Anda di halaman 1dari 145

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional, yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap warga Negara Indonesia. Pembangunan kesehatan
meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga
serta pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu. Salah satu kegiatan yang turut
berperan dalam pembangunan kesehatan yakni Kuliah Kerja Nyata oleh mahasiswa
kesehatan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1971 melaksanakan kegiatan
pengabdian masyarakat dengan pendekatan multidisipliner yang didasarkan atas partisipasi
mahasiswa. Pengabdian masih bersifat sukarela atau tidak ada kewajiban mahasiswa untuk
melakukan pengabdian di masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan intrakurikuler mahasiswa yang
memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat) dengan cara memberikan pengalaman belajar dan bekerja
dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan
ilmu yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme, dan persyaratan tertentu.
Dengan KKN mahasiswa dapat belajar mengenai kondisi masyarakat setempat dan mampu
mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan sekaligus ikut memecahkannya berdasarkan
keilmuan yang dimiliki ( bidang kesehatan).
KKN Tematik Kesehatan adalah suatu bentuk KKN peduli terhadap keadaan
kesehatan masyarakat sekitar yang disusun dan direncanakan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Hasil observasi di desa Oebelo ditemukan masih kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai hidup sehat sehingga derajat kesehatan masyarakat masih
tergolong rendah. Oleh sebab itu perlu adanya program relevan yang disusun oleh mahasiswa
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kegiatan KKN Tematik kesehatan bagi
mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk menambah
pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat yang peka terhadap kesehatan
masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan
2

kesadaran masyarakat akan kesehatan. Hal ini selaras dengan tri dharma perguruan tinggi
yaitu pengabdian masyarakat.
Kegiatan KKN berlangsung selama 3 minggu mulai dari tanggal 30 Nopember 2015 sampai
dengan tanggal 23 Desember 2015, dengan bertempat di Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban
Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kegiatan KKN diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan
diharapkan dapat membantu pelaksanaan program desa dan pelaksanaan pembangunan.

1.2 Tujuan
1. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berlatih memecahkan
berbagai masalah kemasyarakatan secara langsung dan praktis, khususnya dalam
masalah yang berkaitan dengan kesehatan.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah yang nyata
melalui teknis problem solving yang sistematis, yaitu observasi, identifikasi,
perumusan program, evaluasi, dan penyusunan laporan.
3. Merealisasikan dharma pengabdian pada masyarakat dengan melibatkan para
mahasiswa secara langsung pada kurun waktu tertentu di bawah bimbingan sejumlah
dosen, untuk mendampingi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi mahasiswa.
4. Membentuk sarjana yang mampu menghayati permasalahan yang kompleks yang
dihadapi masyarakat dan belajar memecahkan permasalahan kesehatan yang terjadi
pada masyarakat.
5. Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian
dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan kebutuhan masyarakat, guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan.
3

1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus untuk
disertakan di tengah kehidupan masyarakat.
2. Dapat memberi umpan balik kepada Universitas Nusa Cendana untuk lebih
mengorientasikan muatan kurikulumnya pada kecakapan personal, sosial, akademis
dan vokasional yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
4

BAB II
KEADAAN UMUM LOKASI KULIAH KERJA NYATA

2.1. Keadaan Umum Lokasi KKN


2.1.1. Luas Wilayah dan Batas Wilayah
Luas wilayah Desa Oebelo adalah 26 km2 yang terdiri dari wilayah daratan. Luas
tersebut terdiri dari 4 Dusun, 24 Rukun Tetangga, 10 Rukun Warga dan secara
administratif Desa Oebelo terletak di wilayah Kecamatan Amanuban selatan,
Kabupaten Timor Tengah Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
1. Utara : Desa Noemuke
2. Selatan : Kawasan PPA
3. Timur : Desa Toineke
4. Barat : Desa Bena

Gambar 2.1 Peta Desa Oebelo


5

2.1.2. Kondisi Monografi Desa Oebelo


Berdasarkan data terakhir, Jumlah penduduk Desa Oebelo adalah 1926 Jiwa laki-
laki dan 1866 Jiwa perempuan yang terdiri dari 947 kepala keluarga.
Adapun data penduduk menurut beberapa jenis kategori :
a. Jumlah penduduk menurut golongan Agama

Tabel 2.1 Jumlah penduduk menurut golongan agama


Agama Jumlah
Kristen Protestan 2844
Kristen Katolik 872
Islam 76
Hindu -
Budha -
JUMLAH 3792

b. Keadaan Perekonomian

Tabel 2.2 Jumlah Fasilitas Umum


Fasilitas Umum Jumlah
Poskesdes 1
Posyandu 4
Bengkel 3
Kios 11
Gereja katolik/protestan/adven/Kapela 9
PAUD 3
Sekolah Dasar 3
Sekolah Menengah Pertama 1
Jumlah 34
6

2.2 Keadaan Sosial Budaya


1. Bahasa
Walaupun terdapat berbagai suku di Desa Oebelo, namun pada umumnya bahasa
yang digunakan sehari-hari ialah Bahasa Indonesia dan Bahasa Dawan.
2. Pendidikan
Di desa Oebelo sebagian besar orang tua tidak tamat SMP dan ada sebagian yang
tidak tamat SD. Meskipun ada 3 SD dan 1 SMP di desa Oebelo namun banyak
guru-guru yang jarang ditempat sehingga kebanyakan anak-anak tidak belajar
melainkan hanya bermain saja di sekolah. Kesadaran akan pentingnya pendidikan
di desa Oebelo masih rendah.
3. Agama
Warga desa Oebelo mayoritas memeluk agama Kristen Protestan. Kehidupan
agama sangat baik dengan adanya kerukunan antara umat beragama yang saling
menghormati dan menghargai sesamanya menurut keyakinan dan kepercayaan
mereka masing-masing.
7

BAB III

URAIAN KEGIATAN

3.1. Identifikasi Masalah

Kegiatan KKN adalah salah satu wujud dari pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh Universitas Nusa Cendana. Dalam kegiatan ini, pihak Universitas
mengirimkan sejumlah mahasiswa ke tengah-tengah masyarakat dengan tujuan untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat berdasarkan keilmuan yang telah
diperoleh atau dimiliki oleh mahasiswa yang bersangkutan.

Mahasiswa peserta KKN tiba di desa Oebelo pada tanggal 30 november 2015 dan
melakukan observasi masalah pada tanggal 1 desember 2015. Observasi masalah yang
terdapat di desa Oebelo dilakukan dengan cara survei dan menganalisis keadaan di desa
Oebelo, dan wawancara kepada aparat desa dan masyarakat.

Berdasarkan hasil survei dan wawancara langsung dengan aparat desa maupun
masyarakat, ditemukan beberapa masalah yang terjadi antara lain :

Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan

No. Permasalahan Lokasi Sumber


(P / M / D)
1. Kurangnya guru tetap untuk siswa SD dan Dusun 1, 2, 4 P
SMP.
Berdasarkan hasil survey pada SMP Satu
Atap Oebelo didapatkan masalah yaitu
karena kurangnya insentif bagi guru honor
sehingga menyebabkan mereka jarang
datang untuk mengajar ke SMP di Oebelo.
Disamping itu juga tenaga pengajar berupa
guru PNS diketahui sangat kurang yaitu
sekitar 2 atau 3 orang saja. Sehingga
menyebabkan kegiatan belajar mengajar
tidak maksimal dan menyebabkan anak-
anak tersebut kurang menguasai pelajaran
yang terkait . Terutama dalam bidang mata
pelajaran UN seperti matematika, bahasa
inggris, bahasa indonesia dan IPA.
2. Petugas perpustakaan jarang berada di Dusun 2 P/M
tempat sehingga pemanfaatan perpustakaan
kurang maksimal, yang mana anak-anak
tidak bisa membaca buku atau meminjam
buku untuk belajar dirumah.
8

3. Pemadaman listrik yang sering terjadi mulai Dusun 1, 2, 3, 4 P


sore hingga malam hari menyebabkan
banyak siswa tidak dapat belajar dengan
penerangan yang memadai, sehingga hal ini
dapat menyebabkan gangguan mata.
4. Cukup banyaknya anak usia sekolah yang Dusun 1,2,3,4 M
putus sekolah dan tidak dapat membaca
sehingga perlu dilakukan les membaca,
menulis dan berhitung.
5. Tingginya angka kematian ibu karena: Dusun 1, 2, 3, 4 P/M
a. Mendapat penanganan yang
terlambat
b. Kurangnya pemahaman ibu akan
pentingnya pemeriksaan kesehatan
selama kehamilan
c. Jarak fasilitas kesehatan yang jauh
serta kurangnya transportasi dan
keterbatasan sosial ekonomi untuk
menjangkau fasilitas tersebut.
6. Sumber air bersih yang kurang Dusun 1, 2, 3, 4 P/D
menyebabkan masyarakat desa Oebelo
mengkonsumsi air asin setiap hari sehingga
bisa terjadi hipertensi yang merupakan
faktor resiko dari stroke.
7. Tenaga dan fasilitas kesehatan di Desa Dusun 2 P
Oebelo yang sangat kurang dimana hanya
terdapat satu bidan saja dan empat posyandu
untuk ibu hamil dan balita serta kurangnya
pelayanan kesehatan dasar seperti :
a. Belum ada pemeriksaan tekanan
darah
b. Belum ada pemeriksaan gula darah
c. Belum ada pemeriksaan ketajaman
visus dan buta warna terutama untuk
anak sekolah
d. Belum pernah dilakukan
pemeriksaan status gizi
e. Belum pernah dilakukan penilaian
perkembangan anak balita.
8. Masih kurangnya kesadaran ibu untuk Dusun 1,2,3,4 M
membawa anaknya ke posyandu sehingga
menyebabkan masih banyak anak-anak
yang belum mendapatkan imunisasi dasar
lengkap
10. Budaya makan sirih pinang dan kebiasaan Dusun 1, 2, 3, 4 M
merokok serta minum sopi setiap hari sudah
menjadi kebiasaan di desa oebelo
11. Banyak masyarakat di desa Oebelo Dusun 1, 2, 3, 4 M/D
menderita ISPA terutama anak-anak karena
disebabkan oleh debu pada musim kemarau
9

dan polutan dari asap rokok.


12. Desa Oebelo terdiri dari lingkungan rawa Dusun 1, 2, 3, 4 P/M
yang merupakan habitat dari nyamuk
anopheles yang merupakan vektor dari
peyakit malaria. Dan dari survei didapatkan
sebagian besar masyarakat tidak
menggunakan kelambu atau obat nyamuk
sebagai pencegahan dari penyakit malaria
tersebut sehingga kasus malaria masih
banyak terjadi.
13. Lahan yang gersang menyebabkan Dusun 1, 2, 3, 4 D
masyarakat Desa Oebelo yang sebagian
besar bekerja sebagai petani tidak dapat
bercocok tanam sehingga bahan pangan
kurang yang berdampak pada kurangnya
gizi pada penduduk desa terutama pada
anak-anak.
14. Kurangnya asupan gizi yang sehat sehingga Dusun 1, 2, 4 P/M
menyebabkan sebagian besar anak SD di
desa Oebelo memiliki perawakan yang
kurus.
15. Dari hasil survei didapatkan 3 dari 5 balita Dusun 1, 2, 3, 4 M
mengalami keterlambatan perkembangan
dan tidak dilakukan stimulasi oleh sang ibu
akibat ketidaktahuan ibu mengenai
perkembangan anak.
16. Dari hasil survei, didapatkan bahwa Dusun 1, 2, 3, 4 P/M
sebagian besar penduduk desa belum
mengetahui PHBS sehingga prevalensi diare
di desa Oebelo masih cukup tinggi.
17. Dari hasil survey, didapatkan masih banyak Dusun 1, 2, 3, 4 M
warga yang belum memiliki jamban sehat
yaitu jamban yang dapat mencegah
kontaminasi tinja ke sumber air, kontak
tinja dengan manusia, mencegah
hinggapnya serangga serta binatang lainnya
dan mncegah bau tidak sehat dimana jaman
yang tidak sehat akan menciptakan jalur
penyakit fekal oral salah satunya adalah
penyakit diare yang banyak diderita
masyarakat desa Oebelo.
18. Hasil survei didapatkan kurangnya Dusun 1, 2, 3 4 M
pengetahuan warga mengenai perawatan
luka dimana pada warga didesa masih
menggunakan cara tradisional dalam
menangani luka tersebut dengan kebersihan
yang masih kurang baik sehingga
menyebabkan luka tersebut lama sembuh
atau tidak kunjung membaik dan bahkan
menimbulkan komplikasi seperti tambah
10

meluasnya luas luka dan terjadi infeksi


sekunder.
19. Dari hasil survei yang didapatkan sebagian Dusun 1, 2, 3 dan 4 M
besar anak-anak SD tidak mengetahui
bagaimana cara menyikat gigi dengan baik
dan benar. Selain itu juga, masih banyak
anak-anak tersebut yang tidak menyikat gigi
karena tidak mempunyai sikat gigi dan
sebagian besar dari mereka mengeluhkan
sering mengalami sakit gigi.
20. Kurangnya pengetahuan ibu akan Dusun 1,2,3,4 M
pentingnya asupan gizi yang adekuat selama
kehamilan sehingga banyak ibu hamil yang
kurang gizi.
21. Masih kurangnya kesadaran ibu-ibu di desa Dusun 1, 2, 3, 4 M
Oebelo akan pentingnya ASI eksklusif.
22. Dari hasil survey kepada warga-warga desa Dusun 1, 2, 3, 4 M
oebelo didapatkan bahwa belum pernah
diadakan penyuluhan mengenai kesehatan
reproduksi sebelumnya dan masalah yang
didapatkan berkaitan dengan kesehatan
reproduksi adalah banyaknya warga desa
Oebelo yang menikah dibawah umur, hamil
diluar nikah, hamil diusia muda, berperilaku
seks bebas serta ditemukan beberapa orang
yang menderita penyakit menular seksual.
23. Ada beberapa kasus kanker payudara yang Dusun 1,2,3,4 M
dialami masyarakat desa Oebelo akibat dari
ketidaktahuan anak usia remaja dan wanita
usia subur tentang cara mendeteksi dini
kanker payudara dan kurangnya kesadaran
untuk melakukan pengobatan di fasilitas
kesehatan
24. Berdasarkan data dan hasil wawancara Dusun 1,2,3,4 M
dengan beberapa warga desa didapatkan
sering terjadi kematian mendadak pada sapi.
Dan dari informasi yang didapatkan,
penduduk sering memakan bangkai sapi
yang mati mendadak yang merupakan salah
satu faktor risiko penularan penyakit
zoonosis.
11

3.2 Pemilihan Prioritas Masalah


Pemilihan prioritas masalah didasarkan pada masalah-masalah yang ditemukan di
desa Oebelo dan juga analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat, dan Tenaga).
Analisis ini digunakan untuk menentukan skala prioritas program dengan menyesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa.

Analisis KUWAT meliputi:

1. Kesempatan : ada kesempatan untuk menyelesaikan problem yang ada pada


masyarakat.
2. Uang : Lakukan program yang tidak membutuhkan banyak duit.
3. Waktu : durasi waktu yang dibutuhkan tidak melebihi lama KKN.
4. Alat : Buatlah kegiatan/program kerja yg tidak membutuhkan alat yang mahal.
5. Tenaga : Program kerja yang dilakukan tidak membutuhkan tenaga ahli, dan lain-
lain.
12

Setelah melakukan analisis KUWAT kami memilih masalah yang menjadi prioritas
dalam kegiatan KKN kami yaitu :

Tabel 3.2 Prioritas Pemilihan Masalah

No. Permasalahan Alasan Pemilihan


1. Tingginya angka kematian ibu Karena tingginya angka kematian ibu
menunjukkan rendahnya kualitas pelayanan
kesehatan untuk ibu hamil di desa Oebelo
2. Kebanyakan masyarakat merokok Karena rokok dan sirih pinang dapat
dan mengkonsumsi sopi setiap hari menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti
ISPA akibat merokok dan anemia sebagai akibat
dari makan sirih pinang.
3. Kebiasaan makan sirih pinang Minuman keras berbahaya untuk kesehatan jika
setiap hari dikonsumsi berlebihan
4. Tingginya prevalensi diare karena Karena diare dapat menyebabkan dehidrasi yang
masyarakat belum menerapkan dapat berujung pada kematian
PHBS secara benar.
5. Kurangnya sumber air bersih Karena air asin bisa menyebabkan hipertensi yang
sehingga masyarakat merupakan faktor risiko terjadinya stroke
mengkonsumsi air asin.
6. Tingginya prevalensi malaria Karena malaria adalah masalah kesehatan yang
serius dan dapat menyebabkan berbagai
komplikasi bahkan kematian.
7. Masyarakat dari anak-anak hingga Karena ISPA sering membuat masyarakat merasa
dewasa sering ISPA karena asap tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas
rokok dan debu. sehari – hari
8. Kurangnya tenaga kesehatan di Kurangnya tenaga kesehatan sehingga masyarakat
desa oebelo dimana hanya terdapat tidak mendapat pelayanan kesehatan yang
1 orang bidan saja memadai
13

3.3 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN UTAMA K1 (KELOMPOK)

DESA PENE SELATAN

KECAMATAN KOLBANO

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN


14

A. Rencana Program
Rencana program ini disusun berdasarkan dari pemilihan prioritas masalah yang sudah
ditetapkan. Rencana program kami antara lain :

No. Nama Program Bahan Waktu Tabel Sumber Dana


Pelaksanaan Identifikasi
Masalah
1. Review RPJMDES Buku, pulpen, Minggu 1 1-8 Desa
2011-2015 dan Spidol, Kertas
Penyusunan
RPJMDES 2016.
2. Penyuluhan kesehatan Laptop, spidol, Minggu 1, 2 1 Mahasiswa
ibu dan anak. kertas HVS,
printer
3. Penyuluhan dan Laptop, spidol, Minggu 1, 2, 2 Mahasiswa
pembuatan poster kertas, pulpen, 3, 4
tentang bahaya printer, karton
merokok, dan miras.
4. Penyuluhan tentang Laptop, spidol, Minggu 2, 3, 11 Mahasiswa
Infeksi Saluran Napas kertas, pulpen, 4
Aku (ISPA) dan masker
pembagian masker
gratis.
5. Penyuluhan dan Buku, pulpen, Minggu 1, 2 4 Mahasiswa
pembuatan poster spidol, kertas,
Perilaku Hidup Bersih karton, printer,
dan Sehat. laptop
6. Pelatihan kader Kertas, spidol, Minggu 2, 3, 4 8 Mahasiswa
posyandu. pulpen,laptop,
printer,
timbangan
dacin,
kuesioner
KPSP
15

B. Pelaksanaan Program Utama K1 (Kelompok)

1. Review RPJMDES 2011-2015 dan Penyusunan RPJMDES 2016-2020


Pada hasil observasi masalah pada minggu pertama kelompok medapati
adanya masalah pada proses berjalannya posyandu di ketiga pos posyandu yang
ada di desa Pene Selatan, yaitu posyandu kota, posyandu Koamnasi dan posyandu
Lelenanan. Masalah yang dialami adalah kesalahan persepsi para kader posyandu
mengenai jalannya kegiatan posyandu dimana pada ketiga posyandu tersebut
didapati bahwa persepsi kenaikan berat badan bayi adalah asalkan berat badan
bayi tersebut naik disetiap bulan tanpa peduli berapa kilogram kenaikan berat
badan bayi, sementara seharusnya terdapat kenaikan berat badan minimal untuk
bayi setiap bulannya, pada ketiga posyandu tersebut juga didapati masalah
mengenai proses pengukuran tinggi badan dimana alat pengukuran tinggi badan
untuk anak diatas 2 tahun tak tersedia sehingga pengukuran tinggi badan pada
balita tak dapat terlaksana dengan baik.

Dari observasi tersebut kelompok memutuskan melakukan program kegiatan


di posyandu berupa pelatihan kader tentang penggunaan Kartu Menuju Sehat
(KMS) dalam rangka menyamakan persepsi bersama para kader mengenai
penilaian kenaikan berat badan bayi setiap bulan dan juga pengadaan microtoice
sebagai alat ukur tinggi badan untuk anak diatas 2 tahun. Adapun kegiatan
pelatihan penggunaan KMS dilakukan sebelum hari posyandu dan pada hari
posyandu mahasiswa turut serta membantu kegiatan di posyandu sekaligus
mengevaluasi apakah ada perubahan tata cara pelaksanaan posyandu yang lebih
baik. Kegiatan di posyandu disesuaikan dengan jadwal di masing-masing
posyandu, yaitu Posyandu kota pada tanggal 7 desember 2015, Posyandu
Lelenanan pada 17 desember 2015 dan Posyandu Koamnasi pada tanggal 17
desember 2015.

Hambatan yang dihadapi adalah terbatasnya KMS yang tersedia di setiap


posyandu dan banyak balita yang kurang kooperatif dan menangis saat dilakukan
pengukuran tinggi badan sehingga pendataan kurang sempurna.
16

 Dokumentasi

Pelatihan Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) pada Kader Posyandu 1 dan 3

Kegiatan Posyandu 1

Pelatihan Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) Pada Kader Posyandu 2


17

Kegiatan Posyandu 3

Kegiatan Posyandu 2
18

Penyediaan Microtoice Untuk Posyandu 1, 2, dan 3


19

2. Penyuluhan Kesehatan Ibu dan Anak

Pada saat meakukan observasi mengenai masalah kesehatan yang terdapat di Desa
Pene Selatan, kebanyakan masyarakat mengeluhkan keadaan penyakit batuk pilek yang
sering diderita, namun dilakukan pembiaran karena akses menuju fasilitas kesehatan sangat
jauh. Walaupun dianggap ringan, namun penyakit ini cukup mengganggu aktivitas
masyarakat terutama ketika bekerja. Dan disayangkan sekali ketika anak-anak yang
menderita maka akan mengganggu aktivitas belajar.

Selain itu juga ketika observasi diakukan, yang didapat adalah kurangnya dilakukan
penanaman sayur-sayuran yang menunjang gizi masyarakat. Masalah utama adalah jauhnya
sumber air bersih di Desa Pene Selatan, sehingga masyarakat enggan unuk melakukan
penanaman. Sehingga oleh karena alasan itu, kami memilih untuk melakukan penanaman
sayur dan tanaman obat dan mengedukasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya
tanaman-tanaman ini agar masyarakat paham dan mampu mengobati diri sendiri sementara
waku dengan memanfaatkan hasil kebun yang ada.

Untuk memperlancar kegiatan ini, kami menyediakan bibit berupa bibit jagung, bibit
sayur sawi, bibit tomat, bibit kunyit, lengkuas, jahe, bawang, jeruk nipis dan pupuk.

Kegiatan ini diawali dengan konsultasi mengenai lahan dan jadwal pelaksanaan
kegiatan bersama salah satu ketua kelompok tani di Desa Pene Selatan, yaitu Bapak Ever
Boymau. Kemudian melakukan persiapan bibit dan persiapan lahan. Setelah semuanya siap,
kemudian kami bersama ketua kelompok tani dan masyarakat melakukan penanaman pada
tanggal 13/12/15 dan penyiraman bibit setiap hari. Adapun bibit yang tidak bisa langsung
ditanam, harus disemaikan terlebih dahulu, telah kami akukan follow – up. Setelah itu kami
melakukan edukasi mengenai manfaat dari tanaman yang telah ditanam kepada ketua
kelompok tani dan masyarakat. Adapun hambatan yang kelompok hadapi dalam proses
pelaksanaan program ini adalah jauhnya sumber air untuk dilakukannya penyiraman tanaman
dan kurangnya minta masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kegiatan ini
berakhir pada tanggal 19/12/15
20

Persiapan Bibit dan Pembersihan Lahan Kebun

Penanaman Bibit Apotek Hidup

Pembuatan Para-Para untuk Penyemaian Bibit Tomat


21

Penggemburan Tanah, Penyemaian Bibit Tomat di Para-Para

Penyiraman Kebun ‘Apotek Hidup’ dan Follow Up


22

Penggemburan Tanah dan Penanaman Bawang Merah dan Bawang Putih

Follow Up Semaian Bibit Tomat


23

3. Penyuluhan dan Pembuatan Poster tentang Bahaya Merokok dan Miras

Pada observasi pada minggu pertama kelompok menemukan berbagai macam


permasalah yang dihadapi oleh warga masyarakat Pene Selatan, salah satunya yang di hadapi
yaitu masyarakat Pene Selatan tidak menyadari akan pentingnnya menjaga kebersihan
lingkungan untuk kehidupan. Dalam kehidupan bermasyarakat di pene selatan, mereka
cenderung menggunakan fasilitas publik untuk kegiatan mereka tetapi mereka enggan untuk
menjaga dan merawatnya sehingga fasilitas yang tersedia seperti Kantor Desa, Gereja dan
sekolah jarang untuk di bersihkan. Selain itu tempat untuk pembuangan sampah pun juga
tidak tersedia di ketiga tempat ini. Akibatnya sampah di sekeliling tempat fasilitas ini pun
tidak ditampung di tempat yang sesuai melainkan langsung dibakar di tanah, sehingga
lingkungan terlihat tidak bersih dan kontor. Dalam menjaga dan meningkatkan kebersihan
lingkungan di desa ini, kelompok memilih program ini dengan tujuan untuk dapat
memberdayakan masyarakat desa Pene Selatan agar mau bersama-sama merawat dan
menjaganya lingkungan dan fasilitas desa, selain itu bersama-sama membangun bak sampah
agar diantara kantor desa, sekolah dan gereja ada tempat untuk penampungan sampah. Untuk
kerja bakti lingkungan kantor desa dimulai setiap minggu 3 kali dimualai tanggal 01/12/2015,
kerja bakti pada sekolah dimulai tanggal 16/12/2015 dan untuk lingkungan greja dimulai
pada tanggal 12/12/2015. Untuk kegiatan tambahan pembuatan bak sampa dimulai tanggal
08/12/2015

Adapun hambatan dan tantangan yang dihadapi kelompok dalam menjalankan


program ini diantaranya kelompok kesuliatan untuk mengumpulkan masayakat dan kelompok
mengalami kesulitan dalam pengadaan semen dan air dalam pembuatan bak sampah.
24

 Dokumentasi

Kerja Bakti Bersama Siswa/Siswi SDN 02 Pene Selatan dan SMP SATAP

Pembuatan dan Pemasangan Taplak Meja di Kantor Desa Pene Selatan

Pengerjaan Bak Sampah bersama masyarakat Pene Selatan


25

4. Penyuluhan tentang Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) dan Pembagian Masker
Gratis

Setelah melakukan survei di desa Oebelo, ternyata banyak ditemukan masyarakat


dengan gejala-gejala ISPA baik pada orang dewasa maupun pada anak-anak. Faktor
resiko yang diduga paling banyak menyebabkan ISPA adalah debu dan asap rokok. Saat
musim kering desa Oebelo menjadi daerah yang berdebu. Sedangkan asap rokok
disebabkan karena hampir semua laki-laki dari remaja hingga orang tua merokok saat
berkumpul bersama keluarganya. Selain itu, masyarakat juga belum menerapkan PHBS
khususnya cuci tangan 6 langkah saat selesai bekerja di kebun yang bisa menjadi
penularan ISPA secara kontak.
ISPA adalah infeksi yang terjadi pada saluran napas yaitu mulai dari hidung hingga
sampai ke paru-paru. ISPA bisa disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan benda asing
seperti debu atau asap rokok. Di desa Oebelo ISPA kebanyakan disebabkan oleh debu
dan asap rokok karena desa Oebelo memang daerah yang berdebu dan sebagian besar
penduduknya merokok. Gejala penyakit ISPA antara lain batuk, pilek, sesak napas, dan
demam. ISPA bisa ditularkan secara Droplet (melalui bersin), kontak (pada tangan yang
terkena bakteri atau virus penyebab ISPA), dan airborne (melalui udara).
Penularan dari ISPA bisa dicegah dengan cara menutup mulut jika ingin bersin,
mencuci tangan sampai bersih dengan cara cuci tangan 6 langkah untuk membasmi virus
atau bakteri yang ada di tangan, menghindari polutan seperti debu dan asap rokok,
berhenti merokok untuk penduduk desa yang merokok, dan menggunakan masker.
Masker ini sangat penting dalam pencegahan ISPA karena selain berfungsi untuk
melindungi diri juga bisa dipakai supaya orang yang sedang ISPA tidak menularkan
penyakitnya kepada orang lain.
Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan untuk memberi pemahaman kepada
masyarakat tentang penyakit ISPA, serta mengajarkan cara untuk terhindar dari penyakit
ISPA. Dalam kegiatan ini juga ada acara pembagian masker gratis yang diharapkan
mampu membantu mengurangi angka kejadian ISPA di desa Oebelo.
Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh warga desa Oebelo yang hadir di gereja-
gereja tempat diadakannya penyuluhan. Program ini dilaksanakan pada tanggal 6, 13,
dan 20 Desember 2015 di Gereja Silo Toifau, Gereja Kemah Sion, dan GBI Ayalon.
Kegiatan ini dimulai setelah kegiatan ibadah hari minggu di gereja selesai. Kegiatan ini
diawali dengan perkenalan diri dari anggota mahasiswa KKN kepada jemaat yang hadir
di gereja tempat dilaksanakan kegiatan. Setelah perkenalan, kegiatan dilanjutkan dengan
26

penyuluhan mengenai pengertian, penyebab, gejala, cara penularan, dan cara pencegahan
ISPA. Lalu setelah penyuluhan ada pembagian masker gratis bagi jemaat yang mengikuti
penyuluhan, setelah itu ada penjelasan singkat cara penggunaan masker dan juga
peragaan cara menggunakan masker. Dan terakhir, ada sesi tanya jawab mengenai ISPA
dan cara menggunakan masker. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pembagian
dan peragaan masker, dan tanya jawab dengan menggunakan media berupa catatan
materi, dan masker. Secara keseluruhan kegiatan ini berlangsung dengan sangat baik
karena semua gereja bersedia bekerja sama dengan kami. Adapun hambatan yang terjadi
adalah ada beberapa jemaat di gereja tertentu yang pulang saat doa syafaat atau setelah
doa berkat sehingga ada jemaat yang tidak mendengar penyuluhan.
27

Dokumentasi :

Penyuluhan dan Pembagian Masker di Gereja Silo Toifau


28
29
30
31

Penyuluhan dan Pembagian Masker di Gereja Kemah Sion


32
33

Penyuluhan dan Peragaan Pencegahan ISPA di GBI Ayalon


34

5. Penyuluhan dan Pembuatan Poster tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

Dalam tahap observasi minggu pertama kelompok menemukan salah satu


permasalahan yang dialami masyarakat Desa Pene Selatan mengenai pentingnya melakukan
imunisasi sesuai jadwal yang ditentukan. Berdasarkan wawancara yang kelompok lakukan
bersama salah satu kader, kelompok menemukan bahwa masih terdapat kepercayaan yang
pada akhirnya membuat anak tersebut tidak dapat di imunisasi sesuai jadwal yang telah di
tetapkan. Selain itu, jarak yang cukup jauh merupakan salah satu penghambat para orang tua
agar dapat membawa anaknya untuk di imunisasi.

Program ini dilaksanakan dalam kurung waktu tiga hari, yaitu pada:

 Senin, 14 Desember 2015 mulai pukul 09.00-12.00 kemudian dilanjutkan lagi pukul
13.00-15.00
 Selasa, 15 Desember 2015 mulai pukul 13.00-14.00
 Rabu, 16 Desember 2015 mulai pukul 10.00-14.00 dan dilanjutkan pukul 15.00-17.00
Metode yang kelompok gunakan adalah ceramah, tanya-jawab, percakapan dan pendataan
status imunisasi. Adapun hambatan dan tantangan yang kelompok hadapi selama proses
pelaksanaan program ini adalah jarak dari rumah ke rumah yang cukup jauh, serta adanya
beberapa keluarga yang tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik, sehingga kelompok
membutuhkan penerjemah.

Dalam meningkatkan kesadaran orang tua untuk melakukan imunisasi pada anak
sesuai jadwal yang telah ditentukan, kelompok ingin membantu para petugas kesehatan serta
para kader posyandu untuk menjangkau masyarakat melalui pendataan imunisasi lewat
kunjungan rumah ke rumah. Kegiatan ini memiliki manfaat yang dapat dirasakan oleh para
orang tua, yaitu dimana para orang tua harus lebih berperan aktif dan memahami bahwa
betapa pentingnya membawa anak ke posyandu untuk dilakukan imunisasi. Kegiatan ini juga
memberikan penambahan wawasan serta pengalaman kepada kelompok dalam hal
komunikasi yang aktif dengan masyarakat.
35

 Dokumentasi

Pendataan Status Imunisasi


36

6. Pelatihan Kader Posyandu


37

3.4 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM K2 (INDIVIDU)

DESA PENE SELATAN

KECAMATAN KOLBANO

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN


38

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(PROGRAM INDIVIDU) KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERIODE SEMESTER GANJIL

TAHUN 2015

DESA PENE SELATAN

KECAMATAN KOLBANO

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

NAMA : NOVIA AYU WIJAYANTI SUSANTO PUTRI

NIM : 1208011001

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS : KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2015
39

BAB I

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Latar Belakang
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan mata kuliah yang wajib harus dipenuhi
oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana pada sebagian perguruan tinggiyang
merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dimana KKN ini
termasuk dalam dharma pengabdian kepada masyarakat.

KKN memberikan manfaat yang besar kepada mahasiswa dan masyarakat,


dimana KKN dilaksanakan untuk memberikan pengalaman sebelum terjun secara
nyata pada masyarakat, memberdayakan masyarakat, serta semampu mungkin
membantu dan mengatasi persoalan dan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat .

Salah satu lokasi program KKN Universitas Nusa Cendana yang dilaksanakan
pada semester ganjil yaitu di Desa Pene Selatan Kecamatan Kolbano Kabupaten
Timor Tengah Selatan sejak 30 November 2015 hingga 23 Desember 2015 serta
melakukan observasi masalah pada tanggal 1 desember 2015.

B. Pemilihan Masalah.
Pemilihan masalah merupakan hasil observasi di lapangan. Observasi masalah
yang terdapat di desa Pene Selatan dilakukan dengan cara dialog dengan para aparat
desa mengenai masalah-masalah yang terdapat di desa juga dengan cara turun
langsung ke masyarakat dan lembaga-lembaga seperti sekolah dan gereja untuk
melakukan dialog mengenai masalah yang terdapat di desa Pene Selatan serta
menanyakan pada petugas puskesmas yang saat itu berkunjungyang menunjukkan
bahwa kondisi wilayah dan masyarakat Desa Pene Selatan masih perlu diperhatikan
lagi. Oleh karena itu, sesuai disiplin ilmu yang saya dapatkan sebagai mahasiswa
Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter, saya melihat masih banyak
kekurangan atau masalah yang terjadi khususnya yang berkaitan dengan bidang
kesehatan sesuai yang tercantum dalam identifikasi masalah.
40

C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa kondisi wilayah
dan masyarakat Desa Pene Selatan masih perlu diperhatikan lagi. Oleh karena itu,
sesuai disiplin ilmu yang saya dapatkan sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter, saya melihat masih banyak kekurangan atau
masalah yang terjadi khususnya yang berkaitan dengan bidang kesehatan yaitu :
1. Kurangnya Ketersediaan air bersih di desa
2. Tingginya angka kejadian TB
3. Proses kegiatan posyandu yang tidak optimal
4. Masih banyak anak yang alami kurang gizi
5. Ketidaktahuan mengenai pentingnya imunisasi
6. Kurangnya penetahuan anak sekolah mengenai P3K
7. Tingginya angka penyakit sendi di masyarakat
8. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai deteksi dini kanker payudara
9. Kurangnya pengetahuan siswa mengenai kesehatan mata
10. Belum pernah dilakukan pemeriksaan mata sederhana untuk siswa SD dan
SMP
11. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya menjaga status
gizi
12. Tingginya angka kejadian diare pada anak
13. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksa tekanan darah
14. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksa gula darah
15. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya cuci tangan dan menyikat gigi
16. Tidak adanya kegiatan senam sehat di SD
17. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan dampaknya
18. Kurangnya kesadaran anak mengenai pentingnya sarapan pagi
19. Kurangnya pengetahuan remaja mengenai pertumbuhan dan perkembangan
seks sekunder serta bahaya HIV
20. Tingginya angka kejadian ISPA pada anak
21. Kurangnya kesadaran pemeriksaan tekanan darah pada ibu hamil dan jadwal
imunisasi anak
22. Belum pernah dilakukan screening asam urat di desa Pene Selatan
41

D. Rencana Program.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang dijumpai di lapangan koordinasi dengan
pihak pemerintah Desa Pene Selatan, Dosen Pembimbing Lapangan, dengan
menggunakan analisis yang kuat untuk mengoptimalkan kesempatan yang ada dan
menghemat biaya, waktu, alat, bahan serta tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
program maka dirumuskan rencana program individu sebagai berikut:

1) Mengajarkan tentang Pentingnya Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan


Akut (ISPA) & Pembagian Masker
2) Screening test dan pengukuran kadar asam urat
3) Pengukuran Tekanan Darah pada ibu hamil dan penyuluhan jadwal imunisasi
di posyandu 1,2 dan 3

E. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan program individu adalah :

1) Sebagai kesempatan bagi mahasiswa untuk mewujudkan dharma bakti kepada


masyarakat
2) Sebagai media untuk menerapkan pengalaman teoritis tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki serta interaksi terhadap masyarakat
3) Untuk memberdayakan dan membantu masyarakat mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi
4) Sebagai bekal bagi mahasiswa KKN apabila kembali hidup di tengah-tengah
masyarakat, dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang
ditemui dengan programdan kegiatan yang positif bagi perbaikan dan
perkembangan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.

F. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini adalah :

1) Membentuk masyarakat yang mandiri dan dapat menyelesaikan masalah yang


terdapat dikalngan masyarakat baik secara individu dan kelompok
42

2) Serta membantu menyelesaikan permasalahan yang sudah ada semampu yang


dapat dilakukan berdasarkan dengan kemampuan dan sumber daya yang
tersedia.
43

BAB II

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Jenis Kegiatan

1. Memberikan penyuluhan tentang Pentingnya Pencegahan Infeksi Saluran


Pernapasan Akut (ISPA) & Pembagian Masker.
Tujuan :Untuk meningkatkan pemahaman siswa/siswi mengenai ISPA dan
dapat mengaplikasikan cara mencegah ISPA.

Sasaran : Siswa-siswi SDN01 Pene Selatan, Siswa-siswi SDN02 Pene Selatan


dan SMP Satu Atap Pene Selatan

Waktu : - Kegiatan dilakukan pada tanggal 4 Desember 2015 di SDN 02

PeneSelatan

- Kegiatan dilakukan pada tanggal 5 Desember 2015 di SMP Satu


Atap Pene Selatan
- Dan kegiatan dilakukan pada tanggal 14 Desember 2015 di
SDNN 01 Pene Selatan
Tempat : Ruang KelasSDN01, SDN02 dan SMP Satu Atap Pene Selatan.

