Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN PENINGKATAN JALAN


PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN MENSUNG - TINOMBALA (4,00 KM)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan merupakan prasarana vital transportasi yang menghubungkan


antara daerah satu dengan yang lainnya.Dengan adanya kondisi jalan
yang memadai diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi pada
daerah-daerah yang dilaluinya. Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum
Penataan Ruang dan Pertanahan Bidang Bina Marga adalah institusi
pemerintah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam
mengelola Prasarana Jalan dan Jembatan diwilayah Kabupaten Parigi
Moutong. Kebutuhan akan prasarana jalan yang baik merupakan
sesuatu yang diharapkan oleh masyarakat dan merupakan faktor
penunjang lancarnya perekonomian, mengingat kondisi jalan yang ada
saat ini tingkat kerusakannya diakibatkan oleh faktor alam, maupun
faktor lalu lintas sehingga perlu diadakan perbaikan dan peningkatan
guna memenuhi kebutuhan traffic yang makin tinggi.Dalam proses
perencanaan sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan perlu
diperhatikan beberapa faktor diantaranya kenyamanan, keamanan,
lingkungan serta faktor lain yang mendukung perencanaan yang
matang dan terencana.

II. LINGKUP KEGIATAN

2.1 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pekerjaan ini adalah terwujudnya peningkatan jalan yang


makin mantap sesuai dengan persyaratan dan kaidah-kaidah teknis.
Tujuan utamanya adalah didapatkan hasil jalan yang diselesaikan
tepat waktu dan juga dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi
kuantitas maupun kualitas.

2.2 Lingkup Kegiatan.

Lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan adalah peningkatan jalan


pada pekerjaan Peningkatan Jalan Mensung - Tinombala sepanjang
4.00 Km.

III. SUMBER PENDANAAN

Kegiatan ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK Reguler)


Tahun Anggaran 2019.

IV. SERTIFIKAT BADAN USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI


- Kualifikasi Bidang Usaha : Bangunan Sipil
- Subkualifikasi : K1
- Kode Subkualifikasi : SI003
- Subklasifikasi : Jasa Pelaksana untuk Konstruksi Jalan Raya
(kecuali Jalan Layang), Jalan, Rel Kereta Api dan Landas Pacu
Bandara.

V. METODE PELAKSANAAN

5.1 Persyaratan-Persyaratan

5.1.1 Bahan

a. Bahan hanya boleh digunakan apabila telah dilakukan pengujian


dan memenuhi Spesifikasi yang dipersyaratkan;

b. Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu harus disiapkan


stock bahan material (material on site), sehingga setiap saat
dibutuhkan selalu tersedia, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keseragaman bahan serta kesinambungan pekerjaan;
5.1.2 Peralatan

a. Peralatan Lapen Sandsheet

1) Wheel Loader - 1 Unit


2) Vibrator Roller - 1 Unit
3) Dump Truck (3,5 - 8 Ton) - 6 Unit;
4) Motor Grader - 1 Unit;
5) Tandem Roller - 1 Unit;
6) Water Tanker - 1 Unit;
7) Alat Bantu - Ls

Khusus untuk Dump Truck :


Milik atau sewa harus melampirkan BPKB atau STNK dan Buku Kir,
serta Invoice Pembelian.

5.1.3 Personil Kontraktor Lapen Sandsheet

1) Site Manager (1 Orang)


Minimal Sarjana (S1) berijazah Teknik Sipil berpengalaman
minimal 3 (tiga) tahun dan memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli
Sistem Manajemen Mutu dan K3 konstruksi Jenjang Ahli Muda
serta memiliki NPWP dan KTP yang masih berlaku;

2) Pelaksana / Pengawas Teknik (1 Orang)


Minimal berijazah D3 Teknik Sipil berpengalaman minimal 3 (tiga)
tahun dan memiliki Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT) Pengawas
Pekerjaan Jalan serta memiliki KTP yang masih berlaku;

3) Quality / Quantity Engineer (1 Orang)


Minimal berijazah D3 Teknik Sipil berpengalaman minimal 3 (tiga)
tahun dan memiliki Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT) Teknisi
Laboratorium Aspal serta memiliki KTP yang masih berlaku;

4) Tenaga Terampil terdiri dari Pekerja Aspal 1 (satu) orang memiliki


Sertifikat Keterampilan Kerja (SKT) Pekerja Aspal Jalan Sesuai
KTP yang masih berlaku serta Operator Alat Berat 1 (satu) orang
memiliki KTP yang masih berlaku.
5.1.4 Fasilitas Laboratorium

Fasilitas laboratorium bisa disiapkan kontraktor dengan melibatkan


tenaga teknis laboratorium Dinas PU atau menggunakan fasilitas
laboratorium Dinas PU dengan tenaga teknis Qualitity PU dan
Kontraktor sebagai pelaksana.

