Anda di halaman 1dari 10

BAB V

Lembaga Negara
Wujud demokrasi antara lain:

 Memiliki lembaga perwakilan rakyat yang merupakan perwakilan dari kehendak


rakyat.
 Penetapan anggota perwakilan rakyat adalah ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan.
 Anggota perwakilan rakyat ditetapkan dalam jangka waktu tertentu lewat pemilu.
 Kekuasaan dilakukan sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Tujuan pembentukan negara Indonesia berdasarkan pembukaan UUD 1945 alinea keempat
yaitu:
- Yang pertama adalah melindungi segenap bangsa Indonesia & seluruh tumpah darah
Indonesia.
- Yang kedua adalah memajukan kesejahteraan umum.
- Yang ketiga adalah mMencerdaskan kehidupan bangsa,
- Yang keempat adalah Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, & keadilan sosial.
Pengertian lembaga negara adalah merupakan suatu badan/ organisasi yang mengurusi
suatu bidang tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku di dalam sistem ketatanegaraan.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Anggota dari MPR adalah terdiri dari seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan
Perwakilan Daerah. Jumlah anggota DPR adalah sebanyak 550 orang (pasal 17 ayat 1),
sedangkan untuk jumlah anggota dari Dewan Perwakilan Daerah untuk setiap provinsi
ditetapkan berjumlah 4 orang. Jumlah dari seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah
anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia terdapat
tugas dan wewenang dari Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Tugas dan wewenang MPR sesuai dengan Pasal 3 UUD 1945 antara lain

 Melantik presiden & wakil presiden


 Memberhentikan presiden & wakil presiden dlm masa jabatannya menurut UUD.
 Mengubah & menetapkan UUD

Hak-hak anggota MPR adalah sebagai berikut (Pasal 12 UU No. 22 Tahun 2003):

 Mengajukan usul perubahan pasal-pasal dalam UUD.


 Imunitas/kebebasan
 Protokoler
 Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan.
 Memilih & dipilih
 Keuangan & administrasi

Selain hak-hak yang dimiliki, kewajiban anggota MPR (Pasal 13 UU No. 22 Tahun 2003)
antara lain:

 Mengamalkan Pancasila
 Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok, &
golongan.
 Menjalankan peranannya sebagai wakil rakyat dan wakil daerah.
 Melaksanakan UUD 1945 & peraturan perundang-undangan.
 Menjaga keutuhan Negara Kesatuan RI & kerukunan nasional.
2. Presiden dan Wakil Presiden

Untuk pertama kalinya Sistem Pemerintahan Republik Indonesia melaksanakan pemilihan


presiden dan wakil presiden secara langsung yaitu pada tanggal 5 Juli 2004. Dengan
demikian MPR tidak lagi memilih siapa presiden & wakil presiden. Apabila pasangan calon
presiden dan wakil presiden memperoleh suara lebih dari 50 % dari jumlah suara, dengan
sedikitnya 25 % di setiap provinsi yang terbesar di lebih dari 1/2 jumlah provinsi di
Indonesia, maka bisa dilantik menjadi presiden & wakil presiden. Pembagian wewenang dan
kekuasaan presiden dapat dikelompokkan mejadi 2 yaitu sebagai kepala negara & kepala
pemerintahan. Di dalam hubungan kerja antara presiden dengan wakil presiden adalah
ditentukan oleh presiden sesudah melakukan pembicaraan dengan wakil presiden.

Undang-undang Dasar 1945 pasal 7 menyebutan bahwa Presiden & wakil presiden
memegang jabatan selama 5 tahun & sesudahnya dapat dipilih kembali dalam masa jabatan
yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. Apabila presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan/tidak bisa digantikan oleh wakil presiden.

Alasan pemberhentian presiden dan wakil presiden dapat dilakukan oleh MPR atas usul
DPR dalam masa jabatannya antara lain:

 telah melakukan pelanggaran terhadap hukum yang berupa pengkhianatan kepada


negara
 melakukan tindak korupsi
 melakukan tindakan suap
 melakukan tindak pidana berat yang lainnya atau perbuatan tercela
 terbukti tidak lagi memenuhi syarat untuk menjadi presiden & wakil presiden

3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah merupakan lembaga legislatif yang memiliki
wenang untuk membuat undang-undang. Dewan Perwakilan Rakyat yang mempunyai
kedudukan di pusat dinamakan DPR RI. Untuk Dewan Perwakilan Rakyat yang
berkedudukan di daerah (tingkat satu/ tingkat dua) dinakanan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD). Sistem Pemerintahan Republik Indonesia mengatur bahwa anggota DPR
adalah dipilih oleh rakyat lewat pemilu. Jumlahnya keanggotaan DPR dari keseluruhannya
adalah 550 orang seperti ditentukan di dalam UU No. 22 Tahun 2003.

