Disahkan oleh Direktur dr. Dedi Adnan Fauzi, Sokaraja, 14 Juni 2017
MM
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan identifikasi pasien
Rumah Sakit Umum (RSU) Wiradadi Husada ini dapat selesai disusun.
Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak dalam memberikan
pelayanan pasien RSU Wiradadi Husada.
Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian, ruang lingkup, tata laksana, dan
pendokumentasian terkait identifikasi pasien di RSU Wiradadi Husada
Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas
bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan identifikasi pasien
RSU Wiradadi Husada.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
TOPIK HALAMAN
Halaman Judul ................................................................................................................ 1
Halaman Pengesahan dan Pemberlakuan........................................................................ 2
Kata Pengantar ................................................................................................................ 3
Daftar Isi ......................................................................................................................... 4
Bab I Definisi ................................................................................................................. 5
Bab II Ruang Lingkup ................................................................................................... 6
Bab III Tata Laksana ...................................................................................................... 8
Bab IV Dokumen ........................................................................................................... 16
Referensi ........................................................................................................................ 19
Lampiran ........................................................................................................................ 20
4
BAB I
DEFINISI
A. Definisi
Identifikasi pasien adalah suatu prosedur pengidentifikasian kepada pasien untuk
membedakan antara pasien satu dengan yang lain sehingga mempermudah dalam
pemberian pelayanan kepada pasien.
Ketepatan identifikasi pasien menjadi hal yang penting, bahkan berhubungan dengan
keselamatan pasien. Kesalahan karena kekeliruan pasien dapat terjadi dalam semua aspek
diagnostik dan pengobatan.
Proses identifikasi pasien perlu dilakukan dari sejak awal pasien masuk rumah sakit
yang kemudian identitas tersebut akan selalu digunakan untuk konfirmasi dalam setiap
pemberian pelayanan kepada pasien seperti saat memberikan obat, darah atau produk darah
atau sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan.
B. Tujuan
1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam
identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit;
2. Mengurangi kejadian/ kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi.
Kesalahan ini dapat berupa: salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi,
kesalahan transfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik;
3. Mengurangi kejadian cidera pada pasien.
BAB II
5
RUANG LINGKUP
6
4. Manajer
a. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien terlaksana sesuai dengan
prosedur oleh seluruh petugas di RSU Wiradadi Husada.
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.
7
BAB III
TATA LAKSANA
8
keluarganya untuk menulis pada formulir identitas yang disediakan RSU Wiradadi
Husada dengan huruf KAPITAL pada kotak-kotak huruf yang disediakan, nama tidak
boleh disingkat, tidak boleh salah ketik walaupun satu huruf.
8. Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identitas. Ganti gelang identitas
jika terdapat kesalahan penulisan data.
9. Jika gelang identitas terlepas, segera berikan gelang identitas yang baru.
10. Gelang identitas harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di rumah sakit.
11. Jelaskan prosedur pemasangan gelang identitas dan tujuannya kepada pasien.
12. Periksa ulang 2 dari 3 detail data di gelang identitas sebelum dipakaikan ke pasien.
13. Pada kasus pasien yang tidak menggunakan gelang identifikasi:
a. Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab, seperti:
1) Menolak penggunaan gelang identifikasi.
2) Gelang identifikasi menyebabkan iritasi kulit.
3) Gelang identifikasi tidak sesuai dengan ukuran.
4) Pasien melepas gelang identifikasi.
b. Pasien harus diinformasikan akan resiko yang dapat terjadi jika gelang identifikasi
tidak dipakai. Alasan pasien harus dicatat pada rekam medis.
c. Jika pasien menolak menggunakan gelang identifikasi, petugas harus lebih
waspada dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar
sebelum dilakukan prosedur kepada pasien.
d. Jika terjadi revisi identitas pasien maka gelang pasien yang lama digunting dan
ditempelkan di rekam medis pasien, ganti dengan gelang identitas yang lama
dengan gelang yang baru sesuai dengan identitas pasien di e-KTP.
9
b. Jika pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak
sadar, bayi, disfasia, gangguan jiwa) verifikasi identitas pasien kepada keluarga/
pengantarnya. Jika mungkin, gelang identitas jangan dijadikan satu-satunya
bentuk identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi. Tanya ulang nama dan
tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan jawaban pasien dengan data yang
tertulis di gelang identitasnya.
c. Semua pasien rawat inap dan yang akan menjalani prosedur menggunakan
minimal I gelang identifikasi.
d. Pengecekan gelang identifikasi dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.
e. Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar dan
pastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik.
f. Unit yang menerima transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan
membandingkan data yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang
identifikasi.
g. Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang identitas.
Gelang identitas harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas menangani
pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur.
2. Prosedur kerja identifikasi pasien
a. Ucapkan salam dan perkenalkan diri petugas.
b. Jelaskan tujuan pemasangan gelang dan prosedur yang akan dilakukan.
c. Lakukan identifikasi pasien dengan menanyakan identitas nama, tanggal lahir,
dan nomor rekam medis pasien yang dicocokan dengan gelang identitas pasien
sebelum tindakan dilakukan seperti sebelum memberikan obat, sebelum
mengambil sampel darah, sebelum pemberian transfusi darah atau produk darah,
sebelum mengambil spesimen yang lain dan melakukan tindakan prosedur dan
asuhan keperawatan.
d. Bila identitas sesuai, lanjutkan dengan prosedur tindakan yang akan dilakukan
pada pasien.
e. Gelang dilepas sebelum pasien pulang dan dibuang di tempat sampah medis.
3. Beberapa prosedur yang membutuhkan identifikasi pasien secara benar dan tepat
a. Pemberian obat-obatan
Tatalaksana identifikasi pasien pada saat akan memberikan obat-obatan
a) Petugas harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan
prosedur, dengan cara:
10
Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor
rekam medis serta mencocokan dengan gelang identitas pasien.
Periksa dan bandingkan data pada gelang identitas dengan rekam medis. Jika
data yang diperoleh sama, lakukan prosedur/ berikan obat.
Jika terdapat ≥ 2 pasien di ruangan rawat inap dengan nama yang sama, periksa
ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya.
b) Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum
pemberian obat dilakukan.
c. Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, MRI, dan sebagainya)
Tatalaksana identifikasi pasien yang menjalani pemeriksaan radiologi
a) Operator harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan
prosedur, dengan cara:
Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor
rekam medis.
Periksa dan bandingkan data pada gelang identitas dengan rekam medis. Jika
data yang diperoleh sama, lakukan prosedur.
Jika terdapat ≥ 2 pasien di instalasi radiologi dengan nama yang sama, periksa
ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya.
1. Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum
pajanan radiasi (exposure) dilakukan.
d. Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
Tatalaksana identifikasi pasien yang menjalani tindakan operasi
a) Petugas dikamar operasi harus mengkonfirmasi identitas pasien.
b) Jika gelang identifikasi terpasang pada area operasi, pindahkan gelang identifikasi
pada area yang tidak dioperasi dan mudah diihat oleh petugas.
c) Jika diperlukan untuk melepas gelang identifikasi selama dilakukan operasi,
tugaskanlah seorang perawat di kamar operasi untuk bertanggungjawab melepas
dan memasang kembali gelang identifikasi pasien.
d) Gelang identifikasi yang dilepas harus ditempelkan di depan rekam medis pasien.
e. Transfusi darah
Tatalaksana identifikasi pasien yang akan dilakukan pengambilan dan pemberian
darah (transfusi darah)
11
a) Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan, dan penyerahan komponen
darah (transfusi) merupakan tanggungjawab petugas yang mengambil darah.
b) Dua orang petugas rumah sakit yang kompeten harus memastikan kebenaran data
demografik pada kantong darah, jenis darah, golongan darah pada pasien dan yang
tertera pada kantong darah, waktu kadaluarsanya, dan identitas pasien pada gelang
identifikasi.
c) Petugas rumah sakit harus meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap,
tanggal lahir, dan nomor rekam medis.
d) Jika petugas rumah sakit tidak yakin/ ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan
lakukan transfusi darah sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan benar.
f. Pengambilan sampel (misalnya darah, tinja, urin, dan sebagainya)
Tatalaksana identifikasi pasien yang akan dilakukan pengambilan sampel
a) Petugas laboratorium harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum
melakukan prosedur, dengan cara:
Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor
rekam medis.
