Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODA PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian.

Ditinjau dari jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:8) penelitian kuantitatif adalah:

"Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan."

3.2. Lokasi Penelitian.

Pemilihan dan penetapan lokasi penelitian ini adalah di BPJS Ketenagakerjaan

kantor Cabang Gresik Jl. Wahidin Sudirohusodo No.121A, Kebomas, Ngipik,

Kec. Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61122. Adapun pemilihan tersebut

dengan alasan sebagai berikut :

1. Adanya relevansi masalah yang akan diteliti di instansi tersebut.

2. Lokasi relatif dekat dengan domisili peneliti sehingga mudah dijangkau

(efisien) dan bisa efektif dengan tujuan penelitian.

3.3.Populasi dan Sampel.

Pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono

(2017:80). sedangkan jumlah sampel berdasarkan pendapat dari Arikunto

(2012:104) bahwa jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah

53
54

sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari

100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya.

Tabel 3.1
Rincian Populasi Berdasarkan Jabatan

No Jumlah Sampel
Uraian Jabatan
Responden % Jumlah
1 Kepala Kantor Cabang 1 1 1
x 33 = 0.97
34
2 Kepala Bidang 4 4 4
x 33 = 3,88
34
3 Staf 29 29 28
x 33 = 28,15
34
34 33

Pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik total sampling, seperti

yang dikemukakan Arikunto (2012:120), total sampling adalah pengambilan

sampel yang sama dengan jumlah populasi.Penelitian ini sampel yang diambil

sebanyak 33 orang atau seluruh karyawan BPJS ketenagakerjaan Kantor Cabang

Gresik.

3.4. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data subjek. Menurut Sugiyono (2017:137),

data subjek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap,pengalaman atau

karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi objek penelitian

(responden) yang diberikan yaitu: lisan (wawancara), tertulis (kuesioner), dan

ekspresi (proses observasi).

Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut

Sugiyono (2017:139), data primer adalah data atau yang diperoleh atau
55

dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau

yang bersagkutan yang memerlukan”.Data primer merupakan data yang

didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti dari

hasil wawancara dan pengisian kuesioner yang biasa dilakukan peneliti.

3.5. Teknik Pengambilan Data

Menurut Sugiyono (2017:308) teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Teknik pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data

dengan cara yang sesuai dengan penelitian sehingga peneliti akan memperoleh

data yang lengkap baik secara lisan maupun tertulis. Arikunto (2010:136),

berpendapat bahwa “metode penelitian adalah berbagai cara yang digunakan

peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan metode kuesioner yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini kuesioner diberikan

kepada karyawan BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Gresik.

3.6. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel

3.6.1. Identifikasi Variabel

Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing–

masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator – indikator

yang membentuknya. Definisi operasional digunakan untuk menjelaskan secara

terperinci variabel – variabel yang dimaksud dalam penelitian ini terdiri dari :
56

1. Variabel Bebas (Independen Variabel)

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

a. pendidikan dan pelatihan, (X1)

b. motivasi, (X2),

c. lingkungan kerja, (X3)

d. kepemimpinan (X4).

2. Variabel terikat (dependen Variabel)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan

(Y).

3.6.2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam

lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Definisi operasional

variable penelitian merupakan penjelasan dari masing-masing variabel yang

digunakan dalam penelitian terhadap indikator-indikator yang membentuknya.

Definisi operasional penelitian ini dapat diketahui berikut ini :

a. Pendidikan dan pelatihan, (X1)

Pendidikan dan pelatihan dapat diukur dari Indikator indikatornya sebagai

berikut :

1. Instruktur

2. Peserta

3. Materi
57

4. Metode

5. Tujuan (Mangkunegara,2011:57).

b. Motivasi, (X2),

Motivasi kerja dapat diukur dari Indikator indikatornya sebagai berikut :

1. Dimensi Kebutuhan akan prestasi,

2. Dimensi Kebutuhan akan afiliasi,

3. Dimensi Kebutuhan akan kekuasaan,

c. lingkungan kerja, (X3)

Lingkungan Kerja dapat diukur dari Indikator indikatornya sebagai

berikut :

1. Penerangan/cahaya di tempat kerja

2. Sirkulasi udara ditempat kerja

3. Kebisingan di tempat kerja

4. Bau tidak sedap di tempat kerja

5. Keamanan di tempat kerja

d. Kepemimpinan (X4).

Kepemimpinan dapat diukur dari Indikator indikatornya sebagai

1. Kemampuan untuk membina kerjasama dan hubungan yang baik

2. Kemampuan yang efektivitas

3. Kepemimpinan yang partisipatif

4. Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau waktu

5. Kemampuan dalam mendelegasikan tugas atau wewenang

e. Kinerja karyawan (Y).


58

Kinerja karyawan dapat diukur dari Indikator indikatornya adalah sebagai

berikut :

1. Kualitas Pekerjaan

2. Kuantitas Pekerjaan

3. Tanggung jawab

4. Kemampuan Bekerjasama

5. Inisiatif

3.7. Teknik Analisis Data

Berikut ini peneliti akan menguraikan metode-metode analisis yang akan

digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian:

3.7.1. Validitas Data Penelitian

Validitas atau tingkat ketepatan, kejituan atau keakuratan adalah

kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur definisi

lain validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu instrumen.

“Derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya

yang dapat dilaporkan oleh penelitian. Dengan demikian data yang valid adalah

data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitain.” Sugiyono (2017:267)

Instrumen yang digunakan dalam penelitian perlu diuji validitas dan reliabilitas.

Uji validitas menyatakan bahwa instrument yang digunakan untuk mendapatkan

data dalam penelitian dapat digunakan atau tidak. Uji validitas instrument dalam

penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah dirancang

dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya.


59

Uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik uji validitas korelasi

product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus tersebut adalah:

Keterangan :

r xy = Koefisien korelasi

X = Skor butir

Y = Skor total yang diperoleh

N = Jumlah responden

∑X2 = Jumlah kuadrat nilai X

∑Y2 = Jumlah kuadrat nilai Y

Hasil perhitungan rxy atau rhitung dikonsultasikan dengan harga

rtabel dengan taraf signifikan 5%. Jika harga rhitung lebih besar dari

rtabel maka dapat dikatakan item tersebut valid.

3.7.2. Reliabilitas Data Penelitian

Reliabilitas/tingkat keandalan, ketepatan adalah tingkat kemampuan instrument

untuk mengumpulkan data secara konsisten dari sekelompok individu Reliabilitas

disebut juga keterandalan, keajegan, konsistensi dan stabilitas.

Uji reliabilitas menurut Sugiyono (2017:354) dilakukan untuk mengetahui

seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua

kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur

sama. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang
60

dirancang dalam bentuk kuesioner dapat diandalkan, suatu alat ukur dapat

diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan berulangkali akan memberikan hasil

yang relatif sama (tidak berbeda jauh).

Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara

statistika, yaitu melalui koefisien reliabilitas dan apabila koefisien reliabilitasnya

lebih besar dari 0.60 maka secara keseluruhan pernyataan tersebut dinyatakan

andal (reliabel). Reliabilitas ditentukan atas dasar proporsi varian total yang

merupakan varian total sebenarnya. Makin besar proporsi tersebut berarti makin

tinggi reliabilitasnya. Untuk menguji reliabilitas instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian ini digunakan rumus koefisien Alpha karena skor pada butir-

butir instrumen merupakan skor bertingkat yaitu antara 1 sampai dengan 4 atau 1

sampai dengan 5.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 164), instrumen yang berbentuk

multiple choice (pilihan ganda) maupun skala bertingkat maka reliabilitasnya

dihitung dengan menggunakan rumus Alpha. Rumus tersebut adalah :