Tugas dan wewenang DPR adalah sebagai berikut:

 Anggota Dewan Perwakilan Rakyat merangkap sbg anggota Majelis Perwakilan


Rakyat.
 Dewan Perwakilan Rakyat bersama-sama pemerintah menetapkan UU.
 Dewan Perwakilan Rakyat menetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN).
 Dewan Perwakilan Rakyat memberikan persetujuan kpd presiden atas pernyataan
perang, membuat perdamaian & perjanjian dengan negara lain.
 Dewan Perwakilan Rakyat mengajukan RUU (rancangan undang-undang).

Dewan Perwakilan Rakyat bisa melakukan konsultasi dengan lembaga tinggi negara yang
lainnya dan bisa memanggil pejabat negara, pejabat pemerintah, atau warga masyarakat
dalam rangka untuk dimintai keterangan mengenai sesuatu yang perlu ditangani untuk
kepentingan negara.

Macam-macam Hak DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) antara lain:


1. Hak inisiatif, yaitu suatu hak untuk mengajukan Rancangan Undang Undang (RUU).
Ketentuannya adalah sekurang-kurangnya 10 anggota mengajukan rancangan dan
disampaikan secara tertulis kepada pimpinan DPR.
2. Hak budget, adalah suatu hak menentukan anggaran. DPR bersama-sama pemerintah
memiliki hak untuk menyusun dan menentukan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) setiap tahun.
3. Hak amandemen, yaitu suatu hak untuk mengadakan perubahan terhadap suatu usul
rancangan undang-undang yang diajukan oleh pemerintah.
4. Hak interpelasi, yaitu suatu hak untuk meminta keterangan kepada presiden, tentang
kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah.
5. Hak petisi, yaitu suatu hak untuk mengajukan pernyataan pendapat mengenai suatu
permasalahan yang dianggap sangat penting yang sedang berkembang secara
nasional.
6. Hak angket, adalah suatu hak untuk mengadakan penyelidikan mengenai masalah
tertentu yang disampaikan secara tertulis kepada ketua DPR.
7. Hak bertanya, yaitu suatu hak untuk mengajukan pertanyaan kepada pemerintah atau
presiden.

4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Anggota Dewan Perwakilan Daerah dipilih untuk setiap provinsi lewat pemilu. Total dari
anggota DPD dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia untuk setiap provinsi adalah 4
orang. Untuk total keseluruhan dari anggota DPD tidak boleh lebih dari 1/3 jumlah anggota
Dewan Perwakilan Rakyat.

Tugas dan wewenang DPD menurut pasal 22 D UUD 1945, yaitu:

1. Mengajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Rancangan Undang Undang


mengenai otda (otonomi daerah), hubungan pusat & daerah, pembentukan &
pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam ekonomi
lainnya, serta yg berkaitan dgn perimbangan keuangan pusat & daerah.
2. Memberikan pertimbangan kepada Dewan Perwakilan Rakyat atas Rancangan
Undang Undang APBN dan Rancangan Undang Undang yang berkaitan dengan
pajak, pendidikan, & agama.
3. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang Undang ttg otonomi daerah,
pembentukan & pemekaran, & penggabungan daerah, hubungan pusat & daerah,
pengelolaan sumber daya alam & sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan
Anggaran Pendapatan Belanja Negara, pajak, pendidikan, & agama serta
menyampaikan hasil pengawasannya kpd DPR.

Paling sedikit DPD melakukan sidang adalah setahun. Anggota DPD mempunyai masa
jabatan adalah 5 tahun.

Hak DPD antara lain meliputi:

1. menyampaikan usul & pendapat


2. imunitas
3. protokoler
4. membela diri

Alat kelengkapan DPD yaitu :

1. Pimpinan
2. Panitia Ad Hoc
3. Badan kehormatan
4. Panitia-panitia lain yg dibutuhkan kementerian
5. Badan Pemeriksa Keuangan
Kedudukan dari BPK adalah bebas dan juga mandiri, ini memiliki maksud bahwa BPK harus
terlepas dari pengaruh dan kekuasaan pemerintah. Pada Sistem Pemerintahan Republik
Indonesia kita, Badan Pemeriksa Keuangan memiliki wenang untuk meminta keterangan
yang wajib diberikan oleh setiap orang, badan/ instansi pemerintah atau badan swasta asalkan
tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undang.

