BAB I
PENDAHULUAN
kesadaran masyarakat akan kesehatan. Hal ini selaras dengan tri dharma perguruan tinggi
yaitu pengabdian masyarakat.
Kegiatan KKN berlangsung selama 3 minggu mulai dari tanggal 30 Nopember 2015 sampai
dengan tanggal 23 Desember 2015, dengan bertempat di Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban
Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kegiatan KKN diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan
diharapkan dapat membantu pelaksanaan program desa dan pelaksanaan pembangunan.
1.2 Tujuan
1. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berlatih memecahkan
berbagai masalah kemasyarakatan secara langsung dan praktis, khususnya dalam
masalah yang berkaitan dengan kesehatan.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah yang nyata
melalui teknis problem solving yang sistematis, yaitu observasi, identifikasi,
perumusan program, evaluasi, dan penyusunan laporan.
3. Merealisasikan dharma pengabdian pada masyarakat dengan melibatkan para
mahasiswa secara langsung pada kurun waktu tertentu di bawah bimbingan sejumlah
dosen, untuk mendampingi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi mahasiswa.
4. Membentuk sarjana yang mampu menghayati permasalahan yang kompleks yang
dihadapi masyarakat dan belajar memecahkan permasalahan kesehatan yang terjadi
pada masyarakat.
5. Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian
dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan kebutuhan masyarakat, guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan.
3
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus untuk
disertakan di tengah kehidupan masyarakat.
2. Dapat memberi umpan balik kepada Universitas Nusa Cendana untuk lebih
mengorientasikan muatan kurikulumnya pada kecakapan personal, sosial, akademis
dan vokasional yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
4
BAB II
KEADAAN UMUM LOKASI KULIAH KERJA NYATA
b. Keadaan Perekonomian
BAB III
URAIAN KEGIATAN
Kegiatan KKN adalah salah satu wujud dari pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh Universitas Nusa Cendana. Dalam kegiatan ini, pihak Universitas
mengirimkan sejumlah mahasiswa ke tengah-tengah masyarakat dengan tujuan untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat berdasarkan keilmuan yang telah
diperoleh atau dimiliki oleh mahasiswa yang bersangkutan.
Mahasiswa peserta KKN tiba di desa Oebelo pada tanggal 30 november 2015 dan
melakukan observasi masalah pada tanggal 1 desember 2015. Observasi masalah yang
terdapat di desa Oebelo dilakukan dengan cara survei dan menganalisis keadaan di desa
Oebelo, dan wawancara kepada aparat desa dan masyarakat.
Berdasarkan hasil survei dan wawancara langsung dengan aparat desa maupun
masyarakat, ditemukan beberapa masalah yang terjadi antara lain :
Setelah melakukan analisis KUWAT kami memilih masalah yang menjadi prioritas
dalam kegiatan KKN kami yaitu :
KECAMATAN KOLBANO
A. Rencana Program
Rencana program ini disusun berdasarkan dari pemilihan prioritas masalah yang sudah
ditetapkan. Rencana program kami antara lain :
Dokumentasi
Pelatihan Pengisian KMS (Kartu Menuju Sehat) pada Kader Posyandu 1 dan 3
Kegiatan Posyandu 1
Kegiatan Posyandu 3
Kegiatan Posyandu 2
18
Pada saat meakukan observasi mengenai masalah kesehatan yang terdapat di Desa
Pene Selatan, kebanyakan masyarakat mengeluhkan keadaan penyakit batuk pilek yang
sering diderita, namun dilakukan pembiaran karena akses menuju fasilitas kesehatan sangat
jauh. Walaupun dianggap ringan, namun penyakit ini cukup mengganggu aktivitas
masyarakat terutama ketika bekerja. Dan disayangkan sekali ketika anak-anak yang
menderita maka akan mengganggu aktivitas belajar.
Selain itu juga ketika observasi diakukan, yang didapat adalah kurangnya dilakukan
penanaman sayur-sayuran yang menunjang gizi masyarakat. Masalah utama adalah jauhnya
sumber air bersih di Desa Pene Selatan, sehingga masyarakat enggan unuk melakukan
penanaman. Sehingga oleh karena alasan itu, kami memilih untuk melakukan penanaman
sayur dan tanaman obat dan mengedukasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya
tanaman-tanaman ini agar masyarakat paham dan mampu mengobati diri sendiri sementara
waku dengan memanfaatkan hasil kebun yang ada.
Untuk memperlancar kegiatan ini, kami menyediakan bibit berupa bibit jagung, bibit
sayur sawi, bibit tomat, bibit kunyit, lengkuas, jahe, bawang, jeruk nipis dan pupuk.
Kegiatan ini diawali dengan konsultasi mengenai lahan dan jadwal pelaksanaan
kegiatan bersama salah satu ketua kelompok tani di Desa Pene Selatan, yaitu Bapak Ever
Boymau. Kemudian melakukan persiapan bibit dan persiapan lahan. Setelah semuanya siap,
kemudian kami bersama ketua kelompok tani dan masyarakat melakukan penanaman pada
tanggal 13/12/15 dan penyiraman bibit setiap hari. Adapun bibit yang tidak bisa langsung
ditanam, harus disemaikan terlebih dahulu, telah kami akukan follow – up. Setelah itu kami
melakukan edukasi mengenai manfaat dari tanaman yang telah ditanam kepada ketua
kelompok tani dan masyarakat. Adapun hambatan yang kelompok hadapi dalam proses
pelaksanaan program ini adalah jauhnya sumber air untuk dilakukannya penyiraman tanaman
dan kurangnya minta masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kegiatan ini
berakhir pada tanggal 19/12/15
20
Dokumentasi
Kerja Bakti Bersama Siswa/Siswi SDN 02 Pene Selatan dan SMP SATAP
4. Penyuluhan tentang Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) dan Pembagian Masker
Gratis
penyuluhan mengenai pengertian, penyebab, gejala, cara penularan, dan cara pencegahan
ISPA. Lalu setelah penyuluhan ada pembagian masker gratis bagi jemaat yang mengikuti
penyuluhan, setelah itu ada penjelasan singkat cara penggunaan masker dan juga
peragaan cara menggunakan masker. Dan terakhir, ada sesi tanya jawab mengenai ISPA
dan cara menggunakan masker. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pembagian
dan peragaan masker, dan tanya jawab dengan menggunakan media berupa catatan
materi, dan masker. Secara keseluruhan kegiatan ini berlangsung dengan sangat baik
karena semua gereja bersedia bekerja sama dengan kami. Adapun hambatan yang terjadi
adalah ada beberapa jemaat di gereja tertentu yang pulang saat doa syafaat atau setelah
doa berkat sehingga ada jemaat yang tidak mendengar penyuluhan.
27
Dokumentasi :
5. Penyuluhan dan Pembuatan Poster tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Program ini dilaksanakan dalam kurung waktu tiga hari, yaitu pada:
Senin, 14 Desember 2015 mulai pukul 09.00-12.00 kemudian dilanjutkan lagi pukul
13.00-15.00
Selasa, 15 Desember 2015 mulai pukul 13.00-14.00
Rabu, 16 Desember 2015 mulai pukul 10.00-14.00 dan dilanjutkan pukul 15.00-17.00
Metode yang kelompok gunakan adalah ceramah, tanya-jawab, percakapan dan pendataan
status imunisasi. Adapun hambatan dan tantangan yang kelompok hadapi selama proses
pelaksanaan program ini adalah jarak dari rumah ke rumah yang cukup jauh, serta adanya
beberapa keluarga yang tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik, sehingga kelompok
membutuhkan penerjemah.
