Anda di halaman 1dari 6

Akhiruddin, Saklar Pindah Daya...

ISSN : 2502 – 3624

Saklar Pindah Daya Utama PLN Ke Back-Up Genset


Untuk Beban Proritas Dan Non Prioritas
Menggunakan HP (Hand Phone)
Akhiruddin
Staff Pengajar Program Studi Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Medan
Jln. Almamater. No: 1. Kampus USU Medan
Email: Akhiruddinudin40@yahoo.co.id

Abstrak Di zaman sekarang ini, teknologi telah yaitu kebutuhan prioritas dan kebutuhan non
berkembang sangat maju, baik dunia industri prioritas. Apabila telah menjadi 2 (dua) bagian,
otomotif, rumahtangga, perindustrian, dan maka kontak (saklar) juga menjadi 2 (dua) buah.
telekomunikasi. Pada dunia telekomunikasi kita Kontak (saklar) yang digunakan adalah kontaktor.
dapat mengontrol suatu alat atau sistem, seperti Operasi penyaklaran biasanya dilakukan secara
HP (Hand Phone) dengan memanfaatkan nada manual. Dalam hal ini penulis mencoba membuat
yang terdengar apabila tombol-tombol angka yang perancangan proses penyaklaran tersebut menjadi
terdapat pada HP tersebut ditekan. Keluaran yang tidak lagi manual tetapi dikendalikan secara
terdengar pada loudspeaker dilepaskan lalu elektronika digital. Penyaklarannya dapat
dihubungkan kemasukan rangkaian DTMF (Dual dikendalikan dengan jarak jauh, yaitu dengan
Tone Multi Frequency). Keluaran dari DTMF menggunakan sebuah HP (hand phone) sehingga
yang telah dalam bilangan biner (berlogika 0 dan tidak perlu lagi datang ke tempat dimana genset
1) diberikan pada rangkaian control logika dan berada beserta panel-panel penghubungnya, waktu
keluarannya akan mengaktifkan relay. Relay akan penyaklaran dapat diatur dan sistem ini dapat juga
mengatur perpindahan beban listrik prioritas dan mendeteksi jika tegangan listrik PLN turun, jika
bukan prioritas, dimana pengaturan perpindahan tegangan PLN turun sistem akan bekerja (Proses
tersebut juga dapat diatur waktunya. penyaklaran akan bekerja).

Kata Kunci : HP (Hand Phone), DTMF, Kontrol II. PERANCANGAN SISTEM


Logika, Waktu
Untuk menyederhanakan atau memudahkan
I. PENDAHULUAN konsep seperti yang diuraikan sebelumnya, maka
konsep perancangan untuk membuat sistem ini
Teknologi telekomunikasi dewasa ini bekerja sesuai dengan yang diharapkan, terlebih
berkembang pesat baik dari sisi kualitas, inovasi, dahulu dibuat diagram blok dari rangkaian-
interkoneksi antar sistem serupa maupun perluasan rangkaian elektronika yang digunakan. Guna dari
aplikatifnya. Agar kita dapat kompetitif blok diagram adalah cara yang paling sederhana
didalamnya, kita perlu berperan aktif untuk untuk menjelaskan cara kerja dari suatu alat atau
mempercepat alih teknologi, diantara upaya efektif sistem dan memudahkan untuk menganalisa
adalah kita mampu memilah sistem, sub-sistem kesalahan suatu sistem. Untuk setiap blok
dan atau elemen tertentu dimana kita memiliki dihubungkan dengan suatu garis yang menunjuk-
potensi untuk pengembangannya. Salah satu kan arah kerja dari setiap blok yang bersangkutan,
potensi pengembangannya adalah pada Perusahan- biasanya untuk mempermudah perancangan alat
perusahaan, Dunia Industri, Rumah tangga, Jasa (sistem) digunakan blok diagram sebagai langkah
Telekomunikasi, Bandara Udara, atau perusahaan awal dalam pembuatan sistem. Blok diagram dari
Jasa lainnya yang membutuhkan Daya Listrik yang perancangan alat dapat dilihat pada Gambar 1.
terus menerus tanpa terputus, jika sumber daya
listrik dari PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik
mati dan digantikan dengan sumber daya listrik
yang diperoleh dari genset. Tetapi kemampuan dari
genset tidaklah sama dengan daya listrik yang
diperoleh daya PLN, agar tidak terganggu maka
diambil jalan alternatif dengan cara membagi-bagi
kebutuhan listrik tersebut menjadi 2 (dua) bagian,

Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016 1


ISSN : 2502 – 3624 Akhiruddin, Saklar Pindah Daya...

Gambar 1. Blok Diagram Sistem

A. Cara Kerja Alat rangkaian terdiri dari transformator penurun


Untuk memahami bagaimana proses tegangan, diode penyearah, kapasitor sebagai
bekerjanya alat ini, maka perlu dibuat cara kerja. perata tegangan, regulator tegangan untuk 50 Volt,
Jika tegangan PLN hidup, rangkaian kontrol sensor 12 Volt, gerbang logika AND gate, resistor,
tegangan PLN akan hidup dan membacanya transistor dan empat buah relay. Cara kerja
kemudian akan menghidupkan kontrol relay K1, rangkaian adalah : tegangan 220 Volt AC dari PLN
K2, kontrol relay starting genset dan rangkaian akan diturunkan oleh transformator menjadi 12
kontrol relay rangkaian pindah K1 dan K2 yang Volt AC kemudian disearahkan oleh dioda bridge
pada awalnya semua posisi induknya terhubung ke yang mempunyai kemampuan sebesar 1 A, agar
NC menjadi terhubung NO. akibat perpindahan hasil penyearahannya lebih rata, maka dipasanglah
tersebut akan menghidupkan K1 dan K2, dimana kapasitor sebesar 1000 μF/50 V kemudian menjadi
K1 adalah untuk beban prioritas dan K2 untuk masukan untuk catu tegangan IC logika AND dan
beban non prioritas. Jika PLN mati, maka K1, K2, tegangan 12 Volt untuk catu tegangan relay.
kontrol relay starting genset kontrol relay Tegangan 5 Volt ini adalah sebagai sensor adanya
rangkaian pindah K1, K2 induknya kembali tegangan dari PLN yang akan diberikan sebagai
terhubung ke NO. akibat kejadian ini, kontrol relay masukan pada gerbang logika AND gate. Output
starting genset akan menghidupkan genset dan AND gate akan diberikan ke masukan rangkaian
kontrol relay rangkaian pindah ke K1, K2 akan transistor sebagai saklar. Rangkaian ini berfungsi
menghidupkan rangkaian pewaktu dan rangkaian sebagai kontrol penghubung dan memutus 4 buah
kontrol relay saklar pindah K1 dan K2. Jika genset relay yaitu : kontrol relay K1, K2, kontrol relay
hidup butuh waktu normalnya untuk dihubungkan starting generator dan kontrol relay rangkaian
ke beban prioritas dan beban non prioritas. pindah K1 dan K2 dan pewaktu.
Walaupun genset telah siap dibebani, untuk
menghubungkan ke beban prioritas dan non
prioritas dibutuhkan lagi waktu tertentu sebagai
alat penghubungnya. Alat penghubungnya adalah
rangkaian kontrol relay saklar pindah K1 dan K2.
Pada saat kontrol rangkaian pindah K1, K2 bekerja
akan menghubungkan pewaktu dengan catu daya
sehingga akan menghidupkan untuk beberapa lama
(waktunya dapat diatur) kemudian mengerjakan
relay yang ada padanya dan menghidupkan HP
yang akan menghubungi nomor tertentu yang
sudah di memorikan pada HP tersebut. Pewaktu
dilengkapi dengan alarm yang menandakan
pewaktu sedang bekerja.

B. Rangkaian Kontrol Sensor Tegangan PLN.


Rangkaian ini berfungsi sebagai perasa ada
tidaknya sumber tegangan yang masuk dari PLN, Gambar 2. Rangkaian Kontrol Sensor Tegangan

2 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016


Akhiruddin, Saklar Pindah Daya... ISSN : 2502 – 3624

14 saat di-enable-kan oleh TOE


melakukan pertukaran kode
C. Prinsip Kerja DTMF MT 8870 terhadap sepasang nada sah
Rangkaian ini berfungsi sebagai peubah dari terakhir yang diterima. Saat
nada/tone yang keluar dari audio output HP (hand TOE berlogik rendah data
phone) menjadi bilangan biner. Cara kerjanya output dalam keadaan
adalah sebagai berikut: impedansi tinggi.
Delayed Steering,
MT 8870 mempunyai rangkaian dalam yang menunjukkan logik tinggi
cukup lengkap yang menghubungkan bansplit saat diterima sepasang nada
filter dan fungsi decoder digital. Dengan demikian, 15 Std yang telah didaftar dan output
komponen luar yang diperlukan menjadi lebih diperbaharui. Beralih ke logik
sedikit dan hanya merupakan pelengkap dari chip rendah saat tegangan
tersebut yang terdiri dari beberapa input yaitu : St/Gt<VtSt.
amplifier, clock osilator, dan interface bus three- Early Steering (output),
state yang di-latch. IC ini di desain dengan ukuran menunjukkan logik tinggi
kemasan yang kecil dengan penggunaan daya yang saat digital algorithm
rendah dan unjuk kerja yang tinggi. Tegangan VDD mendeteksi sepasang nada
yang diberikan cukup rendah yaitu 5 Volt DC dan 16 Est
valid (sinyal condition),
dapat bekerja normal pada temperatur -40oC setiap sinyal kondisi hilang
sampai dengan sekitar 80oC. akan menyebabkan Est
menjadi logik rendah.
Arsitekturnya terdiri dari bagian band-split Steering (input)/Guard time
filter yang berfungsi untuk memisahkan sinyal (output) bidectional,
kelompok nada tinggi dan rendah. Kemudian tegangan < VtSt yang
diikuti oleh digital counting yang memeriksa mendeteksi St menyebabkan
keabsahan frekuensi dan lamanya nada yang device pada register
diterima sebelum memberikan kode yang sesuai mendeteksi pasangan nada
pada output-bush. Gambar 3 memperlihatkan dan memperbaharui output
arsitektur internal dan fungsi pin koneksi dari MT 17 St/Gt
latch. Tegangan VtSt device
8870. bebas menerima sepasang
nada baru. Output Gt me-
Tabel 1. Fungsi Pin dari IC MT 8870 reset Steering Time eksternal
PIN NAMA DESKRIPSI yang konstan keadaannya
adalah fungsi dari St dan
1 IN + Non Inverting Op-Amp Input tegangan dari St.
18 VDD Positif Power Supply Input
2 IN - Inverting Op-Amp Input
Gain Select : memberikan
Arsitekturnya terdiri dari bagian band-split
jalan masuk pada keluaran
3 GS filter yang berfungsi untuk memisahkan sinyal
differensial Amplifier dengan
kelompok nada tinggi dan rendah, kemudian
hubungan resistor feedback.
diikuti oleh digital counting yang memeriksa
Referensi Voltage (output),
keabsahan frekuensi dan lamanya nada yang
4 VRef harga nominal VDD/2
diterima sebelum memberikan kode yang sesuai
digunakan untuk bias input.
pada output bush. Tabel berikut memperlihatkan
5 INH Inhibit input, aktif tinggi. deskripsi pin-pin koneksi dari MT 8870.
Power Down (input), aktif
6 PWDN tinggi tegangan jatuh device
dan inhibit oscillator.
7 OSC 1 Clock (input)
Clock (output), kristal
3,575545 MHz dihubungkan
8 OSC 2 antara pin OSC 1 dan OSC 2
melengkapi rangkaian
oscillator internal.
9 VSS Negatif Power Supply (input)
Three-state Output Enable
10 TOE
(output)
11- Q1-Q4 Three-state Data (output), Gambar 3. Blok Diagram Internal MT 8870

Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016 3


ISSN : 2502 – 3624 Akhiruddin, Saklar Pindah Daya...

12 V/3 A ke rangkaian pewaktu, maka pewaktu


akan menghubungi nomor HP (hand phone) yang
dituju, yaitu si operator (petugas) nya. Pewaktu ini
dapat diatur waktu bekerjanya, yang berguna untuk
menunggu sampai genset siap dihubungkan ke K1
dan K2.

Gambar 4. IC DTMF MT 8870

Konfigurasi standar penggunaan IC MT 8870


diperlihatkan pada gambar 3.3. dengan hanya
memerlukan sedikit komponen luar. Konfigurasi
ini merupakan konfigurasi yang direkomendasikan
oleh Mitel sebagai pembuat IC tersebut. Gambar 5. Rangkaian Pewaktu

Setelah bagian filter selanjutnya adalah bagian


decoder yang menggunakan teknik digital F. Pengujian Rangkaian
counting untuk menentukan frekuensi nada masuk Setelah merealisasikan rangkaian yang
dan untuk membuktikan bahwa sinyal itu standar digunakan, langkah selanjutnya adalah pengujian
frekuensi DTMF. Persamaan algoritma yang rumit rangkaian.
melindungi simulasi nada yang bertentangan a. Pengujian rangkaian dilakukan dengan
dengan sinyal dari luar seperti sinyal suara selama mengukur tegangan keluaran pada beberapa
adanya toleransi untuk penyimpangan frekuensi titik pengukuran yang dianggap perlu dan
yang sangat kecil dan sinyal-sinyal lainnya. dimasukkan pada tabel pengukuran.
Persamaan algoritma itu dibuat untuk memastikan
suatu kombinasi optimum dari toleransi frekuensi b. Melihat keluaran dari DTMF 8870. Jika angka
yang ter-interferensi atau noise. yang ada pada tombol hand phone (HP)
ditekan dan dimasukkan pada tabel
Ketika decoder mendeteksi sepasang nada yang pengukuran.
sah (dalam beberapa spesifikasi industri disebut
“signal condition”) “Early steering” output (Est) Mengukur keluaran dari rangkaian kontrol
akan menuju ke keadaan aktif. Hilangnya sinyal logika yang masukannya diperoleh dari keluaran
condition pada subsequent akan menyebabkan Est DTMF 8870 dan dimasukkan pada tabel
menganggap keadaan tidak aktif. pengukuran.

D. Rangkaian Kontrol Logika dan Rangkaian Pengukuran pada Rangkaian DTMF MT 8870
DTMF MT 8870
Rangkaian ini terdiri dari beberapa gerbang Tabel 3. Pengukuran pada Rangkaian DTMF 887
logika. Gerbang logika yang digunakan terdiri dari Output DTMF
gerbang NOT, gerbang AND, gerbang NAND Angka pada Tombol
dengan menggabungkan gerbang-gerbang logika HP A B C D
yang digunakan dapat mengubah bilangan biner
yang keluar dari rangkaian DTMF menjadi bernilai 7 1 1 1 1
1. Nilai ini akan digunakan untuk mengaktifkan
masukan pada rangkaian transistor sebagai saklar.

E. Rangkaian Pewaktu Tabel 4. Pengukuran pada Rangkaian DTMF 8870[;L[


Rangkaian ini berfungsi sebagai pewaktu untuk Output DTMF
memanggil atau menghubungi HP (hand phone) Angka pada
yang telah dimemorikan nomornya pada HP (hand Tombol HP A B C D
phone) yang ada pada sistem yang dibuat. Cara
kerjanya adalah sebagai berikut : 6 0 1 1 1

Jika PLN mati, semua relay yang ada pada


rangkaian sensor tegangan PLN akan ke posisi
induk ke NO, salah satunya adalah kontrol relay
rangkaian pindah K1 dan K2. Relay ini fungsinya
untuk menghubungkan catu daya DC dari baterai
4 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016
Akhiruddin, Saklar Pindah Daya... ISSN : 2502 – 3624

Tabel 5. Keluaran Dari IC DTMF MT 8870 kedua tabel pengukuran yang dilakukan untuk
angka 7 dan angka 6 dibandingkan dengan tabel
Angka Keluaran DT MF
untuk DTMF MT 8870 dari datasheet resmi
No. (Nomor)
pabrikan tidak ada perbedaan atau hasil
pada HP A B C D
keluarannya adalah sama.
1 1 1 0 0 0
2 2 0 1 0 0
3 3 1 1 0 0
4 4 0 0 1 0
5 5 1 0 1 0
6 6 0 1 1 1
7 7 1 1 1 1
8 8 0 0 0 1
9 9 1 0 0 1
0 0 0 1 0 1

Pengukuran pada Rangkaian Kontrol sensor Tegangan PLN

Tabel 6. Pengukuran rangkaian Kontrol sensor Tegangan PLN


Teg.
Keluaran
Teg. Teg. Sekunder Teg. AND Gate Relay
Regulator
Sumber Transformator Keluaran
Tegangan
PLN (Vs) Penyearah
5V 9V A B F 1 2 3 4

220 VAC 12 VAC 10,82 VDC 5V 9V 1 1 1 On On On On

215 VAC 11,73 VAC 10,57 VDC 5V 9V 1 1 1 On On On On

210 VAC 11,45 VAC 9,818 VDC 5V 0 0 0 0 Off Off Off Off

140 VAC 7,64 VAC 6,88 VDC 0 0 0 0 0 Off Off Off Off

III. KESIMPULAN c. Ketika tegangan sumber PLN sebesar 140 VAC


dan 210 VAC, sistem akan memindahkan
Setelah melalui tahapan perancangan dan beban ke pembangkit genset.
pengujian sistem secara keseluruhan, maka dapat d. Waktu perpindahan beban listrik prioritas dan
diambil kesimpulan sebagai berikut : non prioritas dari sumber daya listrik utama ke
a. Dengan menggunakan hand phone dan sumber daya listrik cadangan dapat Diatur.
menekan angka pada tombolnya, kita dapat
mengendalikan perpindahan beban listrik
prioritas dan non prioritas dari sumber daya DAFTAR PUSTAKA
utama ke sumber daya cadangan dari jarak
jauh. [1] ATS AMF, http://mesin-store.blogspot.com
b. Dengan menggunakan rangkaian kontrol /plgenset-perlu-amf.htm/
logika, kita dapat menguraikan keluaran DTMF [2] Elektronika Dasar, Transistor sebagai Saklar,
8870 menjadi masukan pada rangkaian online, 23 Mei 2012. http://elektronika-
transistor sebagai saklar yang menggerakkan dasar.com/teori-elektronika/transistor-sebagai-
relay 5 dan relay 6. saklar/

Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016 5


ISSN : 2502 – 3624 Akhiruddin, Saklar Pindah Daya...

[3] Generator Set (Genset), http:/Y0/dunia- [5] Hwei Hsu, Ph.D., 2003, Analog dan Digital
listrik.blogspot.com/2009/10/generator-set- Communications Second Edition, Schaum’s
genset.htm/ Series Megraw-Hill.
[4] Global System fo Mobile Communication, [6] Prinsip Kerja dan Instalasi Genset,
http://wikipedia.org/wiki/global http://homamww.ngeblog.ittelkom.ac.id/2013
_system_for_mobile_communication/

6 Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 2, Juni 2016

Anda mungkin juga menyukai