Anda di halaman 1dari 23

ntelligent

DISUSUN OLEH:
packaging
IMANUEL MEDY PASANDA
Pendahuluan
Fungsi kemasan

Perubahan gaya hidup masyarakat


Perubahan dalam cara penjualan
Intelligent Packaging
Konsep intelligent packaging
Intelligent : memiliki kemampuan memperoleh, menyimpan, memproses dan
membagi informasi
Intelligent packaging: kemasan yang mempunyai kemampuan intelligent
(mendeteksi, merekam, mengkomunikasikan)
Suatu kemasan intelligent memiliki kemampuan untuk menelusuri jejak produk,
mengindera lingkungan didalam atau diluar kemasan dan berkomunikasi dengan
manusia.
Kerangka konsep
Perangkat cerdas pada kemasan
1. Barcode
2. Tag RFID (Radio Frequency Identification)
3. Indikator pada kemasan
1. Barcode
•Barcode UPC (universal product code) diperkenal 1970>>>12 digit data
•Barcode yang lebih modern:
2. Tag RFID
•Tag memiliki microchip yang sangat kecil yang terhubung dengan sebuah antena
kecil
•Kapasitas penyimpanan datanya besar (dapat mencapai 1 MB)
3. Indikator pada kemasan
1. Indikator waktu-suhu (time-temperature indicator/TTI)
2. Indikator gas
3. Biosensor
Time temperature indicator/TTI
•TTI adalah label kecil yang ditempelkan pada kemasan
•Memberikan informasi mengenai riwayat suhu selama proses distribusi dan
penyimpanan secara visual
•Sebagai indikator kesegaran untuk memperkirakan sisa masa penyimpanan
untuk produk-produk yang tidak tahan lama
•Perubahan visual yang kelihatan yang bergantung pada suhu, seperti
bertambahnya intensitas warna
Time temperature indicator/TTI
3 Jenis TTI:
1. indikator suhu kritis/critical temperature indicator
2. indicator yang mendeteksi sebagian riwayat perjalanan produk/partial
history indicator
3. indikator yang mendeteksi keseluruhann riwayat produk/full history
indicator
Time temperature indicator/TTI
TTI/RFID
Time temperature indicator/TTI
TTI OnVuTM
Time temperature indicator/TTI
TTI OnVuTM
Menggunakan molekul fotokromik
Time temperature indicator/TTI
Aktivasi indikator OnVuTM
Time temperature indicator/TTI
Penggunaan TTI pada produk yang mengharuskan pendistribusian
dengan cold chain
Indikator gas
Indikator gas dalam bentuk label atau yang ditempelkan pada lapisan kemasan
dapat memonitor perubahan komposisi gas
Indikator oksigen adalah indikator gas yang paling umum digunakan dalam
industry pangan, karena oksigen diudara dapat menyebabkan ketengikan,
perubahan warna dan pembusukan akibat mikroba
Indikator gas untuk uap air, karbon dioksida, etanol, hydrogen sulfida dan gas-
gas lainnya juga sudah digunakan.
Indikator gas
Indikator oksigen Ageless eye yang diproduksi oleh perusahaan Mitsubishi gas
Biosensor
Terdiri dari 2 komponen utama, yaitu sebuah bioreseptor yang dapat mengenali
suatu analit target dan sebuah transducer yang akan mengubah signal biokimia
menjadi signal listrik yang bisa diukur
Biosensor
Toxin GuardTM yang dikembangkan oleh Toxin Alert (Ontario, Canada) dan the Food Sentinel
Systems (SIRA Technologies, Pasadena, CA)

a. Barcode mengindikasikan produk bisa digunakan


b. Barcode mengindikasikan produk tidak bisa digunakan
Perkembangan di Indonesia
Di Indonesia penggunaan kemasan intelligent masih terbatas.
Contoh penggunaan thermochromic ink (tinta yang sensitif terhadap perubahan
suhu) pada sendok makan bayi
Penutup
Kemasan intelligent memberikan kemampuan tambahan bagi kemasan suatu
produk pangan untuk mengkomunikasikan kondisi internal dan ekternal suatu
produk kepada produsen, pihak yang terlibat dalam jalur distribusi dan tentunya
bagi konsumen
Membantu dalam mendeteki kerusakan suatu produk pangan atau kesalahan
dalam pengangan suatu produk pangan
Tantangan menciptakan suatu kemasan intelligent yang dapat diandalkan,
ekonomis dan aman
Sumber:
Anonim. Freshtime™ Sensor Dual Card. Diakses dari: https://infratab-dev.myshopify.com/collections/freshtime-tags/products/freshtime-sensor-dual-card.

Anonim. OnVu™ Your cold chain partner. Diakses dari: http://www.onvu.de/wp-content/uploads/2013/08/BIZ_OnVu_LogisticsBrochure_download_en.pdf.

Anonim. AGELESS EYE Oxygen Indicator. Diakses dari: http://www.mgc.co.jp/eng/products/abc/ageless/eye.html.

Brizio, A.P.D.R. and Prentice, C. 2014. Use of smart photochromic indicator for dynamic monitoring of the shelf life of chilled chicken based products. Journal of Meat Science 96(2014). Diakses dari: https://ac.els-
cdn.com/S0309174013006049/1-s2.0-S0309174013006049-main.pdf?_tid=c953a5e8-b0e2-11e7-8191 00000aab0f26&acdnat=1507987554_2615c30a3c510ec909cc898240d3b622.

Dobrucka, R. and Cierpiszewski, R. 2015. Active And Intelligent Packaging Food – Research And Development – A Review. Polish Journal of Food and Nutrition Science. Diakses dari:
https://www.researchgate.net/publication/272537501_Active_And_Intelligent_Packaging_Food_-_Research_And_Development_-_A_Review.

El Deen, M.M.K. The Intelligent Colorimetric Timer Indicator Systems to develop label Packaging Industry in Egypt. International Design Journal 4(2). Diakses dari: http://www.journal.faa-design.com/pdf/4-2-
marwa.pdf.

Fuertes, G., Soto, I., Carrasco, R., Vargas, M., Sabbattin, J. and Lagos, C. 2016. Intelligent Packaging Systems: Sensors and Nanosensors to Monitor Food Quality and Safety. Journal of Sensors. Diakses dari:
https://www.hindawi.com/journals/js/2016/4046061/.

Mills, A., Tommons, C., Bailey R.T., Tedford, M.C. and Crilly, P.J. 2007. UV-Activated Luminescence/Colourimetric O2 Indicator. International Journal of Photoenergy Volume 2008. Diakses dari:
https://www.hindawi.com/journals/ijp/2008/547301.

Mohebi, E. and Marquez, L. 2014. Intelligent packaging in meat industry: An overview of existing solutions. Journal of Food Science Technology. Diakses dari:
https://www.researchgate.net/publication/267695348_Intelligent_packaging_in_meat_industry_An_overview_of_existing_solutions.

Roya, A.Q. and Elham, M. 2016. Intelligent food packaging: concepts and innovations. International Journal of Chem Tech Research 9(6). Diakses dari: http://sphinxsai.com/2016/ch_vol9_no6/3/(669-
676)V9N6CT.pdf.

Yam, K.L., Takhistov, P.T. and Miltz, J. 2005. Intelligent Packaging: concepts and applications. Journal of Food Science 70(1). Diakses dari:
http://lib3.dss.go.th/fulltext/Journal/Journal%20of%20food%20science/2005%20v.70/no.1/23279jfsv70n1pR0001-0010ms20040382%5B1%5D.pdf.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai