Anda di halaman 1dari 3

Hifema

SOP No. Dokumen 445/…/SOP/C/PKM/BD/II/2017

No. Revisi

Tgl. Terbit 16/02/2017

Halaman 1/2

UPT Puskesmas Baradatu I Wayan Budi, S.KEP M.Kes


NIP. 19700409 199101 1 001

1. Pengertian Hifema adalah terdapatnya akumulasi darah pada bilik mata depan.
Hifema dapat terjadi akibat trauma atau terjadi spontan.
2. Tujuan 1. Menegakkan diagnosis
2. Penatalaksanaan
3. Menentukan kriteria rujukan
3. kebijakan Surat keputusan kepala UPT Puskesmas Baradatu nomor:
455/…/SK/PKM-BD/V/2016 tentang kebijakan layanan klinis pada UPT
Puskesmas Baradatu
4. reverensi Permenkes no 5 th 2014 tentang pedoman praktik klinis dokter
difasyankes primer (edisi revisi)
5. langkah- Hasil anamnesis
langkah/ Keluhan
prosedur 1. nyeri pada mata
2. penglihatan terganggu (bila darah menutupi aksis visual)
3. fotofobia/silau

faktor resiko
1. hifema akibat trauma sering ditemui pada laki-laki usia muda
2. hifema spontan disebabkan oleh neovaskularisasi iris (seperti
pada pasien diabetes dan oklusi vena retina), koagulopati, dan
pemakaian antikoagulan

hasil pemeriksaan fisik dan penunjanng sederhana (objective)


pemeriksaan fisik
1. visus umum nya turun
2. tampak darah dibilik mata depan. Darah dapat tertampung
dibagian inferior bilik mata depan atau dapat memenuhi seluruh
bilik mata depan (hifema penuh)
3. perhatikan apakah ada trauma pada bagian mata yang lain

pemeriksaan penunjang
pemeriksaan tekanan intraocular dengan tonometer schiotz

Penegakan diagnostik (assessment)


Diagnosis klinis
Ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
1. Anamnesis untuk mengidentifikasi gejala, riwayat trauma, serta
kemungkinan adanya faktor risiko lain
2. Pemeriksaan tajam penglihatan
3. Pemeriksaan mata dengan senter dan lup untuk melihat adanya
darah dibilik mata, menilai lebar pupil, serta mengidentifikasi
kelainan kornea atau struktur lain akibat trauma
4. Pemeriksaan tekanan intraokular dengan tonometer schiotz bila
tidak terdapat efek pada kornea

Diagnosis banding
Tidak ada

Komlikasi
Prognosis umumnya baik pada hifema tanpa komplikasi.
Komplikasi hifema antara lain :
1. Perdarahan ulang (rebleeding), umunya terjadi antara 2-5 hari
setelah trauma
2. Glaucoma sekunder
3. Atrofi saraf optic
4. Corneal blood staining

Penatalaksanaan komprehensif (plan)


Penatalaksanaan
1. Pembatasan aktifitas fisik
2. Pelindung mata (protective shield)
3. Analgesic yang tidak mengandung NSAID (non-steroidal anti
inflammatory drug)
4. Rujuk segera kedokter spesialis mata dipelayanan kesehatan
tingkat sekunder atau tersier

Konseling dan edukasi


1. Memberitahukan kepada pasien bahwa kemungkinan pasien
perlu dirawat dan bed rest
2. Posisi tidur dengan elevasi kepala

Kriteria rujukan
Semua pasien yang didiagnosis dengan hifema perlu dirujuk ke dokter
spesialis mata

Peralatan
1. Snellen chart
2. Lup
3. Senter
4. Tonometer schiotz

Prognosis
1. Ad vitam : bonam
2. Ad functionam : bonam
3. Ad sanationam : bonam
6. Unit terkait Pendaftaran, UGD

7. Dokumen Rekam medis , Register, informed consent


terkait
8. Rekaman
historis no Yang diubah Isi Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai