Anda di halaman 1dari 21

Case Report Session

PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA PUSKESMAS AMBACANG

OLEH :

ARIADI

1110312069

Preseptor :

dr. Husna Yetti, PhD

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

PERIODE 7 MARET 2016- 7 MEI 2016

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pemeriksaan kesehatan (Medical Check Up) adalah suatu prosedur

yang dilakukan untuk mengetahui status kesehatan individu saat ini dan

sebagai usaha untuk memelihara kesehatan secara berkala. Pemeriksaan

kesehatan sebagai screening adalah suatu bentuk tindakan pencegahan dan

sering digunakan untuk mendeteksi adanya suatu penyakit secara dini.1


Melalui pemeriksaan kesehatan yang tepat dan teliti dapat membantu

dalam mendeteksi suatu penyakit yang tidak diketahui sebelumnya karena

tidak menimbulkan keluhan pada individu yang bersangkutan. Penyakit dan

gangguan kesehatan yang dapat dideteksi lebih dini tentu dapat mempermudah

kontrol dan tindakan pengobatan sehingga mencegah penyakit berkembang

menjadi lebih serius dan yang tidak kalah penting adalah tidak mengurangi

kualitas hidup individu tersebut.1,2


Berbeda dengan di negara maju, dimana masyarakatnya sudah

menjadikan pemeriksaan kesehatan berkala/medical check up sebagai gaya

hidup, sehingga mereka tidak ragu mengalokasikan dana secara khusus untuk

pemeriksaan kesehatan, dan hal tersebut dilakukan secara teratur, meski tidak

dirasakan adanya keluhan kesehatan yang berarti.3


Terlihat jelas bahwa kesadaran akan pentingnya nilai kesehatan belum

dimiliki oleh masyarakat kita, sehingga pemeriksaan kesehatan belum

dijadikan prioritas. Pada umumnya, mereka baru membutuhkan dokter,

bilamana sudah dirasakan adanya keluhan dan merasa dirinya sakit. Karena

banyak penyakit yang tidak menimbulkan gejala apapun pada awalnya, dan

ternyata saat terdeteksi, sudah terlambat dan menjadi sulit untuk disembuhkan.

2
Dengan mengikuti program pemeriksaan kesehatan/medical check up secara

berkala, penyakit-penyakit yang tidak menimbulkan gejala yang jelas dapat

diketahui lebih dini, dengan mengetahui lebih dini, maka angka kesakitan dan

angka kematian dapat dicegah.2,3,4


Inilah pentingnya kita melakukan medical check up secara rutin,

karena banyak penyakit serius yang apabila terdeteksi secara dini, ternyata

pengobatannya menjadi lebih mudah dan lebih murah, dibandingkan apabila

kita mengetahui saat penyakit sudah pada tingkat lanjut. Kesehatan dapat

menjadi sesuatu yang sangat mahal harganya saat kita jatuh sakit dan akhirnya

baru kita sadari bahwa kita sudah tidak bisa lagi meraihnya. Kesehatan adalah

aset yang paling berharga. Tanpa kesehatan segalanya menjadi tidak berarti.1,2,3

Puskesmas Ambacang Kuranji Padang merupakan salah satu

puskesmas yang berada di kota Padang. Puskesmas ini seharusnya juga

memiliki program pemeriksaan kesehatan berkala dalam rangka mencegah

angka kesakitan dan angka kematian. Menyadari pentingnya pemeriksaan

kesehatan berkala ini, termasuk di wilayah kerja puskesmas Ambacang

Kuranji Padang, maka penulis merasa perlu untuk membahas tentang program

kesehatan berkala di Puskesmas Ambacang Kuranji Padang.

1.2 Rumusan masalah


Bagaimana kegiatan program pemeriksaan kesehatan berkala di puskesmas

Ambacang Kuranji Padang?


1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum

Mengetahui pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala

di Puskesmas Ambacang Kuranji Padang.

1.3.2 Tujuan khusus

3
1. Mengetahui kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala di Puskesmas

Ambacang Kuranji Padang.


2. Mengetahui permasalahan dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan

berkala di Puskesmas Ambacang Kuranji Padang.


3. Mengetahui solusi permasalahan dalam kegiatan pemeriksaan

kesehatan berkala di Puskesmas Ambacang Kuranji Padang


1.4 Metode penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada

berbagai literatur, laporan tahunan puskesmas Ambacang Kuranji, dan diskusi

dengan pemegang program.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Defenisi Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Pemeriksaan kesehatan (Medical Check Up) adalah suatu prosedur yang

dilakukan untuk mengetahui status kesehatan individu saat ini dan sebagai

usaha untuk memelihara kesehatan secara berkala, bersifat rutin untuk

dilakukan dengan mencakup pemeriksaan untuk layanan pencegahan klinis

dan termasuk kepada individu yang tidak memiliki tanda ataupun gejala

sakit.1

2.2 Tujuan dan sasaran pemeriksaan kesehatan berkala


Tujuan pemeriksaan kesehatan berkala adalah2,3 :
1. Mendeteksi penyakit sedini mungkin
2. Mengendalikan penyakit dan mendeteksi dini terjadinya

komplikasi
3. Mencegah atau mengendalikan penyakit yang ditemukan

4. Memberikan pengobatan secepat mungkin

Sasaran penyaringan adalah penyakit seperti :

1. Penyakit kronis

2. Keadaan yg potensial/high risk

3. Infeksi Bakteri (Lepra, TBC dll.)

4. Penyakit Non-Infeksi : (Hipertensi, Diabetes mellitus, Jantung

Koroner,Ca Serviks, Ca Prostat, Glaukoma)

5. HIV-AIDS

6. Infeksi Virus (Hepatitis)

2.3 Landasan Hukum

5
Peraturan Mentri Kerja No. Pes-01/Men/1998 Tentang

penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan

manfaat lebih baik dari paket jaminan pemeliharaan kesehatan dasar

jaminan sosial tenaga kerja. Bab II Pasal 5 berbunyi pelayan kesehatan

kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dan pasal 3

meliputi: pemeriksaan kesehatan, kepada tenaga kerja yang meliputi

pemeriksaan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan

khusus.2

SKB 4 Mentri NO.26 tahun 2003 tentang Pembinaan dan

Pengembangan UKS. UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas

sektor untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya

terbentuk perilaku hidup sehat dan bersih baik bagi peserta didik, warga

sekolah maupun warga masyarakat. Pemeriksaan kesehatan berkala adalah

salah satu kegiatan yang dilaksanakan UKS.5

2.4 Tata Cara Pemeriksaan Kesehatan

1. Anamnesis2,3,4

a. Umur

b. Jenis kelamin

c. Unit kerja

d. Lama kerja

e. Gambaran tentang : yang dikerjakan, faktor bahaya di lingkungan


kerja, keluhan yang diderita, kondisi kesehatan yang dirasakan dll

2. Pemeriksaan Klinis

a. Pemeriksaan mental (Gangguan mental dan penyakit jiwa).

6
b. Pemeriksaan fisik (Pemeriksaan fisik diagnostik)

c. Pemeriksaan foto Toraks;

d. pemeriksaan rekam jantung istirahat/ elektrokardiografi;

e. Pemeriksaan laboratorium darah dan urin rutin

f. Pemeriksaan khusus yang berkaitan dengan keluhan/gangguan


kesehatan (spirometri test, audiogram, pemeriksaan fungsi organ
khusus, pemeriksaan laboratorium khusus/biological monitoring).

7
BAB 3
ANALISIS SITUASI

3.1 Gambaran Umum

3.1.1 Kondisi Geografis

Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji berbatasan

dengan kecamatan dan kelurahan yang menjadi tanggung jawab selain Puskesmas

Ambacang Kuranji, antara lain:


Utara : Wilayah kerja Puskesmas Kuranji
Timur : Wilayah kerja Puskesmas Pauh
Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Andalas
Barat : Wilayah kerja Puskesmas Nanggalo
Puskesmas Ambacang Kuranji terletak pada 0° 55' 25.15" Lintang Selatan

dan +100° 23' 50.14" Lintang Utara. Luas wilayah kerja Puskesmas Ambacang

Kuranji adalah sekitar 12 km2 meliputi empat kelurahan, yaitu: Kelurahan Pasar

Ambacang, Kelurahan Anduring, Kelurahan Ampang, dan Kelurahan Lubuk

Lintah.

Gambar 3.1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang


Sumber :Laporan Tahunan Puskesmas Ambacang tahun 2015

8
3.1.2 Kondisi Demografis

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji yang

menjadi sasaran kegiatan Puskesmas selama tahun 2015 adalah sebanyak 49.966

jiwa dengan luas wilayah kerja sekitar 12 km 2. Distribusi kependudukan menurut

kelurahan adalah sebagai berikut:


Tabel 3.1 Data Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Tahun 2015

No. Jenis Kelamin


Kelurahan Jumlah
Laki-laki Perempuan

1 Pasar Ambacang 8.950 8.968 17.918


2 Anduring 7.137 7.151 14.288
3 Lubuk Lintah 5.181 5.191 10.327
4 Ampang 3.690 3.698 7.388
5 Puskesmas 24.958 25.008 49.966

Sumber :Data Sasaran Program Kesehatan Puskesmas Ambacang Tahun 2015.

3.1.3 Sarana dan Prasarana

Saat ini, Puskesmas Ambacang Kuranji telah memiliki sarana dan prasarana

yang mendukung pelaksanaan kegiatan di puskesmas.Puskesmas ini telah

memiliki gedung permanen dua lantai yang dapat dimanfaatkan dalam

melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan dan kegiatan administrasi

puskesmas.Selain itu juga terdapat kendaraan operasional puskesmas yang dapat

digunakan untuk menjangkau sarana kesehatan lain dan tempat-tempat

pelaksanaan program-program puskesmas, seperti posyandu, posbindu, poskeskel,

dan sebagainya.

Sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ambacang Kuranji antara lain

sebagai berikut:

9
a. Puskesmas : 1 buah
b. Puskesmas Pembantu : 1 buah
c. Pusat Kesehatan Kelurahan : 1/kelurahan (total 4)
d. Bidan Praktik Mandiri :9
e. Dokter Praktik Swasta :4
Data UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) di Puskesmas

Ambacang:
a. Posyandu Balita : 29 Pos
b. Posyandu Lansia : 9 Pos
c. Posbindu : 8 Pos
d. Batra : 72 Batra
e. Poskestren : 1 Pos
f. Toga : 697 KK
g. Usaha Kesehatan Kerja : 97 UKK
h. Poskeskel : 4 unit

Tabel 3.2 Fasilitas Pendidikan Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang


Jenis Sekolah Jumlah
TK 9
SD 21
SMP 5
SMA 4
Jumlah 57

Sumber :Laporan Puskesmas Ambacang Kuranji Tahun 2015

3.2 Pemeriksaan Kesehatan berkala


Pemeriksaan kesehatan berkala di puskesmas Ambacang Kuranji meliputi:
1. Program UKS/KKR (Screening dan Pemeriksaan Kesehatan Berkala),

dengan sasarann ya adalah SD, SMP/MTsN dan SMA/SMK /MAN

kelas 1.
2. Posbindu
3. UKK (Usaha Kesehatan Kerja)
3.2.1 Pemeriksaan kesehatan berkala murid di wilayah kerja puskesmas
Ambacang Kuranji

Tabel 3.3 Jumlah murid SD di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang


Kuranji tahun 2015

10
Jumlah Peserta Didik di sekolah

Jml sasaran Yang di periksa

L P L P Jml
403 338 403 335 738
% 99,5

Tabel 3.4 Jumlah murid SMP/MTsN di Wilayah Kerja Puskesmas


Ambacang Kuranji tahun 2015

Jumlah Peserta Didik di sekolah


Jml sasaran Yang diperiksa
L P L P Jml
476 486 473 484 957
% 99,4

Tabel 3.5 Jumlah murid SMA/SMK/MAN di Wilayah Kerja Puskesmas


Ambacang Kuranji tahun 2015
Jumlah Peserta Didik di sekolah
Jml sasaran Yang diperiksa

L P L P Jml
1057 254 1040 253 1293
% 98,6
Ketiga tabel diatas menunjukkan murid SD yang diperiksa 99,5 %, murid
SMP/MTsN sebanyak 99,4% sedangkan murid SMA/SMK/MAN 98,6%.

