PEKERJAAN
PEMBANGUNAN PENERANGAN JALAN UMUM (PJU) OKTAGONAL
KELURAHAN KOLESE
PERSYARATAN UMUM
1. Penyedia Jasa mempunyai pengalaman dalam bidang pelaksanaan
pekerjaan pemasangan jaringan dan instalasi Lampu Penerangan Umum
(PJU).
2. Penyedia jasa wajib melampirkan jadwal atau waktu pelaksanaan pekerjaan
paling lama sesuai dengan LDP.
3. Melampirkan spesifikasi teknis dan gambar, meliputi : macam / jenis kapasitas
dan jumlah perralatan yang diperlukan kualifikasi dan jumlah personil yang
diperlukan; syarat material/bahan; gambar-gambar kerja; Kriteria kinerja
produk yang diinginkan.
4. Melampirkan daftar kuantitas dan harga Rencana Anggaran Biaya (RAB).
PERSYARATAN KHUSUS
a. Armature
Lingkup spesifikasi ini terbatas pada armature lampu penerangan jalan
umum. Spesifikasi lampu, ballast kapasitor, dan ignitor diuraikan terpisah.
Housing (Rumah Lampu)
Rumah lampu harus didesain dan dibentuk sedemikian rupa sehingga
mampu melayani kebutuhan. Secara prinsip rumah lampu harus didisain
sehingga memudahkan perawatan dan penggantian lampu cover,
control gear, reflector dan lamp holder, tanpa menggunakan peralatan
khusus.
Rumah lampu harus diproses sedemikian rupa sehingga tingkat
kehalusan dan kemerataan bagian luar dan dalam sama.
Konstruksinya harus menahan getaran dalam penggunaan kondisi
normal.
Rumah lampu berfungsi melindungi dan meletakkan reflector serta
fitting lampu. Kedududkan fitting lampu terhadap reflector harus mampu
diatur (adjustable) disesuaikan dengan kebutuhan keretaan cahaya
terhadap dengan jalan.
Penggantian lampu dan komponen dapat dilakukan dari atas
dengan membuka penutup housing. Pada saat pembukaan ruang
komponen dan lampu, komponen seperti ballast, kapasitor, dan
ignitor harus dalam posisi terkunci kuat, didudukan dalam plat
datar dan tidak menimbulkan resiko benda jatuh pada saat perbaikan
atau pemeliharaan.
Penggantian lampu harus mempu dilakukan tanpa melepas reflector,
sehingga ruang optic dapat terjaga kebersihanya. Bola lampu harus
mampu ditarik keluar dari ruang optic dan penggantian dapat diluar
ruang optic.
REFLEKTOR
Rancangan refleklor harus mampu mendukung sistim optik. Reflektor harus
berdiri sendiri secara utuh (one piece), bukan memanfaatkan dinding
dalam housing sebagai bidang pemantul. Bahan reflektor terbuat dari lembar
aluminium kemurnian tinggi dianodizing (high purity anodized aluminum),
posisi reflector dipasang sedemikian sehingga dapat mengontrol sinar lampu
yang akan direfleksikan sesuai daya lampu yang dipasangkan. Reflektor
harus mempunyai ketahanan terhadap lingkungan korosif minimal untuk 5
(lima) tahun. Ruang reflector harus mempunyai ventilasi (breating hole)
dengan filter glass woll, yang berfungsi menyerap uap air, menjamin tidak
masuk debu serta terjaminnya control kelembaban udara dalam ruang optik.
GASKET
Gasket harus tahan terhadap iklim tropis dan tetap berada pada posisinya
pada saat pengerjaan danperawatan. Material yang dipakai dari bahan
silikon atau bahan lain yang tahan panas dan elastis. Homogenitas
temparatur terkontrol dengan baik.
KONSTRUKSI
a) Lampu (SON - T) berbentuk tubular (tabung bening).
b) Tabung discharge terbuat dari bahan "sintered polyrystaline alumina".
c) Jenis fitting E40.
d) Sistem komponen listrik: Ballast, kapasitor, dan ignitor harus dipasang
di dalam armature (integral).
e) Dimensi bola lampu sedemikian rupa sehingga bila dipasangkan
pada armatur tidak menyentuh dinding dalam reflektor.
SPESIFIKASI TEKNIS
a) Posisi penyalaan (burning position) dalam segala posisi (universal).
b) Warna cahaya sekitar 2000 K.
BALLAST
UMUM
a) Ballast sebagai komponen penting pada sistem penyalaan lampu
pelepas gas (gas discharge) berfungsi untuk membatasi arus
melalui lampu yang dilayani.
b) Jenis ballast yang digunakan adalah electromagnetic ballast induktif
(inductive ballast) yang berfungsi sebagai pembatas arus.
c) Konstruksi harus sedemikian hingga dapat terkunci pada dudukan
komponen dan mudah dirakit/proses penyambungan.
d) Pada tiap ballast harus diengkapi dengan marking petunjuk wiring,
merk, model, arus nominal.
e) Dilengkapi dengan perlindungan terhadap panas (heat)
berlebih yang dapat mencegah terbakarnya sirkuit.
KAPASITOR
UMUM
a) Digunakan pada sistem tegangan maksimal 400 V
b) Bahan pembungkus terbuat dari aluminium atau plastik
c) Frekuensi nominal 50Hz batas toleransi nominal +/- l0%
d) Besar dan jumlah kapasitansi kapasitor tidak ditentukan sepanjang
dapat menghasilkan cos-phiminimal 0.85 dalam suatu rangkaian
listrik luminer.
IGNITOR
UMUM
a) Digunakan pada sistem tegangan 220 V - 50 Hz dengan toleransi
tegangan +/- l0% untuk keperluan lampu pelepas gas seperti
Sodium, tegangan pulsa awal antara 2.8 – 5 KV.
b) Fungsi ignitor adalah sebagai super posisi dari satu atau lebih
tegangan pulsa yang diberikan pada suatu lampu dengan tegangan
beban nol sebelum lampu tersebut bekerja/menyala.
c) Untuk lampu dengan katode dingin maka penyalaannya (ignitor)
setelah tegangan pulsa terjadi. Untuk lampu dengan katoda panas
bila lampu telah menyala dan kemudian tiba-tiba kehilangan daya
listrik maka lampu akan padam, selanjutnya percepatan penyalaan
(ignitor) akan terjadi setelah lampu menjadi dingin. Contoh :
lampu sodium tekanan tinggi memerlukan waktu setelah +/- 5
menit.
d) Elemen pensakelan (switching elements) menggunakan sistem
elektronik.
e) Type: Serial atau superimposed.
f) Mempunyai tingkat isolasi yang baik agar mampu menahan
tegangan pulsa hingga maksimal 5 KV. Jarak pemasangan
ignitor dengan lampu harus dekat dan dipasang dekat pemegang
lampu (lamp holder).
LAMPU
1. Tipe : High Pressure dan Sorot
2. Cahaya : Kuning keemasan, dengan temperature warna 2000
Kelvin
3. Bentuk : Tubular (tabung bening)
b. Kabel
Syarat Umum
a) Kabel yang digunakan dari tipe :
- NYA 35 mm2
- NYFGBY 4 x 16 mm2
- NYRGBY 4 x 10 mm2
- NYFGBY 4 x 50 mm2
Syarat Khusus
c. Tiang PJU
Tiang PJU
a) Tiang harus tahan karat dan tidak mudah keropos.
b) Tiang yang digunakan adalah :
- Tiang Oktagonal parabola cabang 1 (single Parabolic). Tinggi
7 meter bahan SPCC standard ASTM A36.
- Ketebalan 3 , 2 mm.
- Dimensi, Bentuk dan Ukuran sesuai gambar kerja.
- Tipe Base plate (pemasangan menggunakan angkur).
- Diproses dengan hot dipped galvanized.
- Pabrik pembuat tiang harus telah menerapkan sistim manajemen
mutu.
- Jarak antar tiang ± 50 m atau sesuai dengan instruksi dari
pengawas.
Panel terbuat dari plat baja tebal 1,5 – 2,1 mm, dengan ukuran disesuaikan
gambar, terdiri dari Panel Hubung Bagi dan panel KWH meter sendiri.
Panel berisi peralatan/perangkat untuk mengendalikan aliran listik dan
pengaturan waktu penyalaan/mematikan lampu Panel di pasang di tiang PJU
yang letaknya sesuai dengan gambar dan petunjuk dari pengawas lapangan
sehingga dapat melayani seluruh kebutuhan pengaturan (menyalakan dan
mematikan) dari sekelompok lampu yang dipasang serta memenuhi standart
kualitas yang disyaratkan. Konstruksi Bok Panel Hubung Bagi (PHB) dan APP
PLN
a) Panel terbuat dari plate baja yang difinishing dengan powder coating –
Warna panel ditetapkan oleh pengguna barang sebelum pemasangan
b) Bidang pertemuan antar tutup panel dan body panel nya harus
dirancang sedemikian rupa sehingga air hujan tertahan di bidang temu
dan mengalir ke bawah secara sempurna.
c) Proses penyambungan antar plate baja harus dilakukan dengan
cara spot welding.
d) Harus tersedia sarana pendukung kabel dan bus baru untuk
pentanahan (grounding) yang berfungsi untuk dudukan ujung kabel
pentanahan.
e) Pada dinding samping harus tersedia lubang ventilasi udara
secukupnya. Konstruksi ventilasi sedimikian rupa sehingga tusukan
benda logam lurus tidak dapat langsung menyentuh komponen
bertegangan.
f) Panel diletakkan ditiang PJU dengan penguat menggunakan dinabolt
M12. g) Pintu panel dilengkapi dengan kunci gembok.
h) Ukuran panel sebagaimana sesuai gambar. Ukuran panel harus mampu
menampung seluruh komponen Kontrol dan KWH meter.
i) Bagian sisi depan terdapat kaca bening dengan luasan secukupnya
sehingga memudahkan pembacaan kWh.i. KHW meter dilengkapi
dengan bok meter untuk penyegelan dari instansi PT. PLN (Persero).
j) Panel type outdoor, dilengkapi dengan plat nama MILIK PEMKOT
KOTA BAUBAU, dengan ukuran dan spesifikasi sesuai dengan gambar.
connector Tab 16/25 mm2. Kabel NYAF 16 mm2 yang berada diluar
Box Panil PHB diwajibkan dimasukkan dalam Pipa PVC Ø 5/8
(inlet/outlet).
5) Dalam pelaksanaan Pekerjaan Penyambungan ini yang harus
dipastikan adalah bahwa arde/groundingnya terpasang dengan baik.
e. Peralatan Lain
g. Pekerjaan Beton
Lingkup Pekerjaan
a) Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan beton sesuai dengan gambar rencana termasuk
pengadaan, upah, pengujian dan peralatan pembantu.
b) Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan
dan bagian-bagian pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.
Bahan - Bahan
a) Semen
- Semen yang digunakan adalah semen Portland yang sesuai
dengan persyaratan NI-2 pasal 3 bab III Standar Indonesia.
- Pemborong harus menempatkan semen tersebut dengan baik
untuk mencegah terjadinya kerusakan.
- Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengiriman.
b) Agregat Kasar
- Berupa batu pecah yang diperoleh dengan pemecahan
batu yang mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.
- Agregat kasar terdiri dari butir-butir kasar, keras, tidak
berpori dan berbentuk kubus. Bila ada butiran pipih maka
jumlahnya tidak boleh lebih dari 20% dari Volume.
- Bahan harus bersih dari zat-zat organic, zat-zat reaktif
alkali atau substansi yang merusak beton dan tidak boleh
mengandung lumpur lebih dari 1%.
c) Agregat Halus
- Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihaasilkan
dari pemecah batu dan harus bersih dari bahan organic,
lumpur, zat-zat alkali dan tidak mengandung lebih dari 50%
dari substansi yang merusak beton.
- Pasir Laut diperkenankan dipergunakan dan pasir harus
terdiri dari pertikel yang tajam dan keras.
d) Air
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung
minyak atau garam serta zat-zat yang dapat merusak beton baja
bertulang.
h. Persiapan Pengecoran
a) Sebelum Pengecoran dimulai, semua bagian yang akan di cor harus
benar- benar bersih dan bebas dari kotoran, juga dari bagian beton
yang lepas. Bagian-bagian yang akan ditanam dalam beton harus
sudah terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik dan perlengkapan
lainya).
b) Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton
harus dibasahi dengan air sampai jenuh dan tulangan harus sudah
terpasang dengan baik.
c) Pemborong harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut
sampai ijin pengecoran diberikan oleh pengawas.
j. Baja Tulangan
a) Semua baja tulangan yang dipakai adalah tulangan besi polos. Tulangan
harus bersih dari segala macam kotoran, karat, minyak, cat dan lain-
lain.
b) Pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan dan
pemasangan harus sesuai persyaratan.
k. Benda-Benda yang Tertanam dalam Beton
a) Semua Angkur, baut , pipa dan benda-benda lainya yang diperlukan
tertanam dalam beton, harus terikat dengan baik sebelum pengecoran.
b) Benda-benda tersebut harus dalam keadaaan bersih
c) Sebelum diadakan pengecoran, pipa-pipa harus diuji dengan baik.