Anda di halaman 1dari 3

E.

RANGKUMAN
Hal-hal penting yang anda pelajari dari kegiatan belajar 1 dari modul ini adalah
1. Berdasarkan definisi turunan, suatu fungsi mempunyai turunan pada suatu
titik apabila turunan dari pihak kiri sama dengan turunan dari pihak kanan
pada titik tersebut atau 𝑓 ′ (𝑐) ada apabila 𝑓−′ (𝑐) = 𝑓+′ (𝑐).
2. Dengan menggunakan definisi tersebut dapat dirumuskan teorema-
teorema terkait dengan turunan fungsi. Rumus-rumus tersebut yaitu.
𝑑[𝐾]
a. = 0 dengan 𝐾 konstanta Real.
𝑑𝑥

b. (𝑓 + 𝑔)′ (𝑥) = 𝑓 ′ (𝑥) + 𝑔′ (𝑥)


c. (𝐾. 𝑓)′ (𝑥) = 𝐾. 𝑓 ′ (𝑥) dengan K sembarang bilangan real
d. (𝑓. 𝑔)′ (𝑥) = 𝑓(𝑥). 𝑔′ (𝑥) + 𝑓 ′ (𝑥). 𝑔(𝑥)
𝑓 ′ 𝑓 ′ (𝑥).𝑔(𝑥)−𝑓(𝑥).𝑔′ (𝑥)
e. (𝑔) (𝑥) = [𝑔(𝑥)]2
, dengan syarat 𝑔(𝑥) ≠ 0.
𝑑[𝑥 𝑛 ]
f. = 𝑛𝑥 𝑛−1 , 𝑛 merupakan bilangan bulat tak nol.
𝑑𝑥

g. Turunan fungsi trigonometri diberikan berikut ini.


𝑑(sin 𝑥) 𝑑(sec 𝑥)
(1) = cos 𝑥 (4) = sec 𝑥 . tan 𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑(cos 𝑥) 𝑑(csc 𝑥)
(2) = − sin 𝑥 (5) = − csc 𝑥 . cot 𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑(tan 𝑥) 𝑑(cot 𝑥)
(3) = sec 2 𝑥 (6) = −csc 2 𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑥
3. Aturan rantai didasari dari turunan fungsi komposisi yaitu
𝑑[(𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥)] 𝑑[(𝑓 ∘ 𝑔)(𝑥)] 𝑑[𝑔(𝑥)]
= . = 𝑓 ′ [𝑔(𝑥)]. 𝑔′ (𝑥).
𝑑𝑥 𝑑[𝑔(𝑥)] 𝑑𝑥
4. Fungsi yang nilai fungsinya disajikan dalam ruas yang berbeda yaitu 𝑦 =
𝑓(𝑥) disebut fungsi eksplisit; Sedangkan fungsi yang penyajian nilai
fungsinya tidak seperti itu disebut fungsi implisit.
5. Untuk mencari turunan fungsi implisit dilakukan melakukan proses
penurunan pada kedua ruas dengan menggunakan teorema turunan yang
sesuai.
6. Syarat suatu fungsi mempunyai invers adalah fungsi tersebut adalah fungsi
injektif dan domain dari fungsi inversnya adalah Range dari fungsi semula.
7. Turunan fungsi invers dapat dilakukan dengan dua cara yaitu mencari
fungsi invers kemudian diturunkan atau menggunakan hubungan
1 𝑑𝑥 1
(𝑓 −1 )′ (𝑥) = atau = .
𝑓 ′ [𝑓 −1 (𝑥)] 𝑑𝑦 𝑑𝑦
𝑑𝑥
8. Turunan dari invers fungsi trigonometri diberikan berikut ini.
𝑑(sin−1 𝑥) 1 𝑑(cot −1 𝑥) −1
(𝑎) = , |𝑥| < 1 (𝑑) =
𝑑𝑥 √1 − 𝑥 2 𝑑𝑥 1 + 𝑥2
𝑑(cos −1 𝑥) −1 𝑑(sec −1 𝑥) 1
(𝑏) = , |𝑥| < 1 (𝑒) = , |𝑥| > 1
𝑑𝑥 √1 − 𝑥 2 𝑑𝑥 |𝑥|√𝑥 2 − 1
𝑑(tan−1 𝑥) 1 𝑑(css−1 𝑥) −1
(𝑐) = (𝑓) = , |𝑥| > 1
𝑑𝑥 1 + 𝑥2 𝑑𝑥 |𝑥|√𝑥 2 − 1
9. Suatu nilai disebut nilai ekstrim mutlak dari suatu fungsi jika nilai tersebut
merupakan nilai ekstrim fungsi pada domain fungsi tersebut; Sedangkan
suatu nilai disebut nilai ekstrim relatif dari suatu fungsi jika nilai tersebut
merupakan nilai ekstrim fungsi pada suatu selang yang merupakan
himpunan bagian dari domain fungsi tersebut. Nilai ekstrim mutlak suatu
fungsi juga merupakan nilai ekstrim relatif.
10. Apabila 𝑐 suatu nilai ekstrim dari fungsi 𝑓 maka 𝑐 haruslah merupakan
bilangan kritis fungsi 𝑓 dan 𝑐 memenuhi salah satu dari: 𝑐 merupakan titik
ujung 𝐼, 𝑐 merupakan titik stationer 𝑓, atau 𝑐 merupakan titik singular 𝑓.
11. Teorema nilai rata-rata menjamin adanya nilai 𝑐 ∈ (𝑎, 𝑏) di mana
𝑓(𝑏) − 𝑓(𝑎)
𝑓 ′ (𝑐) = .
𝑏−𝑎
12. Kemonotonan grafik fungsi dapat dilihat dari nilai turunan pertama fungsi
tersebut yaitu jika 𝑓 ′ (𝑥) > 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan di titik ujung
maka grafik 𝑓 naik pada 𝐼 dan jika 𝑓 ′ (𝑥) < 0 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐼 yang
bukan di titik ujung maka grafik 𝑓 turun pada 𝐼.
13. Penentuan nilai ekstrim suatu fungsi dapat dilakukan dengan uji turunan
pertama yaitu Jika 𝑓 ′ (𝑥) ada pada selang (𝑐 − ℎ, 𝑐 + ℎ) untuk suatu ℎ >
0 kecuali mungkin di titik 𝑐 sendiri maka 𝑓(𝑐) ekstrim relatif jika dan
hanya jika tanda 𝑓 ′ (𝑥) berganti tanda di 𝑥 = 𝑐.

2
14. Kecekungan grafik fungsi dapat diperiksa menggunakan turunan kedua
dari fungsi tersebut. Kriterianya adalah grafik 𝑓 cekung ke atas pada 𝐼
apabila 𝑓 ′′ (𝑥) > 0 ∀𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan titik ujung 𝐼 dan grafik 𝑓 cekung
ke bawah pada 𝐼 apabila 𝑓 ′′ (𝑥) < 0 ∀𝑥 ∈ 𝐼 yang bukan titik ujung 𝐼.
15. Penentuan nilai ekstrim juga dapat dilakukan dengan uji turunan kedua
dengan syarat 𝑓 ′ (𝑥) dan 𝑓 ′′ (𝑥) ada pada 𝐼. Kriteria yang digunakan yaitu:
𝑓 ′′ (𝑥) < 0 ⇒ 𝑓(𝑎) suatu maksimum relatif 𝑓, 𝑓 ′′ (𝑥) > 0 ⇒ 𝑓(𝑎) suatu
minimum relatif 𝑓, dan 𝑓 ′′ (𝑥) = 0 ⇒ tidak ada kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai