Anda di halaman 1dari 4

Nama : Elisabeth Theresia

Kelas : XI-IPA
Mapel : UH 2 Biologi

SISTEM KOORDINASI

Menurut analisis saya, gambar diatas merupakan gangguan pada "Sistem Koordinasi".

APA ITU SISTEM KOORDINASI ?

Sistem koordinasi adalah organ dan sistem organ yang bekerja secara efisien. Sistem
koordinasi tersusun dari organ-organ tubuh yang bekerja sama secara selaras dan
teratur untuk mengatur semua aktivitas tubuh.

Adapun organ-organ yang berperan dalam sistem koordinasi, yaitu :

a. Sistem saraf
Sistem saraf bekerja dengan cepat untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang
merangsangnya. Pengaturan sistem saraf dilakukan oleh benang-benang saraf.

b. Sistem hormon
Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi serta tingkah
laku. Hormon bekerja jauh lebih lambat tetapi teratur dan berurutan dalam jangka
waktu yang lama. Pengangkutan hormon dilakukan melalui pembuluh darah.

c. Sistem indera
Alat indera merupakan reseptor rangsang dari luar. Alat indera meliputi mata,
telinga, kulit, hidung dan lidah.

Jika ketiga organ ini tidak bekerja secara efisien maka seseorang akan sulit untuk
melakukan aktivitas dan memengaruhi kinerja sehari-hari.

Sama halnya seperti gambar tersebut, yang memiliki Fitur wajah yang sangat khas
pada bentuk wajah, mata dan mulut dari pada umum nya.

hal ini disebabkan bahwa ada kelainan pada sistem koordinasi di gambar tersebut
sehingga tidak bekerja secara efisien dimana jelas bahwa penyakit yang diderita
pada gambar tersebut memiliki kelainan pada Hormon yang dimilikinya.

Nama Penyakit/Gangguan yang tepat pada gambar tersebut adalah Syndrome Down.
Penyakit ini berhubungan dengan Sistem Hormon pada manusia.

Mengapa saya mengatakan ini Syndrome Down? Terlihat jelas bahwa dari raut wajah,
bentuk mata dan mulut yang terbuka lebar adalah ciri-ciri dari penyakit/gangguan
tersebut.

APA ITU SYNDROME DOWN?

Syndrome Down

Sindrom Down atau yang disebut juga down syndrome adalah suatu kondisi yang akan
menyertai seumur hidup.
Dengan perawatan dan dukungan,anak
anak yang mengidap sindrom Down dapat tumbuh sehat, bahagia, hidup produktif. Hal
ini bervariasi dari orang ke orang.

Menurut para ahli, pada umumnya manusia normal memiliki total 46 kromosom yang
diwariskan oleh ayah dan ibu. Syndrome ini terjadi karena kelebihan satu kromosom
pada kromosom nomor 21 sehingga total kromosomnya menjadi 47. Kromosom merupakan
kumpulan DNA yang mengandung petunjuk genetika seperti warna mata, jenis kelamin
dan perkembangan sel tubuh.

Gejala yang timbul pada penderita down syndrome bermacam-macam, ada yang tampak dan
adapula yang tampak jelas ciri-cir khas dari penderita down sydrome. Penderita down
syndrome ditandai dengan keterbelakangan perkembangan mental dan fisik. Pada
umumnya penderita syndrome down memiliki ciri-ciri fisik seperti:

Ukuran kepala yang relatif kecil namun sedikit lebar.


Kelopak mata memiliki lapisan epikantus (sipit)
Mulut yang selalu terbuka.
Ujung lidah besar.
Jarak yang lebar pada kedua mata.
Terkadang lengan dan kaki sedikit bengkok.
Biasanya hanya memiliki satu garis saja pada telapak tangan.
Memiliki tanda bintik pada iris mata.
Lapisan kulit keriput.
Mata, hidung,mulut dan gigi biasanya kotor (dikarenakan kurangnya kesadaran diri
untuk menjaga kebersihan).

APA PENYEBAB DARI SYNDROME DOWN?

Para ahli tidak tahu penyebab pasti down syndrome, namun beberapa hal meningkatkan
kemungkinan bahwa Anda akan memiliki bayi dengan Down sindrom. Berikut ini faktor
penyebab down syndrome:

Anda cukup tua ketika hamil. Banyak dokter percaya bahwa risiko meningkat untuk
wanita usia 35 tahun dan lebih tua.
Anda memiliki saudara atau saudari yang memiliki sindrom Down.
Anda punya bayi lain dengan sindrom Down.
Jika Anda sudah memiliki bayi dengan sindrom Down dan sedang merencanakan kehamilan
lain, Anda perlu berdiskusi dengan dokter Anda tentang konseling genetik.

APA GEJALA DARI SYNDROME DOWN?

Ukuran kepala lebih kecil.


Bagian belakang kepala datar.
Sudut mata luar naik ke atas.
Terdapat bintik-bintik putih di bagian hitam mata (iris mata).
Bentuk telinga kecil atau tidak normal.
Tulang hidung rata.
Mulut kecil.
Leher pendek.
Kulit di belakang leher kendur.
Tungkai kecil dan jari-jari pendek.
Telapak tangan lebar dan hanya memiliki satu garis tangan.
Otot lemah dan sangat lentur
Berat badan lahir rendah.
Anak dengan Down syndrome cenderung tumbuh lebih lambat jika dibandingkan dengan
anak sebayanya. Namun demikian, postur tubuhnya tergolong proporsional.

Selain memengaruhi fisik, Down syndrome juga menghambat perkembangan anak dalam
membaca, berjalan, dan bicara. Penderita sulit untuk berkonsentrasi, memecahkan
masalah, dan memahami akibat dari perbuatannya. Umumnya, penderita Down syndrome
memiliki tingkat kecerdasan di bawah rata-rata.

APA KOMPLIKASI SYNDROME DOWN?

Down syndrome dapat memicu beragam komplikasi, antara lain:

Kelainan jantung. Sekitar setengah dari anak dengan Down syndromediketahui terlahir
dengan penyakit jantung bawaan,sehingga harus menjalani operasi.
Gangguan pencernaan. Sebagian penderita Down syndrome mengalami gangguan
pencernaan, seperti sulit menelan (disfagia) dan penyakit celiac.
Demensia. Saat mencapai usia lanjut, penderita Down syndrome cenderung terserang
demensia, terutama penyakit Alzheimer.
Gangguan penglihatan. Setengah dari penderita Down syndrome mengalami gangguan
penglihatan, seperti katarak, rabun jauh, rabun dekat, juling, penipisan kornea,
nistagmus, mata malas, dan konjungtivitis.
Masalah kesehatan mulut. Penderita Down syndrome dapat mengalami mulut kering,
kesulitan saat menyikat gigi, gigi berlubang, dan radang gusi.
Penyakit tiroid. Sebagian kecil penderita Down syndrome mengalami penyakit tiroid,
yang dapat menyebabkan hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid) atau
hipertiroidisme (kelebihan hormon tiroid).
Gangguan pendengaran. Sebagian penderita Down syndrome mengalami masalah pada
pendengaran, akibat penumpukan cairan di bagian tengah telinga atau glue ear.
Sleep apnea. Kelainan bentuk tulang dan jaringan pada penderita Down syndrome bisa
menyebabkan sumbatan pada saluran napas, dan berujung pada sleep apnea.
Gangguan psikologis dan mental. Sekitar 1 dari 5 penderita Down syndrome mengalami
gangguan mental, seperti gangguan obsesif-kompulsif, autisme, depresi, dan ADHD
(attention deficit hyperactivity disorder).

BAGAIMANA
CARA MENANGGULANGI
SYNDROME DOWN?

Fisioterapi, untuk membantu memperkuat otot, mengajarkan cara bergerak dengan


benar, dan menjaga postur tubuh yang baik.
Terapi bicara, untuk membantu penderita menggunakan bahasa dan berkomunikasi lebih
baik.
Terapi okupasi, untuk mengajari penderita cara menjalani aktivitas sehari-hari,
seperti makan, mengangkat atau meletakkan benda, dan berpakaian.
Terapi perilaku, untuk mengajari penderita cara merespons sesuatu dengan positif,
terutama pada penderita Down syndrome yang mengalami frustrasi, gangguan obsesif
kompulsif, atau ADHD.
Kelainan pada kromosom juga bisa menyebabkan kerusakan lain pada sistem organ. Hal
tersebut bisa menyebabkan kematian bayi dengan cepat dikarenakan kelainan berupa
congenital heart system. Terjadi kelainan juga pada sistem pencernaan.

Contoh gambar penyakit Syndrome Down

***

Demikianlah yang dapat saya sampaikan analisis ini dan saya mohon maaf jika ada
salah kata ataupun kekurangan dalam penulisan analisis saya ini. Sekian dan terima
kasih.

Salam pendidikan :)

Anda mungkin juga menyukai