Anda di halaman 1dari 23

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT

MEMBACA SISWA DI PERPUSTAKAAN MTSN 1 WAWOTOBI

Oleh :

*Rahma Sri Saphira ** M. Najib Husain *** La Tarifu

Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Halu Oleo
Kampus Hijau Bumi Tri Dharma Anduonohu, Kendari 93232
Rahmasrisaphira@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana pemanfaatan perpustakaan


dalam meningkatkan minat membaca siswa, faktor-faktor pemanfaatan perpustakaan
dalam meningkatkan minat membaca siswa, dan kendala-kendala pemanfaatan
perpustakaan dalam meningkatkan minat membaca siswa. Permasalahan yang
dikemukakan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pemanfaatan Perpustakaan
dalam meningkatkan minat membaca siswa di perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi, dan
Faktor-faktor pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan minat membaca siswa
di perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi, dan Kendala-kendala pemanfaatan perpustakaan
dalam meningkatkan minat membaca siswa di perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi..
Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 11 orang, terdiri dari 3 orang siswa
kelas VII, 3 Orang siswa kelas VIII, dan 3 orang siswa kelas IX, 2 orang guru, dan 1
orang petugas perpustakaan. Penentu informan dilakukan dengan menggunakan
teknik Purposive Sampling yaitu peneliti menentukan secara sengaja yang menjadi
informan penelitian ini dengan pertimbangan bahwa mereka dinilai dapat
memberikan keterangan dalam menunjang pengumpulan data-data penelitian.
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi
kemudian dianalisis secara deskripstif kualitatif yaitu mendeskripsikan hasil
penelitian berdasarkan temuan di lapangan dan selanjutnya diberi penafsiran dan
kesimpulan dengan menggunakan kalimat secara logis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi dalam
pemanfaatan perpustakaan oleh siswa dengan membaca, belajar, dan mengerjakan
tugas dari guru belum terealisasikan dengan optimal, sedangkan kendala- kendala
siswa
dalam memanfaatkan perpustakaan yaitu masalah kondisi ruang baca yang terbatas,
sempit, dan hanya tersedia beberapa meja dan kursi saja, selain itu koleksi
perpustakaan yang sangat minim, hanya sebatas buku paket mata pelajaran saja yang
membuat siswa bosan dan koleksi-koleksi itu saja, sehingga membuat minat siswa

1
untuk memanfaatkan perpustakaan menjadi hampir tidak ada dan otomatis minat
membaca siswa di perpustakaan mtsn 1 wawotobi pun terbilang rendah.

Kata Kunci : Pemanfaatan perpustakaan, faktor-faktor pemanfaatan


perpustakaan, kendala-kendala pemanfaatan perpustakaan.

ABSTRACT
This research intent to know How bibliographic exploit in increases yen to read
student, bibliographic harnessed factors deep increase yen to read students, and
bibliographic exploit constraints in increase yen to read student. About problem
which is interposed deep observational it is How bibliographic Exploit in increases
yen to read student at bibliographic Mtsn 1 Wawotobi, and bibliographic exploit
factors in increase yen to read student at bibliographic Mtsn 1 Wawotobi, and
bibliographic exploit constraints in increase yen to read student at bibliographic
Mtsn 1 Wawotobi. Total observation deep informan it as much 11 person, consisting
of 3 students braze VII, 3 VIII class students, and 3 students braze IX., 2 teachers,
and 1 bibliographic officer. Informan conditioner is done by use of tech Purposive is
Sampling which is researcher determines witting one become this research informan
with consideration that they are assessed get to give information in prop research
data collecting. Data collecting is done through observation, interview and
documentation then dianalisis is deskripstif kualitatif's which is describe research
result bases finding at the site and further given by interpretation and conclusion by
use of logical ala sentence. This observational result points out that at library Mtsn
1 Wawotobi in harnessed bibliographic by student by reads, studying, and works task
of teacher haven't terealisasikan with optimal, meanwhile student constraint in
utilize library which is spatial condition problem reads that circumscribed, narrow,
and just is of service severally table and even chair, besides library collection that
really minim, just one bounds of book packages even one subject make boring student
and that collection only, so makes student yen to utilize library as the is almost no
and yen automatic read student at bibliographic mtsn 1 wawotobi most count
contens.
Keywords: Bibliographic exploit, bibliographic harnessed factors, and
bibliographic exploit constraints