Keterangan :

rii = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑ = Jumlah varian butir

= Varian total
61

3.7.3. Uji Asumsi Klasik

Regresi dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) akan memberikan

hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) jika memenuhi asumsi klasik

(Ghozali, 2011:173). Terdapat asumsi yang mendasari model regresi linier dengan

menggunakan model OLS (pangkat kuadrat terkecil biasa). Jika asumsi-asumsi

tersebut diterima begitu sajamungkin dapat menyebabkan pengambilan keputusan

yang menyesatkan, oleh karena itu perlu dilakukan uji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini digunakan untuk memastikan bahwa

data berdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat

heteroskedastisitas dalam model yang digunakan. Jika semua itu terpenuhi maka

model analisis layak digunakan.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2011:160). Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik non parametrik

Kolmogorov-Smirnov, dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika Asym.sig < taraf signifikansi (α = 5%),


maka residual berdistribusi tidak normal.
Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 5%),
maka residual berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi antar
62

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidakorthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel

independen yang memiliki nilai korelasi antar variabel independen sama

dengan nol.

Multikolinearitas dapat dilihat pada nilai toleransi dan nilai VIF (Variance

Inflation Factor). Multikolinearitas tidak terjadi apabila nilai tolerance

lebih dari 0,100 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10,

apabila tidak terjadi multikolinearitas maka analisis dapat dilanjutkan

(Ghozali, 2011: 105).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan Uji Glejser.

Uji Gjelser dilakukan dengan meregres nilai absolut residual terhadap

variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik

mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasiterjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139-143). Variabel independen yang

signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen ditandai


63

dengan nilai probabititas tingkat kesalahan (Sig.) lebih kecil dari taraf

signifikansi yang telah ditentukan (taraf signifikansi 5%).

3.7.4. Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan teknik regresi linier berganda (Multiple

Regression Model) untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen. Digunakan analisis regresi linier berganda karena melibatkan

dua atau lebih variabel independen. Model umum analisis regresi tersebut adalah

sebagai berikut (Sugiyono, 2017: 211):

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2+ 𝑏3 𝑋3 + 𝑏4 𝑋4+ ε

Keterangan:

Y = Variabel kinerja karyawan

α = Konstanta

b1 = Koefisien regresi pendidikan dan pelatihan

b2 = Koefisien regresi motivasi

b3 = Koefisien regresi lingkungan kerja

b4 = Koefisien regresi kepemimpinan

X1 = Variabel bebas pendidikan dan pelatihan

X2 = Variabel bebas motivasi

X3 = Variabel bebas lingkungan kerja

X4 = Variabel bebas kepemimpinan

e = derajat kesalahan

Persamaan diatas dikenal dengan persamaan linier

berganda. Dinamakan linier karena pangkat dari semua


64

parameternya adalah satu, dan dikatakan berganda karena variabel

independennya lebih dari dua

3.7.5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah

antara nol dan satu. Nilai yang kecilmenunjukkan kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir

semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011: 97-99). Nilai digunakan untuk menunjukkan besarnya regresi

yang mampu menjelaskan variabel terikat.

3.7.6. Uji Parsial (uji t)

Uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

pendidikan dan pelatihan, motivasi, lingkungan kerja, serta kepemimpinan

mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan, dengan asumsi variabel

independen lainnya dianggap konstan. Dasar pengambilan keputusan adalah

hipotesis akan diterima apabila nilai probabilitas tingkat kesalahan t atau p value

lebih kecil dari taraf signifikansi tertentu (taraf signifikansi 5%).

3.7.7. Uji Simultan (uji F hitung)

Uji simultan (uji statistik F) pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk mengetahui

apakah variabel-variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variable terikat.


65

Dasar pengambilan keputusan adalah hipotesis akan diterima apabila nilai

probabilitas tingkat kesalahan F atau p value lebih kecil dari taraf signifikansi

tertentu (taraf signifikansi 5%).

Anda mungkin juga menyukai