Anda di halaman 1dari 8

PENGUJIAN TAHANAN KONTAK PMT 5B11 BAY PANDEAN LAMPER PADA

GARDU INDUK 150KV TAMBAK LOROK SEMARANG

Maulana Adi Chandra Pratama Putra1), Eka Nuryanto Budisusila, ST, MT 2)


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Email : maulana@std.unissula.ac.id

ABSTRAK
Gardu Induk (GI) merupakan sub sistem dari sistem penyaluran Transmisi Tenaga Listrik.
Sistem Transmisi merupakan sub sistem dari Sistem Tenaga Listrik. Dalam hal ini Gardu
Induk merupakan sub-sub sistem dari Sistem Tenaga Listrik. Gardu Induk mempunyai
fungsi untuk mentransformasikan tegangan (sebagai penaik dan penurun tegangan) , untuk
mengatur aliran daya listrik dari Saluran Transmisi ke Saluran Transmisi lainnya yang
kemudian didistribusikan ke Konsumen, Pengukur, Pengawas Operasi , Pengaturan
Pelayanan Beban ke Gardu Induk lain dan ke Gardu Distribusi, Sarana Telekomunikasi,
serta Pengaman Sistem Tenaga Tistrik. Sistem Pengaman pada Gardu Induk merupakan
hal yang sangat penting mengingat fungsinya yang sangat krusial dalam Sistem Penyaluran
Tenaga Listrik. Salah satu Sistem Pengaman pada gardu induk adalah Pemutus Tenaga
(PMT).

Pemutus tenaga (PMT) merupakan alat proteksi yang penting didalam suatu gardu induk,
dikarenakan pemutus tenaga (PMT) adalah alat yang berfungsi sebagai saklar memutus
arus dalam kondisi berbeban. Pada saat kondisi berbeban atau gangguan dan kontak
(kontak gerak dan kontak diam) yang ada di PMT memiliki jarak yang sempit , arus yang
ada sangat besar sehingga saat proses pemutusan mengasilkan efek percikan bunga api
yang besar pula. Disinilah peran dari PMT berupa bahan pemadam busur api yang dapat
meredam percikan bunga api tersebut. Selain tahanan isolasinya harus baik, nilai tahanan
kontak tentu juga harus baik guna meminimalisir kerugian. Diperlukan pemeliharaan dan
pengujian secara berkala untuk memastikan pemutus tenaga (PMT) selalu dalam kondisi
prima.