Tabel 3.6 Hasil Pemeriksaan Fisik murid SD di Wilayah Kerja


Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2015

Penilaian Status Gizi Gigi dan Mulut


Pem. TB/U Risiko Masalah
R Mulut Caries
Fisik SK K N G O (Stunting) Anemia Lain
T Y L P S TS T Y T Y
SD 32 74 601 22 9 666 70 11 3 731 0 325 431 712 26
% 4,3 10 81,4 2,9 1,2 90,2 9,4 2,7 0,8 100 0 44 55,9 96,4 3,5

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari penilaian status gizi sebagian besar
normal yaitu sebanyak 81,4% sedangkan dari pemeriksaan gigi dan mulut
sekitar 55,9% terdapat caries pada giginya.

Pem. Mata / Penglihatan Telinga / Pendengaran


Fisik Infeksi Gangguan Lihat Buta Infeksi Serumen Gangguan
warna Pendengara
n

11
T Y N KR LV BUTA KM T Y T OM T Y T Y
SD 736 2 735 1 2 0 0 737 1 721 `17 538 200 738 0
% 99,7 0,3 99,6 0,1 0,3 0 0 99,9 0,1 97,6 2,3 72,8 27,1 100 0

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari pemeriksaan mata sebagian besar


normal sedangkan untuk pemeriksaan telinga tidak ditemukan gangguan
pendengaran namun 2,3% ditemukan otitis media dan 27,1% murid terdapat
serumen pada telinganya.

Tabel 3.7 Hasil Pemeriksaan Fisik murid SMP/MTsN di Wilayah Kerja


Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2015

Penilaian Status Gizi Gigi dan Mulut


Pem. TB/U Risiko Masalah
R Mulut Kari es
Fisik SK K N G O (Stunting) Anemia Lain
T Y L P S TS T Y T Y
SMP 24 82 766 64 21 822 135 24 44 954 3 715 242 914 43
% 2,5 8,6 80 6,7 2,2 85,9 14,1 2,5 4,5 99,7 0,3 74,7 25,2 95,5 4,5

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari penilaian status gizi sebagian besar
normal yaitu sebanyak 80% sedangkan dari pemeriksaan gigi dan mulut sekitar
25,2% terdapat caries pada giginya.

Mata / Penglihatan Telinga / Pendengaran


Pem.
Buta Gangguan
Fisik Infeksi Gangguan Lihat Infeksi Serumen
Warna Pendengaran
T Y N KR LV BUTA KM T Y T OM T Y T Y
SMP 957 0 850 68 29 0 10 937 20 953 4 844 113 957 0
% 100 0 88,9 7,1 3 0 1 97,9 2,1 99,5 0,5 88,2 11,8 100 0

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari pemeriksaan mata sebagian


besar normal sedangkan untuk pemeriksaan telinga tidak ditemukan gangguan
pendengaran namun 0,5% ditemukan otitis media dan 11,8% murid terdapat
serumen pada telinganya.

Tabel 3.8 Hasil Pemeriksaan Fisik murid SMA/SMK/MAN di Wilayah


Kerja Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2015

Penilaian Status Gizi Gigi dan Mulut


Pem. TB/U Risiko Masalah
R Mulut Caries
Fisik SK K N G O (Stunting) Anemia Lain
T Y L P S TS T Y T Y

12
SMA 35 46 1167 28 17 1166 127 19 30 1293 0 1028 265 1263 30
% 2,7 3,6 90,3 2,2 1,3 90,2 9,8 1,5 2,3 100 0 79,5 20,5 97,7 2,3

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari penilaian status gizi sebagian besar
normal yaitu sebanyak 90,3% sedangkan dari pemeriksaan gigi dan mulut
sekitar 20,5% terdapat caries pada giginya.

