Permasalahan Spesifik :
dapat mengakibatkan masalah kesehatan masyarakat, dan biasanya memerlukan evakuasi
2. Gempa Bumi
Karakteristik :
a. Tidak ada tanda-tanda peringatan
b. Onset kejadian tiba-tiba
c. Dampak utamanya diakibatkan oleh pergerakan patahan dan mengakibatkan kerusakan
struktur bangunan dan infrastruktur.
Permasalahan :
- Memerlukan evakuasi dan tindakan medis segera
- Kesukaran akses dan mobilisasi
- Dalam beberapa kejadian dapat menyebabkan masalah perekonomian di wilayah yang terkena
3. Erupsi Gunung Berapi
Karakteristik :
a. Biasanya ada tanda peringatan dan dapat diprediksi
b. Dapat merusak struktur bangunan
c. Aliran lava dapat mengakibatkan kebakaran
d. Sebaran debu vulkanik dapat menjangkau areal yang luas
e. Banjir lava dapat terjadi jika disertai hujan
4. Tsunami
Karakteristik :
a. Ada tanda peringatan dan dapat diprediksi
b. Gelombang tsunami dapat sangat destruktif terhadap lingkungan di daerah pesisir termasuk
merusak struktur bangunan dan infrastruktur
Permasalahan :
Waktu evakuasi yang sangat singkat dan memerlukan evakuasi serta tindakan medis segera.
5. Angin Siklon Tropis
Karakteristik :
- Biasanya dapat diprediksi dan terkait musim
- Dapat merusak struktur bangunan dan memutus akses
Permasalahan :
memerlukan evakuasi dan tindakan medis
6. Tanah Longsor
Karakteristik :
a. Onset kejadian berlangsung cepat dengan atau tanpa peringatan
b. Mengakibatkan kerusakan struktur bangunan
c. Dapat memutus akses
Permasalahan :
Memerlukan evakuasi dan tindakan medis segera, dan kadang terdapat kesukaran akses di lokasi.
7. Kebakaran
8. Kegagalan Teknologi
9. Konflik Sosial
B. PERSEBARAN DAERAH RAWAN BENCANA DI INDONESIA
Wilayah rawan bencana (hazard region) adalah suatu kawasan dipermukaan bumi yang rawan
bencana alam akibat prose alam maupun non-alami. Kerawanan bencana (hazard
vulnerability) adalah tingkat kemungkinan suatu objek bencana untuk mengalami gangguan akibat
bencana alam.
Upaya untuk menanggulangi bencana alam ialah mengidentifikasi wilayah rawan bencana
alam dengan cara memetakan wilayah rawan bencana dan risiko bencana.
1. Prinsip dasar pemetaan wilayah rawan bencana alam antara lain :
a. Menganalisis jenis dan sebaran wilayah rawan bencana.
b. Mengkaji sejarah atau peristiwa bencana alam yang pernah terjadi sebelumnya disuatu
wilayah.
c. Menentukan zona dan tingkat bahaya dalam bencana.
Gunung berapi Mahameru atau Semeru di belakang. Latar depan adalah Kaldera
Tengger termasuk Bromo, Jawa Timur, Indonesia.
Gempa bumi. Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau
lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi
sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Indonesia memiliki wilayah cukup banyak wilayah bencana letusan gunung berapi
yang disebabkan oleh Indonesia terletak pada busur cincin api mediterania,dan busur api
pasifik.Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling
dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring
of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dualempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung
berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi
tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun
sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya
dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah
mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di
bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava,
kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut: Aliran lava.
- Letusan gunung berapi.
- Aliran lumpur.
- Abu.
- Kebakaran hutan.
- Gas beracun.
- Gelombang tsunami.
SIAGA (OREN)
a. Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau
menimbulkan bencana
b. Peningkatan intensif kegiatan seismik
c. Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau
menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana
d. Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 kali / minggu
e. Sosialisasi di wilayah terancam
f. Penyiapan sarana darurat
g. Koordinasi harian
h. Piket penuh
WASPADA (KUNING)
1. Ada aktivitas apa pun bentuknya
2. Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal
3. Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya
4. Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik
dan hidrotermal/
5. Penyuluhan/sosialisasi
6. Penilaian bahaya
7. Pengecekan sarana
8. Pelaksanaan piket terbatas
NORMAL (HIJAU)
1. Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma
2. Level aktivitas dasar/ Pengamatan rutin/ Survei dan penyelidikan
J. PENGERTIAN MITIGASI
Mitigasi yaitu usaha untuk mengurangi dan / atau meniadakan korban dan kerugian yang mungkin
timbul, terutama kegiatan penjinakan / peredaman(mitigasi). Dan padaprinsipnya mitigasi harus
dilakukan untuk segala jenis bencana(baik bencana alam (naturalal disaster ) maupun bencana akibat
manusia).
Sedangkan bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat baik disebabkan dari factor alam maupun non alam yang memuculkan
korban jiwa, kerusakan lingkungan, dan kerugian harta benda.
1. Macam-Macam Bencana :
a. Kebakaran
b. Gempa bumi
c. Banjir
d. Tanah longsor
e. Gunung meletus
f. Tsunami, Dll
Kerusakan lingkungan
Bersih-bersih rumah