Dalam meningkatkan kesadaran orang tua untuk melakukan imunisasi pada anak
sesuai jadwal yang telah ditentukan, kelompok ingin membantu para petugas kesehatan serta
para kader posyandu untuk menjangkau masyarakat melalui pendataan imunisasi lewat
kunjungan rumah ke rumah. Kegiatan ini memiliki manfaat yang dapat dirasakan oleh para
orang tua, yaitu dimana para orang tua harus lebih berperan aktif dan memahami bahwa
betapa pentingnya membawa anak ke posyandu untuk dilakukan imunisasi. Kegiatan ini juga
memberikan penambahan wawasan serta pengalaman kepada kelompok dalam hal
komunikasi yang aktif dengan masyarakat.
35
Dokumentasi
KECAMATAN KOLBANO
TAHUN 2015
KECAMATAN KOLBANO
NIM : 1208011001
FAKULTAS : KEDOKTERAN
KUPANG
2015
39
BAB I
A. Latar Belakang
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan mata kuliah yang wajib harus dipenuhi
oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana pada sebagian perguruan tinggiyang
merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dimana KKN ini
termasuk dalam dharma pengabdian kepada masyarakat.
Salah satu lokasi program KKN Universitas Nusa Cendana yang dilaksanakan
pada semester ganjil yaitu di Desa Pene Selatan Kecamatan Kolbano Kabupaten
Timor Tengah Selatan sejak 30 November 2015 hingga 23 Desember 2015 serta
melakukan observasi masalah pada tanggal 1 desember 2015.
B. Pemilihan Masalah.
Pemilihan masalah merupakan hasil observasi di lapangan. Observasi masalah
yang terdapat di desa Pene Selatan dilakukan dengan cara dialog dengan para aparat
desa mengenai masalah-masalah yang terdapat di desa juga dengan cara turun
langsung ke masyarakat dan lembaga-lembaga seperti sekolah dan gereja untuk
melakukan dialog mengenai masalah yang terdapat di desa Pene Selatan serta
menanyakan pada petugas puskesmas yang saat itu berkunjungyang menunjukkan
bahwa kondisi wilayah dan masyarakat Desa Pene Selatan masih perlu diperhatikan
lagi. Oleh karena itu, sesuai disiplin ilmu yang saya dapatkan sebagai mahasiswa
Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter, saya melihat masih banyak
kekurangan atau masalah yang terjadi khususnya yang berkaitan dengan bidang
kesehatan sesuai yang tercantum dalam identifikasi masalah.
40
C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa kondisi wilayah
dan masyarakat Desa Pene Selatan masih perlu diperhatikan lagi. Oleh karena itu,
sesuai disiplin ilmu yang saya dapatkan sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter, saya melihat masih banyak kekurangan atau
masalah yang terjadi khususnya yang berkaitan dengan bidang kesehatan yaitu :
1. Kurangnya Ketersediaan air bersih di desa
2. Tingginya angka kejadian TB
3. Proses kegiatan posyandu yang tidak optimal
4. Masih banyak anak yang alami kurang gizi
5. Ketidaktahuan mengenai pentingnya imunisasi
6. Kurangnya penetahuan anak sekolah mengenai P3K
7. Tingginya angka penyakit sendi di masyarakat
8. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai deteksi dini kanker payudara
9. Kurangnya pengetahuan siswa mengenai kesehatan mata
10. Belum pernah dilakukan pemeriksaan mata sederhana untuk siswa SD dan
SMP
11. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya menjaga status
gizi
12. Tingginya angka kejadian diare pada anak
13. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksa tekanan darah
14. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksa gula darah
15. Kurangnya kesadaran tentang pentingnya cuci tangan dan menyikat gigi
16. Tidak adanya kegiatan senam sehat di SD
17. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan dampaknya
18. Kurangnya kesadaran anak mengenai pentingnya sarapan pagi
19. Kurangnya pengetahuan remaja mengenai pertumbuhan dan perkembangan
seks sekunder serta bahaya HIV
20. Tingginya angka kejadian ISPA pada anak
21. Kurangnya kesadaran pemeriksaan tekanan darah pada ibu hamil dan jadwal
imunisasi anak
22. Belum pernah dilakukan screening asam urat di desa Pene Selatan
41
D. Rencana Program.
Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang dijumpai di lapangan koordinasi dengan
pihak pemerintah Desa Pene Selatan, Dosen Pembimbing Lapangan, dengan
menggunakan analisis yang kuat untuk mengoptimalkan kesempatan yang ada dan
menghemat biaya, waktu, alat, bahan serta tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
program maka dirumuskan rencana program individu sebagai berikut:
E. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan program individu adalah :
BAB II
A. Jenis Kegiatan
PeneSelatan
Pada tahap ini bertemunya kami dengan pihak sekolah untuk perkenalan antar
mahasiswa serta staf sekolah serta untuk mendiskusikan mengenai hal yang
akan dilakukan serta yang dapat di bantu prihal permasalahan, sekaligus
perizinan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan penentuan waktu
kegiatan agar tidak mengganggu proses belajar mengajar dan disambut baik
oleh seluruh akademisi sekolah tersebut .
e. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SDN 01, SDN 02 Pene
Selatan dan SMP Satu Atap Pene Selatan dilakukan :
Sasaran : Masyarakat Pene Selatan diatas usia 40 tahun dan memiliki gejala
nyeri pada persendian
Metode : Pemeriksaan secara langsung dengan menggunakan alat tes asam urat
serta menjelaskan pencegahan dan tidakan yang harus dilakukam.
Media : Easy Touch ®GCU, Alcohol Swab, Blood Lancets Autoclik dan alat
tulis.
b. Tahap Perizinan
Pada tahap ini bertemunya kami dengan pihak gereja untuk melakukan
perizinan pemeriksaan kadar asam urat guna dapat mencangkup semua warga
yang hadir digereja tersebut, dikarenakan kondisi dari desa tersebut yang
memiliki angka keagamaan 100 % kristen protestan dan dianggap bahwa
setiap minggunya seluruh warga akan pergi kegerja selain itu mengingat
sulitnya mengumpulkan warga pada satu waktu dan tempat bersamaan dan
mahasiswa mendapat dukungan penuh serta timbal balik positif untuk
melakukan kegiatan ini.
48
d. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada mayarakat Desa Pene Selatan
dilakukan :
Gereja Efata
Usia Jenis Kadar Asam
No Nama (tahun) Kelamin Urat
(mg/dL)
1 Vera Pandie 33 P 6.9
2 Yumina Tehbana 47 P 4.8
3 Pater 43 L 5.4
4 A. Taneo 64 L 10.9
49
5 Yosina 46 P 8.0
6 Damel Boymau 57 L 4.6
7 Yesnelin Nenotaek 50 P 5.1
8 Kace Boymau 57 P 9.3
9 Norlince Taneo 32 P 4.9
10 Adolfina Sabuna 37 P 4.3
11 Paulus Abanat 65 L 6.3
12 Lazanus Taneo 71 L 6.1
13 Mince Lakapu 60 P 5.4
Boymau
14 Nikodemus Benu 51 L 8.0
15 Prasina Kause 60 P 4.5
16 Alexander Benu 51 L 5.7
17 Milka Neonisa 60 P 3.4
18 Doskas Boimau 54 P 5.1
19 Siporo Lopo 51 P 8.0
20 Regina Nau 62 P 6.6
21 Selly Kause 34 P 5.4
22 Eunike Nanotaek 53 P 8.5
23 Ayun Boymau 48 L 6.1
Lak’apu
24 Yansen Bako 60 L 8.0
25 Yakoba Boymau 80 P 6.6
26 Harlince Nanotaek 53 P 8.0
27 Yosinta Boymau 61 P 4.6
28 Yuliana Hautias 43 P 3.1
29 Petronela Lopo 43 P 6.6
Gereja Oeuki
30 Orni Leke 35 P -LO-
31 Yuliana Tlonaen 40 P 4.8
32 Marcita Neo 33 P 4.2
33 Korelis 90 L 5.4
50
Hambatan: Dalam kegiatan ini masih ada hambatan yakni masyarakat yang
belum memahami bahasa Indonesia, tidak hadirnya seluruh masyarakat
dan kekurangan jumlah alat untuk pemeriksaan kadar asam urat
dikarenakan keterbatasan jumlah yang di bawa sebanyak 50 stik dan
ada beberapa warga yang harus diulang dikarenakan tidak terbaca oleh
alat.