Mata / Penglihatan Telinga / Pendengaran


Pem. Gangguan
Infeksi Gangguan Lihat Buta Warna Infeksi Serumen
Fisik Pendengaran
T Y N KR LV Buta KM T Y T OM T Y T Y
SMA 1293 0 1217 49 2 0 25 1274 19 1288 5 1156 137 1293 0
% 100 0 94,1 3,8 0,2 0 1,9 98,5 1,5 99,6 0,4 89,4 10,6 100 0

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari pemeriksaan mata sebagian


besar normal sedangkan untuk pemeriksaan telinga tidak ditemukan gangguan
pendengaran namun 0,4% ditemukan otitis media dan 10,6% murid terdapat
serumen pada telinganya.

3.2.2 Pemeriksaan kesehatan berkala di Posbindu puskesmas Ambacang


Program posbindu adalah salah satu program yang dilaksanakan

Puskesmas Ambacang Kuranji dalam penanggulangan penyakit tidak

menular. Tujuan program ini menurunkan faktor resiko PTM sebagai

deteksi dini PTM sehingga memacu kemandirian masyarakat dalam

pencegahan dan penanggulangan PTM dan meningkatkan kualitas hidup

sehat masyarakat yang berada di semua tatanan.


Tabel 3.9 Tabel Jumlah Kasus Lama dan Baru Penyakit Tidak
Menular di Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2015

NO PENYKT JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES JMH
1 HT 109 75 59 27 42 38 34 43 39 139 123 88 816
2 P Jantung 0 0 0 0 0 0 0 2 4 3 16 6 31
3 Obesitas 2 0 0 0 5 4 0 2 3 0 4 0 20
4 Asma 14 0 9 3 13 13 11 10 9 12 23 5 122
5 PPOK 4 0 1 0 0 1 0 3 2 2 10 8 31
6 K Lalin 2 1 0 1 1 0 0 1 0 5 4 15

13
7 Diabetes 40 38 28 19 61 6 13 17 21 90 92 37 462
8 TIROID 0 3 5 5 0 3 3 1 3 1 4 4 32
JUMLAH 171 117 102 55 122 65 61 79 81 247 277 152 1529

Tabel diatas menunjukkan bahwa penyakit terbanyak pada tahun 2015

adalah hipertensi sebanyak 816 kasus. Disusul oleh diabetes sebanyak 462 kasus

dan asma 122 kasus.

Tabel 3.10 Tabel Kasus Penyakit Tidak Menular Menurut Golongan Umur di
Puskesmas Ambacang Kuranji tahun 2015

JK DAN UMUR
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 >70
N0 PENYAKIT
L P L P L P L P L P L P

1 HT 2 30 81 84 238 44 84 145 209 111 132


2 P Jantung 6 7 7 11 2 1 3 14 2
3 obesitas 1 2 1 2
4 astma 1 2 13 28 18 17 13 4 13 16 12 16
5 ppok 1 2 2 3 1 6 1 3
6 k lalin 3 2 7 6 3 1 1
7 diabetes 25 29 47 65 40 36 58 64 16 19
8 tiroid 1 4 9 3 13 3 1
JUMLAH 7 5 88 162 161 351 100 131 223 294 156 169

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah kasus penyakit tidak

menular menurut golongan umur yang tertinggi adalah golongan umur

60-69 tahun. Disusul umur 45-54 tahun.

3.2.3 Pemeriksaan kesehatan berkala Usaha Kesehatan Kerja (UKK) di

puskesmas Ambacang

14
Jumlah Usaha Kesehatan Kerja di puskesmas Ambacang sebanyak

97 UKK. Pelaksanaannya program masih belum efektif. Pelaksanaannya

hanya sebatas pencatatan jumlah UKK dan pemeriksaan tempat industri

jika ada permintaan saja. Sedangkan pemeriksaan untuk tenaga kerjanya

belum ada.

15
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum program pemeriksaan kesehatan berkala

Penyelenggaraan program pemeriksaan berkala di puskesmas

Ambacang meliputi pemeriksaan kesehatan berkala di sekolah-sekolah yang

berada di wilayah kerja puskesmas Ambacang, pemeriksaan kesehatan di

posbindu dan usaha kesehatan kerja.Pemeriksaan kesehatan berkala di

sekolah-sekolah merupakan salah satu program kegiatan UKS dan biasanya

dilakukan sejalan dengan kegiatan screening. Pemeriksaan kesehatan ini

dilakukan sekali dalam setahun. Sedangkan pemeriksaan kesehatan berkala di

posbindu dilakukanan sekali sebulan. Program pemeriksaan kesehatan berkala

dilaksanakan dengan kerjasama lintas lintas program.dan lintas sektor.

4.2 Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Pemeriksaan kesehatan berkala di puskesmas Ambacang Kuranji adalah:


1. Program UKS/KKR (Screening dan Pemeriksaan Kesehatan Berkala)
Kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala dilakukan sejalan dengan

kegiatan screening kepada murid SD, SMP/MTsN dan SMA/SMK /MAN

kelas 1, pemeriksaan meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan,

pemeriksaan mata, telinga, gigi dan mulut, dan keadaan gizi. Dalam

kegiatan ini , petugas puskesmas turun dalam bentuk tim yang terdiri dari

petugas pemegang program UKS, promkes, Dokter, dokter gigi. Kegiatan

diadakan setiap sekali setahun biasanya pada awal tahun ajaran baru.

Dari 21 SD, 5 SMP/MTsN dan 4 SMA/SMK/MAN yang ada di

wilayah kerja puskesmas Ambacang Kuranji , pencapaian target sasaran

16
penjaringannya untuk murid SD mencapai 99,5 %, murid SMP/MTsN

99,4 % dan murid SMA/MAN/SMK 98,6%. Dari persentase ini terlihat

masih belum mencapai target sasaran yaitu 100% dimana untuk SD masih

kurang 0,5% , SMP/MTsN 0,6% dan SMA/MAN/SMK 1,4% lagi. Hal ini

disebabkan beberapa hal diantaranya tidak hadir saat dilakukan

pemeriksaan, masih banyak murid-murid yang takut untuk diperiksa

kesehatan dan trauma pada petugas baju putih dan belum mengerti akan

pentingnya pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui secara dini kelainan

yang di dapat.
Selain itu masalah yang ditemukan dari hasil pemeriksaan pada

murid SD diantaranya Gigi caries 55,9%, Serumen pada telinga 27,1%,

Gizi Kurus 10%, Stanting 9,4 % dan Sangat kurus 4,3 %. Pada murid

SMP/MTsN Gigi caries 25,2 % ,Serumen 11,8 % ,Gizi Kurus 8,6 %

Stanting 14,1 % dan Sangat Kurus 2,5 % sedangkan pada murid

SMA/MAN/SMK ditemukan Gigi Karies 20,5 %, Serumen 10,6 % , Gizi

Kurus 3,6 %, Stanting 9,8 % ,Sangat Kurus 2,7 %. Penyebab hal ini

diantaranya masih banyak pada anak usia sekolah yang kurang

memperhatikan akan pentingnya menjaga kebersihan diri dan hidup ber

PHBS, Kurang memperhatikan makanan dengan menu gizi seimbang dan

jajanan / makanan sehat di sekolah.

2. Posbindu
Program posbindu adalah salah satu program yang dilaksanakan

Puskesmas Ambacang Kuranji dalam penanggulangan penyakit tidak

menular. Tujuan program ini menurunkan faktor resiko PTM sebagai

deteksi dini PTM sehingga memacu kemandirian masyarakat dalam

17
pencegahan dan penanggulangan PTM dan meningkatkan kualitas hidup

sehat masyarakat yang berada di semua tatanan.


Kegiatan pemeriksaan berkala di posbindu sasarannya adalah

masyarakat usia diatas 15 tahun khusus bagi penderita penyakit

degeneratif atau beresiko tinggi untuk mendapatkan suatu penyakit.

Kegiatan meliputi pemeriksaan labor (skrining) (Gula darah, kolesterol,

asam urat), tekanan darah, pemeriksaan payudara, IVA.