Kewajiban, tugas, wewenang, dan hak BPK adalah sebagai berikut:

 Memeriksa pertanggungjawaban atas keuangan negara.


 Terlepas dari pengaruh & kekuasaan dari pemerintah, namun tidak berdiri di atas
pemerintah.
 Hasil pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan disampaikan kepada DPR

3 fungsi pokok BPK antara lain meliputi:

 Fungsi operatif yaitu melaksanakan pengawasan & juga pemeriksaan.


 Fungsi rekomendasi yaitu memberikan pertimbangan kepada presiden & Dewan
Perwakilan Rakyat.
 Fungsi yudikatif yaitu menyelenggarakan proses tuntutan perbendaharaan.

6. Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung adalah merupakan pengadilan paling tinggi yang ada di negara Republik
Indonesia yang mana kedudukannya ada di ibu kota negara. Wilayah hukumnya adalah
meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia , susunan dari Mahkamah Agung sesuai
UU No. 5 Tahun 2004 adalah:

 Pimpinan yang terdiri atas seorang ketua & dua wakil ketua.
 Hakim anggota
 Panitera
 Seorang sekretaris

Syarat menjadi haim agung menurut Undang-Undang No.5 Tahun 2004antara lain sebagai
berikut:

 WNI
 Bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Berijazah sarjana yang memiiki keahlian di bidang hukum
 Sehat jasmani & rohani
 Memiliki usia sekurang-kurangnya 50 th.
 Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 20 th menjadi hakim & 3 th menjadi
hakim tinggi.

Tugas Mahkamah Agung yaitu:

1. Memeriksa & juga memutuskan perkara permohonan kasasi.


2. Memeriksa permohonan peninjauan kembali atas putusan pengadilan yang sudah
berkekuatan hukum tetap.

Wewenang Mahkamah Agung yaitu :

 Mengawasi terhadap pengadilan di bawahnya.


 Memberi pertimbangan hukum terhadap lembaga-lembaga tinggi lainnya baik yang
diminta ataupun yangtidak diminta.
 Memberi petunjuk, teguran, atau peringatan yang dianggap perlu kepada pengadilan
di semua lingkungan pengadilan.

Mahkamah Agung mempunyai fungsi sebagai berikut:


a). Fungsi peradilan
b). Fungsi pengawasan
c). Fungsi penasehat
d). Fungsi administrasi
e). Fungsi pengatur

7. Mahkamah Konstitusi
Kewenangan Mahkamah Konstitusi antara lain sebagai berikut:

1. Mengadili pada tingkat pertama & terakhir untuk menguji undang-undang terhadap
UUD 1945.
2. Memutus sengketa dari kewenangan lembaga negara.
3. Memutus pembubaran suatu partai politik & memutus perselisihandari hasil pemilu
yang telah dilaksanakan.
4. Wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat tentang dugaan
suatu pelanggaran yang dilakukan oleh presiden atau wakil presiden menurut UUD
1945.

Jumlah hakim yang ada Mahkamah Konstitusi (MK) berjumlah 9 Hakim Konstitusi dengan
rincian 3 hakim diajukan oleh MA, 3 hakim diajukan oleh DPR, dan 3 anggota hakim lainnya
diajukan oleh presiden. Seorang Hakim Konstitusi wajib mempunyai integritas dan
kepribadian yang tidak tercela, menguasai tentang konstitusi, ketatanegaraan, & tidak
merangkap sebagai pejabat negara.

8. Komisi Yudisial (KY)

Pembentukan Komisi Yudisial berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 pasal 24B ayat (1),
(2), (3), dan (4). Komisi Yudisial dibentuk oleh presiden namun dengan persetujuan DPR.
KY adalah merupakan lembaga yang mandiri. Anggota Komisi Yudisial wajib memiliki
pengetahuan, pengalaman pada bidang hukum, mempunyai integritas dan juga kepribadian
yang baik (tidak tercela). Tugas dan wewenang Komisi Yudisial yaitu mengusulkan
mengenai pengangkatan hakim agung serta menjaga & menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, dan juga perilaku hakim. Itulah secara singkat tentang KY dalam Sistem
Pemerintahan Republik Indonesia.

9. Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Dasar Pembentukan KPU adalah diatur dalam UUD 1945 hasil amandemen Pasal 22E Ayat
(2) & Ayat (5). Komisi Pemilihan Umum memiliki tanggung jawab terhadap pelaksanaan
pemilu dalam rangka untuk memilih para anggota DPR, DPD, presiden & wakil presiden, dan
para anggota DPRD.

Tugas dan wewenang KPU (Komisi Pemilihan Umum) menurut Undang-Undang No. 12
Tahun 2003 adalah sebagai berikut:

 Merencanakan mengenai penyelenggaraan pemilihan umum.


 Menetapkan mengenai peserta pemilihan umum.
 Menetapkan organisasi & juga tata cara pelaksanaan pemilihan umum.
 Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan juga mengendalikan pelaksanaan
pemilihan umum.
 Menetapkan tentang daerah pemilihan (dapil), jumlah kursi, dan calon anggota DPR,
DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
 Melakukan evaluasi dan pelaporan pemilihan umum.
 Menetapkan mengenai waktu dan juga tata cara pelaksanaan dari kampanye dan
pemungutan suara.
 Menetapkan dalam hal hasil pemilu dan juga mengumumkan calon terpilih anggota
DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota.
 Menyelenggarakan pemilihan umum presiden & wakil presiden.
BAB VI
Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah
Unsur-unsur pemerintahan pusat yaitu terdiri atas presiden & wakil presiden, menteri-
menteri, dan juga pejabat yang setingkat menteri. Unsur-unsur pemerintahan pusat memiliki
tugas untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan. Sedangkan untuk
unsur-unsur pemerintahan daerah terdiri atas kepala daerah (gubernur/bupati/wali kota),
DPR, sekretaris daerah, dinas daerah, dan juga lembaga teknis daerah. Unsur-unsur
pemerintahan daerah memiliki ungsi untuk membantu kepala daerah di dalam melaksanakan
tugasnya.

Pemerintahan Pusat

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa unsur dari pemerintah pusat adalah Presiden, wakil
presiden, dan para menteri serta pejabat tinggi negara setingkat yang menteri. Mereka
memiliki kedudukan di ibu kota negara (Jakarta). Pengertian kabinet adalah para
penyelenggara pemerintahan di tingkat pusat. Presiden yang sedang menjabat memberi nama
terhadap kabinet yang dipimpinnya, sebagai contoh adalah:

 Presiden B. J. Habibie dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan.


 Presiden K. H. Abdulrahman Wahid dinamakan Kabinet Persatuan Nasional.
 Presiden Megawati Soekarnoputri dinamakan Kabinet Gotong Royong.
 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dinamakan Kabinet Indonesia Bersatu (Jilid I
dan Jilid II karena 2 periode).
 Presiden Joko Widodo dinamakan Kabinet Kerja.

1). Presiden

Wewenang dan kekuasaan presiden dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia dibagi
menjadi 2, yaitu sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

1. Sebagai Kepala Negara

 Melakukan perjanjian dengan negara lain.


 Melakukan perdamaian dengan negara lain.
 Menyatakan bahwa negara dalam keadaan bahaya.
 Menyatakan perang terhadap negara lain.
 Mengangkat, melantik, dan juga memberhentikan duta & konsul untuk negara lain.
 Menerima surat kepercayaan negara lain lewat duta & konsul negara lain.
 Memberi gelar, tanda jasa, dan juga tanda kehormatan tingkat nasional.
 Memegang kekuasaan tertinggi atas TNI (Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan juga
Angkatan Udara).
 Memberikan grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi.

Pengertian Grasi adalah hak dari presiden untuk memberikan ampunan terhadap orang yang
telah dijatuhi hukuman. Definisi Amnesti adalah hak dari presiden untuk membatalkan suatu
tuntutan pidana sesudah diadili. Pengertian Abolisi adalah hak yang dimiliki presiden untuk
membatalkan tuntutan pidana sebelum diadili. Definisi Rehabilitasi adalah hak yang dipunyai
presiden untuk memberikan pernyataan pengembalian nama baik untuk seseorang yang
pernah dihukum.

2. Sebagai Kepala Pemerintahan

 Memimpin kabinet.
 Mengangkat & melantik para menteri.
 Memberhentikan para menteri.
 Mengawasi terhadap jalannya pembangunan.
 Menerima mandat dari Majelis Permusyawartan Rakyat.

Presiden juga memiliki kekuasaan di bidang legislatif, antara lain:

 Mengajukan Rancanga Undang Undang dan RAPBN.


 Menetapkan peraturan pemerintah pengganti Udang Undang.
 Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan Udang Undang.