5.1.5 Pelaksanaan Pekerjaan

Pelaksanaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


1. Keselamatan para pelaksana dan pengawas serta masyarakat
yang sedang beradadalam daerah pekerjaan;
2. Masalah lingkungan;
3. Kelancaran arus lalu lintas pada daerah pekerjaan;
4. Pekerjaan dilaksanakan pada cuaca baik;
5. Penyediaan sarana penerangan yang cukup bila pekerjaan
dilaksanakan pada malam hari;
6. Efektifitas pengoperasian alat agar dapat bekerja secara terus
menerus pada kecepatan normal.

5.2 Metode Pelaksanaan

5.2.1 Penyiapan Badan Jalan;


Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggarukan dan pemadatan
lapisan tanah dasar atau jalan kerikil lama, pekerjaan dapat juga
mencakup peralatan dengan motor grader atau perbaikan bentuk
dengan atau tanpa penggarukan dan tanpa penambahan jalan baru.

5.2.2 Bahu Jalan


Pekerjaan ini harus terdiri dari pemasokan, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan bahan bahu jalan pada tanah dasar
yang telah disiapkan atau permukaan lainnya yang disetujui oleh
direksi.Kelandaian dan dimensi bahu jalan harus sesuai dengan
gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi
pekerjaan.
5.2.3 LPA (Lapis Pondasi Agregat)
Pekerjaan ini meliputi pemasokan, pemprosesan, pengangkutan,
penghamparan, Pembasahan dan Pemadatan di atas permukaan
Badan Jalan yang telah disiapkan. Lapis pondasi agregat terdapat
dua kelas yang berbeda yaitu kelas A dan Kelas B. Lapis Pondasi
Agregat Kelas A adalah mutu lapis pondasi atas untuk lapisan di
bawah lapisan beraspal, dan Lapis Pondasi Agregat Kelas B adalah
untuk lapis pondasi bawah.
- Pencampuran bahan untuk LPA dikerjakan dilokasi atau ditempat
percampuran yang telah ditentukan dengan alat mekanis.
- Pelaksanaan percampuran sesuai dengan Job Mix Formula dari
Laboratorium dan pelaksanaannya telah sesuai dengan
spesifikasi.
- Hasil pencapuran Agregat Kasar dan Agregat Halus untuk LPA
dibawa ke lokasi pekerjaan dan dihampar sesuai ketebalan yang
telah ditentukan.
- Selanjutnya pemadatan LPA dimulai dari pinggir menuju
ketengah secara berulang-ulang dan test kepadatannya
dilaksanakan dengan menggunakan alat sand cone.

5.2.4 Lapis Resap Pengikat


- Pekerjaan ini harus mencakup penyediaan dan penyiraman
bahan aspal pada permukaan yang telah disiapkan sebelumnya
untuk pemasangan lapisan beraspal berikutnya.
- Lapis Resap Pengikat dihampar diatas permukaan lapis pondasi
agregat.
- Lapis Resap Pengikat harus disemprot atau disiram hanya pada
permukaan kering atau mendekati kering(lembab) dan tidak boleh
dilaksanakan waktu angin kencang, hujan atau akan turun hujan.
- Sebelum penyemprotan atau penyiraman aspal dimulai,apabila
ada kotoran maka permukaan harus dibersihkan dengan
menggunakan kompresor. Batas permukaan yang akan disemprot
oleh setiap lintasan penyemprotan harus diukur dan ditandai.
- Takaran pemakaian lapis resap pengikat 0,4 sampai 1,3 liter per
meter persegi untuk lapis pondasi agregat.

5.2.5 Lapis Penetrasi Macadam


Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan lapis permukaan atau lapis
pondasi terbuat dari agregat yang distabilisasi oleh aspal. Lapis
Penetrasi Macadam tidak boleh dilaksanakan pada permukaan yang
basah, selama hujan atau hujan akan turun. Bahan harus terdiri dari
agregat pokok, agregat pengunci, agregat penutup (hanya digunakan
untuk lapis permukaan) dan aspal.

Penghamparan dan Pemadatan :


- Jumlah agregat yang ditebar diatas permukaan yang telah
disiapkan harus sebagaimana yang disyaratkan. Kerataan
permukaan dapat diperoleh dengan ketrampilan penebaran dan
menggunakan perkakas tangan seperti penggaru. Pemadatan
harus dilaksanakan seperti yang disyaratkan .
- Penyemprotan aspal dapat dikerjakan dengan menggunakan
penyemprot tangan (hand Sprayer) dengan temperatur aspal
yang disyaratkan.
- Penebaran dan pemadatan agregat pengunci harus dilaksanakan
dengan cara yang sama untuk agregat pokok. Takaran
penebaran harus sedemikian hingga, setelah pemadatan, rongga-
rongga permukaan dalam agregat pokok terisi dan agregat pokok
masih nampak.
- Penyemprotan aspal diatas agregat pengunci (bilamana
digunakan agregat penutup).
- Penebaran dan pemadatan agregat penutup (untuk lapis
permukaan)
5.2.6 Latasir (SS-B)
Lapis Tipis Aspal Pasir (Latasir) terdiri dari dua jenis campuran,
sesuai gradasi agregatnya
a. Latasir kelas A, dikenal dengan nama HRSS-A atau SS-A. Tebal
nominal minimum HRSS-A adalah 1,5 cm.
b. Latasir kelas B, dikenal dengan nama HRSS-B atau SS-B. Tebal
nominal minimum HRSS-A adalah 2 cm.
Gradasi agregat HRSS-B lebih kasar dari HRSS-A. Latasir
memerlukan penambahan filler agar memenuhi kebutuhan sifat-
sifat yang disyaratkan.
- Material dicampurkan manual, selanjutnya dibawa kelapangan
dengan menggunakan Dump Truck dan dihampar manual dengan
ketentuan bahwa lokasi sudah dipersiapkan, artinya bahwa badan
jalan tersebut sudah di Prime Coat terlebih dahulu sesuai dengan
yang disyaratkan.
- Setelah aspal dihampar dilapangan dan suhu sesuai dengan
yang disyaratkan untuk dilaksanakan pemadatan dengan
menggunakan Tandem Roller.Banyaknya lintasan pemadatan
harus berdasarkan hasil Trial Mix.

5.2.7 Pasangan Batu

Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan


dalam gambar atau seperti yang diperintahkan direksi
pekerjaan.Pekerjaan harus meliputi pemasokan semua bahan,
galian, penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan
untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan spesifikasi ini dan
memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang
ditunjukkan dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
oleh direksi pekerjaan.

Tahapan Pelaksanaan :

 Batu dibasahi dan dibersihkan permukaannya sebelum dipasang.


 Menghampar spesi.
 Memasang batu muka dengan bentuk seragam dan dipasang
bersamaan dengan batu yang dipasang dibagian dalam agar
mengikat dan bersatu dengan baik.
 Mengisi celah-celah antara batu bagian samping sampai penuh
plesteran pada bagian atas serta dilakukan pleseteran siaran pada
permukaan dengan rapi.

VI. WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jalan Mensung -


Tinombala selama165 (Seratus Enam Puluh Lima) hari kalender.

VII. PROGRAM KERJA


Pelaksana konstruksi harus segera menyusun program kerja minimal
meliputi:
1. Jadwal kegiatan secara terperinci :
2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun
jumlah tenaga untuk melaksanakan pekerjaan, serta harus
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.

VIII. PENUTUP

Kerangka Acuan Kerja ini menjadi pedoman secara umum bagi


pelaksana konstruksi dalam melaksanakan pekerjaan.Hal-hal teknis
yang diperlukan hendaknya bisa dipersiapkan secara matang agar
pelaksanaan pekerjaan dapat selesai pada jadwal yang telah
ditentukan dengan kualitas sesuai yang telah ditetapkan.

Ditetapkan di :
Parigi, Mei 2019

Pejabat Pembuat Komitmen

TRI SATYA KURNIADI,ST


Nip. 19780311 200801 1 008

Anda mungkin juga menyukai