http://www.tribunnews.com/nasional/2013/10/04/akil-mochtar-dari-tukang-semir-
ketua-mk-hingga-tahanan-kpk?page=2
Gubernur Atut melobi Akil agar dapat memenangkan kasus Amir Hamzah-
Kasmin dalam perkara terikait pilkada Lebak. Kasus pilkada Lebak menyeret
pasang calon. KPK menduga perintah penyuapan datang dari Atut kepada
adiknya, Wawan, yang merupakan tim sukses pasangan calon bupati Lebak yang
diusung Partai Golkar, yakni Amir Hamzah-Kasmin bin Saelan. Dia diduga
hendak menyuap Akil melalui Susi terkait gugatan hasil Pilkada Lebak yang
diajukan Amir-Kasim ke MK. Hasil pilkada tersebut memenangkan pasangan Iti
Octavia dan Ade Sumardi dari PDI-Perjuangan.
KRONOLOGI
Akil marah mengenai ketidakjelasan pemberian uang 3 milyar atas kasus Lebak.
Untuk memenuhi permintaan uang Akil, Wawan di kantornya, PT BPP gedung
The East Jalan Lingkar Mega Kuningan, Jaksel, meminta stafnya di bagian
keuangan bernama Ahmad Farid Asyari mengambil uang Rp 1 miliar dari
Muhammad Awaluddin yang diambil dari kas PT BPP Serang melalui Yayah
Rodiah.
Susi Tur ditangkap petugas KPK di rumah Amir Hamzah, sedangkan tas warna
biru berisi uang Rp 1 miliar disita petugas KPK dari rumah orangtua Susi Tur di
Jalan Tebet Barat Nomor 30 Jaksel. Pada tanggal 3 Oktober, Wawan juga
ditangkap petugas KPK di rumahnya di Jalan Denpasar IV, Jaksel.
Atut sendiri didakwa dengan Pasal 6 ayat 1 huruf a atau Pasal 13 UU Nomor 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah
dengan UU Nomor 20 tahun 2001 (UU Tipikor) juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1
KUHP. Mengacu pada pasal itu, Atut terancam hukuman pidana 15 tahun penjara.
(Yus)
https://nasional.kompas.com/read/2014/03/06/1131563/Ini.Kronologi.Suap.kepad
a.Akil.Mochtar
http://news.liputan6.com/read/2049256/pengacara-calon-bupati-lebak-beberkan-
alasan-menyuap-akil-mochtar
Pembahasan
2. Mengapa Kasus Suap Akil dapat terjadi = Gubernur Banten nonaktif Ratu Atut
Chosiyah menyuap terkait penanganan gugatan hasil penghitungan suara Pilkada
Kabupaten Lebak, Banten. Atut memberikan 1 milyar ke pada Akil dan
melakukan penyuapan bersama adiknya yang sekaligus Komisaris PT Bali Pasific
Pragama, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan. Penyuapan dilakukan karena
motif Atut dan Wawan sebagai tim sukses dari pasangan Amir Hamzah dan
Kasmin yang diususng oleh partai Golkar. Atut ingin Akil memenangkan kasus
Amir Hamzah dan Kasmin yang saat itu sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati
Lebak Banten. Atut memberikan uang 1 milyar kepada Akil melalui perantara
pengacara bernama Susi Tur Andayani.
3. Norma moral = Akil sebagai penegak hukum sudah tidak jujur dengan tindakan
yang dilakukannya, sebagai seorang indivisu Akil tidak bersyukur atas apa yang
sudah diperoleh (merasa tidak cukup/puas). Sebagai orang yang berpendidikan
Akil telah mencermikan begitu mudah orang memuaskan keinginannya tanpa
berpikir seperti orang yang tidak berpendidikan. Sikap tidak profesional Akil telah
mengakibatkan hak-hak orang mendapatkan keadilan terhambat.
Norma Hukum = Akil tentu melanggar norma hukum karena dengan sengaja
memperkaya diri sendiri yang merugikan keuangan negara, menyalahgunkaan
kewenangan, kesempatan atau sarana karena jabatan atau kedudukan yang
merugikan keuangan. Harusnya Akil tidak membeda-bedakan orang dimata
hukum.
Norma Agama = sebagai penegak hukum atau wakil tuhan, Akil telah berperilaku
tidak adil yang seharusnya Akil tidak boleh membeda-bedakan orang dalam
memutuskan hukum. Mencari keuntungan lebih secara agama tidak boleh karena
merugikan orang lain. Dalam jabatannya sudah disumpah akan berkerja secara
profesional dibawa kitab suci masing-masing agama, secara moril harusnya
menjalankan pekerjaannya dengan bertanggung jawab dan profesional.
Kasus ini juga melibatkan Gubernur Atu, efeknya masyarakat tentu tidak akan
percaya dengan penjabat daerah atau wakil rakyat yang seharusnya berkerja untuk
rakyat namun menggelapkan uang milik rakyat. Terjadi pembangunan tidak
merata dan sarana prasarana yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat tidak
terpenuhi.