b. Tahap Perizinan
Pada tahap ini bertemunya kami dengan pihak posyandu untuk melakukan
sosialisasi dan penyuluhan terhadap ibu hamil dan ibu bayi dibawah 1 tahun
mengenai jadwal imunisasi terutama pada posyandu 2 mengingat kesulitan
menjangkau ibu hamil sehingga memohon bantuan kader posyandu 2 agar ibu
hamil yang tercantum pada dusun 2 untuk datang posyandu dan dilakukan
pemeriksaan tekanan darah.
c. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada ibu hamil dan ibu bayi di bawah 1
tahun mengenai :
Berikut merupakan data tekanan darah pada ibu hamil Desa Pene
Selatan:
Hambatan: Dalam kegiatan ini masih ada hambatan yakni masyarakat tidak sabar
menunggu dan langsung pulang sebelum kegiatan selesai, penggunaan
bahasa Indosesia yang kurang lancar dan jarak yang sulit di jangkau
dengan berjalan kaki.
54
B. Respon Masyarakat
Respon dari masyarakat desa sangatlah baik hal ini di tandai dengan aktif dan
antusiasnya masyarakat desa Pene Selatan dalam setiap kegiatan yang berlangsung walaupun
terdapat beberapa hambatan dalam setiap jenis kegiatan tersebut.
55
BAB III
A. Kesimpulan
Dari hasil laporan yang tercantum diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan KKN ini terlaksana secara baik walaupun terdapat beberapa kekurangan
dalam setiap kegiatan yang terselenggara.
2. Kendala yang terdapat dalam setiap kegiatan dapat teratasi dengan beberapa
bantuan dan proses timbal balik secara aktif dalam setiap kegiatan termasuk
dalam kendala bahasa.
3. Kegiatan KKN dapat membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
mengenai beberapa persoalan yang terdapat dalam kalangan masyarakat Desa
Pene selatan.
B. Saran
1. Pemerintah Desa Pene Selatan
Bagi pemerintah dan aparat desa yang bertugas agar dapat memperhatikan kadaan
dan kondisi lingkungan masyarakat sekitar terutama dalam masalah kesehatan
seperti bak sampah maupun fasilitas air bersih.
2. Petugas Kesehatan
Bagi petugas kesehatan agar dapat memperhatikan warga baik secara berkala
melakukan kunjungan mengingat jauhnya jarak desa menuju fasilitas kesehatan,
melakukan promosi pencegahan penyakit maupun melakukan pelatihan pada
kader seperti pelatihan pengisian KMS atau melakukan pemeriksaan skrining
penyakit atau pemeriksaan disetiap bulan pada kegiatan posyandu untuk
mengontrol kesehatan warga dan untuk menghemat waktu dengan
menggabungkan hari pemeriksaan di hari posyandu.
3. Masyarakat
Bergotong-royong dalam menciptakan lingkungan sehat baik secara perorangan
maupun secara kelompok dan memperhatikan kebersihan sarana publik.
56
PENDAHULUAN
58
kesehatan lingkungan bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar
yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat
yang peka terhadap lingkungan dan bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan
mampu memberikan inovasi dan motivasi dalam bidang kesehatan lingkungan. Hal ini selaras
dengan fungsi perguruan tinggi sebagai jembatan (komunikasi) dalam proses pembangunan
dan penerapan IPTEK.
Kegiatan KKN berlangsung selama 3 minggu mulai dari tanggal 30 november 2015
sampai dengan tanggal 23 desember 2015, dengan bertempat di Desa Pene Selatan,
Kecamatan Kolbano. Desa Pene Selatan terdiri dari 3 dusun. Kegiatan KKN diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain
itu, dapat juga membantu pelaksanaan program desa dan pelaksanaan pembangunan.
1.2 Tujuan
6. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan berlatih memecahkan
berbagai masalah kemasyarakatan secara langsung dan praktis, khususnya dalam
masalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
7. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah yang
nyatamelalui teknis problem solving yang sistematis, yaitu observasi, identifikasi,
perumusan program, evaluasi, dan penyusunan laporan.
8. Merealisasikan darma pengabdian pada masyarakat dengan melibatkan para
mahasiswa secara langsung pada kurun waktu tertentu di bawah bimbingan sejumlah
dosen, untuk mendampingi masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi mahasiswa.
9. Membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati permasalahan
yang kompleks yang dihadapi masyarakat dan belajar memecahkan permasalahan
secara pragmatis dan interdisipliner.
10. Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian
dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan kebutuhan masyarakat,
pembangunan, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
1.3 Manfaat
3. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus untuk
disertakan di tengah kehidupan masyarakat.
60
4. Dapat memberi umpan balik kepada Universitas Nusa Cendana untuk lebih
mengorientasikan muatan kurikulumnya pada kecakapan personal, sosial, akademis
dan vokasional yang relevan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
61
BAB III
URAIAN DAN PEMBAHASAN
3.1. Uraian
Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan dan berdasarkan tema Kuliah Kerja
Nyata yang ditetapkan, maka saya merumuskan rancangan program kerja dalam bidang
kesehatan yang dilaksanakan selama KKN berlangsung. Program kerja yang telah
dirumuskan ini, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat berdasarkan hasil observasi yang
telah dilakukan sehingga hasil kerja dari program-program ini dapat bermanfaat magi
masyarakat untuk kehidupan selanjutnya. Rincian program kerja tersebut adalah sebagai
berikut:
3.2. Pembahasan
1. Penyuluhan Usaha Kesehatan Sekolah bagi anak SD dan SMP
Dari hasil observasi lapangan pada hari pertama didapati masalah pada SD dan
SMP yaitu kurangya pengetahuan anak sekolah mengenai Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) dan juga minim bahkan ada sekolah yang tidak memiliki kotak P3K, dari sini
penulis memutuskan membuat program penyuluhan UKS bagi anak SD dan SMP juga
pengadaan kotak P3K bagi sekolah yang belum mempunyai kotak P3K
a. Pelaksanaan Kegiatan
Tujuan : Program ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai
UKS bagi anak sekolah dan juga melakukan pelatihan
penggunaan P3K bagi siswa SD dan SMP
Sasaran : Siswa/i SD kelas 4, 5, 6 di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Pene
Selatan, siswa/i kelas 1, 2, 3 SMP SATAP Pene Selatan.
Waktu : Program ini dilaksanakan pada tanggal 14-22 Desember 2013
62
Dokumentasi :
Dokumentasi :
Dokumentasi :
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei dan identifikasi masalah dan tema Kuliah Kerja Nyata
yang ditetapkan serta segala hal yang telah dipaparkan dalam bab-bab sebelumnya,
maka di Desa Pene Selatan telah dilakukan program antara lain: Penyuluhan dan
Pelatihan UKS, Penyuluhan Kanker Payudara dan Penyuluhan Rematik yang dapat
dikatan telah berjalan dengan baik dan semoga hasilnya tetap maksimal dan
dipertahankan oleh warga Desa Pene Selatan di masa mendatang.
4.2 Saran
1. Untuk Desa, kiranya lebih memperhatikan keadaan desa dalam hal ini yang
berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
2. Bagi Sekolah, harus ditingkatkan pelaksanaan UKS untuk sekolah dan
mengajarkan anak sekolah pentingnya pola hidup sehat disekolah.
3. Kepada masyarakat, diharapkan agar masyarakat bisa lebih memperhatikan pola
hidup sehat dan lebih menjaga kabersihan sekitar tempat tinggal.
70
KECAMATAN KOLBANO
Disusun Oleh :
NIM : 1208017021
FAKULTAS : KEDOKTERAN
KUPANG
2015
71
BAB I
A. Latar Belakang
Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang merupakan salah satu
lembaga pendidikan tinggi yang senantiasa berusaha meningkatkan kompetensi
keilmuan lewat pelaksanaan tugas-tugas dan fungsiya. UNDANA yaitu mahasiswa
memberikan fokus perhatian pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
mutu pelayanannya kepada masyarakat. Dengan cara itu, diharapkan bisa tercapai
mutu pendidikan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan mata kuliah yang wajib di Universitas
Nusa Cendana. Adapun tujuan kegiatan ini yakni, meningkatkan relevansi pendidikan
tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu pengetahuan yang
meliputi bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang kesehatan, bidang lingkungan,
dan bidang agama. Bagi mahasiswa, kegiatan ini meningkatkan presepsi mahasiswa
tentang relevansi antara teori yang diperoleh diperkuliahan dan kehidupan masyarakat
yang nyata. Selain itu, kegiatan KKN merupakan pengalaman belajar baru yang tidak
dapat diperoleh di dalam kampus. Dengan selesainya KKN mahasiswa diharapkan
memiliki pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran baru tentang masyarakat dan
berbagai kompleksitasnya.
Salah satu lokasi program KKN Universitas Nusa Cendana yang dilaksanakan
pada semester ganjil yaitu di Desa Pene Selatan Kecamatan Kolbano Kabupaten
Timor Tengah Selatan. Kegiatan di desa ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, dapat
membantu pelaksanaan program Desa lewat pendampingan, penyusunan program-
program pembangunan.
Hasil observasi kondisi wilayah dan masyarakat Desa Pene Selatan diperoleh
kesan bahwa masih sangat banyak hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan taraf
hidup mereka. Oleh karena itu, sesuai ilmu yang saya pelajari di Fakultas Kedokteran
Program Studi Pendidikan Dokter, saya melihat masih banyak masalah kesehatan
yang perlu diperhatikan yaitu :
2) Jarak ke sarana kesehatan yang jauh, atau akses yang sulit ke sarana
kesehatan.
3) Kurangnya kesadaran akan pentingnya sarapan pagi bagi pelajar serta
pemenuhan gizi anak
4) Kurangnya pengetahuan mengenai pertumbuhan serta perkembangan pada
remaja
5) Kurangnya pengetahuan mengenai bahaya HIV/AIDS
Pada pelaksanaan KKN di Desa Pene Selatan ada beberapa program yang dilakukan,
salah satunya adalah program individu dimana setiap mahasiswa KKN wajib
membuat program yang sesuai dengan jurusannya. Adapun program-program yang
saya laksanakan berupa :
5) Sebagai sarana latihan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dan bekerja sama
dengan masyarakat
6) Sebagai kesempatan bagi mahasiswa untuk mewujudkan dharma bakti kepada
masyarakat
7) Sebagai media untuk menerapkan pengalaman teoritis tentang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
8) Merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa untuk melatih cara berpikir dan
daya kreativitas dalam menghadapi suatu masalah dalam masyarakat
9) Untuk membantu sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan
mengatasi masalah-masalah yang dihadapi
10) Sebagai bekal bagi mahasiswa KKN apabila kembali hidup di tengah-tengah
masyarakat, dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang
73
1) Mahasiswa dapat membagikan semua ilmu yang telah dipelajari agar berguna
bagi masyarakat Desa Pene Selatan dan juga menjadi pengalaman yag baik
bagi mahasiswa sendiri
2) Menjadi motivasi bagi Masyarakat Desa Pene Selatan untuk lebih
memperhatikan kesehatan
3) Para Siswa/Siswi serta remaja yang turut mengambil bagian dalam program
yang dilaksanakan bisa lebih mengerti tentang hal yang diajarkan dalam
program tersebut dan dapat menjadi dasar yang baik dalam mengatur gaya
hidup ke depannya
74
BAB II
1. Mengajarkan tentang Pentingnya Sarapan Pagi bagi pelajar pada Siswa/Siswi Sekolah
Dasar
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
j. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SDN 01 dan SDN 02
Pene Selatan dilakukan :
75
Perlu diketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan program ini mempunyai tujuan
baik bagi Siswa/Siswi, mahasiswa, orang tua Siswa/Siswi, maupun bagi masyarakat,
yakni :
a. Bagi Siswa/Siswi
Untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi terkait manfaat sarapan pagi.
b. Bagi Mahasiswa
Untuk mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah diperoleh dari lembaga
pendidikan baik yang didapat sejak SD, SMP, SMA, maupun lembaga
pendidikan tinggi dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.
Dokumentasi
e. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SMP SATAP Pene
Selatan dilakukan :
a. Bagi Siswa/Siswi
Memberikan pengetahuan tambahan mengenai perkembangan seks sekunder
serta HIV/AIDS pada remaja dengan harapan semakin mereka mengerti akan
hal itu maka semakin mereka akan menyadari tentang perubahan yang akan
terjadi pada diri mereka sendiri serta bahaya dari HIV/AIDS sehingga mereka
dapat menjauhkan diri dari hal-hal buruk yang dapat merusak masa depan
mereka. Merupakan langkah preventif yang baik jika diajarkan mulai dari
awal usia remaja.
b. Bagi Mahasiswa
Untuk menerapkan dan membagikan ilmu teoritis yang telah diperoleh di
lembaga pendidikan dan juga membantu guru dalam mempersiapkan
siswa/siswi agar lebih memperdalam konsep analisis dan pemahaman
siswa/siswi. Sebelum menjalankan kegiatan ini, saya mengadakan observasi
singkat pada kepala sekolah mengenai materi yang akan saya bawakan, dan
ternyata kepala sekolah begitu antusias karena sejauh ini belum ada yang
membawakan materi tersebut. Begitu pula dengan para guru-guru, pada
awalnya saya hanya mengusulkan untuk membawakan materi pada
siswa/siswi kelas III SMP menginggat batasan usia remaja, namun para guru
begitu antusias dan meminta saya untuk menyampaikan materi tersebut tidak
hanya pada kelas III tapi juga pada kelas I dan II. Para guru berharap materi
yang saya bawakan dapat menjadi dasar pemahaman bagi para siswa/siswi
79
agar di kemudian hari ketika mereka diajarkan lagi mengenai hal tersebut
mereka tidak akan mengalami kesulitan untuk memahami dan mengerti.
Dokumentasi
3. Pengukuran Tekanan Darah serta KIA dari rumah ke rumah pada masyarakat di dusun
1 dan dusun 3.
Program ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu :
Dari hasil kegiatan ini ditemukan bahwa masih sangat banyak warga Desa
Pene Selatan yang belum pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
kurang begitu memahami tentang penyakit yang dapat timbul bila tidak
mengontrol tekanan darah. Banyak dari antara warga yang mengaku kesulitan
dalam menggapai sarana kesehatan, mengingat jarak puskesmas yang cukup
jauh dari desa tersebut.
81
a. Bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui kondisi kesehatan mereka lewat hasil
pengukuran tekanan darah, mengetahui tanda dan gejala sesuai dengan
interpretasi hasil pengukuran tekanan darah mereka. Hasil pengukuran itu juga
dapat menjadi skrining awal bila ditemukan masyarakat dengan tekanan darah
yang terlalu tinggi atau sebaliknya sehingga bisa memberikan kesadaran pada
masyarakat untuk segera berobat ke sarana kesehatan.
b. Bagi Mahasiswa
Untuk menerapkan dan membagikan ilmu yang telah diperoleh di lembaga
pendidikan.
83
Dokumentasi
BAB III
A. Kesimpulan
Dari hasil laporan kegiatan Individu di atas dapat disimpulkan :
2. Pihak Sekolah
Lebih memperhatikan kondisi Siswa/Siswi terlebih bagi mereka yang
masih mengalami kesulitan dalam menggunakan Bahasa Indonesia,
karena tidak dapat dipungkiri bahwa di masa depan para Siswa/Siswi
akan mengalami kesulitan baik untuk menempuh pendidikan maupun
bersosialisasi di tempat lain jika hanya mengerti Bahasa Daerah.
3. Pihak Masyarakat
Memanfaatkan bahan-bahan alam yang ada untuk membuat kebun
sehat untuk pemenuhan kebutuhan gizi keluarga serta dapat lebih
sering mengunjungi sarana kesehatan saat sakit.
85
KECAMATAN KOLBANO
Disusun Oleh :
NIM : 1208017026
FAKULTAS : KEDOKTERAN
KUPANG
2015
87
BAB I
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Nasional yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat
yang adil dan makmur serta merata baik material maupun spiritual berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pada hakekatnya adalah pembangunan
bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia dan seluruhnya.
Maka jelaslah disini bahwa pembangunan adalah untuk manusia yang dilakukan
secara merata dan pembangunan juga harus berkepribadian Indonesia dan
menghasilkan manusia dan masyarakat yang maju.
Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang merupakan salah satu
lembaga pendidikan tinggi yang senantiasa mengembangkan tugas dan fungsinya
untuk mengembangkan dirinya dibidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
UNDANA harus meningkatkan perannya ke arah pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas serta pelayanannyakepada masyarakat dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan mata kuliah yang wajib harus dipenuhi
oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana pada sebagian perguruan tinggi,
salah satunya adalah Universitas Nusa Cendana. Konsep utama kehidupan civitas
masyarakat kampus (termasuk mahasiswa) yaitu dapat melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, dimana aplikasi dari dharma ketiga adalah
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh pihak Universitas Nusa
Cendana yang melibatkan mahasiswa secara langsung untuk turun ke masyarakat dan
berinteraksi dengan masyarakat.
Salah satu lokasi program KKN Universitas Nusa Cendana yang dilaksanakan
pada semester ganjil yaitu di Desa Pene Selatan Kecamatan Kolbano Kabupaten
Timur Tengah Selatan. Program KKN dilaksanakan oleh Universitas Nusa Cendana
adalah program Kuliah Kerja Nyata dan pengembangan serta pemberdayaan
masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menjawab
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, dapat membantu pelaksanaan
program Desa dan mendampingi penyusunan serta membantu pelaksanaan
pembangunan.
88
BAB II
HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Melakukan Penyuluhan Diare pada Murid Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Pertama
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap,yaitu :
a. Tahap Observasi Sekolah
Pada tahap ini mahasiswa melakukan kunjungan ke sekolah untuk melihat
secara dekat kondisi fisik sekolah, guru-guru, peserta didik, dan kegiatan
belajar mengajar.
b. Tahap Perkenalan dan Penentuan Waktu Kegiatan
Pada tahap ini diadakan kegiatan perkenalan antara mahasiswa KKN dengan
kepala sekolah beserta staf guru. Selain perkenalan, mahasiswa juga
menggunakan waktu ini untuk menyampaikan tentang kegiatan yang ingin
dilaksanakan pada Bapak Kepala Sekolah yang pada akhirnya diterima dengan
baik disertai dengan penyampaian informasi tentang keadaan sekolah dan
aturan-aturan yang ada di sekolah. Pada akhir pertemuan, disepakati waktu
dan tanggal kegiatan setelah mengadakan perundingan bersama Bapak Kepala
Sekolah, guru-guru serta mahasiswa KKN.
c. Tahap Persiapan Materi
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan materi yang akan dibawakan pada
waktu dan tanggal yang telah ditentukan, serta melakukan latihan presentasi.
d. Tahap Persiapan Kuis dan Hadiah
Pada tahap ini mahasiswa menyiapkan daftar pertanyaan dan hadiah bagi
Siswa/Siswi yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Hadiah diberikan
dengan tujuan mampu menarik antusiasme Siswa/Siswi untuk mendengarkan
dan mengerti materi yang disampaikan dengan baik.
e. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SDN 01 Pene Selatan,
SDN 02 Pene Selatan dan SMP SATAP Pene Selatandilakukan :
Penyuluhan mengenai diare
Kegiatan ini dilaksanakan di kelas I-VI Sekolah Dasar dan VII-
IX Sekolah Menengah Pertama yang diawali dengan kegiatan
91
3. Pengukuran Tekanan Darah serta KIA dari rumah ke rumah pada masyarakat di
Dusun 2
Program ini dilakukan dalam 2 tahap yaitu :
a. Tahap Konsultasi Batasan Wilayah Desa
Pada tahap ini mahasiswa melakukan pertemuan dan konsultasi singkat
dengan Sekretaris Desa Pene Selatan untuk membahas mengenai batas-batas
desa serta dusun. Desa Pene Selatan merupakan desa dengan wilayah yang
cukup luas dimana mencakup 1 dusun besar (Dusun 2), dan 2 dusun kecil
(Dusun 1 dan 3). Mengingat jarak yang akan ditempuh untuk mengadakan
pengukuran tekanan darah dari rumah ke rumah sangat jauh maka pada tahap
ini mahasiswa mengambil keputusan untuk mengadakan program ini pada
Dusun 2 saja.
b. Tahap Pelaksanaan Program
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan kunjungan dari rumah ke
rumah dengan alasan masyakat yang sulit diajak berkumpul oleh karena
kesibukan masing-masing. Kunjungan dari rumah ke rumah ini juga dianggap
lebih efektif karena bisa memberikan kesempatan yang banyak bagi keluarga
untuk berkonsultasi mengenai tekanan darah. Selain itu pula mahasiswa
menjadi lebih dekat baik secara fisik maupun psikis dengan warga.
Hasil kegiatan ini ditemukan bahwa masih sangat banyak warga Desa
Pene Selatan yang belum pernah melakukan pemeriksaan tekanan darah dan
kurang begitu memahami tentang penyakit yang dapat timbul bila tidak
mengontrol tekanan darah. Banyak dari antara warga yang mengaku kesulitan
dalam menggapai sarana kesehatan, mengingat jarak puskesmas yang cukup
jauh dari desa tersebut.
Jumlah total masyarakat yang mendapat pelayanan pengukuran tekanan
darah 122 orang di Dusun 2 yang dilaksanakan selama enam hari.
Dikarenakan waktu KKN yang singkat maka tidak semua rumah sempat
dikunjungi. Meskipun tidak semua rumah dikunjungi, diharapkan kepada
masyarakat yang telah mendapatkan kunjungan ini bisa membagikan
pengalaman tersebut pada masyarakat lainnya sehingga timbul kesadaran
untuk bisa lebih menjaga kesehatan dalam hal ini menjaga pola makan dan
aktivitas.
