Tugas Akhir Modul 2
Tugas Akhir Modul 2
1. Carilah sedikitnya 3 artikel di jurnal online tentang topic penegakan hukum, kemudian analisis
topic tersebut
Analisis Jurnal 1
3. Penerbit : http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/699413c70548c75a4d377b0c9a623d8f.pdf
4. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian hukum, yang tipe penelitiannya merupakan
Penelitian penelitian normatif (Legal Research) dan Juridis sosiologis (Socio Legal
Research).
Analisis Jurnal 2
3. Penerbit : Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Volume VII No. 1 /Juni 2017
https://jipsi.fisip.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume7no1/3-m-husen-
maruapey.pdf/pdf/3-m-husen-maruapey.pdf
Selain itu, penulis lebih banyak mengulas profil pribadi Ahok, prestasi
yang telah diraihnya serta gaya kepemimpinan yang tegas dinilai cocok
untuk memimpin Jakarta. Pada bagian penutup, penulis juga tidak
menjelaskan keterkaitan judul dengan isi pembahasan dalam bentuk
kesimpulan dan hanya memberikan rekomendasi kepada pemerintah
terkait proses penegakan hukum. Hal ini dimaksudkan agar
kewibawaan Negara dimata rakyat mendapat harkat dan martabatnya.
Bahwa Negara menjamin dan melindungi seluruh warga negara. Negara
menjamin hak-hak setiap warga negara, sebagaimana status dan fungsi
dari negara itu sendiri yang diatur dalam Konstitusi Negara Republik
Indonesia.
Analisis Jurnal 3
4. Metode Penelitian : Tidak ada karena merupakan artikel ilmiah dan bukan penelitian.
Kerangka penulisan terdiri dari Pendahuluan, Pembahasan, Simpulan
dan Saran serta Daftar Pustaka.
2. Silahkan membaca artikel pada website berikut dan berikan argumentasi saudara: Lihat
Url:https://www.scribd.com/doc/82254135/Gagasan-Negara-Hukum-Indonesia
Keberadaan Mahkamah Konstitusi sebagai salah satu hasil amandemen keempat Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan salah satu penegasan konsep negara
hukum modern Indonesia. Keberadaan Mahkamah Konstitusi merupakan perwujudan cita-cita
negara hukum yang harus di mulai dengan mengawal tegaknya konstitusi sebagai hukum tertinggi
dalam sebuah negara hukum.
Pembentukan Mahkamah Konstitusi diperlukan untuk menegakkan prinsip negara hukum Indonesia
dan prinsip konstitusionalisme. Artinya tidak boleh ada undang-undang dan peraturan perundang-
undangan lainnya yang bertentangan dengan Undang-undang Dasar sebagai puncak dari tata
urutan perundang-undangan di Indonesia.
Mahkamah Konstitusi mempunyai fungsi mengawal dan menjaga agar konstitusi sebagai hukum
tertinggi dapat ditaati dan ditegakan dengan setegak-tegaknya, sekaligus dalam rangka
mengendalikan, mengawal dan mengarahkan proses demokrasi kehidupan kenegaraan
berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai pengawal
konstitusi dan pengarah demokrasi, Mahkamah Konstitusi juga berfungsi sebagai penafsir
tertinggi atas Undang-Undang Dasar melalui putusan-putusannya sebagaimana mestinya.
Karena itu, kedudukan dan peranan Mahkamah Konstitusi sangat penting dan strategis dalam
rangka bekerjanya sistem ketatanegaraan Republik Indonesia di masa yang akan datang, guna
mendukung upaya membangun kehidupan kebangsaan dan kenegaraan kita yang semakin
demokratis, damai, sejahtera, mandiri, bermartabat, dan berkeadilan.
Silahkan membaca artikel pada website berikut dan berikan argumentasi saudara : lihat
LihatUrl: http://rechtsvinding.bphn.go.id/artikel/ART%205%20JRV%20VOL%206%2
0NO%201.PDF
Bahwa Penegakan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat memiliki arti penting dalam
salah satu upaya membangun peradaban bangsa yang tinggi dan bermartabat. Tidak akan maju
peradaban dari suatu bangsa apabila tidak didasarkan atas peri kehidupan berkeadilan. Sistem
atau penyelenggaraan hukum di Indonesia dewasa ini dalam suasana keambrukan. Antara satu
subsistem dengan subsistem penegak hukum yang lain tidak saling sinergi dalam menegakkan
keadilan, faktor yang paling mendasar adalah posisi dan kedudukanlembaga hukum dalam
menegkan keadilan dalam konteks menjalankan fungsi yudikatif berbeda antara satu subsistem
dengan susbsistem yang lain. Fungsi penyidikan dan penuntutan berada dibawah kekuasaan
eksekutif, sementara fungsi mengadili dan memutus berada di bawah kekuasaan Mahkamah
Agung. Sehingga berimplikasi pada penegakan hukum itu sendiri dalam tataran praktis apabila
penegakan hukum itu bersinggungan dengan kepentingan masing-masing institusi, kepentingan
untuk melindungi institusi lebih penting ketimbang kepentingan untuk menegakkan hukum demi
kepentingan publik.implementasinya pada institusi peradilan dalam mewujudkan keadilan dan
kedamaian bagi pencari keadilan adalah :Memaknai Keadilan dalam Penegakan Hukum,
Independensi Peradilan dalam Menegakkan keadilan, Integritas Putusan Hakim dalam
menegakkan keadilan, Realitas penegakan hukum oleh hakim, Mewujudkan suatu kedamaian
dalamputusan hakim.
Namun pengaruh kekuasaan eksekutif dan kekuatan politik, fungsi penegakan hukum
oleh pengadilan belum sepenuhnya mandiri, sehingga tugas utama pengadilan untuk
mewujudkan keadilan dan kedamaian ditengah masyarakat masih jauh dari harapan. Oleh karena
itu perlu untuk diperkuat institusi pengadilan sebagai benteng terakhir pencari keadilan untuk
menghadirkan suasana dan perasaan damai bagi pencari keadilan. Penguatan lembaga peradilan
tersebut dapat berupa; ketentuan dan aturan hukum yang mengatur cara-cara menegakkan hukum
dan keadilan itu tersusun dengan baik dan benar secara pasti. Kemudian kontrol berupa
pengawasan terhadap institusi peradilan untuk lebih transparan dan objektif dalam menyelsaikan
suatu sengketa hukum dipengadilan perlu untuk dilakukan secara proporsional dan profesional,
dan selanjutnya budaya masyarakat yang terkait proses hukum harus memahami posisi dan
kedudukannya sebagai elemen terpenting bagi tegaknya hukum dan keadilan.