Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AKHIR MODUL 2.

BAHASA INDONESIA
Oleh: Fely Hilman,S.Pd (PPG kelas D)

1. Mengembangkan ide pokok.


Peranan Penting Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD
Suatu hari saya berbincang dengan salah seorang pengurus Forum Lingkar Pena terkait sahabat tuli.
Dalam perbincangan tersebut rekan saya bercerita terkait sulitnya akses sahabat tuli di Indonesia terhadap
pelajaran bahasa, baik lisan maupun tulisan. Ketidakmampuan mendengar menjadi kendala utama para
sahabat tuli belajar bahasa. Baik lisan maupun tulisan. Hal ini kemudian ternyata dapat berpengaruh pada
perkembangan kognisi mereka. Kemampuan membaca rata-rata sahabat tuli sangat rendah karena terkendala
akes bahasa. Hal itu berarti akses sahabat tuli terhadap ilmu pengetahuan menjadi sangat rendah. Di samping
itu di negeri kita kesadaran keluarga sahabat tuli untuk belajar bahasa isyarat dan mengajarkan bahasa
insyarat kepada sabata tuli masih relatif rendah. Diperparah akses informasi baik televisi dan buku-buku
yang ada di Indonesia tidak banyak yang cukup memperhatian akan kesulitan para sahabat tuli. Maka
sempurnalah kesulitan para sahabat tuli di Indonesia. Mereka semakin jauh tertinggal dan tenggelam dalam
sunyi senyap dunia tanpa suara. Saat pintu ilmu tertutup maka cita-cita sangat mungkin terhambat. Mengapa
saya bercerita tentang sahabat tuli? Saya hanya ingin menggambarkan bagaimana ketika akses terhadap
bahasa terhambat maka begitu banyak hal akhirnya terhambat. Bahasa memiliki kedudukan yang sangat
penting bagi perkembangan banyak hal lain dalam kehidupan ini. Bahasa juga memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial dan emosional.
Lalu bagaimana dengan Bahasa Indonesia? Tentu saja Bahasa Indonesia memiliki peranan yang
sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang dipilih para
pembuda Indonseia pada zaman perjuangan kemerdekaan sebagai perekat pemersatu bangsa. Tanpa Bahasa
Indonesia bisa jadi bangsa ini tidak akan terbentuk. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang menjadi lambang
kesetaraan hak rakyat indonesia sekaligus sebagai lambang persatuan bangsa. Maka dari itu mengajarkan
Bahasa Indonesia bagi anak-anak Indonesia adalah mengajarkan jati diri dan identitas bangsa. Bahasa
Indonesia mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional yang sangat penting. Bahasa Indonesia digunakan
sebagai sarana komunikasi antar suku yang sejatinya memiliki bahasa masing-masing. Hal penting lainnya
pengu Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan disemua jenis jenjang pendidikan mulai
dari pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia memegang peranan penting
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar karena bahasa Indonesia akan mempercepat penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan sarana berpikir untuk menumbuh
kembangkan cara berpikir logis, sistematis, kritis. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah
Dasar merupakan proses pengajaran yang sangat penting. Hal ini karena terkait langsung dengan identitas
bangsa, persatuan dan kesatuan bangsa bahkan terkait dengan keselamatan dan masa depan bangsa
Indonesia. Tanpa pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar masa depan bangsa Indonesia perlu
dipertanyakan.
Analisis
a. Fonem
Fonem adalah bunyi bahasa yang menyebabkan perbedaan arti. Dalam bahasa tulis, fonem ditulis
dengan grafem yang ditulis dengan huruf diantara dua kurung sudut.
Contoh fonem pada paragraf di atas adalah pada kata bangsa terdapat grafem <ng>, yang diulis
dengan dua huruf, hanya melambangkan sebuah fonem. Contoh lainnya /k/ pada kata untuk.
b. Morfem
Morfem merupakan satuan bahasa terkecil yang mengandung makna yang sudah tidak dapat dibagi
lagi menjadi bagian bermakna yang lebih kecil.
Contoh morfem pada paragraf di atas:
• Morfem bebas: {di}, {dalam}, {bahasa}
• Morfem terikat: dipertanyakan, pengajaran,

c. Imbuhan
Imbuhan adalah bubuhan yang berupa awalan, sisipan, dan akhiran.
Contoh imbuhan pada paragraf diatas:
• me + bantu  membantu
• me + jalin menjalin
• me + pegang  memegang
• ber + pikir  berpikir

d. Kata depan
• di sekolah

e. Kata majemuk
Kata majemuk merupakan dua buah kata yang digabungkan kemudian menimbulkan arti atau makna
baru.
Contoh: timbal balik
f. Frase
Frasa adalah satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Frasa
tidak bisa membentuk kalimat sempurna karena tidak mempunyai predikat. Contoh pada paragraf di atas
adalah: Bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana komunikasi. Dalam kalimat tersebut terdapat tiga frasa
yaitu “bahasa Indonesia”, “sahabat tuli”, “sarana komunikasi”
g. Kalimat.
Contoh kalimat pada paragraf di atas adalah Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan sebagai
bahasa nasional.

2. Analisis contoh Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 yang muatan materinya berkaitan dengan
membaca, menulis, berbicara, menyimak dan sastra anak.
Analisis pada kompetensi dasar kelas IV semester 1
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.5 Membangun pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita, dongeng dan sebagainya)
4.5 Mengomunikasikan secara lisan dan tulisan pendapat pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih
sendiri dan dibaca yang di dukung oleh alasan. 3.5.1 Menilai tokoh yang terdapat di dalam cerita.
4.5.1 Mendeskripsikan tokoh melalui gambar dan teks tulisan.
Pada KD 3.5 dan 4.5 memuat materi yang berkaitan dengan membaca, menulis, berbicara, menyimak
dan sastra anak. Melalui kedua KD ini dikembangkan kegiatan untuk mengapresiasi karya sastra berupa
cerita, dongeng dan sebagainya. Pada langkah kegiatannya siswa diberikan kesempatan untuk membaca atau
mendengar cerita/dongeng, memberikan pendapat secara lisan dan tulisan tentang isi buku sastra yang
dipilih.

3. Kompetensi dasar yang berkaitan dengan membaca, menulis, menyimak, berbicara, dan
sastra anak, kemudian rumuskan contoh langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan whole language
di sekolah dasar.

Pendekatan whole language merupakan pendekatan pembelajaran bahasa yang berdasarkan konsep
integratif mengacu pada pengembangan dan penyajian materi pelajaran yang terpadu, lingkungan proses
belajar mengajar bahasa yang dilandasi terpaduan. Adapun langkah-langkah pada pembelajaran penerapan
whole language dilakukan dengan cara menerapkan komponen-komponen whole language yaitu membaca
nyaring, menulis jurnal, membaca dalam hati, membaca bersama, membaca terbimbing, menulis terbimbing,
membaca bebas, menulis bebas.
Contoh langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan whole language.
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.5 Membangun pendapat pribadi tentang isi buku sastra (cerita, dongeng dan sebagainya)
4.5 Mengomunikasikan secara lisan dan tulisan pendapat pribadi tentang isi buku sastra yang dipilih
sendiri dan dibaca yang di dukung oleh alasan. 3.5.1 Menilai tokoh yang terdapat di dalam cerita.

4.5.1 Mendeskripsikan tokoh melalui gambar dan teks tulisan.

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran.


1. Guru mengajak siswa untuk menyimak cerita Monyet Malam dan Monyet Siang yang
dibacakan guru. Selama bercerita guru memberikan penjelasan pada kata-kata yang tidak dimengerti.
2. Guru meminta setiap kelompok untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan teks dan
mengajak mereka mendiskusikannya.
a. Bagaimana pendapatmu tentang sikap Monyet Siang?
b. Bagaimana pendapatmu tentang sikap Monyet Malam?
c. Sikap apa yang bisa dicontoh dalam cerita tersebut?
d. Setiap kelompok menuliskan pendapatnya dalam kertas yang disedikan.
e. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil
diskusinya di depan kelas.

Anda mungkin juga menyukai