BAB 1
PENDAHULUAN
1998:89). Hal tersebut diatas didukung oleh pengamat para pakar kualitas, yang
menyebutkan bahwa kualitas suatu produk yang baik adalah yang dapat
pengembangan produk secara terus menerus. hanya ada dua pilihan yaitu sukses
gagal karena produk yang tidak mampu bersaing di pasar. kualitas juga
merupakan hal yang paling mendasar demi tercapainya kepuasan konsumen dan
1
2
sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan perhatian yang dapat terjalin di
efisien dengan adanya usaha yang menekankan ketelitian dan prinsif prinsif dasar
seperti : efisiensi waktu, prestasi dan menjalin kerjasama yang baik dengan
sesama pekerja.
berjalan dengan baik. Permasalahan persediaan kerap kali di hadapi oleh para
barang maupun jasa. Pada dasarnya perusahaan yang melakukan proses produksi
jika jumlah barang yang dirpoduksi terlalu sedikit di bandingkan dengan jumlah
2
3
jauh lebih besar untuk memenuhi jumlah permintaan tersebut. Oleh sebab itu
hasil produksi sehingga sasaran yang diinginkan oleh perusahaan dapat tercapai,
1. Apakah sudah ada SOP terhadap proses kerja di PT. ARTHA RUKUN
SEJAHTERA?
2. Apakah sistem monitoring produk saat ini sudah berjalan degan tepat?
baku, pencetakan, siram, poles dan packing. penelitian ini hanya ingin
3
4
4
5
1. Metode Observasi
2. Metode Wawancara
3. Studi Pustaka
5
6
kita kearah temuan ilmiah bila di analisis dengan teknik teknik yang
perusahaan.
sistem adalah :
6
7
lunak yang telah ada agar lebih cepat dan tepat dalam mendeskripsikan
sistem pada perusahaan yang sama sama saling menguntungkan satu sma
b. Kerjasama
suasana kerja yang kondusif dan mengangagap semua teman kerja adalah
saudara.
c. Absensi
jiwa kedisiplinan yang tinggi baik untuk diri sendiri maupun untuk
7
8
d. Target produksi
perkembangan perusahaan.
dan variasi yang kualitasnya bagus dan nyaman dipakai, sehingga dapat
memuaskan.
BAB I PENDAHULUAN
8
9
SEJAHTERA.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
9
10
BAB II
LANDASAN TEORI
sumber daya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi,
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
10
11
para aktivitas para anggota organisasi dan koordinasi sumber daya yang efektif
dan efisien secara bersama ataupun melalui organisasi lainnya untuk mencapai
bagian yang disediakan, bahan bahan dalam proses yang terdapat dalam
perusahaan untuk proses produksi, serta barang barang jadi atau produk yang
bahan bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi
yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar
selalu dalam keadaan siap pakai dan dicatat dalam bentuk buku perusahaan.
berikut.
11
12
angkutan.
2. Fungsi Decoupling
3. Fungsi Antisipasi
dari pemasok, yang bertujuan untuk menjaga proses konversi agar tetap
12
13
oleh karena itu perlu diramalkan untuk meminimalisir kerugian akibat over
besar atau berlebihan, sehingga biaya biaya yang timbul dari persediaan
c. Menjaga agar pembelian kecil kecilan dapa dihindari karena ini akan
persediaan adalah untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari bahan
bahan barang yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya biaya
yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan perusahaan. Dengan kata lain
13
14
optimal agar produksi dapat berjalan dengan lancar dan biaya persediaan adalah
dilakukan secara terus menerus agar kegiatan inventoy perusahaan bisa berjalan
proses produksi, yang diperoleh dari sumber sumber alam ataupun dibeli
14
15
secara langsung dirakit dengan parts lain tanpa melalui proses produksi
sebelumnya.
Yaitu barang abarang yang keluar dari tiap tiap bagian dalam satu
pabrik atau bahan bahan yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi di
dalam pabrik dan siap untuk dijual pada pelanggan atau perusahaan lain.
adalah suatu barang tersimpan yang akan dilakukan suatu tindakan lebih
lanjut ataupun barang yang tersimpan dan siap untuk digunakan tetapi
15
16
Permintaan bisa terjadi setiap saat pada periode tertentu dan dapat dinilai
kebutuhan pelanggan, namun apabila barang dalam took habis maka pelanggan
unit persediaan tambahan dari pabrik, proses pemesanan dari pabrik ke gudang
dan dari gudang ke took memerlukan waktu dan biaya transportasi. Dengan
terhadap biaya dan pelayanan kepada pelanggan. Jumlah barang yang di pesan di
batasi oleh kapasitas produksi dan kapasitas penyimpanan di dalam gudang dan
jumlah barang yang di pesan dalam suatu waktu tidak dapat melebihi batas
16
17
produksi sehingga total barang di gudang dan barang yang sedang di pesan tidak
1. Distributor
3. Kapasitas produksi
4. Kapasitas gudang
Parameter tersebut harus diisi dengan data yang benar agar di perolah
solusi yang tepat dan dapat mengatasi masalah, dengan demikian perusahaan
yang diminta pelanggan dan tidak menumpuk barang terlalu banyak di gudang.
jasa, produk menurut Philip Kotler adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke
pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan. Selama ini banyak penjual
fisik dari pada manfaat yang di hasilkan dari produknya, perusahaan harus
berpusat pada kebutuhan pelanggan bukan hanya pada keingianan yang sudah ada,
konsumen.