Periksa dan bandingkan data pada gelang identitas dengan rekam medis (jika
pasien rawat inap). Periksa dan bandingkan data yang diperoleh dari pasien
dengan kartu berobat pasien (jika pasien rawat jalan). Jika data yang diperoleh
sama, lakukan prosedur.
Jika terdapat ≥ 2 pasien di ruangan laboratorium dengan nama yang sama,
periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya.
b) Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh sebelum
prosedur dilakukan.
g. Transfer pasien
Tatalaksana identifikasi pasien saat melakukan transfer pasien
a) Sebelum pasien dipindahkan ke unit ruangan lain lakukan klarifikasi instruksi
transfer pasien pada rekam medis. Selanjutnya lakukan identifikasi dengan
menanyakan nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor rekam medis kemudian
cocokkan dengan gelang identitas pasien.
b) Petugas yang menerima pasien segera setelah pasien tiba melakukan klarifikasi
identitas pasien yang dipindahkan dengan menanyakan nama lengkap, tanggal
12
lahir, dan nomor rekam medis kemudian cocokkan dengan gelang identitas pasien
dan data pada rekam medis pasien.
c) Jika data pasien tidak lengkap/ tidak sesuai segera lakukan klarifikasi dengan
petugas/ perawat yang melakukan pemindahan pasien sampai informasi
pemindahan pasien lengkap sesuai prosedur transfer.
h. Konfirmasi kematian
a) Pasien yang meninggal di ruang rawat rumah sakit harus dilakukan konfirmasi
terhadap identitasnya dengan gelang identitas pasien dan rekam medis (sebagai
bagian dari proses verifikasi kematian).
b) Satu salinan surat kematian diberikan pada keluarga pasien dan salinan kedua
disimpan di rekam medis pasien.
13
alamat rumahnya. Jika data ini tidak ada, prosedur/ terapi tidak dapat dilaksanakan
maka pasien diidentifikasi ulang.
e. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi data
dengan menanyakan keluarga/ pengantar pasien.
6. Prosedur identifikasi nama pasien yang sama di ruangan rawat inap
a. Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada perawat
yang bertugas setiap kali pergantian jaga.
b. Jika memungkinkan jangan tempatkan pasien dalam 1 ruangan yang sama.
c. Berikan label/ penanda berupa “HATI-HATI PASIEN DENGAN NAMA SAMA”
pada cover rekam medis, lembar pencatatan, lembar obat-obatan, dan lembar
tindakan.
d. Pastikan selalu melakukan prosedur identifikasi pasien dengan menanyakan nama
lengkap, tanggal lahir, dan nomor rekam medis pasien pada saat sebelum pemberian
darah/ produk darah, sebelum pemberian obat, sebelum pengambilan spesimen darah/
spesimen lain, sebelum pelaksanaan prosedur tindakan, sebelum pemberian pelayanan
perawatan.
7. Prosedur identifikasi pasien yang identitasnya tidak diketahui
a. Pasien akan diberi label menurut prosedur di RSU Wiradadi Husada sampai pasien
dapat diidentifikasi dengan benar. Contoh pelabelan yang diberikan berupa: pria/
wanita tidak dikenal; Tn. X/ Ny. Y, dan sebagainya.
b. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan gelang identifikasi baru dengan
identitas yang benar.
8. Prosedur identifikasi pasien dengan gangguan jiwa
a. Kapanpun dimungkinkan, pasien gangguan jiwa harus menggunakan gelang
identifikasi.
b. Akan tetapi terdapat hal-hal seperti kondisi pasien atau penanganan pasien yang
menyebabkan sulitnya mendapat identitas pasien dengan benar sehingga perlu
dipertimbangkan untuk menggunakan metode identifikasi lainnya.
c. Identifikasi pasien dilakukan oleh petugas yang dapat diandalkan untuk
mengidentifikasi pasien, dan lakukan pencatatan di rekam medis pasien.
d. Pada kondisi di mana petugas tidak yakin/ tidak pasti dengan identitas pasien
(misalnya saat pemberian obat), petugas dapat menanyakan nama dan tanggal lahir
pasien (jika memungkinkan) dan dapat dicek ulang pada rekam medis.
14
e. Jika terdapat ≥ 2 pasien dengan nama yang sama di ruang rawat, berikan tanda/ label
pada rekam medis, tempat tidur pasien, dan dokumen lainnya.
4. Prinsip pelepasan gelang identifikasi pasien
1. Gelang identifikasi hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah sakit.
2. Yang bertugas melepas gelang identifikasi adalah perawat yang bertanggungjawab
terhadap pasien selama masa perawatan di rumah sakit.
3. Gelang identifikasi dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini meliputi
pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan mengenai rencana
perawatan selanjutnya kepada pasien dan keluarga.
4. Gelang identifikasi yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi potongan-potongan
kecil sebelum dibuang ke tempat sampah medis.
5. Terdapat kondisi-kondisi yang memerlukan pelepasan gelang identifikasi sementara (saat
masih dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan gelang identifikasi
mengganggu suatu prosedur. Segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang
identifikasi dipasang kembali.
15
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi pelaksanaan prosedur identifikasi pasien dengan benar dan tepat salah
satunya dapat ditemukan pada rekam medis pasien (penulisan identitas pasien). Prosedur
identifikasi pasien secara benar dan tepat dalam pelaksanaannya dapat dilakukan monitoring
dan evaluasi. Bukti dokumen pelaksanaan prosedur identifikasi dapat dilihat pada form
pemantauan/ monitoring harian yang terdapat di unit kerja.
A. Pengendalian mutu
Prosedur identifikasi pasien dalam pelaksanaanya dilakukan pemantauan dan evaluasi oleh
kepala ruang dan hasil pemantauan akan dilaporkan setiap bulan kepada unit penjamin
mutu.
16
4. Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya missidentifikasi, dengan atau
tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insiden yang hampir terjadi di mana
missidentifikasi terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur.
a. Beberapa penyebab umum terjadinya missidentifikasi adalah:
a) Kesalahan pada administrasi/ tata usaha
Salah memberikan label.
Kesalahan mengisi formulir.
Kesalahan memasukkan nomor/ angka pada rekam medis.
Penulisan alamat yang salah.
Pencatatan yang tidak benar/ tidak lengkap/ tidak terbaca.
b) Kegagalan verifikasi
Tidak adekuatnya/ tidak adanya protokol verifikasi.
Tidak mematuhi protokol verifikasi.
c) Kesulitan komunikasi
Hambatan akibat penyakit pasien, kondisi kejiwaan pasien, atau keterbatasan
bahasa.
Kegagalan untuk pembacaan kembali.
Kurangnya kultur/ budaya organisasi.
b. Jika terjadi insiden akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal berikut ini:
a) Pastikan keamanan dan keselamatan pasien.
b) Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan.
c) Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di
tempat yang salah, para klinisi harus memastikan bahwa langkah-langkah yang
penting telah diambil untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien.
17
e. Insiden yang terjadi dan berhubungan dengan missidentifikasi.
3. Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan dipantau dan
ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.
18
REFERENSI
19
LAMPIRAN
Ya Tidak Ya Tidak
a. Identitas pasien diperiksa a. Lengkapi a. Identitas pasien diperiksa dan a. Lengkapi identitas
dari rekam medis. identitas pasien bandingkan dengan rekam pasien
b. Buatlah gelang identifikasi b. Gelang medis. b. Gelang identifikasi
berisi nama pasien, tanggal identifikasi dibuat b. Buatlah gelang identifikasi berisi dibuat dan
lahir, nomor rekam medis dan diperiksa nama pasien, tanggal lahir, diperiksa ulang
c. Data di gelang identifikasi ulang pada nomor rekam medis pada pasien
diperiksa ulang pada pasien pasien c. Data di gelang identifikasi
diperiksa ulang pada pasien
Gelang identifikasi pasien diperiksa, pasien diminta untuk menyebutkan nama lengkap , tanggal
lahir, dan nomor rekam medis sebelum menjalani prosedur, seperti:
o Pengambilan darah/ sampel cairan tubuh lainnya
o Transfusi darah
o Pemberian obat-obatan
o Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
o Transfer pasien
o Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, MRI, dan sebagainya)
21