Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKHIR MODUL 2

Nama : MIFTAHUSSAADAH, S.Pd


No Peserta PPG : 20212157189001
Bidang Studi : Bahasa Inggris S1A2019 kelas A
Sekolah Asal : MAS Terpadu Mafatihul Huda

1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh

Menurut peraturan menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang kualifikasi


akademik dan kompetensi guru bahwa setiap guru wajib memenuhi kualifikasi akademik dan
kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kompetensi guru tersebut meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan kompetensi
professional.

I. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
dan pengembangan peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi yang
dimilikinya. Secara umum kompetensi pedagogik ini meliputi :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual
Pada poin ini seorang guru harus mampu mencatat dan menggunakan
informasi tentang karakteristik yang dimiliki oleh peserta didik untuk membantu
proses pembelajaran, dengan menguasai karakteristik ini dapat memudahkan guru
untuk mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah
agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya dalam proses
pembelajaran.
Indikator penguasaan kompetensi ini ditunjukkan dengan kemampuan :
a. Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
inetelktual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-
budaya.
b. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran
c. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran
d. Mengidentifikasi kesulitan peserta didik
2. Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Pada poin ini, guru harus mampu menggunakan berbagai pendekatan,
strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai
dengan standar kompetensi guru dan menyesuaikan metode pembelajaran dengan
karakteristik peserta didik serta memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar.
Agar dapat terealisasi maka seorang guru harus memberi kesempatan kepada
semua peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran, mampu mengatur
proses pembelajaran sehingga lebih bervariasi., mengetahui tingkat pemahaman
peserta didik terhadap materi, menyesuaikan proses pembelajaran berikutnya
berdasarkan pemahaman siswa terhadap materi, memilih metode pembelajaran
yang sesuai dengan tujuan untuk menjaga kesenjangan perlakukan guru terhadap
peserta didik.
Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukkan dengan
kemampuan guru, meliputi :
a. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik
b. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran
yang mendidik secara kreatif
c. Menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karakteristik
bidang studi.

3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengn mata pelajaran/bidang studi yang


diampu merupakan kompetensi yang sudah semestinya dikuasai oleh guru.
Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Kurikulum tidak akan bermakna apabila tidak diimplementasikan dalam bentuk
pembelajaran. begitupun sebaliknya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan,
pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif.
Guru abad 21 dituntut untuk mampu mengembangkan kurikulum,
kemampuan ini dapat memudahkan guru untuk menata materi pembelajaran,
menyusun dan mengembangkan indikator dalam pembuatan RPP. Indikator
penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukkan dengan kemampuan guru,
meliputi :
a. Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
b. Menentukan tujuan pelajaran
c. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pelajaran
d. Memilih materi pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan
pembelajaran
e. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang
dipilih dan karakteristik peserta didik
f. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian. Kompetensi ini
dilakukan oleh guru dalam bentuk penyusunan RPP.

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik


Dalam proses pembelajaran yang mendidik, guru harus mampu memberikan
motivasi kepada siswa mengenai betapa pentingnya belajar. Guru harus mampu
menyiapkan pembelajaran yang dapat menarik rasa ingin tahu siswa dan
menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dalam situasi
pembelajaran yang nyata. Pembelajaran yang mendidik tidak hanya mempengaruhi
perubahan-perubahan pada aspek pengetahuan saja, tetapi juga pada aspek pribadi
siswa secara menyeluruh.
Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukkan dengan
kemampuan guru, meliputi :
a. Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik
b. Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran
c. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan
didalam kelas, laboratorium maupun dilapangan
d. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik dikelas, dilaboratorium dan
dilapangan
e. Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik
dan mata pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh
f. Mengambil keputusan transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi
yang berkembang

5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan


pembelajaran
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan
pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Pada
abad 21 seperti sekarang ini, menguasai teknologi dan komunikasi merupakan suatu
keharusan bagi setiap guru. Dengan kemajuan teknologi dan komunikasi pada saat
ini, guru harus mampu memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang mendidik.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki
Potensi diri peserta didik di asah di sekolah sejak dini, potensi diri yang
dimiliki masing-masing peserta didik seharusnya dapat disalurkan dengan baik oleh
sekolah sebagai lembaga pendidikan. Kegiatan belajar yang monoton akan
membuat anak merasa bosan dengan proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, guru
sebagai fasilitator harus bisa memfasilitasi diri agar dapat mengembangkan potensi
yang dimiliki peserta didik secara optimal.
Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukkan dengan
kemampuan guru, meliputi :
a. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik
mencapai prestasi belajar secara optimal.
b. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan
potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.


Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan yang tidak terlepas dari kegiatan
komunikasi, dalam kegiatan ini terdapat interaksi antara siswa dengan guru dan
sesama siswa. Selama komunikasi ini berlangsung maka menimbulkan terjadinya
pertukaran informasi dan pengetahuan diantara siswa dengan guru maupun sesama
siswa. Agar interaksi informasi dan pengetahuan dapat berjalan dengan baik, maka
guru harus mempunyai kemampuan dalam komunikasi, baik secara efektif, empati,
dan santun dengan peserta didik.
Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukkan dengan
kemampuan guru, meliputi :
a. Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan
santun, baik secara lisan maupun tulisan.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun
secara siklikal dari mulai mempersiapkan kondisi psikologis peserta didik dan
memberikan pertanyaan atau tugas sebagai ajakan kepada peserta didik untuk
ambil bagian
c. Respon peserta didik
d. Reaksi guru terhadap respon peserta didik dan seterusnya.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses serta hasil belajar.
Kompetensi penilaian dan evaluasi sangat penting dikuasai oleh guru, karena
dapat menjadi alat ukur keberhasilan bagi guru dan peserta didik dalam mengikuti
proses pembelajaran. Seorang guru dituntut untuk bisa mengevaluasi hasil kerja
siswa, karena dari hasil evaluasi tersebut guru bisa menentukan media dan metode
untuk siswa agar potensi yang dimiliki siswa bisa berkembang secara optimal.
Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukkan dengan
kemampuan guru, meliputi :
a. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
b. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai
dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
c. Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
d. Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
e. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrument,
f. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan,
g. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.

9. Mampu memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepetingan pembelajaran


Selain kemampuan dalam mengevaluasi, seorang guru juga harus memiliki
kemampuan untuk memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi tersebut. Hasil
penilaian dan evaluasi tersebut juga bisa di gunakan untuk menentukan strategi dan
metode pembelajaran untuk siswa.
Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukkan dengan
kemampuan guru, meliputi :
a. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketuntasan belajar,
b. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang
programremedial dan pengayaan,
c. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan,
d. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
10. Kemampuan guru dalam melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran
Refleksi pembelajaran merupakan cara bagi seorang guru untuk mengkaji,
mengevaluasi dan melihat kembali apa yang dilakukan ketika proses mengajar.
Indikator penguasaan terhadap kompetensi ini ditunjukkan dengan kemampuan
guru, meliputi :
a. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
b. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata
pelajaran,
c. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran mata pelajaran

II. Kompetensi Kepribadian


Kompetensi kepribadian merupakan salah satu dari empat kompetensi guru
profesional dan tidak terpisahkan dengan kompetensi lainnya. Kompetensi kepribadian
merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif
dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Ada 5 (Lima)
kompetensi inti kepribadian, meliputi :
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum sosial dan kebudayaan nasional
Indonesia.
Guru merupakan panutan dan teladan bagi peserta didik di sekolah. Oleh
karena itu, Guru harus berhati-hati dalam bertindak dan bersikap. Segala sikap,
tindakan, dan perilaku guru harus selalu memperhatikan norma agama yang dianut,
hukum dan sosial yang berlaku di dalam masyarakat serta kebudayaan nasional
Indonesia yang beragam.
Terdapat beberapa tindakan dan sikap guru yang sesuai dengan norma agama,
hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia, diantaranya :
a. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku,
adat-istiadat, daerah asal, dan gender,
b. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial
yang berlaku dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang
beragam

2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat.
Seorang guru merupakan teladan yang baik bagi peserta didik atau bagi ma-
syarakat, guru harus bisa menjaga diri dengan tetap mengedepankan pro-
fesionalismenya dengan penuh amanah, arif, dan bijaksana.
Ada beberapa tindakan yang harus diperhatikan oleh guru agar bisa
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat, diantaranya :
a. Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi,
b. Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia,
c. Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat
di sekitarnya.

3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa,
Hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru agar dapat tampil sebagai
pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa adalah sebagai berikut:
a. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil,
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa.

4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri,
Guru harus memiliki sikap bertanggungjawab. Sikap tanggung jawab ini
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam proses pembelajaran.
Meskipun tugas guru lebih sebagai fasilitator, tetapi guru harus tetap bertanggung
jawab penuh terhadap perkembangan siswa. Adapun sikap yang harus diperhatikan
oleh guru adalah :

a. menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi,


b. bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri, Bekerja mandiri secara
professional.

5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru


Peranan guru semakin penting pada abad 21 ini. Hanya melalui bimbingan
guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi
persaingan yang makin ketat dan berat dimasa sekarang dan dimasa yang akan
datang. Dalam melaksanakan tugas profesinya guru harus menyadari sepenuhnya
bahwa Kode Etik Guru perlu ditetapkan sebagai pedoman bersikap dan berperilaku.
Isi dari kode etik guru berbentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru
sebagai pendidik putera-puteri bangsa. Adapun sikap yang harus diperhatikan oleh
guru adalah :
a. Memahami kode etik profesi guru,
b. Menerapkan kode etik profesi guru,
c. Berperilaku sesuai dengan kode etik guru
III. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam
berkomunikasi dan berinteraksi baik dengan siswa,teman sejawat, orang tua siswa atau
masyarakat dilingkungan sekolah. Kompetensi sosial sangat penting dimiliki oleh
seorang guru, Seorang guru harus berusaha mengembangkan komunikasi dengan orang
tua peserta didik sehingga terjalin komunikasi dua arah yang berkelanjutan. Dengan
adanya komunikasi dua arah, peserta didik dapat dipantau secara lebih baik dan dapat
mengembangkan karakternya secara lebih efektif pula. Kompetensi ini memiliki
subkompetensi dengan indikator sebagai berikut :
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
ekonomi. Seperti:
a. Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan
lingkungan sekitar dalam melaksanakan pembelajaran,
b. Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua
peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis
kelamin, latar belakang keluarga, dan status sosial-ekonomi.