96
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil laporan kegiatan individu di atas dapat disimpulkan :
1. Pelaksanaan kegiatan KKN terlaksana secara baik dan sesuai perencanaan walaupun
terdapat beberapa hambatan namun berhasil mahasiswa atasi
2. Pelaksanaan kegiatan ini cukup memberi manfaat, baik untuk masyarakat Desa Pene
Selatan maupun mahasiswa
B. Saran
1. Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM)
Alangkah baiknya apabila pihak LPM dapat terjun langsung melakukan tinjauan lapangan
ke setiap lokasi KKN
2. Pemerintah Desa Pene Selatan
Diharapkan agar pemerintah Desa Pene Selatan lebih mengoptimalkan dan merencanakan
kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat
3. Pihak Sekolah
Lebih mengoptimalkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kegiatan ekstrakurikuler
4. Mahasiswa KKN Selanjutnya
a. membangun hubungan komunikasi yang baik dengan seluruh masyarakat desa
b. menjaga almamater tercinta dengan tidak melaksanakan berbagai kegiatan yang
merugikan
98
LAPORAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
TAHUN 2015
KECAMATAN KOLBANO
NIM : 1208017047
FAKULTAS : KEDOKTERAN
KUPANG
2015
99
100
BAB I
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Nasional yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat
yang adil dan makmur serta merata baik material maupun spiritual berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pada hakekatnya adalah pembangunan
bangsa Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia dan seluruhnya.
Maka jelaslah disini bahwa pembangunan adalah untuk manusia yang dilakukan
secara merata dan pembangunan juga harus berkepribadian Indonesia dan
menghasilkan manusia dan masyarakat yang maju.
Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang merupakan salah satu
lembaga pendidikan tinggi yang senantiasa mengembangkan tugas dan fungsinya
untuk mengembangkan dirinya dibidang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
UNDANA harus meningkatkan perannya ke arah pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas serta pelayanannyakepada masyarakat dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan demi tercapainya tujuan pembangunan nasional.
KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan mata kuliah yang wajib harus dipenuhi
oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana pada sebagian perguruan tinggi,
salah satunya adalah Universitas Nusa Cendana. Konsep utama kehidupan civitas
masyarakat kampus (termasuk mahasiswa) yaitu dapat melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, dimana aplikasi dari dharma ketiga adalah
pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh pihak Universitas Nusa
Cendana yang melibatkan mahasiswa secara langsung untuk turun ke masyarakat dan
berinteraksi dengan masyarakat.
Salah satu lokasi program KKN Universitas Nusa Cendana yang dilaksanakan
pada semester ganjil yaitu di Desa Pene Selatan Kecamatan Kolbano Kabupaten
Timur Tengah Selatan. Program KKN dilaksanakan oleh Universitas Nusa Cendana
adalah program Kuliah Kerja Nyata dan pengembangan serta pemberdayaan
masyarakat. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menjawab
persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Selain itu, dapat membantu pelaksanaan
program Desa dan mendampingi penyusunan serta membantu pelaksanaan
pembangunan.
101
BAB II
1. Melakukan Penyuluhan kesehatan mata pada Murid Sekolah Dasar dan Sekolah
Menengah Pertama
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
e. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SDN 01 Pene Selatan,
SDN 02 Pene Selatan dan SMP SATAP Pene Selatan dilakukan :
Perlu diketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan program ini mempunyai tujuan
baik bagi siswa/siswi, mahasiswa, orang tua Siswa/Siswi, maupun bagi masyarakat,
yakni :
a. Bagi Siswa/Siswi
Untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi terkait pengertian mata sehat
mata mata, penyebab gangguan mata, cara merawat dan menjaga kesehatan
mata serta pencegahannya.
b. Bagi Mahasiswa
Untuk mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah diperoleh dari lembaga
pendidikan baik yang didapat sejak SD, SMP, SMA, maupun lembaga
pendidikan tinggi dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.
105
2. Melakukakan Pemeriksaan status gizi (Indeks Massa Tubuh) pada orang dewasa.
Kegiatan ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap Konsultasi
Pada tahap ini mahasiswa melakukan konsultasi bersama mantan kepala desa,
sekertaris desa, pendeta dan koster mengenai pemeriksaan gula darah. Dari
hasil konsultasi mahasiswa mengetahui bahwa warga di Desa Pene Selatan
tidak pernah melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan dan juga
tidak mengetahui status gizi pada diri mereka. Hal ini diperkuat dengan
penjelasan bahwa jauhnya jarak menuju fasilitas kesehatan sehingga
masyarakat tidak melakukan pemeriksaan.
c. Tahap Pelaksanaan
Program ini dijalankan sebanyak tiga kali, pada tanggal 7 Desember 2015 di
Posyandu 1 dari pukul 08.00-12.00 WITA, 13 Desember 2015 di Jemaat
Gereja Efata Pene Selatan dari pukul 08.00-11.00 WITA dan pada tanggal 20
Desember 2015 di Jemaat Gereja Oeuki dari pukul 08.00-12.00 WITA.
Pada saat melakukan kegiatan ini terdapat hambatan yakni masyarakat tidak
sabar untuk pulang sehingga seluru masyarakat yang datang tidak sempat
dilakukan pengukuran, masyarakat telah diedukasi oleh mahasiswa tentang
tujuan dan manfaat serta proses yang akan berlangsung sehingga masyarakat
semakin antusias untuk mengikuti kegiatan ini.
107
a. Bagi Masyakarat
Dengan adanya kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui status gizi
tubuhnya, sehingga apabila terdapat Indeks Massa Tubuh kurang atau lebih
maka mereka dapat segera diberikan konsultasi, edukasi, dan informasi (KIE)
agar tidak mendatangkan penyakit dikemudian hari.
b. Bagi mahasiswa
Dengan adanya kegiatan ini memberikan pengalaman bagi mahasiswa tentang
bagaimana menggunakan pemeriksaan ini dengan baik dan benar dan
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan edukasi mengenai
pengontrolan status gizi kepada masyarakat.
d. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan kegiatan pada Siswa/Siswi SDN 01 Pene Selatan,
SDN 02 Pene Selatan dan SMP SATAP Pene Selatan dilakukan :
Hasil kegiatan ini ditemukan bahwa sebanyak 3 orang suspek positif buta
warna untuk siswa/siswi SDN 01 dan 3 orang suspek positif di siswa/siswi
SMP SATAP, untuk SDN 02 tidak ditemukan hasil yang positif.
a. Bagi siswa/siswa
Dapat mengetahui kondisi mata mereka lewat hasil pemeriksaan, mengetahui
tanda dan gejala sesuai dengan interpretasi hasil pengukuran. Hasil
pengukuran itu juga dapat menjadi skrining awal bila ingin masuk kerja nanti.
110
b. Bagi guru
Mengetahui kondisi siswa/siswi sehingga dapat menyesuaikannya dengan
cara belajar mengajar.
c. Bagi Mahasiswa
Untuk menerapkan dan membagikan ilmu yang telah diperoleh di lembaga
pendidikan.
BAB III
A. Kesimpulan
2. Pihak Sekolah
Memanfaatkan peralatan yang ada untuk digunakan secara baik bagi
peningkatan mutu sekolah serta memanfaatkan kreativitas dan pengetahuan
para guru yang belum terealisasi semuanya, serta lebih memperhatikan
kebersihan para siswa/siswi
c. Mampu melakukan hal yang lebih baik dan lebih berguna demi memajukan
masyarakat desa
113
Rencana program kegiatan individu ini dibuat berdasarkan identifikasi masalah yang ada
untuk menjawab permasalahan masyarakat yang tidak terselesaikan dalam kegiatan program
kelompok. Masalah yang diambil antara lain :
1. Kurangnya asupan gizi yang sehat sehingga menyebabkan sebagian besar anak SD di
desa Oebelo memiliki perawakan yang kurus.
2. Desa Oebelo terdiri dari lingkungan rawa yang merupakan habitat dari nyamuk
anopheles yang merupakan vektor dari peyakit malaria. Dan dari survei didapatkan
sebagian besar masyarakat tidak menggunakan kelambu atau obat nyamuk sebagai
pencegahan dari penyakit malaria tersebut sehingga kasus malaria masih banyak
terjadi.
3. Mengkonsumsi sirih pinang telah menjadi budaya di desa Oebelo sehingga hampir
semua masyarakat Oebelo mengkonsumsi sirih pinang padahal, konsumsi sirih pinang
bisa meningkatkan resiko terkena kanker mulut.
1. Penyuluhan tentang gizi buruk dan skrining status gizi pada siswa SD.
2. Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang pencegahan malaria.
3. Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang bahaya mengkonsumsi sirih pinang.
1. Penyuluhan tentang gizi buruk dan skrining status gizi pada siswa SD.
nilai gizi yang cukup. Anak dengan gizi buruk akan lebih rentan terserang penyakit
dan bahkan bisa menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, saya memilih untuk menjalankan program ini. Program ini
diharapkan mampu untuk mencegah anak yang gizinya masih tergolong baik agar
tidak menjadi buruk dan juga mendeteksi secara dini anak yang telah gizi buruk agar
dapat ditangani lebih awal sehingga tidak terjadi komplikasi gizi buruk yang
membahayakan.
Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak-anak SD di desa Oebelo. Kegiatan ini
dilakukan di SDN Oebelo, SD Inpres Hauteas, dan SD Toifau pada tanggal 3, 4, 7, 10,
11, 12, 16, 17, 18 Desember 2015 disesuaikan dengan jadwal ujian dan libur pada
anak-anak SD. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan
tentang gizi buruk, melakukan skrining status gizi dengan mengukur berat badan dan
tinggi badan, menentukan status gizi dengan cara mengolah data berat badan dan
tinggi badan yang didapat, dan menyerahkan hasil penentuan status gizi dan
menjelaskan cara menangani gizi buruk ke pihak sekolah agar sekolah bisa bekerja
sama dengan orangtua siswa dalam menanggulangi gizi buruk. Metode yang
digunakan adalah metode penyuluhan, pengukuran berat badan, pengukuran tinggi
badan, mengolah data dan menentukan status gizi, dan menyerahkan serta
menjelaskan hasil penentuan status gizi ke pihak sekolah.
Adapun cara mengukur berat badan :
1. Menyiapkan alat ukur berat badan (timbangan digital).
2. Memastikan timbangan menunjukan angka nol setiap kali akan melakukan
penimbangan.
3. Memanggil anak yang akan ditimbang.
4. Sebelum ditimbang, menyuruh anak melepaskan sepatu atau alas kaki yang
dipakai.
5. Menyuruh anak untuk naik keatas timbangan.
6. Lihat dan catat aangka yang muncul ditimbangan.
Cara mengukur tinggi badan :
1. Menyiapkan alat ukur tinggi badan (microtoise).
2. Microtoise ditempelkan ditembok dengan menggunakan alat perekat atau
digantung dengan paku pada ketinggian 200 cm.
3. Pastikan alat tidak akan jatuh saat melakukan pengukuran.
4. Memanggil anak yang akan diukur.
116
Hasil yang didapat dari skrining status gizi pada SD Inpres Hauteas, SDN Oebelo, dan
SD Toifau adalah sebagai berikut :
117
Dokumentasi :
Malaria merupakan masalah yang cukup serius di desa Oebelo. Kasus malaria
masih sering terjadi pada masyarakat desa Oebelo terutama pada musim hujan. Hal ini
terjadi karena di desa Oebelo terdapat banyak rawa-rawa yang merupakan habitat dari
nyamuk Anopheles yang merupakan vektor dari malaria dan kalau hujan banyak
terdapat genangan air yang juga merupakan habitat nyamuk Anopheles.
Oleh karena itu, saya memilih program ini sebagai program individu saya.
Program ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai pengertian malaria,
bahaya malaria, cara penularan malaria, dan cara mencegah malaria untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku sehat dalam memberantas
atau mencegah kejadian malaria.
Sasaran dari program ini adalah siswa-siswa SMP satu atap Oebelo, pemuda di
gereja silo toifau, ibu-ibu di posyandu dusun II dan IV, dan beberapa warga desa
Oebelo di dusun I, II, III, dan IV. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 pada
siswa SMP satu atap Oebelo, tanggal 7 di rumah-rumah warga pada dusun II, tanggal
8 setelah kegiatan kelompok di posyandu dusun II dan di pemuda gereja Silo Toifau
setelah ibadah pemuda, tanggal 9 setelah kegiatan kelompok di posyandu dusun IV
dan di rumah-rumah warga pada dusun IV, tanggal 10 di rumah-rumah warga pada
dusun I, dan tanggal 12 di rumah-rumah warga pada dusun III. Kegiatan yang
dilakukan antara lain memberikan penyuluhan tentang pengertian malaria, bahaya
malaria, cara penularan, dan cara pencegahan malaria, diskusi seputar penyakit
124
malaria, dan pembagian leaflet. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, diskusi,
dan pembagian leaflet dengan menggunakan media buku catatan dan Leaflet.
Hambatan dalam kegiatan ini adalah ada beberapa orang yang kurang berkonsentrasi
dalam mendengar penyuluhan, dan ada beberapa orang yang hanya bisa bahasa daerah
sehingga butuh bantuan orang lain untuk menerjemahkan.
125
Dokumentasi :
Penyuluhan tentang malaria dan pembagian leaflet pada siswa-siswa SMP satu atap Oebelo
126
Di desa Oebelo, hampir semua masyarakatnya baik yang tua dan yang muda,
atau laki-laki dan perempuan mengkonsumsi sirih pinang. Sirih pinang sudah menjadi
suatu budaya bagi masyarakat Oebelo. Sirih pinang digunakan dalam upacara adat,
konsumsi yang disediakan untuk menyambut tamu, bahkan orang mengkonsumsi sirih
pinang untuk memulai percakapan. Inilah sebabnya hampir setiap saat masyarakat
mengkonsumsi sirih pinang.
Oleh karena itu, saya memilih program ini sebagai program individu saya untuk
menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya mengkonsumsi sirih pinang
dan cara pencegahannya serta mendorong masyarakat untuk membatasi konsumsi
sirih pinang atau bahkan berhenti mengkonsumsi sirih pinang.
Sasaran kegiatan ini adalah Pemuda, dan warga desa Oebelo di dusun I. II, III,
IV. Kegiatan dimulai pada tanggal 19 desember di gereja Silo Toifau untuk pemuda
desa Oebelo setelah selesai kebaktian persiapan sidi, kemudian tanggal 21 desember
di kantor desa Oebelo untuk warga desa dusun I, dan II, setelah kegiatan kelompok
dan tanggal 22 desember di rumah bapak RT 15 untuk warga desa dusun III dan IV
setelah kegiatan kelompok. Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan
tentang pengertian Sirih pinang, manfaat, dan dampak buruknya, serta mendorong
masyarakat untuk berhenti atau minimal membatasi konsumsi sirih pinanng. Setelah
itu, dilanjutkan dengan tanya jawab dan pembagian leaflet. Metode yang digunakan
adalah penyuluhan, tanya jawab, dan pembagian leaflet dengan menggunakan media
catatan materi, leaflet, dan alat tulis. Kegiatan ini berjalan dengan baik.