17
18
a. Produk utama atau inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya
produk asing.
a. Barang
sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan perlakuan
fisik lainnya” (1999). Ditinjau dari daya tahannya, terdapat dua macam barang
yaitu:
18
19
b. Jasa
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak
dengan yang diharapkan oleh konsumen. Atribut produk menurut Indriyo Gito
19
20
a. Desain Produk
b. Warna produk
c. Merek
d. Kemasan
e. Kualitas produk
Fandy Tjiptono menyatakan ada beberapa faktor yang digunakaan untuk menilai
1). Kinerja (Performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti
atau pelengkap.
ditetapkan sebelumnya.
20
21
BAB III
Tangerang. Produk yang di pasarkan berbagai jenis model dan warna sandal dan
wedges yang menarik, sehingga mendapat respon yang baik bagi konsumen
Dalam rangka mencapai tujuan perusahan, adapun Visi dan Misi PT. ARTHA
a. Visi Perusahaan
ketelitian”.
b. Misi Perusahaan
21
22
1. Supervisior
proses produksi.
2. Pengawas
yang dikerjakan oleh karyawan, memastikan tidak ada kendala selama proses
tercapai.
3. Quality Control
22
23
berkualitas dan tidak ada produk yang rusak sehingga akan berdampak pada
ketidakpuasan konsumen.
4. Karyawan
lainnya saudara atau kerabat sehingga dapat terjalin hubungan yang harmonis
Pada saat ini informasi tentang kinerja karyawan di PT. ARTHA RUKUN
SEJAHTERA bisa dilihat oleh karyawan pada setiap akhir dari kontrak kerja
23
24
yang berisikan nilai karyawan dari setiap kegiatan dalam bekerja dari
Proses pembuatan produk sesuai prosedur yang berjalan saat ini adalah
bahan baku pembuatan sandal atau wedges itu yaitu kabel yang mana kabel
tersebut di giling halus seperti adonan dan di cetak ke dalam cetakan sandal atau
sandal atau wedges yang sudah di produksi lalu dimasukkan ke bagian poles
untuk di poles (cat) sesuai pola dan warna yang sudah di tentukan setelah selesai
24
25
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu
organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap
analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini data dapat dibedakan
Peran masyarakat
Organisasi lain
(Ancaman).
Data internal dapat diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri, antara lain:
Administrasi sekolah
(Kelemahan).
25
26
c. Mempunyai letak geografis yang sangat strategis dan lahan yang cukup
luas serta didasari daya dukung yang sangat positif dari masyarakat
masyarakat sekitar.
c. Masih ada sebagian karyawan yang belum bisa memjaga fasilitasi sarana
dikembangkan teru.
26
27
a. Persaingan pasar yang cukup ketat karena banyak dari perusahaan lain
1. Analisa Masukan
terhadap semua data atau informasi yang berfungsi sebagai data input sehingga
menghasilkan proses dan kemudian akan ada hasil dari sebuah proses itu sendiri.
27
28
2. Analisa Keluaran
membandingkan prestasi karyawan dari tahun ke tahun dan menjadi acuan untuk
2) Adanya selisih perhitungan barang dari bagian poles dan bagian packing.
untuk karyawan yang masuk ataupun keluar dan pengawasan untuk setiap
28
29
yang baik dari setiap bagian sehingga tidak ada selisih dalam perhitungan
semua bagian dan pengawasan yang lebih ketat lagi maka tidak akan
Sebagai salah satu perusahaan yang sedang berkembang dan ingin lebih
perusahaan ini mengharapkan sistem yang beerjalan saat ini dapat membantu
perusahaan agar lebih berkembang terus dan akan lebih teliti lagi dalam kegiatan
operasional perusahaan sehingga tidak ada lagi kecurangan yang terjadi dan dapat
29
30
30
31
BAB IV
akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada
beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk menunjang informasi prestasi bagi
kerja sistem pengendalian kualitas barang yang dilakukan pasa saat paling awal
yaitu mulai dari diterimanya bahan baku dari supplier, tata cara prosedur dan
inspeksi kedatangan barang kemudian masuk ke rantai produksi beserta tata cara
prosedur dan inspeksi barang setengah jadi menjadi barang jadi, dan juga tata cara
aktivitas lain yang berhubungan dengan pengendalian kualitas produk yakni alat
ukur atau uji pembuatan dan pencocokkan warna hingga layanan terhadap keluhan
pelanggan.
31
32
Bahan baku yang diterima dari supplier, ditentukan terlebih dahulu apakah
untuk keperluan yang mendesak atau tidak jika barang mendesak untuk keperluan
produksi maka supervisior berwenang membebaskan barang seperti ini (dalam arti
Barang yang belum sempat diinsfeksi maka hari itu juga di tempatkan di
32
33
barang jadi di gudang di mulai dari Adm gudang menerima laporan hasil packing
persediaan atau stok barang maka pesonil gudang yang mengatur dan menyusun
barang sesuai dengan jenis dan jumlah barang yang telah ditentukan, apabila
masih ada barang yang masih memenuhi persyaratan maka barang tersebut
dinyatakan boleh dikirim atau tetap disimpan di dalam gudang sebagai stok untuk
33
34
Alat ukur merupakan pengendalian untuk barang yang akan diuji agar
kualitas barang tetap terjaga dan pada saat melakukan pengujian ulang laoran
terlebih dahulu harus dilampirkan dan alat harus dalam keadaan baik dan bersih.
Setiap ada pergantian alat maka harus diperhatikan dan di cek jangan sampai alat
yang akan digunakan rusak. Apabila semua barang sudah di uji kemudian barang
tersebut di bawa ke bagian poles atau pengecatan sesuai dengan warna dari jenis
dilampiri contoh warna yang akan diproses matching sesuai dengan permintaan
dari pelanggan, tahap pembuatan matching warna akan dijelaskan sebagai berikut.
34
35
matching dan diteruskan ke bagian gudang barang jadi untuk disetuji dan
dikirim ke pelanggan.
tersebut diteruskan ke bagian PPIC, jika hasil analisa dari kesalahan pelanggan
tersebut dan tidak ada return atau ganti barang sedangkan jika memang itu terjadi
return dan jika barang return sudah masuk kembali ke gudang barang jadi maka
marketing akan membuat laporan return barang untuk PPIC, barang yang return
akan diuji kembali dan menjadi pelajaran agar lebih teliti lagi dalam proses
pengecekan sehingga tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan oleh
perusahaan.
35
36
dihasilkan memiliki mutu yang telah diawasi secara ketat oleh departemen
QC.
produk yang cacat maka QC akan mencatat produk yang cacat beserta
kodenya dan keesokan harinya laporan barang yang cacat akan di serahkan
36
37
efektif karena barang yang cacat terlalu lama ada di dalam gudang tidak
akan bagus.
Berikut ini usulan perbaikan untuk sistem QC pada PT. ARTHA RUKUN
37
38
organisasi dan peran jabatan pada manajemen QC, jika pada saat struktur
dalam satu bagian sehingga untuk bagian control terhadap matching warna
utama jenis warna. Selain itu inspeksi kepala bagian barang setengah jadi dan
barang jadi di koordinasikan oleh kepala bagian barang setengah jadi dan
QC.
38
39
memperlancar pekerjaan.
Staf
kepada atasan.
39
40
barang masuk, kebutuhan mendesak tidak dijadikan alasan untuk tidak melakukan
produk tersebut melalui usaha untuk mengurangi produk yang dihasilkan cacat
control terhadap barang masuk harus menempatkan QC pada tiap unit bagian
produksi. Staf QC tersebut bertanggung jawab dalm inspeksi barang setengah jadi
maupun barang jadi. Jadi setiap 1 jam dilakukan inspeksi terhadap produk yang
menggunakan check sheet. Jika ditemukan poduk yang cacat sataf QC tersebut
tersebut dituliskan dalam form check sheet beserta tindakan perbaikan yang
yang biasanya 3 kali dalam sehari menjadi 1 jam sekali dan jumlah smple yang
dihasilkan dalam kurun waktu 1 jam tersebut sehingga semuanya dapat terkontrol
dengan baik dan tidak akan ada selisih barang lagi untuk kedepannya karena
40
41
semua departemen dapat memonitoring dengan produk dangan akurat dan untuk
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
41
42
kekurangan material dan tetap menjaga mutu dari bahan baku sehingga
semuanya akan terkontrol dengan baik dan lancar sehingga tidak ada
5.2. Saran
dengan meningkatkan dan menggali ide ide dan kreativitas untuk mencari
tahu produk apa dan bagaimana yang sekiranya akan diminati oleh dan
dibutuhkan oleh para konsumen. Selain itu manajer juga harus selalu
42
43
bagaimanapun sandal dan wedges termasuk dari bagian fashion yang akan
produk dengan kualitas yang bagus, agar produknya lebih lagi dan terus
berkembang.
43