Anda di halaman 1dari 3

Bakteremia

Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc

24 June 2019

Pengertian Bakteremia

Bakteremia merupakan keadaan penumpukan bakteri dalam aliran pembuluh darah. Normalnya,
pembuluh darah kita berisi sel darah dan sel imun yang berfungsi untuk mencegah adanya zat asing
dalam tubuh. Sedangkan pada kondisi bakteremia, bakteri yang berasal dari infeksi lain dari organ
tubuh masuk ke peredaran pembuluh darah.

Gejala Bakteremia
Gejala bakteremia terjadi setelah pengidap mendapatkan infeksi sebelumnya atau setelah
mendapatkan prosedur tindakan medis yang tidak steril. Gejala yang timbul biasanya dapat berupa:

 Demam mendadak.
 Perubahan kesadaran, pingsan, atau kebingungan.
 Penurunan tekanan darah hingga di bawah 100 mm/Hg.
 Laju pernapasan semakin meningkat dan tersengal-sengal.

Penyebab Bakteremia

Bakteremia disebabkan oleh berbagai macam infeksi bakteri yang masuk hingga ke peredaran
darah. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan bakteremia:

o Pneumonia, yaitu penyakit peradangan pada paru-paru yang disebabkan infeksi


bakteri.
o Infeksi pada organ pencernaan (seperti usus buntu, atau infeksi lain di usus besar).
o Infeksi pada organ saluran kemih, infeksi saluran kemih yang berlangsung lama
dapat menyebabkan bakteremia.

Selain penyakit lain yang mendasari, bakteremia dapat pula disebabkan oleh penggunaan alat-alat
medis yang tidak steril, atau tindakan prosedur medis invasif yang tidak memperhatikan aspek
kebersihan.

Faktor Risiko Bakteremia


Risiko bakteremia dapat meningkat apabila didapati pada kelompok berikut:
o Sangat muda atau sangat tua, yaitu ketika sistem imun tidak bekerja maksimal, pada
usia yang sangat muda, sistem imun tubuh masih belum berkembang dengan
sempurna. Pada usia sangat tua, sistem imun sudah mengalami penuaan dan
penurunan fungsi.
o Memiliki penyakit yang menurunkan sistem imun seperti HIV/AIDS.
o Diabetes, kadar gula dalam darah yang tinggi meningkatkan risiko terjadinya
bakteremia.
o Masa rawat inap yang terlalu lama di rumah sakit, sehingga penderita mengalami
infeksi nosokomial dari rumah sakit tersebut, terutama pada penggunaan ventilator di
ruang ICU.
o Tindakan medis invasif yang berisiko, seperti pemasangan infus, kateter, atau
penjahitan luka yang tidak memperhatikan aspek higienitas.

Diagnosis Bakteremia
Diagnosis bakteremia ditegakkan apabila ada bukti infeksi bakteri dalam pembuluh darah.
Sehingga, dokter melakukan pemeriksaan darah untuk melihat ada tidaknya bakteri. Beberapa
pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh dokter yaitu:

o Kultur darah, untuk melihat ada tidaknya bakteri dan jenis bakteri yang ada dalam
darah.
o Uji pembekuan darah, untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pembekuan darah.
o Uji fungsi hati dan ginjal, untuk melihat kegagalan fungsi hati dan ginjal yang
berpengaruh dalam bakteremia.
o Analisis gas darah, melihat kadar oksigen dalam darah.
o Keseimbangan elektrolit.
o Tes urine dan feses, jika dicurigai terdapat infeksi dari daerah saluran kemih atau
pencernaan.

Pencegahan Bakteremia

Selain mencegah terjadinya infeksi utama yang mendasari terjadinya bakteremia, berikut ini
pencegahan bakteremia yang dapat dilakukan, yaitu:

o Menjaga kebersihan secara umum.


o Memastikan higienitas peralatan medis yang digunakan dalam pemberian tindakan
medis.
o Pada kelompok orang yang sering mendapatkan tindakan medis, selalu menjaga
kebersihan di sekitar tempat yang dilakukan tindakan medis.

Pengobatan Bakteremia
Beberapa pengobatan dapat dilakukan untuk menangani bakteremia, yaitu
 Penggunaan antibiotik, untuk menghilangkan sejumlah bakteri yang beredar dalam
pembuluh darah.
 Terapi oksigen, pada keadaan di mana bakteremia menyebabkan kebutuhan oksigen tubuh
meningkat
 Cairan parenteral, seperti cairan infus, diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang
hilang karena bakteremia.
 Vasopressor, yaitu obat-obatan yang digunakan untuk menyempitkan pembuluh darah,
sehingga aliran darah menjadi lebih cepat dan tekanan darah meningkat.

Anda mungkin juga menyukai