Anda di halaman 1dari 38

CONTOH KASUS & KERTAS KERJA PERHITUNGAN PPh PASAL 21

PENGHITUNGAN PAJAK PASAL 21 (ATAS PEGAWAI TETAP YANG BEKERJA MULAI AWAL TAHUN D
SETELAH BULAN JANUARI)

A. KASUS / CONTOH SOAL

Penjelasan kasus:

Kasus 1.1
Tn. Budi mulai bekerja pada awal tahun 2016, dengan gaji sebesar Rp.10 juta per bulan, status perkawinan S/0, pajak
kerja, premi asuransi jaminan kecelakaan kerja : 0,5%, jaminan kematian : 0,3% dari gaji dibayar oleh pemberi kerja. I
pemberi kerja 3,7% dan oleh Tn Budi 2% dari gaji setiap bulannya. Adapun iuran pensiun kepada DPLK yang telah men
Keuangan dibayar oleh pemberi kerja Rp.200,000 per bulan dan oleh Tn. Budi Rp.100,000 per bulan.

Kasus 1.2
Tn. Budi mulai bekerja pada 1 April 2016 dan kewajiban subjektif pajaknya sudah efektif pada awal tahun 2016, denga
status perkawinan S/0, pajak terutang ditanggung oleh pemberi kerja, premi asuransi jaminan kecelakaan kerja : 0,5%
dibayar oleh pemberi kerja. Iuran jaminan hari tua dibayar oleh pemberi kerja 3,7% dan oleh Tn Budi 2% dari gaji setia
kepada DPLK yang telah mendapatkan izin pendirian dari Menteri Keuangan dibayar oleh pemberi kerja Rp.200,000 p
per bulan

Note:
1. Premi asuransi yang dibayarkan oleh pemberi kerja adalah termasuk bagian dari penghasilan bruto bagi pegawai ya
kecelakaan kerja (JKK), premi jaminan kematian (JK), premi jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK), premi asuransi k
kerja, premi asuransi jiwa, premi asuransi dwi guna & premi asuransi beasiswa.
2. Biaya jabatan dihitung dari seluruh jumlah penghasilan bruto.
3. Iuran jaminan hari tua (JHT) yang dibayar oleh pekerja adalah merupakan bagian dari pengurang yang diperbolehka
pemberi kerja tidak termasuk pengurang yang diperbolehkan.
4. Iuran pensiun yang dibayar oleh pekerja adalah merupakan bagian dari pengurang yang diperbolehkan, sedangkan
pemberi kerja bukan merupakan pengurang yang diperbolehkan.

B. LEMBAR KERJA PENGHITUNGAN PPh PASAL 21/26 TERUTANG:


Nomor
Nama Pegawai
Status Kawin
Kewajiban Subjektif Efektif Mulai Bulan (angka)
Masa Kerja (bulan)
Gaji Sebulan
Gaji
Tunjangan PPh
Tunjangan Lainnya
Honorarium
Premi Asuransi yang dibayar pemberi kerja (JKK & JK)
Penerimaan Natura
Tantiem, Bonus
Jumlah Penghasilan Bruto

Pengurang Yang Diperbolehkan :


a. Biaya Jabatan
b. Iuran Pensiun
c. Iuran Jaminan Hari Tua
Jumlah Pengurang

Jumlah Penghasilan Neto


Penghasilan Neto Masa Sebelumnya
Penghasilan Neto Disetahunkan
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Setahun (roundup 1000)
Pajak Penghasilan (PPh) Setahun
Pajak Penghasilan (PPh) Per Bulan
KASUS - 1

RHITUNGAN PPh PASAL 21

JA MULAI AWAL TAHUN DAN PEGAWAI TETAP BEKERJA

an, status perkawinan S/0, pajak terutang ditanggung oleh pemberi


aji dibayar oleh pemberi kerja. Iuran jaminan hari tua dibayar oleh
iun kepada DPLK yang telah mendapatkan izin pendirian dari Menteri
,000 per bulan.

ktif pada awal tahun 2016, dengan gaji sebesar Rp.10 juta per bulan,
jaminan kecelakaan kerja : 0,5%, jaminan kematian : 0,3% dari gaji
an oleh Tn Budi 2% dari gaji setiap bulannya. Adapun iuran pensiun
oleh pemberi kerja Rp.200,000 per bulan dan oleh Tn. Budi Rp.100,000

enghasilan bruto bagi pegawai yaitu seperti : premi jaminan


esehatan (JPK), premi asuransi kesehatan, premi asuransi kecelakaan

ari pengurang yang diperbolehkan, sedangkan JHT yang dibayar oleh

yang diperbolehkan, sedangkan iuran pensiun yang dibayarkan oleh


1 2
Budi (kasus 1.1) Budi (kasus 1.2)
S/- S/-
1 1
12 9
10,000,000 10,000,000
120,000,000 90,000,000
4,240,000 1,474,750
- -
- -
960,000 720,000
- -
- -
125,200,000 92,194,750

6,000,000 6,000,000
1,200,000 900,000
2,400,000 1,800,000
9,600,000 8,700,000

115,600,000 83,494,750
- -
115,600,000 83,494,750
54,000,000 54,000,000
61,600,000 29,495,000
4,240,000 1,474,750
353,400 163,900
CONTOH KASUS & KERTAS KERJA PERHITUNGAN PPh PASAL 21

PENGHITUNGAN PAJAK PASAL 21 ATAS PEGAWAI KARYAWATI YANG SUAMINYA TIDAK MEMILIK
SURAT KETERANGAN DARI PEMERINTAH DAERAH (SERENDAH-RENDAHNYA KANTOR CAMAT) SE

A. KASUS / CONTOH SOAL

Penjelasan kasus:

Kasus 2.1
Nursaima adalah karyawati pada perusahaan PT. Air Mancur, mulai bekerja pada awal tahun 2016 dengan informasi p
a. status nikah dan jumlah tanggungan 1 orang anak, suami tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan sesuai surat da
b. gaji pokok per bulan Rp.9,000,000,-
c. pajak penghasilan dibayar oleh pemberi kerja
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerja
e. Iuran JHT sebesar 3,7% dibayar oleh pemberi kerja & sebesar 2% dibayar oleh pekerja setiap bulannya dari gaji po
f. Iuran pensiun kepada DPLK yang telah mendapat izin dari Menkeu, dibayar oleh pemberi kerja Rp.300,000/bln, dan

Kasus 2.2
Nursaima adalah karyawati pada perusahaan PT. Air Mancur, mulai bekerja pada awal tahun 2016 dengan informasi p
a. status nikah dan jumlah tanggungan 1 orang anak, suami tidak memiliki pekerjaan dan penghasilan sesuai surat da
b. gaji pokok per bulan Rp.9,000,000,-
c. pajak penghasilan merupakan tunjangan pajak penghasilan
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerja
e. Iuran JHT sebesar 3,7% dibayar oleh pemberi kerja & sebesar 2% dibayar oleh pekerja setiap bulannya dari gaji po
f. Iuran pensiun kepada DPLK yang telah mendapat izin dari Menkeu, dibayar oleh pemberi kerja Rp.300,000/bln, dan

Note:
1. Premi asuransi yang dibayarkan oleh pemberi kerja adalah termasuk bagian dari penghasilan bruto bagi pegawai ya
kecelakaan kerja (JKK), premi jaminan kematian (JK), premi jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK), premi asuransi k
kerja, premi asuransi jiwa, premi asuransi dwi guna & premi asuransi beasiswa.
2. Biaya jabatan dihitung dari seluruh jumlah penghasilan bruto.
3. Iuran jaminan hari tua (JHT) yang dibayar oleh pekerja adalah merupakan bagian dari pengurang yang diperbolehk
pemberi kerja tidak termasuk pengurang yang diperbolehkan.
4. Iuran pensiun yang dibayar oleh pekerja adalah merupakan bagian dari pengurang yang diperbolehkan, sedangkan
pemberi kerja bukan merupakan pengurang yang diperbolehkan.
B. LEMBAR KERJA PENGHITUNGAN PPh PASAL 21/26 TERUTANG:

Nomor
Nama Pegawai
Status Kawin
Kewajiban Subjektif Efektif Mulai Bulan (angka)
Masa Kerja (bulan)
Gaji Sebulan
Gaji
Tunjangan PPh
Tunjangan Lainnya
Honorarium
Premi Asuransi yang dibayar pemberi kerja (JKK & JK)
Penerimaan Natura
Tantiem, Bonus
Jumlah Penghasilan Bruto

Pengurang Yang Diperbolehkan :


a. Biaya Jabatan
b. Iuran Pensiun
c. Iuran Jaminan Hari Tua
Jumlah Pengurang

Jumlah Penghasilan Neto


Penghasilan Neto Masa Sebelumnya
Penghasilan Neto Disetahunkan
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Setahun (roundup 1000)
Pajak Penghasilan (PPh) Setahun
Pajak Penghasilan (PPh) Per Bulan
Take Home Pay Pegawai
Deductible Amount pada Laporan L/R
Kas Keluar Pemberi Kerja
KASUS - 2

RHITUNGAN PPh PASAL 21

UAMINYA TIDAK MEMILIKI PENGHASILAN SESUAI DENGAN


HNYA KANTOR CAMAT) SETEMPAT

l tahun 2016 dengan informasi penghasilan sbb:


dan penghasilan sesuai surat dari kantor camat setempat

kok dibayar oleh pemberi kerja


erja setiap bulannya dari gaji pokok
mberi kerja Rp.300,000/bln, dan oleh pekerja Rp.150,000

al tahun 2016 dengan informasi penghasilan sbb:


dan penghasilan sesuai surat dari kantor camat setempat

kok dibayar oleh pemberi kerja


erja setiap bulannya dari gaji pokok
emberi kerja Rp.300,000/bln, dan oleh pekerja Rp.150,000

enghasilan bruto bagi pegawai yaitu seperti : premi jaminan


esehatan (JPK), premi asuransi kesehatan, premi asuransi kecelakaan

ari pengurang yang diperbolehkan, sedangkan JHT yang dibayar oleh

yang diperbolehkan, sedangkan iuran pensiun yang dibayarkan oleh


1 2
NS (kasus 2.1) NS (kasus 2.2)
M/1 M/1
1 1
12 12
9,000,000 9,000,000
108,000,000 108,000,000
- 1,914,000
- -
- -
864,000 864,000
- -
- -
108,864,000 110,778,000

5,443,200 5,538,900
1,800,000 1,800,000
2,160,000 2,160,000
9,403,200 9,498,900

99,460,800 101,279,100
- -
99,460,800 101,279,100
63,000,000 63,000,000
36,461,000 38,280,000
1,823,050 1,914,000
152,000 159,500
108,000,000 108,000,000
108,864,000 110,778,000
110,687,050 110,778,000
CONTOH KASUS & KERTAS KERJA PERHITUNGAN PPh PASAL 21

Pajak penghasilan dibayar oleh pekerja, dibayar oleh pemberi kerja dan pph merupakan bagian

A. KASUS / CONTOH SOAL

Penjelasan kasus:

Kasus 3.1
Bagus adalah karyawan pada perusahaan PT. Air Mancur, mulai bekerja pada awal tahun 2016 dengan informasi peng
a. status nikah dan jumlah tanggungan 2 orang anak
b. gaji pokok per bulan Rp.15,000,000,-
c. pajak penghasilan dibayar oleh pekerja, pemberi kerja dan digross-up (tunjangan pph)
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerja
e. Iuran JHT sebesar 3,7% dibayar oleh pemberi kerja & sebesar 2% dibayar oleh pekerja setiap bulannya dari gaji po
f. Iuran pensiun kepada DPLK yang telah mendapat izin dari Menkeu, dibayar oleh pemberi kerja Rp.300,000/bln, dan

Note:
1. Premi asuransi yang dibayarkan oleh pemberi kerja adalah termasuk bagian dari penghasilan bruto bagi pegawai ya
kecelakaan kerja (JKK), premi jaminan kematian (JK), premi jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK), premi asuransi k
kerja, premi asuransi jiwa, premi asuransi dwi guna & premi asuransi beasiswa.
2. Biaya jabatan dihitung dari seluruh jumlah penghasilan bruto.
3. Iuran jaminan hari tua (JHT) yang dibayar oleh pekerja adalah merupakan bagian dari pengurang yang diperbolehk
pemberi kerja tidak termasuk pengurang yang diperbolehkan.
4. Iuran pensiun yang dibayar oleh pekerja adalah merupakan bagian dari pengurang yang diperbolehkan, sedangkan
pemberi kerja bukan merupakan pengurang yang diperbolehkan.
B. LEMBAR KERJA PENGHITUNGAN PPh PASAL 21/26 TERUTANG:

Nomor
Nama Pegawai
Status Kawin
Kewajiban Subjektif Efektif Mulai Bulan (angka)
Masa Kerja (bulan)
Gaji Sebulan
Gaji
Tunjangan PPh
Tunjangan Lainnya
Honorarium
Premi Asuransi yang dibayar pemberi kerja (JKK & JK)
Penerimaan Natura
Tantiem, Bonus
Jumlah Penghasilan Bruto

Pengurang Yang Diperbolehkan :


a. Biaya Jabatan
b. Iuran Pensiun
c. Iuran Jaminan Hari Tua
Jumlah Pengurang

Jumlah Penghasilan Neto


Penghasilan Neto Masa Sebelumnya
Penghasilan Neto Disetahunkan
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Setahun (roundup 1000)
Pajak Penghasilan (PPh) Setahun
Pajak Penghasilan (PPh) Per Bulan
Take Home Pay Pegawai
Deductible Amount pada Laporan L/R
Kas Keluar Pemberi Kerja
KASUS - 3

RHITUNGAN PPh PASAL 21

an pph merupakan bagian dari penghasilan kotor (gross up)

hun 2016 dengan informasi penghasilan sbb:

pph)
kok dibayar oleh pemberi kerja
erja setiap bulannya dari gaji pokok
mberi kerja Rp.300,000/bln, dan oleh pekerja Rp.150,000

enghasilan bruto bagi pegawai yaitu seperti : premi jaminan


esehatan (JPK), premi asuransi kesehatan, premi asuransi kecelakaan

ari pengurang yang diperbolehkan, sedangkan JHT yang dibayar oleh

yang diperbolehkan, sedangkan iuran pensiun yang dibayarkan oleh


1 2 3
Bagus (kasus 3.1) Bagus (kasus 3.2) Bagus (kasus 3.3)
M/2 M/2 M/2
1 1 1
12 12 12
15,000,000 15,000,000 15,000,000
180,000,000 180,000,000 180,000,000
- - 12,212,950
- - -
- - -
1,440,000 1,440,000 1,440,000
- - -
- - -
181,440,000 181,440,000 193,652,950

6,000,000 6,000,000 6,000,000


1,800,000 1,800,000 1,800,000
3,600,000 3,600,000 3,600,000
11,400,000 11,400,000 11,400,000

170,040,000 170,040,000 182,252,950


- - -
170,040,000 170,040,000 182,252,950
67,500,000 67,500,000 67,500,000
102,540,000 102,540,000 114,753,000
10,381,000 10,381,000 12,212,950
865,100 865,100 1,017,800
169,619,000 180,000,000 180,000,000
181,440,000 181,440,000 193,652,950
181,440,000 191,821,000 193,652,950
CONTOH KASUS & KERTAS KERJA PERHITUNGAN PPh PASAL 21

Pajak penghasilan atas THR

A. KASUS / CONTOH SOAL

Penjelasan kasus:

Kasus 4.1 & 4.2


Bagus adalah karyawan pada perusahaan PT. Air Mancur, mulai bekerja pada awal tahun 2016 dengan informasi peng
a. status nikah dan jumlah tanggungan 2 orang anak
b. gaji pokok per bulan Rp.15,000,000,- dan THR Rp.30 Juta
c. pajak penghasilan merupakan tunjangan PPh
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerja
e. Iuran JHT sebesar 3,7% dibayar oleh pemberi kerja & sebesar 2% dibayar oleh pekerja setiap bulannya dari gaji po
f. Iuran pensiun kepada DPLK yang telah mendapat izin dari Menkeu, dibayar oleh pemberi kerja Rp.300,000/bln, dan

Note:
1. Premi asuransi yang dibayarkan oleh pemberi kerja adalah termasuk bagian dari penghasilan bruto bagi pegawai ya
kecelakaan kerja (JKK), premi jaminan kematian (JK), premi jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK), premi asuransi k
kerja, premi asuransi jiwa, premi asuransi dwi guna & premi asuransi beasiswa.
2. Biaya jabatan dihitung dari seluruh jumlah penghasilan bruto.
3. Iuran jaminan hari tua (JHT) yang dibayar oleh pekerja adalah merupakan bagian dari pengurang yang diperbolehk
pemberi kerja tidak termasuk pengurang yang diperbolehkan.
4. Iuran pensiun yang dibayar oleh pekerja adalah merupakan bagian dari pengurang yang diperbolehkan, sedangkan
pemberi kerja bukan merupakan pengurang yang diperbolehkan.
B. LEMBAR KERJA PENGHITUNGAN PPh PASAL 21/26 TERUTANG:

Nomor
Nama Pegawai
Status Kawin
Kewajiban Subjektif Efektif Mulai Bulan (angka)
Masa Kerja (bulan)
Gaji Sebulan
Gaji
Tunjangan PPh
Tunjangan Lainnya
Honorarium
Premi Asuransi yang dibayar pemberi kerja (JKK & JK)
Penerimaan Natura
Tantiem, Bonus
Jumlah Penghasilan Bruto

Pengurang Yang Diperbolehkan :


a. Biaya Jabatan
b. Iuran Pensiun
c. Iuran Jaminan Hari Tua
Jumlah Pengurang

Jumlah Penghasilan Neto


Penghasilan Neto Masa Sebelumnya
Penghasilan Neto Disetahunkan
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Setahun (roundup 1000)
Pajak Penghasilan (PPh) Setahun
Pajak Penghasilan (PPh) THR

Take Home Pay Pegawai


Deductible Amount pada Laporan L/R
Kas Keluar Pemberi Kerja
KASUS - 4

RHITUNGAN PPh PASAL 21

hun 2016 dengan informasi penghasilan sbb:

kok dibayar oleh pemberi kerja


erja setiap bulannya dari gaji pokok
mberi kerja Rp.300,000/bln, dan oleh pekerja Rp.150,000

enghasilan bruto bagi pegawai yaitu seperti : premi jaminan


esehatan (JPK), premi asuransi kesehatan, premi asuransi kecelakaan

ari pengurang yang diperbolehkan, sedangkan JHT yang dibayar oleh

yang diperbolehkan, sedangkan iuran pensiun yang dibayarkan oleh


1 2
Bagus (kasus 4.1) Bagus (kasus 4.2)
M/2 M/2
1 1
12 12
15,000,000 15,000,000
180,000,000 180,000,000
12,212,950 17,507,200
- -
- -
1,440,000 1,440,000
- -
- 30,000,000
193,652,950 228,947,200

6,000,000 6,000,000
1,800,000 1,800,000
3,600,000 3,600,000
11,400,000 11,400,000

182,252,950 217,547,200
- -
182,252,950 217,547,200
67,500,000 67,500,000
114,753,000 150,048,000
12,212,950 17,507,200
- 5,294,250

180,000,000 210,000,000
193,652,950 228,947,200
193,652,950 228,947,200
CONTOH KASUS & KERTAS KERJA PERHITUNGAN PPh PASAL 21

Penghitungan PPh terhadap karyawan tetap yang dipindahkan ke beberapa kantor cabang dala

A. KASUS / CONTOH SOAL

Penjelasan kasus:

Kasus 5.1
Zaki adalah akuntan yang bekerja di PT. Sejahtera, mulai bekerja pada awal tahun 2016 di Jakarta dan dipindahkan tu
dan kembali pada tanggal 1 September 2016 dipindahkan ke Pekanbaru dengan informasi penghasilan sbb:
a. status nikah dan jumlah tanggungan 2 orang anak
b. gaji pokok sebagai pegawai tetap per bulan Rp.20,000,000,-
c. pajak penghasilan ditanggung oleh pemberi kerja
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerja
e. Iuran JHT sebesar 3,7% dibayar oleh pemberi kerja & sebesar 2% dibayar oleh pekerja setiap bulannya dari gaji po
f. Iuran pensiun kepada DPLK yang telah mendapat izin dari Menkeu, dibayar oleh pemberi kerja Rp.300,000/bln, dan

Note:
1. Premi asuransi yang dibayarkan oleh pemberi kerja adalah termasuk bagian dari penghasilan bruto bagi pegawai ya
kecelakaan kerja (JKK), premi jaminan kematian (JK), premi jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK), premi asuransi k
kerja, premi asuransi jiwa, premi asuransi dwi guna & premi asuransi beasiswa.
2. Biaya jabatan dihitung dari seluruh jumlah penghasilan bruto.
3. Iuran jaminan hari tua (JHT) yang dibayar oleh pekerja adalah merupakan bagian dari pengurang yang diperbolehk
pemberi kerja tidak termasuk pengurang yang diperbolehkan.
4. Iuran pensiun yang dibayar oleh pekerja adalah merupakan bagian dari pengurang yang diperbolehkan, sedangkan
pemberi kerja bukan merupakan pengurang yang diperbolehkan.
B. LEMBAR KERJA PENGHITUNGAN PPh PASAL 21/26 TERUTANG:

Nomor
Nama Pegawai
Status Kawin
Kewajiban Subjektif Efektif Mulai Bulan (angka)
Masa Kerja (bulan)
Gaji Sebulan
Gaji
Tunjangan PPh
Tunjangan Lainnya
Honorarium
Premi Asuransi yang dibayar pemberi kerja (JKK & JK)
Penerimaan Natura
Tantiem, Bonus
Jumlah Penghasilan Bruto

Pengurang Yang Diperbolehkan :


a. Biaya Jabatan
b. Iuran Pensiun
c. Iuran Jaminan Hari Tua
Jumlah Pengurang

Jumlah Penghasilan Neto


Penghasilan Neto Masa Sebelumnya
Jumlah Penghasilan Neto
Penghasilan Neto Disetahunkan
Penghasilan Tidak Kena Pajak
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Setahun (roundup 1000)
Pajak Penghasilan (PPh) Setahun
Pajak Penghasilan (PPh) per bulan
Pajak Penghasilan (PPh) dipotong di Jakarta
Pajak Penghasilan (PPh) dipotong di Medan
Pajak Penghasilan (PPh) dipotong di Pekanbaru
PPh terutang dibayar
KASUS - 5

RHITUNGAN PPh PASAL 21

erapa kantor cabang dalam tahun pajak

16 di Jakarta dan dipindahkan tugaskan ke Medan pada tgl 1 Mei 2016


masi penghasilan sbb:

kok dibayar oleh pemberi kerja


erja setiap bulannya dari gaji pokok
mberi kerja Rp.300,000/bln, dan oleh pekerja Rp.150,000

enghasilan bruto bagi pegawai yaitu seperti : premi jaminan


esehatan (JPK), premi asuransi kesehatan, premi asuransi kecelakaan

ari pengurang yang diperbolehkan, sedangkan JHT yang dibayar oleh

yang diperbolehkan, sedangkan iuran pensiun yang dibayarkan oleh


JKT MEDAN Pekanbaru
Zaki (kasus 5.1) Zaki (kasus 5.2) Zaki (kasus 5.2)
M/2 M/2 M/2
1 1 1
4 4 4
20,000,000 20,000,000 20,000,000
80,000,000 80,000,000 80,000,000
- - -
- - -
- - -
640,000 640,000 640,000
- - -
- - -
80,640,000 80,640,000 80,640,000

2,000,000 2,000,000 2,000,000


600,000 600,000 600,000
1,600,000 1,600,000 1,600,000
4,200,000 4,200,000 4,200,000

76,440,000 76,440,000 76,440,000


- 76,440,000 152,880,000
76,440,000 152,880,000 229,320,000
229,320,000 229,320,000 229,320,000
67,500,000 67,500,000 67,500,000
161,820,000 161,820,000 161,820,000
19,273,000 19,273,000 19,273,000
1,606,083 1,606,083 1,606,083
6,424,333 6,424,333 6,424,333
- 6,424,333 6,424,333
- - 6,424,333
6,424,333 12,848,667 19,273,000
A. KASUS / CONTOH SOAL

Kasus aplikasi 1.A : Pegawai tetap yang bekerja 12 bulan dalam setahun
Aplikasi : 1
Nabil Hakim adalah pegawai tetap di PT. Morang Jaya, mulai bekerja pada awal tahun 2010, memiliki informasi pe
sebagai berikut:
a. Status pernikahan : kawin dengan 2 tanggungan
b. Gaji pokok sebagai pegawai tetap per bulan Rp.20,000,000
c. pajak penghasilan ditanggung oleh pemberi kerja
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerj
e. Iuran JHT sebesar 3,7% dibayar oleh pemberi kerja & sebesar 2% dibayar oleh pekerja setiap bulannya dari gaji
f. Iuran pensiun kepada DPLK yang telah mendapat izin dari Menkeu, dibayar oleh pemberi kerja Rp.300,000 dan
bulan

Kasus aplikasi 1.B : Pegawai tetap yang baru bekerja atau keluar dalam tahun be
Aplikasi : 2
Nabil Hakim adalah pegawai tetap di PT. Morang Jaya, mulai bekerja pada pada tanggal 1 Maret 2016 dan kewajib
sudah efektif pada awal tahun:
a. Status pernikahan : kawin dengan 2 tanggungan
b. Gaji pokok sebagai pegawai tetap per bulan Rp.20,000,000
c. pajak penghasilan ditanggung oleh pemberi kerja
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerj
e. Iuran JHT sebesar 3,7% dibayar oleh pemberi kerja & sebesar 2% dibayar oleh pekerja setiap bulannya dari gaji
f. Iuran pensiun kepada DPLK yang telah mendapat izin dari Menkeu, dibayar oleh pemberi kerja Rp.300,000 dan o
bulan

B. LEMBAR KERJA PENGHITUNGAN PPh PASAL 21/26 TERUTANG:

Nomor 1.A
Nama Pegawai Nabil Hakim
Status Kawin M/2
Kewajiban Subjektif Efektif Mulai Bulan (angka bulan) 1
Masa Kerja (bulan) 12
Gaji Sebulan 20,000,000
Gaji 240,000,000
Tunjangan PPh -
Tunjangan Lainnya -
Honorarium -
Premi Asuransi yang dibayar pemberi kerja (JKK & JK) 1,920,000
Penerimaan Natura -
Tantiem, Bonus -
Jumlah Penghasilan Bruto 241,920,000
Pengurang Yang Diperbolehkan :
a. Biaya Jabatan 6,000,000
b. Iuran Pensiun 1,200,000
c. Iuran Jaminan Hari Tua 4,800,000
Jumlah Pengurang 12,000,000
Jumlah Penghasilan Neto 229,920,000
Penghasilan Neto Masa Sebelumnya -
Penghasilan Neto Disetahunkan 229,920,000
Penghasilan Tidak Kena Pajak 67,500,000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Setahun 162,420,000
Pajak Penghasilan (PPh) Setahun 19,363,000
Pajak Penghasilan (PPh) Per Bulan 1,613,600
m setahun

10, memiliki informasi penghasilan tahun 2016

ibayar oleh pemberi kerja


setiap bulannya dari gaji pokok
eri kerja Rp.300,000 dan oleh pekerja Rp.150,000 /

ar dalam tahun berjalan


Maret 2016 dan kewajiban subjektif pajaknya

bayar oleh pemberi kerja


setiap bulannya dari gaji pokok
ri kerja Rp.300,000 dan oleh pekerja Rp.150,000 /

1.B
Nabil Hakim
M/2
3
10
20,000,000
200,000,000
-
-
-
1,600,000
-
-
201,600,000

5,000,000
1,000,000
4,000,000
10,000,000
191,600,000
-
191,600,000
67,500,000
124,100,000
13,615,000
1,361,500
A. KASUS / CONTOH SOAL

Kasus aplikasi 1.C1 : Pegawai Tetap Status WNA Keluar dan atau Masuk dalam T
Aplikasi : 1.C.1
Albert adalah WNA dan masuk dan bekerja sebagai pegawai tetap di PT. Morang Jaya, mulai bekerja pada tanggal
bekerja selama 3 tahun, memiliki informasi penghasilan tahun 2016 sebagai berikut:
a. Status pernikahan : kawin dengan 2 tanggungan
b. Gaji pokok sebagai pegawai tetap per bulan Rp.30,000,000
c. pajak penghasilan ditanggung oleh pemberi kerja
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerj
e. Iuran JHT sebesar 3,7% dibayar oleh pemberi kerja & sebesar 2% dibayar oleh pekerja setiap bulannya dari gaji
f. Iuran pensiun kepada DPLK yang telah mendapat izin dari Menkeu, dibayar oleh pemberi kerja Rp.300,000 dan
bulan

Kasus aplikasi 1.C2 : Pegawai Tetap WNI meninggal Dunia.


Aplikasi : 1.C.2
Alm. Marudut adalah pegawai tetap di PT. Jaya Raya, mulai bekerja pada pada tanggal 1 Maret 2010 dan meningga
September 2016, adapun informasi penghasilan yang bersangkutan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:
a. Status pernikahan : kawin dengan 2 tanggungan
b. Gaji pokok sebagai pegawai tetap per bulan Rp.30,000,000
c. pajak penghasilan ditanggung oleh pemberi kerja
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerj
e. Iuran JHT sebesar 3,7% dibayar oleh pemberi kerja & sebesar 2% dibayar oleh pekerja setiap bulannya dari gaji
f. Iuran pensiun kepada DPLK yang telah mendapat izin dari Menkeu, dibayar oleh pemberi kerja Rp.300,000 dan o
bulan

B. LEMBAR KERJA PENGHITUNGAN PPh PASAL 21/26 TERUTANG:

Nomor 1.C.1
Nama Pegawai Albert
Status Kawin M/2
Kewajiban Subjektif Efektif Mulai Bulan (angka bulan) 1
Masa Kerja (bulan) 10
Gaji Sebulan 30,000,000
Gaji 300,000,000
Tunjangan PPh -
Tunjangan Lainnya -
Honorarium -
Premi Asuransi yang dibayar pemberi kerja (JKK & JK) 2,400,000
Penerimaan Natura -
Tantiem, Bonus -
Jumlah Penghasilan Bruto 302,400,000
Pengurang Yang Diperbolehkan :
a. Biaya Jabatan 5,000,000
b. Iuran Pensiun 1,000,000
c. Iuran Jaminan Hari Tua 6,000,000
Jumlah Pengurang 12,000,000
Jumlah Penghasilan Neto 290,400,000
Penghasilan Neto Masa Sebelumnya -
Penghasilan Neto Disetahunkan 290,400,000
Penghasilan Tidak Kena Pajak 67,500,000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Setahun 222,900,000
Pajak Penghasilan (PPh) Setahun 28,435,000
Pajak Penghasilan (PPh) Per Bulan 2,843,500
u Masuk dalam Tahun Berjalan

ulai bekerja pada tanggal 1 Maret 2016, dan akan

ibayar oleh pemberi kerja


setiap bulannya dari gaji pokok
eri kerja Rp.300,000 dan oleh pekerja Rp.150,000 /

Maret 2010 dan meninggal pada tanggal 1


ah sebagai berikut:

bayar oleh pemberi kerja


setiap bulannya dari gaji pokok
ri kerja Rp.300,000 dan oleh pekerja Rp.150,000 /

1.C.2
Alm Marudut
M/2
3
9
30,000,000
270,000,000
-
-
-
2,160,000
-
-
272,160,000

4,500,000
900,000
5,400,000
10,800,000
261,360,000
-
348,480,000
67,500,000
280,980,000
40,245,000
4,471,700
A. KASUS / CONTOH SOAL

Kasus aplikasi : 2.A.1 Penerima Uang Pensiun di Tahun Pertama


Aplikasi : 2.A.1
Albert adalah pegawai tetap di PT. Morang Jaya, mulai bekerja pada tanggal 1 Jan 1990, dan akan pensiun tgl 1 Ok
informasi penghasilan tahun 2016 sebagai berikut:
a. Status pernikahan : kawin dengan 2 tanggungan
b. Gaji pokok sebagai pegawai tetap per bulan Rp.20,000,000
c. pajak penghasilan ditanggung oleh pemberi kerja
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerj
e. Iuran JHT sebesar 3,7% dibayar oleh pemberi kerja & sebesar 2% dibayar oleh pekerja setiap bulannya dari gaji
f. Iuran pensiun kepada DPLK yang telah mendapat izin dari Menkeu, dibayar oleh pemberi kerja Rp.300,000 dan
bulan

Kasus aplikasi : 2.A.2. Penerima Uang Pensiun di Tahun Pertama


Aplikasi : 2.A.2
Albert sejak tgl 1 Oktober 2016 adalah pensiunan yang menerima uang pensiun dari Dana Pensiun Pemberi Kerja (
informasi penghasilan pensiun tahun 2016 sebagai berikut:
a. Status pernikahan : kawin dengan 2 tanggungan
b. Gaji pokok sebagai pegawai tetap per bulan Rp.7,000,000
c. pajak penghasilan ditanggung oleh pemberi kerja
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerj

B. LEMBAR KERJA PENGHITUNGAN PPh PASAL 21/26 TERUTANG:

Nomor 2.A.1
Nama Pegawai Albert
Status Kawin M/2
Kewajiban Subjektif Efektif Mulai Bulan (angka bulan) 1
Masa Kerja (bulan) 9
Gaji Sebulan 30,000,000
Pensiun Sebulan 7,000,000
Gaji 270,000,000
Pensiun 21,000,000
Tunjangan PPh -
Tunjangan Lainnya -
Honorarium -
Premi Asuransi yang dibayar pemberi kerja (JKK & JK) 2,160,000
Penerimaan Natura -
Tantiem, Bonus -
Jumlah Penghasilan Bruto 293,160,000
Pengurang Yang Diperbolehkan :
a. Biaya Jabatan 5,100,000
b. Iuran Pensiun 900,000
c. Iuran Jaminan Hari Tua 5,400,000
Jumlah Pengurang 11,400,000
Jumlah Penghasilan Neto 281,760,000
Penghasilan Neto Masa Sebelumnya -
Penghasilan Neto Disetahunkan 281,760,000
Penghasilan Tidak Kena Pajak 67,500,000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Setahun 214,260,000
Pajak Penghasilan (PPh) Setahun 27,139,000
Pajak Penghasilan (PPh) Per Bulan 3,015,500
an akan pensiun tgl 1 Oktober 2016, memiliki

ibayar oleh pemberi kerja


setiap bulannya dari gaji pokok
eri kerja Rp.300,000 dan oleh pekerja Rp.150,000 /

Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) , memiliki

bayar oleh pemberi kerja


A. KASUS / CONTOH SOAL

Kasus aplikasi : 2.B.1 Penerima Uang Pensiun


Aplikasi : 2.B
Albert sejak tgl 1 Oktober 2016 adalah pensiunan yang menerima uang pensiun dari Dana Pensiun Pemberi Kerja (
informasi penghasilan pensiun tahun 2017 sebagai berikut:
a. Status pernikahan : kawin dengan 2 tanggungan
b. Gaji pokok sebagai pegawai tetap per bulan Rp.7,000,000
c. pajak penghasilan ditanggung oleh pemberi kerja
d. Premi Jaminan Kecelakan Kerja 0,5% & Premi Jaminan Kematian 0,3% dari gaji pokok dibayar oleh pemberi kerj

B. LEMBAR KERJA PENGHITUNGAN PPh PASAL 21/26 TERUTANG:

Nomor 2.B
Nama Pegawai Albert
Status Kawin M/2
Kewajiban Subjektif Efektif Mulai Bulan (angka bulan) 1
Masa Kerja (bulan) 12
Gaji Sebulan -
Pensiun Sebulan 7,000,000
Gaji -
Pensiun 84,000,000
Tunjangan PPh -
Tunjangan Lainnya -
Honorarium -
Premi Asuransi yang dibayar pemberi kerja (JKK & JK) -
Penerimaan Natura -
Tantiem, Bonus -
Jumlah Penghasilan Bruto 84,000,000
Pengurang Yang Diperbolehkan :
a. Biaya Jabatan 2,400,000
b. Iuran Pensiun -
c. Iuran Jaminan Hari Tua -
Jumlah Pengurang 2,400,000
Jumlah Penghasilan Neto 81,600,000
Penghasilan Neto Masa Sebelumnya -
Penghasilan Neto Disetahunkan 81,600,000
Penghasilan Tidak Kena Pajak 67,500,000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Setahun 14,100,000
Pajak Penghasilan (PPh) Setahun 705,000
Pajak Penghasilan (PPh) Per Bulan 58,800
Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) , memiliki

ibayar oleh pemberi kerja


Penghasilan Sehari Penghasilan Kumulatif 1
bln
<Rp.450,000 <Rp.4,500,000
>Rp.450,000 <Rp.4,500,000
>Rp.450,000 atau <Rp.450,000 >Rp.4,500,000

>Rp.450,000 atau <Rp.450,000 >Rp.10,200,000

1. clear tidak ada pemotongan pph pasal 21 karena penghasilannya < batas minimum yaitu 450rb per hari
2. kasus no 2 Gaji sehari
Batas minim per hari
Selisih
Jlh Hari kerja
PKP
Tarif Pasal 17 (5%)
PPh

3. kasus nomor 3 (K/3) gaji hariannya


hari kerja
total penghasilan kotor
PTKP per hari
Tarif pasal 17 (5%)
PKP
PPh

4. kasus nomor 4 (K/3) gaji hariannya


hari kerjanya
total penghasilan kotor
jumlah bulan dlm 1 thn
penghasilan per tahun
PTKP (K/3)
PKP
PPh tahunan
PPh bulanan

gaji hariannya
hari kerjanya
total penghasilan kotor
jumlah bulan dlm 1 thn
penghasilan per tahun
PTKP (K/3)
PKP
PPh tahunan
Tarif & DPP
Tidak dilakukan pemotongan PPh Ps 21
5% x (Upah – Rp.450,000)
5% x (Upah – PTKP/360 hari)

Tarif Ps 17 x Jumlah PKP yang


disetahunkan *)

hasilannya < batas minimum yaitu 450rb per hari


500,000
450,000
50,000
8
400,000
5%
20,000 untuk 8 hari

400,000
20
8,000,000
200,000
5%
4,000,000
200,000 untuk 20 hari

400,000
27
10,800,000 gaji satu bulan
12
129,600,000
72,000,000
57,600,000
3,640,000 untuk satu tahun
303,333 untuk sebulam

400,000
27
10,800,000
1
10,800,000
6,000,000
4,800,000
240,000

Anda mungkin juga menyukai