Penyakit terbanyak pada tahun 2015 di puskesmas Ambacang

adalah hipertensi sebanyak 816 kasus. Disusul oleh diabetes sebanyak

462 kasus dan asma 122 kasus. Dan kebanyakan berumur 60-69 tahun.
Kegiatan posbindu dilakukan sekali sebulan. Biasanya untuk masyarakat

yang sudah menderita penyakit dilakukan pemeriksaan sekali sebulan,

untuk yang beresiko tinggi dilakukan setiap tiga bulan sekali sedangkan

untuk masyarakat tidak beresiko dilakukan sekali setahun.


Permasalahan dalam kegiatan posbindu di puskesmas Ambacang

rendahnya minat masyarakat untuk berkunjung ke posbindu,hal ini

dikarenakan masyarakat mengharapkan kegiatan posbindu tidak hanya

menjaring,tapi juga pengobatan. Sarana dan alat untuk melakukan

pemeriksaan labor di posbindu masih kurang. Pemeriksaan IVA dan

kanker payudara belum bisa terlaksana dengan baik di posbindu .Hal ini

dikarenakan tempat/ lokasi posbindu belum memadai dan tenaga terlatih

untuk pemeriksaan tersebut masih terbatas.


3. Usaha Kesehatan Kerja
Usaha Kesehatan Kerja di wilayah kerja Puskesmas Ambacang pada

industri yang berhubungan dengan penyediaan makanan. Pelaksanaan

program kesehatan kerja di puskesmas Ambacang dilaksanakan oleh kader

sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Pelaksanaannya

18
hanya sebatas pencatatan jumlah UKK dan tidak ada pemeriksaan berkala

yang dilakukan ,pemeriksaan dilakukan jika ada permintaan saja dan

umumnya hanya untuk survei tempat industri saja. Sedangkan pemeriksaan

untuk tenaga kerjanya belum ada.

19
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Pemeriksaan kesehatan berkala di puskesmas Ambacang Kuranji adalah

Program UKS/KKR (Screening dan Pemeriksaan Kesehatan Berkala),

Posbindu dan UKK (Usaha Kesehatan Kerja).


2. Permasalahan dalam pelaksaan kegiatan pemeriksaan berkala di

Puskesmas Ambacang Kuranji meliputi rendahnya minat masyarakat untuk

berkunjung ke posbindu, sarana dan alat untuk melakukan pemeriksaan

labor di posbindu masih kurang. Pemeriksaan IVA dan kanker payudara

belum bisa terlaksana dengan baik di posbindu dan pelaksanaan program

UKK belum sesuai harapan.


5.2 Saran
1. Perlunya dukungan para guru kelas untuk membantu, memantau murid

yang lari atau takut dalam pemeriksaan


2. Meningkatkan penyuluhan tentang gigi (UKGS), Kebersihan diri, Gizi,

dan PHBS
3. Melakukan sosialisasi kembali kepada masyarakat tentang posbindu,

melaksanakan pelatihan kader melengkapi sarana dan alat posbindu kit dan

pemeriksaan labor untuk screening penyakit PTM


4. Hendaknya pelaksanaan program UKK lebih diaktifkan lagi dan perlu ada

pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

1. Culica D . Medical Checkup: Who Does Not Get Them. American Journal

of Public Health. 2002.

20
2. Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Pemeriksaan Kesehatan

Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja. Jakarta:

Kemenaker RI; 2013

3. Agustina, D. 2015. Kesadaran melakukan Medical Check Up. (diakses

tanggal 10 April 2016) Tersedia dari: URL: HIPERLINK

Http://www.prodia.co.id/infokesehatan/kesadaran-melakukan-medical-

check-up

4. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana operasional Promosi

kesehatan dalam pengendalian penyakit tidak menular. Jakarta: Kemenkes

RI; 2010

5. Depkes RI. 2011. Petunjuk Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan


Usaha Kesehatan Sekolah, Jakarta.
6. Puskesmas Ambacang, Laporan Tahunan Puskesmas Ambacang Kuranji

tahun 2015. Padang; 2015.

21

Anda mungkin juga menyukai