Kekurangannya adalah banyak warga desa yang tidak sempat datang karena
bertepatan dengan persiapan menjelang hari natal di gereja.
129
Dokumentasi :
Penyuluhan dan diskusi tentang sirih pinang dengan warga dusun I dan II di kantor desa
Oebelo
Penyuluhan dan diskusi tentang sirih pinang dengan warga desa dusun III dan IV di rumah
bapak RT 15
130
Penyuluhan tentang bahaya sirih pinang pada pemuda desa Oebelo di gedung gereja Silo
Toifau
1. Simpulan
Dari identifikasi masalah dan survei yang dilakukan pada desa Oebelo yaitu
kurangnya asupan gizi yang sehat sehingga menyebabkan sebagian besar anak SD di
desa Oebelo memiliki perawakan yang kurus, desa Oebelo terdiri dari lingkungan
rawa yang merupakan habitat dari nyamuk anopheles yang merupakan vektor dari
peyakit malaria. Dan dari survei didapatkan sebagian besar masyarakat tidak
menggunakan kelambu atau obat nyamuk sebagai pencegahan dari penyakit malaria
tersebut sehingga kasus malaria masih banyak terjadi, serta mengkonsumsi sirih
pinang yang telah menjadi budaya di desa Oebelo sehingga hampir semua masyarakat
Oebelo mengkonsumsi sirih pinang padahal, konsumsi sirih pinang bisa
meningkatkan resiko terkena kanker mulut. Maka saya menetapkan tiga kegiatan
untuk menjadi program individu pada KKN saya. Tiga kegiatan itu antara lain adalah
penyuluhan tentang gizi buruk dan skrining status gizi pada siswa SD, penyuluhan
dan pembagian leaflet tentang pencegahan malaria, penyuluhan dan pembagian leaflet
tentang bahaya mengkonsumsi sirih pinang. Ketiga kegiatan yang telah dilakukan ini
132
diharapkan memberi manfaat bagi desa Oebelo yaitu manfaat untuk mengatasi gizi
buruk, manfaat agar masyarakat tahu cara mencegah dan memberantas malaria, dan
manfaat untuk menimbulkan kesadaran masyarakat akan bahaya mengkonsumsi sirih
pinang.
2. Saran
a. Pihak pemerintah desa, pihak sekolah, dan juga para orangtua bekerja sama
memperhatikan asupan gizi bagi anak-anak yaitu dengan cara memberikan
makanan dengan gizi cukup ( 4 sehat 5 sempurna) dan anak-anak diberi makan 3
kali sehari. Anak-anak sebaiknya dibawakan bekal dari rumah jika ada jadwal
yang padat di sekolah sehingga anak-anak tidak jajan sembarangan di sekolah.
KECAMATAN KOLBANO
LAPORAN
TAHUN 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN
2015
135
Kegitan Kuliah Kerja Nyata ini dilatarbelakangi oleh Tri Dharma PerguruanTinggi yang
mencakuppendidikandanpengajaran, penelitiandanpengabdiankepadamasyarakat,
dimanaKKN ini termasuk dalam dharma pengabdian kepada masyarakat. Sehingga dalam
kegiatan KKn ini diharapkan bahwa mahasiswa dapat membantu permasalah yang tejadi di
kalangan masyarakat sesuai dengan program studi yang telah dipelajari dengan semampu
yang mahasiswa dapat kerjakan serta menjadikan aspek pembelajaran dan pengalaman
sebelum mahasiswa tersebut turun bekerja akti secara nyata didalam lingkungan masyarakat
itu bekerja pada akhirnya.
Dalam proses kegiatan KKN berlangsung ini terbagi atas tiga kegiatan yaitu kegiatan
terprogram seperti kegiatan kelompok maupun individu dan kegitan non program yang terjadi
secara insidental. Kegiatan insidental ini adalah kegiatan yang ada karena kebutuhan
masyarakat pada waktu tertentu, sehingga waktu pelaksanaannya sangat mendadak
(isidental).
Kegiatan non program ini sendiri terbagi atas dua kegiatan yaitu kegiatan berkelompok
dimana pada kegiatan tersebut seluruh anggota mengikuti suatu kegiatan secara bersama dan
juga kegiatan non program yang dilakukan secara individu . berikut merupakan kegiatan non
program yag dilakukan oleh kelompok KKN yang ditugaskan di Desa Pene Selatan :
c. Membantu Persiapan Dekorasi untuk acara natal bersama siswa SDN 02 n &
SMP Satu Atap Pene Selatan
136
Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum’at, 18 Desember 2015 pada pukul 09.00-
11.00 untuk membantu persiapan dekorasi dan bahan-bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan acara natal bersama. Kegiatan ini dilakukan oleh
seluruh mahasiswa KKN dan beberapa warga dengan melakukan pembuatan
spanduk dengan peralatan yang ada, membuat hiasan yang akan ditempel di
dinding dan lain-lain
e. Acara Natal Bersama Siswa SDN 02 & SMP Satu Atap Pene Selatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 7 Desmber 2015 pukul 16.00-19.00
untuk menyambut dan syukuran natal serta untuk mempererat tali silaturahmi
kekeluargaan antara sesama warga dan mahasiswa dengan warga sekitar
Selain kegiatan non program yang tercantum diatas ada beberapa kegiatan non program yang
tidak tercatat dalam kartu kontrol seperti pembersihan luka pada salah satu warga dewasa di
dusun 3. Pemeriksaan keadaan salah satu warga yang sakit, membatu mengangkat air jerigen
137
dan lainnya. Dengan tujuan untuk membatu warga sekitar sesuai dengan kemampuan dan
sumber daya yang ada.
138
LAMPIRAN GAMBAR
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil laporan kegiatan di atas dapat kami simpulkan :
1. Berbagai permasalahan di Desa Pene Selatan berhasil diidentifikasi oleh mahasiswa
dan dijadikan sebagai prioritas masalah yang kemudian ditransfer kedalam bentuk program
kelompok. Adapun program yang dilaksanakan yaitu posyandu sebagai pondasi masa depan,
apotik hidup dan kebun sehat, pendataan status imuninasi, surveillance status gizi dan
kebersihan lingkungan dan saran public.
2. Kendala yang berupa tantangan pada saat KKN dapat diantisipasi dengan baik, demi
suksesnya berbagai kegiatan yang telah direncanakan dalam program kerja maupun kegiatan
non program
4.2 Saran
Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan beberapa saran yang kiranya berguna
bagi lembaga Perguruan Tinggi/Universitas, pihak Pemerintahan Desa maupun bagi
kepentingan masyarakat.
1. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi/Universitas
a. Diharapkan penempatan mahasiswa KKN selanjutnya tidak hanya pada daratan pulau
Timor tetapi dapat dibagi diluar daratan, misalnya Flores, Sumba, Rote dan Sabu, serta
mahasiswa yang di tempatkan di lokasi harus benar dan tepat sesuai basic ilmu dan kondisi
lokasi.
b. Perlu adanya partisipasi aktif secara langsung dari pihak Lembaga Pengabdian
Kepada Masyarakat khususnya, untuk terlibat secara langsung memantau kegiatan mahasiswa
dilokasi KKN.
2. Bagi Pihak Pemerintahan Desa
Perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara pihak desa terhadap masyarakat melalui
peran aktif dari ketua RT maupun RW serta tokoh masyarakat untuk dapat hadir dalam
berbagai pertemuan sehubungan dengan informasi-informasi penting agar dapat
disosialisasikan dengan baik bagi warga setempat.
3. Bagi Masyarakat Setempat
a. Perlu menumbuhkan kesadaran akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat
mulai dari tempat tinggal masing-masing sampai ketempat-tempat umum.
143