2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan dengan cara;
a. Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara
santun, empatik dan efektif.
b. Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik,
c. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program
pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang


memiliki keragaman sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh guru,
apalagi jika tugas tidak ditempatkan di daerah asal. Kemampuan ini ditunjukan
dengan;
a. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan
efektivitas sebagai pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat.
b. Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang
bersangkutan.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain, seperti;
a. Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah
lainnya melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan.
b. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas
profesi sendiri secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

IV. Kompetensi Profesional


Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi
standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Berikut ini
dijabarkan kompetensi dan sub-kompetensi profesional :
1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu sesuai jenjang pendidikan.
Kemampuan ini sangat penting dimiliki oleh seorang guru, guru dituntut
untuk menguasai materi pembelajaran sebelum proses pembelajaran, hal ini
dimaksudkan agar penyampaian materi kepada siswa dapat tersampaikan dengan
baik dan siswa dapat memahami materi tersebut.

2) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang


pengembangan yang diampu. Hal yang harus diperhatikan oleh setiap guru adalah:
a. Memahami standar kompetensi mata pelajaran,
b. Memahami kompetensi dasar mata pelajaran,
c. Memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran.

3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;


Kemampuan ini harus dimiliki setiap guru, guru harus memiliki kreativitas
dalam mengembangkan materi pembelajaran agar dapat menarik minat siswa dan
penyampaian materi kepada siswa bisa diterima secara optimal. Hal yang harus
diperhatikan oleh guru adalah :
a. Memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
b. Mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif, seperti;
a. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus.
b. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
c. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.
d. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan


mengembangkan diri.
Guru abad 21 dituntut untuk melek informasi, guru harus terus meng-upgrade
pengetahuan yang dimiliki dan kemampuan yang dimiliki disesuaikan dengan
kondisi abad 21. Hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah :
a. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
b. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan
diri.

2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki guru dan siswa

Abad 21 yang ditandai dengan kehadiran era media (internet) sangat berpengaruh pada
pembelajaran sehingga guru harus memanfaatkan dan menghubungkan teknologi informasi
dan komunikasi dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Oleh karena itu, baik guru
maupun siswa harus memiliki keterampilan 4 C, yakni :
1. Creativity and Innovation
Kreativitas sangat diperlukan untuk guru abad 21 dalam pembelajaran.
Pembelajaran di abad 21 Tidak lagi hanya mengharapkan kemampuan siswa pada level
mendeskripsikan sesuatu, namun bagaimana siswa mampu mengembangkan,
melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap
terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
2. Critical Thinking and Problem Solving
Pada keterampilan ini, siswa abad 21 dituntut mampu menggunakan kemampuan
yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan
mandiri, siswa juga memiliki kemampuan untuk menyusun, mengungkapkan,
menganalisa, dan menyelesaikan masalah.
3. Communication
Di abad 21, Siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan
komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk baik itu secara lisan, tulisan, dan
multimedia. Siswa diberikan kesempatan untuk mengutarakan ide-idenya pada saat
berdiskusi dengan teman-temannya dan pada saat menyelesaikan masalah dari gurunya.
Baik itu guru maupun siswa tidak boleh lagi anti multimedia (internet), guru dan siswa
harus biasa dengan komunikasi yang bertekhnologi.
4. Collaboration
Pada abad 21 saat ini, siswa harus mampu menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama
berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab,
bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya,
menghormati perspektif berbeda. Siswa juga mampu menjalankan tanggung jawab
pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat;
menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang
lain; memaklumi kerancuan.
Keterampilan Abad 21 dapat di integrasikan dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga
pilihan metode, media dan pengelolaan kelas benar-benar meningkatkan keterampilan
tersebut. Karena itulah menjadi sebuah keharusan bahwa kemampuan pedogogi guru harus
menyesuaikan dengan karateristik dan keterampilan yang diperlukan di abad 21.

3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan

Pengembangan guru berkelanjutan selalu bertujuan untuk meningkatkan keterampilan


dan pengetahuan profesional di luar apa yang mereka dapatkan dalam pelatihan dasar yang
mereka terima ketika pertama kali melakukan pekerjaan. Dalam proses pengembangan guru
secara berkelanjutan diperlukan tindakan reflektif, seperti;
a. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus
b. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan.
c. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.
d. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.

Dalam pelaksanaannya, sekolah sebagai lembaga pendidikanbisa melaksanakan kegiatan-


kegiatan sesuai dengan yang direncanakan. Pengembangan guru di sekolah dapat mengambil
berbagai macam bentuk, seperti:
a. Melaksanakan pelatihan di sekolah
b. Observasi kolega
c. Perencanaan dan evaluasi kolaboratif
d. Induksi, mentoring, dan penilaian guru secara individual
e. Evaluasi diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai