Anda di halaman 1dari 3

EKLAMPSIA

No. : /PKM/SOP
Dokumen /UKP / I /2018
SOP No. Revisi : 0/0
Tgl Terbit : 15/1/2018
Halaman : 1/3

dr. Siti
UPT
Mulhaidah
PUSKESMAS
NIP.
NYOMPOK
197803102
KECAMATAN
010012010
KOPO
1. Pengertian Eklampsia merupakan kasus akut pada penderita Pre-
eklampsia, yang disertai dengan kejang menyeluruh dan
atau koma.
2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam tatalaksana
eklampsia.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Nyompok
Kecamatan Kopo Nomor 800/086/PKM/I/2018 tentang
Layanan Klinis di UPT Puskesmas Nyompok Kecamatan
Kopo.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Bahan 1. Alat – Alat
dan Alat a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Sudip lidah
d. Oksigen
e. Infus set
f. Refleks hammer
g. Kateter
h. Urine bag
i. Status ibu
j. Formulir inform consent
k. Formulir Labolatorium
2. Bahan
a. MgSO4
b. Aquades
c. Ca Glukonas 10%
d. Cairan RL
e. Sarung tangan
6. Langkah - 1. Petugas menanyakan keluhan pasien.
Langkah a. Nyeri kepala hebat
b. Gangguan visus
c. Muntah-muntah
d. Nyeri epigastrium
e. Kenaikan progresif tekanan darah
f. Kejang
2. Petugas menanyakan faktor resiko
a. Diabetes Melitus
b. Hipertensi Kronik
c. Gangguan pembuluh darah dan jaringan ikat
d. Syndrom antibody antibhospholipid
e. Nefropati

3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik


a. Pemeriksaan keadaan umum
b. Menentukan jenis kejang
c. Pemeriksaan tanda vital : adanya peningkatan
tekanan darah diastolik > 110 mmHg
d. Sianosis
e. Skotoma penglihatan
f. Dapat ditemukan adanya tanda-tanda edema
paru atau gagal jantung
g. Pada pemeriksaan abdomen dapat ditemukan

2/3
nyeri epigastrium atau nyeri abdomen pada
kuadran kanan atas
4. Pemeriksaan Penunjang : melakukan pemeriksaan
protein urine (proteinuria 2+)
5. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil
anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang.
6. Petugas melakukan penatalaksanaan eklampsia
a. Perawatan pada saat kejang
 Masukkan sudip lidah ke dalam mulut penderita
 Baringkan pasien pada sisi kiri, posisi
trendelenbrug untuk mengurangi resiko aspirasi
 Beri O2 4 liter permenit
b. Lakukan protap MgSO4
Rujuk pasien sambil terus dilakukan
stabilisasi

7. Unit 1. Pendaftaran
Terkait 2. Ruang KIA
3. Ruang Bersalin
4. Labolatorium

3/3

Anda mungkin juga menyukai