua Tim merangkap Ahli Lingkungan
 Pendidikan minimal S1 Teknik Lingkungan / Planologi / Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi
 Memiliki pengalaman di bidang penyusunan pengelolaan lingkungan hidup
dan/atau perencanaan penyehatan lingkungan lainnya minimal 3 (tiga)
tahun
 Minimal telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim sebanyak 1 (satu)
paket pekerjaan
 Memiliki Serifikat Keahlian di Bidang Teknik Lingkungan minimal klasifikasi
Muda atau memiliki sertifikat pelatihan di bidang lingkungan / amdal
 Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang
 Bekerja selama 4 (empat) bulan
 Tugas ketua Tim merangkap Ahli Lingkungan adalah :
 Mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja
 Mempertanggungjawabkan hasil laporan pekerjaan dengan melakukan
presentasi pembahasan dengan pemrakarsa dan pemda terkait.
 Melaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai
dan melakukan analisa yang menyangkut lingkungan di lokasi dan di
sekitar lokasi studi pada tahap pra konstruksi/konstruksi/pasca
konstruksi yang ditimbulkan dengan adanya pembangunan tersebut.
 Melakukan analisa sosial ekonomi akibat dampak pada tahap pra
konstruksi/konstruksi/pasca konstruksi yang ditimbulkan dengan adanya
pembangunan tersebut.
 Melakukan analisa yang menyangkut kualitas air dan biota perairan
dilokasi dan disekitar lokasi studi pada tahap pra konstruksi/
konstruksi/pasca konstruksi yang ditimbulkan dengan adanya
pembangunan tersebut.
 Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup yang dilengkapi dengan dokumen-
dokumen penunjang Ijazah, SKA, Sertifikat, KTP, NPWP, SPT dan
Referensi Kerja

b. Ahli Sosial Ekonomi

 Pendidikan minimal S1 Sosial Ekonomi Pertanian/Ekonomi


Manajemen/Ekonomi Studi Pembangunan lulusan universitas / perguruan
tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi
 Memiliki pengalaman di bidang lingkungan khususnya masalah sosial
ekonomi minimal 2 (dua) tahun
 Minimal telah mempunyai pengalaman sebagai ahli sosial ekonomi
sebanyak 1 (satu) paket pekerjaan
 memiliki sertifikat keahlian/pelatihan di bidang lingkungan / amdal yang
dikeluarkan oleh lembaga yang berkompoten
 Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang
 Bekerja selama 2 (dua) bulan
 Tugas Ahli Sosial Ekonomi adalah :
 Melakukan analisa sosial ekonomi akibat dampak pada lokasi
prakonstruksi/konstruksi/pasca konstruksi
 Bersama-sama dengan tim membuat laporan dan melakukan
presentasi
 Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup yang dilengkapi dengan dokumen-
dokumen penunjang Ijazah, SKA, Sertifikat, KTP, NPWP, SPT dan
Referensi Kerja

c. Ahli Sumber Daya Air


 Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil/Teknik Pengairan lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi
 Memiliki pengalaman di bidang lingkungan/amdal minimal 2 (dua) tahun
 Minimal telah mempunyai pengalaman sebagai ahli Ahli Sumber Daya Air
sebanyak 1 (satu) paket pekerjaan
 Memiliki Serifikat Keahlian di Bidang Teknik Lingkungan – Muda atau
sertifikat pelatihan di bidang lingkungan / amdal yang dikeluarkan oleh
lembaga yang berkompoten
 Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang
 Bekerja selama 2 (dua) bulan
 Tugas Ahli Sumber Daya air adalah :
 Melakukan analisa dampak kesehatan masyarakat pada lokasi
prakonstruksi/konstruksi/pasca konstruksi
 Bersama-sama dengan tim membuat laporan dan melakukan
presentasi
 Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup yang dilengkapi dengan dokumen-
dokumen penunjang Ijazah, SKA, Sertifikat, KTP, NPWP, SPT dan
Referensi Kerja

d. Ahli Kualitas Air

 Pendidikan minimal S1 Biologi/Perikanan/Kelautan lulusan


universitas/perguruan tinggi negeri atau swasta yang telah terakreditasi
 Memiliki pengalaman di bidang lingkungan khususnya masalah kualitas
air/biota perairan minimal 2 (dua) tahun
 Minimal telah mempunyai pengalaman sebagai ahli kualitas air sebanyak 1
(satu) paket pekerjaan
 memiliki sertifikat keahlian/pelatihan di bidang lingkungan / amdal yang
dikeluarkan oleh lembaga yang berkompoten
 Jumlah personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang
 Bekerja selama 2 (dua) bulan
 Tugas Ahli Kualitas air adalah :
 Melakukan analisa yang menyangkut kualitas air dan biota perairan di
lokasi dan disekitar lokasi studi pada tahap prakonstruksi/konstruksi/
pasca konstruksi yang ditimbulkan dengan adanya pembangunan
tersebut
 Bersama-sama dengan tim membuat laporan dan melakukan
presentasi
 Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup yang dilengkapi dengan dokumen-
dokumen penunjang Ijazah, SKA, Sertifikat, KTP, NPWP, SPT dan
Referensi Kerja

2. Tenaga Penunjang
a. Tenaga Surveyor
b. Tenaga Administrasi / Operator

K. SISTEM PELAPORAN
Konsultan harus membuat laporan baik untuk kegiatan pekerjaan maupun
hasil pekerjaan yang harus disusun dalam bahasa Indonesia yang meliputi :
1. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisi mengenai kondisi kemajuan pekerjaan setiap bulannya
selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan. Laporan Bulanan ini harus
diserahkan setiap akhir bulan selama jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan
disampaikan sebanyak 2 (dua) buku laporan setiap bulan selama jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan.
2. Draft Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)
Draft Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)
Pembangunan D.I Salomekko Kab. Bone memuat mengenai :
a. Identitas penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
b. Usaha dan/atau kegiatan yang telah berjalan
c. Dampak lingkungan yang telah terjadi serta pengelolaan dan pemantauan
lingkungan yang telah dilakukan
d. Jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
dibutuhkan
e. Pernyataan komitmen penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk
melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam DPLH
f. Daftar pustaka dan
g. Lampiran.
Draft Penyusunan DPLH harus diserahkan selambat-lambatnya satu minggu
sebelum tanggal kegiatan presentasi dilaksanakan dan dibuat sebanyak 20 (dua
puluh) buku.
3. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH)
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) D.I Salomekko Kab. Bone
memuat mengenai substansi pokok Penyusunan Dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup (DPLH) D.I Salomekko Kab. Bone setelah dilaksanakannya
kegiatan pemaparan/ ekspos/ diskusi antara Konsultan Penyusun, Pemrakarsa
Kegiatan dengan Badan/ Kantor/ Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten/ Kota
setempat dan dianggap memenuhi syarat sebagai bahan penerbitan Rekomendasi
Kelayakan Lingkungan dan Izin Lingkungan dari instansi yang berwenang
menerbitkan rekomendasi dan izin tersebut di Kabupaten/ Kota setempat.
Dokumen Penyusunan DPLH Pekerjaan D.I Salomekko Kab. Bone dibuat masing-
masing dalam rangkap 5 (lima) dan Dokumen DPLH dianggap selesai setelah
mendapatkan rekomendasi/izin dari instansi setempat .
Semua laporan di atas berukuran kertas A4 dan dicopy ke dalam eksternal
harddisk 1 (satu) buah berisi dokumen-dokumen visual dari seluruh kegiatan
penyelidikan, survey, dan lain-lain

L. PROSES PENYUSUNAN
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
Konsultan Penyusun harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan pemberi
tugas dan tim teknis.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk antara pokok yang harus
dihasilkan Konsultan Penyusun sesuai dengan pengarahan pemberi tugas dan tim
teknis berdasarkan standar hasil penyusunan.
3. Dalam pelaksanaan tugas, Konsultan Penyusun harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan tugas adalah mengikat.

M. PEMAPARAN/EKSPOS/ DISKUSI
Pemaparan/ ekspos/ diskusi hasil Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan
Hidup (DPLH) D.I Salomekko Kab. Bone akan diadakan suatu pertemuan antara
Konsultan, Pemrakarsa Kegiatan dan Badan/ Kantor/ Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten/ Kota setempat untuk membahas hasil Penyusunan Draft Dokumen
Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) sebelum diajukan ke instansi terkait di
Kabupaten/ Kota yang berwenang menerbitkan Rekomendasi Kelayakan Lingkungan
dan Izin Lingkungan.
N. IKATAN HUBUNGAN KERJA, CARA PEMBAYARAN DAN SANKSI-SANKSINYA
Dalam melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa Konsultasi harus mematuhi petunjuk-
petunjuk yang diberikan oleh pihak Penguna Jasa atau Pemberi Tugas baik secara
lisan maupun tertulis, dan berpedoman kepada Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Instansi Pemerintah serta perubahan-perubahannya.
Pembayaran pada Rekanan Penyedia Jasa Konsultasi dilakukan sesuai dengan
pelaksanan pekerjaan dan tidak dibenarkan melebihi prestasi pekerjaan yang telah
diselesaikan. Bagi Penyedia Jasa Konsultasi Perencanaan yang melaksanakan
Pekerjaan tidak sesuai dengan peraturan maupun ketentuan-ketentuan tersebut, akan
dikenakan sanksi-sanksi berupa teguran, peringatan, denda dan
pembatalan/pencabutan SPMK atau Surat Perjanjian/Kontrak.

O. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) dibuat untuk menjadi pedoman minimal dalam
pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

Makassar, Februari 2018

Mengetahui Ditetapkan oleh :


Kepala Dinas Kuasa Pengguna Anggaran
Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Bidang Keciptakaryaan dan Bina Teknik
Provinsi Sulawesi Selatan

Ir. A. Darmawan Bintang, MDevPlg Ir. H. Patiwiri AR,Sp1


Pangkat : Pembina Utama Muda/ IVc Pangkat : Pembina Tk.I / IVb
Nip. 19670427 199303 1 015 Nip. 19660610 199703 1 008

Anda mungkin juga menyukai