2
PENDAHULUAN

Seiring perkembangan zaman yang di sebut era globalisasi yang penuh


dengan tantangan akibat begitu pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
atau IPTEK, mendorong manusia untuk selalu siap dan tanggap terhadap kemajuan
tersebut. Salah satu metode untuk menjawab tantangan tersebut yakni dengan
memanfaatkan perpustakaan dalam hal ini perpustakaan adalah merupakan sumber
dari segala ilmu.
Dengan memanfaatkan perpustakaan maka siswa telah melakukan penyerapan
informasi dan ilmu pengetahuan yang memberdayakan beberapa indera secara
bersama. Timbulnya keinginan yang kuat untuk memanfaatkan perpustakaan di
wujudkan dalam keinginan untuk selalu berkunjung ke perpustakaan.
Dengan hal ini mendorong seorang untuk selalu memanfaatkan perpustakaan
untuk menambah pengetahuan. Akan tetapi permasalahan kemudian muncul ketika
minat siswa memanfaatkan perpustakaan sekarang ini justru mengalami penurunan
secara drastis. Apalagi ketika kita melihat lebih lanjut lagi, sebagian besar siswa
cenderung kurang menyadari arti dari pentingnya memanfaatkan perpustakaan.
Banyak dari kalangan mereka yang lebih cenderung untuk memilih melakukan
kegiatan lain di banding berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan.
Hal ini terbukti ketika banyak waktu siswa terbuang sia-sia hanya untuk
kegiatan yang kurang bermanfaat. Seperti halnya menonton tv, nongkrong –
nongkrong, jalan-jalan ke mall atau hanya sekedar memenuhi hasratnya akan sebuah
kepuasan suatu hal dengan berhura-hura. Hal ini senada dengan yang terjadi pada
siswa-siswa di Mtsn 1 Wawotobi, berdasarkan observasi awal peneliti, kondisi
perpustakaan sangat sepi dari kunjungan siswa. Kebanyakan siswa lebih suka
nongkrong, sekedar bercerita dengan teman, nongkrong di kantin, dan melakukan hal-
hal yang kurang bermanfaat, sehingga mereka tidak memanfaatkan perpustakaan
sekolah dengan baik apalagi semaksimal mungkin.

3
Observasi awal peneliti, sejauh ini pemanfaatan perpustakaan siswa Mtsn 1
Wawotobi dalam meningkatkan minat membaca belum termanfaatkan dengan baik.
Hal tersebut di buktikan dengan adanya data pengunjung siswa di perpustakaan Mtsn
1 Wawotobi yang masih sedikit sekali jika di bandingkan dengan jumlah siswa yang
ada.

Dilihat dari data pengunjung dari bulan Agustus-Desember tahun 2014 - 2015
bahwa setiap bulannya siswa yang berkunjung di perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi
hanya sekitar 15 orang yang berkunjung tiap harinya, dan setiap bulannya yang
berkunjung sekitar 120 orang. Masih jauh dari jumlah siswa yang ada yaitu 529
siswa.

Berdasarkan data di atas, jelas terlihat bahwa Siswa di Mtsn wawotobi masih
belum memanfaatkan perpustakaan dengan baik dalam rangka meningkatkan minat
membaca siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis memutuskan untuk meneliti dan


mengkaji Pemanfaatan Perpustakaan dalam meningkatkan minat membaca siswa di
Perpustakaan MTSN 1 WAWOTOBI dengan memilih Warga sekolah sebagai objek
penelitian.
Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah di uraikan, maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
a. Bagaimana Pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan minat Membaca
Siswa diperpustakaan Mtsn 1 Wawotobi?
b. Faktor-faktor Pengaruh Pemanfaatan Perpustakaan dalam meningkatkan Minat
Membaca Siswa di perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi?
c. Apa Kendala - kendala Pemanfaataan Perpustakaan dalam meningkatkan minat
Membaca Siswa di perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi?

4
Untuk memperjelas sasaran yang akan di cari melalui penelitian ini adalah
sesuai dengan permasalahan yang telah di kemukakan di atas,maka tujuan
penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan
minat membaca siswa di perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi.
b. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
perpustakaan dalam meningkatkan minat membaca siswa di perpustakaan
Mtsn 1 Wawotobi.
c. Untuk mengetahui Apa kendala-kendala pemanfaatan perpustakaan dalam
meningkatkan minat membaca siswa Mtsn 1 Wawotobi.

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis
Untuk memperluas kajian keilmuan perpustakaan sekolah dan pemanfaatan
perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat siswa memanfaatkan perpustakaan.

Manfaat Praktis

a. Bagi kepala sekolah dan guru sebagai masukan agar lebih memperhatikan
perpustakaan sekolah sehingga siswa dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah
sebaik dan seoptimal mungkin .

c. Bagi petugas perpustakaan, sebagai masukan agar lebih maksimal lagi mengelolah
perpustakaan dalam meningkatkan minat siswa untuk memanfaatkan perpustakaan
sekolah.

d. Bagi siswa, sebagai masukan agar lebih termotivasi untuk memanfaatkan


perpustakaan sekolah dengan lebih baik dan optimal.

5
II. KAJIAN TEORI
1. Konsep Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti buku-buku, kitab atau
perimbon. Kata pustaka kemudian mendapat awalan per dan akhiran an, lalu menjadi
perpustakaan atau library. Kata tersebut berasal dari bahasa latin “liber” yang berarti
buku. Sutarno (2006:9).
Menurut Rohanda (2000) banyak bahasan atau pengertian tentang
perpustakaan yang di sampaikan oleh para pakar di bidang perpustakaan.
1. Menurut kamus “ The Oxfrod English Dictionary “,kata Library atau
perpustakaan mulai di gunakan dalam bahasa inggris tahun 1347, yang berarti
sebagai “ Sesuatu tempat buku-buku di atur untuk di baca , di pelajari atau di
pakai sebagai bahan rujukan “.
2. Pada tahun 1970, The American Library Association istilah perpustakaan untuk
sesuatu pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian “ Pusat Media, pusat
belajar, pusat sumber pendidikan, pusat informasi, pusat dokumentasi dan pusat
rujukan.
Keputusan Presiden RI nomo 11, di sebutkan bahwa “ perpusta kaan
merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil
budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, te
knologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsadan menunj
ang pelaksanaan pembangunan nasional “.