Kata kunci: pemutus tenaga, pemadam busur api, tahanan kontak, pemeliharaan,
Pengujian.
I. Pendahuluan ini juga melihat dari sisi keteknisian,
ekonomis, waktu, dan kondisi perlatan
Energi listrik di zaman moderen ini instalasi yang terpasang
sudah menjadi kebutuhan pokok bagi
kehidupan di masyarakat baik di Agar gardu induk berfungsi dengan baik
perkotaan maupun di desa. Energi listrik maka harus diadakan pemeliharaan atau
di Indonesia sudah hampir menjangkau perawatan secara berkala baik itu secara
di seluruh wilayah indonesia. PT PLN harian, bulanan, dan tahunan.
(Persero) Merupakan perusahaan energi Pemeliharaan merupakan kegiatan yang
listrik yang memenuhi kebutuhan listrik dilakukan dengan tujuan agar peralatan
di Indonesia dan selalu meningkatkan pada gardu induk selalu berjalan dengan
kualitas energi listrik yang disuplai baik dan meminimalisir terjadinya
dengan baik dan optimal, maka di kerusakan pada peralatan. Salah satu
butuhkan sistem pengaman dan pralatan gardu induk yang sering terjadi
pemeliharaan instalasi gardu induk. Hal pemeliharaan yaitu Pemutus Tegangan
Listrik (PMT). Primsip kerja PMT Adapun tujuan dari pembuatan
sendiri adalah sebagai sakelar atau laporan Kerja Praktek (KP) ini adalah
sebagai pembuka dan penutup rangkaian sebagai berikut :
listrik yang berbeban, dan juga berfungsi
sebagai pengaman membuka atau a) Memenuhi mata kuliah Kerja
menutup arus saat terjadi gangguan. Praktek di Jurusan Teknik Elektro
Universitas Islam Sultan Agung
PMT mempunyai peran yang penting Semarang.
dalam komponen proteksi peralatan b) Sebagai perbandingan antara ilmu
sistem tenaga listrik, untuk itu perlu yang didapatkan di bangku
pemahaman dalam pengertian bagian- perkuliahan dengan ilmu yang
bagian dari PMT, perinsip kerja, dan cara didapat pada industri selama masa
pemeliharaan PMT sehingga kita dapat Kerja Praktek (KP).
mengetahui cara mencegah terjadinya c) Memberikan wawasan dan
kerusakan pada PMT agar tidak pengetahuan mengenai situasi,
merugikan dan tidak terjadi hal yang kondisi kerja dan permasalahan
tidak di inginkan. yang terdapat pada perusahaan
dengan segala aspeknya.
II. Perumusan Masalah d) Mengetahui prinsip kerja dan
komponen yang terdapat pada GI
Berdasarkan latar belakang yang Tambak Lorok 150 KV.
dijelaskan diatas, di buatlah rumusan e) Mengetahui prinsip kerja komponen
masalah sebagai berikut : komponen dan juga fungsi Pemutus
1. Bagaimana prinsip kerja Tenaga (PMT) dalam sistem Gardu
Gardu Induk dan komponen Induk Tammbak Lorok 150 KV.
komponen penunjang apa saja f) Mengetahui bagaimana cara
yang ada pada Sistem Gardu pengujian tahanan kontak, dan
Induk Tambak Lorok 150 KV perawatan, pada sistem PMT 5B11
? Bay Pandean Lamper Gardu Induk
2. Bagamana prinsip kerja dan tambak Lorok
juga fungsi Pemutus Tenaga
(PMT) dalam sistem Gardu V. Sejarah
Induk ? Berdiri di atas tanah sewa PT.
3. Bagaimana pengujian tahanan PELINDO III Semarang komplek
kontak, dan perawatan, pada pelabuhan Tanjung Mas Semarang ,
sistem PMT 5B11 Bay dengan luas total 87.299 m² dengan
Pandean Lamper Gardu Induk rincian Luas Tanah 86.120 m² dan luas
tambak Lorok ? Bangunan 1.179 m² , Gardu Induk
Tambak Lorok masih bisa
III. Batasan Masalah dikembangkan lagi jika dikemudian hari
Pada penulisan laporan kerja ada penambahan bay baru.
praktek ini, penulis membatasi masalah Gardu Induk Tambak lorok adalah
yang diangkat adalah tahanan kontak Gardu Induk yang mengoperasikan
PMT 5B11 bay Pandean Lamper. Hal ini supply dari Pembangkit PLTU 3 unit dan
dimaksudkan agar pembahasannya tidak PLTGU 6 unit , 2 unit pembangkit
melebar dan bisa lebih spesifik. STEAM,serta mengoperasikan dua buah
IV. Tujuan trafo tenaga yaitu trafo l 56 MVA dan
tradfo ll 30 MVA mensupply Gardu
Induk Ungaran , Gardu Induk Sayung
,Gardu Induk Krapyak, Gardu Induk
Pandean Lamper, Gardu Induk Kalisari, Fungsi utamanya adalah
dan Gardu induk Bawen . Gardu Induk sebagai alat pembuka atau penutup
Tambak Lorok mulai berdiri pada tahun suatu rangkaian listrik dalam kondisi
1976 dan mulai operasi pada Tahun 1978. berbeban, serta mampu membuka
Gardu Induk Tambak Lorok atau menutup saat terjadi arus
merupakan satu – satunya gardu induk gangguan (hubung singkat) pada
double phi (beroperasi pada dua Bus, Bus jaringan atau peralatann lain.
A dan Bus B ) di wilayah kerja PT. PLN
(Persero) APP Semarang, setelah
beroperasi sekitar Dua puluh Dua tahun
Gardu Induk Tambak lorok masih cukup
andal dan mampu melayani konsumen
dengan baik.

VI. Pengertian Pemisah


Gambar 1 Pemutus Tenaga (PMT)
Berdasarkan IEV
(International Electrotechnical VII. Klasifikasi Pemutus Tenaga
Vocabulary) 441-14-20 disebutkan
bahwa Circuit Breaker (CB) atau Klasifikasi Pemutus Tenaga
Pemutus Tenaga (PMT) merupakan dapat dibagi atas beberapa jenis, antara
lain berdasarkan tegangan
peralatan saklar/switching mekanis,
rating/nominal, jumlah mekanik
yang mampu menutup, mengalirkan penggerak, media isolasi, dan proses
dan memutus arus beban dalam pemadaman busur api jenis gas SF6.
kondisi normal serta mampu
menutup, mengalirkan (dalam 1. Berdasarkan Besar / Kelas Tegangan
periode waktu tertentu) dan memutus
arus beban dalam kondisi PMT dapat dibedakan menjadi :
abnormal/gangguan seperti kondisi  PMT tegangan rendah (Low
hubung singkat (short circuit). Voltage)
 Dengan range tegangan 0.1 s/d 1
Sedangkan definisi PMT kV (SPLN 1.1995 - 3.3)
berdasarkan IEEE C37.100:1992  PMT tegangan menengah
(Standard definitions for power (Medium Voltage)
switchgear) adalah merupakan  Dengan range tegangan 1 s/d 35
peralatan saklar/ switching mekanis, kV (SPLN 1.1995 – 3.4)
 PMT tegangan tinggi (High
yang mampu menutup, mengalirkan
Voltage)
dan memutus arus beban dalam
 Dengan range tegangan 35 s/d 245
kondisi normal sesuai dengan kV (SPLN 1.1995 – 3.5)
ratingnya serta mampu menutup,  PMT tegangan ekstra tinggi (Extra
mengalirkan (dalam periode waktu High Voltage)
tertentu) dan memutus arus beban  Dengan range tegangan lebih
dalam spesifik kondisi besar dari 245 kVAC (SPLN
abnormal/gangguan sesuai dengan 1.1995 – 3.6)
ratingnya.
a. Berdasarkan Jumlah Mekanik Keterangan Gambar :
Penggerak
PMT dapat dibedakan menjadi : 1. Pondasi
2. Kerangka
i. PMT Single Pole 3. Mekanik Penggerak
4. Isolator Support
PMT type ini mempunyai
5. Ruang Pemutus
mekanik penggerak pada masing-
6a. Terminal Utama Atas
masing pole,umumnya PMT jenis
6b. Terminal Utama Bawah
ini dipasang pada bay penghantar
7. Lemari Kontrol lokal
agar PMT bisa reclose satu fasa.
8. Pentanahan
9. Pipa Gas SF6 dan Jalur Kabel
Kontrol.

b. Berdasarkan Media Isolasi


Berdasarkan media isolasi PMT
dapat dibagi menjadi:
Gambar 2 PMT Single pole  PMT Gas SF6
 PMT Minyak
Keterangan Gambar :  PMT Udara Hembus (air blast)
1. Pondasi
 PMT Hampa Udara (Vacuum)
2. Kerangka (Structure)
3. Mekanik penggerak
c. Berdasarkan Proses Pemadaman
4. Isolator suport.
Busur Api Listrik Diruang
5. Ruang pemutus
Pemutus
6a. Terminal Utama atas
6b. Terminal Utama bawah PMT SF6 dapat dibagi dalam 2
7. Lemari control lokal (dua) jenis, yaitu:
8. Pentanahan/Grounding i. PMT Jenis Tekanan Tunggal
PMT terisi gas SF6 dengan
ii. PMT Three pole
tekanan kira-kira 5 kg/cm2 selama
PMT jenis ini mempunyai satu terjadi proses pemisahan kontak -
mekanik penggerak untuk tiga kontak, gas SF6 ditekan (fenomena
fasa,guna menghubungkan fasa satu thermal overpressure) ke dalam suatu
dengan fasa lainnya di lengkapi tabung /cylinder yang menempel pada
dengan kopel mekanik,umumnya kontak bergerak selanjutnya saat
PMT jenis ini di pasang pada bay terjadi pemutusan, gas SF6 ditekan
trafo dan bay kopel serta PMT 20 melalui nozzle yang menimbulkan
KV untuk distribusi tenaga hembus/tiupan dan tiupan ini
yang memadamkan busur api.

Gambar 4 PMT SF6 saat proses


Gambar 3 PMT Three Pole pemutusan arus listrik
Keterangan Gambar : Sambungan antara konduktor dengan
PMT atau peralatan lain merupakan
1. Terminal Utama atas (Rod Kontak tahanan kontak yang syarat tahanannya
diam) memenuhi kaidah Hukum Ohm sebagai
2. Support Kontak diam berikut:
3. Nozzle
E=I.R
4. Kontak Utama (main contact)
5. Arcing contact Jika didapat kondisi tahanan kontak
6. Kontak bergerak sebesar 1 Ohm dan arus yang mengalir
7. Support kontak bergerak adalah 100 Amp maka ruginya adalah:
8. Terminal utama bawa
PLoss = I2 . R
ii. PMT Jenis Tekanan Ganda (double PLoss = 10.000 watts
pressure type)
Prinsip dasarnya adalah sama
PMT terisi gas SF6 dengan sistem dengan alat ukur tahanan murni (Rdc),
tekanan tinggi kira-kira 12 Kg/cm2 dan tetapi pada tahanan kontak arus yang
sistem tekanan rendah kira-kira 2 dialirkan lebih besar I=100 Ampere.
kg/cm2, pada waktu pemutusan busur api Kondisi ini sangat signifikan jika jumlah
gas SF6 dari sistem tekanan tinggi sambungan konduktor pada salah satu
dialirkan melalui nozzle ke sistem jalur terdapat banyak sambungan
tekanan rendah. Gas pada sistem tekanan sehingga kerugian teknis juga menjadi
rendah kemudian dipompa kembali ke besar, tetapi masalah ini dapat
sistem tekanan tinggi , saat ini PMT SF6 dikendalikan dengan cara menurunkan
tipe ini sudah tidak diproduksi lagi. tahanan kontak dengan membuat dan
VIII. Pemeliharaan PMT memelihara nilai tahanan kontak sekecil
mungkin. Jadi pemeliharaan tahanan
Pada umumnya pemeliharaan dari kontak sangat diperlukan sehingga
pemutus tenaga ( PMT ) dilakukan secara nilainya memenuhi syarat nilai tahanan
berkala dalam jangka waktu dua tahun. kontak.
Dalam pemeliharaan pemutus tenaga
(PMT), salah satu hal yang terpenting Alat ukur Tahanan kontak berupa
yang harus dilakukan adalah pengujian Micro-Ohm Meter yang terdiri dari
tahanan kontak. sumber arus dan alat ukur tegangan (drop
Tegangan pada obyek yang diukur).
IX. Pengujian Tahanan Kontak PMT Dengan sistem elektronik maka
pembacaan dapat diketahui dengan baik
Rangkaian tenaga listrik sebagian dan ketelitian yang cukup baik pula
besar terdiri dari banyak titik sambungan. (digital).
Sambungan adalah dua atau lebih
permukaan dari beberapa jenis konduktor Digunakannya arus sebesar 100 amp
bertemu secara fisik sehingga arus/energi karena pembagi dengan angka 100 akan
listrik dapat disalurkan tanpa hambatan memudahkan dalam menentukan nilai
yang berarti. Pertemuan dari beberapa tahanan kontak dan lebih cepat.
konduktor menyebabkan suatu
hambatan/resistan terhadap arus yang Dalam melakukan pengukuran skala
melaluinya sehingga akan terjadi panas yang digunakan harus diperhatikan
dan menjadikan kerugian teknis. Rugi ini jangan sampai arus yang dibangkitkan
sangat signifikan jika nilai tahanan sama dengan batasan skala sehingga
kontaknya tinggi. kemungkinan akan terjadi overload dan
hasil penunjukan tidak sesuai dengan Berdasarkan tabel 1, Berikut ini
kenyataannya. analisa hasil perhitungan rugi daya. Besar
rugi-rugi daya dapat dirumuskan sebagai
berikut :
PLoss = I2 . R
Dengan :
PLoss = Rugi Rugi Daya (
Watts )
I = Arus ( Ampere )
R = Resistansi ( Ohm )
Gambar 5 Micro-Ohm Meter Dengan arus uji 100 Ampere
menggunakan Micro Ohm Meter
X. Pengukuran Tahanan Kontak
pada PMT 5B11 Bay Pandean PLoss Fasa R = (100)2 x (64 x 10-6 Ω) =
Lamper 0.64 Watt

Pemutus Tenaga (PMT) 5B11 PLoss Fasa S = (100)2 x (46 x 10-6 Ω) =


adalah salah satu pemisah yang terdapat 0.46 Watt
di GI Tambak Lorok Semarang. Diberi
nama PMT 5B11 karena terletak pada PLoss Fasa T = (100)2 x (50 x 10-6 Ω) =
line B diameter ke 11 yang menyalurkan 0.50 Watt
daya ke GI Pandean Lamper sebesar 150 Dari perhitungan yang telah
KV. PMT ini terletak pada tipe GI dilakukan dapat dilihat bahwa rugi daya
konvensional yang bersebelahan dengan yang diakibatkan oleh tahanan kontak
beberapa Bay dan diameter yang lain. memiliki nilai yang berbeda beda.
Pengukuran dilakukan bertujuan Semakin besar nilai tahanan kontaknya
untuk mengetahui kondisi peralatan maka akan semakin besar pula rugi daya
dengan menggunakan alat ukur yang ditimbulkan. Selain itu, arus yang
sederhana serta advanced yang dilakukan mengalir pada kontak PMT juga
oleh petugas pemeliharaan. Alat yang mempengaruhi besarnya rugi daya.
umumnya di gunakan adalah Micro-Ohm Semakin besar arus yang mengalir maka
Meter. rugi daya juga akan semakin besar.
Apabila nilai tahanan kontak terukur
pengujian yang dilakukan pada saat masih memenuhi nilai standar yang
kondisi Titik Ukur Atas – Bawah diijinkan yaitu 100 μΩ, maka perbaikan
Posisi ON terhadap kontak pemutus tenaga (PMT)
Tabel 1 Hasil Pengujian Tahanan Kontak tidak perlu dilakukan. Pengujian tahanan
PMT 5B11 kontak sangat diperlukan agar dalam
setiap periode pemeliharaan nilai tahanan
kontaknya dapat diketahui, sehingga
Fasa Standard Tahun Lalu Hasil Ukur apabila nilainya tidak sesuai dengan
standard yang diijinkan bisa dilakukan
R < 100 µΩ 69 µΩ 64 µΩ
perbaikan terhadap kontak PMT.
S < 100 µΩ 71 µΩ 46 µΩ Perbaikan dilakukan melakukan
pengecekan secara menyeluruh terhadap
T < 100 µΩ 78 µΩ 50 µΩ kontak PMT kemudian dilakukan uji
ulang. Apabila nilai tahanan kontaknya
masih diatas standar yang diijinkan maka PMT memiliki hambatan /
perlu dilakukan pergantian PMT baru. Resistansi (R) sekecil mungkin
sehingga tidak menimbulkan rugi-
XI. Kesimpulan rugi daya.
8. Semakin besar nilai tahanan kontak
Berdasarkan pembahasan yang telah maka akan semakin besar pula rugi
dilakukan, dapat diambil kesimpulan daya yang ditimbulkan.
sebagai berikut : 9. Semakin besar arus yang mengalir
1. Pemutus tenaga (PMT) mempunyai pada kontak PMT maka semakin
peranan yang penting dan vital di besar rugi daya yang di timbulkan.
dalam saluran transmisi / gardu 10. Apabila nilai tahanan kontak terukur
induk maka perlu dilakukannya masih memenuhi nilai standar yang
perawatan dan pemeliharaan rutin. diijinkan yaitu 100 μΩ, maka
2. Pemeliharaan Pemutus tenaga perbaikan terhadap kontak Pemutus
(PMT) dilakukan secara berkala Tenaga (PMT) tidak perlu
yaitu harian atau mingguan, bulanan dilakukan.
dan tahunan. 11. Nilai terukur pada PMT 5B11 Bay
3. Pemutus Tenaga (PMT) sebagai alat Pandean Lamper pada Gardu Induk
proteksi sistem tenaga listik pada Tambak Lorok 150 KV masih
peralatan gardu induk dimana memenuhi kriteria dengan Nilai
apabila saluran transmisi terjadi tahanan kontak Fasa R = 64 µΩ,
gangguan peralatan gardu induk Fasa S = 46 µΩ, Fasa T = 50 µΩ,
