Anda di halaman 1dari 12

Proposal Penelitian

“Pengaruh Nutrisi Anorganik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”

Disusun Oleh :
DEA AYU FITRIA DAMAYANTI
FAHREZA PRIYATNA PUTRA
MEISYA AULIYA KIRANA
RAFIF MUHAMMAD HAKKI
SANDIANSYAH GANESH SAYOKO

XII MIPA 1
SMA NEGERI 12 BANDUNG
Jl. Sekejati IV No.9 Bandung
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulisnya yang berjudul
“Pengaruh Unsur AnorganikTerhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau” yang disusun
guna memenuhi tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran Biologi. Yang kedua kalinya
solawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baliau junjunag kita nabi besar
Muhammad SAW, yang mana dengan adanya beliau kita terbebas dari zaman yang gelap
gulita menuju zaman yang terang benderang yaitu agama islam. Dan tidak lupa penulis
sampaikan ucapan terima kasih kepada :
Bapak Drs.Wawan Sugiwan selaku guru mata pelajaran Biologi yang telah
membimbing serta memberi pengarahan kepada kami demi terselesaikannya makalah ini.
Serta pihak-pihak lain yang telah ikut terlibat dan mendukung dalam penyelasaian proposal
ini.
Semoga proposal ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan. Dalam
penyusunan karya tulis percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman kami
masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran untuk penyempurnaan karya tulis ini
sangat kami harapkan.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pertumbuhan adalah perubahan biologis yang dipengaruhi hormon ataupun enzim
yang terjadi pada mahluk hidup dan ditandai dengan penambahan ukuran yang bersifat
irreversibel ( tidak dapat kembali seperti semula). Pertumbuhan tanaman salah satunya
dipengaruhi oleh nutrisi.. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang, antara
satu dengan yang lain.

Nutrisi tanaman secara tradisional diperlakukan sebagai dua topik terpisah: nutrisi organik
dan nutrisi anorganik. Nutrisi organik berfokus pada produksi senyawa karbon, khususnya
penggabungan karbon, hidrogen, dan oksigen melalui fotosintesis, sementara nutrisi anorganik
terutama terkaitdengan perolehan elemen mineral yang terkandung dalam air.

Kacang hijau atau Phaseolus aureus berasal dari famili Fabaceae alias polong - polongan.
Kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Kandungan proteinnya
cukup tinggi dan merupakan sumber mineral penting, seperti kalsium dan fosfor dan sangat
diperlukan tubuh. Sementara itu, kandungan lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh
sehingga aman dikonsumsi oleh orang - orang dengan masakan obesitas.

Kacang hijau termasuk jenis tanaman yang relatif mudah termasuk tanaman yang relatif
mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu. Dengan memperhatikan
kecukupan faktor - faktor eksternal seperti air dan mineral, kelembaban, suhu serta cahaya,
kacang hijau dapat tumbuh dengan baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau
adalah air. Pemberian jenis dan volume air yang berbeda akan menghasilkan pertumbuhan yang
berbeda pula.Berdasarkan hal tersebut kelompok kami pun tertarik untuk meneliti jenis dan
volume air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman kacang hijau.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka timbul masalah sebagai berikut :
 Bagaimanakah pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
 Bagaimanakan pengaruh volume air terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
 Apakah pemberian air mineral dan air keran bagi pertumbuhan kacang hijau optimal ?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis air terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau, pengaruh volume air terhadap pertumbuhan
tanaman kacang hijau dan optimal tidaknya pemberian air mineral dan air keran bagi
pertumbuhan kacang hijau.

1.4 HIPOTESIS
Tanaman kacang hijau tumbuh paling optimal dengan pemberian air mineral
dengan volume kurang kebih 50 ml per
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TEORI PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PERKECAMBAHAN


Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjai pada setiap
makhluk hidup. Pertumbuhan berbeda dengan perkembangan. Pertumbuhan dapat diartikan
sebagai pertambahan ukuran (volume, massa maupun jumlah) sel yang dapat dinyataka
dengan satuan (kuantitatif), bersifat permanen dan tidak dapat kembali (irreversibel).
Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan menuju kedewasaan ataupun proses
pematangan sel menjadi sel dewasa yang fungsional, tidak dapat dinyatakan dengan satuan
(kualitatif) dan dapat kembali ke semula (reversibel). Proses pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut : a. Tahap pembelahan sel, yaitu
sel induk membelah menjadi beberapa sel anak. b. Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran
atau peningkatan volume sel anak. Pada tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan
oleh penyerapan air kedalam vakuola. c. Tahap diferensiasi, yaitu perkembangan sel anak
yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi). Pada akhirnya
terbentuk jaringan, organ, dan individu. Pertumbuhan dan Perkembangan Awal Pertumbuhan
awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung potensi potensi yang dibutuhkan
untuk tumbuh menjadi individu baru, seperti embrio, cadangan makanan, dan bakal daun
(bakal akar). Sebutir biji mengandung 1 embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan
tumbuh menjadi akar) dan plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan
makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein,
dan beberapa jenis enzim. Kotiledon memiliki lapisan pelindung yang kuat bernama testa.
Testa berfungsi melindungi kotiledon serta mencegah kerusakan embrio dan masuknya
bakteri/jamur kedalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil yang disebut mikropil. Di
dekat mikropil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji terbentuk, air didalamnya
dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi. Akibatnya, biji tidak dapat melangsungkan
proses metabolismenya dan mulai mengalami dormansi (istirahat panjang). Dormansi biji
sangat bermanfaat pada kondisi yang tidak kondusif (seperti suhu lingkungan yang ekstrim)
karena struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.
Perkembangan Embrio Embrio berkembang di dalam biji. Setelah proses fertilisasi, zigot
mengalami serangkaian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang terbentuk dari mitosis
zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang lain menjadi bahan awal dari
jaringan suspensor. Embrio di dalam ovulum (bakal biji) berkembang menjadi massa bulat
yang mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi jaringan primer dan
akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan dewasa, termasuk kotiledon yang
berfungsi untuk perkecambahan dan menyimpan cadangan makanan. Pada kutub embrio
ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi, yaitu meristem apikal batang dan
meristem apikal akar. Sel sel tersebut berada dalam kondisi dorman ketika biji berada pada
masa dormansi. Setelah biji berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang menjadi
daerah pertumbuhan batang dan akar. Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai
tahapan tertentu, yaitu saat bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut sesuai untuk
perkecambahan. Perkecambahan Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio dan
komponen komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi
tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat dalam biji,
misalnya radikula dan plumula. Tahapan Perkecambahan Perkecambahan biji berhubungan
dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi,
sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut
dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya serta asimilasi (fotosintesis). Imbibisi
atau proses penyerapan cairan pada biji terjadi melalui mikropil. Air masuk ke dalam
kotiledon dan menyebabkan pembengkakan yang pada akhirnya memecah testa.
Awal perkembangan didahului dengan pengaktifan enzim hidrolase (protease, lipase dan
karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease
segera mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk
membuat molekul protein baru bagi membran sel dan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan
menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa,
yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel sel yang baru. Bahan makanan terlarut
berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio. Proses proses tersebut
memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi.
Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan patimenyebabkan biji kehilangan bobotnya.
Setelah beberapa hari, plumula tumbuh diatas permukaan tanah. Daun pertama akan
membuka dan memulai proses fotosintesis. Tipe Perkecambahan Tipe perkecambahan
berdasarkan posisi kotiledon dalam prosesnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hipogeal
dan epigeal Hipogeal merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul diatas tanah, kotiledon relatif tetap pada
posisinya. Contoh tipe ini dapat dijumpai pada jagung dan kacang kapri. Sementara itu pada
tipe epigeal, hipokotil lah yang tumbuh memanjang sehingga menyebabkan kotiledon dan
plumula terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini terjadi pada kacang hijau dan
jarak. Macam Pertumbuhan Pada Tanaman Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang
memanjang, baik yang terjadi pada ujung batang maupun akar. Pertumbuhan primer dapat
diukur secara kuantitatif dengan menggunakan alat auksanometer. Pertumbuhan primer pada
ujung batang dan ujung akar dapat dibedakan menjadi 3 daerah, sebagai berikut : a. Daerah
pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel selnya bersifat meristematik ( aktif
membelah ) b. Daerah perpanjangan sel, terletak dibelakang daerah pembelahan. Merupakan
daerah yang ukuran selnya mengalami perpanjangan c. Daerah diferensiasi sel, terletak di
epidermis akar. Pada daerah ini terdapat jaringan khusus (epiblem) yang membentuk rambut
akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang.
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel sel meristem sekunder yaitu kambium dan
kambium gabus. Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan dikotil. Faktor Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Pada Tanaman 1. Faktor eksternal / lingkungan merupakan
faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
adalah : a. air dan mineral b. kelembaban c. suhu d. cahaya 2. Faktor internal, faktor yang
melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Pengaruh Air Terhadap Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Air
memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air adalah factor yang
menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya air, tumbuhan tidak bisa melakukan
berbagai macam proses kehidupan apapun. Kira-kira 70% atau lebih daripada berat
protoplasma sel hidup terdiri dari air. Fungsi air dalam perkecambahan : 1. Air yang diserap
oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan
endosperm. Hal ini mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji 2. Air memberikan fasilitas
untuk masuknya oksigen kedalam biji. Dinding sel yang kering hamper tidak permeable
untuk gas, tetapi apabila dinding sel diimbibisi oleh air, maka gas akan masuk kedalam sel
secara difusi. Apabila dinding sel kulit biji dan embrio menyerap air maka supply oksigen
meningkat kepada selsel hidup sehingga memungkinkan lebih aktifnya pernafasan.
Sebaliknya juiga CO2 yang dihasilkan oleh pernapasan tersebut lebih mudah mendifusi
keluar. 3. Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan
bermacam-macam fungsinya. Sebagian air didalam protoplasma sel-sel embrio dan bagian
hidup lainnya pada biji, hilang sewaktu biji tersebut telah mencapai masak sempurna dan
lepas dari induknya (seed are shed) Semenjak saat ini aktifitas protoplasma hamper
seluruhnya berhenti sampai perkecambahan dimulai. Sel-sel hidup tidak bias aktif
melaksanakan proses-proses yang normal separti pencernaan(digestion), pernapasan
(respiration), asimilasi (assimilation), dan tumbuh (growth), apabila protoplasma tidak
mengandung sejumlah air yang cukup. 4. Air berguna sebagai alat transport larutan makanan
dan endosperm atau cotyledon kepada titik tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana
diperlukan untuk membentuk protoplasma baru. Tanaman dengan jenis air yang kurang tepat
tidak dapat tumbuh secara normal, bahkan akan terhambat pertumbuhannya. Oleh karena itu,
air merupakan faktor penting pada pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.
BAB III
METODE PENELITIHAN

3.1 RANCANGAN PERCOBAAN


Dalam penelitihan ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen
yaitu menguji tanaman kacang hijau terhadap media tanam kompos, tanah, pasir dan
kapas untuk mengetahui pertumbuhan yang ditandai dengan panjang tanaman tersebut
dari waktu ke waktu. Penelitian ini dilaksanakan dengan kondisi perlakuan yang
dibuat sama.
3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIHAN
Rabu 7 Agustus 2019,di SMA Negeri 12 Bandung,Jl.Sekejali IV No.9
3.3 VARIABEL PENELITIAN
3.3.1 Variabel Bebas
Variabel bebas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh media
tanam bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau.
3.3.2 Variabel Control
Penelitian ini menggunakan variabel control yang berupa media tanam yaitu
kompos, tanah, pasir dan kapas.
3.3.3 Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitihan ini merupakan variabel yang dapat diukur
yaitu pertumbuhan tanaman kacang hijau yang di tumbuhkan dalam media yang
berbeda, yaitu kompos, tanah, pasir dan kapas.
3.4 ALAT DAN BAHAN
Benih kacang hijau 30 benih
Gelas aqua 6 gelas
Air Secukupnya
Kapas 6 lembar
Penggaris 1 buah
Pensil 1 buah

3.5 CARA KERJA :


 Menyiapkan alat dan bahan.
 Menyemaikan 8 butir benih kacang hijau ke dalam 4 gelas aqua (masing-masing 2
butir) berbeda yang telah berisikan kompos, tanah, pasir dan kapas.
 Menyiram secukupnya setiap hari.
 Mengamati dan mengukur pertumbuhan setiap tumbuahan kacang hijau pada
masing – masing wadah dan menghitung rata – rata pertumbuhan dengan
mengukur panjang kecambah setiap dua hari sekali selama 6 hari.
 3.5.6 Mencatat hasil pada tabel pengamatan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman kacang hijau hari 1 s/d 6, bahwa
media …. menunjukkan pertumbuhan yang lebih bagus dibanding dengan media …..,
untuk media …. masih lebih baik pertumbuhannya di banding media ….. Data hasil
pengamatan pertumbuhan tanaman kacang hijau dari berbagai media tanam tertera
pada
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan karya tulis tentang “Pengaruh Media Tanam Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”, dapatkan disimpulkan sebagai berikut :
Pertumbuhan tinggi tanaman kacang mengalami kenaikan dari hari pertama
sampai hari ke enam dan terdapat perbedaan tinggi tanaman kacang hijau pada keempat
media tanam.
Tanaman kacang hijau lebih cepat tumbuh di media … dibandingkan dengan
……

5.2 SARAN
Sebaiknya praktikum dilakukan pada pagi hari saat matahari mulai muncul
agar didapat hasil yang akurat.
Ketiga media tanam tersebut perlu dicoba pada tanaman padi dan sayur-
sayuran agar mendapatkan informasi data lebih akurat
DAFTAR PUSTAKA

https://khanifainurrofi.wordpress.com/2015/05/27/proposal-penelitian-pengaruh-media-tanam-
terhadap-pertumbuhan-tanaman-kacang-hijau/

Anda mungkin juga menyukai