2. Jenis-jenis Perpustakaan
Jenis-jenis perpustakaan yang terdapat di indonesia tidak berbeda dengan
jenis-jenis yang umum terdapat di seluruh dunia. Menurut Sutarno (2006:14) jenis
perpustakaan meliputi :

Perpustakaan Umum menjadi pusat kegiatan belajar, pelayanan informasi, penelitian


dan rekreasi bagi seluruh lapisan masyarakat.

6
Perpustakaan Keliling berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani
masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan provinsi umum.

Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat


penelitian sederhana, pusat baca, guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi
berfungsi sebagai sarana kegiatan belajar mengajar, bahan penelitian, atau referensi
bagi guru atau siswa .

Perpustakaan khusus atau dinas berfungsi sebagai pusat referensi dan penelitian serta
sarana untuk memperlancar tugas pelaksana instansi atau lembaga yang
bersangkutan.

Dengan Demikian Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat
pengumpulan, penyimpanan, dan pemeliharaan koleksi pustaka baik buku atau
bacaan lainnya yang di atur, di organisasi dan di administrasi dengan cara tertentu
untuk memberikan kemudahan dan di gunakan secara kontinu oleh pemakaiannya
sebagai informasi.

3. Perpustakaan Sekolah

Supriyadi dalam Ibrahim Bafadhal (2006:4) menjelaskan bahwa perpustakaan


sekolah adalah perpustakaan yang di selenggarakan di sekolah guna menunjang
program belajar mengajar di dalam pendidikan formal, tingkat sekolah baik sekolah
dasar, maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah lanjutan.

Berdasarkan pengertian di atas perpustakaan di sekolah adalah sebagai unit


kerja dari suatu lembaga yang bernama sekolah yang berupa tempat penyimpanan
koleksi bahan pustaka yang di atur secara sistematis dan berkesinambungan sebagai
sumber informasi untuk mengembangkan dan memperdalam pengetahuan baik untuk
guru maupun siswa di sekolah tersebut.

7
4. Manfaat Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila bahan memperlancar
pencapaian tujuan proses belajar-mengajar di sekolah. Manfaat tersebut tidak hanya
berupa tinggi prestasi siswa-siswa, tetapi lebih jauh lagi, antara lain siswa-siswa
mampu mencari, menemukan, menyaring, dan menilai informasi, siswa-siswa bisa
belajar secara mandiri, siswa-siswa terlatih bertanggung jawab, siswa-siswa selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya.
Selain itu Manfaat perpustakaan sekolah menurut Ibrahim Afadhal (2006:5)
yaitu :
5. Perpustakaan dapat menimbulkan kecintaan siswa-siswa terhadap membaca.
6. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
7. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang
akhirnya siswa mampu belajar mandiri.
8. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik
membaca.
9. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
10. Perpustakaan dapat melatih siswa-siswa ke arah tanggung jawab.
11. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa-siswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
12. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber
mengajar.
3. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah

Pemanfaatan sekolah berarti memanfaatkan semua yang ada di dalam


perpustakaan, termasuk juga bagaimana menelusuri informasi dan bagaimana
menggunakannya.

Perpustakaan sekolah dapat membantu siswa, guru, dan anggota staf sekolah
dalam mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Tujuan akhir dari pada
didirikannya perpustakaan adalah untuk mendayagunakan koleksi yang dimiliki
agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemakai (Darmono, 2004: 132).

8
Tidak ada artinya jika koleksi yang telah dikumpulkan dan disajikan kepada pemakai
ternyata tidak dimanfaatkan, untuk itu pemanfaatan perpustakaan perlu dilakukan.

Memanfaatkan perpustakaan sekolah yang sudah dilengkapi dengan koleksi yang


sesuai dengan kurikulum yang ada, maka baik guru maupun siswa dapat memperkaya
wawasannya dengan membaca koleksi buku di perpustakaan. Pemanfaatan
perpustakaan sekolah merupakan suatu upaya atau aktivitas memanfaatkan segala
bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan sekolah
bagi warga sekolah untuk mendapatkan manfaat berupa informasi dan
pengetahuan untuk menunjang keberhasilan proses kegiatan
pembelajaran di sekolah. Pemanfaatan perpustakaan sekolah dalam meningkatkan
minat baca siswa dapat dilakukan melalui jenis
kegiatan yang dilakukan di perpustakaan sekolah, fasilitas perpustakaan sekolah,
dan keterpakaian koleksi.

4. Minat Membaca

Minat menurut Suryosubroto (1988 : 109) adalah kecenderungan dalam diri


individu untuk tertarik pada suatu objek atau menyenangi sesuatu objek. Sehingga
apabila seseorang mempunyai rasa ketertarikan pada suatu obyek maka seseorang
tersebut akan senang mempelajari suatu obyek tersebut.
Minat merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki kecenderungan
tertentu. Objek yang menarik perhatian dapat membentuk minat karena adanya
dorongan dan kecenderungan untuk mengetahui, memperoleh atau menggali dan
mencapainya.
Listiawati (2010: 14) mendefinisikan membaca adalah sebagai berikut:
Membaca adalah merupakan kecakapan dasar yang seharusnya di miliki oleh setiap
individu agar dapat menyerap informasi sehingga dapat mengatasi permasalahan
hidup yang di hadapi dan menjadi manusia yang berbudaya baca ( reading society)
dan berbasis ilmu pengetahuan (knowledge based society) .

9
Sainal Amral memaparkan membaca yaitu suatu proses yang di lakukan serta
di pergunakan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak di sampaikan penulis
melalui kata-kata. Dengan demikian Kartosedono bahwa membaca merupakan unsur
yang sangat menentukan dalam usaha meningkatkan pengetahuan dan pendidikan.

III. METODE PENELITIAN


Subjek penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dengan penelitian yang
dapat memberikan informasi mengenai data-data penelitian. Adapun subjek penelitian
ini yaitu siswa Mtsn 1 Wawotobi yang terdiri dari siswa kelas VII , VIII, dan IX yang
masing-masing 3 orang dalam satu kelas, dengan demikian berarti semua berjumlah 9
siswa.
Informan dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VII, VIII, dan IX yang
masing-masing 3 orang dalam satu kelas, Guru-guru yaitu 2 orang, dan pustakawan 1
orang.
Teknik penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling (
secara di sengaja) yaitu informan yang dipilih secara khusus berdasar tujuan
penelitian dan yang bersangkutan (informan) dapat memberikan data-data yang di
butuhkan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia , suatu obyek, suatu
kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (
Nazir,2005).
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di maksudkan
untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami subjek penelitian secara
holistik dengan cara mendeskripsikan dalam format kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah ( Moelong,2006).

10
Pengumpulan data adalah cara-cara untuk memperoleh data-data yang
lengkap, objektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sesuai dengan
permasalahan penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
: Observasi ( Pengamatan), wawancara, dan dokumentasi.
Teknik yang di gunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah data
yang dikumpulkan baik data primer maupun data sekunder yang diperoleh
dari hasil penelitian kemudian dirangkum dan dianalisa dengan menggunakan
analisa deskripsi kualitatif.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian
a. Pemanfaatan Perpustakaan Oleh Siswa Dalam Meningkatkan Minat
Membaca Siswa

Perpustakaan Mtsn Wawotobi adalah salah satu bagian dari kehidupan


penyelenggaraan pendidikan yang ada di lingkungan sekolah Mtsn Wawotobi.
Keberadaan dan fungsinya cukup di ketahui oleh siswa sekolah tersebut. Hanya saja
keberadaan perpustakaan sekolah tersebut tidak berjalan bersamaan dengan tingginya
pemanfaatan perpustakaan oleh siswa sekolah. Sehingga secara tidak langsung dapat
menggambarkan kondisi siswa-siswi yang rendah minat membacanya. Hasil
Wawancara terhadap petugas perpustakaan di ketahui bahwa pemanfaatan
perpustakaan oleh siswa Mtsn 1 Wawotobi terbilang rendah. Karena hanya sekitar 15
orang saja dari kelas VII-IX tiap harinya yang mengunjungi perpustakaan dan
meminjam buku pada waktu jam istrahat maupun di luar jam istirahat. Maka
Pustakawan berasumsi bahwa jika dari 529 siswa hanya sekitar 15 orang saja yang
mengunjungi perpustakaan setiap harinya maka dapat di katakan minat membaca
mereka rendah.

11
1. Pemanfaatan Perpustakaan dengan Membaca

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa Mtsn Wawotobi


dan petugas perpustakaan dapat di ketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan oleh
siswa dengan membaca terbilang masing sangat kurang. Hal tersebut dapat di lihat
dari daftar pengunjung siswa yang tujuannya untuk membaca sangat sedikit sekali
jika di banding dengan jumlah siswa yang ada. Berdasarkan hasil wawancara dengan
petugas perpustakaan sebagai berikut:

“Setiap hari rata-rata pengunjung perpustakaan hanya kurang lebih sekitar 15 orang
siswa, itupun kebanyakan siswa yang datang hanya untuk meminjam koleksi, selain
itu ada juga yang datang mengembalikan buku, sedangkan yang datang untuk
membaca paling hanya sekitar 3 -5 orang saja.”(wawancara Maret, 2016).

Pernyataan di atas di dukung dengan melihat buku daftar pengunjung


perpustakaan, pada catatan daftar pengunjung perpustakaan tercatat bahwa setiap
harinya memang hanya sekitar 3-5 siswa saja yang datang ke perpustakaan dengan
tujuan membaca pada awal bulan februari hingga maret 2016. Kebanyakan siswa
berkunjung ke perpustakaan hanya untuk mengembalikan dan meminjam buku saja.

2. Pemanfaatan Perpustakaan oleh Siswa dengan Mengerjakan Tugas dari


Guru

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa Mtsn Wawotobi


mengenai pemanfaatan perpustakaan dengan mengerjakan tugas dari guru dapat di
ketahui bahwa cara ini cukup efektif untuk membuat siswa mengunjungi
perpustakaan. Dari hasil wawancara dengan Petugas perpustakaan sebagai berikut:

“Siswa terlihat sangat antusias untuk datang mengunjungi perpustakaan ketika para
guru-guru memberikan tugas kepada mereka, banyak siswa yang datang untuk
meminjam buku, mengerjakan tugasnya di perpustakaan, atau membaca di
perpustakaan yang sesuai dengan tugas yang di berikan ibu/bapak guru”. (Wawancara
Maret, 2016).

12
Peneliti juga mewawancarai guru untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat
mengenai hal ini. Hasil wawancaranya yaitu:

“Iya benar, kami para guru terutama saya sendiri selalu memberikan tugas-tugas
kepada siswa yang mengharuskan mereka ke perpustakaan, dengan demikian mau
tidak mau siswa harus ke perpustakaan untuk mencari tugas mereka, seperti membuat
resume atau ringkasan berdasarkan materi
yang telah diajarkan.”( Wawancara Maret, 2016).

Dari hasil wawancara di atas menunjukan bahwa cara guru dengan memberikan tugas
kepada siswa untuk di kerjakan di perpustakaan sangat efektif untuk meningkatkan
minat membaca siswa.

3. Pemanfaatan Perpustakaan oleh Siswa dengan Belajar

Berdasarkan hasil Observasi dan wawancara terhadap siswa Mtsn Wawotobi,


guru, dan petugas perpustakaan mengenai pemanfaatan perpustakaan oleh siswa
dengan belajar di perpustakaan dapat di ketahui bahwa cara ini sebenarnya sangat
efektif dalam meningkatkan minat membaca siswa namun tidak terealisasikan dengan
baik karena untuk guru mengajak siswa belajar di perpustakaan sangat tidak
memungkinkan di karenakan kondisi ruang baca perpustakaan Mtsn wawotobi yang
tidak memadai, sehingga akan tidak optimal jika siswa harus belajar di ruang yang
sempit dan hanya tersedia beberapa meja dan kursi saja. Hal ini berdasarkan
wawancara peneliti dengan Guru, Hasil wawancaranya sebagai berikut :

“Kami sangat jarang mengajak siswa untuk belajar di perpustakaan, di karenakan


ruang perpustakaan yang masih belum memadai atau sempit karena belum adanya
renovasi untuk perpustakaan, sehingga kami hanya memberikan tugas-tugas saja
untuk siswa dapat meminjam buku di perpustakaan”.( Wawancara Maret, 2016).

13
Selain itu peneliti juga mewawancarai petugas perpustakaan mengenai hal ini,
dan hasil wawancaranya sebagai berikut.

“Guru sangat jarang untuk mengajak siswa belajar di perpustakaan Kalau di hitung-
hitung sekitar 1 kali saja dalam satu minggu mreka mengajak siswa belajar di
perpustakaan. Itupun hanya 1-2 orang guru saja yang demikian, yah, karena hal
tersebut di sebabkan kurangnya sarana dan prasarana dalam perpustakaan ”.(
Wawancara Maret, 2016).

Berdasarkan Hasil wawancara di atas menunjukan bahwa dengan belajar di


perpustkaan memang sangat efektif untuk meningkatkan minat membaca siswa
namun di Mtsn wawotobi belum terealisasikan secara optimal karena ruang
perpustakaan di Mtsn Wawotobi yang sangat terbatas/sempit hanya tersedia beberapa
meja dan kursi saja sehingga tidak memungkinkan siswa untuk belajar di
perpustakaan.

4.1.2. Faktor faktor yang mempengaruhi Pemanfaatan Perpustakaan Dalam


Meningkatkan Minat Membaca Siswa
1. Ketersediaan Koleksi

Berdasarkan Observasi dan hasil wawancara terhadap siswa Mtsn Wawotobi,


petugas perpustakaan, dan guru mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan perpustakaan siswa Mtsn Wawotobi dapat di ketahui bahwa
Ketersediaan koleksi merupakan faktor utama yang membuat siswa berkunjung ke
perpustakaan. Berdasarkan wawancara peneliti dengan informan menunjukan bahwa
di perpustakaan Mtsn Wawotobi koleksi yang di miliki sangat terbatas, tidak
beragam, hanya sebatas koleksi Buku Paket Mata Pelajaran saja. Hal tersebut tentu
saja membuat siswa malas berkunjung ke perpustakaan. Karena mereka merasa
monoton atau bosan dengan koleksi yang itu-itu saja, tidak ada keragaman pada
koleksi sehingga siswa berkunjung ke perpustakaan hanya ketika ada tugas saja dari
Ibu bapak guru.

14
2. Kenyamanan di Perpustakaan

Berdasarkan Observasi dan hasil wawancara terhadap siswa Mtsn wawotobi,


petugas perpustakaan, dan guru mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemanfaatan perpustakaan di ketahui bahwa kenyamanan di perpustakaan merupakan
hal yang sangat mempengaruhi juga siswa dalam memanfaatkan perpustakaan, karena
ruangan yang nyaman, suasana yang nyaman dapat menarik minat siswa untuk terus
datang memanfaatkan perpustakaan. Dengan demikian jika siswa merasa nyaman
berada di perpustakaan, maka akan senantiasa timbul dari dalam dirinya untuk selalu
berkunjung memanfaatkan perpustakaan, Namun hal tersebut kiranya berbanding
terbalik dengan yang terjadi di perpustakaan Mtsn Wawotobi, karena berdasarkan
observasi dan wawancara dengan informan, menunjukan bahwa siswa merasa tidak
nyaman dengan ruangan perpustakaan, tidak nyaman dengan suasana di
perpustakaan, hal tersebut terjadi karena ruang perpustakaan yang sempit, kecil,
panas, pengap, rak-rak buku yang tidak tersusun rapi, meja dan kursi yang seakan-
akan berdesak-desakkan. Dengan keadaan seperti itu, jelas membuat siswa merasa
malas untuk memanfaatkan perpustakaan apakah itu dengan tujuan membaca atau
yang lainnya.

3. Pelayanan Perpustakaan

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa Mtsn Wawotobi


mengenai factor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan di ketahui
bahwa pelayanan perpustakaan juga memberi pengaruh besar terhadap minat siswa
memanfaatkan perpustakaan karena jika pelayanan yang di berikan perpustakaan
tidak baik seperti petugas perpustakaannya judes, acuh tak acuh, tidak peduli jika
siswa bertanya mengenai koleksi maka otomatis siswa akan merasa tidak berminat
lagi untuk ke perpustakaan, mereka akan merasa malas di karenakan pelayanan
perpustakaan yang seperti demikian, sehingga pelayanan perpustakaan juga memiliki
pengaruh yang besar dalam menarik minat siswa untuk memanfaatkan perpustakaan.

15
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa, dari 9 orang siswa yang
di wawancarai semua menjawab pelayanan perpustakaan yang baik sangat
mempengaruhi minat mereka untuk memanfaatkan perpustakaan. Lalu peneliti
bertanya lagi Bagaimana pelayanan yang di berikan Petugas perpustakaan kepada
siswa? dan dari 9 orang siswa yang di wawancarai 7 orang mengatakan:

“bahwa system pelayanan yang di berikan petugas perpustakaan sudah sangat baik.
Petugas perpustakaan selalu ramah ketika ada siswa yang berkunjung ke
perpustakaan, dan selalu melayani siswa dengan baik jika ada siswa yang ingin
meminjam buku sehingga setidaknya meskipun perpustakaan tidak menarik minat
kami tapi dengan pelayanan yang baik tersebut dapat menarik minat kami untuk
memanfaatkan perpustakaan.“.(Wawancara Maret, 2016).

Dari hasil wawancara di atas menunjukan bahwa petugas perpustakaan Mtsn


Wawotobi sangat menerapkan bahwa pustakawan itu harus ramah dan memberikan
pelayanan prima kepada pemustakanya. Dengan demikian Siswa akan senang
berkunjung memanfaatkan perpustakaan untuk membaca, dan meminjam koleksi
karena pelayanan yang di berikan petugas perpustakaan sangat baik kepada siswa.

4.1.3. Kendala-kendala Pemanfaatan Perpustakaan dalam Meningkatkan


Minat Membaca Siswa
1. Ketersediaan Koleksi

Berdasarkan hasil Observasi dan wawancara terhadap siswa, petugas


perpustakaan, dan guru di ketahui bahwa Kendala-kendala pemanfaatan perpustakaan
yang sangat utama adalah adanya ketersediaan koleksi. Di perpustakaan Mtsn
Wawotobi ketersediaan koleksinya memang sangat terbatas, Minim, dan tidak
beragam. Koleksinya hanya sebatas buku-buku paket mata pelajaran saja sehingga
ketersediaan koleksi menjadi kendala utama siswa dalam memanfaatkan
perpustakaan. Seperti hasil wawancara berikut dengan petugas perpustakaan dengan
jawaban:

16
“Kendala utama yang di alami pada perpustakaan ini adalah koleksinya yang sangat
terbatas atau minim, tidak lengkap, serta tidak beragam, sehingga membuat siswa
jarang memanfaatkan perpustakaan. Mungkin siswa butuh bacaan yang dapat
menyegarkan pikiran mereka seperti buku cerita, atau yang lainnya”. ( Wawancara
Maret, 2016).

Berdasarkan hasil wawancara menunjukan bahwa ketersediaan koleksi


menjadi kendala utama di perpustakaan Mtsn Wawotobi. Kurangnya kelengkapan
dan keragaman koleksi yang di miliki perpustakaan tersebut yang membuat siswa
jarang memanfaatkan perpustakaan.

2. Keterbatasan Waktu

Beradasarkan hasil wawancara terhadap siswa, guru, petugas perpustakaan


mengenai kendala-kendala pemanfaatan perpustakaan di ketahui bahwa keterbatsan
waktu tidak begitu mempengaruhi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan. Karena
menurut dari 9 siswa yang di wawancarai 6 orang menjawab bahwa keterbatasan
waktu tidak mempengaruhi mereka untuk memanfaatkan perpustakaan karena pada
saat jam kosong atau guru tidak masuk mereka dapat memanfaatkan perpustakaan
dengan meminjam buku, mengembalikan buku atau membaca. Dan 3 siswa lainnya
menjawab keterbatasan waktu mempengaruhi mereka dalam memanfaatkan perp
ustakaan karena jam istrahat yang sebentar.

3. Ruang Baca
Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap siswa, petugas perpustakaan,
dan guru di ketahui bahwa selain Ketersediaan koleksi, salah satu lainnya yang
menjadi kendala pemanfaatan perpustakaan adalah Ruang baca. Di perpustakaan
Mtsn Wawotobi ruang bacanya sangat tidak memadai. Ruangnnya sempit, dan hanya
tersedia beberapa meja dan kursi saja, sehingga menyebabkan hanya beberapa orang
siswa saja yang bisa masuk ke ruang baca untuk memanfaatkan perpustakaan.

17
Hal tersebut di dukung dengan hasil wawancara peneliti terhadap informan.
Wawancara pertama dengan petugas perpustakaan, dengan jawaban:

“Seperti yang anda lihat, ruang perpustakaan ini sangat sempit dan fasilitas serta
sarana prasarana yang ada sangat tidak memadai untuk di gunakan sebaik mungkin,
apa lagi ruang bacanya hanya beberapa siswa saja yang bisa masuk membaca karena
meja dan kursi yang hanya tersedia beberapa saja”. ( Wawancara Maret, 2016).

Berdasarkan hasil wawancara di atas, menunjukan bahwa salah satu kendala-


kendala yang menyebabkan siswa malas/jarang/tidak memanfaatkan perpustakaan
yaitu karena ruang baca yang tidak memadai, tidak tersedianya meja dan kursi yang
cukup, ruang baca yang sempit dan terbatas. Sehingga Siswa lebih senang meminjam
buku saja di banding membaca buku di perpustakaan.

4.1.4. Minat Membaca Siswa Mtsn 1 Wawotobi

Telah di ketahui bahwa Perpustakaan sekolah memiliki fungsi di dalamnya, di


antaranya berfungsi sebagai pusat sumber belajar, pusat sumber informasi, pusat
pendidikan dan hiburan, dan pelestarian khazanah budaya bangsa, fungsi yang sejalan
dengan tujuan pendidikan, yaitu mencerdaskan anak didik dan melalui koleksi
perpustakaan yang di miliki dapat mendukung proses belajar mengajar.

Namun tidak semua siswa memiliki minat membaca yang baik, berdasarkan
hasil wawancara dengan petugas perpustakaan, dan siswa. Pada kenyataannya siswa
Mtsn 1 Wawotobi minat membacanya masih sangat rendah. Hal tersebut di buktikan
dengan data pengunjung perpustakaan yang dari 529 siswa Mtsn 1 Wawotobi, setiap
harinya hanya sekitar 15 orang saja yang memanfaatkan perpustakaan. Dari 15 orang
tersebut yang datang dengan tujuan membaca pun hanya sekitar 3-5 orang saja, yang
lainnya berkunjung untuk meminjam atau mengembalikan koleksi saja. Selain itu hal
tersebut juga di sebabkan banyak faktor dan kendala yang di alami perpustakaan
Mtsn 1 Wawotobi di antaranya ketersediaan koleksi yang di miliki perpustakaan

18
Mtsn Wawotobi yang sangat terbatas, dan minim yang hanya sebatas buku paket
mata pelajaran saja, yang membuat siswa merasa bosan dengan koleksi itu- itu saja.
Tidak hanya itu saja, Kondisi ruang perpustakaan, sarana dan prasarana di
perpustakaan yang sangat tidak memadai, ruang baca yang sempit, meja dan kursi
yang tersedia hanya beberapa saja, membuat siswa tidak nyaman dan membuat siswa
merasa terbatas. Dengan demikian hal tersebut tentu saja mempengaruhi minat siswa
untuk memanfaatkan perpustakaan, dan secara otomatis minat membaca siswa juga
menjadi kurang karena intens waktu yang siswa jarang memanfaatkan perpustakaan
tersebut membuat minat membaca mereka akan rendah secara tidak langsung dan
secara berangsur-angsur jika hal tersebut tidak ada pembenahan dari pihak sekolah.

4.2. PEMBAHASAN

Pemanfaatan sekolah berarti memanfaatkan semua yang ada di dalam


perpustakaan, termasuk juga bagaimana menelusuri informasi dan bagaimana
menggunakannya.

Berdasarkan Konsep yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Konsep


Minat menurut Suryosubroto (1988 : 109) yang menyatakan Minat adalah
kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu objek atau menyenangi
sesuatu objek. Sehingga apabila seseorang mempunyai rasa ketertarikan pada suatu
obyek maka seseorang tersebut akan senang mempelajari suatu obyek tersebut.
Konsep tersebut menjelaskan bagaimana siswa memiliki rasa tertarik pada
perpustakaan karena dengan adanya rasa tertarik pada perpustakaan itu maka secara
otomatis siswa tersebut akan merasa ingin dan senang untuk mengunjungi
perpustakaan. Hal tersebut seperti di tunjukkan pada wawancara peneliti dengan
siswa, yang semua siswa menjawab merasa senang sekali jika di beri tugas oleh ibu
bapak guru untuk mengerjakan di perpustakaan, karena rasa senang tersebut maka
mereka mengunjungi perpustakaan.

19
Selanjutnya berdasarkan Konsep minat tersebut untuk membuat siswa merasa
tertarik dan merasa senang jika sedang berada di perpustakaan, maka perpustakaan itu
harus dapat membuat siswa merasa nyaman jika berada di dalamnya, perpustakaan
harus mampu membuat kebosanan siswa jika berada di perpustakaan itu menjadi
hilang, perpustakaan harus mampu menciptakan suasana yang tenang agar dengan hal
tersebut siswa merasa betah berada di perpustakaan, dan semua itu tentunya menjadi
tugas pengelolah perpustakaan dan penanggung jawab sekolah tersebut untuk
membuat perpustakaan menjadi tempat yang siswa akan merasa tertarik dan senang
jika berada di dalamnya, namun hal tersebut sekiranya tidak berlaku pada
perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dengan siswa, petugas perpustakaan dan juga guru, menunjukan perpustakaan Mtsn 1
Wawotobi sangat tidak memadai, baik itu dari segi Sarana dan Prasarana, Keadaan
Ruang baca, maupun Koleksi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Beradasarkan apa yang di temui di lapangan, peneliti menarik kesimpulan


sebagai berikut:

1. Pemanfaatan Perpustakaan dalam meningkatkan minat membaca siswa


Pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan minat membaca siswa yang
terdiri dari membaca, mengerjakan tugas dari guru, dan belajar, di ketahui bahwa
hal tersebut belum maksimal di lakukan baik oleh para Guru, petugas
perpustakaan maupun oleh para siswa. Hal tersebut di sebabkan oleh beberapa
faktor dan kendala-kendala yang di alami perpustakaan tersebut.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan perpustakaan. Dari hasil
penelitian di peroleh fakta bahwa yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi
siswa dalam memanfaatkan perpustakaan adalah Kurangnya fasilitas, sarana dan

20
prasarana yang sangat tidak memadai untuk di gunakan secara maksimal oleh
para siswa maupun guru. Serta ketersediaan Koleksi yang terbatas dan masih
Minim hanya sebatas buku paket mata pelajaran saja yang ada dan hal tersebut
membuat siswa bosan dengan koleksi itu-itu saja, kendati demikian sekiranya
siswa butuh bacaan yang dapat menyegarkan pikiran dan otak mereka dari
pelajaran yang sudah mereka lalui.
3. Kendala-kendala siswa dalam pemanfaatan perpustakaan Kemudian yang menjadi
kendala utama siswa dalam memanfaatkan perpustakaan selain ketersediaan
koleksi yaitu ruang baca perpustakaan yang sempit, panas, hanya tersedia
beberapa meja dan kursi saja membuat siswa tidak nyaman untuk berada di
perpustakaan sehingga membuat siswa merasa malas/jarang/tidak
memanfaatkan perpustakaan. Karena hanya tersedia beberapa meja dan kursi saja
hal tersebut membuat siswa kadang ketika datang mengunjungi perpustakaan
untuk membaca mereka tidak mendapatkan tempat duduk lagi karena sudah di
tempati beberapa siswa yang juga datang untuk membaca. Hal tersebut tentunnya
sangat menjadi kendala utama siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sehingga
sekiranya perlu adanya pembenahan kembali pada perpustakaan tersebut.

Dari hasil penelitian di atas penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya dari pihak sekolah agar ketersediaan koleksi di perpustakaan Mtsn 1


Wawotobi bisa di buat lebih beragam lagi, contohnya seperti dengan pengadaan
koleksi buku-buku fiksi agar siswa lebih tertarik minatnya untuk memanfaatkan
perpustakaan.
2. Sebaiknya dari pihak sekolah ruangan perpustakaan lebih di perhatikan, karena
keadaan ruang perpustakaan yang baik akan membuat siswa nyaman dan senang
berada lama-lama di perpustakaan.
3. Sebaiknya dari pihak sekolah juga memperhatikan sarana dan prasarana yang
berada di ruang perpustakaan agar memadai untuk siswa membaca, belajar di
ruang perpustakaan.

21
4. Di harapkan agar siswa lebih sering membaca di perpustakaan agar mendapatkan
ilmu pengetahuan yang luas.
5. Di harapkan agar siswa lebih meluangkan waktunya untuk memanfaatkan
perpustakaan.
6. Di sarankan kepada guru-guru untuk lebih sering mengajak siswa untuk membaca
dan belajar di perpustakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hakim, Sudarnoto. 2006. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah.


Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah.

Anwar. Perpustakaan dan Minat Baca (Badan Litbang Penerangan Departemen


Penerangan RI Media Pustakawan Penerangan No.10 Tahun 1997). h3

Arikunto. 2002. Prosedur penelitian . Jakarta : Rineka Cipta.

Bafadal. 2006. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

_______. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Basuki. 1991. ”pengantar ilmu perpustakaan”.Gramedia: Jakarta.

Depdikbud. 1989. kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Darmono. 2004. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:


Grasindo.

_______. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata


Kerja. Jakarta: Grasindo.

_______. 2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:


Grasindo.

22
Hardjoprakoso. 1995. peranan perpustakaan dalam pembangunan nasional.
PERPUSNAS RI: Jakarta.

Henry Guntur. 1994. Membaca sebagai suatu keterampilan Berbahasa. Bandung:


Aksara.

Http:// Makalah 2009.Wordpress.com/2009/02/19/ Hubungan-Motivasi-Belajar-


dengan-Minat-Baca-Siswa-SMP.

Kartasedono. 1987. Faedah Perpustakaan Sekolah untuk meningkatkan Minat baca


dan kebiasaan membaca. Majalah IPI , Vol 4, No.1-2,1987) h3.

Kosam. 2006. Peranan perpustakaan dalam Pembinaan Minat Baca dan Menulis.
Jakarta: Sagung Seto.

Koswara. 1998. Dinamika informasi dalam era globalisasi. Bandung : Rosdakarya.

Lasa Hs. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Book


Publisher.

Susanto. 2013. Pembinaan dan Pengembangan Minat Membaca Siswa SD. Diakses
dari http://baganawabiyasa.wordpress.com/2013/05/05/pembinaan-dan-
pengembangan-minat-membaca-siswa-sekolah-dasar/

23

Anda mungkin juga menyukai