Metode : Ceramah, tanya jawab dan diskusi.

Media : Materi yang telah disiapkan, laptop, kertas dan pulpen.

Proses : Kegiatan dilakukan dalam beberapa tahap seperti berikut :

a. Tahap Observasi Sekolah


Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan ke sekolah untuk melihat
secara dekat kondisi fisik sekolah, guru-guru, peserta didik, dan kegiatan
belajar mengajar serta mengidentifikasi masalah yang terdapat di sekolah
tersebut serta menanyakan penyakit-penyakit yang sering ditemui seperti ISPA
yang sering terjadi pada murid-murid.

b. Tahap Perkenalan dan Penentuan waktu kegiatan


44

Pada tahap ini bertemunya kami dengan pihak sekolah untuk perkenalan antar
mahasiswa serta staf sekolah serta untuk mendiskusikan mengenai hal yang
akan dilakukan serta yang dapat di bantu prihal permasalahan, sekaligus
perizinan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan penentuan waktu
kegiatan agar tidak mengganggu proses belajar mengajar dan disambut baik
oleh seluruh akademisi sekolah tersebut .

c. Tahap Persiapan Materi


Pada tahap ini dibuat materi secara sederhana dengan menggunakan bahasa
semi formal mengingat peserta dan sasaran kegiatan adalah anak sekolah
berisi serta latihan presentasi sebelum melakukan kegiatan.

d. Tahap Persiapan Quiz dan Doorprize


Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan beberapa pertanyaan dan hadiah
apabila siswa/siswi dapat menjawab pertanyaan dengan benar agar menarik
perhatian sasaran penyuluhan dan untuk menyimak serta mengerti materi yang
disampaikan

e. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SDN 01, SDN 02 Pene
Selatan dan SMP Satu Atap Pene Selatan dilakukan :

 Mengajarkan pencegahan ISPA dan pembagian masker


Kegiatan ini dilaksanakan di kelas IV, V dan VI SDN 01 Pene
Selatan, kelas I hingga kelas VI SDN 02 Pene Selatan serta kelas VII,
VIII dan IX SMP Satu Atap Pene Selatan yang diawali dengan
kegiatan perkenalan dengan siswa-siswi. Program ini dilaksanakan
pada 4 Desember 2015 bertempat di SDN 02 Pene Selatan pada 08.00-
12.00 WITA, dan pada tanggal bertempat di SMP Satu Atap Pene
Selatan pada 5 Desember 2015 pukul.09.00-11.00 WITA dengan total
jam keseluruhan untuk kegiatan ini adalah 19.5 jam. Sebelum kegiatan
dimulai, mahasiswa melakukan perkenalan dan games disertai nyanyi
bersama guna merangkai ikatan emosional dan meminimalisir
kecanggungan yang tercipta apabila bertemu dengan orang yang baru
ditemui dan untuk meningkatkan konsentrasi serta daya tarik atau
minat untuk mendengarkan penyuluhan. Setelah itu mahasiswa
45

memulai penyuluhan dengan metode ceramah, tanya jawab dan


diskusi. Pada akhir kegiatan mahasiswa memberikan pertanyaan terkait
dengan materi yang telah diberikan sebelumnya, bagi Siswa/Siswi
yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan tepat maka
akan diberikan hadiah yang telah dipersiapkan dan pembagian masker.

Hambatan:Banyaknya siswa/ siswi yang belum dapat berbahasa Indonesia


dengan lancar sehingga terdapat kesulitan dalam memberikan materi
dan mahasiswa yang kurang aktif dikarenakan malu atau takut dalam
bertanya dan menjawab pertanyaan.

Gambar penyuluhan tentang Pentingnya Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut


(ISPA) & Pembagian Masker
46

Gambar penyuluhan tentang Gambar penyuluhan tentang


Persiapan Doorprize Konsultasi kegiatan
47

2. Screening test dan pengukuran kadar asam urat.


Tujuan : Untuk deteksi dini kelainan asam urat.

Sasaran : Masyarakat Pene Selatan diatas usia 40 tahun dan memiliki gejala
nyeri pada persendian

Waktu : Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13Desember 2015 dan 20


Desember 2015

Tempat : Ruang gereja Efata dan geraja Oeuki.

Metode : Pemeriksaan secara langsung dengan menggunakan alat tes asam urat
serta menjelaskan pencegahan dan tidakan yang harus dilakukam.

Media : Easy Touch ®GCU, Alcohol Swab, Blood Lancets Autoclik dan alat
tulis.

Proses : Kegiatan diawali dengan dilakukan dalam beberapa tahap seperti


berikut:

a. Tahap Observasi Masyarakat


Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan pada masyarakat dan
banyaknya keluhan mengenai nyeri sendi pada masyarakat dengan keluhan
serupa dengan gejala awal gout arthritis atau lebih dikenal dengan penyakit
asam urat.

b. Tahap Perizinan
Pada tahap ini bertemunya kami dengan pihak gereja untuk melakukan
perizinan pemeriksaan kadar asam urat guna dapat mencangkup semua warga
yang hadir digereja tersebut, dikarenakan kondisi dari desa tersebut yang
memiliki angka keagamaan 100 % kristen protestan dan dianggap bahwa
setiap minggunya seluruh warga akan pergi kegerja selain itu mengingat
sulitnya mengumpulkan warga pada satu waktu dan tempat bersamaan dan
mahasiswa mendapat dukungan penuh serta timbal balik positif untuk
melakukan kegiatan ini.
48

c. Tahap Pemberitahuan Pada Masyarakat


Pada tahap ini mahasiswa memberitahukan informasi minggu pertama dengan
cara door to door dikarenakan kedatangan kami pada awal kedatangan tidak
dapat memberitahu warta berita di gerja Efata dan melalui konsultasi serta
memohon bantuan warta berita pada geraja jemaat Oeuki

d. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada mayarakat Desa Pene Selatan
dilakukan :

 Skrining dan pemeriksaan kadar asam urat


Kegiatan ini dilaksanakan gereja Efata pada tanggal 13
Desember 2015 pukul 11.00-15.00 WITA dan Gereja Oeuki pada 20
Desember 2012 pukul 08.00-12.00 WITA dan total keseluruhan jam
kerja sebanyak 15.5 jam. Dengan memberi informasi mengenai apa
yang akan dilakukan, manfaat dan resiko dari pemeriksaan ini.

Dari hasil pemeriksaan ditemukannya bahwa masih banyak


warga desa Pene Selatan yang belum pernah melakukan pemeriksaan
asam urat dan belum memahami nyeri pada sendi. Apabila ditemukan
kadar asam urat diatas normal yaitu untuk wanita: 2-6mg/dL dan Pria
:3-7.2mg/dL maka mahasiswa memberikan aran untuk mengurangi
konsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar asam urat seperti
jeroan dan menyarankan ke puskesmas untuk mendapatkan
pemeriksaan lebih lanjut. Berikut merupakan lampiran hasil
pemeriksaan kadar asam urat :

Gereja Efata
Usia Jenis Kadar Asam
No Nama (tahun) Kelamin Urat
(mg/dL)
1 Vera Pandie 33 P 6.9
2 Yumina Tehbana 47 P 4.8
3 Pater 43 L 5.4
4 A. Taneo 64 L 10.9
49

5 Yosina 46 P 8.0
6 Damel Boymau 57 L 4.6
7 Yesnelin Nenotaek 50 P 5.1
8 Kace Boymau 57 P 9.3
9 Norlince Taneo 32 P 4.9
10 Adolfina Sabuna 37 P 4.3
11 Paulus Abanat 65 L 6.3
12 Lazanus Taneo 71 L 6.1
13 Mince Lakapu 60 P 5.4
Boymau
14 Nikodemus Benu 51 L 8.0
15 Prasina Kause 60 P 4.5
16 Alexander Benu 51 L 5.7
17 Milka Neonisa 60 P 3.4
18 Doskas Boimau 54 P 5.1
19 Siporo Lopo 51 P 8.0
20 Regina Nau 62 P 6.6
21 Selly Kause 34 P 5.4
22 Eunike Nanotaek 53 P 8.5
23 Ayun Boymau 48 L 6.1
Lak’apu
24 Yansen Bako 60 L 8.0
25 Yakoba Boymau 80 P 6.6
26 Harlince Nanotaek 53 P 8.0
27 Yosinta Boymau 61 P 4.6
28 Yuliana Hautias 43 P 3.1
29 Petronela Lopo 43 P 6.6
Gereja Oeuki
30 Orni Leke 35 P -LO-
31 Yuliana Tlonaen 40 P 4.8
32 Marcita Neo 33 P 4.2
33 Korelis 90 L 5.4
50

34 Yonathan Boimau 53 L 5.4


35 Antonetta - P 6.1
36 Yus Asmani 26 L 5.4
37 Yonas Boimau 43 L 3.6
38 Doris 45 L 4.2
39 Lukas Biaf 52 L 6.6
40 Melki Sedek 45 L 3.6
41 Yohan Boimau 35 L 5.4
42 Yoppi Boymau 31 L 5.4
43 Michael 47 L 6.1

Hambatan: Dalam kegiatan ini masih ada hambatan yakni masyarakat yang
belum memahami bahasa Indonesia, tidak hadirnya seluruh masyarakat
dan kekurangan jumlah alat untuk pemeriksaan kadar asam urat
dikarenakan keterbatasan jumlah yang di bawa sebanyak 50 stik dan
ada beberapa warga yang harus diulang dikarenakan tidak terbaca oleh
alat.

Gambar pemeriksaan asam urat


51

3. Skrining Hipertensi pada Ibu Hamil dan Penyuluhan Jadwal Imunisasi di


Posyandu 1,2 dan 3.
Tujuan :- Kegiatan dilakukan untuk mengetahui tekanan darah ibu hamil

- Mencegah hipertensi pada ibu hamil


- Mengedukasikan jadwal imunisasi yang benar dan imunisasi apa
saja pada bayi yang masih berimunisasi dan ibu hamil.
Sasaran : Ibu Hamil dan orang tua anak dibawah 1 tahun serta anak yang masih
berimunisasi

Waktu : - Kegiatan dilakukan pada tanggal 7 Desember 2015 untuk


penyuluhan jadwal Imunisasi Posyandu 1

- Kegiatan dilakukan pada tanggal 9 Desember 2015 untuk


pengukuran tekana darah ibu hamil di dusun 3
- Kegiatan dilakukan pada tanggal 10 Desember 2015 untuk
pengukuran tekana darah ibu hamil di dusun 2
- Kegiatan dilakukan pada tanggal 17 Desember 2015 untuk
pengukuran tekanan darah ibu hamil di dusun dan penyuluhuan
jadwal imunisasi di posyandu 2
Tempat : Posyandu 1, 2 dan 3 serta rumah warga ibu hamil.

Metode : Pemeriksaan secara langsung pada ibu hamil dan memberikan


penyuluhan jadwal imunisasi dengan menggunakan tabel.

Media : stetoskop, sphygmomanometer jadwal imunisasi dan alat tulis.

Proses : kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap seperti berikut :

a. Tahap Observasi Masyarakat


Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan ke masyarakat untuk
menggali permasalahan yang ada. Dan dari hasil observasi didapatkan bahwa
ibu hamil hanya memeriksa tekanan darah 3 kali dalam masa kehamilan
dikarenakan jarak yang cukup jauh ke fasilitas kesehatan. Selain itu
terlambatnya jadwal imunisasi yang tidak sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan dalam buku KIA dikarenakan pengaruh adat yang mempertidak
bolehkan bayi keluar pada 40 hari awal kelahiran hingga 3 bulan kelahiran.
52

b. Tahap Perizinan
Pada tahap ini bertemunya kami dengan pihak posyandu untuk melakukan
sosialisasi dan penyuluhan terhadap ibu hamil dan ibu bayi dibawah 1 tahun
mengenai jadwal imunisasi terutama pada posyandu 2 mengingat kesulitan
menjangkau ibu hamil sehingga memohon bantuan kader posyandu 2 agar ibu
hamil yang tercantum pada dusun 2 untuk datang posyandu dan dilakukan
pemeriksaan tekanan darah.

c. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada ibu hamil dan ibu bayi di bawah 1
tahun mengenai :

 Skrining Hipertensi pada Ibu Hamil dan Penyuluhan Jadwal Imunisasi


di Posyandu 1,2 dan 3
Kegiatan ini dilaksanakan pada ibu hamil dan ibu bayi dibawah
1 tahun untuk mencegah hipertensi pada ibu hamil yang dapat
menyebabkan preekampsia atau eklampsia berdasarkan JNC 7 dengan
tekanan nornal sistol kurang dari 100 dan diastol kurang 80 dengan.
Serta memperbaiki jadawal imunisasi yang kurang sesuai jadwal yang
diakibatkan kentalnya adat yang berlaku.

Kegiatan pengukuran tekanan darah ini dilakukan pada


awalnya dengan menggunakan sistem door to door. Namun
dikarenakan ketidak efektifan waktu, jarak dan jumlah ibu hamil.
Maka pada minggu terakhir mahasiswa meminta batuan pada kader
posyandu apabila ada ibu hamil yang termasuk dalam bagian posyandu
tersebut untuk datang dalam pemeriksaan tekanan darah pada kegiata
posyandu tersebut dengan total keseluruhan waktu yang digunakan
sebesar 5 jam. Dan posyandu ini merupakan posyandu 2. Apabila
didapati tekanan darah ibu hamil ini tinggi maka mahasiswa
menyarankan ibu hamil ini untuk memeriksakan diri ke puskesmas
setempat.
53

Sedangkan kegiatan untuk melakukan penyuluhan jadwal


imunisasi delakukan secara perorangan sesuai usia bayi ataupun pada
ibu hamil dengan total keseluruhan sebesar 9. jam dengan
memberitahukan manfaat imunisasi, imunisasi apa saja yang
seharusnya sudah didapat, imunisasi yang akan di berikan serta
imunisasi yang belum diberikan serta cara apabila ada jenis imunisasi
yang tertinggal dengan metode catch up.

Berikut merupakan data tekanan darah pada ibu hamil Desa Pene
Selatan:

Data Ibu Hamil Desa Pene Selatan


Usia Tekanan
No Nama Dusun
(tahun) Darah
1 Marselina 32 2 100/70
2 Eflonia 22 3 110/70
3 Meti 41 3 120/80
4 Algenas Tioneno 20 3 110/90
5 Asti Sabuna 28 Posyandu 2 140/100
6 Yanti Manolor 18 Posyandu 2 100/70
7 Jemanan 30 Posyandu 2 110/90
8 Marcelina 32 Posyandu 2 100/70
9 Aplonia 22 Posyandu 2 120/80

Hambatan: Dalam kegiatan ini masih ada hambatan yakni masyarakat tidak sabar
menunggu dan langsung pulang sebelum kegiatan selesai, penggunaan
bahasa Indosesia yang kurang lancar dan jarak yang sulit di jangkau
dengan berjalan kaki.
54

Gambar pemeriksaan tekanan darah ibu hamil

Gambar penyuluhan imunisasi

B. Respon Masyarakat
Respon dari masyarakat desa sangatlah baik hal ini di tandai dengan aktif dan
antusiasnya masyarakat desa Pene Selatan dalam setiap kegiatan yang berlangsung walaupun
terdapat beberapa hambatan dalam setiap jenis kegiatan tersebut.
55

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil laporan yang tercantum diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kegiatan KKN ini terlaksana secara baik walaupun terdapat beberapa kekurangan
dalam setiap kegiatan yang terselenggara.
2. Kendala yang terdapat dalam setiap kegiatan dapat teratasi dengan beberapa
bantuan dan proses timbal balik secara aktif dalam setiap kegiatan termasuk
dalam kendala bahasa.
3. Kegiatan KKN dapat membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
mengenai beberapa persoalan yang terdapat dalam kalangan masyarakat Desa
Pene selatan.
B. Saran
1. Pemerintah Desa Pene Selatan
Bagi pemerintah dan aparat desa yang bertugas agar dapat memperhatikan kadaan
dan kondisi lingkungan masyarakat sekitar terutama dalam masalah kesehatan
seperti bak sampah maupun fasilitas air bersih.

2. Petugas Kesehatan
Bagi petugas kesehatan agar dapat memperhatikan warga baik secara berkala
melakukan kunjungan mengingat jauhnya jarak desa menuju fasilitas kesehatan,
melakukan promosi pencegahan penyakit maupun melakukan pelatihan pada
kader seperti pelatihan pengisian KMS atau melakukan pemeriksaan skrining
penyakit atau pemeriksaan disetiap bulan pada kegiatan posyandu untuk
mengontrol kesehatan warga dan untuk menghemat waktu dengan
menggabungkan hari pemeriksaan di hari posyandu.

3. Masyarakat
Bergotong-royong dalam menciptakan lingkungan sehat baik secara perorangan
maupun secara kelompok dan memperhatikan kebersihan sarana publik.
56

4. Bagi Pihak Sekolah


Untuk membantu membangun warga sehat dengan mengajarkan upaya kesehatan
dasar pada siswa/siswi dan mengaktifkan UKS serta membentuk dokter cilik yang
ada disekolah.

5. Bagi Mahasiswa KKN Selanjutnya


a. Untuk mempererat hubungan baik yang sudah tercipta dilingkungan desa
Pene Selatan
b. Serta untuk menjaga nama baik almamater dari setiap institusi dengan tidak
melakukan kegiatan yang merusak nama baik dan merugikan.
57

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(INDIVIDU)
KULIAH KERJA NYATA
PERIODE SEMESTER GANJIL TAHUN 2015

UNIT : DESA PENE SELATAN


KECAMATAN : KOLBANO
KABUPATEN : TIMUR TENGAH SELATAN
PROVINSI : NUSA TENGGARA TIMUR

NAMA : CHARLES PAURIS MANUBULU


NIM : 1208011013

LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2015
BAB I

PENDAHULUAN
58

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pembangunan kesehatan merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional, yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap warga Negara Indonesia. Pembangunan kesehatan
meliputi pembangunan yang berwawasan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga
serta pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu. Salah satu kegiatan yang turut
berperan dalam pembangunan kesehatan yakni Kulih Kerja Nyata oleh mahasiswa kesehatan.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1971 melaksanakan kegiatan
pengabdian masyarakat dengan pendekatan multidisipliner yang didasarkan atas partisipasi
mahasiswa. Pengabdian masih bersifat sukarela atau tidak ada kewajiban mahasiswa untuk
melakukan pengabdian di masyarakat. Pada tahun yang sama dimunculkan Kuliah Kerja
Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan kesadaran
mahasiswa sebagai calon sarjana untuk memanfaatkan sebagian waktu belajarnya bekerja
menyumbangkan pengetahuan dan ilmu yang telah dimilikinya secara langsung dalam
memecahkan masalah dalam melaksanakan pembangunan. Kuliah Kerja Nyata sebagai
bagian integral proses pendidikan memiliki ciri- ciri khusus. Aspek fundamental yang
terkandung dalam KKN-PPM antara lain pendekatan interdisipliner dan komprehensif, lintas
sektoral, dimensi yang luas dan kepragmatisan dan keterlibatan secara aktif.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan intrakurikuler yang
memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat) dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman
belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan
pengembangan ilmu yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme dan
persyaratan tertentu. Dengan KKN Mahasiswa dapat belajar mengenai kondisi masyarakat
setempat dan mampu mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan sekaligus ikut
memecahkannya.
KKN-PPM Kesehatan Lingkungan adalah suatu bentuk KKN peduli terhadap
lingkungan sekitar disusun dan direncanakan untuk meminimalkan dampak kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh masyarakat setempat. Sehingga perlu adanya program
relevan yang disusun oleh mahasiswa dalam menjaga kesehatan lingkungan, karena dalam
lingkungan yang sehat maka kesehatan masyarakat setempat akan lebih terjamin. KKN-PPM
59

kesehatan lingkungan bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar
yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat
yang peka terhadap lingkungan dan bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan
mampu memberikan inovasi dan motivasi dalam bidang kesehatan lingkungan. Hal ini selaras
dengan fungsi perguruan tinggi sebagai jembatan (komunikasi) dalam proses pembangunan
dan penerapan IPTEK.
Kegiatan KKN berlangsung selama 3 minggu mulai dari tanggal 30 november 2015
sampai dengan tanggal 23 desember 2015, dengan bertempat di Desa Pene Selatan,
Kecamatan Kolbano. Desa Pene Selatan terdiri dari 3 dusun. Kegiatan KKN diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain
itu, dapat juga membantu pelaksanaan program desa dan pelaksanaan pembangunan.

1.2 Tujuan
6. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berlatih memecahkan
berbagai masalah kemasyarakatan secara langsung dan praktis, khususnya dalam
masalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
7. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah yang
nyatamelalui teknis problem solving yang sistematis, yaitu observasi, identifikasi,
perumusan program, evaluasi, dan penyusunan laporan.
8. Merealisasikan darma pengabdian pada masyarakat dengan melibatkan para
mahasiswa secara langsung pada kurun waktu tertentu di bawah bimbingan sejumlah
dosen, untuk mendampingi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi mahasiswa.
9. Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati permasalahan
yang kompleks yang dihadapi masyarakat dan belajar memecahkan permasalahan
secara pragmatis dan interdisipliner.
10. Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian
dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan kebutuhan masyarakat,
pembangunan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.3 Manfaat
3. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus untuk
disertakan di tengah kehidupan masyarakat.
60

4. Dapat memberi umpan balik kepada Universitas Nusa Cendana untuk lebih
mengorientasikan muatan kurikulumnya pada kecakapan personal, sosial, akademis
dan vokasional yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
61

BAB III
URAIAN DAN PEMBAHASAN

3.1. Uraian

Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan dan berdasarkan tema Kuliah Kerja
Nyata yang ditetapkan, maka saya merumuskan rancangan program kerja dalam bidang
kesehatan yang dilaksanakan selama KKN berlangsung. Program kerja yang telah
dirumuskan ini, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan sehingga hasil kerja dari program-program ini dapat bermanfaat magi
masyarakat untuk kehidupan selanjutnya. Rincian program kerja tersebut adalah sebagai
berikut:

1. Penyuluhan mengenai Usaha Kesehatan Sekolah bagi anak SD dan SMP


2. Pelatihan cara deteksi dini kanker payudara
3. Penyuluhan penyakit rematik dalam hal ini Osteoarthtritis dan Asam urat (Gout
Arthritis)

3.2. Pembahasan
1. Penyuluhan Usaha Kesehatan Sekolah bagi anak SD dan SMP
Dari hasil observasi lapangan pada hari pertama didapati masalah pada SD dan
SMP yaitu kurangya pengetahuan anak sekolah mengenai Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) dan juga minim bahkan ada sekolah yang tidak memiliki kotak P3K, dari sini
penulis memutuskan membuat program penyuluhan UKS bagi anak SD dan SMP juga
pengadaan kotak P3K bagi sekolah yang belum mempunyai kotak P3K

a. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan : Program ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai
UKS bagi anak sekolah dan juga melakukan pelatihan
penggunaan P3K bagi siswa SD dan SMP
Sasaran : Siswa/i SD kelas 4, 5, 6 di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Pene
Selatan, siswa/i kelas 1, 2, 3 SMP SATAP Pene Selatan.
Waktu : Program ini dilaksanakan pada tanggal 14-22 Desember 2013
62

Tempat : Gedung SDN 1, SDN 2 dan SMP SATAP


Proses : Program ini dilakukan saat jam sekolah dengan
menggabungkan siswa/i dari 3 kelas kedalam 1 kelas
Metode : Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan
Media : Media yang digunakan adalah peralatan P3K untuk pelatihan
Hambatan : Beberapa anak tidak mengerti bahasa Indonesia sehingga
sedikit sulit dalam menerangkan..

Dokumentasi :

Pelatihan UKS di SDN 2 Pene Selatan

Pelatihan UKS di SMP SATAP Pene Selatan


63

Pelatihan UKS di SDN 1 Pene Selatan


64

2. Pelatihan Cara Deteksi Dini Kanker Payudara


Inseden kanker payudara meningkat pada wanita pasca menopause dengan
factor resiko wanita, usia diatas 40 tahun, kelahiran pertama dengan usia diatas 30
tahun, dan riwayat penyakit payudara. Untuk itu penulis merasa perlu melakukan
pelatihan deteksi dini terhadap kanker payudara
a. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan : Program ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang
kanker payudara bagi ibu-ibu dan mengajarkan cara deteksi dini
kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan payudara
sendiri
Sasaran : Ibu-ibu yang dating mengikuti posyandu
Waktu : Program ini dilaksanakan pada tanggal 7 Desember 2015
Tempat : Posyandu Kota desa Pene Selatan
Proses : Kegiatan ini dilakukan pada hari posyandu dengan pelaksaannya
dilakukan sebelum kegiatan posyandu dilaksanakan
Metode : Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan
Media Media yang digunakan adalah buku pedoman dan alat tulis
Hambatan : Beberapa ibu tidak mengerti bahasa Indonesia sehingga sedikit
sulit memberi penjelasan namun terbantu dengan kesediaan ibu
kader sebagai penerjemah.
65

Dokumentasi :

Pelatihan deteksi Kanker Payudara di Posyandu Kota


66

3. Penyuluhan Penyakit Rematik


Salah satu penyakit yang sering terjadi pada masyarakat lanjut usia adalah
penyakit sendi, dan pada hasil observasi banyak dari masyarakat yang mengalami
gejala penyakit sendi, maka penulis merasa perlu dilakukannya penyuluhan
tentang penyakit rematik
a. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan : Program ini bertujuan memberi pengetahuan mengenai penyakit
sendi dan macam-macam penyakit sendi juga cara merawat
penyakit sendi yang bisa dilakukan sebelum dibawa ke pelayanan
kesehatan.
Sasaran : Jemaat gereja Efata, jemaat Pniel dan jemaat Oeuki
Waktu : Program ini dilaksanakan pada tanggal 6, 13 dan 20 Desember
2015
Tempat : Gedung kebaktian jemaat Efata, Pniel, dan Oeuki
Proses : Kegiatan dilakukan setelah kebaktian pagi jemaat, dilakukan di
dalam gedung kebaktian jemaat Efata, Pniel dan Oeuki
Metode : Metode yang digunakan adalah pengajaran dan diskusi
Media : Buku pedoman dan alat tulis
Hambatan : Kegiatan ini berjalan dengan baik dan tidak ada hal yang
menghambat selama proses keberlangsungannya.
67

Dokumentasi :

Penyuluhan Rematik di Jemaat Oeuki

Penyuluhan Rematik di Jemaat Pniel


68

Penyuluhan Rematik di Jemaat Efata


69

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil survei dan identifikasi masalah dan tema Kuliah Kerja Nyata
yang ditetapkan serta segala hal yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya,
maka di Desa Pene Selatan telah dilakukan program antara lain: Penyuluhan dan
Pelatihan UKS, Penyuluhan Kanker Payudara dan Penyuluhan Rematik yang dapat
dikatan telah berjalan dengan baik dan semoga hasilnya tetap maksimal dan
dipertahankan oleh warga Desa Pene Selatan di masa mendatang.

4.2 Saran

1. Untuk Desa, kiranya lebih memperhatikan keadaan desa dalam hal ini yang
berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
2. Bagi Sekolah, harus ditingkatkan pelaksanaan UKS untuk sekolah dan
mengajarkan anak sekolah pentingnya pola hidup sehat disekolah.
3. Kepada masyarakat, diharapkan agar masyarakat bisa lebih memperhatikan pola
hidup sehat dan lebih menjaga kabersihan sekitar tempat tinggal.
70

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (PROGRAM INDIVIDU) KULIAH


KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERIODE SEMESTER GANJIL

DESA PENE SELATAN

KECAMATAN KOLBANO

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Disusun Oleh :

NAMA : YUDITH MEGUMI REBHUNG

NIM : 1208017021

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS : KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2015
71

BAB I

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Latar Belakang
Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang merupakan salah satu
lembaga pendidikan tinggi yang senantiasa berusaha meningkatkan kompetensi
keilmuan lewat pelaksanaan tugas-tugas dan fungsiya. UNDANA yaitu mahasiswa
memberikan fokus perhatian pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
mutu pelayanannya kepada masyarakat. Dengan cara itu, diharapkan bisa tercapai
mutu pendidikan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.

KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan mata kuliah yang wajib di Universitas
Nusa Cendana. Adapun tujuan kegiatan ini yakni, meningkatkan relevansi pendidikan
tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan yang
meliputi bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, bidang lingkungan,
dan bidang agama. Bagi mahasiswa, kegiatan ini meningkatkan presepsi mahasiswa
tentang relevansi antara teori yang diperoleh diperkuliahan dan kehidupan masyarakat
yang nyata. Selain itu, kegiatan KKN merupakan pengalaman belajar baru yang tidak
dapat diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya KKN mahasiswa diharapkan
memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran baru tentang masyarakat dan
berbagai kompleksitasnya.

Salah satu lokasi program KKN Universitas Nusa Cendana yang dilaksanakan
pada semester ganjil yaitu di Desa Pene Selatan Kecamatan Kolbano Kabupaten
Timor Tengah Selatan. Kegiatan di desa ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, dapat
membantu pelaksanaan program Desa lewat pendampingan, penyusunan program-
program pembangunan.

Hasil observasi kondisi wilayah dan masyarakat Desa Pene Selatan diperoleh
kesan bahwa masih sangat banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan taraf
hidup mereka. Oleh karena itu, sesuai ilmu yang saya pelajari di Fakultas Kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter, saya melihat masih banyak masalah kesehatan
yang perlu diperhatikan yaitu :

1) Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan


72

2) Jarak ke sarana kesehatan yang jauh, atau akses yang sulit ke sarana
kesehatan.
3) Kurangnya kesadaran akan pentingnya sarapan pagi bagi pelajar serta
pemenuhan gizi anak
4) Kurangnya pengetahuan mengenai pertumbuhan serta perkembangan pada
remaja
5) Kurangnya pengetahuan mengenai bahaya HIV/AIDS
Pada pelaksanaan KKN di Desa Pene Selatan ada beberapa program yang dilakukan,
salah satunya adalah program individu dimana setiap mahasiswa KKN wajib
membuat program yang sesuai dengan jurusannya. Adapun program-program yang
saya laksanakan berupa :

4) Mengajarkan tentang Pentingnya Sarapan Pagi bagi pelajar pada Siswa/Siswi


Sekolah Dasar
5) Mengajarkan tentang Perkembangan Seks Sekunder pada Remaja serta
pengenalan awal tentang HIV/AIDS pada Siswa/Siswi Sekolah Menengah
Pertama (SMP)
6) Pengukuran Tekanan Darah serta KIE dari rumah ke rumah pada masyarakat
di dusun 1 dan dusun 3.
B. Tujuan dan Kegunaan
Adapun tujuan dari pelaksanaan program individu adalah :

5) Sebagai sarana latihan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan bekerja sama
dengan masyarakat
6) Sebagai kesempatan bagi mahasiswa untuk mewujudkan dharma bakti kepada
masyarakat
7) Sebagai media untuk menerapkan pengalaman teoritis tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
8) Merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih cara berpikir dan
daya kreativitas dalam menghadapi suatu masalah dalam masyarakat
9) Untuk membantu sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
10) Sebagai bekal bagi mahasiswa KKN apabila kembali hidup di tengah-tengah
masyarakat, dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang
73

ditemui dengan programdan kegiatan yang positif bagi perbaikan dan


perkembangan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.
C. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini adalah :

1) Mahasiswa dapat membagikan semua ilmu yang telah dipelajari agar berguna
bagi masyarakat Desa Pene Selatan dan juga menjadi pengalaman yag baik
bagi mahasiswa sendiri
2) Menjadi motivasi bagi Masyarakat Desa Pene Selatan untuk lebih
memperhatikan kesehatan
3) Para Siswa/Siswi serta remaja yang turut mengambil bagian dalam program
yang dilaksanakan bisa lebih mengerti tentang hal yang diajarkan dalam
program tersebut dan dapat menjadi dasar yang baik dalam mengatur gaya
hidup ke depannya
74

BAB II

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Mengajarkan tentang Pentingnya Sarapan Pagi bagi pelajar pada Siswa/Siswi Sekolah
Dasar
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :

f. Tahap Observasi Sekolah


Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan ke sekolah untuk melihat
secara dekat kondisi fisik sekolah, guru-guru, peserta didik, dan kegiatan
belajar mengajar.

g. Tahap Perkenalan dan Penentuan waktu kegiatan


Pada tahap ini diadakan kegiatan perkenalan antara mahasiswa KKN dengan
kepala sekolah beserta staf guru. Selain perkenalan, mahasiswa juga
menggunakan waktu ini untuk menyampaikan tentang kegiatan yang ingin
dilaksanakan pada Bapak Kepala Sekolah yang pada akhirnya diterima dengan
baik disertai dengan penyampaian informasi tentang keadaan sekolah dan
aturan-aturan yang ada di sekolah. Pada akhir pertemuan, disepakati waktu
dan tanggal kegiatan setelah mengadakan perundingan bersama Bapak Kepala
Sekolah, guru-guru serta mahasiswa KKN.

h. Tahap Persiapan Materi


Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi yang akan dibawakan pada
waktu dan tanggal yang telah ditentukan, serta melakukan latihan presentasi.

i. Tahap Persiapan Quiz dan Doorprize


Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan daftar pertanyaan dan doorprize bagi
Siswa/Siswi yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Doorprize
diberikan dengan tujuan mampu menarik antusiasme Siswa/Siswi untuk
mendengarkan dan mengerti materi yang disampaikan dengan baik.

j. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SDN 01 dan SDN 02
Pene Selatan dilakukan :
75

 Mengajarkan Manfaat Sarapan Pagi bagi Pelajar


Kegiatan ini dilaksanakan di kelas IV, V dan VI yang diawali
dengan kegiatan perkenalan dengan siswa-siswi. Program ini
dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2015 bertempat di SDN 02
Pene Selatan pada pukul 08.00-10.00 WITA, dan pada tanggal 14
Desember 2015 bertempat di SDN 01 Pene Selatan pada pukul 08.00-
10.00 WITA. Sebelum kegiatan dimulai, mahasiswa melakukan
beberapa games serta bernyanyi bersama dengan tujuan agar siswa-
siswi dapat mendengarkan materi dengan lebih rileks. Metode yang
digunakan dalam program ini adalah metode ceramah,dan tanya jawab.
Pada akhir materi diadakan Quiz terkait dengan materi yang telah
diberikan sebelumnya, bagi Siswa/Siswi yang mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan dengan tepat maka akan diberikan hadiah
(Doorprize) yang telah disiapkan oleh mahasiswa.

Selama pelaksanaan program ini saya mengalami hambatan


yakni kesulitan untuk menyampaikan materi pada beberapa
Siswa/Siswi dikarenakan mereka kesulitan untuk memahami Bahasa
Indonesia yang membuat mereka lebih pasif dalam sesi tanya-jawab,
oleh karena itu tidak jarang para guru akan membantu saya untuk
menyampaikan materi yang telah saya sampaikan pada mereka dengan
menggunakan Bahasa Daerah.

Perlu diketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan program ini mempunyai tujuan
baik bagi Siswa/Siswi, mahasiswa, orang tua Siswa/Siswi, maupun bagi masyarakat,
yakni :

a. Bagi Siswa/Siswi
Untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi terkait manfaat sarapan pagi.

b. Bagi Mahasiswa
Untuk mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah diperoleh dari lembaga
pendidikan baik yang didapat sejak SD, SMP, SMA, maupun lembaga
pendidikan tinggi dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.

c. Bagi OrangTua Siswa/Siswi


76

Untuk meningkatkan pemahaman para orangtua akan manfaat sarapan pagi


bagi pelajar, disini diharapkan setelah menerima materi dari mahasiswa para
siswa/siswi akan menyampaikan hal tersebut pada orangtua masing-masing.

Dokumentasi

Penyuluhan pada Siswa/Siswi SDN 02 Pene Selatan

Penyuluhan pada Siswa/Siswi SDN 01 Pene Selatan


77

2. Mengajarkan tentang Perkembangan Seks Sekunder pada Remaja serta pengenalan


awal tentang HIV/AIDS pada Siswa/Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :

a. Tahap Observasi Sekolah


Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan ke sekolah untuk melihat
secara dekat kondisi fisik sekolah, guru-guru, peserta didik, dan kegiatan
belajar mengajar.

b. Tahap Perkenalan dan Penentuan waktu kegiatan


Pada tahap ini diadakan kegiatan perkenalan antara mahasiswa KKN dengan
kepala sekolah beserta staf guru. Selain perkenalan, mahasiswa juga
menggunakan waktu ini untuk menyampaikan tentang kegiatan yang ingin
dilaksanakan pada Bapak Kepala Sekolah yang pada akhirnya diterima dengan
baik disertai dengan penyampaian informasi tentang keadaan sekolah dan
aturan-aturan yang ada di sekolah. Pada akhir pertemuan, disepakati waktu
dan tanggal kegiatan setelah mengadakan perundingan bersama Bapak Kepala
Sekolah, guru-guru serta mahasiswa KKN.

c. Tahap Persiapan Materi


Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi yang akan dibawakan pada
waktu dan tanggal yang telah ditentukan, serta melakukan latihan presentasi.

d. Tahap Persiapan Quiz dan Doorprize


Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan daftar pertanyaan dan doorprize bagi
Siswa/Siswi yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Doorprize
diberikan dengan tujuan mampu menarik antusiasme Siswa/Siswi untuk
mendengarkan dan mengerti materi yang disampaikan dengan baik.

e. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SMP SATAP Pene
Selatan dilakukan :

 Mengajarkan tentang Perkembangan Seks Sekunder pada Remaja serta


pengenalan awal tentang HIV/AIDS
Kegiatan ini dilaksanakan di kelas I, II dan III yang diawali dengan
kegiatan perkenalan dengan siswa-siswi. Program ini dilaksanakan
78

pada tanggal 5 Desember 2015 bertempat di SMP SATAP pada pukul


09.00-11.00 WITA. Sebelum kegiatan dimulai, mahasiswa melakukan
beberapa games serta bernyanyi bersama dengan tujuan agar siswa-
siswi dapat mendengarkan materi dengan lebih rileks. Metode yang
digunakan dalam program ini adalah metode ceramah,dan tanya jawab.
Pada akhir materi diadakan Quiz terkait dengan materi yang telah
diberikan sebelumnya, bagi Siswa/Siswi yang mampu menjawab
pertanyaan yang diberikan dengan tepat maka akan diberikan hadiah
(Doorprize) yang telah disiapkan oleh mahasiswa.

Tujuan pelaksanaan program ini adalah :

a. Bagi Siswa/Siswi
Memberikan pengetahuan tambahan mengenai perkembangan seks sekunder
serta HIV/AIDS pada remaja dengan harapan semakin mereka mengerti akan
hal itu maka semakin mereka akan menyadari tentang perubahan yang akan
terjadi pada diri mereka sendiri serta bahaya dari HIV/AIDS sehingga mereka
dapat menjauhkan diri dari hal-hal buruk yang dapat merusak masa depan
mereka. Merupakan langkah preventif yang baik jika diajarkan mulai dari
awal usia remaja.

b. Bagi Mahasiswa
Untuk menerapkan dan membagikan ilmu teoritis yang telah diperoleh di
lembaga pendidikan dan juga membantu guru dalam mempersiapkan
siswa/siswi agar lebih memperdalam konsep analisis dan pemahaman
siswa/siswi. Sebelum menjalankan kegiatan ini, saya mengadakan observasi
singkat pada kepala sekolah mengenai materi yang akan saya bawakan, dan
ternyata kepala sekolah begitu antusias karena sejauh ini belum ada yang
membawakan materi tersebut. Begitu pula dengan para guru-guru, pada
awalnya saya hanya mengusulkan untuk membawakan materi pada
siswa/siswi kelas III SMP menginggat batasan usia remaja, namun para guru
begitu antusias dan meminta saya untuk menyampaikan materi tersebut tidak
hanya pada kelas III tapi juga pada kelas I dan II. Para guru berharap materi
yang saya bawakan dapat menjadi dasar pemahaman bagi para siswa/siswi
79

agar di kemudian hari ketika mereka diajarkan lagi mengenai hal tersebut
mereka tidak akan mengalami kesulitan untuk memahami dan mengerti.

Dokumentasi

Penyuluhan pada Siswa/Siswi SMP SATAP


80

3. Pengukuran Tekanan Darah serta KIA dari rumah ke rumah pada masyarakat di dusun
1 dan dusun 3.
Program ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu :

a. Tahap Konsultasi Batasan Wilayah Desa


Pada tahap ini mahasiswa melakukan pertemuan dan konsultasi singkat
dengan Bapak Sekretaris Desa Pene Selatan untuk membahas mengenai batas-
batas Desa serta dusun. Desa Pene Selatan merupakan Desa dengan wilayah
yang cukup luas dimana mencakup 1 dusun besar (Dusun 2), dan 2 dusun kecil
(Dusun 1 dan 3). Mengingat jarak yang akan ditempuh untuk mengadakan
pengukuran tekanan darah dari rumah ke rumah sangat jauh maka pada tahap
ini mahasiswa mengambil keputusan untuk mengadakan program ini pada
Dusun 1 dan 3.

b. Tahap Pelaksanaan Program


Kegiatan kunjungan rumah ini dilakukan karena lumayan sulit untuk
mengumpulkan warga pada satu tempat dan waktu yang sama dikarenakan
kesibukan warga yang bervariasi dan juga kunjungan ini dianggap lebih efektif
karena bisa memberikan waktu yang banyak bagi keluarga yang dikunjungi
untuk berkonsultasi mengenai tekanan darah masing-masing.

Kunjungan dilakukan dari rumah ke rumah, perjalanan yang cukup


melelahkan dikarenakan jarak antara rumah yang satu dan rumah lainnya
cukup jauh dan juga dikarenakan medan yang ditempuh. Kelelahan pada saat
berkunjung dari rumah ke rumah tidak mengurungkan semangat untuk
membagikan apa yang saya dapat di bangku kuliah. Program kunjungan
rumah ini dilaksanakan selama 9 hari dengan menghabiskan total waktu 26
jam.

Dari hasil kegiatan ini ditemukan bahwa masih sangat banyak warga Desa
Pene Selatan yang belum pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
kurang begitu memahami tentang penyakit yang dapat timbul bila tidak
mengontrol tekanan darah. Banyak dari antara warga yang mengaku kesulitan
dalam menggapai sarana kesehatan, mengingat jarak puskesmas yang cukup
jauh dari desa tersebut.
81

Jumlah total masyarakat yang mendapat pelayanan pengukuran tekanan


darah 152 orang dengan rincian; 75 orang yang tinggal di Dusun 1, dan 77
orang yang tinggal di Dusun 3. Dikarenakan waktu KKN yang singkat maka
tidak semua rumah sempat dikunjungi. Meskipun tidak semua rumah
dikunjungi, diharapkan kepada masyarakat yang telah mendapatkan kunjungan
ini bisa membagikan pengalaman tersebut pada masyarakat lainnya sehingga
timbul kesadaran untuk bisa lebih menjaga kesehatan dalam hal ini menjaga
pola makan dan aktivitas.

Ringkasan materi KIE :

 Hasil pengukuran Tekanan Darah dan Interpretasi?


TD Rendah(-20) <-- 120/80  (+20) TD Tinggi
 Apa saja yang dapat menyebabkan peningkatan/penurunan
tekanan darah?
Peningkatan TD : Konsumsi lemak berlebihan, konsumsi garam
berlebihan, kurang olahraga, dll
Penurunan TD : Kurangnya istirahat, kurang mengkonsumsi
makanan yang bergizi dan baik untuk kesehatan, dll
 Apa saja tanda dan gejalanya?
Peningkatan TD : Perasaan tegang pada bagian tengkuk (leher
belakang), pusing, dll
Penurunan TD : Pusing, lemah, mudah merasa lelah, dll
 Bagaimana penanganan?
Penanganan dalam hal ini adalah dengan mengubah lifestyle, bagi
penderita hipertensi diharapkan dapat mengurangi konsumsi
garam dan makanan berlemak dan bagi yang menderita Tekanan
Darah Rendah dianjurkan untuk banyak beristirahat dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi. Selain itu untuk pengobatan
medikamentosa, diharapkan penderita dapat mengunjungi
Puskesmas untuk memperoleh obat-obatan sesuai penyakit yang
diderita.
82

Tujuan pelaksanaan program ini adalah :

a. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatan mereka lewat hasil
pengukuran tekanan darah, mengetahui tanda dan gejala sesuai dengan
interpretasi hasil pengukuran tekanan darah mereka. Hasil pengukuran itu juga
dapat menjadi skrining awal bila ditemukan masyarakat dengan tekanan darah
yang terlalu tinggi atau sebaliknya sehingga bisa memberikan kesadaran pada
masyarakat untuk segera berobat ke sarana kesehatan.

b. Bagi Mahasiswa
Untuk menerapkan dan membagikan ilmu yang telah diperoleh di lembaga
pendidikan.
83

Dokumentasi

Pengukuran Tekanan Darah dari rumah

ke-rumah pada Dusun 1 dan 3


84

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil laporan kegiatan Individu di atas dapat disimpulkan :

1. Pelaksanaan kegiatan KKN terlaksana secara baik walaupun tidak


sempurna terutama pelaksanaan program individu
2. Kendala yang berupa tantangan pada saat KKN dapat diantisipasi
dengan baik, demi suksesnya berbagai kegiatan yang telah
direncanakan dalam program kerja maupun yang tidak direncanakan
3. Kegiatan KKN Tematik ini baik secara langsung maupun tidak
langsung telah turut membantu menyelesaikan sebagian masalah yang
ada di Desa Pene Selatan
B. Saran
1. Pemerintah Desa Pene Selatan
Lebih memperhatikan keadaan Desa terutama dalam bidang
Kesehatan, termasuk dalam hal pengadaan Pasar Desa agar dapat
memenuhi pemenuhan gizi masyarakat.

2. Pihak Sekolah
Lebih memperhatikan kondisi Siswa/Siswi terlebih bagi mereka yang
masih mengalami kesulitan dalam menggunakan Bahasa Indonesia,
karena tidak dapat dipungkiri bahwa di masa depan para Siswa/Siswi
akan mengalami kesulitan baik untuk menempuh pendidikan maupun
bersosialisasi di tempat lain jika hanya mengerti Bahasa Daerah.

3. Pihak Masyarakat
Memanfaatkan bahan-bahan alam yang ada untuk membuat kebun
sehat untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga serta dapat lebih
sering mengunjungi sarana kesehatan saat sakit.
85

4. Mahasiswa KKN Selanjutnya


a. Membangun hubungan komunikasi yang baik dengan seluruh
masyarakat Desa tempat KKN
b. Menjaga almamater tercinta dengan tidak melaksanakan berbagai
kegiatan yang merugikan
86

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (PROGRAM INDIVIDU) KULIAH


KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERIODE SEMESTER GANJIL

DESA PENE SELATAN

KECAMATAN KOLBANO

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Disusun Oleh :

NAMA : SELVY ANRIANI

NIM : 1208017026

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS : KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2015
87

BAB I
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Nasional yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat
yang adil dan makmur serta merata baik material maupun spiritual berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pada hakekatnya adalah pembangunan
bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia dan seluruhnya.
Maka jelaslah disini bahwa pembangunan adalah untuk manusia yang dilakukan
secara merata dan pembangunan juga harus berkepribadian Indonesia dan
menghasilkan manusia dan masyarakat yang maju.
Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang merupakan salah satu
lembaga pendidikan tinggi yang senantiasa mengembangkan tugas dan fungsinya
untuk mengembangkan dirinya dibidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
UNDANA harus meningkatkan perannya ke arah pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas serta pelayanannyakepada masyarakat dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan mata kuliah yang wajib harus dipenuhi
oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana pada sebagian perguruan tinggi,
salah satunya adalah Universitas Nusa Cendana. Konsep utama kehidupan civitas
masyarakat kampus (termasuk mahasiswa) yaitu dapat melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, dimana aplikasi dari dharma ketiga adalah
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh pihak Universitas Nusa
Cendana yang melibatkan mahasiswa secara langsung untuk turun ke masyarakat dan
berinteraksi dengan masyarakat.
Salah satu lokasi program KKN Universitas Nusa Cendana yang dilaksanakan
pada semester ganjil yaitu di Desa Pene Selatan Kecamatan Kolbano Kabupaten
Timur Tengah Selatan. Program KKN dilaksanakan oleh Universitas Nusa Cendana
adalah program Kuliah Kerja Nyata dan pengembangan serta pemberdayaan
masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menjawab
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, dapat membantu pelaksanaan
program Desa dan mendampingi penyusunan serta membantu pelaksanaan
pembangunan.
88

Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa kondisi wilayah dan


masyarakat Desa Pene Selatan masih perlu diperhatikan lagi. Oleh karena itu, sesuai
disiplin ilmu yang saya dapatkan sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Program
Studi Pendidikan Dokter, saya melihat masih banyak kekurangan atau masalah yang
terjadi khususnya yang berkaitan dengan bidang kesehatan yaitu :
1) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengontrol kesehatan di sarana
kesehatan (Puskesmas) dalam hal ini mengontrol gula darah
2) Kurangnya kepedulian serta pengetahuan yang dimiliki masyarakat mengenai
bahaya penyakit diare
3) Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai bahaya penyakit
tekanan darah tinggi dan mengontrol tekanan darah
Pada pelaksanaan KKN di Desa Pene Selatan ada beberapa program yang dilakukan,
salah satunya adalah program individu dimana setiap mahasiswa KKN wajib
membuat program yang sesuai dengan jurusannya. Adapun program-program yang
saya laksanakan berupa :
1) Penyuluhan Diare pada Siswa-siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama
2) Screening Test/Pemeriksaan Gula Darah
3) Pengukuran Tekanan Darah di Dusun 2
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan program individu adalah :
1) Sebagai sarana latihan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan bekerja sama
dengan masyarakat
2) Sebagai kesempatan bagi mahasiswa untuk mewujudkan dharma bakti kepada
masyarakat
3) Sebagai media untuk menerapkan pengalaman teoritis tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
4) Merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih cara berpikir dan
daya kreativitas dalam menghadapi suatu masalah dalam masyarakat
5) Untuk membantu sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
6) Sebagai bekal bagi mahasiswa KKN apabila kembali hidup di tengah-tengah
masyarakat, dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang
89

ditemui dengan programdan kegiatan yang positif bagi perbaikan dan


perkembangan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.
C. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini adalah :
1. Siswa/i mampu memahami setiap penjelasan yang diberikan sehingga berguna
bagi penerapan di kehidupan dirinya sendiri dan orang lain
2. Sebagai langkah untuk mencegah meningkatnya angka kejadian diare
3. Agar masyarakat mengetahui status kesehatan dirinya sendiri sehingga sadar
untuk berperilku hidup bersih dan sehat
4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Pene Selatan
90

BAB II
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Melakukan Penyuluhan Diare pada Murid Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap,yaitu :
a. Tahap Observasi Sekolah
Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan ke sekolah untuk melihat
secara dekat kondisi fisik sekolah, guru-guru, peserta didik, dan kegiatan
belajar mengajar.
b. Tahap Perkenalan dan Penentuan Waktu Kegiatan
Pada tahap ini diadakan kegiatan perkenalan antara mahasiswa KKN dengan
kepala sekolah beserta staf guru. Selain perkenalan, mahasiswa juga
menggunakan waktu ini untuk menyampaikan tentang kegiatan yang ingin
dilaksanakan pada Bapak Kepala Sekolah yang pada akhirnya diterima dengan
baik disertai dengan penyampaian informasi tentang keadaan sekolah dan
aturan-aturan yang ada di sekolah. Pada akhir pertemuan, disepakati waktu
dan tanggal kegiatan setelah mengadakan perundingan bersama Bapak Kepala
Sekolah, guru-guru serta mahasiswa KKN.
c. Tahap Persiapan Materi
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi yang akan dibawakan pada
waktu dan tanggal yang telah ditentukan, serta melakukan latihan presentasi.
d. Tahap Persiapan Kuis dan Hadiah
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan daftar pertanyaan dan hadiah bagi
Siswa/Siswi yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Hadiah diberikan
dengan tujuan mampu menarik antusiasme Siswa/Siswi untuk mendengarkan
dan mengerti materi yang disampaikan dengan baik.
e. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SDN 01 Pene Selatan,
SDN 02 Pene Selatan dan SMP SATAP Pene Selatandilakukan :
 Penyuluhan mengenai diare
Kegiatan ini dilaksanakan di kelas I-VI Sekolah Dasar dan VII-
IX Sekolah Menengah Pertama yang diawali dengan kegiatan
91

perkenalan dengan siswa-siswi. Program ini dilaksanakan pada tiga


sekolah dengan uraian sebagai berikut :
1. Pada tanggal 04 Desember 2015 di SDN 02 Pene Selatan.
Penyuluhan ini dilakukan bergantian dengan teman mahasiswa
yang lain. Kegiatan ini menghabiskan waktu dari pukul 08.00-
12.30 WITA.
2. Pada tanggal 05 Desember 2015 di SMP SATAP Pene Selatan.
Penyuluhan ini dilakukan bergantian dengan teman mahasiswa lain
dan menghabiskan waktu dari pukul 09.00-11.00 WITA.
3. Pada tanggal 13 Desember 2015 bertempat di SDN 01 Pene Selatan
dan menghabiskan waktu dari pukul 08.00-10.00 WITA.
Sebelum kegiatan dimulai, mahasiswa melakukan beberapa
permainan serta bernyanyi bersama dengan tujuan agar siswa-siswi
dapat mendengarkan materi dengan lebih rileks. Metode yang
digunakan dalam program ini adalah metode ceramah,dan tanya jawab.
Materi dimulai dengan memberikan pengertian diare, penyebab, faktor
resiko, dan cara pencegahan, kemudian diakhiri dengan melakukan
demonstrasi cara membuat oralit. Setelah semua materi disampaikan,
mahasiswamengadakan kuis terkait dengan materi yang telah diberikan
sebelumnya, bagi Siswa/Siswi yang mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan dengan tepat maka akan diberikan hadiahyang telah
disiapkan oleh mahasiswa.
Selama pelaksanaan program ini mahasiswa mengalami
hambatan yakni kesulitan untuk menyampaikan materi pada beberapa
siswa/i dikarenakan mereka kesulitan untuk memahami Bahasa
Indonesia yang membuat mereka lebih pasif dalam sesi tanya-jawab,
oleh karena itu tidak jarang para guru akan membantu saya untuk
menyampaikan materi yang telah saya sampaikan pada mereka dengan
menggunakan bahasa daerah.
Perlu diketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan program ini mempunyai tujuan
baik bagi siswa/siswi, mahasiswa, orang tua Siswa/Siswi, maupun bagi masyarakat,
yakni :
a. Bagi Siswa/i
92

Untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi terkait diare, penyebab, faktor


resiko, dan cara pencegahan. Serta melatih siswa/i cara membuat larutan oralit
dengan baik dan benar.
b. Bagi Mahasiswa
Untuk mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah diperoleh dari lembaga
pendidikan baik yang didapat sejak SD, SMP, SMA, maupun lembaga
pendidikan tinggi dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.
c. Bagi OrangTua Siswa/Siswi
Untuk meningkatkan pemahaman para orangtua akanbahaya diare sehingga
orang tua mengerti dan mampu melakukan pertolongan pertama ketika anak
diare. Pada akhir materi, mahasiswa juga menyampaikan kepada siswa/i agar
materi ini disampaikan kepada orang tua.

Penyuluhan Diare di SDN 02 Pene Selatan

Penyuluhan Diare di SMP SATAP Pene Selatan


93

Penyuluhan Diare di SDN 01 Pene Selatan

2. Melakukakan Screening Test/Pemeriksaan Gula Darah


Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap,yaitu :
a. Tahap Konsultasi
Pada tahap ini mahasiswa melakukan konsultasi bersama mantan kepala desa,
sekertaris desa, pendeta dan koster mengenai pemeriksaan gula darah. Dari
hasil konsultasi mahasiswa mengetahui bahwa warga di Desa Pene Selatan
tidak pernah melakukan screening test/pemeriksaan gula darah. Hal ini
diperkuat dengan penjelasan bahwa jauhnya jarak menuju fasilitas kesehatan
sehingga masyarakat tidak melakukan pemeriksaan gula darah.
b. Tahap Penentuan waktu kegiatan
Pada tahap ini mahasiswa bersama aparat desa dan tokoh agama dalam hal ini
pendeta, menyepakati untuk melakukan kegiatan pemeriksaan gula darah pada
hari minggu setelah selesai dilaksanakannya ibadah mingguan di gereja.
c. Tahap Pelaksanaan
Program ini dijalankan sebanyak dua kali, pada tanggal 13 Desember 2015 di
Jemaat Gereja Efata Pene Selatan dari pukul 08.00-11.00 WITA dan pada
tanggal 20 Desember 2015 di Jemaat Gereja Oeuki dari pukul 08.00-12.00
WITA.
Pada saat melakukan kegiatan ini tidak terdapat hambatan oleh karena
sebelum dilakukan pemeriksaan, masyarakat telah diedukasi oleh mahasiswa
tentang tujuan dan manfaat serta proses yang akan berlangsung sehingga
masyarakat semakin antusias untuk mengikuti kegiatan ini.
94

Tujuan pelaksanaan program ini adalah :


a. Bagi Masyakarat
Dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui kadar gula darah
dalam tubuhnya, sehingga apabila terdapat kelainan dapat segera ditangani
agar mencegah komplikasi berlanjut. Pada kesempatan itu juga mahasiswa
memberikan konsultasi, edukasi, dan informasi (KIE) mengenai gula darah
kepada masyakar agar masyarakat mampu mengontrol kadar gula darahnya.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, seluruh warga yang mahasiswa periksa
memiliki kadar gula darah normal.
b. Bagi mahasiswa
Dengan adanya kegiatan ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa tentang
bagaimana menggunakan alat tes ini dengan baik dan benar dan
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan edukasi mengenai
pengontrollan kadar gula darah kepada masyarakat.

Pemeriksaan Gula Darah Jemaat Efata

Pemeriksaan Gula Darah Jemaat Oeuki


95

3. Pengukuran Tekanan Darah serta KIA dari rumah ke rumah pada masyarakat di
Dusun 2
Program ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu :
a. Tahap Konsultasi Batasan Wilayah Desa
Pada tahap ini mahasiswa melakukan pertemuan dan konsultasi singkat
dengan Sekretaris Desa Pene Selatan untuk membahas mengenai batas-batas
desa serta dusun. Desa Pene Selatan merupakan desa dengan wilayah yang
cukup luas dimana mencakup 1 dusun besar (Dusun 2), dan 2 dusun kecil
(Dusun 1 dan 3). Mengingat jarak yang akan ditempuh untuk mengadakan
pengukuran tekanan darah dari rumah ke rumah sangat jauh maka pada tahap
ini mahasiswa mengambil keputusan untuk mengadakan program ini pada
Dusun 2 saja.
b. Tahap Pelaksanaan Program
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan kunjungan dari rumah ke
rumah dengan alasan masyakat yang sulit diajak berkumpul oleh karena
kesibukan masing-masing. Kunjungan dari rumah ke rumah ini juga dianggap
lebih efektif karena bisa memberikan kesempatan yang banyak bagi keluarga
untuk berkonsultasi mengenai tekanan darah. Selain itu pula mahasiswa
menjadi lebih dekat baik secara fisik maupun psikis dengan warga.
Hasil kegiatan ini ditemukan bahwa masih sangat banyak warga Desa
Pene Selatan yang belum pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
kurang begitu memahami tentang penyakit yang dapat timbul bila tidak
mengontrol tekanan darah. Banyak dari antara warga yang mengaku kesulitan
dalam menggapai sarana kesehatan, mengingat jarak puskesmas yang cukup
jauh dari desa tersebut.
Jumlah total masyarakat yang mendapat pelayanan pengukuran tekanan
darah 122 orang di Dusun 2 yang dilaksanakan selama enam hari.
Dikarenakan waktu KKN yang singkat maka tidak semua rumah sempat
dikunjungi. Meskipun tidak semua rumah dikunjungi, diharapkan kepada
masyarakat yang telah mendapatkan kunjungan ini bisa membagikan
pengalaman tersebut pada masyarakat lainnya sehingga timbul kesadaran
untuk bisa lebih menjaga kesehatan dalam hal ini menjaga pola makan dan
aktivitas.
96

Tujuan pelaksanaan program ini adalah :


a. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatan mereka lewat hasil
pengukuran tekanan darah, mengetahui tanda dan gejala sesuai dengan
interpretasi hasil pengukuran tekanan darah mereka. Hasil pengukuran itu juga
dapat menjadi skrining awal bila ditemukan masyarakat dengan tekanan darah
yang terlalu tinggi atau sebaliknya sehingga bisa memberikan kesadaran pada
masyarakat untuk segera berobat ke sarana kesehatan.
b. Bagi Mahasiswa
Untuk menerapkan dan membagikan ilmu yang telah diperoleh di lembaga
pendidikan.

Pemeriksaan Tekanan Darah Dusun 02


97

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil laporan kegiatan individu di atas dapat disimpulkan :
1. Pelaksanaan kegiatan KKN terlaksana secara baik dan sesuai perencanaan walaupun
terdapat beberapa hambatan namun berhasil mahasiswa atasi
2. Pelaksanaan kegiatan ini cukup memberi manfaat, baik untuk masyarakat Desa Pene
Selatan maupun mahasiswa

B. Saran
1. Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM)
Alangkah baiknya apabila pihak LPM dapat terjun langsung melakukan tinjauan lapangan
ke setiap lokasi KKN
2. Pemerintah Desa Pene Selatan
Diharapkan agar pemerintah Desa Pene Selatan lebih mengoptimalkan dan merencanakan
kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat
3. Pihak Sekolah
Lebih mengoptimalkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kegiatan ekstrakurikuler
4. Mahasiswa KKN Selanjutnya
a. membangun hubungan komunikasi yang baik dengan seluruh masyarakat desa
b. menjaga almamater tercinta dengan tidak melaksanakan berbagai kegiatan yang
merugikan
98

LAPORAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

(PROGRAM INDIVIDU) KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERIODE SEMESTER GANJIL

TAHUN 2015

DESA PENE SELATAN

KECAMATAN KOLBANO

KABUPATEN TIMUR TENGAH SELATAN

NAMA : HIDAYAT BAZEHER

NIM : 1208017047

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS : KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2015
99
100

BAB I
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Nasional yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat
yang adil dan makmur serta merata baik material maupun spiritual berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pada hakekatnya adalah pembangunan
bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia dan seluruhnya.
Maka jelaslah disini bahwa pembangunan adalah untuk manusia yang dilakukan
secara merata dan pembangunan juga harus berkepribadian Indonesia dan
menghasilkan manusia dan masyarakat yang maju.
Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang merupakan salah satu
lembaga pendidikan tinggi yang senantiasa mengembangkan tugas dan fungsinya
untuk mengembangkan dirinya dibidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
UNDANA harus meningkatkan perannya ke arah pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas serta pelayanannyakepada masyarakat dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan mata kuliah yang wajib harus dipenuhi
oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana pada sebagian perguruan tinggi,
salah satunya adalah Universitas Nusa Cendana. Konsep utama kehidupan civitas
masyarakat kampus (termasuk mahasiswa) yaitu dapat melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, dimana aplikasi dari dharma ketiga adalah
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh pihak Universitas Nusa
Cendana yang melibatkan mahasiswa secara langsung untuk turun ke masyarakat dan
berinteraksi dengan masyarakat.
Salah satu lokasi program KKN Universitas Nusa Cendana yang dilaksanakan
pada semester ganjil yaitu di Desa Pene Selatan Kecamatan Kolbano Kabupaten
Timur Tengah Selatan. Program KKN dilaksanakan oleh Universitas Nusa Cendana
adalah program Kuliah Kerja Nyata dan pengembangan serta pemberdayaan
masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menjawab
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, dapat membantu pelaksanaan
program Desa dan mendampingi penyusunan serta membantu pelaksanaan
pembangunan.
101

Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa kondisi wilayah dan


masyarakat Desa Pene Selatan masih perlu diperhatikan lagi. Oleh karena itu, sesuai
disiplin ilmu yang saya dapatkan sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Program
Studi Pendidikan Dokter, saya melihat masih banyak kekurangan atau masalah yang
terjadi khususnya yang berkaitan dengan bidang kesehatan yaitu :
1) Kurangnya kepedulian serta pengetahuan yang dimiliki masyarakat mengenai
pentingnya menjaga dan merawat kesehatan mata
2) Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan di sarana
kesehatan (Puskesmas) dalam hal ini menjaga Indeks Massa Tubuh.
3) Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pemeriksaan
buta warna.
Pada pelaksanaan KKN di Desa Pene Selatan ada beberapa program yang dilakukan,
salah satunya adalah program individu dimana setiap mahasiswa KKN wajib
membuat program yang sesuai dengan jurusannya. Adapun program-program yang
saya laksanakan berupa :
1) Penyuluhan mengenai kesehatan mata pada Siswa-siswi Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama
2) Pemeriksaan status gizi pada orang dewasa
3) Pemeriksaan tes buta warna
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan program individu adalah :
1) Sebagai sarana latihan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan bekerja sama
dengan masyarakat
2) Sebagai kesempatan bagi mahasiswa untuk mewujudkan dharma bakti kepada
masyarakat
3) Sebagai media untuk menerapkan pengalaman teoritis tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
4) Merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih cara berpikir dan
daya kreativitas dalam menghadapi suatu masalah dalam masyarakat
5) Untuk membantu sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
6) Sebagai bekal bagi mahasiswa KKN apabila kembali hidup di tengah-tengah
masyarakat, dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang
102

ditemui dengan programdan kegiatan yang positif bagi perbaikan dan


perkembangan taraf hidup masyarakat ke arah yang lebih baik.
C. Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dalam pelaksanaan kegiatan KKN ini adalah :
1. Siswa/i mampu memahami setiap penjelasan yang diberikan sehingga berguna
bagi penerapan di kehidupan dirinya sendiri dan orang lain
2. Sebagai langkah untuk mencegah penyakit akibat pengaruh status gizi yang
3. Agar masyarakat mengetahui status kesehatan dirinya sendiri sehingga sadar
untuk berperilku hidup bersih dan sehat
4. Meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Pene Selatan
103

BAB II

HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Melakukan Penyuluhan kesehatan mata pada Murid Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :

a. Tahap Observasi Sekolah


Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan ke sekolah untuk melihat
secara dekat kondisi fisik sekolah, guru-guru, peserta didik, dan kegiatan
belajar mengajar.

b. Tahap Perkenalan dan Penentuan Waktu Kegiatan


Pada tahap ini diadakan kegiatan perkenalan antara mahasiswa KKN dengan
kepala sekolah beserta staf guru. Selain perkenalan, mahasiswa juga
menggunakan waktu ini untuk menyampaikan tentang kegiatan yang ingin
dilaksanakan pada Bapak Kepala Sekolah yang pada akhirnya diterima dengan
baik disertai dengan penyampaian informasi tentang keadaan sekolah dan
aturan-aturan yang ada di sekolah. Pada akhir pertemuan, disepakati waktu
dan tanggal kegiatan setelah mengadakan perundingan bersama Bapak Kepala
Sekolah, guru-guru serta mahasiswa KKN.

c. Tahap Persiapan Materi


Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi yang akan dibawakan pada
waktu dan tanggal yang telah ditentukan, serta melakukan latihan presentasi.

d. Tahap Persiapan Kuis dan Hadiah


Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan daftar pertanyaan dan hadiah bagi
Siswa/Siswi yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Hadiah diberikan
dengan tujuan mampu menarik antusiasme Siswa/Siswi untuk mendengarkan
dan mengerti materi yang disampaikan dengan baik.

e. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SDN 01 Pene Selatan,
SDN 02 Pene Selatan dan SMP SATAP Pene Selatan dilakukan :

 Penyuluhan mengenai kesehatan mata


Kegiatan ini dilaksanakan di kelas I-VI Sekolah Dasar dan VII-
IX Sekolah Menengah Pertama yang diawali dengan kegiatan
perkenalan dengan siswa-siswi. Program ini dilaksanakan pada tiga
sekolah dengan uraian sebagai berikut :
104

1. Pada tanggal 04 Desember 2015 di SDN 02 Pene Selatan.


Penyuluhan ini dilakukan bergantian dengan teman mahasiswa
yang lain. Kegiatan ini menghabiskan waktu dari pukul 08.00-
12.30 WITA.
2. Pada tanggal 05 Desember 2015 di SMP SATAP Pene Selatan.
Penyuluhan ini dilakukan bergantian dengan teman mahasiswa lain
dan menghabiskan waktu dari pukul 09.00-11.00 WITA.
3. Pada tanggal 13 Desember 2015 bertempat di SDN 01 Pene Selatan
dan menghabiskan waktu dari pukul 08.00-10.00 WITA.

Sebelum kegiatan dimulai, mahasiswa melakukan beberapa


permainan serta bernyanyi bersama dengan tujuan agar siswa-siswi
dapat mendengarkan materi dengan lebih rileks. Metode yang
digunakan dalam program ini adalah metode ceramah,dan tanya jawab.
Materi dimulai dengan memberikan pengertian mata sehat mata mata,
penyebab gangguan mata, cara merawat dan menjaga kesehatan mata
serta pencegahannya. Setelah semua materi disampaikan, mahasiswa
mengadakan kuis terkait dengan materi yang telah diberikan
sebelumnya, bagi Siswa/Siswi yang mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan dengan tepat maka akan diberikan hadiah yang telah
disiapkan oleh mahasiswa.

Selama pelaksanaan program ini mahasiswa mengalami


hambatan yakni kesulitan untuk menyampaikan materi pada beberapa
siswa/i dikarenakan mereka kesulitan untuk memahami Bahasa
Indonesia yang membuat mereka lebih pasif dan pemalu dalam sesi
tanya-jawab, oleh karena itu tidak jarang para guru akan membantu
saya untuk menyampaikan materi yang telah saya sampaikan pada
mereka dengan menggunakan bahasa daerah.

Perlu diketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan program ini mempunyai tujuan
baik bagi siswa/siswi, mahasiswa, orang tua Siswa/Siswi, maupun bagi masyarakat,
yakni :

a. Bagi Siswa/Siswi
Untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi terkait pengertian mata sehat
mata mata, penyebab gangguan mata, cara merawat dan menjaga kesehatan
mata serta pencegahannya.

b. Bagi Mahasiswa
Untuk mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah diperoleh dari lembaga
pendidikan baik yang didapat sejak SD, SMP, SMA, maupun lembaga
pendidikan tinggi dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.
105

Penyuluhan Kesehatan mata di SDN 02 Pene Selatan

Penyuluhan Kesehatan mata di SMP SATAP


106

Penyuluhan Kesehatan mata di SDN 01 Pene Selatan

2. Melakukakan Pemeriksaan status gizi (Indeks Massa Tubuh) pada orang dewasa.
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :

a. Tahap Konsultasi
Pada tahap ini mahasiswa melakukan konsultasi bersama mantan kepala desa,
sekertaris desa, pendeta dan koster mengenai pemeriksaan gula darah. Dari
hasil konsultasi mahasiswa mengetahui bahwa warga di Desa Pene Selatan
tidak pernah melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan dan juga
tidak mengetahui status gizi pada diri mereka. Hal ini diperkuat dengan
penjelasan bahwa jauhnya jarak menuju fasilitas kesehatan sehingga
masyarakat tidak melakukan pemeriksaan.

b. Tahap Penentuan waktu kegiatan


Pada tahap ini mahasiswa bersama aparat desa dan tokoh agama dalam hal ini
pendeta, menyepakati untuk melakukan kegiatan pemeriksaan gula darah pada
hari minggu setelah selesai dilaksanakannya ibadah mingguan di gereja.

c. Tahap Pelaksanaan
Program ini dijalankan sebanyak tiga kali, pada tanggal 7 Desember 2015 di
Posyandu 1 dari pukul 08.00-12.00 WITA, 13 Desember 2015 di Jemaat
Gereja Efata Pene Selatan dari pukul 08.00-11.00 WITA dan pada tanggal 20
Desember 2015 di Jemaat Gereja Oeuki dari pukul 08.00-12.00 WITA.

Pada saat melakukan kegiatan ini terdapat hambatan yakni masyarakat tidak
sabar untuk pulang sehingga seluru masyarakat yang datang tidak sempat
dilakukan pengukuran, masyarakat telah diedukasi oleh mahasiswa tentang
tujuan dan manfaat serta proses yang akan berlangsung sehingga masyarakat
semakin antusias untuk mengikuti kegiatan ini.
107

Tujuan pelaksanaan program ini adalah :

a. Bagi Masyakarat
Dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui status gizi
tubuhnya, sehingga apabila terdapat Indeks Massa Tubuh kurang atau lebih
maka mereka dapat segera diberikan konsultasi, edukasi, dan informasi (KIE)
agar tidak mendatangkan penyakit dikemudian hari.

b. Bagi mahasiswa
Dengan adanya kegiatan ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa tentang
bagaimana menggunakan pemeriksaan ini dengan baik dan benar dan
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan edukasi mengenai
pengontrolan status gizi kepada masyarakat.

Pemeriksaan Status Gizi di Posyandu 1

Pemeriksaan Status Gizi di Jemaat Gereja Efata Pene Selatan


108

Pemeriksaan Status Gizi di Jemaat Gereja Oeuki Pene Selatan


3. Pemeriksaan buta warna

Program ini dilakukan dalam tahap yaitu :

a. Tahap Observasi Sekolah


Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan ke sekolah untuk melihat
secara dekat kondisi fisik sekolah, guru-guru, peserta didik, dan kegiatan
belajar mengajar.

b. Tahap Perkenalan dan Penentuan Waktu Kegiatan


Pada tahap ini diadakan kegiatan perkenalan antara mahasiswa KKN dengan
kepala sekolah beserta staf guru. Selain perkenalan, mahasiswa juga
menggunakan waktu ini untuk menyampaikan tentang kegiatan yang ingin
dilaksanakan pada Bapak Kepala Sekolah yang pada akhirnya diterima dengan
baik disertai dengan penyampaian informasi tentang keadaan sekolah dan
aturan-aturan yang ada di sekolah. Pada akhir pertemuan, disepakati waktu
dan tanggal kegiatan setelah mengadakan perundingan bersama Bapak Kepala
Sekolah, guru-guru serta mahasiswa KKN.

c. Tahap Persiapan pemerksaan


Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan alat pemeriksaan buta warna dn spidol
warna yang akan dibawakan pada waktu dan tanggal yang telah ditentukan,
serta melakukan latihan pemeriksaan.
109

d. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SDN 01 Pene Selatan,
SDN 02 Pene Selatan dan SMP SATAP Pene Selatan dilakukan :

 Pemeriksaan buta warna


Kegiatan ini dilaksanakan di kelas I-VI Sekolah Dasar dan VII-
IX Sekolah Menengah Pertama yang diawali dengan kegiatan
perkenalan dengan siswa-siswi. Program ini dilaksanakan pada tiga
sekolah dengan uraian sebagai berikut :

1. Pada tanggal 04 Desember 2015 di SDN 02 Pene Selatan.


Penyuluhan ini dilakukan bergantian dengan teman mahasiswa
yang lain. Kegiatan ini menghabiskan waktu dari pukul 12.30-
14.30 WITA.
2. Pada tanggal 05 Desember 2015 di SMP SATAP Pene Selatan.
Penyuluhan ini dilakukan bergantian dengan teman mahasiswa lain
dan menghabiskan waktu dari pukul 11.00-13.00 WITA.
3. Pada tanggal 13 Desember 2015 bertempat di SDN 01 Pene Selatan
dan menghabiskan waktu dari pukul 11.00-13.00 WITA.
e. Tahap Pelaksanaan Program

Pada tahap ini mahasiswa memanggil nama Siswa/Siswi sesuai nomer


absen. Setelah dilakukan tes buta warna. Bila dicurigai ada gangguan
diperiksa lagi dengan spidol warna. Bila didapatkan hasil pemeriksaan yang
positif maka diberi tahukan kepada guru.

Hasil kegiatan ini ditemukan bahwa sebanyak 3 orang suspek positif buta
warna untuk siswa/siswi SDN 01 dan 3 orang suspek positif di siswa/siswi
SMP SATAP, untuk SDN 02 tidak ditemukan hasil yang positif.

Tujuan pelaksanaan program ini adalah :

a. Bagi siswa/siswa
Dapat mengetahui kondisi mata mereka lewat hasil pemeriksaan, mengetahui
tanda dan gejala sesuai dengan interpretasi hasil pengukuran. Hasil
pengukuran itu juga dapat menjadi skrining awal bila ingin masuk kerja nanti.
110

b. Bagi guru
Mengetahui kondisi siswa/siswi sehingga dapat menyesuaikannya dengan
cara belajar mengajar.

c. Bagi Mahasiswa
Untuk menerapkan dan membagikan ilmu yang telah diperoleh di lembaga
pendidikan.

Pemeriksaan buta warna di SDN 02 Pene Selatan

Pemeriksaan buta warna di SMP SATAP Pene Selatan


111

Pemeriksaan buta warna di SDN 01 Pene Selatan


112

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil laporan individu diatas dapat disimpulkan:

1. Pelaksanaan kegiatan KKN terlaksana secara baik, walaupun tidak begitu


sempurna
2. Hambatan yang didapat saat melakukan kegiatan individu dapat diatasi dengan
baik oleh mahasiswa, baik yang terencana maupun yang tidak terencana
3. Kegiatan KKN baik secara langsung maupun tidak langsung cukup membantu
masyarakat Desa Pene Selatan dalam hal menambah ilmu serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
B. Saran
1. Pemerintah Desa Pene Selatan
Mengoptimalkan serta memanfaatkan sumber daya yang ada. Selain itu,
diharapkan pihak pemerintah Desa Pene Selatan lebih memperhatikan
kesehatan masyarakat Desa Pene Selatan dengan cara bekerja sama dengan
pihak kesehatan dalam rangka melakukan penyuluhan mengenai kesehatan
kepada masyarakat Desa Pene Selatan

2. Pihak Sekolah
Memanfaatkan peralatan yang ada untuk digunakan secara baik bagi
peningkatan mutu sekolah serta memanfaatkan kreativitas dan pengetahuan
para guru yang belum terealisasi semuanya, serta lebih memperhatikan
kebersihan para siswa/siswi

3. Mahasiswa KKN Selanjutnya


a. Membangun hubungan komunikasi yang baik dengan seluruh masyarakat

b. Menjaga almamater tercinta dengan tidak melakukan hal-hal yang


merugikan Universitas dan diri sendiri

c. Mampu melakukan hal yang lebih baik dan lebih berguna demi memajukan
masyarakat desa
113

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(INDIVIDU)
KULIAH KERJA NYATA
PERIODE ALIH SEMESTER GANJIL TAHUN 2015

UNIT : DESA OEBELO


KECAMATAN : AMANUBAN SELATAN
KABUPATEN : TIMOR TENGAH SELATAN
PROVINSI : NUSA TENGGARA TIMUR

NAMA : YOSHUA TIMOTHY KOAMESAH


NIM : 1208017057

LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016
114

A. Rencana Program Individu

Rencana program kegiatan individu ini dibuat berdasarkan identifikasi masalah yang ada
untuk menjawab permasalahan masyarakat yang tidak terselesaikan dalam kegiatan program
kelompok. Masalah yang diambil antara lain :

1. Kurangnya asupan gizi yang sehat sehingga menyebabkan sebagian besar anak SD di
desa Oebelo memiliki perawakan yang kurus.

2. Desa Oebelo terdiri dari lingkungan rawa yang merupakan habitat dari nyamuk
anopheles yang merupakan vektor dari peyakit malaria. Dan dari survei didapatkan
sebagian besar masyarakat tidak menggunakan kelambu atau obat nyamuk sebagai
pencegahan dari penyakit malaria tersebut sehingga kasus malaria masih banyak
terjadi.

3. Mengkonsumsi sirih pinang telah menjadi budaya di desa Oebelo sehingga hampir
semua masyarakat Oebelo mengkonsumsi sirih pinang padahal, konsumsi sirih pinang
bisa meningkatkan resiko terkena kanker mulut.

Dari ketiga masalah tersebut program individu yang disusun adalah :

1. Penyuluhan tentang gizi buruk dan skrining status gizi pada siswa SD.
2. Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang pencegahan malaria.
3. Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang bahaya mengkonsumsi sirih pinang.

B. Pembahasan Program Individu

1. Penyuluhan tentang gizi buruk dan skrining status gizi pada siswa SD.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di 3 SD di desa Oebelo, didapatkan


bahwa ada cukup banyak anak dengan perawakan yang kurus. Setelah, melakukan
wawancara dengan beberapa anak didapatkan juga bahwa mereka tidak makan 3 kali
sehari dan ada juga yang makan makanan yang tidak memenuhi menu sehat yaitu 4
sehat dan 5 sempurna.
Gizi buruk adalah masalah kesehatan yang banyak terjadi di provinsi Nusa
Tenggara Timur. Salah satu penyebab gizi buruk ini adalah karena asupan gizi yang
kurang baik karena jarang makan atau memakan makanan yang tidak mengandung
115

nilai gizi yang cukup. Anak dengan gizi buruk akan lebih rentan terserang penyakit
dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, saya memilih untuk menjalankan program ini. Program ini
diharapkan mampu untuk mencegah anak yang gizinya masih tergolong baik agar
tidak menjadi buruk dan juga mendeteksi secara dini anak yang telah gizi buruk agar
dapat ditangani lebih awal sehingga tidak terjadi komplikasi gizi buruk yang
membahayakan.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak-anak SD di desa Oebelo. Kegiatan ini
dilakukan di SDN Oebelo, SD Inpres Hauteas, dan SD Toifau pada tanggal 3, 4, 7, 10,
11, 12, 16, 17, 18 Desember 2015 disesuaikan dengan jadwal ujian dan libur pada
anak-anak SD. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan
tentang gizi buruk, melakukan skrining status gizi dengan mengukur berat badan dan
tinggi badan, menentukan status gizi dengan cara mengolah data berat badan dan
tinggi badan yang didapat, dan menyerahkan hasil penentuan status gizi dan
menjelaskan cara menangani gizi buruk ke pihak sekolah agar sekolah bisa bekerja
sama dengan orangtua siswa dalam menanggulangi gizi buruk. Metode yang
digunakan adalah metode penyuluhan, pengukuran berat badan, pengukuran tinggi
badan, mengolah data dan menentukan status gizi, dan menyerahkan serta
menjelaskan hasil penentuan status gizi ke pihak sekolah.
Adapun cara mengukur berat badan :
1. Menyiapkan alat ukur berat badan (timbangan digital).
2. Memastikan timbangan menunjukan angka nol setiap kali akan melakukan
penimbangan.
3. Memanggil anak yang akan ditimbang.
4. Sebelum ditimbang, menyuruh anak melepaskan sepatu atau alas kaki yang
dipakai.
5. Menyuruh anak untuk naik keatas timbangan.
6. Lihat dan catat aangka yang muncul ditimbangan.
Cara mengukur tinggi badan :
1. Menyiapkan alat ukur tinggi badan (microtoise).
2. Microtoise ditempelkan ditembok dengan menggunakan alat perekat atau
digantung dengan paku pada ketinggian 200 cm.
3. Pastikan alat tidak akan jatuh saat melakukan pengukuran.
4. Memanggil anak yang akan diukur.
116

5. Menyuruh anak melepaskan sepatu atau alas kaki yang dipakai.


6. Menyuruh anak untuk berdiri tepat dibawah microtoise dengan pandangan lurus
kedepan, bersandar di tembok serta kaki rapat dan bagian tumit kaki menyentuh
tembok.
7. Turunkan microtoise sampai menyentuh kepala anak.
8. Lihat dan catat angka yang tertera pada microtoise.
Dalam kegiatan ini media yang digunakan adalah alat tulis, buku catatan,
timbangan, dan microtoise. Hambatan yang ditemui selama kegiatan ini adalah
masalah waktu. Karena waktu yang diperlukan untuk melakukan skrining pada semua
anak cukup lama sehingga ada hari dimana kegiatan dilakukan sampai sore dimana
seharusnya anak-anak sudah pulang pukul 14.00. Selain itu, karena adanya jadwal
libur dan ujian akhir sekolah sedangkan ada 3 SD yang menjadi target maka skrining
tidak bisa dilakukan untuk semua siswa dan hanya diambil beberapa kelas untuk
mewakili dari masing-masing SD.

Hasil yang didapat dari skrining status gizi pada SD Inpres Hauteas, SDN Oebelo, dan
SD Toifau adalah sebagai berikut :
117

Tabel 3.1 Hasil Skrining Status Gizi di SD Hauteas


Nama Siswa Kelas Usia Berat Tinggi Badan Interpretasi
Badan (kg) (cm) Gizi
Alfin Selan III 8 tahun 8 bulan 18,1 117,4 Kurus
Akris Mesimnasi III 8 tahun 11 bulan 19,5 116,5 Normal
Apdon Polly III 9 tahun 6 bulan 24,3 128,7 Normal
Agnes Mesimnasi III 8 tahun 8 bulan 19,1 117,5 Normal
Dewi Taopan III - - - -
Destrina Pinis III 7 tahun 21,5 129,7 Normal
Defri Banfatin III 10 tahun 2 bulan 19,3 120 Kurus
Dista Nenotek III 10 tahun 3 bulan 18,9 126 Sangat kurus
Defrida Boimau III 9 tahun 7 bulan 18,3 124,3 Sangat kurus
Derfin Taopan III 11 tahun 23 122,7 Normal
Eni Nenohai III 9 tahun 8 bulan 19,1 118,5 Normal
Elsina Nenohai III 8 tahun 5 bulan 19,7 119,8 Normal
Elsi Asbanu III 7 tahun 18,5 120 Normal
Femilianti Nenotok III 8 tahun 10 bulan 18,2 123,5 Sangat kurus
Fiktoria Boimau III 9 tahun 5 bulan 20,1 122,8 Normal
Ferderika Sone III 8 tahun 8 bulan 20,3 125,7 Normal
Gusti Feo III 10 tahun 4 bulan 21,9 124,7 Normal
Gerson Nesimnasi III 8 tahun 11 bulan 18,9 121 Kurus
Glen Lapodooh III 9 tahun 11 bulan 21,2 127,5 Kurus
Jemima Finit III - - - -
Jesica Soinbala III 8 tahun 7 bulan 20,2 119,4 Normal
Joni Moni III 9 tahun 11 bulan 20,1 124,2 Kurus
Lili Asbanu III 8 tahun 8 bulan 19 118,5 Normal
Nensi Benu III 8 tahun 8 bulan 19,5 123,4 Kurus
Moni Nitbani III 10 tahun 2 bulan 24,4 134 Normal
Norci Taopan III 9 tahun 1 bulan 23,7 129,2 Normal
Nefi Feo III 9 tahun 3 bulan 22,6 126,7 Normal
Oskar Riwu III 10 tahun 4 bulan 23 125,6 Normal
Rut Puay III 7 tahun 6 bulan 18 122,6 Kurus
Rambu Riwu III 10 tahun 8 bulan 24.7 138,3 Kurus
Serlika Natonis III 8 tahun 3 bulan 18,1 114,2 Normal
Sebdi Taek III 9 tahun 7 bulan 20,2 125,5 Kurus
Yufri Nenohanan III 10 tahun 7 bulan 30,2 136,4 Normal
Yefry Puay III 9 tahun 7 bulan 23,7 137,5 Sangat kurus
Yordin Taopan III 11 tahun 11 bulan 22,2 130,7 Sangat kurus
Yufanri Nesimnasi III 10 tahun 6 bulan 24,6 127 Normal
Once Banunaek III 10tahun 1 bulan 20,8 129 Kurus
Ferdinatus Panab III 8 tahun 10 bulan 16,5 116,3 Sangat kurus
118

Tabel 3.2 hasil skrining status gizi di SDN Oebelo

Nama Siswa Kelas Usia Berat Badan Tinggi Badan Interpretasi


(Kg) (Cm) Gizi
Angelikus Palay VIA 13 tahun 1 bulan - - -
Aripka Neolaka VIA 12 tahun 8 bulan 25,3 134 Kurus
Charli Boimau VIA 13 tahun 5 bulan 24,4 129 Kurus
Derfen Soinbala VIA 12 tahun 7 bulan 27,7 125 Normal
Delfia Isu VIA 13 tahun 10 bulan 33,2 143,4 Normal
Della Baok VIA 11 tahun 9 bulan 31,6 138 Normal
Delfi Laloin VIA 12 tahun 7 bulan 21,4 126,2 Kurus
Eka Selan VIA 13 tahun 1 bulan 29,6 141,5 Kurus
Efi Baok VIA 13 tahun 10 bulan - - -
Ingir Sau VIA 13 tahun 2 bulan 37,2 151,5 Normal
Erik Lasi VIA 13 tahun 9 bulan 27,7 135,7 Kurus
Fransiskus Isu VIA 13 tahun 6 bulan 26,1 134,4 Kurus
Femris Lasi VIA 13 tahun 10 bulan 34,5 148 Normal
Festus Tefamnasi VIA 12 tahun 10 bulan 21,6 124 Kurus
Ibrahim Benu VIA - - - -
Jufandri Nenomataus VIA 12 tahun 6 bulan 25,1 128,5 Normal
Karel Sumilat VIA 12 tahun 1 bulan 31,1 137,8 Normal
Maria Kote VIA 13 tahun 11 bulan 24,6 133 Sangat kurus
Mehedina Fallo VIA 12 tahun 35,2 144 Normal
Marwin Soinbala VIA 12 tahun 3 bulan 21,7 123 Kurus
Ririn Taineno VIA 11 tahun 11 bulan 25,1 131,7 Normal
Soleman Baok VIA 13 tahun 2 bulan 25,3 139 Sangat kurus
Sesri Boimau VIA 14 tahun 3 bulan 33,2 148 Kurus
Yoan Taneo VIA 13 tahun 8 bulan 32 142,6 Normal
Archangela Leonard VIB 11 Tahun 32,9 135,2 Normal
Arnoldus Mitan VIB 12 tahun 2 bulan 24,6 130 Normal
Boiker Mbado VIB 12 tahun 7 bulan 23,5 123 Normal
Bonefentura Selan VIB 14 tahun 8 bulan 32,2 137,4 Normal
Charlianto Nissa VIB 13 tahun 31,6 133 Normal
Dewa Nggadas VIB 12 tahun 6 bulan 25,5 131,5 Normal
Dorlince Banoet VIB 11 tahun 2 bulan 29,1 137,5 Normal
Henderita Mandala VIB 11 tahun 8 bulan 27,8 139,5 Normal
Indri Sanak VIB - - - -
Jeter Yosua Benu VIB - - - -
Jisnu Inu VIB 13 tahun 6 bulan 25,4 135,4 Kurus
Lartondi Mbado VIB - - - -
Melda Nubatonis VIB 13 tahun 9 bulan 34,8 140,7 Normal
Marselina Tana VIB 11 tahun 7 bulan 26,8 131 Normal
Marsel Neolaka VIB - - - -
Marsela Jesika Balo VIB 11 tahun 9 bulan 31 141,3 Normal
Nonri Laloin VIB 12 tahun 1 bulan 20,9 130 Sangat kurus
Nordianti Mbado VIB 13 tahun 2 bulan 23,2 130 Kurus
Nelci Peh VIB 12 tahun 7 bulan 23,8 126 Normal
Sofia Nonbota VIB 11 tahun 7 bulan 25,9 138,7 Kurus
Siwan Tefu VIB - - - -
Vinelda Mautilu VIB 11 tahun 3 bulan 24,1 133 Kurus
Vito Lasi VIB - - - -
Yanri Selan VIB 11 tahun 11 bulan 27,8 139 Kurus
Asri Tefbana VA 10 tahun 3 bulan 21,3 123,5 Normal
119

Cindi Sun VA 10 tahun 1 bulan 23,2 133,6 Kurus


Dina Nubatonis VA 10 tahun 20,7 117,1 Normal
Enggi Boimau VA 11 tahun 11 bulan 24,6 132,3 Kurus
Ido Liunesi VA 13 tahun 8 bulan 27,2 139,6 Sangat kurus
Julita Nenolin VA 13 tahun 7 bulan 31,3 135 Normal
Mardisan Boimau VA 11 tahun 24,2 139,8 Sangat kurus
Mardi Boimau VA 10 tahun 7 bulan 28 130,5 Normal
Marteda Sabat VA 10 tahun 11 bulan 31,9 144,8 Normal
Rivaldo Neolaka VA 11 tahun 4 bulan 24,2 129,7 Normal
Reynold Anbukai VA 11 tahun 9 bulan 27,4 138 Normal
Yuarly Neolaka VA 11 tahun 5 bulan 26,9 137 Normal
Adeltrudi Selan VB 12 tahun 21,9 131,4 Sangat kurus
Rosalina Neunbotap VB 10 tahun 7 bulan 24,7 128 Normal
Maria Yustita Babys VB 10 tahun 6 bulan 22,3 127,5 Normal
Nina Ola VB 10 tahun 10 bulan 27,1 133,8 Normal
Herodia Nansini VB 10 tahun 4 bulan 23,8 124,6 Normal
Jeni Here VB 10 tahun 11 bulan 24,9 129,7 Normal
Arnolda Benu VB 11 tahun 4 bulan 27,4 127,7 Normal
Almidunia Fini VB 10 tahun 8 bulan 25,3 131,5 Normal
Wangkris Boimau VB 13 tahun 4 bulan 31,7 141,4 Normal
Mariana Mbau VB 10 tahun 9 bulan 21,6 127 Kurus
Desmy Kolo VB 10 tahun 22,3 130,3 Kurus
Ferianto Boimau VB 10 tahun 12 bulan 23 125,4 Normal
Jemianus Bria VB 11 tahun 11 bulan 28,2 135,7 Normal
Dominggus Laloy VB 12 tahun 8 bulan 27 133,8 Normal
Fernandi Mbado VB 11 tahun 9 bulan 25,5 129 Normal
Ferdinand Dahaklory VB 11 tahun 31,2 140,7 Normal
Romy Selan VB 11 tahun 22,6 127,3 Kurus
Frangky Selan VB 15 tahun 1 bulan 26,4 130 Kurus
Seprianus Sapay VB 13 tahun 6 bulan 30 136,7 Normal
Linci Naidboho VB 13 tahun 1 bulan 21,5 128,1 Sangat kurus
120

Tabel 3.3 hasil skrining status gizi di SD Toifau

Nama Siswa Kelas Usia Berat Badan Tinggi Badan Interpretasi


(Kg) (cm) Gizi
Delmi Selan IV 9 tahun 20,9 126,9 Normal
Derli Tanemau IV 9 tahun 17,6 118 Kurus
Fransiskus Mitan IV 9 tahun 11 bulan 18,9 126,7 Sangat kurus
Ida Ina Mita sapay IV 9 tahun 2 bulan 19.2 121,4 Kurus
Irsa Ayu Naat IV 9 tahun 9 bulan 19,3 130,5 Sangat kurus
Jibber Absalom IV 10 tahun 8 bulan 23,2 131,3 Kurus
Atti
Margida Tionaen IV 7 tahun 9 bulan 17 120 Kurus
Marianus Lette IV 10 tahun 9 bulan 24,2 144,5 Sangat kurus
Neni Bayneo IV 10 tahun 5 bulan 22,3 135,8 Sangat kurus
Septiano Boimau IV 9 tahun 8 bulan 19,6 125 Sangat kurus
Soni Toni Tasuib IV 11 tahun 1 bulan 23,3 134 Sangat kurus
Arianti Nubatonis IV 9 tahun 2 bulan 20,9 128 Kurus
Elsi Lette IV 8 tahun 9 bulan 18,7 118,6 Normal
Jeki Lette IV 9 tahun 11 bulan 21,8 128,7 Kurus
Marince Liunesi IV 9 tahun 6 bulan 23,1 133,5 Kurus
Putra Asbanu IV 9 tahun 6 bulan 20,1 129,3 Sangat kurus
Tresia Bureni IV 8 tahun 11 bulan 22,1 136 Sangat kurus
Ticee Nenohai IV 6 tahun 2 bulan 20,4 123,4 Normal
Veronika Tionaen IV 10 tahun 2 bulan 25,7 135,2 Normal
Welem Tionaen IV 12 tahun 6 bulan 27,5 144 Sangat kurus
Obi Nauknome IV 9 tahun 2 bulan 24,4 139,5 Kurus
121

Dokumentasi :

Penyuluhan tentang gizi buruk di SD Inpres Hauteas

Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan di SD Inpres Hauteas

Penyuluhan Gizi Buruk di SDN Oebelo


122

Pengukuran berat badan di SDN Oebelo

Pengukuran Tinggi Badan di SDN Oebelo


123

2. Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang pencegahan malaria.

Malaria merupakan masalah yang cukup serius di desa Oebelo. Kasus malaria
masih sering terjadi pada masyarakat desa Oebelo terutama pada musim hujan. Hal ini
terjadi karena di desa Oebelo terdapat banyak rawa-rawa yang merupakan habitat dari
nyamuk Anopheles yang merupakan vektor dari malaria dan kalau hujan banyak
terdapat genangan air yang juga merupakan habitat nyamuk Anopheles.

Untuk mencegah Malaria, sebenarnya pemerintah telah membagikan kelambu


untuk masyarakat Oebelo. Kelambu ini dibagikan kepada setiap kepala keluarga di
desa Oebelo sehingga minimal ada satu kelambu di setiap rumah. Masalahnya adalah
banyak masyarakat yang tidak menggunakan kelambu ketika tidur. Alasannya antara
lain karena jumlah anggota keluarga yang banyak sehingga ayah atau ibu terpaksa
tidur diluar kelambu, lupa memasang kelambu saat mau tidur, rasa panas ketika
menggunakan kelambu, bahkan ada yang memakai kelambu sebagai pukat untuk
menangkap ikan sehingga mereka tidur tanpa kelambu. Padahal, dengan memakai
kelambu masyarakat bisa terhindar dari malaria. Selain itu, masyarakat desa Oebelo
belum menerapkan 3M (Menutup, Menguras, dan Mengubur) yang merupakan cara
pencegahan penyakit malaria.

Oleh karena itu, saya memilih program ini sebagai program individu saya.
Program ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengertian malaria,
bahaya malaria, cara penularan malaria, dan cara mencegah malaria untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku sehat dalam memberantas
atau mencegah kejadian malaria.

Sasaran dari program ini adalah siswa-siswa SMP satu atap Oebelo, pemuda di
gereja silo toifau, ibu-ibu di posyandu dusun II dan IV, dan beberapa warga desa
Oebelo di dusun I, II, III, dan IV. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 pada
siswa SMP satu atap Oebelo, tanggal 7 di rumah-rumah warga pada dusun II, tanggal
8 setelah kegiatan kelompok di posyandu dusun II dan di pemuda gereja Silo Toifau
setelah ibadah pemuda, tanggal 9 setelah kegiatan kelompok di posyandu dusun IV
dan di rumah-rumah warga pada dusun IV, tanggal 10 di rumah-rumah warga pada
dusun I, dan tanggal 12 di rumah-rumah warga pada dusun III. Kegiatan yang
dilakukan antara lain memberikan penyuluhan tentang pengertian malaria, bahaya
malaria, cara penularan, dan cara pencegahan malaria, diskusi seputar penyakit
124

malaria, dan pembagian leaflet. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, diskusi,
dan pembagian leaflet dengan menggunakan media buku catatan dan Leaflet.
Hambatan dalam kegiatan ini adalah ada beberapa orang yang kurang berkonsentrasi
dalam mendengar penyuluhan, dan ada beberapa orang yang hanya bisa bahasa daerah
sehingga butuh bantuan orang lain untuk menerjemahkan.
125

Dokumentasi :

Penyuluhan tentang malaria dan pembagian leaflet pada siswa-siswa SMP satu atap Oebelo
126

Penyuluhan dan peragaan pencegahan malaria di rumah-rumah warga


127

Penyuluhan pencegahan malaria di posyandu dusun II dan IV


128

3. Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang bahaya mengkonsumsi sirih pinang.

Di desa Oebelo, hampir semua masyarakatnya baik yang tua dan yang muda,
atau laki-laki dan perempuan mengkonsumsi sirih pinang. Sirih pinang sudah menjadi
suatu budaya bagi masyarakat Oebelo. Sirih pinang digunakan dalam upacara adat,
konsumsi yang disediakan untuk menyambut tamu, bahkan orang mengkonsumsi sirih
pinang untuk memulai percakapan. Inilah sebabnya hampir setiap saat masyarakat
mengkonsumsi sirih pinang.

Sirih pinang memiliki manfaat-manfaat tertentu seperti daun sirih bisa


membunuh kuman, bisa menguatkan gigi, dan untuk membasahi mulut. Meskipun
demikian, sirih pinang juga memiliki dampak-dampak yang buruk bagi kesehatan
yaitu bisa menyebabkan ketergantungan, anemia, kalau sering dikonsumsi bisa
mengakibatkan kerusakan gusi dan yang paling parah adalah kanker mulut.

Oleh karena itu, saya memilih program ini sebagai program individu saya untuk
menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi sirih pinang
dan cara pencegahannya serta mendorong masyarakat untuk membatasi konsumsi
sirih pinang atau bahkan berhenti mengkonsumsi sirih pinang.

Sasaran kegiatan ini adalah Pemuda, dan warga desa Oebelo di dusun I. II, III,
IV. Kegiatan dimulai pada tanggal 19 desember di gereja Silo Toifau untuk pemuda
desa Oebelo setelah selesai kebaktian persiapan sidi, kemudian tanggal 21 desember
di kantor desa Oebelo untuk warga desa dusun I, dan II, setelah kegiatan kelompok
dan tanggal 22 desember di rumah bapak RT 15 untuk warga desa dusun III dan IV
setelah kegiatan kelompok. Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan
tentang pengertian Sirih pinang, manfaat, dan dampak buruknya, serta mendorong
masyarakat untuk berhenti atau minimal membatasi konsumsi sirih pinanng. Setelah
itu, dilanjutkan dengan tanya jawab dan pembagian leaflet. Metode yang digunakan
adalah penyuluhan, tanya jawab, dan pembagian leaflet dengan menggunakan media
catatan materi, leaflet, dan alat tulis. Kegiatan ini berjalan dengan baik.
Kekurangannya adalah banyak warga desa yang tidak sempat datang karena
bertepatan dengan persiapan menjelang hari natal di gereja.
129

Dokumentasi :

Penyuluhan dan diskusi tentang sirih pinang dengan warga dusun I dan II di kantor desa
Oebelo

Penyuluhan dan diskusi tentang sirih pinang dengan warga desa dusun III dan IV di rumah
bapak RT 15
130

Penyuluhan tentang bahaya sirih pinang pada pemuda desa Oebelo di gedung gereja Silo
Toifau

Leaflet tentang bahaya sirih pinang


131

C. Kegiatan Non Program

Tanggal Nama Kegiatan Deskripsi Pelaksanaan

Kegiatan melayat dilakukan di rumah salah satu


Melayat ke rumah warga di dusun
05/12/2013 warda dusun I, dan yang meninggal adalah keluarga
I
dari salah satu guru di SDN Oebelo.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyambut


Membantu persiapan dekorasi natal di gereja Silo Toifau. Kegiatan yang
05/12/2013
natal di gereja Silo Toifau. berlangsung antara lain adalah mendekorasi pohon
natal dan gedung gereja.

Mengikuti kegiatan ibadah di Kegiatan yang dilakukan adalah mengikuti


06/12/2013
desa Silo Toifau kebaktian minggu di gereja Silo Toifau.

Kegiatan yang dilakukan adalah mengikuti kegiatan


08/12/2013 Mengikuti ibadah pemuda. ibadah pemuda dan menjadi pembicara di kegiatan
tersebut.

D. Simpulan dan Saran

1. Simpulan

Dari identifikasi masalah dan survei yang dilakukan pada desa Oebelo yaitu
kurangnya asupan gizi yang sehat sehingga menyebabkan sebagian besar anak SD di
desa Oebelo memiliki perawakan yang kurus, desa Oebelo terdiri dari lingkungan
rawa yang merupakan habitat dari nyamuk anopheles yang merupakan vektor dari
peyakit malaria. Dan dari survei didapatkan sebagian besar masyarakat tidak
menggunakan kelambu atau obat nyamuk sebagai pencegahan dari penyakit malaria
tersebut sehingga kasus malaria masih banyak terjadi, serta mengkonsumsi sirih
pinang yang telah menjadi budaya di desa Oebelo sehingga hampir semua masyarakat
Oebelo mengkonsumsi sirih pinang padahal, konsumsi sirih pinang bisa
meningkatkan resiko terkena kanker mulut. Maka saya menetapkan tiga kegiatan
untuk menjadi program individu pada KKN saya. Tiga kegiatan itu antara lain adalah
penyuluhan tentang gizi buruk dan skrining status gizi pada siswa SD, penyuluhan
dan pembagian leaflet tentang pencegahan malaria, penyuluhan dan pembagian leaflet
tentang bahaya mengkonsumsi sirih pinang. Ketiga kegiatan yang telah dilakukan ini
132

diharapkan memberi manfaat bagi desa Oebelo yaitu manfaat untuk mengatasi gizi
buruk, manfaat agar masyarakat tahu cara mencegah dan memberantas malaria, dan
manfaat untuk menimbulkan kesadaran masyarakat akan bahaya mengkonsumsi sirih
pinang.

2. Saran

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di desa Oebelo, maka saya


menyarankan untuk :

a. Pihak pemerintah desa, pihak sekolah, dan juga para orangtua bekerja sama
memperhatikan asupan gizi bagi anak-anak yaitu dengan cara memberikan
makanan dengan gizi cukup ( 4 sehat 5 sempurna) dan anak-anak diberi makan 3
kali sehari. Anak-anak sebaiknya dibawakan bekal dari rumah jika ada jadwal
yang padat di sekolah sehingga anak-anak tidak jajan sembarangan di sekolah.

b. Dalam rangka pencegahan penyakit malaria, sebaiknya pemerintah desa


melakukan pemantauan secara berkala terhadap penggunaan kelambu di
masyarakat desa karena ada penduduk desa yang tidak menggunakan kelambu dan
malah menjadikan kelambu sebagai pukat untuk menangkap ikan.

c. Selain penggunaan kelambu, pemerintah desa juga sebaiknya mulai merencanakan


strategi memberantas malaria dengan cara 3M yaitu Menutup sumber-sumber air
bersih seperti bak penampungan air atau sumur yang bersih sehingga tidak
menjadi kotor dan menjadi sarang nyamuk Anopheles yang merupakan vektor
malaria, Menguras tempat penampungan air bersih, dan Mengubur sampah-
sampah seperti kaleng atau botol karena merupakan sampah yang berpotensi
menjadi sarang nyamuk Anopheles
133

3.5 LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN NON PROGRAM (K3)

DESA PENE SELATAN

KECAMATAN KOLBANO

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN


134

LAPORAN

PELAKSANAAN KEGIATAN NON PROGRAM (K3)

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PERIODE SEMESTER GANJIL

TAHUN 2015

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2015
135

Kegitan Kuliah Kerja Nyata ini dilatarbelakangi oleh Tri Dharma PerguruanTinggi yang
mencakuppendidikandanpengajaran, penelitiandanpengabdiankepadamasyarakat,
dimanaKKN ini termasuk dalam dharma pengabdian kepada masyarakat. Sehingga dalam
kegiatan KKn ini diharapkan bahwa mahasiswa dapat membantu permasalah yang tejadi di
kalangan masyarakat sesuai dengan program studi yang telah dipelajari dengan semampu
yang mahasiswa dapat kerjakan serta menjadikan aspek pembelajaran dan pengalaman
sebelum mahasiswa tersebut turun bekerja akti secara nyata didalam lingkungan masyarakat
itu bekerja pada akhirnya.

Dalam proses kegiatan KKN berlangsung ini terbagi atas tiga kegiatan yaitu kegiatan
terprogram seperti kegiatan kelompok maupun individu dan kegitan non program yang terjadi
secara insidental. Kegiatan insidental ini adalah kegiatan yang ada karena kebutuhan
masyarakat pada waktu tertentu, sehingga waktu pelaksanaannya sangat mendadak
(isidental).

Kegiatan non program ini sendiri terbagi atas dua kegiatan yaitu kegiatan berkelompok
dimana pada kegiatan tersebut seluruh anggota mengikuti suatu kegiatan secara bersama dan
juga kegiatan non program yang dilakukan secara individu . berikut merupakan kegiatan non
program yag dilakukan oleh kelompok KKN yang ditugaskan di Desa Pene Selatan :

1. Kegiatan Non Program Kelompok


a. Syukuran Natal & Paduan Suara Wanita Lingkungan I
Acara ini dilaksanakan pada Selasa, 1 Desember 2015 pada pukul 13.30-16.30
WITA untuk menyambut syukuran natal dan ulang tahun paduan suara dimana
diikuti oleh seluruh warga, aparat desa, dosen pembimbing serta seluruh
mahasiswa KKN yang ditempatkan di Desa Pene Selatan serta sebagai salah
satu cara untuk mendekatkan diri dengan masyarak sekitar.

b. Upacara Bendera di SMP Satu Atap & SDN 02 Pene Selatan


Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum’at, 4 Desember 2015 pukul 18.30-19.00
WITA untuk mengikuti rangkaian upacara dan menyambut undangan dari
kepala sekolah guna mendekatkan diri pada staf sekolah dan masyarakat.

c. Membantu Persiapan Dekorasi untuk acara natal bersama siswa SDN 02 n &
SMP Satu Atap Pene Selatan
136

Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum’at, 18 Desember 2015 pada pukul 09.00-
11.00 untuk membantu persiapan dekorasi dan bahan-bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan acara natal bersama. Kegiatan ini dilakukan oleh
seluruh mahasiswa KKN dan beberapa warga dengan melakukan pembuatan
spanduk dengan peralatan yang ada, membuat hiasan yang akan ditempel di
dinding dan lain-lain

d. Membantu Pembuatan Kue dan Dekorasi Acara Natal Bersama


Kegiatan ini dilaksanakan dengan pembagian jumlah anggota pada Jum’at,18
Desember 2015 dan Minggu,20 Desember 2015 pukul 15.00-22.00 WITA.
Jumlah anggota yang bertugas di Desa Pene Selatan berjumlah 6 orang dengan
4 orang putri dan 2 orang putra. Pembagiaan kegiatan ini di bagi berdasarkan
kegiatan yakni 4 orang putri membuat kue mengimgat membutuhkan tenaga
yang lebih untuk membuat kue yang akan dilaksanakan pada acara natal
bersama yang diikuti staf sekolah, murid dan orang tua murid. Dan 2 orang
putra untuk mendekorasi ruangan.

e. Acara Natal Bersama Siswa SDN 02 & SMP Satu Atap Pene Selatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 7 Desmber 2015 pukul 16.00-19.00
untuk menyambut dan syukuran natal serta untuk mempererat tali silaturahmi
kekeluargaan antara sesama warga dan mahasiswa dengan warga sekitar

2. Kegiatan Non Program Individu


a. Pengobatan kepala salah satu anak di Desa Pene
Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum’at 4 Desember 2015 pukul 18.30-19.00
umtuk mengobati luka pada anak tersebut atas pemberitahuan dan permintaan
warga. Yang dilakukan adalah pengobatan sederhana seperti pembersihan luka
dan pemberian obat luar.

Selain kegiatan non program yang tercantum diatas ada beberapa kegiatan non program yang
tidak tercatat dalam kartu kontrol seperti pembersihan luka pada salah satu warga dewasa di
dusun 3. Pemeriksaan keadaan salah satu warga yang sakit, membatu mengangkat air jerigen
137

dan lainnya. Dengan tujuan untuk membatu warga sekitar sesuai dengan kemampuan dan
sumber daya yang ada.
138

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar penerimaan mahasiswa secara adat di Desa Pene Selatan

Gambaran kegiata syukuran natal & paduan suara wanita lingkungan I

Gambaran persiapan dekorasi acara natal bersama


139

Gambaran dekorasi dan pembuatan kue untuk acara natal bersama

Gambaran kegiatan acara natal bersama

Gambaran Acara Natal Bersama


140

Gambaran kegiatan non program lainnya

Gambaran pelepasan secara adat


141

3.6 Respon Masyarakat


Dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dimulai dari observasi
hingga pelaksanaan kegiatan, respon masyarakat sangat baik. Walaupun pada beberapa
kegiatan seperti kerja bakti membersihkan gereja dan kantor desa, masyarakat tidak datang
karena sedang berkebun. Namun pada kegiatan lain contohnya melakukan penanaman,
kegiatan posyandu, survey status gizi dan survey status imunisasi, masyarakat sangat antusias
mengikuti setiap proses yang berjalan. Selain partisipasi dalam kegiatan, respon masyarakat
juga ditunjukkan melalui pergaulan setiap hari sebagai bukti bahwa masyarakat menerima
kehadiran mahasiswa KKN. Respon masyarakat tersebut dirasakan dan dialami oleh
mahasiswa KKN hingga mahasiswa KKN meninggalkan tempat atau lokasi dalam hal ini
Desa Pene Selatan.
3.7 Tantangan dan Hambatan
Adapun tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh kelompok dalam melaksanakan
kegiatan di Desa Pene Selatan adalah masalah jarak dan air. Dalam kelima program yang
direncanakan oleh kelompok terdapat program apotik hidup, yang dimana dalam program ini
membutuhkan air yang cukup untuk menyuburkan tanaman, tetapi pada saat yang sama di
Desa pene Selatan sedang musim kemarau sehinggan ada beberapa mata air yang kering,
sehingga kelompok harus melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk mendapatkan air.
Selain itu, luas wilayah Desa Pene juga merupakan salah satu tantangan dan hambatan yang
harus dihadapi oleh kelompok, karena pada program seperti posyandu dan pendataan status
imunisasi kelompok harus menjangkau semua ibu dan bayi, sehingga kelompok harus
melakukan perjalanan yang cukup jauh untuk menjangkau seluruhnya.
142

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil laporan kegiatan di atas dapat kami simpulkan :
1. Berbagai permasalahan di Desa Pene Selatan berhasil diidentifikasi oleh mahasiswa
dan dijadikan sebagai prioritas masalah yang kemudian ditransfer kedalam bentuk program
kelompok. Adapun program yang dilaksanakan yaitu posyandu sebagai pondasi masa depan,
apotik hidup dan kebun sehat, pendataan status imuninasi, surveillance status gizi dan
kebersihan lingkungan dan saran public.
2. Kendala yang berupa tantangan pada saat KKN dapat diantisipasi dengan baik, demi
suksesnya berbagai kegiatan yang telah direncanakan dalam program kerja maupun kegiatan
non program

4.2 Saran
Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan beberapa saran yang kiranya berguna
bagi lembaga Perguruan Tinggi/Universitas, pihak Pemerintahan Desa maupun bagi
kepentingan masyarakat.
1. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi/Universitas
a. Diharapkan penempatan mahasiswa KKN selanjutnya tidak hanya pada daratan pulau
Timor tetapi dapat dibagi diluar daratan, misalnya Flores, Sumba, Rote dan Sabu, serta
mahasiswa yang di tempatkan di lokasi harus benar dan tepat sesuai basic ilmu dan kondisi
lokasi.
b. Perlu adanya partisipasi aktif secara langsung dari pihak Lembaga Pengabdian
Kepada Masyarakat khususnya, untuk terlibat secara langsung memantau kegiatan mahasiswa
dilokasi KKN.
2. Bagi Pihak Pemerintahan Desa
Perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara pihak desa terhadap masyarakat melalui
peran aktif dari ketua RT maupun RW serta tokoh masyarakat untuk dapat hadir dalam
berbagai pertemuan sehubungan dengan informasi-informasi penting agar dapat
disosialisasikan dengan baik bagi warga setempat.
3. Bagi Masyarakat Setempat
a. Perlu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat
mulai dari tempat tinggal masing-masing sampai ketempat-tempat umum.
143

b. Perlu menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat khususnya orang tua akan


pentingnya pendidikan terhadap anak sebagai generasi penerus bangsa.
c. Perlu adanya partisipasi yang aktif dari masyarakat dalam hal pembangunan desa,
misalnya mengambil bagian dalam kegiatan kerja bakti bersama.
d. Masyarakat perlu menjaga ketenangan dan keamanan lingkungan desa setempat mulai
dari diri sendiri sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
e. Masyarakat perlu membuka diri untuk menerima informasi dan teknologi baru yang
berguna bagi pengembangan usaha dan mata pencahariannya.
f. Masyarakat perlu meningkatkan kesadara akan pentingnya kesehatan
144
145

Anda mungkin juga menyukai