Oleh :
ABSTRAK
1
untuk memanfaatkan perpustakaan menjadi hampir tidak ada dan otomatis minat
membaca siswa di perpustakaan mtsn 1 wawotobi pun terbilang rendah.
ABSTRACT
This research intent to know How bibliographic exploit in increases yen to read
student, bibliographic harnessed factors deep increase yen to read students, and
bibliographic exploit constraints in increase yen to read student. About problem
which is interposed deep observational it is How bibliographic Exploit in increases
yen to read student at bibliographic Mtsn 1 Wawotobi, and bibliographic exploit
factors in increase yen to read student at bibliographic Mtsn 1 Wawotobi, and
bibliographic exploit constraints in increase yen to read student at bibliographic
Mtsn 1 Wawotobi. Total observation deep informan it as much 11 person, consisting
of 3 students braze VII, 3 VIII class students, and 3 students braze IX., 2 teachers,
and 1 bibliographic officer. Informan conditioner is done by use of tech Purposive is
Sampling which is researcher determines witting one become this research informan
with consideration that they are assessed get to give information in prop research
data collecting. Data collecting is done through observation, interview and
documentation then dianalisis is deskripstif kualitatif's which is describe research
result bases finding at the site and further given by interpretation and conclusion by
use of logical ala sentence. This observational result points out that at library Mtsn
1 Wawotobi in harnessed bibliographic by student by reads, studying, and works task
of teacher haven't terealisasikan with optimal, meanwhile student constraint in
utilize library which is spatial condition problem reads that circumscribed, narrow,
and just is of service severally table and even chair, besides library collection that
really minim, just one bounds of book packages even one subject make boring student
and that collection only, so makes student yen to utilize library as the is almost no
and yen automatic read student at bibliographic mtsn 1 wawotobi most count
contens.
Keywords: Bibliographic exploit, bibliographic harnessed factors, and
bibliographic exploit constraints
2
PENDAHULUAN
3
Observasi awal peneliti, sejauh ini pemanfaatan perpustakaan siswa Mtsn 1
Wawotobi dalam meningkatkan minat membaca belum termanfaatkan dengan baik.
Hal tersebut di buktikan dengan adanya data pengunjung siswa di perpustakaan Mtsn
1 Wawotobi yang masih sedikit sekali jika di bandingkan dengan jumlah siswa yang
ada.
Dilihat dari data pengunjung dari bulan Agustus-Desember tahun 2014 - 2015
bahwa setiap bulannya siswa yang berkunjung di perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi
hanya sekitar 15 orang yang berkunjung tiap harinya, dan setiap bulannya yang
berkunjung sekitar 120 orang. Masih jauh dari jumlah siswa yang ada yaitu 529
siswa.
Berdasarkan data di atas, jelas terlihat bahwa Siswa di Mtsn wawotobi masih
belum memanfaatkan perpustakaan dengan baik dalam rangka meningkatkan minat
membaca siswa.
4
Untuk memperjelas sasaran yang akan di cari melalui penelitian ini adalah
sesuai dengan permasalahan yang telah di kemukakan di atas,maka tujuan
penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan
minat membaca siswa di perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi.
b. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan
perpustakaan dalam meningkatkan minat membaca siswa di perpustakaan
Mtsn 1 Wawotobi.
c. Untuk mengetahui Apa kendala-kendala pemanfaatan perpustakaan dalam
meningkatkan minat membaca siswa Mtsn 1 Wawotobi.
Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Untuk memperluas kajian keilmuan perpustakaan sekolah dan pemanfaatan
perpustakaan sekolah dalam meningkatkan minat siswa memanfaatkan perpustakaan.
Manfaat Praktis
a. Bagi kepala sekolah dan guru sebagai masukan agar lebih memperhatikan
perpustakaan sekolah sehingga siswa dapat memanfaatkan perpustakaan sekolah
sebaik dan seoptimal mungkin .
c. Bagi petugas perpustakaan, sebagai masukan agar lebih maksimal lagi mengelolah
perpustakaan dalam meningkatkan minat siswa untuk memanfaatkan perpustakaan
sekolah.
5
II. KAJIAN TEORI
1. Konsep Perpustakaan
Perpustakaan berasal dari kata pustaka yang berarti buku-buku, kitab atau
perimbon. Kata pustaka kemudian mendapat awalan per dan akhiran an, lalu menjadi
perpustakaan atau library. Kata tersebut berasal dari bahasa latin “liber” yang berarti
buku. Sutarno (2006:9).
Menurut Rohanda (2000) banyak bahasan atau pengertian tentang
perpustakaan yang di sampaikan oleh para pakar di bidang perpustakaan.
1. Menurut kamus “ The Oxfrod English Dictionary “,kata Library atau
perpustakaan mulai di gunakan dalam bahasa inggris tahun 1347, yang berarti
sebagai “ Sesuatu tempat buku-buku di atur untuk di baca , di pelajari atau di
pakai sebagai bahan rujukan “.
2. Pada tahun 1970, The American Library Association istilah perpustakaan untuk
sesuatu pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian “ Pusat Media, pusat
belajar, pusat sumber pendidikan, pusat informasi, pusat dokumentasi dan pusat
rujukan.
Keputusan Presiden RI nomo 11, di sebutkan bahwa “ perpusta kaan
merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil
budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, te
knologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsadan menunj
ang pelaksanaan pembangunan nasional “.
2. Jenis-jenis Perpustakaan
Jenis-jenis perpustakaan yang terdapat di indonesia tidak berbeda dengan
jenis-jenis yang umum terdapat di seluruh dunia. Menurut Sutarno (2006:14) jenis
perpustakaan meliputi :
6
Perpustakaan Keliling berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani
masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan provinsi umum.
Perpustakaan khusus atau dinas berfungsi sebagai pusat referensi dan penelitian serta
sarana untuk memperlancar tugas pelaksana instansi atau lembaga yang
bersangkutan.
Dengan Demikian Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat
pengumpulan, penyimpanan, dan pemeliharaan koleksi pustaka baik buku atau
bacaan lainnya yang di atur, di organisasi dan di administrasi dengan cara tertentu
untuk memberikan kemudahan dan di gunakan secara kontinu oleh pemakaiannya
sebagai informasi.
3. Perpustakaan Sekolah
7
4. Manfaat Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila bahan memperlancar
pencapaian tujuan proses belajar-mengajar di sekolah. Manfaat tersebut tidak hanya
berupa tinggi prestasi siswa-siswa, tetapi lebih jauh lagi, antara lain siswa-siswa
mampu mencari, menemukan, menyaring, dan menilai informasi, siswa-siswa bisa
belajar secara mandiri, siswa-siswa terlatih bertanggung jawab, siswa-siswa selalu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan sebagainya.
Selain itu Manfaat perpustakaan sekolah menurut Ibrahim Afadhal (2006:5)
yaitu :
5. Perpustakaan dapat menimbulkan kecintaan siswa-siswa terhadap membaca.
6. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
7. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang
akhirnya siswa mampu belajar mandiri.
8. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik
membaca.
9. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
10. Perpustakaan dapat melatih siswa-siswa ke arah tanggung jawab.
11. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa-siswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
12. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber
mengajar.
3. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah dapat membantu siswa, guru, dan anggota staf sekolah
dalam mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Tujuan akhir dari pada
didirikannya perpustakaan adalah untuk mendayagunakan koleksi yang dimiliki
agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemakai (Darmono, 2004: 132).
8
Tidak ada artinya jika koleksi yang telah dikumpulkan dan disajikan kepada pemakai
ternyata tidak dimanfaatkan, untuk itu pemanfaatan perpustakaan perlu dilakukan.
4. Minat Membaca
9
Sainal Amral memaparkan membaca yaitu suatu proses yang di lakukan serta
di pergunakan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak di sampaikan penulis
melalui kata-kata. Dengan demikian Kartosedono bahwa membaca merupakan unsur
yang sangat menentukan dalam usaha meningkatkan pengetahuan dan pendidikan.
10
Pengumpulan data adalah cara-cara untuk memperoleh data-data yang
lengkap, objektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya sesuai dengan
permasalahan penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
: Observasi ( Pengamatan), wawancara, dan dokumentasi.
Teknik yang di gunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah data
yang dikumpulkan baik data primer maupun data sekunder yang diperoleh
dari hasil penelitian kemudian dirangkum dan dianalisa dengan menggunakan
analisa deskripsi kualitatif.
1. Hasil Penelitian
a. Pemanfaatan Perpustakaan Oleh Siswa Dalam Meningkatkan Minat
Membaca Siswa
11
1. Pemanfaatan Perpustakaan dengan Membaca
“Setiap hari rata-rata pengunjung perpustakaan hanya kurang lebih sekitar 15 orang
siswa, itupun kebanyakan siswa yang datang hanya untuk meminjam koleksi, selain
itu ada juga yang datang mengembalikan buku, sedangkan yang datang untuk
membaca paling hanya sekitar 3 -5 orang saja.”(wawancara Maret, 2016).
“Siswa terlihat sangat antusias untuk datang mengunjungi perpustakaan ketika para
guru-guru memberikan tugas kepada mereka, banyak siswa yang datang untuk
meminjam buku, mengerjakan tugasnya di perpustakaan, atau membaca di
perpustakaan yang sesuai dengan tugas yang di berikan ibu/bapak guru”. (Wawancara
Maret, 2016).
12
Peneliti juga mewawancarai guru untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat
mengenai hal ini. Hasil wawancaranya yaitu:
“Iya benar, kami para guru terutama saya sendiri selalu memberikan tugas-tugas
kepada siswa yang mengharuskan mereka ke perpustakaan, dengan demikian mau
tidak mau siswa harus ke perpustakaan untuk mencari tugas mereka, seperti membuat
resume atau ringkasan berdasarkan materi
yang telah diajarkan.”( Wawancara Maret, 2016).
Dari hasil wawancara di atas menunjukan bahwa cara guru dengan memberikan tugas
kepada siswa untuk di kerjakan di perpustakaan sangat efektif untuk meningkatkan
minat membaca siswa.
13
Selain itu peneliti juga mewawancarai petugas perpustakaan mengenai hal ini,
dan hasil wawancaranya sebagai berikut.
“Guru sangat jarang untuk mengajak siswa belajar di perpustakaan Kalau di hitung-
hitung sekitar 1 kali saja dalam satu minggu mreka mengajak siswa belajar di
perpustakaan. Itupun hanya 1-2 orang guru saja yang demikian, yah, karena hal
tersebut di sebabkan kurangnya sarana dan prasarana dalam perpustakaan ”.(
Wawancara Maret, 2016).
14
2. Kenyamanan di Perpustakaan
3. Pelayanan Perpustakaan
15
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan siswa, dari 9 orang siswa yang
di wawancarai semua menjawab pelayanan perpustakaan yang baik sangat
mempengaruhi minat mereka untuk memanfaatkan perpustakaan. Lalu peneliti
bertanya lagi Bagaimana pelayanan yang di berikan Petugas perpustakaan kepada
siswa? dan dari 9 orang siswa yang di wawancarai 7 orang mengatakan:
“bahwa system pelayanan yang di berikan petugas perpustakaan sudah sangat baik.
Petugas perpustakaan selalu ramah ketika ada siswa yang berkunjung ke
perpustakaan, dan selalu melayani siswa dengan baik jika ada siswa yang ingin
meminjam buku sehingga setidaknya meskipun perpustakaan tidak menarik minat
kami tapi dengan pelayanan yang baik tersebut dapat menarik minat kami untuk
memanfaatkan perpustakaan.“.(Wawancara Maret, 2016).
16
“Kendala utama yang di alami pada perpustakaan ini adalah koleksinya yang sangat
terbatas atau minim, tidak lengkap, serta tidak beragam, sehingga membuat siswa
jarang memanfaatkan perpustakaan. Mungkin siswa butuh bacaan yang dapat
menyegarkan pikiran mereka seperti buku cerita, atau yang lainnya”. ( Wawancara
Maret, 2016).
2. Keterbatasan Waktu
3. Ruang Baca
Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap siswa, petugas perpustakaan,
dan guru di ketahui bahwa selain Ketersediaan koleksi, salah satu lainnya yang
menjadi kendala pemanfaatan perpustakaan adalah Ruang baca. Di perpustakaan
Mtsn Wawotobi ruang bacanya sangat tidak memadai. Ruangnnya sempit, dan hanya
tersedia beberapa meja dan kursi saja, sehingga menyebabkan hanya beberapa orang
siswa saja yang bisa masuk ke ruang baca untuk memanfaatkan perpustakaan.
17
Hal tersebut di dukung dengan hasil wawancara peneliti terhadap informan.
Wawancara pertama dengan petugas perpustakaan, dengan jawaban:
“Seperti yang anda lihat, ruang perpustakaan ini sangat sempit dan fasilitas serta
sarana prasarana yang ada sangat tidak memadai untuk di gunakan sebaik mungkin,
apa lagi ruang bacanya hanya beberapa siswa saja yang bisa masuk membaca karena
meja dan kursi yang hanya tersedia beberapa saja”. ( Wawancara Maret, 2016).
Namun tidak semua siswa memiliki minat membaca yang baik, berdasarkan
hasil wawancara dengan petugas perpustakaan, dan siswa. Pada kenyataannya siswa
Mtsn 1 Wawotobi minat membacanya masih sangat rendah. Hal tersebut di buktikan
dengan data pengunjung perpustakaan yang dari 529 siswa Mtsn 1 Wawotobi, setiap
harinya hanya sekitar 15 orang saja yang memanfaatkan perpustakaan. Dari 15 orang
tersebut yang datang dengan tujuan membaca pun hanya sekitar 3-5 orang saja, yang
lainnya berkunjung untuk meminjam atau mengembalikan koleksi saja. Selain itu hal
tersebut juga di sebabkan banyak faktor dan kendala yang di alami perpustakaan
Mtsn 1 Wawotobi di antaranya ketersediaan koleksi yang di miliki perpustakaan
18
Mtsn Wawotobi yang sangat terbatas, dan minim yang hanya sebatas buku paket
mata pelajaran saja, yang membuat siswa merasa bosan dengan koleksi itu- itu saja.
Tidak hanya itu saja, Kondisi ruang perpustakaan, sarana dan prasarana di
perpustakaan yang sangat tidak memadai, ruang baca yang sempit, meja dan kursi
yang tersedia hanya beberapa saja, membuat siswa tidak nyaman dan membuat siswa
merasa terbatas. Dengan demikian hal tersebut tentu saja mempengaruhi minat siswa
untuk memanfaatkan perpustakaan, dan secara otomatis minat membaca siswa juga
menjadi kurang karena intens waktu yang siswa jarang memanfaatkan perpustakaan
tersebut membuat minat membaca mereka akan rendah secara tidak langsung dan
secara berangsur-angsur jika hal tersebut tidak ada pembenahan dari pihak sekolah.
4.2. PEMBAHASAN
19
Selanjutnya berdasarkan Konsep minat tersebut untuk membuat siswa merasa
tertarik dan merasa senang jika sedang berada di perpustakaan, maka perpustakaan itu
harus dapat membuat siswa merasa nyaman jika berada di dalamnya, perpustakaan
harus mampu membuat kebosanan siswa jika berada di perpustakaan itu menjadi
hilang, perpustakaan harus mampu menciptakan suasana yang tenang agar dengan hal
tersebut siswa merasa betah berada di perpustakaan, dan semua itu tentunya menjadi
tugas pengelolah perpustakaan dan penanggung jawab sekolah tersebut untuk
membuat perpustakaan menjadi tempat yang siswa akan merasa tertarik dan senang
jika berada di dalamnya, namun hal tersebut sekiranya tidak berlaku pada
perpustakaan Mtsn 1 Wawotobi karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dengan siswa, petugas perpustakaan dan juga guru, menunjukan perpustakaan Mtsn 1
Wawotobi sangat tidak memadai, baik itu dari segi Sarana dan Prasarana, Keadaan
Ruang baca, maupun Koleksi.
Kesimpulan
20
prasarana yang sangat tidak memadai untuk di gunakan secara maksimal oleh
para siswa maupun guru. Serta ketersediaan Koleksi yang terbatas dan masih
Minim hanya sebatas buku paket mata pelajaran saja yang ada dan hal tersebut
membuat siswa bosan dengan koleksi itu-itu saja, kendati demikian sekiranya
siswa butuh bacaan yang dapat menyegarkan pikiran dan otak mereka dari
pelajaran yang sudah mereka lalui.
3. Kendala-kendala siswa dalam pemanfaatan perpustakaan Kemudian yang menjadi
kendala utama siswa dalam memanfaatkan perpustakaan selain ketersediaan
koleksi yaitu ruang baca perpustakaan yang sempit, panas, hanya tersedia
beberapa meja dan kursi saja membuat siswa tidak nyaman untuk berada di
perpustakaan sehingga membuat siswa merasa malas/jarang/tidak
memanfaatkan perpustakaan. Karena hanya tersedia beberapa meja dan kursi saja
hal tersebut membuat siswa kadang ketika datang mengunjungi perpustakaan
untuk membaca mereka tidak mendapatkan tempat duduk lagi karena sudah di
tempati beberapa siswa yang juga datang untuk membaca. Hal tersebut tentunnya
sangat menjadi kendala utama siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sehingga
sekiranya perlu adanya pembenahan kembali pada perpustakaan tersebut.
21
4. Di harapkan agar siswa lebih sering membaca di perpustakaan agar mendapatkan
ilmu pengetahuan yang luas.
5. Di harapkan agar siswa lebih meluangkan waktunya untuk memanfaatkan
perpustakaan.
6. Di sarankan kepada guru-guru untuk lebih sering mengajak siswa untuk membaca
dan belajar di perpustakaan.
DAFTAR PUSTAKA
22
Hardjoprakoso. 1995. peranan perpustakaan dalam pembangunan nasional.
PERPUSNAS RI: Jakarta.
Kosam. 2006. Peranan perpustakaan dalam Pembinaan Minat Baca dan Menulis.
Jakarta: Sagung Seto.
Susanto. 2013. Pembinaan dan Pengembangan Minat Membaca Siswa SD. Diakses
dari http://baganawabiyasa.wordpress.com/2013/05/05/pembinaan-dan-
pengembangan-minat-membaca-siswa-sekolah-dasar/
23