Anda di halaman 1dari 1

Yul Afnedi (YA) Ketua DPD PAN Pessel ingin meminang Bupati Hendrajoni sebagai Cawabup,

mendampingi Cabup kader PAN. Tanggapannya?

Ha..ha.. Menggelikan! Itu gimmick politik paling absurd yg saya tau. Tidak logis menurut akal sehat
publik, maupun realitas politik.

Sejak Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dipilih langsung melalui Pilkada yang ada cuma Calon
Bupati yg gagal kembali maju dengan posisi Calon Wakil Bupati. Tapi 'turun grade' seperti itu
mustahil berlaku bagi Bupati petahana. Kalau ada yg melakukannya berarti bunuh diri. Atau, sudah
kalah sebelum bertanding.

Bagaimanapun Bupati petahana punya pengalaman, kemampuan dan resourching (sumber daya)
memadai yg terbukti sanggup memenangkan kontestasi politik sebelumnya.

Nah, selama menjabat semua itu niscaya meningkat sesuai fasilitas dari entitas yg melekat pada
seorang Kepala Daerah. Berbagai privalege, kesempatan, serta akses sosial, finansial dan politik akan
memudahkannya meng-agregasi maupun mendayagunakan resourching/intrumen pemenangan
Pilkada.

Dengan demikian, setiap kalkulasi politik yg menggunakan logika normal pasti menempatkan Bupati
petahana sebagai calon kandidat potensial memenangkan Pilkada. Maka bargaining position (posisi
tawar) Bupati petahana lebih kuat dibanding yg lainnya.

Jadi, berharap Bupati petahana bersedia jadi Cawabup sama artinya berhalusinasi. He he he..

Anda mungkin juga menyukai