Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Rizky Kurnialita 1510711060
Agnes Christine Hakim E 1510711063
A. Latar Belakang
Kegiatan praktek keperawatan komunitas di masyarakat merupakan bentuk
pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu keperawatan komunitas secara
komprehensif yang merupakan cermin kegiatan pengabdian pada masyarakat. Komunitas
merupakan suatu sistem yang terdiri dari sub sistem keluarga dan sistem sosial yang
saling berinteraksi. Keluarga sebagai sub sistem komunitas merupakan sistem terbuka
dimana terjadi hubungan timbal balik sekaligus umpan balik dimana keluarga merupakan
unit pelayanan dasar di masyarakat atau komunitas.
Perawatan kesehatan masyarakat yang merupakan gabungan ilmu keperawatan , ilmu
masyarakat dan social yang ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan dalam mengatasi
permasalahan kesehatan. Dalam mengaplikasikan praktek kesehatan masyarakat
diperlukan pengetahuan serta penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan masyarakat dalam menemukan suatu masalah kesehatan.
Komunitas atau masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan dan aktif dalam
seluruh proses perubahan, sejak pengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan
masalah, yang melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai target
pelayanan keperawatan komunitas dengan fokus masyarakat berupa peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit, hendaknya perlu dilibatkan secara lebih aktif dalam
seluruh akitfitas kegiatan komunitas.
Peningkatan taraf hidup masyarakat di dalam berbagai bidang kehidupan
mengakibatkan terjadi juga pergeseran pada pola kehidupan masyarakat, salah satunya
adalah dalam bidang kesehatan. Dimana dengan berkembangnya paradigma “Sehat” saat
ini, telah terjadi pergeseran upaya-upaya dalam hidup kesehatan antara lain: berubahnya
upaya pengobatan kepada upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan, dari segi
kegiatan yang bersifat pasif menunggu klien berobat di unit-unit pelayanan kesehatan
bergeser kepada penemuan kasus secara aktif. Perubahan ini tentunya akan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk berperan secara aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Oleh karenanya peran serta
masyarakat perlu terus dikembangkan agar tercapai pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan yang optimal secara mandiri.
Musyawarah masyarakat desa (MMD) merupakan bentuk dari wadah memecahkan
suatu masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat melalui pengkajian. Dalam
upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan komunitas yang telah dibekalkan kepada
mahasiswa dibangku kuliah, serta sebagai salah satu upaya menyiapakan tenaga
keperawatan yang profesional dan potensi keperawatan secara mandiri, maka mahasiswa
S1 Keperawatan UPN “Veteran” Jakarta melaksanakan praktek keperawatan komunitas
di wilayah Kelurahan Limo, Depok. Kegiatan praktek keperawatan komunitas digunakan
3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, pendekatam kelompok dan pendekatan kepada
masyarakat.
Kelurahan Limo, Depok memiliki 10 RT, 2 RW, 15 kader. Dalam pelaksanaan
praktik asuhan keperawatan komunitas mahasiswa menggunakan pendekatan proses
keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan cara pengumpulan data,
kemudian menyusun rencana sesuai dengan permasalahan yang ditemukan sampai
pelaksanaan dan terakhir evaluasi. Pengumpulan data dimulai selama 3 minggu mulai
tanggal 8 Mei - 22 Mei 2018 dengan jumlah KK 1050 KK, jumlah KK yang berhasil di
data sebanyak 850 KK. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan tekhnik wawancara
langsung, penyebaran kuestioner, dan windshield survey yaitu survey yang dilakukan
dengan berjalan mengelilingi wilayah Kelurahan Limo. Data yang diperoleh dari
masyarakat ditabulasi untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang mayoritas
terjadi di masyarakat kelurahan Limo. Selain itu data juga diperoleh dari Kepala Lurah
dan Kader. Setelah data diperoleh, dalam kegiatan MMD 2 mahasiswa dan masyarakat
bersama-sama mencari pemecahan masalah kesehatan yang ada dengan membentuk tim
pokjakes.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum:
Mahasiswa mampu mengenali dan mengamati keadaan kesehatan masyarakat di
wilayah binaan serta mampu menanggulangi masalah kesehatan tersebut bersama
masyarakat dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang terdapat di
masyarakat
b. Tujuan khusus:
Setelah melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 2, mahasiswa
mampu:
1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kesehatan masyarakat.
2. Mendiskusikan permasalahan kesehatan yang ditemukan bersama-sama dengan
warga.
3. Memotivasi masyarakat dalam upaya mengenali dan mengatasi masalah
kesehatan.
4. Menentukan masalah yang menjadi prioritas bersama-sama dengan warga.
5. Bersama masyarakat menyusun perencanaan kegiatan dalam menanggulangi
masalah kesehatan yeng terdapat pada masyarakat.
6. Membentuk pokjakes yang terdiri dari mahasiswa dan perangkat desa dengan
tujuan memecahkan masalah yang telah ditemukan dalam proses MMD 2.
7. Melaksanakan kegiatan bersama masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan
yang dihadapi.
C. Undangan
Rencana undangan antara lain:
Masyarakat
Kepala Lurah
Kepala Puskesmas
Ketua RW Setempat
Ketua RT Setempat
Kader
Tokoh Masyarakat
Pembimbing Praktek dari Pendidikan.
bersama
warga
e. Menentukan rencana
pelaksanaan kegiatan
7. D Doa 10 menit
8. Penutup 5 menuit
F. Kepanitiaan
Pelindung : Kepala Lurah Limo
Penanggung Jawab : Ketua Pelaksana MMD II
Pembimbing : Pembimbing Akademik Kep. Komunitas (Ns. Chandra TW,
S.Kep., M.Kes)
Ketua Kelompok : Rizky Kurnialita
Penyaji : Rizky Kurnialita & Agnes Christine Hakim E
Notulen : Dina Nurwidyastuti
Moderator : Vanda Gita Rahmadani
Seksi-seksi
1. Dokumentasi
Koordinator : Wiani Isnaria H
2. Seksi Perlengkapan
Koordinator : Sri Muniarti
Anggota : Ade Fathur Ridhoi
3. Seksi Konsumsi
Koordinator : Alma Nur Aina
Anggota : Maria Natalia
4. Seksi Acara
Koordinator : Khoirun Nisa
G. Uraian Tugas
Penanggung Jawab :
Pembawa acara :
5. Menutup acara
Moderator :
Penyaji :
Notulen :
1. Mencatat hasil pelaksanaan dari hasil musyawarah
Perlengkapan :
Dokumentasi :
Konsumsi :
H. Kriteria Hasil
1. Struktur
a. 80 % dari undangan dapat menghadiri pertemuan
b. Tempat dan alat tersedia sesuai rencana
c. Mahasiswa dapat berperan sesuai dengan tugasnya
d. Pre planning telah disetujui oleh dosen pembimbing
e. Melakukan koordinasi dengan kepala desa dan camat
f. Melakukan koordinasi puskesmas
2. Proses
b. Para undangan yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Hasil
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di Kelurahan Limo, Depok.
b. Menyusun prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di Kelurahan Limo,
Depok.
Mengetahui
Kepala Kelurahan Limo
Danudi Amin, SE