lainnya dapat diamankan oleh PMT sehingga masih memenuhi standart
dengan memutus aliran listrik. Pemeliharaan PLN dan
4. Pemutus tenaga (PMT) adalah mengindikasikan PMT masih dalam
peralatan tegangan tinggi yang keadaan baik dan aman untuk di
berfungsi sebagai saklar untuk operasikan. Dari hal ini maka PMT
membuka atau menutup rangkaian tersebut tidak perlu diadakan
listrik dalam keadaan berbeban perbaikan atau penanganan lebih
maupun dalam keadaan gangguan lanjut .
(hubung singkat) yang bekerja 12. Apabila pengukuran / pengujian
secara cepat. tahanan kontak memiliki hambatan
5. Faktor yang sering mempengaruhi yang melebihi standar yang di
besar nilai tahanan kontak adalah tentukan, maka perlu dilakukan
kebersihan terminal klem dari debu, tindakan lanjut awal berupa
korosif atau cat sehingga perlu Pembersihan terminal klem dari
dipastikan kebersihannya sebelum debu, korosif atau cat lalu dilakukan
dilakukan pengujian. uji ulang.
6. Dengan membersihkan permukaan 13. Apabila hasil uji ulang menunjukan
klem konduktor PMT angka yang belum memenuhi
menggunakan material cleaner standard maka di lakukakan
dan lap kain yang halus agar tidak Perbaikan (overhaul).
merusak permukaan isolator 14. Apabila hasil pengujian setelah
memiliki tujuan agar pengukuran Perbaikan (overhaul) masih
tahanan kontak mendapat hasil menunjukan hasil yang kurang baik
yang akurat dan isolator dapat dan tidak memenuhi standar maka
bertahan lama serta kualitas isolator harus di lakukan penggantian PMT
tersebut tetap terjaga kualitasnya. baru.
7. Pengujian tahanan kontak dilakukan
untuk memastikan kontak pada
XII. Saran [2] PLN. (n.d.). Profil Perusahaan.
Retrieved Mei 9, 2019, from PT
Selama penulis melakukan kegiatan
kerja praktek di PT PLN (PERSERO) PLN Persero:
APP SEMARANG – GARDU INDUK
https://www.pln.co.id/tentang-
TAMBAK LOROK SEMARANG
penulis memberikan saran sebagai kami/profil-perusahaan
berikut :
[3] PT. PLN PERSERO. (2014).
1. Agar peralatan tegangan tinggi
dapat bekerja dengan lebih baik Buku Pedoman Pemeliharaan
maka sebaiknnya pemeliharaan
Pemutus Tenaga (PMT),
dilakukan lebih ekstra mengingat
letak geografis yang berada di PT.PLN (Peresero), Jakarta
daerah pesisir laut dan rawan banjir
[4] PT. PLN (Persero). 2014, buku
serta rob maka tingkat korosif juga
semakin tinggi. petunjuk Gardu Induk SK DIR
2. Pembenahan atau optimalisasi
0520 2014,
saluran drainase perlu di perhatikan
lebih intensif, agar mampu PT. PLN (Persero), Jakarta
menanggulangi banjir dan
[5] bielisme.wordpress.com (2016,
mengurangi genangan air yang ada
sehingga dimungkinkan pekerjaan 17 Juni), PENGERTIAN
di Gardu Induk dapat di lakukan
GARDU INDUK DAN JENIS
lebih optimal.
GARDU INDUK. Dikutip 10

XIII. Daftar Pustaka juni 2019 dari Biel Is Me :


https://bielisme.wordpress.com/
[1] Aslimeri, d. (2008). Teknik 2016/06/17/pengertian-gardu-
Transmisi Tenaga Listrik Jilid 2. induk-dan-jenis-gardu-induk/
bse.

Semarang, 8 Juli 2019


Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Eka Nuryanto Budisusila, ST, MT


NIP : 0619107301

Anda mungkin juga menyukai