Disusun Oleh :
Tim Konversi Energi Elektrik
Dalam kegiatan praktikum ini, diberi gambaran materi tentang Konversi Energi
Elektrik dan kinerja mesin pada tanpa beban , dihubung terbuka atau hubung singkat.
Praktikum ini menerapkan teori yang telah dipelajari sehingga dapat menambah
wawasan praktikan dalam menilai kinerja mesin elektrik.
Modul praktikum ini masih jauh dari sempurna dan diharapkan kedepannya jauh
lebih baik dan semoga bermanfaat bagi kami untuk meningkatkan mutu kinerja
program studi kami.
Terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya modul ini sehingga dapat
dimanfaatkan dengan sebaiknya.
Wassalam
Bandar Lampung,
Penulis
Cover
Percobaan 1
Transformator ………………………………………………………. 1
Percobaan 2
Generator AC ……………………………………………………….. 24
Percobaan 3
Generator DC ……………………………………………………….. 32
Percobaan 4
Motor AC …………………………………………………………… 41
Percobaan 5
Motor DC …………………………………………………………... 52
Lampiran
I. SEBELUM PRAKTIKUM
1. Kegiatan dimulai dengan praktikan mengikuti responsi awal. Bagi
praktikan yang dianggap tidak lulus responsi awal, maka asisten
berhak menyuruh praktikan untuk belajar lagi atau membatalkan
praktikum.
2. Mengumpulkan laporan dan tugas pendahuluan.
3. Mengerjakan Pretest yang diberikan asisten praktikum yang
bersangkutan.
PETUNJUK UMUM
2. Laporan Akhir
Laporan akhir terdiri dari laporan awal dan ditambah dengan :
VII. DATA HASIL PERCOBAAN
VIII. PEMBAHASAN
8.1 Perhitungan
8.2 Grafik dan Analisa
8.3 Pembahasan
IX. KESIMPULAN
No Skor Skor
Aspek Penilaian Ket
. Maks. Perolehan
Responsi 5
I
Sub Total 5
Penguasaan Materi
1.1 Pretest 10
II
1.2 Tugas Pendahuluan 10
Sub total 20
Laporan Pendahuluan 15
III
Sub total 15
Pelaksanaan
IV 3.1 Keaktifan 20
Sub total 20
V Tugas Akhir 10
Sub total 10
Laporan Akhir
6.2 Kelengkapan data pengujian 5
VI 6.3 Analisa hasil laporan 25
Sub total 30
Total 100
Bandar Lampung,
Kepala Laboratorium Asisten
A. JUDUL PERCOBAAN
Pengukuran Hambatan Belitan
B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Mahasiswa mampu melakukan pengukuran hambatan belitan dari sebuah
transformator satu fasa
Mahasiswa mampu mencari hambatan belitan dari sebuah transformator
satu fasa dengan perhitungan.
C. TEORI DASAR
Penyeleksian instrument
Sebelum pengujian dilakukan, penting untuk menghitung orde jarak dari
hambatan yang akan ditentukan , sehingga instrumen dan sumber tegangan yang
paling sesuai dapat dipilih.
Dimana nilai dari 𝑃𝑡𝑜𝑡 𝑐𝑢 % adalah fungsi dari arat rating daya transformator
Dan ,
P Cu (LV) P Cu (HV)
R (LV) = atau R (HV) =
I∗I I∗I
c. Pengujian harus dilakukan sehingga temperatur belitan yang di uji juga dapat
diketahui, temperatur ini dapat dengan mudah ditentukan dengan menggunakan
termometer. Pengukuran tidak harus secara signifikan mengubah suhu pada
keadan steady, untuk tujuan ini adalah penting untuk menggunakan arus uji
tidak melebihi 10-15% dari rating nilai masing –masing belitan , lebih lanjut
waktu sirkulasi harus dibatasi seminimum mungkin.
d. Karena belitan transformator menunjukkan sebuah induktansi yang tinggi, arus
uji membutuhkan waktu untuk melaluinya , karena itu adalah penting untuk
menunggu akhir dari transient sebelum pembacaan dimulai, semua ini
bertentangan dengan ketentuan (c) yaitu mempercepat pengukuran .
Hal ini selanjutnya penting untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap
efek tersebut , yang akan mempersingkat waktu transient:
Adalah mungkin dengan menghubungkan secara seri sebuah hambatan ballast
yang cukup memadai terhadap belitan yang sedang di uji untuk mengurangi
waktu konstan.
Mencegah supaya tidak ada belitan yang sedang tidak di uji menjadi hubung
singkat, faktanya arus transient akan melaluinya yang efeknya mendelay
pemulihan waktu uji.
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
F. PROSEDUR PERCOBAAN
Ada pun prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan set power supply dc.
2. Hubungkan belitan Hv ke terminal L+ /L- (hubungan heavy line).
3. Nyalakan power supply.
4. Ketika menyesuaikan knob power supply , lihat pembacaan arus pada
ampere-meter A seperti yang ditentukan pada tabel data hasil percobaan.
I V
Belitan Rx (ohm) Rxm (ohm)
(A) (Volt)
HV (220 V) 0,1
0,15
0,2
LV(2x110
0,2
V)
0,25
0,3
A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
- Mahasiswa dapat menentukan rasio transformasi dari sebuah transformator
- Menentukan rasio transformasi melalui perhitungan
C. TEORI DASAR
Rasio transformasi dari sebuah transformator didefinisikan sebagai rasio yang
ada saat operasi tanpa beban ( no-load operation ), antara belitan Hv dan belitan
Lv . lebih lanjut ada istilah rasio putaran yang didefinisikan sebagai rasio antara
jumlah putaran pada belitan Hv dan jumlah putaran pada belitan Iv.
Terpisah dari perbedaan-perbedaan yang diabaikan, rasio putaran berlangsung
secara bersamaan dengan rasio tegangan dalam kondisi tanpa beban, sebagai
contoh, dengan rasio transformasi.
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
F. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan ii adalh sebagai berikut :
1. Set variable power supply 1 fasa.
2. Rangkaian percobaan sesuai gambar.
3. Nyalakan variable power supply 1 fasa.
4. Sesuaikan knop power supply , lihat pembacaan pada Volt-meter sesuai
dengan yang ditentukan pada tabel data percobaan, kemudian lihat
pembacaan volt-meter pada sisi sekunder untuk masing-masing nilai dan
catatkan kedalam tabel data.
5. Reset knob power supply ke posisi nol.
Percobaan 3
A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapaun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
Mahasiswa dapat menentukan polaritas dari sebuah transformator 1 fasa.
C. TEORI DASAR
Tegangan yang diinduksikan ke belitan sekunder dari transformator satu fasa
adalah dalam persetujuan fasa atau oposisi dalam perbandingannya dengan
Polaritas dari sebuah transformator satu fasa dapat diketahui baik denga arus
searah maupun arus bolak-balik, metode yang akan kita gunakan pada
percobaan ini adalah yang memakai arus bolak-balik.
Jika terminal-terminal penghubung (D dan d) telah dihubungkan satu sama lain,
sebuah tegangan terhubung ke salah satu belitan (DQ) dan tegangan diukur
diantara dua terminal yang lainnya (Q dan q). Jika tegangan ini lebih rendah
dari tegangan yang dihubungkan ke antara terminal DQ, maka polaritasnya
adalah subtranktif. Jika tidak maka polaritasnya adalah additive.
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
Adapun rangkaian percobaan menentukan polaritas transformator adalah
sebagai berikut :
F. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur dari percobaan ini adlah sebagai berikut :
1. Set sebuah variable power supply 1 fasa.
2. Rangkaian percobaan sesuain gambar.
3. Nyalakan power suply.
4. Dengan menyesuaikan knob, lihat pembacaan nilai tegangan VDQ yang
dihubungkan pada Volt-meter sesuai dengan tabel data percobaan,
kemudian lihat pembacaan tegangan VQq pada volt-metter untuk masing-
masing nilai dan catat ke dalam tabel data.
5. Reset knob power supply kembali ke posisi nol.
6. Matikan variable power supply 1 fasa.
VDQ VDQ
(volt) (volt) keterangan
50
belitan HV 380, belitan
75
IV dihubung seri
100
A. JUDUL PERCOBAAN
Short Circuit Test Transformator 1 Phasa
B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
Mahasiswa dapat menentukan nilai impedansi ekivalen transformator
Mahasiswa dapat menentukan nilai resistansi ekivalen transformator
Mahasiswa dapat menentukan nilai reaktansi ekivalen transformator
Mahasisswa dapat menentukan rugi-rugi tembaga pada transformator
C. TEORI DASAR
Test hubung singkat merupakan suatu test yang dapat dilakukan pada
transformator, test ini dilakukan dengan memberi input tegangan AC pada sisi
primer dan menghubung singkat kumparan pada sisi skunder.
Metode test hubung singkat ini cukup ekonomis untuk menentukan impedansi
eksponen ( Z01 atau Z02 )
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
1. Step-up
2. Step-down
A. JUDUL PERCOBAAN
No-Load Test pada Transformator 1 Phasa
B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
Mahasiswa dapat menentukan nilai arus rugi besi
Mahasiswa dapat menentukan nilai arus magnetisasi
Mahasiswa dapat menentukan nilai nilai Xm
mahasiswa dapat menentukan nilai Rm
C. TEORI DASAR
Komponen arus tanpa beban
Arus penguatan Iw , arus yang aktif yang dapat menimbulkan rugi-rugi besi
tersebut arus rugi besi
Pada saat tanpa beban I1 =I0 dan bernilai sangat kecil di bandingkan pada saat
diberi beban sehingga rugi tembaga pada primer dapat diabaikan oleh karena
itu yang ada hanyalah rugi-rugi besi,
Rugi besi terdiri dari
1. Rugi histeresis (W)= Kn B1,5max watt
2. Rugi arus eddy (W)= KF2 B2max watt
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
Adapun rangkaian percobaan tes beban nol pada transformator adalah sebagai
berikut:
1. Step-up
V1 I0 V0 W0 Xm Rm Z0 Im Iw
(volt) (A) (volt) (watt) (ohm) (ohm) (ohm) (A) (A) cos ϕ
100
80
60
40
20
2. Step-down
V1 I0 V0 W0 Xm Rm Z0 Im Iw
(volt) (A) (volt) (watt) (ohm) (ohm) (ohm) (A) (A) cos ϕ
100
80
Percobaan 6
A. JUDUL PERCOBAAN
Short Circuit Test Transformator 3 Phasa
B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
Mahasiswa dapat menentukan rugi daya akibat efek joule pada kumparan
Mahasiswa dapat menentukan drop tegangan pada berbagai kondisi beban
C. TEORI DASAR
Test hubung singkat terdiri dari pengukuran kuantitas input dari trafo pada saat
kumparan sekunder dihubung singkat dan kumparan primer diberi tegangan
input menurun yang sesuai sehingga arus pada kedua kumparan sama terhadap
Irate .
Keutamaan test ini untuk menentukan
1. Rugi daya akibat efek joule pada kumparan , harga ini sangat penting untuk
perhitungan dari efisiensi transformator.
2. Tegangan hubung singkat (Vsc) dan faktor daya (cos ϕ)
Harga ini sangat penting untuk perhitungan drop tegangan pada berbagai
kondisi beban.
L Ic
2 Vc
Wb
L
3
Gambar 10. Short Circuit Test 3 Fasa
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
Adapun rangkaian percobaan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
A
Wa
R
S B
A
T
V
Wb
I1 Isc F Wa Wb Psc
cos ϕ
(ampere) (ampere) (hertz) (watt) (watt) (watt)
0.5
0,4
0,3
0,2
0,1
A. JUDUL PERCOBAAN
No-Load Test Transformator 3 Phasa
B. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
Mahasiswa dapat menentukan nilai rugi-rugi daya pada inti besi yang terdiri
dari rugi hiteresis dan arus eddy
Mahasiswa dapat menentukan level saturasi dari kumparan
C. TEORI DASAR
Test tanpa beban terdiri dari pengukuran kuantitas input dari trafo pada saat
tanpa beban, test ini berguna untuk menentukan nilai rugi-rugi pada inti besi
yang terdiri dari rugi histeresis dan arus eddy dimana harga ini sangat essensial
untuk perhitungan nilai effisiensi konvensional, selain itu metode ini juga
berguna untuk menentukan nilai arus tanpa beban dan faktor daya pada saat
tanpa beban, dimana nilai-nilai tersebut sangat berguna untuk mengevaluasi
level saturasi dari kumparan dan menghitungnya.
L A
Wa Vc
1 1
L A
2 2
A Wb
L
3 3
E. RANGKAIAN PERCOBAAN
Adapun rangkaian percobaan adalah sebagai berikut :
Wa
R V
S
A
T
Wb
F. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan 1 buah unit power supply 3 fasa
2. Siapkan 1 buah experimental transformator 3 fasa
3. Siapkan 3 buah ampere-metter analog
4. Siapkan 2 buah watt-metter
5. Siapkan 1 buah volt-metter analog
6. Siapkan kabel secukupnya
7. Rangkai percobaan sesuai dengan rangkaian
8. Aktifkan power supply
V1 V0 I1 I2 I3 I0 Wa Wb P0 cosϕ
(volt) (volt) (A) (A) (A) (A) (watt) (watt) (watt)
120
100
80
60
40
A. TUJUAN
Adapun tujuan dari percobaan ini ada sebagai berikut :
Mengetahui kurva karakteristik tanpa beban.
Mengetahui kurva karakteristik beban penuh.
B. DASAR TEORI
Medan Magnet
Pada prinsipnya ada sebuah medan utama yang dibangkitkan oleh rotor.
Sesegera setelah generator mendapat beban, maka arus yang mengalir
menyebabkan suatu medan baru, berupa medan jangkar atau medan stator.
Oleh karena kedua medan itu mempunyai putaran yang sama, maka kedua
medan itu dapat saling membantu.
Diagram Tegangan
Medan utama ∅u akan menyebabkan terjadinya induksi gaya gerak listrik
Eu. Ikutilah gambar 1.a.Beban I akan menyebabkan terjadinya medan
jangkar ∅j, yang sefasa dengan I. Medan jangkar memiliki dua komponen :
medan jangkar lintang ∅jd dan medan jangkar lawan ∅jl.
Medan jangkar lawan akan menyebabkan terinduksinya gaya gerak listrik
Ejl yang melawan Eu sedangkan medan jangkar lintang akan mengakibatkan
gaya gerak listrik yang melintang sebesar Ejd. Hasilnya adalah gaya gerak
listrik E.
Kemudian terjadi dalam stator, tegangan ohm sebesar IR dan kerugian
tegangan reaktansi sebesar IX.
Hasilnya, atau sisanya adalah tegangan apit U.
Biasanya dalam praktek dipergunakan diagram tegangan yang
disederhanakan menurut gambar 1.b, dimana kerugian-kerugian disebabkan
Karakteristik
E = E (Im) n,ij= 0
Lengkung tanpa beban adalah gaya gerak listrik E sebagai fungsi dari arus
medanpada putaran tetap dan arus jangkar no. Karena arus nol, tegangan
apit adalah sama dengan gaya gerak listrik. Karena E = cn∅, maka gaya
gerak listrik berbanding lurus dengan putaran.
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
Adapun rangkaian percobaan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
L+ L+
A
z
A B
E1
zzzzz zzzzz
M
zzzzz
G
zzzzz
E2
zzzz zzzz
A
z
A
z
T
Tachometer
L+ L-
E. PROSEDUR PERCOBAAN
B. TEORI SINGKAT
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Proses pengubahan energi mekanik menjadi energi listrik
berdasarkan pada prinsip induksi electromagnet. Jika suatu kawat penghantar
memotong medan magnet, maka pada penghantar tersebut akan mengalir arus
jika rangkaian kawat tadi tertutup.
a) Rugi tembaga
Rugi jangkar ( 𝐼𝑎2 Ra), rugi ini sekitar 30-40% dari rugi beban penuh.
Rugi Kumparan Medan, pada generator shunt relatif konstan (Ish2 Rsh)
dan pada generator seri besarnya =Ise2 Rse. Rugi-rugi ini berkisar 20-
30% dari rugi beban penuh.
Rugi akibat resistansi sikat, biasanya sudah termasuk dalam rugi
jangkar.
b) Rugi Mekanik
Rugi-rugi ini relative konstan untuk generator shunt dan compound karena
pada generator tersebut, arus medan relative konstan. Yang termasuk rugi
ini adalah:
Rugi Histeris
c) Rugi Mekanis
Rugi ini adalah rugi yang diakibatkan oleh gesekan pada bantalan maupun
gesekan angin
A. TUJUAN PERCOBAAN
Modul Praktikum Konversi Energi Elektrik 41
Tekni Elektro, Universitas Lampung
Mahasiswa memahami prinsip kerja motor slip ring.
Menghitung hambatan stator dan rotor.
Menghitung daya, daya mekanik, daya iron dari no load test dan cos φ.
Menghitung daya dari test hubung singkat dan cos φ.
Memahami prinsip pengereman motor secara elektromagnetik serta efeknya
terhadap putaran, cos φ, daya serta efisiensi motor.
B. TEORI DASAR
Pada dasarnya motor ac merupakan alat yang digunakan untuk mengubah gaya
elektrik menjadi gaya mekanik. Gaya elektrik didapat dari sumber tegangan ac.
Motor ac terdiri dari 1 fasa dan 3 fasa. Dalam praktikum ini kita
mengkhususkan diri untuk mempelajari prinsip kerja motor ac 3 fasa.
Kontruksi Motor Slip ring
Perbedaan dari motor slip ring dengan motor sangkar hanya pada gulungan
rotornya yang tidak dapat dihubung secara singkat secara langsung seperti
pada motor sangkar. Motor slip ring dilengkapi dengan 3 buah cincin geser
yang dipasang pada poros motor.
Stator Motor Slip ring
Bentuk besi stator maupun gulungan statornya sama seperti motor sangkar.
Gulungan stator dapat dihubung bintang atau segitiga.
Rotor Motor Slip ring
Gulungan rotor bentuknya sama seperti gulungan statornya. Dimana
gulungannya di bagi tiga fasa yang ujung-ujungnya U1-U2, V1-V2, W1-W2.
Setiap ujung fasanya bisa dihubungkan bintang maupun segitiga seperti
gulungan statornya. Akan tetapi, yang biasa dipakai adalah hubungan
bintang sebagai tiitk bintang adalah U2V2W2. Sedangkan U1V1W1 , masing-
masing disambung dengan 3 buah cincin geser yang dipasang pada poros.
Karena adanya cincin geser itu maka motor ini dinamakan slip ring.
Mengoperasikan Motor Slip ring
Motor slip ring biasanya digunakan untuk mengerjakan beban berat. Untuk
mengoperasikan motor slip ring perlu disiapkan 3 buah tahanan (rheostat).
Ketiga tahanan tersebut dihubung bintang yang ujung lainnya dihubung
d. Short-Circuit Test
Merangkai alat sesuai dengan gambar yang ada pada modul,
memastikan power supply dalam keadaan off, dan posisi minimum.
Menyalakan power supply dan mengatur tegangan sehingga ampere
meter menunjukkan arus yang telah ditentukan table.
Mencatat semua nilai pada alat ukur.
Memastikan power supply dan mengembalikan ke posisi semula.
Melakukan perhitungan untuk besaran yang lain sesuai dengan rumus
yang diberikan.
𝑃𝑠𝑐 = 𝐾(𝑊𝐴 + 𝑊𝐵)
𝑥+1 𝑊𝐵
𝐶𝑜𝑠 ∅ = dimana 𝑋 = 𝑊𝐴
2√𝑥 2 −𝑥+1
KM
LM
b. Stator Resistance
c. No Load Test
α B G C I(A) K Wa Pa Cos n Pr WB
(m) (N) (Nm) (W/div) (div) (W) φ (rpm) (W) (div)
Motor DC
B. TUJUAN PERCOBAAN
C. TEORI SINGKAT
Motor DC merupakan suatu mesin listrik yang dapat mengubah daya masukan
listrik arus searah menjadi daya keluaran mekanik. Proses pengubahan tersebut
akan menyebabkan rugi-rugi pada konduktor, material ferromagnetic, dan
rugi-rugi mekanik akibat putaran.
b. Rugi-rugi magnetik
Yang termasuk rugi-rugi ini adalah :
- Rugi-rugi histerisis
- Rugi-rugi arus Eddy
c. Rugi Mekanik
Yang termasuk rugi-rugi ini adalah :
- Rugi-rugi gesek
- Rugi-rugi angin
A B C
Output
Motor Input
Rugi-rugi Daya Pada Jangkar Rugi-rugi gesek
dan angin angin Watt
VI Watt tembaga
Ea Ia Watt
F. PROSEDUR PERCOBAAN
Adapun prosedur percobaan kali ini adalah :
a. Menentukan tahanan jangkar
1. Susun rangkaian seperti gambar 2.
2. Hidupkan DC Power Supply.
3. Dengan perlahan-lahan naikan tegangan sumber (VT) sehingga
Ammeter menunjukan 0,15 A.
4. Catat nilai tegangan yang terbaca pada Voltmeter.
5. Matikan Power Supply.
Judul Percobaan :
Nama Praktikan (NPM) :
Nama Asisten (NPM) :
Kelompok :