Bahan Tutor Entrepreneur
Bahan Tutor Entrepreneur
e. Tahap-tahap pelaksanaan:
tahap persiapan
tahap perencanaan
tahap pelaksanaan
tahap pembinaan
tahap penilaian
tahap pengembangan
2. Pelayanan
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.
Pada profesi keperawatan gigi komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan metoda
utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian
sosial yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat gigi memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian sosial yang mencakup ketrampilan intelektual,tehnical dan interpersonal yang
tercermin dalam perilaku “caring” atau kasih sayang/ cinta (Johnson, 1989) dalam
berkomunikasi dengan orang lain.
Perawat gigi yang memiliki ketrampilan berkomunikasi dengan pimpinan, teman sejawat dan
pasien tidak saja akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah
terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan
meningkatkan citra profesi keperawatan serta citra rumah sakit (Achir Yani), tetapi yang paling
penting adalah mengamalkan ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama
manusia.
Dalam mengelola pasien, perawat gigi harus mampu menempatkan diri sebagai dentalasisten dan
resepsionis yang mumpuni, seorang perawat gigi harus menguasai teknik-teknik berikut :a.
Evaluasi
Kualitas Pelayanan
Pemeriksaan Penunjang
Faktor Penghambat
Pendukung
Manajemen Operasional
Pemasaran
Keuangan
Perawat gigi mutlak harus menguasai keterampilan sebagai seorang kasir, bendahara,akuntan dan petugas
asuransi. Teknik-teknik yang harus dikembangkan adalah :
a.Tariffing (penentuan tarif yang diperhitungkan secara cermat)b.
e. Target
Perencanaan adalah suatu proses menentukan kegiatan yang akan dilakukan secara
sistematis sesuai dengan keinginan. Sedangkan produk suatu perencanaan adalah:
Controlling (pengawasan)
Pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar upaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan sebelumnya (Sondang,P,1994).
Pengawasan adalah kegiatan yang memberi penilaian sejauh mana kesesuaian pelaksanaan suatu
program mengikuti peraturan yang berlaku. Tujuan dari kegiatan pengawasan adalah untuk
mengupayakan agar setiap kegiatan yang dilakukan harus mematuhi peraturan yang melandasinya.
Peraturan-peraturan tersebut dapat berbentuk:
Kebijakan
Rencana kegiatan
Standar
Pedoman
Produk hukum (peraturan dan perundang-undangan)
Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwa pengawasan merupakan fungsi pimpinan.
Akan tetapi semakin besar suatu unit organisasi maka pelaksanaan pengawasan dapat
dilakukan oleh tenaga yang ditunjuk secara khusus untuk itu secara fungsional.
Menjalankan Usaha
SISTEM TATA HUBUNGAN KERJA DALAM ORGANISASI
Ada banyak yang dapat dilakukan oleh seorang perawat gigi dalam mengembangkan tatahubungan organisasi
guna membangun klinik gigi yang efektif dan efisien, diantaranya adalah :
a.Selalu menjaga hubungan baik antar petugas (sejawat perawat gigi, dokter gigi, tenagaadministrasi dan lain
lain)
Mengembangkan Usaha
a.Bagaimana menangani pasien dengan lebih baik, sehingga pasien menjadi kooperatif,loyal dan
menyenangkan2.
b. Bagaiamana mengelola sistem keuangan dan pembiayaan, sehingga klinik gigi dapatmenjadi klinik yang
menghasilkan benefit yang optimal yang pada gilirannya mendorongpeningkatan kuantitas dan kualitas sarana
yang dimiliki.3.
c. Bagaimana menata ruangan klinik sehingga tercipta ruangan yang ergonomis, aman,menyenangkan,
higienis dan memiliki risiko infeksi nosokomial se-minimal mungkin4.
d. Bagaimana mengelola data, informasi dan dokumen sehingga memudahkan pengelolaan / manajemen
dalam mengembangkan diri berdasarkan data yang akurat.5.
e.Bagaimana mengelola inventaris alat dan bahan secara efisien, sehingga dapat digunakanseminimal
mungkin tapi mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dalam klinik gigi.6.
f. Bagaimana mengatur sistem organisasi dan atau tata hubungan kerja yang efisien, efektif,menyenangkan,
saling membantu dan penuh kekeluargaan yang dilandasi olehkomunikasi yang baik.
Evaluasi usaha
1) Struktur Struktur meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi dan
manajemen, keuangan, sumber daya manusia lainnya di fasilitas Dokter Keluarga, struktur
sebagai input. Baik tidaknya struktur sebagai input dapat diukur dari : Jumlah, besarnya
input, Mutu struktur atau mutu input, Besarnya anggaran atau biaya , dan Kewajaran.
2) Proses Proses mencakup diagnosa, rencana pengobatan, indikasi tindakan, prosedur dan
penanganan kasus. Baik tidaknya proses dapat diukur dari : Relevan tidaknya proses itu bagi
pasien, Fleksibilitas dan efektifitas, Mutu proses itu sendiri sesuai dengan standar pelayanan
yang semestinya, Kewajaran, tidak kurang dan tidak berlebihan.
3) Outcomes 18 Outcome adalah hasil akhir kegiatan dan tindakan tenaga Klinik Dokter
Keluarga profesional terhadap pasien. Dapat berarti adanya perubahan derajat Kesehatan
dan kepuasan baik positif maupun negatif.