2). Wakil presiden


Pada pelaksanaan pemilu, wakil presiden juga dipilih secara langsung oleh rakyat, dan
merupakan sepaket dengan presiden. Tugas wakil presiden adalah membantu presiden di
dalam menjalankan tugas-tugasnya. Jika berdasarkan pasal 8 (1) UUD 1945, wakil
presiden akan mengambil alih jabatan presiden jk presiden mangkat, berhenti,
diberhentikan, atau tdk dpt melakukan kewajibannya dlm masa jabatannya.
3). Kementerian negara
Para menteri akan membantu presiden di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Yang
mngangkat dan memberhentikan para menteri adalah presiden. Setiap menteri akan
membidangi urusan tertentu di dalam pemerintahan.
4). Pejabat setingkat menteri
Adalah merupakan pejabat tinggi negara yang memiliki kedudukan yang setingkat
dengan menteri. Tugas pejabat setingkat menteri adalah membantu kelancaran presiden
dalam melaksanakan tugas & wewenangnya. Yang termasuk dalam pejabat setingkat
menteri yaitu Jaksa Agung, Sekretaris Kabinet.

Pemerintahan Daerah

UU No.32 Tahun 2004 adalah aturan yang digunakan di dalam penyelenggaraan


pemerintahan daerah. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang dalam penyelenggaraan
pemerintahannya menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
Pengertian asas desentralisasi adalah merupakan penyerahan urusan pemerintahan yaitu dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah atau dari pemerintah daerah yang ada di atasnya
kepada daerah yang ada di bawahnya. Otonomi daerah adalah perwujudan dari asas
desentralisasi. Pengertian otonomi daerah adalah kewenangan daerah untuk mengatur dan
juga mengurus kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan prakarsa sendiri berdasarkan
pada aspirasi masyarakat sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Dasar hukum
diberikannya hak otonomi kepada daerah yaitu pasal 18 (2) UUD 1945. Pengertian asas
dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang (hanya berupa urusan administratif saja) dari
pemerintah/ kepala instansi yang lebih atas kepada pejabat di daerah. Wilayah administratif
adalah merupakan sebutan untuk wilayah kekuasaannya. Pengertian asas pembantuan adalah
adanya pemberian tugas dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah atau bisa juga
dari pemerintah daerah tingkat yang ada di tingkat atas kepada daerah yang ada di bawahnya.

Pada Sistem Pemerintahan Republik Indonesia bahwa penyelenggara pemerintahan daerah


adalah DPRD dan juga kepala daerah (yang terdiri atas gubernur, bupati/wali kota) beserta
perangkat-perangkat daerah yang terdiri dari sekretariat daerah, dinas daerah dan lembaga
teknis daerah dan sekretariat DPRD.
Berikut penjelasan singkat mengenai unsur pemerintah daerah :
1). DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah)
Adalah merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah & memiliki kedudukan sebagai unsur
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Fungsi DPRD yaitu fungsi legislatif, anggaran, dan
juga fungsi pengawasan.
Tugas dan fungsi DPRD yaitu:

 Membentuk perda yang pembahasannya dengan kepala daerah untuk memperoleh


persetujuan bersama.
 Membahas & menyetujui raperda (rancangan perda) tentang Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah.
 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan perda dan juga peraturan
perundang-undangan lainnya.
 Mengusulkan pengangkatan & pemberhentian kepala/wakil daerah kepada presiden.

Hak DPRD antara lain:

1. Hak interpelasi
2. Hak menyatakan pendapat
3. Hak angket

DPRD di dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dibantu oleh sekretaris DPRD.

2. Kepala daerah
Gubernur adalah merupakan kepala daerah di tingkat provinsi sedangkan kepala daerah
tingkat kabupaten/kota disebut bupati/wali kota. Gubernur akan bertanggung jawab secara
penuh terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada presiden. Gubernur hanya
membina, mengawasi, dan mengoordinasi penyelenggaraan pemerintahan daerah
kabupaten/kota karena gubernur bukanlah atasan bupati/wali kota.
Kepala daerah mempunyai tugas dan wewenang:

 Membina, mengawasi, & juga mengoordinasi terhadap penyelenggaraan pemerintah


daerah kabupaten/kota.
 Memimpin penyelenggaraan pemerintah daerah berdasarkan pada kebijakan yang
ditetapkan bersama dengan DPRD.
 Mengajukan rancangan peraturan daerah.
 Menetapkan peraturan daerah yang telah memperoleh persetujuan DPRD.
 Menyusun dan juga mengajukan raperda mengenai APBD kepada DPRD untuk
dibahas sekaligus ditetapkan secara bersama.
 Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.
 Mewakili daerahnya di dalam & di luar pengadilan, dan bisa menunjuk kuasa hukum
untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
 Melaksanakan tugas & juga wewenang lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

3. Perangkat daerah
Perangkat daerah provinsi terdiri dari:

1. Sekretariat Daerah
Sekda memiliki tugas dan kewajiban untuk membantu kepala daerah dalam rangka menyusun
kebijakan dan mengoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekda mempunyai
tanggung jawab kepada kepala daerah. Pejabat yang ditunjuk oleh kepala daerah apabila
sekretaris daerah berhalangan. Sekretaris daerah yang ada di tingkat provinsi diangkat dan
diberhentikan oleh presiden atas dasar usul gubernur.

2. Sekretariat DPRD

Tugas Sektretaris DPRD yaitu:

 Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.


 Menyelenggarakan administrasi keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
 Mendukung pelaksanaan tugas & fungsi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
 Menyediakan dan juga mengoordinasi tenaga ahli yang dibutuhkan oleh DPRD dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris DPR adalah oleh gubernur/bupati/wali kota
dengan persetujuan oleh DPRD.
3. Dinas Daerah
Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh seorang
kepala dinas. Pengangkatan dan pemberhentian kepala dinas adalah oleh kepala daerah
atas usul sekretaris daerah. Seorang kepala dinas mempunyai tanggung jawab kepada
kepala daerah melalui sekretaris daerah.
4. Lembaga Teknis Daerah
Merupakan unsur pemerintah daerah pendukung tugas kepala daerah di dalam penyusunan
& pelaksanaan terhadap kebijakan daerah yang memiliki sifat yang spesifik. Yang
mengangkat pimpinan dari lembaga-lembaga teknis adalah kepala daerah atas usul dari
sekretaris daerah. Tanggung jawab dari lembaga teknis ini adalah kepada kepala daerah
lewat sekretaris daerah.

Hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah


Daerah
Di dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 18 telah diterangkan bahwa pemerintahan daerah
provinsi, kabupaten/ kota mengatur & mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas
otonomi dan juga tugas pembantuan. Pemerintah daerah menjalankan otonomi yang seluas-
luasnya, kecuali dalam urusan pemerintahan yang menurut undang-undang merupakan
urusan pemerintah pusat. Walaupun otonomi, pelaksanaan dari otonomi tetap harus sesuai
dengan peraturan dan berlaku hanya untuk bidang-bidang tertentu saja. Adapun urusan yang
menjadi kewenangan pemerintah pusat yaitu pada bidang politik luar negeri, bidang
pertahanan, bidang keamanan, bidang peradilan, bidang moneter & fiskal nasional, serta di
bidang agama. Sedangkan dalam beberapa urusan misalnya perencanaan nasional,
pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi strategis, serta konservasi & standarisasi
nasional, pemerintah daerah tetap harus mengikuti ketetapan yang dibuat pemerintah pusat.

Hubungan antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah antara lin meliputi bidang
keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya seperti
yang diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004.

1. Hubungan dalam bidang keuangan yaitu:

 Pemberian sumber-sumber keuangan untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan


yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah.
 Pemberian pinjaman dan atau hibah kepada pemerintah daerah.
 Pengalokasian dana perimbangan kepada pemerintahan daerah.

2. Hubungan dalam bidang pelayanan umum adalah sebagai berikut:

 Kewenangan, tanggung jawab, & juga penentuan standar pelayanan minimal.


 Fasilitas pelaksanaan kerja sama antarpemerintahan daerah dalam penyelenggaraan
pelayanan umum.
 Pengalokasian pendanaan pelayanan umum yg menjadi kewenangan daerah.

3. Hubungan dalam bidang sumber daya alam dan sumber daya lainnya adalah sebagai
berikut:

 Kewenangan, tanggung jawab, pemanfaatan, pemeliharaan, pengendalian dampak,


budi daya, & pelestarian.
 Bagi hasil atas pemanfaatan sumber daya alam dan pemanfaatan sumber daya lainnya.
 Penyerasian lingkungan dan tata ruang serta rehabilitas lahan.
 Daerah yang mempunyai wilayah laut diberikan kewenangan untuk mengelola
sumber daya di wilayah laut.

Anda mungkin juga menyukai